Tugas Dan Tanggung Jawab Kepala Bagian Akademik Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Chapter III IV

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Kepemimpinan
Menurut Siagian (2002) kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk
memengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa
sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara
pribadi hal itu mungkin tidak disenangi. Tohardi (2002) Mengemukakan,
kepemimpinan adalah proses memengaruhi kegiatan individu dan kelompok
dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Upaya untuk
mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan (Dubrin,
2000). Proses memberi inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaik
mungkin untuk mencapai hasil yang diharapkan (Sunarto, 2005).
Menurut Hasibuan (2006) menjelaskan bahwa Pimpinan adalah seseorang
dengan

wewenang

kepemimpinanya

mengarahkan


bawahannya

untuk

mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. Dari defenisi
tersebut di atas dapat diambil implikasi sebagai berikut :
1. Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam hal ini bawahan atau
pengikut, tanpa bawahan semua kualitas kepemimpinan menjadi tidak
relevan.
2. Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak
seimbang antara pimpinan dan anggota kelompok. Dalam hal ini,
pemimpinan mempunyai wewenang dalam mengarahkan pekerjaan untuk
tercapainya tujuan.

Universitas Sumatera Utara

3. Pimpinan harus mampu mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar
perilaku mereka sesuai dengan perilaku mereka sesuai dengan perilaku
yang diinginkan oleh pimpinan. Tujuan ini baru dapat direalisasikan bila
terdapat kerjasama diantara pimpinan dengan bawahannya. Kerjasama

tersebut dibutuhkan karena terbatasnya kekuatan fisik, mental dan waktu.
Seorang pimpinan harus mempunyai keinginan ntuk memimpin dan
menetapkan standar prestasi yang lebih besar bagi dirinya sendiri.
Kepemimpinan yang baik menggerakkan orang pada satu arah yang
benar-benar merupakan minat jangka panjang mereka, bukan menyuruh
orang pergi ke jurang. Tidak menyia-nyiakan sumber daya mereka yang
langka dan tidak membangun sisi gelap keberadaan mereka sebagai
manusia.
3.2 Peran Pimpinan
Dalam Hasibuan (2007), Mintzberg mengemukakan bahwa ada 3 (tiga) peran
pimpinan, yaitu :
a. Peran Antarpersonal
Semua pimpinan diharuskan melakukan tugas-tugas terkait seremonial seperti
mengadakan seminar yang mengundang gubernur, pejabat-pejabat negara ataupun
dosen-dosen dari negara tetangga misalnya Malaysia dan bersifat simbolis seperti
Dekan bersama dengan Rektor menghadiri pengukuhan waktu wisuda mahasiswa.
Peran ini mencakup pencarian pegawai (perekrutan), melatih pegawai setelah
diterima bekerja (pelatihan), dan memberikan motivasi seperti fasilitas yang
mendukung kinerjanya dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja
(pemberian motivasi), dan pendisiplian pegawai agar lebih bertanggungjawab


Universitas Sumatera Utara

dalam tugas. Peran ketiga dalam pengelompokan antarpersonal ini adalah peran
penghubung. Mintzberg mendeskripsikan aktivitas ini sebagai hubungan dengan
individu luar yang memberikan informasi kepada pimpinan tersebut.
Peran kepemimpinan Dekan di Fakultas Ekonomi sebagai peran antarpersonal
terlihat dari Dekan sebagai seorang pimpinan yang melaksanakan kegiatan
seremonial seperti mengikuti seminar-seminar yang dihadiri oleh gubernur dan
pejabat-pejabat Negara ataupun dosen-dosen dari dalam maupun luar negeri.
Dekan juga mempunyai tanggung jawab atas penggajian pegawai dan latihan
kerja seperti memberikan kesempatan kepada pegawai unutk mengikuti seminarseminar yang dapat meningkatkan keterampilan kerja. Selain itu, yang merupakan
tugasnya yang tidak langsung untuk memotivasi dan meningkatkan semangat
kerja pegawai serta harus berusaha menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan
kepentingan fakultas.
b. Peran Informasional
Semua pimpinan sampai tingkat tertentu mengumpulkan informasi dari
organisasi/perusahaan dan institusi luar. Biasanya pimpinan mendapat informasi
dengan membaca majalah dan berkomunikasi dengan individu lain untuk
mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang mungkin direncanakan oleh

para pesaing dan sebagainya. Minzberg menyebutkan hal ini sebagai peran
pemantau. Para pimpinan juga bertindak sebagai penyalur untuk meneruskan
informasi ini kepada pegawainya. Kepala Sub Bagian Akademik selaku Pimpinan
di Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mempunyai kontak jaringan
yang sangat luas. Sehingga memperoleh informasi-informasi dari banyak sumber.

Universitas Sumatera Utara

Kepala Sub Bagian melaksanakan peran ini dengan cara memberikan
informasi terkini kepada pegawai mengenai pendidikan serta memberikan
gambaran dan arahan kepada pegawai mengenai hal-hal yang sebaiknya dilakukan
menanggapi informasi tersebut. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan
bahwa pimpinan bagian akademik bertindak sebagai penerus informasi kepada
bawahannya dalam rangka perbaikan kinerja fakultas. Informasi tersebut
diperoleh Kepala Sub Bagian Akademik dari seminar-seminar, pertemuan dosen
baik secara nasional maupun internasional dan pertemuan-pertemuan dengan
pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
c. Peran Pengambilan Keputusan
Mintzberg mengidentifikasikan empat peran terkait pada pengambilan
keputusan. Dalam peran kewirausahaan, para pimpinan memulai dan mengawasi

proyek-proyek baru yang akan meningkatkan kinerja di perusahaan mereka.
Sebagai penyelesaian masalah, pimpinan melakukan tindakan korektif untuk
menyelesaikan berbagai masalah yang tak terduga. Terakhir, peran pimpinan
sebagai negosiator, dimana pimpinan mendiskusikan berbagai persoalan dan tawar
menawar dengan perusahaan lain demi keuntungan perusahaan sendiri.
Kepala Sub Bagian Akademik selaku Pimpinan di Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Univesitas Sumatera Utara, melakukan peran ini dengan cara
mengawasi dan memantau seluruh unit kerja pegawai dan menyelesaikan masalah
yang terjadi pada unit (bagian) kerja pada Fakultas. Kepala Sub Bagian Akadmik
mengambil berbagai keputusan yang menyangkut aktivitas-aktivitas yang terjadi
di lingkungan fakultas. Dalam pengambilan keputusan Kepala Sub Bagian
Akademik selaku pimpinan, harus mempertimbangkan keputusan yang akan

Universitas Sumatera Utara

diambil secara cermat dan berpikir panjang. Karena setiap keputusan mempunyai
dampak dan konsekuensi.
3.3 Gaya Kepemimpinan
Pengertian Gaya Kepemimpinan menurut Nawawi (2003) adalah perilaku atau
cara yang dipilih dan dipergunakan pimpinan dalam mempengaruhi pikiran,

perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya. Seseorang
yang menduduki jabatan pimpinan mempunyai kapasitas untuk membaca situasi
yang dihadapinya secara tepat dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar
sesuai dengan tuntutan situasi yang dihadapinnya meskipun penyesuaian itu hanya
bersifat sementara.
Menurut Sutarto (dalam Tohardi, 2002), pendekatan perilaku berlandaskan
pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditetukan oleh gaya
bersikap dan bertidak seorang pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan
bertindak akan tampak dari :
1. Cara memberi perintah
2. Cara memberikan tugas
3. Cara berkomunikasi
4. Cara membuat keputusan
5. Cara mendorong semangat bawahan
6. Cara memberikan bimbingan
7. Cara menegakkan disiplin
8. Cara mengawasi pekerjaan bawahan
9. Cara meminta laporan dari bawahan
10. Cara memimpin rapat


Universitas Sumatera Utara

11. Cara menegur kesalahan bawahan.
Menurut Dharma (2003) terdapat 4 (empat) gaya kepemimpinan yang terdiri atas:
a) Kepemimpinan Instruksi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya instruktif dinamakan gaya bos karena
gaya ini terutama dicirikan oleh komunikasi satu arah. Dengan gaya ini,
pemimpin membatasi peranan bawahan dan memberitahu mereka tentang apa,
bagaimana, dan dimana melakukan pekerjaan. Pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan dilakukan pemimpin, bawahan hanya melaksanakan
tugas seperti yang telah diinstruksikan pemimpin.
Kepala bagian akademik, memberikan arahan-arahan atau instruksiinstruksi kepada pegawai untuk melaksankan tugas. Pimpinan hanya
memberikan instruksi kepada pegawainya untuk mengerjakan apa yang
diinstruksikannya. Hal ini sudah tepat dalam pengaplikasian kepemimpinan
instruksi dimana bawahan hanya mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi
atasannya. Jenis kepemimpinan inilah yang cenderung di terapkan di Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
b) Kepemimpinan Konsultasi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya konsultatif dapat disebut sebagai gaya
dokter karena dengan gaya ini pemimpin banyak memberikan arahan dan

mengambil hampir semua keputusan. Pemimpin mengambil keputusan dan
berusaha menjual gagasan keputusannya kepada bawahannya. Pada saat yang
sama pemimpin telah mulai membuka komunikasi dua arah dengan menyimak
gagasan bawahan. Sekalipun demikian, pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan masih dilakukan pemimpin.

Universitas Sumatera Utara

Kadang kala, Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan di bagian
akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara juga
melakukan kepemimpinan konsultasi agar terciptanya suasana yang nyaman
antara atasan dan bawahan agar menunjang kinerja yang lebih optimal. Gaya
ini menerapkan pemimpin meminta gagasan bawahannya dalam melakukan
suatu gagasan. Karena dengan adanya konsultasi akan memberikan kesan
yang lebih akrab antara atasan dan bawahan. Namun, pegawai harus tetap
menghormati kepala bagian akademik selaku pimpinan di Bagian Akademik.
c) Kepemimpinan Partisipasi
Gaya kepemimpinan yang bersifat partisipatif dapat dinamakan sebagai
gaya konsultan karena pemimpin


mengikutsertakan bawahan dalam

pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dengan menerapkan gaya
ini, pemimpin dan bawahannya bertukar pikiran dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan. Disamping itu, komunikasi dua arah ditingkatkan
dan pemimpin lebih banyak mendengarkan dengan aktif. Pemimpin tidak lagi
memberikan instruksi yang terinci.
Kepala Sub Bagian selaku Pimpinan di Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, juga melaksanakan
kepemimpinan partisipasi dengan cara mengikutsertakan pegawainya dalam
pengambilan keputusan. Hal ini terlibat dari keikutsertaan pegawai dalam
rapat-rapat seperti yang sering dilakukan dalam membahas aktivitas/masalah
yang terjadi untuk perbaikan dan perkembangan fakultas.
d) Kepemimpinan Delegasi

Universitas Sumatera Utara

Gaya kepemimpinan yang sifatnya mendelegasi dapat disebut dengan gaya
bebas karena pemimpin dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah
bersama-sama hingga tercapai kesepakatan. Selanjutnya, proses pengambilan

keputusan di delegasi kepada bawahan. Sekarang bawahanlah yang
mengambil keputusan pelaksanaan pekerjaan. Dengan gaya ini pemimpin
memberi kesempatan luas bagi bawahan untuk melaksanakan tugasnya.
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara,
Kepemimpinan Delegasi tidak terjadi karena pemimpin tipe jenis ini kurang
bagus untuk memimpin. Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan tidak
melepaskan semua tanggung jawabnya begitu saja kepada bawahan. Karena
Kepala Sub Bagian disini masih memberikan arahan-arahan dan memantau
perkembangan pekerjaan tersebut sehingga pekerjaan itu dapat terselesaikan
dengan baik.
Dalam

gaya

kepemimpinan

terpusat

pada


pekerjaan,

pimpinan

menentukan tugas para pegawainya mengawasi pelaksanaan tugasnya dengan
ketat, menggunakan perangsang agar tercapainya tujuan, serta menggunakan
teknik efesiensi untuk menentukan tingkat standar perusahaan. Sementara itu,
kepemimpinan yang terpusat pada pegawainya dan membantu memenuhi
kebutuhan dengan menciptakan lingkungan pekerjaan yang menyenangkan.
Dalam mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya, Kepala Sub Bagian
Akademik selaku pimpinan di bagian akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara dituntut

mampu

mengkoordinasi segala

penyelenggaraan kegiatan dengan sebaik-baiknya.
3.4 Fungsi-fungsi Pimpinan

Universitas Sumatera Utara

Kemampuan mengambil keputusan merupakan kriteria utama dalam menilai
efektivitas kepemimpinan seseorang. Dalam hubungan ini perlu ditekankan bahwa
yang dimaksud dengan kemampuan mengambil keputusan tidak hanya diukur
secara kuantitatif, dalam arti jumlah keputusan yang diambil.
Menurut Nawawi (2008), terdapat fungsi-fungsi pimpinan sebagai berikut :
a. Planning (Perencanaan)
Perencanaan berisi perumusan dari tindakan-tindakan yang dianggap perlu
untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan tujuan yang
ditetapkan dan sebagai keputusan terhadap apa yang akan dilakukan di
kemudian hari. Suatu perencanaan harus menunjukkan pula maksud dan
tujuan dari suatu pekerjaan dan bagaimana cara-caranya untuk mencapai
tujuan termasuk pula rencana untuk mengadakan pengawasan dalam
meningkatkan kedisiplinan pegawai dan dapat melaksanakan pekerjaan
dengan sebaik-baiknya.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melaksanakan
fungsi pimpinan sebagai perencana adalah merencanakan langkah-langkah
strategis untuk pengembangan kualitas pendidikan dengan cara mengadakan
seminar-seminar yang membantu mahasiswa dalam menyelesaikan studi,
menambahkan fasilitas-fasilitas untuk mendukung kegiatan belajar mengajar
seperti ini Infocus, OHP, dsb, menyediakan dosen-dosen yang berkompeten
dibidangnya, mengharumkan nama baik fakultas ekonomi di mata masyarakat
baik di dalam maupun di luar negeri dengan cara menghasilkan mahasiswa
yang berkualitas dan memiliki SDM yang baik sehingga orang tertarik
berkuliah di fakultas ekonomi, Membuat fakultas ekonomi menjadi salah satu

Universitas Sumatera Utara

fakultas yang berskala internasional dengan cara menerapkan kurikulum
dunia, membina staf dan pegawai guna untuk meningkatkan keterampilan,
pengetahuan kerja dan sikap kerja.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada rencana. Organisasi
sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antar manusia secara
efektif sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesien dan memperoleh
kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta memberikan
kondisi lingkungan tertentu untuk pencapaian tujuan. Pengertian ini merujuk
kepada proses pengorganisasian, yaitu dengan cara bagaimana pekerjaan
diatur dan dialihkan diantara para anggota sehingga tujuan dapat dicapai.
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terdapat struktur
organisasi yang dipimpin langsung oleh seorang Dekan dan membawahi
Pembantu

Dekan

I

(Bagian

Akademik),

Pembantu

Dekan

II

(BagianKepegawaian), dan Pembantu Dekan III (Bagian Kemahasiswaan) dan
terdapat beberapa Subbag di dalamnya beserta uraian tugas, wewanang dan
fungsi.

c. Actuating(Kepemimpinan)
Setiap perusahaan terdiri dari individu-individu adalah tugas pimpinan
untuk mengarahkan dan menggerakkan individu-individu tersebut. Dengan
kata lain, seorang pimpinan dalam menggerakkan individu tersebut dengan
cara perintah/instruksi sehingga tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai
secara efesien dan efektif.

Agar suatu perintah efektif dan efisien perlu

Universitas Sumatera Utara

dilandasi dengan komunikasi yang baik. Meskipun demikian perintah/instruksi
tersebut

mempunyai kepastian tersebut untuk dilaksanakan, maka perlu

adanya kedisiplinan. Karena kedisiplinan adalah suatu alasan mengapa
pribadi-pribadi ataupun kelompok mau melaksanakan perintah atasannya
dengan sebaik-baiknya. Hal ini berarti tanpa adanya kedisiplinan maka
kemungkinan besar perintah tersebut akan terabaikan. Untuk itu, maka setiap
pimpinan harus berusaha untuk dapat menciptakan kedisiplinan para pegawai.
Kepala Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
sudah melaksanakan fungsi kepemimpinan yang cukup baik. Kepala Bagian
Akademik merupakan seorang pemimpin yang sangat disiplin, tepat waktu,
dan memiliki ide-ide kreatif dalam kepemimpinnnya. Karena kedisiplinan dan
semangat kerjanya menjadi salah satu motivasi bagi para pegawainya untuk
melakukan hal yang sama dengan kepimpinannya. Hal ini dapat dilihat dari
pelaksanaan perintah yang telah dilaksanakan oleh pegawai untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetakan. Sehingga menghasilkan suatu pekerjaan
dengan hasil yang maksimal dan memuaskan.

d. Controlling (Pengawasan)
Dengan pengawasan yang dimaksudkan adalah usaha untuk dapat
mencegah kemungkinan-kemungkinan dari rencana/instruksi yang telah
ditetapkan dan menciptakan kedisiplinan bagi pegawai di dalam suatu
perusahaan. Dengan pengawasan diharapkan penyimpangan-penyimpangan
yang mungkin terjadi dapat diterka sehingga kemungkinan timbulnya kerugian
yang besar dapat dihilangkan atau setidak-tidaknya diperkecil. Hal ini berarti

Universitas Sumatera Utara

bahwa pengawasan yang baik akan dapat lebih diharapkan tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan akan dapat tercapai dengan cara yang efektif dan efesien.
Tanpa adanya pengawasan yang dilakukan kurang baik akan mendorong
pegawai di dalam suatu perusahaan untuk melakukan penyimpanganpenyimpangan baik secara sengaja. Sedangkan apabila pengawasan dilakukan
dengan baik, maka kemungkinan penyimpangan baik dengan sengaja maupun
tidak sengaja akan menipis atau menurun dan terciptanya disiplin yang baik.
Cara pelaksanaan pengawasan terdiri dari empat cara, yaitu :
1. Mengawasi langsung ditempat
2. Melalui laporan lisan
3. Melalui tulisan
4. Melalui penjagaan khusus
Kepala Sub Bagian Akademik selaku Pimpinan Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi Universtas Sumatera Utara selalu melakukan pengawasan terhadap
bawahannya. Walaupun Kepala Sub Bagian Akademik tidak langsung meninjau
ke tempat staf dan pegawai bekerja dan tidak pernah langsung turun tangan untuk
meninjau kinerja pegawai. Namun, Kepala Sub Bagian Akademik masih
memantau perkembangannya dan selalu memberikan pengawasan-pengawasan.
3.5 Ciri-Ciri Pemimpin Yang Baik
Pimpinan yang baik adalah pimpinan yang berdasarkan pancasila dan
memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta memimpin masyarakat
lingkungannya ke dalam orang-orang yang kesadaran kehidupan masyarakat dan
kenegaraannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tugas utama bagi seorang

Universitas Sumatera Utara

pemimpin adalah untuk memimpin orang, memimpin pelaksanaan pekerjaan dan
melaksakan sumber-sumber material.
Menurut Rivai (2003) untuk melaksanakan tugas itu dengan baik, seorang
pimpinan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memiliki kondisi yang sehat sesuai dengan tugasnya.
2. Berwawasan luas.
3. Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan
yang telah ditentukan melalui kepemimpinannya.
4. Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas dari tujuan yang
hendak dicapai.
5.

Memiliki stamina atau antusias kerja yang besar.

6. Gemar dan cepat mengambil keputusan.
7. Objektif. Dalam artian dapat mengasai emosi dan lebih banyak
menggunakan rasio. Seorang pimpinan yang emosional akan kehilangan
objektivitas karena sudah tidak menggunakan akal sehatnya lagi.
8. Adil dalam memperlakukan bawahan.
9. Menguasai prinsip-prinsip human relations.
10. Menguasai teknik-teknik berkomunikasi.
11. Dapat dan mampu bertindak sebagai penasehat, guru, dan kepala terhadap
bawahannya.
12. Mempunyai gambaran menyeluruh tentang semua aspek kegiatan
organisasi.
Ciri-ciri Pimpinan yang dimiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara adalah :

Universitas Sumatera Utara

1. Memiliki Disiplin kerja yang baik dan tepat waktu dalam melaksanakan
sesuatu pekerjaan.
2. Memiliki wibawa dan daya tarik agar mampu membimbing dan memimpin
bawahannya.
3. Memiliki kemampuan yang baik sehingga mampu berpikir lebih baik dan
rasional dalam menanggulangi masalah yang timbul setiap saat.
4. Memiliki tanggung jawab serta dapat dipercaya untuk memegang rahasia
fakultas, serta mempunyai ide-ide yang cemerlang dalam rangka
memajukan Fakultas yang dipimpinnya.
5. Mampu bekerja sama dengan bawahannya, dimana pimpinan bertugas
menentukan tugas para bawahannya serta mengawasi pelaksanaan
pekerjaan tersebut agar berjalan dengan lancar.
6. Memiliki kesetiaan kepada Fakultas yang dipimpinnya dan juga setia dalam
membimbing bawahannya serta mau berusaha untuk mengembangkan
fakultas semaksimal mungkin.
3.6 Tugas dan Tanggung Jawab Pimpinan
Menurut Sutrisno (2010) adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh pimpinan,
antara lain :
1) Initiating (Memulai)
Yaitu usaha agar staf dan pegawai memulai kegiatan tertentu. Misalnya
mengajukan masalah kepada karyawan dan mengajak anggotanya untuk mulai
memikirkan dan jalan keluar pemecahannya.
2) Regulating (Mengatur)
Tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan pegawai.

Universitas Sumatera Utara

3) Informing (Memberitahu)
Kegiatan menginformasikan informasi, data, fakta, pendapat kepada
bawahannya dan meminta informasi yang diperlukan.
4) Supporting (Mendukung)
Usaha untuk menerima gagasan, pendapat, usul dari bawahannnya dan
menyempurnakan dengan menambah/mengurangi untuk digunakan dalam rangka
penyelesaian tugas bersama.
5) Evaluating (Menilai)
Tindakan untuk menguji gagasan yang muncul/cara kerja yang diambil dengan
menunjukkan konsekuensinya.
6) Summarizing (Menyimpulkan)
Kegiatan untuk mengumpulkan, merumuskan gagasan, pendapat dan usul
yang muncul kemudian menyimpulkan sebagai landasan pemikiran lebih lanjut.
7) Encauraging (Mendorong)
Bersikap hangat, bersabar dan menerima orang-orang dalam arti berusaha
untuk menumbuhkan semangat kepada bawahan dalam melakukan pekerjaan
mereka.
8) Expressing Feeling (Menggunakan Perasaan)
Tindakan menyatakan perasaan terhadap kerja dan kekompakan para
bawahannya dalam mengerjakan perkerjaan mereka seperti rasa puas, senang dan
bangga terhadap pekerjaan yang dilakukan pegawainya.
9) Harmonizing (Mendamaikan)
Tindakan mempertemukan dan mendamaikan pendapat-pendapat yang
berbeda dengan merukunkan pegawai yang bersitegang dengan pegawai lain.

Universitas Sumatera Utara

10) Comproming (Mengalah)
Kemampuan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat sendiri dengan
pendapat orang-orang yang dipimpinnya.
Menurut Sutrisno (2010), adapun Tanggung Jawab pimpinan adalah :
a. Mengatur seluruh kegiatan Fakultas sesuai dengan prosedurnya.
b. Menentukan penambahan dan pengurangan Pegawai.
c. Menentukan penambahan peralatan/sarana belajar untuk menunjang kegiatan
perkuliahaan.
d. Memberi penilaian kepada bawahannya.
e. Membimbing dan mengarahkan penyusunan rencana kerja tahunan.
f. Melakukan evaluasi dan memberikan pengarahan dalam menyusun program
kerja tahunan untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
g. Mengadakan rapat-rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan/pengarahan.
h. Mendengarkan keluhan-keluhan pegawai dan memberikan solusi/jalan keluar
dari keluhan tersebut.
i.

Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat, pemerintah,
instansi/dinas pemerintah, yayasan, perguruan tinggi lainnya. Dalam
menjalankan/melaksanakan tugas dan bertanggung jawabnya sebagai
pimpinan suatu perusahaan. Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara telah melaksanakan tugasnya dangan baik. Hal
ini dapat dilihat dari kegiatan fakultas yang dilakukannya setiap hari. Kepala
Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara selalu

Universitas Sumatera Utara

dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan tepat waktu dalam
melesaikannya.
Dalam melaksanakan kegiatan fakultas, Kepala Sub Bagian Akademik selaku
pimpinan dapat mengarahkan para bawahannya untuk bekerja sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara juga memberikan kebebasan
kepada para bawahannya untuk mendiskusikan segala sesuatu yang menyangkut
pekerjaan kepadanya. Selain itu, untuk menjaga keharmonisan dalam bekerja
pimpinan selalu mengadakan komunikasi yang baik dengan para bawahannya.
Kepemimpinan Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara sudah cukup baik. Kerena Gaya kepemimpinan
Kepala Sub Bagian Akademik sebagai pimpinan yang baik telah memenuhi syarat
seperti ketepatan waktunya dalam melaksanakan sesuatu, mempunyai ide-ide
kreatif untuk mengembangkan fakultas dan mempunyai tanggung jawab kepada
fakultas. Namun, Sebaiknya Kepala Sub Bagian Akademik harus langsung
mendatangi tempat pegawai bekerja agar dapat menilai langsung kinerja pegawai
tersebut dan dengan langsung mendatangi tempat pegawai bekerja mungkin
pegawai akan lebih termotivasi dan mempunyai semangat kerja yang lebih.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari uraian pada bab-bab terdahulu yang bersumber pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara penulis dapat mengambil beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan mempunyai pengaruh
yang besar dalam meningkatkan disiplin kerja pegawainya. Hal ini dapat
dilihat dari sikap Kepala Sub Bagian Akademik yang selalu tegas dalam
memberikan peraturan kedisiplinan dan memberikan sanksi yang tegas
terhadap peraturan tersebut.
2. Kepala Sub Bagian Akademik juga mempunyai pribadi tetap waktu dalam
kepemimpinannya sehingga dapat memberikan motivasi bagi para pegawai
untuk dapat mencontoh kedisiplinan dan keteladannya dalam memimpin.
3. Gaya kepemimpinan Kepala Sub Bagian Akademik yang mampu berpikir
lebih baik dan rasional dalam menyelesaikan masalah-masalah dan
mempunyai ide-ide yang cemerlang untuk memajukan fakultas dapat
memberikan
kedisiplinan.

gambaran

para

Walaupun

pegawai
terdapat

untuk

lebih

meningkatkan

hambatan-hambatan

dalam

mengembangakan disiplin kerja pegawainya. Namun pimpinan selalu
berusaha untuk memberikan arahan dan motivasi kepada bawahannya
untuk memperhatikan kedisiplinan guna mencapai tujuan yang diharapkan.

Universitas Sumatera Utara

4.2 Saran
Pada akhir penulisan Tugas Akhir ini, penulis ingin memberikan beberapa
saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan untuk
meningkatkan disiplin kerja pegawai. Adapun saran-saran penulis, yaitu :
1. Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan harus dapat memantau
kinerja pegawai langsung ke tempat pegawai bekerja, memberikan
kesejahteraan kepada pegawainya berupa fasilitas-fasilitas yang dapat
mendorong semangat kerja pegawai guna tercapainya disiplin kerja yang
tinggi.
2. Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan harus menempatkan
pegawai pada posisi yang sesuai dengan keahliannya agar motivasi untuk
bekeja dapat terus meningkat.
3. Disiplin kerja yang dimiliki pegawai harus tetap dipertahankan dengan
cara melakukan pertemuan-pertemuan antara pegawai dan pimpinannya
untuk membicarakan hal-hal yang dapat meningkatkan kedisiplinan
tersebut serta agar pimpinan berlaku adil dalam memberikan sangsi kepada
semua bawahannya.

Universitas Sumatera Utara