Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staf Dan Pegawai Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
TUGAS AKHIR
PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA
BAGIAN AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OLEH
MONICA SRI CHRISTINE SEBAYANG 092103082
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
Tugas Akhir ini Disusun Oleh :
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : MONICA SRI CHRISTINE SEBAYANG
NIM : 092103082
PROGRAM STUDI : D III KESEKRETARIATAN
JUDUL : PERANAN KOMUNIKASI DALAM
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN
AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tanggal: ... 2013 Ketua Program Studi
NIP. 19741012 200003 2 003 (Dr. Beby Karina Fawzeea S, SE, MM)
Tanggal: ... 2013 Plt Dekan
NIP. 19560101 198203 1 005 (Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak)
(3)
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : MONICA SRI CHRISTINE SEBAYANG
NIM : 092103082
PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN
JUDUL : PERANAN KOMUNIKASI DALAM
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN
AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Medan, Januari 2013 Menyetujui, Dosen Pembimbing
(Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si) NIP. 19760214 200501 1 002
(4)
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera
Puji dan syukur dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya kepada kita semua, khususnya kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun penyusunan Tugas Akhir ini dilakukan
untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III
Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan memperoleh
gelar Ahli Madya.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak luput dari kekurangan
baik dari segi penyusunan, tata bahasa, maupun dari segi ilmiah. Oleh karena itu
penulis akan selalu menerima saran dan kritik yang bersifat membangun.
Selama dalam perkuliahan dan tahap penulisan Tugas Akhir ini, penulis
telah banyak mendapatkan dukungan moral, spiritual, nasehat, serta dorongan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan
hati, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. DR. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM).
Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Drs. H. Arifin Lubis, MM,Ak selaku Pelaksana Tugas Dekan
(5)
3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua
Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan waktu untuk mengajar dan
mengarahkan penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan
dengan baik.
5. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara dan staf yang telah mengajar dan membantu dalam penulis
menyelesaikan perkuliahan. Tidak lupa juga terimakasih banyak
kepada Bapak dan Ibu dimana penulis melakukan Tugas Akhir,
yakni Bagian Akademik/ Pendidikan dibawah pimpinan Ibu Fepty
Aniar, SE selaku Kasubag Pendidikan, dan seluruh staf akademik
lainnya yang sudah memberikan kesempatan dan ilmu kepada
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Kepada kedua orang tua penulis , Ayahanda Drs Masri Sebayang
dan Ibunda Dra. Martina Napitupulu, MSc yang telah
membesarkan, mendidik dan memberikan dukungan moril dan
meteril serta limpahan kasih sayang yang tulus yang dan doa yang
tidak ternilai mulai dari Penulis belajar hingga dapat
menyelesaikan pendidikan di Program Studi Diploma III
(6)
7. Teman-teman kuliah dan magang yang telah memberikan
dukungan dan saling membantu dalam menyelesaikan studi di
Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
Dengan demikian penulis tidak lupa meminta maaf apabila terdapat
kekurangan dan kesalahan didalam penulisan Tugas Akhir ini, dan penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan menumbuhkan ke arah yang
positif dan dapat menjadi pedoman untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
ada pada Laporan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Medan, Januari 2013
Penulis
(7)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHUULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 6
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Jadwal Kegiatan ... 7
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II PROFIL INSTANSI ... 10
A. Sejarah Ringkas ... 10
B. Jenis Usaha/Kegiatan ... 13
C. Struktur Organisasi ... 13
D. Job Description ... 16
E. Kinerja Usaha Terkini ... 20
F. Rencana Kegiatan ... 21
BAB III PEMBAHASAN ... 23
A. Pengertian Komunikasi ... 23
B. Proses Komunikasi ... 25
C. Model-model Komunikasi ... 27
D. Komunikasi Dalam Organisasi ... 31
E. Pengertian Produktivitas Kerja dan Faktor-Faktor F. yang Mempengaruhinya ... 39
(8)
G. Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas ... 44 H. Pengaruh Komunikasi Dalam Produktivitas Kerja Staf
dan Pegawai Pada Bagian Akademik FE USU ... 45
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 50 B. Saran ... 51
(9)
DAFTAR TABEL
No ... Judul Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan ... 7
(10)
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Akademik FE USU ... 15
Gambar 3.1 Proses Komunikasi ... 25
Gambar 3.2 Model Komunikasi Lasswell ... 28
Gambar 3.3 Model Komunikasi Shanon and Weaver ... 28
Gambar 3.4 Model Komunikasi Middleton ... 29
Gambar 3.5 Model Komunikasi De Fleur ... 30
Gambar 3.6 Bentuk Saluran Komunikasi Formal ... 33
Gambar 3.7 Komunikasi Dari Atas ke Bawah ... 34
Gambar 3.8 Komunikasi dari Bawah ke Atas ... 36
Gambar 3.9 Komunikasi Horizontal ... 37
(11)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun
pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila
karyawan-karyawan memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas, disiplin
dan memahami apa pekerjaannya dan mengetahui apa-apa yang harus
dilaksanakannya serta bertanggung jawab atas pekerjaanya tersebut. Salah satu hal
yang dapat mendukung produktivitas kerja staf dan karyawan didalam
menjalankan tugasnya masing-masing adalah komunikasi yang baik antar
individu.
Berdasarkan hal tersebut seorang karyawan harus memahami arti penting
dari komunikasi yang efisien dan tepat guna, sebab komunikasi akan
memungkinkan setiap anggota organisasi untuk saling membantu dan saling
mengadakan interaksi. Bentuk kegiatan nya dapat dilihat melalui komunikasi
antara pimpinan dengan bawahan, maupun sebaliknya. Kesepakatan, pengertian,
dan tujuan dalam suatu organisasi dapat dibicarakan dengan baik ketika
komunikasi didalamnya terbina dengan baik.
Dalam dunia bisnis atau organisasi yang berskala kecil,menengah,maupun
besar, orang-orang yang berkecimpung didalamnya tidak dapat terlepas dari
kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, bagi mereka komunikasi merupakan faktor
(12)
menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, baik yang nonelektronik
maupun yang elektronik sebagai sarana penyampaian pesan-pesan.
Ketika setiap pribadi didalam sutu organisasi saling berhubungan dan
mengerti satu dengan yang lain, maka mereka dapat duduk bersama untuk
membicarakan dan merencanakan visi dan misi dari organisasi tersebut.
Komunikasi dapat digunakan melalui berbagai media komunikasi nonelektronik
seperti pembicaraan langsung di pertemuan formal ataupun informal, dan dalam
rapat resmi, maupun melalui media elektronik seperti pembicaraan melalui telefon
genggam, e-mail, dan berbagai media elektronik lain sebagai sarana penyampaian
pesan-pesan.
Komunikasi memberikan pemahaman pada tugas yang berubah dan kemajuan
serta suksesnya organisasi digunakan untuk penukaran informasi dan pendapat.
Tanpa adanya komunikasi yang baik, maka akan sulit mengadakan koordinasi,
karena itu perwujudan komunikasi ini memiliki peran yang sangat penting.
Purwanto (2006) menekankan bahwa tujuan utama dari komunikasi antar
atasan/pimpinan dengan bawahan adalah mengidentifikasi, menciptakan dan
menjalin hubungan timbale balik yang menguntungkan antara pimpinan dengan
bawahan. Bila komunikasi yang terjalin berjalan secara efektif, maka dapat
diharapkan bahwa organisasi akan mendapat manfaat yang signifikan. Hal ini
dapat dimengerti karena pada prinsipnya, komunikasi yang berhasil dapat
menghindari terjadinya salah paham dalam penyampaian informasi antara
pimpinan dengan bawahan, dan antara sesame karyawan didalam organisasi
(13)
meningkatkan kualitas interaksi didalam suatu organisasi, maka diharapkan
organisasi tersebut dapat mencapai tujuan, visi, dan misi yang sudah disepakati.
Secara umum bentuk komunikasi dalam suatu organisasi dapat dilihat melalui
bagaimana seorang pimpinan atau atasan didalam suatu organisasi mampu
memberikan perintah kerja atau tugas kepada bawahannya secara lisan maupun
tertulis. Perintah kerja yang disampaikan secara lisan meliputi penyampaian
pesan-pesan bisnis melalui media elektronik maupun media non-elektronik, rapat
(meeting), dan pengarahan (briefing). Pesan-pesan bisnis secara tertulis antara lain
dapat berupa rangkuman rapat, laporan kerja, memo, surat tugas kerja, surat
pemesanan barang, surat edaran umum, atau surat pengumuman. Bentuk
komunikasi yang baik dan benar dapat digambarkan melalui seperangkat rencana,
instruksi, saran yang jelas dan termasuk juga motivasi yang bersifat membangun
karakter dan semangat karyawan.
Sebagai pemimpin, seorang manajer haruslah bertanggung jawab atas
lancar tidaknya pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya. Beberapa kegiatan
yang bersangkutan langsung dengan kepemimpinannya pada semua tahap
manajemen yaitu : penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pengawasan, dan penilaian terhadap kinerja para staf dan
pegawainya.
Untuk itu, seorang pimpinan haruslah melaksanakan komunikasi secara
efektif. Dalam konteks kepemimpinan, seorang pimpinan dikatakan telah
berkomunikasi secara efektif apabila ia mampu membuat para staf dan pegawai
(14)
tertentu dan menyelesaikan tugas - tugas yang telah diperintahkan kepadanya
dengan penuh kesadaran, semangat, kegairahan ,dan kegembiraan. Dengan
suasana kerja seperti itu akan dapat diharapkan hasil yang memuaskan.
Apabila sebuah perusahaan tidak melaksanakan komunikasi dengan baik, besar
kemungkinan semua rencana-rencana, instruksi-instruksi, saran-saran,
motivasi-motivasi, tidak akan memenuhi sasaran dan akan menemui kegagalan belaka.
Dengan kata lain, baik buruknya suatu komunikasi akan berpengaruh terhadap
hasil kerja dan tujuan yang diharapkan oleh organisasi.
Salah satu bentuk organisasi yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini
adalah Bagian Akademik yang dipimpin oleh Kepala Sub. Bagian Akademik
dibawah pimpinan Kepala Bagian Tata Usaha yang ada di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Memiliki karyawan yang produktif bukanlah impian
Bagian ini saja, tetapi juga merupakan impian setiap organisasi. Namun untuk
mendorong pegawai agar produktif tidaklah mudah. Produktifitas pegawai tidak
hanya menyangkut dalam penjadwalan kerja, tetapi juga keterampilan
berkomunikasi.
Hambatan ataupun gangguan pada proses komunikasi yang terjadi di
dalam suatu organisasi atau perusahaan pada umumnya terdiri dari : hambatan
teknis, gangguan semantik, perbedaan status, perbedaan kerangka pemikiran, dan
perbedaan budaya. Penulis menilai bahwa hambatan-hambatan komunikasi yang
terjadi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara khususnya pada bagian
(15)
Kabag dan Kasubag lainnya merupakan hal yang biasa. Namun, kesalahpahaman
yang terjadi tersebut dapat diatasi dengan tepat.
Penulis menilai bahwa komunikasi yang terjadi di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara merupakan komunikasi verbal, yang meliputi
komunikasi tertulis dan lisan. Komunikasi lisan yang ada di Fakultas Ekonomi,
khususnya pada Bagian Akademik meliputi langsung bertatap muka, melalui
telepon, rapat, pidato, dan pengarahan. Sedangkan komunikasi tertulisnya
meliputi surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat
pengumuman, surat balasan/tanggapan dan sebagainya.
Fenomena yang terjadi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
mengenai komunikasi terbilang banyak. Misalnya, kesalahpahaman antara staf
dan pegawai di akibatkan oleh komunikasi yang kurang baik. Hal ini
menyebabkan misscommunication dan perbedaan sudut pandang dalam
melaksanakan suatu tugas atau perintah-perintah ,terkadang hal ini juga
menyebabkan terjadinya konflik antara staf dan pegawai.
Untuk lebih mengetahui bagaimana peranan komunikasi dalam
meningkatkan produktifitas kerja staf dan pegawai, maka penulis tertarik untuk
menyusun Tugas Akhir yang berjudul “PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”
(16)
B. Perumusan Masalah
Sistem komunikasi yang dilaksanakan perusahaan akan mempengaruhi
kelancaran para staf dan pegawainya. Oleh karena itu sangat penting bagi
perusahaan untuk memperhatikan bagaimana cara-cara berkomunikasi yang
efektif untuk meningkatkan produktifitas kerja staf dan pegawainya.
Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalah yang saya ambil
sebagai dasar kajian dalam penelitian yang saya lakukan yaitu: “Apakah
komunikasi pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara sudah efektif sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja staf dan
pegawai ?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan komunikasi
dalam meningkatkan produktifitas kerja staf dan pegawai khususnya pada Bagian
Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sunmatera Utara.
A.Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian adalah :
1. Bagi Penulis :
a) Dapat menambah wawasan penulis tentang komunikasi sehingga bisa
membandingkan antara praktek dengan teori yang didapat selama
mengikuti perkuliahan,.
b) Dapat memperkaya wawasan ilmiah dan non ilmiah penulis dalam
(17)
2. Bagi Perusahaan :
a) Untuk memberikan masukan serta menyampaikan saran yang
mungkin bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara khususnya pada Bagian Akademik, mengenai masalah yang
dihadapi di bidang komunikasi.
3. Bagi Pihak Lain :
b) sebagai referensi bagi peneliti-peneliti lain yang berminat terhadap
judul yang penulis teliti.
B.Jadwal Kegiatan
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Jl. T. M. Hanafiah Kampus USU Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan
ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini.
No Kegiatan
Minggu Ke
1 2 3
1. Persiapan
2.
Pengumpulan
Data
3. Penulisan Laporan
Sumber : Penulis (2012)
(18)
Dalam kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan riset selama
beberapa minggu, yakni mulai tanggal 4 September sampai 22 September 2012 di
bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.
F. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan Tugas Akhir ini dilaksanakan secara sistematis dan terarah,
maka penulis membagi luas pembahasan Tugas Akhir ini ke dalam empat bab,
yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap penting
dan relevan dengan judul Tugas Akhir yang dimaksud, dengan tujuan agar
penulisan Tugas Akhir ini dapat lebih terarah dan sistematis. Adapun uraiannya
adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan meliputi beberapa pokok bahasan dimana dalam bab ini,
Penulis menjelaskan latar belakang penelitian, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL INSTANSI
Dalam bab ini dijelaskan mengenai sejarah ringkas Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, jenis usaha atau kegiatan, struktur
organisasi, job description, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.
BAB III : PEMBAHASAN
Menjelaskan tentang pengertian komunikasi, proses komunikasi,
bentuk-bentuk komunikasi, komunikasi dalam organisasi, faktor pendorong dan
(19)
yang mempengaruhi produktivitas kerja, peranan komunikasi dalam
meningkatkan produktivitas kerja, serta analisis dan evaluasi.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Menjelaskan tentang kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian yang
dilakukan penulis di bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara , saran penulis bagi bagian Akademik Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, dan seluruh staf di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara , serta Daftar Pustaka yang mencantumkan
semua referensi yang digunakan penulis selama proses penyelesaian
(20)
BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau
di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan
tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala) Kota Kuraja (Banda
Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.
Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di
kota Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh )
tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan
bahwa pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan
penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas
Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu ).
Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari
Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka
memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan
Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang
diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam
lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku
(21)
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No
0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan tinggi
No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987
No.25 / DIKTI / Kep / 1987 dan No.26 / DIKTI / Kep / 1987, Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu
Program Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan D-III. Program Pendidikan
Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :
a. Departemen Ekonomi Pembangunan
b. Departemen Manajemen
c. Departemen Akuntansi
Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari :
a. Program Studi Kesekretariatan
b. Program Studi Keuangan
c. Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima
Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.
Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu
Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi
(22)
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai
berikut :
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam
bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaaan
peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber
pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa selaku
pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya.
e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan
pemerintahan serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang
bertaraf nasional dan internasional.
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta
(23)
b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksakan penelitian-penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat dan responsive terhadap
perkembangan/ perubahan.
B. Jenis Usaha/Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/ pelayanan masyarakat dan
pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak
berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada
umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada
pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan
penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan
sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi : Penyelenggaraan Pendidikan, Pengabdian Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik
(24)
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan
ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diteapkan sebelumnya.
Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui
kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
dicapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian
kegiatan tertentu dan memncakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran
tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat
(25)
Sumber : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Plt Dekan :
Drs.H.Arifin Lubis,MM,Ak
Pembantu Dekan III: Ami Dilham SE,Msi Nip 19670607 199303 1 002 Pembantu Dekan I : Fahmi N
Nasution,SE,M.Acc,AK Nip 19750408 200212 1002
Pembantu Dekan II: Drs.H.Arifin Lubis,MM,Ak Nip 19560101 198203 1 005
KEPALA BAGIAN TATA USAHA M. Simba Sembiring, SE. M.Si
NIP. 19641216 199003 1 001
Kasubbag Kepegawaian
Maslan, SE 19630428 198802 1 001
Kasubbag Kemahasiswaan
Zailiana, S.Sos 19620206 198802 2
Kasubbag Keuangan dan Umum
Eka Yuliani, SE
19620724 198702 2 001 Kasubbag Pendidikan
Fepty Aniar,SE 19570211 198102 2 001
Kasubbag Perlengkapan Ahmad Faizul, SE, Msi 19661220 198703 2 003
Staf Akademik:
• Bagian Sekretaris : Hairil Anwar,SE
• Bagian Persiapan Wisuda : T.Sugondo,SE,MSi
• Bagian Nilai Akademik Dep.Manajemen : Rostati,SE
• Bagian Nilai Akademik Dep.Akutansi : Dameria U Berutu,SE
• Bagian Departemen Ekonomi Pembangunan : Sumanto
• Bagian Nilai Akademik Dep.D3 Akuntansi : Sorta Ida Sianipar,SE
• Bagian Nilai Akademik Dep.D3 Keuangan : Syafarida,SE
• Bagian Nilai Akademik Dep.D3 Kesekretariatan : Sodali,SE
(26)
D. Job Description
Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Tata
Usaha dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara yang tediri dari :
1. Bagian Tata Usaha Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.
b. Menghimpun Menelaah Peraturan perundang-undangan di bidang
ketatausahaan akademik, administrasi umumdan keuangan, kemahasiwaan
dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.
c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik
administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,
kepegawaian dan perlengkapan.
d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,
kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.
e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan
fakultas.
f. Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian/
pelayanan kepada masyarakat.
(27)
24
h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas.
i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.
j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan
dengan kegiatan fakultas.
k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
fakultas.
2. Sub Bagian Akademik Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
b. Mengumpulkan dan Mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.
c. Melakukan administrasi akademik.
d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan saran akademik.
e. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum.
f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.
g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada
masyarakat di lingkungan fakultas.
h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
(28)
25
3. Sub Bagian Umum dan Keuangan Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.
d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan pertemuan
ilmiah di lingkungan fakultas.
e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.
f. Melakuakan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan
pertanggung jawaban keuangan.
g. Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur. Vakansi, perjalanan
dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang
telah diteliti kebenarannya.
h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.
i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.
j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
(29)
26
4. Sub Bagian Kepegawaian Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.
c. Melakukan urusan mutasi pegawai.
d. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.
e. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul kenaikan
jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar
Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, izin dan cuti.
f. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.
g. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.
h. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.
i. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan Bagian.
5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
(30)
27
c. Melakukan administrasi kemahasiwaan.
d. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.
e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi.
f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.
g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir dan layanan
kesejahteraan mahasiswa.
h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.
i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni
j. Melakukan penyajian informasi di bidang kemahiswaan dan alumni.
k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan Bagian.
6. Sub Bagian Perlengkapan Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.
c. Mengoperasionalkansistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.
d. Melakukan pemeliharaan kebersihan,keindahan dan keamanan
(31)
28
e. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan
dan perlengkapan.
f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.
g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan Bagian.
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Fakultas terus berupaya agar
tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin
dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan
perusahaan adalah menyelengarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap
mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya
bidang ekonomi yang bermanfaat bagi Universitas, mahasiswa dan masyarakat,
serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada
masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri,
kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.
Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar
dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki
(32)
29
Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksakan fakultas, seperti
perayaan hari-hari besar keagamaan( misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isra’
Mi’raj, dan lain-lain) sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai
dan norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa
kepada Tuhan Yang maha Esa.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara
lain :
a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.
b. Perkuliahan semester genap/ganjil.
c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil.
(33)
30
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari
kata Latin yakni communicatio,dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama.Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau dua orang terlibat
dalam komunikasi,misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan
terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang
dipercakapkan. (Mulyana, 2005)
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari di
rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja
manusia berada. Tidak ada manusia yang terlibat dalam komunikasi. Pentingnya
komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dimungkinkan begitu juga halnya bagi
suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat
berjalan lacar dan berhasil dan begitu pula sebalinya, kurangnya atau tidak adanya
komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan (Muhammad, 2009)
Pada umumnya, pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang
atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan oleh seseorang
melalui tulisan, lisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal. Didalam dunia praktis,
anda juga mengenal komunikasi antar pribadi (interpersonal communications),
(34)
31
selain komunikasi bisnis (business communications). Komunikasi bisnis,
komunikasi antar pribadi, maupun komunikasi lintas budaya merupakan bentuk
komunikasi yang masing-masing memiliki karakter yang berbeda dari yang
lainnya. (Purwanto, 2006)
Komunikasi antarpribadi merupakan bentuk komunikasi byang dilakukan
oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
kedua belah pihak dan cenderung lebih fleksibel (luwes) dan informal. Jenis
komunikasi tersebut lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
komunikasi yang dilakukan didalam suatu keluarga, antarkeluarga, antartetangga,
antarteman, antarsejawat, atau antarkaryawan, untuk mencapai tujuan tertentu.
Komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan
antara dua orang atau lebih, yang masing-masing memiliki budaya yang berbeda
karena perbedaan geografis tempat tinggal. Komunikasi dapat terjadi pada tingkat
antardaerah, antarwilayah, maupun antarnegara.
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis
yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal
maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. Para komunikator
seharusnya memahami dengan baik bagaimana menyusun kata-kata yang mampu
membentuk suatu arti atau makna, bagaimana mengubah suatu situasi menjadi
lebih menarik dan menyenangkan, bagaimana mengajak para audiens/ peserta
untuk berperan aktif dalam diskusi bagaimana menyiapkan atau mengatur ruangan
yang mampu menghidupkan diskusi, serta bagaimana memilih media komunikasi
(35)
32
B. Proses Komunikasi
Berikut ini akan di bahas model komunikasi dasar agar dapat dipahami
mengapa komunikasi sering gagal dan kegiatan-kegiatan yang perlu diambil
seorang pimpinan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi.
Model komunikasi yang lebih terperinci, dengan unsur-unsur penting yang
terlibat dalam komunikasi antara dan diantara para anggota organisasi, dapat di
gambarkan pada Gambar 3.1
Sumber : Purwanto (2006)
Gambar 3.1 Proses Komunikasi
SALURA N dan MEDIA
Tahap 1 Pengirim mempunyai
gagasan
Tahap 2 Pengirim mengubah ide menjadi pesan
Tahap 3 Pengirim mengirim pesan
Tahap 6 Penerima mengirim ide
pesan
Tahap 4 Penerima menerima pesan Tahap 5 Penerima
menafsirkan pesan
(36)
33
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bagaimana proses komunikasi yang
terjadi dalam Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
1. Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
sumber atau pengirim berita memainkan langkah pertama dalam proses
komunikasi. Sumber berita bisasanya di sampaikan terlebih dahulu oleh
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Kemudian langkah selanjutnya yaitu langkah kedua dimana terjadi
pengubahan berita kedalam berbagai bentuk simbol-simbol, seperti verbal
atau nonverbal yang berupa kata percakapan, tulisan, angka, gerakan,
ataupun kegiatan.
3. Pada langkah ketiga, berita yang disampaikan oleh Pembantu Dekan I
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara akan disampaikan melalui
berbagai saluran, seperti telepon, surat, video tape, E-mail dan komputer.
4. Langkah keempat. Berita yang terlah disampaikan oleh Pembantu Dekan I
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara akan diterima oleh pihak
penerima, seperti pesan akan di sampaikan kepada Kasubag. Yang mereka
terima dengan menggunakan ke lima (5) panca indra.
5. Langkah kelima ini merupakan proses komunikasi yang benr-benar terjadi.
Dimana Kepala Bagian atau Kepala Sub Bagian akan mencerna berita
yang telah disampaikan oleh Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
(37)
34
6. Langkah terakhir dalam prose komunikasi yang baik adalah dimana
Kepala Bagian atau Kepala Sub Bagian akan mengirimkan balasan berita
kepada Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
atau berita tersebut akan di sampaikan kepada oarang-orang yang berada
dalam Bagian Akademik tersebut.
C. Model-Model Komunikasi
Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak,
dengan menonjolkan unsure-unsur terpenting fenomena tersebut. Model jelaslah
bukan fenomena itu sendiri. Akan tetapi, peminat komunikasi, termasuk
mahasiswa, sering mencampuradukkan model komunikasi dengan fenomena
komunikasi. Sebagai alat untuk menjelaskan fenomena komunikasi, model
mempermudah penjelasan tersebut.
Hanya saja model tersebut sekaligus mereduksi fenomena komunikasi, artinya
ada nuansa komunikasi lainnya yang mungkin terabaikan dan tidak terjelaskan
oleh model tersebut. Akibatnya, jika kita kurang hati-hati menggunakan model,
model dapat menyesatkan kita. Inilah sisi negatif model.(Mulyana, 2007)
1. Model Lasswell
Lasswell menyajikan model komunikasi bukan dalam bentuk gambar atau
skema, melainkan berupa uraian verbal yang dirumuskan dalam pertanyaan.
Model Lasswell adalah sebagai berikut
Who (Siapa)
Says What (mengatakan apa)
(38)
35
To Whom (lepada siapa)
With What Effect (dengn efek bagaimana).
Mengikuti model Lasswell, cara paling mudah untuk memperoleh gambaran
mengenai proses komunikasi adalah dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan-pertanyaan tersebut terkenal dengan Formula
Lasswell, dan jika diubah kedalam sebuah skema menjadi gambar berikut ini.
Sumber : Laswell (2007)
Gambar 3.2 Model Komunikasi Lasswell
2. Model Shannon dan Weaver
Shannon dan Weaver (1949) melakukan model komunikasi dalam bentuk
skema sederhan untuk menggambarkan proses Komunikasi dari seorang
komunikator (sumber informasi) menyampaikan pesan kepada komunikan
(penerima pesan) sebaimana nampak dalam gambar 3.3.
Who Say what
message
In which channel
(39)
36
Information
Source Transmitter Message Signal Received
Signal Destination
Noise source
Sumber : Shannon dan Weaver (1949)
Gambar 3.3 Model Shannon dan Weaver
Model ini pada dasarnya menggambarkan proses komunikasi yang diawali
dari proses penciptaan dan pengiriman pesan dari seorang komunikator (sumber
informasi). Pesan tersebut disampaikan dengan menggunakan media, misalnya
media radio atau telepon. Pesan tersebut diterima oleh transmitter (alat penerima)
dan diubah menjadi signal yang dikirim kepada komunikan melalui alat penerima.
Dalam model ini ada komponen gangguan (noise) yang dapat mempengaruhi
kemudahan komunikan dalam menerima informasi.
(40)
37
Middleton (1975) menyajikan model komunikasi dengan gambar yang
sederhana, dengan melibatkan 4(empat) komponen komunikasi yang meliputi:
komunikator, pesan, komunikan dan umpan balik. Cermatilah Gambar 3.4.
Sumber : Middleton (1975)
Gambar 3.4. Model komunikasi Middleton
Middleton hendak menjelaskan proses komunikasi bersifat timbal balik,
berawal dari seorang sumber informasi (komunikator) yang menciptakan dan
mengirimkan pesan kepada penerima atau komunikan. Selanjutnya komunikan
mememberikan tanggapan, respon, umpan balik, atau feedback kepada
komunikator.
4. Model Defleur
Defleur (1966) mengembangkan moden Shannon-Weaver, dengan
menegaskan bahwa noise atau hambatan dapat terjadi pada semua komponen
komunikasi. Model Defleur dapat kita lihat pada Gambar 3.5 berikut ini :
Sumber
Pesan
Penerima
(41)
38
Sumber : DeFleur (1996)
Gambar 3.5 Model Komunikasi De Fleur
De Fleur menegaskan bahwa dalam proses komunikasi sering terjadi noise
atau hambatan. Hambatan tersebut berpeluang terkait dengan komponen
komunikasi. Dari semua model komunikasi yang dijalaskan di atas model
komunikasi yang sering digunakan pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara adalah Model Midleton. Dimana model ini sangat
sederhana yang hanya mencakup Sumber, Pesan, Penerima, dan Umpan Balik.
D. Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu
organisasi, bersifat forml dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan
Mass Medium Device
Source Transmi tter
Channel Receiver Destinat ion
Noise
Destinat ion
Receiver Channel Transmit ter
(42)
39
yang lebih besar dari pada komunikasi kelempok. Komunikasi organisasi sering
kali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi dan ada kalanya
juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur
organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas dan komunikasi
horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur
organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk gosip. (Mulyana,
2005).
Meskipun semua orgnisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai
pihak dalam mencapai tujuannya, perlu diketahui bahwa pendekatan yang dipakai
antara satu organisasi dengan organosasi yang lain dapat bervariasi atau
berbeda-beda. Bagi perusahaan berskala kecil yang hanya memiliki beberapa karyawan,
penyampaian informasi dapat dilakukan secara langsung kepada para
karyawannya tersebut. Lain halnya dengan perusahaan besar yang memiliki
ratusan bahkan ribuan karyawan, penyampaian informasi kepada meraka
merupakan suatu pekerjaan yang cukup rumit. Ada dua pola komunikasi yang
dapat dijelaskan disini. (Purwanto, 2006)
1. Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi garis, fungsional maupun matriks, akan tampak
berbagai posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas
tanggung jawab dan wewenang. Dalam kaitannya dengan proses
penyampaian informasi dari manajer ke karyawan, pola transformasi
informasi dapat berbetuk komunikasi dari atas ke bawah, komunikasi dari
(43)
26
Presiden Direktur
Manajer Pemasaran
Manajer Produksi
Manajer Keuangan
Manajer Personalia
Komunikasi lateral
Usaha-usaha koordinasi, pemecahan masalah Komunikasi ke atas
laporan, masalah, gagasan, sikap, klasifikasi, penyelesaian, dan
Komunikasi ke bawah: prosedur, pengarahan, intruksi,
penugasan, saran, kebijaksanaan dan
(44)
27
Sumber:Mulyana(2005)
(45)
28
a. Komunikasi dari Atas ke Bawah
Jalur komunikasi yang berasal dari atas ( PD I ) ke bawah (
karyawan ) maupun prosedur yang di jalankan para bawahan dengan
sebaik-baiknya. Komunikasi dari atas ke bawah yang terjadi pada
Bgaian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat
di gambarkan sebagai berikut:
Sumber : Penulis (2012)
Gambar 3.7. Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah tersebut dapat berbentuk lisan maupun
tulisan. Komunikasi secara lisan dapat berupa percakapan biasa, maupun
wawancara formal antara supervisior dengan karyawan, atau juga dapat dalam
bentuk pertemuan/ diskusi kelompok. Di samping itu, komunikasi tertulis juga
dapar berbentuk memo, manual pelatihan, kotak informasi, surat tugas, surat
perintah, surat keputusan, surat pemberhentian/pemecatan, papan
pengumuman,dan buku petunjuk pelaksanaan tugas bagi karyawan.
Pembatu Dekan I ( Fahmi N Nasution )
Kasubag Pendidikan (Fepty Aniar SE)
(46)
29
b. Komunikasi dari Bawah ke Atas
Untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu
organisasi dan mengambil keputusan secara tepat, sudah pantasnya bila
atasan (PD I) memperhatikan aspirasi yang berasal dari bawah.
Keterlibatan karyawan (bawahan) dalam proses pengambilan keputusan
merupakan salah satu cara yang positif dalam upaya membantu
pencapaian tujuan organisasi. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi
dari bawah ke atas para atasan (PD I) harus percaya penuh kapada para
bawahannya. Kalau tidak informasi apapun dari bawahannya tidak akan
bermanfaat karena yang muncul hanyalah rasa curiga dan ketidak
percayaan terhadap informasi tersebut.
Kalau seseorang bawahan memberikan informasi yang negatif
seperti munculnya kegagalan seperti kebocoran anggaran,
menumpuknya hutang, dan lain-lain dalam suatu organisasi, berarti
kinerja atau prestasi kerja yang ada di bagian atau bidang tersebut jelas
tidak baik. seseorag bawahan umumnya tidak ingin prestasi kerjanya
dinilai tidak berhasil atau gagal total, sehingga mereka memilih untuk
tidak melaporkan kegagalan tersebut sama sekali.
Gambar 3.7 melukiskan alur komunikasi dari bawah ke atas yang
terjadi pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
(47)
30
Sumber : Penulis (2012)
Gambar 3.8. Komunikasi dari bawah ke atas
c. Komunikasi Horizontal
Di dalam praktiknya, terdapat kecendrungan bahawa dalam
melaksanakan pekerjaan atasn (PD I) suka melakukan tukar-menukar
informasi dengan rekan kerjanya di departemen atau divisi yang
berbeda, terutama apabila muncul maslah-masalah khusus dalam suatu
oganisasi perusahaan komunikasi horizontal bersifat kordinatif di antara
mereka yang posisi sederajat baik di dala satu departemen maupun di
antara beberapa departemen.
Pada Gambar 3.8. terlihat bagaimana komunikasi horozontal berjalan
pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Smatera Utara.
Pembatu Dekan I
Fahmi N Nasution,SE,M.Acc,AK
Kasubag Pendidikan (Fepty Aniar SE)
(48)
31
Sumber : Penulis (2012)
Gambar 3.9. Komunikasi horizontal
d. Komunikasi Diagonal
Bentuk komunikasi diagonal memang menyimpang dari
bentuk-bentuk komunikasi tradisional yang ada, seperti komunikasi dari bawah
ke atas dan komunikasi dari atas ke bawah. suati studi peneliatian yang
pernah di lakukan menunjukka bahwa, baik komuikasi lateral maupun
komunikasi diagonal, lebih banyak di terapkan dalam suatu organisasi
berskala besr anakal terdapat saling ketergantungan antar bagian atau
antar departemen yang ada dalam organisasi tersebut.
Bentuk komunikasi doagonal memeliki beberapa keuntungan seperti,
penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat ketimbang bentuk
komunikasi tradisional, dan memungkinkan individu dari berbagai
KARYAWAN Pembatu Dekan I
Fahmi N Nasution,SE,M.Acc,AK
Kasubag Pendidikan (Fepty Aniar SE)
Kasubag Keuangan Kasubag
Kemahasiswaan
(49)
32
bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam
organisasi.
Namun komunikasi diagonal ini juga memiliki kelemahan. Salah
satu kelemahannya adalah bahwa komunikasi diagonal dapat
mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Di
samping itu, komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar juga
sulit untuk di kendalikan secara efektif.
Sumber : Penulis (2012)
Gambar 3.1.0. Komunikasi diagonal
2. Saluran Komunikasi Informal
Pembatu Dekan I
Fahmi N Nasution,SE,M.Acc,AK
Kasubag Keuangan
Kasubag Pendidikan (Fepty Aniar SE)
Kasubag Kemahasiswaan
(50)
33
Dalam jaringan komunikasi informal orang-orang yang ada dalam
suatu organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat dan
kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun
hal-hal yang mereka perbincangkan biasa bersifat umum, seperti mengobrol
tentang humor yang baru didengar, keluarga, anak, duni olahraga, musik,
acara film, dan sinetron TV, kadang kala mereka juga membicarakan
hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam organisasinya.
Lebih lanjut, banyak orang yang lebih percaya desas-desus atau rumor
yang di dapat dari komunikasi informal sebagai sumber informasi dalam
suatu organisasi. Kadang kala mereka tidak lagi menaruh kepecyaan
terhadap informasi yang berasal dari para manajer suatu organisasi.
E. Pengertian Produktivitas Kerja dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas
1) Pengertian Produktifitas
Para Ekonom biasanya mendefinisikan produktifitas sebagai :ratio
output” dibandingkan dengan :input fisik”. Hal tersebut biasanya
dihubungkan dengan industri-industri secara keseluruhan pada
sektor-sektor dalam suatu perekonomian.
Prtoduktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam
memproduksi barang-barang. Ukuran produktivitas yang paling terkenal
berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi
pengeluaran dengan jumlah yang digunakan atau jumlah jam kerja
(51)
34
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas, yang
antara lain :
a. Bersumber dari pekerjaan
Suatu pekerjaan yang banyak memerlukan gerakan yang dapat
mengakibatkan produktivitas kerja menjadi rendah. Oleh karena itu, agar
gerakan dalam melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih dahulu
diadakan “Time and Motion Study”. Dengan dua studi tersebut dapat
tercipta gerakan-gerakan yang efektif dan dapat memperlancar pekerjaan
sekaligus mengurangi kesalahan karyawan.
Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara seorang Kasubag Pendidikan dituntut untuk bekerja dengan kondisi
fisik yang kuat tetapi dengan banyaknya pekerjaan maka terkadang
ketahanan fisik Kasubag tersebut menjadi menurun sehingga produktivitas
kerjanya menjadi berkurang.
1. Bersumber dari karyawan itu sendiri
Seamangat dan kegairahan kerja pada karyawan merupakan unsur penting
guna mencapai produktivitas yang tinggi. Maka sebaiknya pimpinan
memperlihatkan unsur penting tersebut seperti melaluigaji yang memadai,
memperhatikan kebutuhan karyawan, serta penempatan karyawan pada
posisi yang tepat.
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, unsur-unsur
(52)
35
diperhatikan akan membuat semangat kerja menjadi rendah dan
(53)
36
2) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja sebagai salah satu orientasi manajemen dewasa ini,
keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terhadap produktivitas pada dasarnya dapat diklasifikasikan
kedalam dua jenis, yaitu pertama faktor-faktor yang berpengaruh secara
langsung, dan kedua faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung.
1. Remunerasi
Remunerasi adalah merupakan imbalan atau balas jasa yang diberikan
perusahaan kepada tenaga kerja sebagai akibat dari prestasi yang telah
diberikannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengertian ini
mengisyaratkan bahwa keberadaannya di dalam suatu organisasi perusahaan
tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebab, akan terkait langsung dengan
pencapaian tujuan perusahaan. Remunerasi yang rendah tidak dapat
dipertanggungjawabkan, baik dilihat dari sisi kemanusiaan maupun dari sisi
kelangsungan hidup perusahaan.
Secara teoritis dapat dibedakan dua sistem remunerasi, yaitu yang mengacu
kepada teori Karl Mark dan yang mengacu kepada teori Neo-klasik. Kedua
teori tersebut masing-masing memiliki kelemahan. Oleh karena itu, sistem
pengupahan yang berlaku dewasa ini selalu berada diantara dua sistem
tersebut. Berarti bahwa tidak ada satupun pola yang dapat berlaku umum.
Yang perlu dipahami bahwa pola manapun yang akan dipergunakan
(54)
37
perusahaan dan mengacu kepada rasa keadilan bagi kedua belah pihak
(perusahaan dan karyawan).
Besarnya tingkat remunerasi untuk masing-masing perusahaan adalah
berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang
mempengaruhinya diantaranya, yaitu permintaan dan penawaran tenaga kerja,
kemampuan perusahaan, kemampuan dan keterampilan tenaga kerja, peranan
perusahaan, serikat buruh, besar kecilnya resiko pekerjaan, campur tangan
pemerintah, dan biaya hidup.
Dilihat dari sistemnya pembelian remunerasi dapat dibedakan atas prestasi
kerja, lama kerja, senioritas atau lama dinas, kebutuhan, dan premi atau upah
borongan.
2. Pendidikan dan Latihan
Pendidikan dan latihan dipandang sebagai suatu invesatasi di bidang
sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari
tenaga kerja. Oleh karena itu pendidikan dan latihan merupakan salah satu
faktor penting dalam organisasi perusahaan. Pentingnya pendidikan dan
latihan disamping berkaitan dengan berbagai dinamika (perubahan) yang
terjadi dalam lingkungan perusahaan, seperti perubahan produksi, teknologi,
dan tenaga kerja, juga berkaitan dengan manfaat yang dapat dirasakannya.
Manfaat tersebut antara lain: meningkatnya produktivitas perusahaan, moral
dan disiplin kerja, memudahkan pengawasan, dan menstabilkan tenaga kerja.
Agar penyelenggaraan pendidikan dan latihan berhasil secara efektif dan
(55)
38
1) adanya perbedaan individual
2) berhubungan dengan analisa pekerjaan
3) motivasi
4) pemilihan peserta didik
5) pemilihan metode yang tepat.
Pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja dapat diklasifikasikan kepada dua
kelompok, pertama, yakni pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja yang termasuk
kepada kelompok tenaga kerja operasional, kedua, pendidikan dan latihan bagi
tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok tenaga kerja yang menduduki
jabatan manajerial. Untuk masing-masing kelompok tenaga kerja tersebut
diperlukan metode pendidikan yang berbeda satu sama lain.
3. Pengertian dan Proses Perencanaan Tenaga kerja
Perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan
pembangunan. Rencana pembangunan memuat berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan di seluruh sektor atau sub sektor. Setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan membutuhkan tenaga kerja yang sesuai. Perencanaan tenaga kerja
memuat perkiraan permintaan atau kebutuhan dan penawaran atau penyediaan
tenaga kerja, serta kebijakan maupun program ketenagakerjaan yang diperlukan
dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan.
Perencanaan tenaga kerja dapat dilakukan pada tahap perusahaan, lembaga
pemerintah atau unit organisasi swasta lainnya. Perencanaan tenaga kerja seperti
(56)
39
perencanaan tenaga kerja dalam cakupan wilayah tertentu maupun secara
nasional. Jenis perencanaan tenaga kerja seperti itu dikenal sebagai perencanaan
tenaga kerja makro, nasional atau perencanaan tenaga kerja regional.
Sistem perencanaan tenaga kerja menunjukkan kedudukan perencanaan tenaga
kerja dalam kerangka perencanaan pembangunan secara keseluruhan.
Perencanaan pembangunan yang disertai dengan data-data kependudukan dan
informasi pasar kerja merupakan masukan utama dalam penyusunan perencanaan
tenaga kerja. Hasil perencanaan tenaga kerja adalah berupa rencana tenaga kerja.
Dalam sistem perencanaan pembangunan yang melihat perencanaan tenaga
kerja sebagai bagian integral dari perencanaan pembangunan, maka proses
perencanaan tenaga kerja akan melibatkan instansi. Proses perencanaan tenaga
kerja itu sendiri menunjukkan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam
pelaksanaan perencanaan tenaga kerja.
2. Hubungan Komunikasi dengan Produktifitas
Komunikasi yang efektif mengandung arti pengiriman dan penerimaan
informasi yang paling cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedu pihak
dan pengambilan tindakan yang tepat terhadap pertukaran informasi. Seorang
pemimpin harus mempertimbangkan biaya dan akibat agar tercapainya suatu
tujuan yang efektif dan efisien dalam pemilihan dan pengguanaan salura
organisasi, dimana juga merupakan usahanya untuk menegnmabngkan dan
memerbaiki kominukasi formal dalam organisasi. Dengan mengetauhi peranannya
dan saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan perubahan-perubahan
(57)
40
Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang pengirim informas
hendaknya memberikan pesan secara ringkas dan jelas, serta menggunakan bahasa
yang sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual dari penerima pesan
dengan menggunakan medi yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya
tergantung pada apa yang dikomunikasikan dan kemana komunikasi tersebut akan
disampaikan.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan
organisasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah
pencapaian atau sasaran yang telah diteapkan. Dengan kata lain organisasi tidak
dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam komunikasi tersebut
tidak efektif, padahal kegiatan organisasi bergasil dimulai dengn komunikasi yang
efektif.
Meningkatkan produktifitas manusia dalam organisasi tidak hanya
menyangkut penjadwalan pekerjaan da keterangan yang diperlukan untuk itu,
akan tetapi juga menyangkut kondisi, iklim dan suasana kerja.
Salah satu cara dalam meningkatkan produktifitas yaitu dengan cara
memperbaiki komunikasi dengan membuatnya lebih efektif secara terus-menerus.
Jadi, jelaslah bahwa setiap organisasi memerlukan organisasi yang efektif agar
seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain, organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi
(58)
41
3. Pengaruh Komunikasi Dalam Produktifitas Kerja Staf dan Pegawai Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Komunikasi sangat penting peranannya dalam rangka pencapaian tujuan kerja
dalam instansi. Teori-teori komunikasi menjelaskan bahwa penerapan komunikasi
penting dalam suatu instansi. Demikian halnya pada Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha agar komunikasi yang
dilaksanakan pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara adalah terjadinya perubahan sikap, maksudnya adalah suatu pesan yang
disampaikan dengan tujuan agar komunikan atau orang lain mempunyai sikap
tertentu., untuk itu komunikator hrys menyampaikan informasi sebenarnya dengan
lengkap sehingga komunikan mengerti dan dapat merubah sikap sesuai dengan
informasi yang disampaikan oleh pihk komunikator. Komunikasi juga dapat
mengubah perilaku sosial dari para pegawai dimana apabila komunikasi itu sudah
berjalan dengan baik dan sudah dapat diterima oleh audiens. Maka audiens sudah
bisa merasakan arti komunikasi tersebut, sehingga audiens bisa menjalin kerja
sama dan memiliki jiawasosial serta tidak terjadi kesalah pahaman delam
memberi dan menerima informasi diantara sesama pegawai sehingga efisiensi
kerja yang dilakukan akan berhasil dengan tujuan akan tercapainya sesuai dengan
standart yang ditetapkan.
Komunikasi yang diterapkan pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi
(59)
42
1. Komunikasi Vertikal
Dalam komunikasi vertikal pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara pimpinan memberikan instruksi, petunjuk,
informasi, dan lain sebagainya kepada bawahan. Dan bawahan memberikan
laporan, saran, pangaduan dan lain sebagianya kepada pimpinan.
2. Komunikasi Horizontal
Komunikasi yang terjadi pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara misalnya, komunikasi antara Pembantu Dekan II
dengan Pembantu Dekan I, maupun dengan Pembantu Dekan III. Komunikasi
horizontal bisa juga terjadi diantaa sesama pegawai yang ada pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Komunikasi ini sangat diperlukan
untuk saling tukar menukar fikiran karena setip bagian saling berkaitan.
Apabila Pembantu Dekan I tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada
setiap pegawai, maka secara otomatis pegawai yang ada pada Bagian Akademik
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tidak dapat bekerja sesuai dengan
tujuan yang telah diterapkan. untuk itu, perlu dilaksankan komunikasi yang
harmonis antara atasan dengan bawahan. Sehingga para pegawai akan merasa
terlindungi dan terdorong untuk menyelesaikan tugas dan wewenangnya dengan
baik. hubungan vertikas keatas sebagian besar diwujudkan dalam bentuk laporan
tertulis, dalam suatu organisasi yang baik para pegawai menyampaikan laporan
mengenai pelaksanaan aktivitas masing-masing pegawai pada saat tertentu,
sehingga laporan-laporan itu Pembantu Dekan I akan mengetahui apakah
(60)
43
Selain laporan tertulis, Pembantu Dekan I pada Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga menerima laporan lisan. Laporan lisan
ini diperoleh dari rapat yang telah direncanakan setiap setahun skali dan rapat ini
disebut Rapat Peyusunan Rencana Kerja (RPRK) Sub Bagian dan menusun
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian. Selain membahas
masalah-masalah yang belum dipecahka pada Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dengan adanya komunikasi yang baik di
Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka efektivitas
kerja pegawai dapat berjlan dengan lancar sehingga apa yang dicita-citakan
(61)
44
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan penelitian Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka dapat ditarik kesimpulan dan saran terhadap penerapan komunikasi sebagai berikut:
A. KESIMPULAN
1. Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
memiliki komunikasi yang sudah efektif baik dari Atas ke Bawah, dari
Bawah ke Atas, secara Horizontal antara sesama Atasan maupun sesama
Bawahan, juga komunikasi diagonal yang baik terhadap Bagian lain di
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Sistem komunikasi yang di terapkan Pada Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah komunikasi secara formal
dan informal dimana adanya komunikasi timbal balik antara
pegawai-pegawai serta mencakup komunikasi keseluruhan di lingkungan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Peranan dan tujuan komunikasi Pada Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu supaya terjadi pehaman yang
sama terhadap apa yang disampaikan oleh pihak komunikator, sehingga
tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam menganggapi pesan.
Bentuk komunikasi yang dilaksanakan Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu komunikasi Vertikal dan Horizontal
(62)
45
Berdasarkan uraian dan kesimpulan di atas, di buat saran-saran sebagai berikut:
1. Sistem komunikasi formal dan informal Pada Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah berjalan dengan baik, untuk
itu perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi di masa yang akan datang.
2. Bentuk komunikasi yang dilaksanakan Pada Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara baik vertikal antara pimpinan dan
bawahan, bawahan dan pimpinan maupun bentuk komunikasi secara
horizontal antara sesama pegawai hendaknya dilakukan sesering mungkin
supaya terjalin rasa kesetiakawanan dan tali persaudaraan yang semakin
erat sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan standart yang
sudah dietapkan.
3. Alat-alat komunikasi yang sudah ada Pada Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara seperti surat, telepon, faksmile,
komputer hendaknya dapat dipelihara dengan baik agar dapat
memperlancar arus informasi yang dibutuhkan dalam kantor dan tetap
(63)
46
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy , 2005 . Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar . PT Remaja Rosdakarya : Bandung
Purwanto, Djoko , 2006 . Komunikasi Bisnis , Edisi Ketiga . Erlangga : Jakarta
Mulyana, Deddy , 2005 . Komunikasi Organisasi . PT Remaja Rosdakarya : Bandung
AW, Suranto , 2005. Komunikasi Perkantoran . Media Wacana:
Yogyakarta
(64)
(1)
1. Komunikasi Vertikal
Dalam komunikasi vertikal pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, dan lain sebagainya kepada bawahan. Dan bawahan memberikan laporan, saran, pangaduan dan lain sebagianya kepada pimpinan.
2. Komunikasi Horizontal
Komunikasi yang terjadi pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara misalnya, komunikasi antara Pembantu Dekan II dengan Pembantu Dekan I, maupun dengan Pembantu Dekan III. Komunikasi horizontal bisa juga terjadi diantaa sesama pegawai yang ada pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Komunikasi ini sangat diperlukan untuk saling tukar menukar fikiran karena setip bagian saling berkaitan.
Apabila Pembantu Dekan I tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada setiap pegawai, maka secara otomatis pegawai yang ada pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tidak dapat bekerja sesuai dengan tujuan yang telah diterapkan. untuk itu, perlu dilaksankan komunikasi yang harmonis antara atasan dengan bawahan. Sehingga para pegawai akan merasa terlindungi dan terdorong untuk menyelesaikan tugas dan wewenangnya dengan baik. hubungan vertikas keatas sebagian besar diwujudkan dalam bentuk laporan tertulis, dalam suatu organisasi yang baik para pegawai menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan aktivitas masing-masing pegawai pada saat tertentu, sehingga laporan-laporan itu Pembantu Dekan I akan mengetahui apakah efektivitas kerja pegawai berjala lancar sesuai dengan yang telah ditetapkan.
(2)
Selain laporan tertulis, Pembantu Dekan I pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga menerima laporan lisan. Laporan lisan ini diperoleh dari rapat yang telah direncanakan setiap setahun skali dan rapat ini disebut Rapat Peyusunan Rencana Kerja (RPRK) Sub Bagian dan menusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian. Selain membahas masalah-masalah yang belum dipecahka pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dengan adanya komunikasi yang baik di Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka efektivitas kerja pegawai dapat berjlan dengan lancar sehingga apa yang dicita-citakan bersama dapat tercapai.
(3)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan penelitian Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka dapat ditarik kesimpulan dan saran terhadap penerapan komunikasi sebagai berikut:
A. KESIMPULAN
1. Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memiliki komunikasi yang sudah efektif baik dari Atas ke Bawah, dari Bawah ke Atas, secara Horizontal antara sesama Atasan maupun sesama Bawahan, juga komunikasi diagonal yang baik terhadap Bagian lain di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Sistem komunikasi yang di terapkan Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah komunikasi secara formal dan informal dimana adanya komunikasi timbal balik antara pegawai-pegawai serta mencakup komunikasi keseluruhan di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Peranan dan tujuan komunikasi Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu supaya terjadi pehaman yang sama terhadap apa yang disampaikan oleh pihak komunikator, sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam menganggapi pesan.
Bentuk komunikasi yang dilaksanakan Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu komunikasi Vertikal dan Horizontal
B. SARAN
(4)
Berdasarkan uraian dan kesimpulan di atas, di buat saran-saran sebagai berikut:
1. Sistem komunikasi formal dan informal Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah berjalan dengan baik, untuk itu perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi di masa yang akan datang. 2. Bentuk komunikasi yang dilaksanakan Pada Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara baik vertikal antara pimpinan dan bawahan, bawahan dan pimpinan maupun bentuk komunikasi secara horizontal antara sesama pegawai hendaknya dilakukan sesering mungkin supaya terjalin rasa kesetiakawanan dan tali persaudaraan yang semakin erat sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan standart yang sudah dietapkan.
3. Alat-alat komunikasi yang sudah ada Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara seperti surat, telepon, faksmile, komputer hendaknya dapat dipelihara dengan baik agar dapat memperlancar arus informasi yang dibutuhkan dalam kantor dan tetap mengikuti perkembangan alat-alat komunikasi di masa yang akan datang.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy , 2005 . Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar . PT Remaja
Rosdakarya : Bandung
Purwanto, Djoko , 2006 . Komunikasi Bisnis , Edisi Ketiga . Erlangga :
Jakarta
Mulyana, Deddy , 2005 . Komunikasi Organisasi . PT Remaja Rosdakarya
: Bandung
AW, Suranto , 2005. Komunikasi Perkantoran . Media Wacana:
Yogyakarta
Muhammad, Arni , 2009 . Komunikasi Organisasi . Bumi Aksara : Jakarta
(6)