Perbaikan Metode Dan Fasilitas Kerja Pada Unit Pelayanan Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

(1)

PERBAIKAN METODE DAN FASILITAS KERJA PADA UNIT PELAYANAN MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

OLEH

CHALIS FAJRI HASIBUAN NIM. 080403146

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PERBAIKAN METODE DAN FASILITAS KERJA PADA UNIT PELAYANAN MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

CHALIS FAJRI HASIBUAN NIM. 080403146

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Prof.Dr.Ir. A. Rahim Matondang, MSIE) (Ir. Nazlina, MT)

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

ABSTRAK

Perpustakaan merupakan pusat data dan informasi yang memiliki peranan yang besar dalam menunjang sistem pendidikan. Ketersediaan bahan pustaka hendaknya teralokasi dengan baik sehingga dapat diakomodasi segera kepada para pemakai yang terdiri atas mahasiswa, staf pengajar, peneliti dan masyarakat umum. Perpustakaan USU memiliki beberapa layanan, salah satunya adalah penyusunan buku kembali ke rak buku. Penyusunan buku pada perpustakaan USU dilakukan sebanyak 2 kali dalam waktu 1 hari yaitu pada pukul 08:00 pagi dan pukul 02:30, padahal sistem penyusunan buku ke rak buku saat ini memiliki tahapan kegiatan yang banyak dan memerlukan waktu 20 menit 3 detik.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbaikan metode dan fasilitas kerja untuk mengurangi keluhan musculoskeletal dengan memperbaiki metode dan fasilitas kerja yang sudah ada dan juga pembuatan SOP dengan penggunaan fasilitas baru berdasarkan data antropometry pekerja agar dapat menghemat waktu pelayanan dan memberikan layanan yang tepat waktu pada pengguna.

Tahapan yang digunakan untuk memperbaiki metode kerja agar dapat mendeteksi keluhan musculoskeletal dipakai Standard Nordic Questionnairre, sedangkan untuk menilai postur kerja digunakan metode REBA. Hasil penilaian untuk kondisi aktual dari kedua metode yang ada dianalisis berdasarkan keluhan MSDs yang terjadi, ketidaksesuian ukuran fasilitas kerja dan antropometri pekerja, metode kerja. Gambaran kondisi eksisting yang diperoleh dianalisis dan dievaluasi sehingga dapat menghasilkan rancangan fasilitas kerja yang ergonomis yang baru sehingga metode kerja menjadi lebih baik. Perancangan ulang fasilitas kerja berupa trolli dan alat pijakan berdasarkan prinsip antropometri. Selain itu, ditambahkan kode warna pada rak buku untuk mempermudah penyusunan buku. Selain itu berdasarkan gang proses chart diperoleh hasil peningkatan produktivitas penyusunan buku Dari Hasil gang proses chart pekerja dapat di kurangi dari yang berjumlah 8 orang menjadi 7 orang, pekerja yang mengalami pengurangan di alokasikan ke lantai 2. Waktu pelayanan yang aktual dilakukan sebanyk 2 kali maka setelah dilakukan perbaikan metode kerja dan fasilitas kerja dapat dilakukan sebanyak 3 sampai 4 kali. Berdasarkan fasilitas kerja yang diperbaiki maka diusulkan metode kerja baru yang telah distandarkan berupa standard operation procedure (SOP) penyusunan buku.


(4)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan ... I-1

1.2. Rumusan Permasalahan ... I-3 1.3. Tujuan dan Sasaran Penelitian ... I-3

1.4. Manfaat Penelitian ... I-4 1.5. Pembatasan Masalah ... I-4

1.6. Asumsi Yang Digunakan ... I-5 1.7. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ... I-5


(5)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

2.1. Sejarah Pepustakaan Universitas Sumatera Utara ... II-1 2.2. Organisai dan Manajemen Perpustakaan Universitas

Sumatera Utara ... II-5 2.2.1. Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas

Sumatera Utara ... II-5 2.2.2. Koleksi Perpustakaan ... II-8 2.2.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perpustakaan ... II-10 2.2.3.1. Jumlah Jam Kerja ... II-10

2.2.3.2. Jam Kerja ... II-12 2.2.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Yang Digunakan ... II-13

2.2.4.1. Sistem Pengupahan ... II-13 2.2.4.2. Fasilitas Yang Digunakan ... II-14

2.3. Pelayanan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara ... II-14

2.3.1. Keanggotaan ... II-14 2.3.2. Jenis Pelayanan ... II-15

2.4. Kapasitas Jumlah Koleksi Buku Yang Terdapat Di


(6)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

III LANDASAN TEORI

3.1. Analisa Metode ... III-1 3.1.1. Antropometri ... III-2

3.1.2. Aplikasi Antropometri dalam Perancangan Fasilitas

Kerja ... III-3 3.1.3. Aplikasi Distribusi Normal Dalam Penetapan

Data Antropometri ... III-4 3.2. Keluhan Musculoskeletal ... III-6 3.3. Standard Nordic Questionnaire ... III-9 3.4. Rapid Entire Body Assessment (REBA) ... III-10 3.5. Peta Proses Kelompok Kerja (Gang Process Chart) ... III-20 3.6. Petunjuk Penyusunan Buku Pada Rak Buku ... III-21 3.6.1. Komposisi Nomor Panggil ... III-22 3.6.2. Penempatan Relatif ... III-24 3.7. Pengukuran Waktu dengan Stop Watch ... III-26 3.7.1. Uji Keseragaman Data ... III-29 3.7.2. Penetapan Jumlah Siklus Kerja yang Diamati ... III-29


(7)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1

4.2. Objek Penelitian ... IV-1 4.3. Jenis Penelitian ... IV-1 4.4. Identifikasi Variabel penelitian ... IV-2

4.4.1. Variabel Independent ... IV-2 4.4.2. Variabel Dependent ... IV-3 4.4.3. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-4

4.5. Instrumen Penelitian ... IV-5 4.6. Sumber Data ... IV-6 4.7. Pelaksanaan Penelitian ... IV-7

4.8. Metode Pengumpulan Data ... IV-7 4.9. Blok Diagram Prosedur Penelitian ... IV-8 4.10. Pengolahan Data ... IV-12 4.10.1. Penentuan Keluhan Musculoskeletal Disorders ... IV-12 4.10.2. Pengukuran Waktu ... IV-13 4.10.3. Pengukuran Postur Kerja Dengan REBA ... IV-14 4.10.4. Pembuatan Gang Proses Chart ... IV-15 4.10.5. Tahapan Pengalahan Data Antropometri ... IV-16 4.11. Analisis Pemecahan Masalah ... IV-18


(8)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN 4.12. Kesimpulan Dan Saran ... IV-19

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Data Operator ... V-1 5.2. Uraian Elemen Kegiatan ... V-2

5.2.1. Uraian Elemen Kegiatan Pada Lantai 2 ... V-2 5.2.2. Uraian Elemen Kegiatan Pada Lantai 3 ... V-3 5.3. Keluhan Musculoskeletal ... V-17

5.4. Perhitungan Waktu Penyusunan Buku ... V-24 5.5. Penilaian Postur Kerja ... V-27

5.6. Dimensi Tubuh ... V-31 5.7. Perancangan Produk ... V-37

5.8. Buku Yang Paling Sering Di Pinjam ... V-40

VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisi Keluhan Musculoskeletal Disorders ... VI-1 6.2. Analisis Postur Kerja Aktual ... VI-2 6.3. Analisis Kondisi Aktual Fasilitas Kerja ... VI-4 6.4. Perancangan Fasilitas Kerja ... VI-8


(9)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN 6.5. Metode Kerja Aktual Dan Metode Kerja Baru ... VI-18 6.6. Analisa Buku Yang Sering Dipinjam ... VI-20 6.7. Perancangan Standard Operating Procedure ... VI-27

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.2. Saran ... VII-2 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Jumlah Koleksi Berdasarkan Jenis ... II-8 2.2. Data Jumlah Pegawai Perpustakaan Universitas Sumatera Utara ... II-11 2.3. Jumlah Anggota Perpustakaan ... II-14 2.4. Jumlah Koleksi Digitas (USU Repository) Yang Di Publikasikan

di Situs Web Perpustakaan ... II-18 2.5 Kapasitas Jumlah Koleksi Buku ... II-20 3.1. Tabel Persentil dan Cara Perhitungan Dalam Distribusi Normal ... III-6 3.2. Skor Batang Tubuh Reba ... III-11 3.3. Skor Leher REBA ... III-12 3.4. Skor Kaki REBA ... III-13 3.5. Skor Beban REBA ... III-13 3.6. Skor Lengan Atas REBA ... III-14 3.7. Skor Lengan Bawah REBA ... III-14 3.8. Skor Pergelangan Tangan REBA ... III-15 3.9. Coupling ... III-15 3.10. Penilaian REBA Kiri dan Kanan... III-16 3.11. Skor Grup A ... III-18 3.12. Skor Grup B ... III-18 3.13. Skor Akhir ... III-19 3.14. Skor Aktivitas ... III-20


(11)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

3.15. Nilai Level Tindakan REBA ... III-20 5.1. Data Pekerja Di Lantai 3 ... V-1 5.2. Data Standard Nordic Questionnairre Operator ... V-18 5.3. Rekapitulasi Hasil SNQ ... V-23 5.4. Data Waktu Penyusunan Buku... V-24 5.5. Level Tindakan... V-28 5.6. Level Tindakan... V-29 5.7. Rekapitulasi Hasil REBA ... V-30 5.8. Dimensi Tubuh Pekerja ... V-32 5.9. Dimensi Tubuh Tambahan ... V-32 5.10. Rekapitulasi Uji Keseragaman Data ... V-35 5.11. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data ... V-36 5.12. Hasil Rejapitulasi Uji Chi-Square ... V-37 5.13. Data Buku Yang Sering Di Pinjam ... V-40 6.1. Perbandingan Metode Kerja Aktual dan USulan Pada Lantai 2 ... VI-18 6.2. Perbandingan Metode Kerja Aktual dan Usulan Pada Lantai 3 ... VI-18 6.3. Postur Kerja Aktual ... VI-20 6.4. Frekuensi Buku Yang Sering Di Pinjam ... VI-21


(12)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara ... II-6 3.1. Kurva Distribusi Normal dengan Persentil 95-th ... III-5 3.2. Standard Nordic Questionnaire ... III-10 3.3. Postur Batang Tubuh REBA ... III-11 3.4. Postur Leher REBA ... III-12 3.5. Postur Kaki REBA ... III-12 3.6. Postur Lengan Atas REBA ... III-13 3.7. Postur Lengan Bawah REBA ... III-14 3.8. Postur Pergelangan Tangan REBA ... III-14 4.1. Kerangka Konseptual Peneltian ... IV-3 4.2. Blok Diagram Metodologi Penelitian ... IV-9 4.3. Blok Diagram Pengolahan Data ... IV-12 4.4. Blok Diagram Penentuan Keluhan Musculoskeletal Disorder ... IV-13 4.5. Blok Diagram Pengukuran Waktu ... IV-14 4.6. Blok Diagram Penilaian Skor Postur Dengan REBA ... IV-15 4.7. Blok Diagram Pembuatan Gang Proses Chart ... IV-16 4.8. Blok Diagram Antropometri ... IV-18 5.1. Layout Area Kerja Lantai 2 ... V-3 5.2. Berjalan Menuju Tempat Penumpukan Buku ... V-4 5.3. Memilih Buku sesuai Area Masing-Masing ... V-4


(13)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.4. Membawa Buku Ke Area Masing-Masing ... V-5 5.5. Mensortir Buku Ke Meja dengan Mengambil Buku dari Trolli

Tingkat Pertama ... V-5 5.6. Mensortir Buku Ke Meja dengan Mengambil Buku dari Trolli

Tingkat Kedua ... V-6 5.7. Mensortir Buku Ke Meja dengan Mengambil Buku dari Trolli

Tingkat Ketiga ... V-6 5.8. Mengambil Buku Dari Meja ... V-7 5.9. Meletakkan Buku ke Trolli Tingkat Pertama ... V-7 5.10. Meletakkan Buku ke Trolli Tingkat Kedua ... V-8 5.11. Meletakkan Buku ke Trolli Tingkat Ketiga ... V-8 5.12. Mendorong Trolli Ke Area Kerja ... V-9 5.13. Menyusun pada Rak Pertama ... V-9 5.14. Menyusun Buku Pada Rak Kedua ... V-10 5.15. Menyusun Buku Pada Rak Ketiga ... V-10 5.16. Menyusun Buku Pada Rak Keempat ... V-11 5.17. Menyusun Buku Pada Rak Kelima ... V-11 5.18. Membawa Trolli Kosong Ke Tempat Penyimpanan ... V-12 5.19. Layout Lantai 3 ... V-13


(14)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.20. Gang Proses Chart Aktual ... V-15 5.21. Keluhan Musculoskeletal Pada Pekerja 1 dan 2 ... V-19 5.22. Keluhan Musculoskeletal Pada Pekerja 3 dan 4 ... V-20 5.23. Keluhan Musculoskeletal Pada Pekerja 5 dan 6 ... V-21 5.24. Keluhan Musculoskeletal Pada Pekerja 7 dan 8 ... V-22 5.25. Peta Kontrol Penyusunan Buku ... V-26 5.26. Berjalan Ke Tempat Penumpukan ... V-27 5.27. Penilaian REBA Kanan ... V-28 5.28. Penilaian REBA Kiri ... V-29 5.29. Tinggi Siku Berdiri ... V-34 6.1. (a) Tampak Atas Trolli Aktual, (b) Tampak Samping Trolli Aktual,

(c) Tampak Depan Trolli Aktual ... VI-5 6.2. Trolli Aktual 3 D ... VI-6 6.3. (a) Tampak Atas, (b) Tampak Samping, (c) Tampak Depan ... VI-7 6.4. 3D Alat Pijakan Aktual ... VI-7 6.5. (a) Trolli Tampak Depan, (b) Mencari Panjang a dan c,


(15)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

6.6. Trolli Aktual 3 D ... VI-11 6.7. (a) Alat Pijakan Tampak Depan, (b) Alat Pijakan Tampak Atas,

(c) Alat Pijakan Tampak Samping ... VI-12 6.8. 3D Alat Pijakan Aktual ... VI-12 6.9. (a) Tampak Depan Rak Buku, (b) Tampak Atas Rak Buku,

(c) Tampak Samping Rak Buku ... VI-14 6.10. 3 Dimensi Rak Buku ... VI-15 6.11. Penomoran Buku ... VI-15 6.12. Fasilitas Kerja Keseluruhan ... VI-16 6.13. Gang Proses Chart Usulan ... V-25


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

L.1 Rekapitulasi Bobot pada Kuisioner L.2. Penilaian REBA Aktual

L.3. Peta Kontrol Dimensi Tubuh L.4 Chi Square

L.5 Jumlah Penyusunan Buku L.6 Penilaian REBA Usulan

L 7 Pertimbangan Lebar dan Tinggi Buku L 8 Tabel Chi-Square


(17)

ABSTRAK

Perpustakaan merupakan pusat data dan informasi yang memiliki peranan yang besar dalam menunjang sistem pendidikan. Ketersediaan bahan pustaka hendaknya teralokasi dengan baik sehingga dapat diakomodasi segera kepada para pemakai yang terdiri atas mahasiswa, staf pengajar, peneliti dan masyarakat umum. Perpustakaan USU memiliki beberapa layanan, salah satunya adalah penyusunan buku kembali ke rak buku. Penyusunan buku pada perpustakaan USU dilakukan sebanyak 2 kali dalam waktu 1 hari yaitu pada pukul 08:00 pagi dan pukul 02:30, padahal sistem penyusunan buku ke rak buku saat ini memiliki tahapan kegiatan yang banyak dan memerlukan waktu 20 menit 3 detik.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbaikan metode dan fasilitas kerja untuk mengurangi keluhan musculoskeletal dengan memperbaiki metode dan fasilitas kerja yang sudah ada dan juga pembuatan SOP dengan penggunaan fasilitas baru berdasarkan data antropometry pekerja agar dapat menghemat waktu pelayanan dan memberikan layanan yang tepat waktu pada pengguna.

Tahapan yang digunakan untuk memperbaiki metode kerja agar dapat mendeteksi keluhan musculoskeletal dipakai Standard Nordic Questionnairre, sedangkan untuk menilai postur kerja digunakan metode REBA. Hasil penilaian untuk kondisi aktual dari kedua metode yang ada dianalisis berdasarkan keluhan MSDs yang terjadi, ketidaksesuian ukuran fasilitas kerja dan antropometri pekerja, metode kerja. Gambaran kondisi eksisting yang diperoleh dianalisis dan dievaluasi sehingga dapat menghasilkan rancangan fasilitas kerja yang ergonomis yang baru sehingga metode kerja menjadi lebih baik. Perancangan ulang fasilitas kerja berupa trolli dan alat pijakan berdasarkan prinsip antropometri. Selain itu, ditambahkan kode warna pada rak buku untuk mempermudah penyusunan buku. Selain itu berdasarkan gang proses chart diperoleh hasil peningkatan produktivitas penyusunan buku Dari Hasil gang proses chart pekerja dapat di kurangi dari yang berjumlah 8 orang menjadi 7 orang, pekerja yang mengalami pengurangan di alokasikan ke lantai 2. Waktu pelayanan yang aktual dilakukan sebanyk 2 kali maka setelah dilakukan perbaikan metode kerja dan fasilitas kerja dapat dilakukan sebanyak 3 sampai 4 kali. Berdasarkan fasilitas kerja yang diperbaiki maka diusulkan metode kerja baru yang telah distandarkan berupa standard operation procedure (SOP) penyusunan buku.


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Analisa metode (Methods Analysis) adalah kegiatan pencatatan secara sistematis dan pemeriksaan dengan seksama mengenai cara yang berlaku atau diusulkan untuk melaksanakan kerja. Hal ini dimaksudkan untuk mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengaturan kerja yang optimal dalam suatu sistem kerja. Sistem kerja dan fasilitas kerja yang digunakan dalam bekerja dapat membuat pekerja merasa aman dan nyaman sehingga tidak mudah membuat kesalahan dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini akan memberikan kepuasan kerja kepada pekerja dan pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih efektif.

Perpustakaan merupakan pusat data dan informasi yang memiliki peranan yang besar dalam menunjang sistem pendidikan. Ketersediaan bahan pustaka hendaknya teralokasi dengan baik sehingga dapat diakomodasi segera kepada para pemakai yang terdiri atas mahasiswa, staf pengajar, peneliti dan masyarakat umum. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memiliki beberapa layanan, salah satunya adalah penyusunan buku kembali ke rak buku, yang elemen kegiatan terdiri dari mengembalikan magnet pada nomor buku, penyusunan ke lemari sementara, penyusunan ke troli, pembagian buku ke pekerja yang bekerja menyusun buku ke rak buku , menyusun ke rak buku, seluruh kegiatan ini memerlukan waktu 1380 detik .


(19)

Penyusunan buku pada perpustakaan Universitas Sumatera Utara dilakukan sebanyak 2 kali dalam waktu 1 hari yaitu pada pukul 08:00 pagi dan pukul 02:30, padahal sistem penyusunan buku ke rak buku saat ini memiliki tahapan kegiatan yang banyak dan memerlukan waktu 20 menit 3 detik. Waktu yang dibutuhkan cukup lama karena dipengaruhi oleh cara penempatan buku yang sembarang dan tidak sesuai penempatannya pada troli sebelum dibawa ke lantai 3 dan 4 begitu juga dengan pembagian buku sesuai area masing-masing pekerja. Dalam menyusun buku, pekerja juga melakukan pekerjaan dengan postur yang tidak ergonomis dan dapat mengakibatkan cedera musculoskeletal pada pekerja, karena ada elemen kegiatan yang menimbulkan postur yang kurang ergonomis dilakukan pada saat mengambil buku dari troli paling bawah dan meletakkannya pada rak paling atas atau pekerjaan sebaliknya dengan pengulangan (repetitif)1 lebih kurang 25 kali dalam sekali penyusunan. Standard operating procedure yang belum dimiliki pada bagian pelayanan juga merupakan kendala yang mengakibatkan pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja tidak sistematis dan sesuka pekerja (penelitian pendahuluan).

Penyusunan buku yang dilakukan pada unit pelayanan dilakukan sebanyak 2 kali sehari mengakibatkan mahasiswa yang ingin meminjam buku terkadang tidak dapat memperoleh buku yang ingin di pinjam, sedangkan cara kerja yang tidak ergonomis dan fasilitas kerja yang tidak sesuai dapat menyebabkan terjadinya keluhan MSDs, dimana keluhan MSDs yang terjadi pada

1


(20)

pekerja di perpustakaan yaitu sakit kaku pada leher atas sebesar 80%, sakit pada pinggang 60%, sakit pada punggung 70%. (Meliana Pangaribuan, 2009)

Untuk mengurangi keluhan MSDs dan mempercepat pemberian informasi kepada pengguna maka diperlukan perbaikan sistem kerja pada unit pelayanan mahasiswa di perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

1.2. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Adanya keluhan musculoskeletal disorders yang dialami operator karena fasilitas kerja yang tidak ergonomis yang mengakibatkan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam penyusunan buku.

2. Belum memiliki standard operating procedure pada unit pelayanan mahasiswa sehingga masing-masing pekerja dalam melakukan pekerjaannya memiliki tata caranya masing-masing dalam menyusun buku ke rak buku.

1.3. Tujuan dan Sasaran Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbaikan metode dan fasilitas kerja untuk mengurangi keluhan musculoskeletal dan juga pembuatan SOP dengan penggunaan fasilitas baru berdasarkan data antropometry pekerja agar dapat menghemat waktu pelayanan dan memberikan layanan yang tepat waktu pada pengguna.


(21)

Untuk mencapai tujuan penelitian maka sasaran penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi keluhan muscoleskeletal disorders yang dialami pekerja yang melakukan pengembalian buku ke rak buku.

2. Identifikasi postur kerja aktual pada pekerja. 3. Identifikasi cara kerja aktual.

4. Melakukan pengukuran dimensi tubuh sebagai pedoman untuk perancangan fasilitas kerja yang dibutuhkan.

5. Perancangan fasilitas kerja yang ergonomis beserta SOP nya.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Melatih kemampuan dan memberikan pengalaman pada penulis untuk dapat menyelesaikan permasalahan, khususnya sistem kerja yang baik.

2. Bagi pekerja, sistem kerja yang diusulkan diharapkan akan meningkatkan kemampuan kerja sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaan secara optimal.

1.5. Pembatasan Masalah

Dalam melakukan penelitian ini terdapat batasan-batasan masalah karena adanya keterbatasan waktu, fasilitas dan faktor-faktor lain yang berada diluar jangkauan peneliti. Adapun batasan-batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian dilakukan dibagian pelayanan perpustakaan Universitas Sumatera


(22)

2. Pengamatan kegiatan pekerja dibagian penyusunan buku ke lemari sementara, penyusunan ke troli, pembagian ke pekerja, dan penyusunan buku ke lemari besi.

3. Waktu pengambilan data mulai dari jam 8.30 WIB – Jam 12.00 WIB dan dilanjutkan setelah jam istirahat yaitu jam 14.00 WIB – Jam 15.30 WIB selama 7 hari kerja.

4. Penelitian hanya dilakukan di lantai 3 pada bagian penyusunan buku. 5. Tidak mempertimbangkan material yang digunakan

1.6. Asumsi yang Digunakan

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam membahas permasalahan tersebut antara lain:

1. Pekerja bekerja sesuai dengan prosedur dan metode yang sehari-hari 2. Kondisi sistem kerja yang diamati tidak berubah selama penelitian. 3. Tebal buku sama 300 halaman

4. Tingi dan lebar buku sama sebesar 30 x 20

1.7. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah: BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, serta sistematika penulisan tugas sarjana.


(23)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini akan diuraikan sejarah dan gambaran umum perusasahaan, organisai menajemen, sistem pengupahan, jam kerja pekerja, koleksi perpustakaan, bagian-bagian perpustakaan, jumlah pekerja yang terdapat pada objek studi yaitu perpustakaan Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam bab ini memaparkan teori-teori yang melandasi dan mendukung penelitian ini. Memberikan pemahaman singkat melalui penjelasan umum, uraian pengertian dan teori seperti fasilitas kerja, sikap kerja, postur kerja, keluhan MSDs, sistem pengatalokan buku, klasifikasifikasi buku, dan perlunya dilakukan perbaikan fasilitas kerja

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab metode penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, metodologi penelitian, pengumpulan data, dan kerangka konseptual penelitian.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab pengumpulan dan pengolahan data berisi tentang pengumpulan data, yaitu data keluhan muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ, data penilaian elemen gerakan kerja dengan menggunakan metode REBA, dimensi antropometri, dan metode kerja aktual. Sedangkan pengolahan data yang dilakukan adalah identifikasi keluhan muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ, penentuan level tindakan postur kerja dengan metode REBA, perhitungan jumlah waktu penyusunan, jumlah buku yang di


(24)

susun, dan perhitungan sesuai dengan kriteria perancangan untuk merancang perbaikan fasilitas kerja.

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Pada bab ini berisi tentang analisis keluhan muscoluskeletal, penilaian postur kerja usulan, fasilitas kerja yang dirancang, yaitu perbaikan troli dan alat pijakan fasilitas yang dibutuhkan berdasarkan data dimensi antropometri yang sesuai, analisa metode kerja dan penyusunan SOP berdasarkan fasilitas kerja yang diperbaiki. Sedangkan evaluasi yang dilakukan adalah usulan metode kerja baru untuk perbaikan sistem kerja dan evaluasi rancangan fasilitas kerja serta tata letak komponen.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari pengolahan dan analisis dari masing-masing metode kerja operator untuk melihat sistem kerja baru. Sedangkan saran yang diberikan berisi tentang rancangan fasilitas kerja operator, usulan metode kerja baru


(25)

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

Penyelengaraan perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu keharusan dan sangat penting dalam pendidikan. Pendidikan tinggi tidak mungkin terselengara dengan baik jika para dosen dan mahasiswa tidak di dukung oleh sumber belajar yang di perlukan untuk penyelengaraan kegiatan belajar mengajar. Perpustakaan Universitas Sumatra Utara adalah salah satu unsur penujang yang baik bagi kegiatan akademik di lingkungan Universitas Sumatra Utara.

Perpustakaan sebagai fasilitas penunjang utama program Tridharma memiliki peranan yang besar dalam mendukung misi dan tujuan Universitas Sumatra Utara sebagai pusat pendidikan yang mampu mengahasilkan lulusan yang berkualitas, pusat pendidikan mampu bersaing secara global dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan lingkungan kerja, penelitian yang mampu mengembangkan ilm pengetahuan, teknologi dan seni serta sebagai pusat konsultasi dan rujukan bagi dunia usaha atau industry. Berkaitan dengan itu, perpustakaan terus berupaya untuk menyelaraskan peranannya dalam mengikuti dinamika perkembangan Universitas Sumatra Utara.

2.1 Sejarah Perpustakaan Universitas Sumatra Utara Medan

perpustakaan Universitas Sumatra Utara (USU) didirikan pada tahun 1970. Perpustakaan ini menjadi perpustakaan sentral yang di mulai dengan bergabungnya sejumlah pepustakaan fakultas dan pindah ke gedung baru yang di


(26)

resmikan pada tanggal 2 november 1987 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Bila di telusuri kembali sejarah Universitas Sumatra Utara, perpustakaan pertama didirikan di lingkungan Universitas Sumatra Utara adalah perpustakaan fakultas kedokteran (1952) dan kemudian di susul oleh perputakaan fakultas hukum (1954). Ketika itu Universitas Sumatra Utara masih merupakan sebuah yayasan yang kemudian di serahkan kepada pemerintah serta di resmikan sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke tujuh pada tanggal 20 November 1957.

Perpustakaan Universitas Sumatra Utara menempati sebuah gedug dengan luas sekitar 6090 meter persegi yang terletak di tengah tengah kampus. Disamping itu, ada beberapa perpustakaan tingkat fakultas da departemen yang terdapat di lokasi masing masing. Gedung perpustakaan di kelilingi areal taman dan parkir seluas 4 hektar. Gedung perpustakaan dapat menampung sekitar 900 orang pembaca dalam waktu bersamaan. Pada masa kuliah (Agustus sampai dengan Desember dan Februari sampai dengan Juni), perpustakaan biasanya sangat ramai sehingga ada kalanya dalam memperoleh layanan tertentu mahasiswa harus antri terutama pada jam jam sibuk.

Perpustakaan USU terdiri dari 4 lantai, yaitu: 1. Lantai Satu

Pada lantai satu terdapat fasilitas sebagai berikut. a) Koleksi pinjam singkat (short loan collection) b) Layanan digital (electronic materials service)


(27)

Layanan Digital di bagi dalam tiga ruangan yaitu Layanan Digital 1 (utuk dosen, peneliti, pascasarjana), Layanan Digital 2 (untuk mahasiswa regular), Layanan digital 3 (Saiberlib)

c) Layanan akses internet (internet accesess service) d) Ruang konferensi (conference room)

e) Koleksi ADB/WB (ADB/ WB Collection) f) American corner

Di lantai satu juga terdapat fasilitas foto kopi, kantin, warung telepon, musalla, dan toilet.

2. Lantai dua

Pada lantai dua terdapat fasilitas sebagai berikut. a) Divisi sirkulasi (circulation department) b) Pemanduan dan Keanggotaan (Guidance) c) Penitipan Tas (locket)

d) Tata usaha (administration)

e) Divisi pengatalongan (cataloguing department) f) Divisi pengadaan (acquisition department) g) Katalog (catalog)

h) Perolehan baru (weekly new acquisition display)

i) Koleksi jurnal tercetak (printed, microfische, and journal collection) j) Divisi teknologi informasi dan komunikasi (ICT department)


(28)

3. Lantai tiga

Pada lantai tiga terdapat fasilitas sebagai berikut. a) Koleksi referens (refence collection) b) Layanan fotokopi (photocopying service)

c) Koleksi DDC 000-559 (dewey 000-559 collection) 4. Lantai empat

Pada lantai empat terdapat fasilitas sebagai berikut. a) Koleksi dewey 600-999 (dewey 600-999 collection) b) Koleksi deposit Univesitas (USU depository collection) c) Koleksi langka (rare collection)

d) Divisi pemeliharaan koleksi (book maintenance department)

Dibandingkan dengan dua dekade sebelumnya perpustakaan mengalami pekembangan pesat sejak lima belas tahun terakhir. Sejak tahun 1991, perpustakaan mulai melakukan perubahan mendasar dalam berbagai aspek pelayanannya dengan menerapkan menajemen baru untuk memberdayakan sevitas akademika Universitas Sumatra Utara. Perpustakaan benar benar berorientasi pada kepentigan mahasiswa sebagai pelanggan Universitas Sumatra Utara. Prinsip kewirausahaan yang mengutamakan kepuasan pelanggan dijadikan sebagai filosofi penyalengaraan pelayanan. Upaya tersebut menunjukkan hasil yang sangat mengembirakan di tandai dengan meningkatnya pengunaan fasilitas perpustakaan oleh mahasiswa dengan pertumbhan rata rata antara 15-25% setiap tahun dalam kurun waktu 1991 sampai dengan 2007.


(29)

2.2 Organisasi dan Manajemen Perpustakaan Universitas Sumatra Utara 2.2.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Sumatra Utara

Struktur organisasi menggambarkan pengorganisasian sumber daya manusia untuk memanfaatkan sumber organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi. Sebuah struktur organisasi membuat anggotanya mampu mengembangkan keahlian dan menjadikan lebih spesifik dan produktif. Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungannya satu sama lain dapat digambarkan pada suatu struktur organisasi, sehingga para pegawai dapat mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas nya, dari mana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa dia harus bertanggung jawab.

Dipandang dari fungsinya, organisasi adalah pengelompokan dan pengurutan dari berbagai aktivitas, penunjukan orang-orang untuk mengerjakan aktivitas tersebut, penyediaan lingkungan kerja dan fasilitas yang sesuai penempatan dengan masing masing orang yang di tugaskan. Organisasi juga dapat di artikan sebagai kelompok yang bertanggung jawab bersama sama mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara umum dapat di simpulkan bahwa unsur unsur dasar organisasi adalah dua orang atau lebih, adanya maksud kerjasama, adanya pengaturan hubungan dan adanya tujuan yang hendak di capai.

Setiap perusahaan menpunyai satu pola dasr struktur organisasi, yang relatif permanen sifatnya, tapi kadang kala mengaami perubahan sesuai dengan perkembangan yang di alami oleh organisasi tersebut, seperti penggantian pemimpin, perubahan tujuan organisasi dan lain lain. Dari sudut pandang ini


(30)

organisasi dapat dianggap sebagai suatu wadah dimana kegiatan manajemen di lakukan. Stuktur organisasi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar 2.1

Sumber: Perpustakaan USU

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

Kepala perpustakaan dan system informasi

Ketua Tim Penataan Bahan Pustaka Cetak (2) Kepala Sub Bagian

Dokumen Teknis

Ketua Tim Rujukan dan bantuan Pengguna

Kepala sub bagian Tata Usaha

Ketua Tim Koleksi Khusus

Ketua Tim Layanan Digital Ketua Tim Perpustakaan

Cabang Kepala Sub Bidang manajemen Koleksi Kelompok

Pustakawan

Ketua Tim Sirkulasi

Ketua Tim Pengatalongan dan

Data Bibliogrfis

Ketua Tim Pemeliharaan Koleksi

Ketua Tim Manajemen Koleksi Wakil Kepala

Perpustakaan

Ketua Tim Dukungan TIK dan E-Library

Ketua Tim Penataan Bahan Pustaka Cetak (1) Ketua Tim Pengadaan

Staff Ahli

Kepala Sub Bagian Pelayanan Pengguna


(31)

Sesuai dengan struktur organisasi dan tata kerja yang baru, perpustakaan di pimpin oleh Kepala Perpustakaan dan di bantu oleh Wakil Kepala, 3 orang Kepala Sub Bidang, 12 Ketua Tim dan 1 orang Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Kepala perpustakaan juga dibantu oleh 3 orang staff ahli, masing masing untuk bidang pengembangan sistem, pelatihan perpustakaan dan pengelola American Corner.

Pada prinsipnya bentuk struktur organisasi yang di gunakan tergantung pada ukuran, sifat dan kerumitan masalah yang timbul di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Dalam hal ini Perpustakaan Universitas Sumatera Utara mempunyai struktur organisasi yang berbentuk kombinasi organisasi garis, fungsional dan staf.

Hubungan sturktur organisasi atau lini ditunjukkan dengan adanya Kepala Perpustakaan dan Sistim Informasi sebagai pemegang komando organisasi dan pengambilan keputusan utama. Namun demikian, Kepala Sub Bagian dan ketua Tim masih diberi kesempatan untuk membuat keputusan bagi departemen atau divisinya, tetap tetap dalam komando Kepala Perpustakaan.

Hubungan struktur organisasi staf di tunjuk dengan adanya Kelompok Pustakawan, Staf Ahli dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha yag betugas membantu pimpinan dalam hal ini Kepala dan Wakil Kepala Perpustakaan dalam perencanaan dan pengawasan tetapi tidak berhak member perintah.

Hubungan struktur organisasi fungsional ditunjukkan dengan adanya pembagian departemen atau divisi berdasarkan fungsinya. Misalnya Divisi


(32)

Pengatalongan Buku, Divisi Layanan Pengguna dimana setiap divisi dapat behubungan satu dengan yang lain walaupun mempunyai fungsi berbeda beda.

2.2.2. Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan terdiri atas 13 jenis dan dapat dilihat pada table 2.1 Tabel 2.1 Jumlah Koleksi Berdasarkan Jenis

No Jenis Koleksi Jumlah (unit)

Judul Eksemplar Kepingan CD, Disket, Kaset

1 Buku 112.944 405.393

2 Jurnal (Tercetak) 2.556 33.187

3 Jurnal (Mikrofis) 515 61.440

4 Jurnal elektronik (CD-ROM & Online)

8.849 -*) 5.114

5 Kaset audio/video 186 - 349

6 Disket komputer 316 - 838

7 CD-ROM, data base 30 - 1.571

8 CD-ROM, multimedia 152 - 167

9 CD-ROM, fulltext 762 - 1.307

10 Deposit USU 18.504 21.441

11 Deposit ADB 4.324 4.773

12 Deposit WB 1.196 1.331

13 American Corner 1.737 2.559

Jumlah 151.971 530.164 9.391

Sumber: Perpustakaan USU Keterangan:

*): Jumlah eksemplar (edisi) tidak di hitung, karena bervariasi frekwensi penerbitannya.


(33)

Jenis koleksi perustakaan pada table 2.1 dapat di jelaskan sebagai berikut: a. Referensi

Koleksi referensi biasanya terdiri dari bahan bahan yang memuat informasi ringkas tentang sesuatu hal seperti kamus, ensiklopedia, buku pegangan, peraturan perundang-undangan dan sebagainya. Bahan bahan jenis ini hanya untuk dipergunakan di dalam ruang perpustakaan tidak di pinjam keluar. b. Buku Teks dan Jurnal

Semua buku teks dan jurnal tercetak di kelompokkan dalam tiga kelompok utama yaitu Ilmu ilmu Sosial dan Humaniora (ISH), Ilmu ilmu Dasar Keteknikan dan Pertanian (IDKP) dan Ilmu ilmu kedaokteran dan Kesehatan (IKK). Bahan bahan terjilid dapat dipinjam selama dua minggu, sedangkan bahan bahan lepas hanya dapat digunakan di ruang baca, tidak di pinjam keluar.

c. Deposit USU

Koleksi ini terdiri dari karya oleh dan tentang USU termasuk karya para dosen dan hasil hasil penelitian yang tidak di publikasikan (unpublished). Karena bahan bahan ini merupakan deposit universitas, penggunanya di tetapkan hanya dalam ruang baca Deposit.

d. Deposit ADB (Asian Development Bank)

USU merupakan official depository library untuk semua jenis publikasi Asian Development Bank sejak tahun 1994. Koleksi ini terdiri dari bahan bahan berupa buku, laporan studi ekonomi negara-negara Asia, kertas kerja, laporan tahunan, publikasi statistic, informasi umum dan lain-lain.


(34)

e. Mikrofis

Perpustakaan memiliki sejumlah bahan bahan dalam bentuk mikrofis yang sebadian besar merupakan rekaman berbagai judul jurnal yang di terbitkan antara 1977 sampai dengan 1989. Untuk menggunakan bahan bahan ini di sediakan peralatan micro reader dan printer.

f. Audio Visual

Bahan bahan audio dan visual yang dimiliki oleh perpustakaan terdiri dari kaset dan CD suara, video dan VCD untuk menggunakan bahan bahan ini di sediakan beberapa set peralatan yang dapat di gunakan secara perorangan. Untuk penggunaan secara kelompok di sediakan ruang yang memiliki kapasitas 60 orang.

g. CD-ROM

Koleksi CD-ROM yang dimiliki oleh perpustakaan terdiri dari database indeks artikel jurnal dan dokumen dalam berbagai disiplin ilmu, bahan multimedia dan bahan bahan referens lainnya. Untuk penggunaannya disediakan beberapa unit computer yang dapat di pergunakan secara perorangan.

2.2.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perpustakaan 2.2.3.1. Jumlah Jam Kerja

Setiap perusahaan memiliki sumber daya manusia (tenaga kerja) yang mendukung segala aktivitas perusahaan. Sumber tenaga manusia yang baik dan berkualitas sangat dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan operasional perusahaan juga untuk memajukan dan mengembangkan perusahaan agar dapat bersaing


(35)

dengan perusahaan lain yang sejenis. Dengan demikian factor tenaga kerja ini perlu di perhatikan dengan sebaik baiknya guna memperoleh hasil yang optimal. Untuk itu, perusahaan akan memberikan penghargaan dan peningkatan karir bagi karyawan yang mempunyai dedikasi serta loyalitas tinggi kepada perusahaan dan juga dapat mengembangkan potensi dirinya di dalam perusahaan.

Saat ini seluruh kegiatan perpustakaan dilayani oleh 98 orang staff yang terdir dari 45 orang dengan latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi dan 53 orang asisten perpustakaan dan staf administrasi, dengan perincian 47 orang adalah pegawai negeri sipil dn 51 orang adalah tenaga honorer. Perincian jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada table 2.2

Tabel 2.2. Data Jumlah Pegawai Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

No. Bagian Jenis Kelamin Jumlah

Orang Pria Wanita

1 Kepala Perpustakaan 1 - 1

2 Wakil Kepala Perpustakaan 1 - 1

3 Staff Ahli 1 2 3

4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1 - 1

5 Kepala Sub. Bidang 3 8 3

6 Ketua Tim 4 2 12

7 Divisi tata Usaha 1 4 3

8 Divisi Pengatalogan Buku - 2 4

9 Divisi Layanan Deposit 2 - 4

10 Divisi Sistem Automasi 2 16 2 11 Divisi Pelayanan Pengguna 8 4 24 12 Divisi Layanan Digital 1 4 4

13 Divisi Keanggotaan - 2 5


(36)

Tabel 2.2. Data Jumlah Pegawai Perpustakaan Universitas Sumatera utara ( Lanjutan)

No. Bagian Jenis Kelamin Jumlah

Orang Pria Wanita

15 Divisi perpustakaan Cabang - 2 3 16 Divisi Perawatan Bahan Pustaka 1 1 2 17 Divisi Dukungan Tik dan E-Library 1 1 2

18 Divisi Peitipan Tas 1 2 2

19 Keuangan 1 - 3

20 Publikasi Perpustakaan - 1 1

21 American Corner 2 1 1

22 Divisi Perawatan Gedung/taman 1 - 3

23 Penjaga Parkir 2 - 2

24 Satpam 9 - 9

Jumlah 43 55 98

Sumber: Perpustakaan USU 2.2.3.2. Jam Kerja

Jam kerja pustakawan selama masa kuliah dan hari kerja adalah sebagai berikut:

1. Seluruh Fasilitas

Senin-Jumat 08.00 WIB – 16.00 WIB Sabtu 08.00 WIB – 13.00 WIB 2. Fasilitas Lantai 1

Fasilitas yang ada di lantai satu yaitu Koleksi Pinjam Singkat (KPS), ruang baca, American Corner, Digital-1 (untuk dosen, peneliti, pascasarjana), Digital-2 (untuk mahasiswa regular), Digital-3 (Saiberlib).

Senin – Jumat 08.00 WIB – 21.30 WIB Sabtu 08.00 WIB – 16.00 WIB


(37)

Selama libur semester Perpustakaan USU Medan ditutup lebih awal kecuali fasilitas yang terdapat di lantai satu, tetap di buka seperti biasa.

2.2.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan 2.2.4.1. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara berlaku untuk setiap pegawai perpustakaan baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun pegawai honorer. Hamya sistem pengupahannya saja yang berbeda. Upah atau gaji pegawai perpustakaan yang telah berstatus PNS di tetapkan oleh Negara dan dapat di ambil di Biro Rektor USU. Sedangkn untuk pegawai perpustakaan yang masih berstatus honorer, upah atau gajinya di tetapkan oleh pihak perpustakaan dan dapat di ambil di Bagian Keuangan Perpustakaan USU. Selain itu ada beberapa keringanan yang di berikan, yaitu:

1. Cuti tahunan di berikan selama 12 hari kerja

2. Cuti hamil/melahirkan untuk pegawai wanita maksimal 3 bulan

3. Pegawai diberikan kesemptan mengajukan pinjaman uang memalui Koperasi yang pembayarannya di potong dari gaji bulanan pegawai yang bersangkutan.

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara juga memberikan kesempatan kepada pegawai honoreruntuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain itu pihak perpustakaan juga meberikan kesempatan untuk para pegawai yang telah berstatus PNS untuk mengajukan kenaikan golongan berdasarkanaturan yang berlaku.


(38)

2.2.4.2Fasilitas yang Digunakan

Dalam meningkatkan kesejahteraan pegawainya, pihak perpustakaan memberikan fasilitas untuk pegawainya, yaitu:

1. Tunjangan Hari Raya (THR) pada waktu Hari Raya Idul Fitri bagi yang beragama Islam dan Hari Natalbagi yang beragama Kristen.

2. Asuransi kesehatan bagi setiap pegawai

3. Sarana ibadah bagi pegawai yang beragama Islam berupa mushalla 4. Rekreasi setiap tahun bagi seluruh pegawai

2.3. Pelayanan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara 2.3.1. Keanggotaan

Semua mahasiswa dan dosen yang terdaftar di USU secara otomatismenjadi anggota perpustakaan. Tetapi untuk dapat menggunakan sejumlah fasilitas dan pelayann yng telah di sediakan di perlukan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk para mahasiswa dan Kartu Tanda Anggota untuk para dosen. Kategori anggota perpustakaan yaitu mahasiswa diploma, sarjana (S-1), Mahasisa pascasarjana dan dosen serta alumni dan umum.

Table 2.3. Jumlah Anggota Perpustakaan No Kategori Jumlah (orang)

1 Mahasiswa 25.549

2 Dosen 1.710

3 Alumni dan Umum 3.481

Jumlah 29.740


(39)

2.3.2. Jenis Pelayanan

Jenis jenis pelayanan yang diberikn oleh perpustakaan yaitu: 1. Pemanduan Keanggotaan

Layanan ini disediakan di lobby lantai dua. Berfungsi untuk membantu pengguna dalam menggunakan perpustakaan secara lebih efisien. Pustakawan yang bertugas membantu, mengatasi masalah dalam mendapatkan informasi atau bahan bahan pustaka yang di perlukan, member petunjuk cara menggunakan catalog dan menjawab pertanyaan yand di ajukan pengguna. Juga melayani hal hal yang berkaitan dengan keanggotaan pepustakaan. Petunjuk petunjuk penggunaan computer untuk mncari buku yang diinginkan pengguna juga dapat di lihat pada setiap meja computer yang terseia di setiap lantai.

2. Sirkulasi

Layanan ini berkaitan dengan peredaran bahan pustaka untuk koleksi umum dan koleksi pinjam singkat (KPS). Layanan sirkulasi meliputi kegiatan peminjaman dan pengembalian buku serta pemanjangan masa peminjaman buku. Masa peminjaman buku adalah 2 minggu dan dapat di perpanjang selama 1 minggu. Jumlah buku yang dapat di pinjam oleh seorang anggota perpustakaan adalah sebanyak 5 buah buku. Denda untuk keterlambatan pengembalian buku adalah Rp. 300/hari.

3. Koleksi Pinjam Singkat

Koleksi ini terdiri dari bahan bahan yang permintaannya tinggi yang sebagian besar direkomendasikan oleh dosen dan dibaca oleh mahasiswa.


(40)

Untuk memperluas peluang untuk memperolehnya, masa pinjam bahan bahan koleksi pinjam singkat hanya untuk dua hari kerja.

4. Bantuan Pengguna

Layanan ini terdapat di setiap lantai yang berfungsi melayani setiap pengguna yang mengalami kesulitan dalam menemukan bahan pustaka atau menggunakan peralatan yang tersedia di lantai bersangkutan.

5. Akses Internet

Layanan akses internet terdapat di setian lantai. Layanan ini dapat di gunakan untuk mengakses sumber daya elektronik, baik yang dimiliki oleh perpustakaan maupun sumber daya lain yang terdapat di luar perpustakaan. Sumber daya yang dimiliki oleh perpustakaan termasuk koleksi deposit USU versi elektronik (e-journal).

6. American Corner

American Corner Universitas Sumatera Utara merupakan hasil kerja sama antara Kedutaan Amerika Serikat dengan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. American Corner di resmikan pada tanggal 19 Agustus 2005 dan di kelola oleh satu orang staff ahl yang dibantu oleh 3 orang pegawai. American Corner menyediakan informasi tentang Amerika Serikat yang dapat diakses melalui koleksi buku, internet, dan program local untuk masyarakat umum. Fungsi fundamental dari American Corner adalah memberian informasi mengenai Amerika Serikat melalui akses internet, produk audio, video, DVD, CD dan CD-ROM. Jenis jenis koleksi yang terdapat di American Corner adalah.


(41)

a. Koleksi Referens (Reference Collection)

Koleksi referens berupa kamus, direktori, ensiklopedi, kalender dan buku buku tentang TOEFL, GRE, SAT yang juga tersedia di sekolah sekolah atau universitas-universitas di Amerika Serikat. Koleksi referensi dapat di peroleh melalui telepon, e-mail dan fax.

b. Video

American Corner juga menyediakan kaset kaset video yang dapat dilihat melalui monitor American corner.

c. CD-ROM

CD-ROM yang tersedia dan paling banyak digunakan adalah Encarta Encyclopedia, Encyclopedia Britannica, Flash Back Atlas, Multimedia of U.S. History dan World Book Encyclopedia.

d. Akses Internet

Untuk pelayanan yang lebih cepat, American Corner menyediakan pelayanan melalui media elektronik seperti internet dan CD-ROM. Pelayanan di berikan secara gratis untuk setiap pengguna selama 30 menit.

Semua material di American Corner Perputakaan USU hanya dapat di baca dan di gunakan dalam ruangan American Corner saja. Untuk memprint artikel dari internet di kenakan biaya sebesar Rp 500/halaman. Sedangka untuk fotokopi di kenakan biaya Rp 200/ halaman dan untuk scanning biayanya adalah Rp 3000/halaman.


(42)

7. Layanan Digital

Layanan digital terdapat di lantaii dua. Layanan ini memberikan layanan khusus untuk penelsuran bahan bahan elektronik baik journal online maupun dalam bentuk CD. Di ruangan ini tersedia lebih dari 13.000 judul jurnal elektronik dalam bentuk CD yang dilanggan oleh perpustakaa. Jumlah koleksi digital (USU Repository) yang dipublikasikan di situs web perpustakaan.

Tabel 2.4. Jumlah Koleksi Digital (USU Repository) Yang di Publikasikan di Situs Web Perpustakaan

Jenis Dokumen Jumlah

1. Laporan penelitian

a. Kedokteran (medicine) 275

b. Hukum (Law) 143

c. Pertanian (Agriculture) 118

d. Teknik (Engineering) 203

e. Ekonomi (Economics) 132

f. Kedokteran Gigi (Dentist) 30

g. Sastra (letters) 153

h. MIPA (Mathematics and Natural Sciences) 88 i. ISIPOL (Social Sciences and Politics) 69 j. Kesehatan Masyarakat (Public Health) 114 k. Ilmu Komputer (Computer Sciences) 1

l. Kehutanan (Forest) 140

m. Keperawatan (Nursing) 23

n. Psikologi (phycholog) 26

2. Tesis Magister (Masters Theses) 1.071

3. Disertasi Doktor (PhD Dissertation) 28

4. E-Books 27

5. E-journal 13

6. Panduan (Guidelines) 10

Jumlah 2.664

Belum Dipublikasikan 3.000

Total 5.664


(43)

8. Fotokopi

Layanan fotokopi ini terdapat di lntaai satu dan tiga. Fotokopi di lantai tiga hanya di peruntukkan untuk memfotokopi koleksi yang tidak di pinjam keluar.

9. Pendidikan Pengguna

Perpustakaan dapat menyelengarakan kelas singkat Orientasi Perpustakaan dan Penelusura Literatur untuk kelompok pengguna tertentu apabila diminta

10. Usulan Pengadaan Bahan Pustaka Baru

Pengguna dapat setiap saatnmengusulkan pembelian suatu judul bahan pustaka dengan mengisi formulir usulan pengadaan bahan pustaka yang di peroleh pada bagian pemanduan dan bantuan pengguna. Pengguna juga dapat mengisi formulir usulan melalui homepage perpustakaan. Civitas akademik USU juda dapat memesan buku untuk di miliki atas biaya sendiri.

2.4. Kapasitas Jumlah Koleksi Buku Yang Terdapat Di Perpustakaan Dengan Jumlah Fakultas.

Buku yang terdapat pada perpustakaan usu berdasarkan jumlah fakultas yang ada di usu dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


(44)

Tabel 2.5. Kapasitas Jumlah Koleksi Buku

Program Studi No. Klas Dewey

Administrasi Kebijakan Kesehatan 362.11 Administrasi Rumah Sakit 362.17

Agronomi 630

Akuntansi 657

Analis Farmasi 615.190 1

Antropologi Sosial 306

Arsitektur 624.18 ; 720

Bahasa dan Sastra Arab 492.7 ; 892.7 Bahasa dan Sastra Batak 4X1.2 ; 8X1.2 Bahasa dan Sastra Indonesia 499.221;899.221 Bahasa dan Sastra Inggris 420;820

Bahasa dan Sastra Melayu 499.28 ;899.28

Bahasa Jepang 452

Biologi 574 Biomedik 610.28

Budidaya Hutan 631.35

Ekonomi Pembangunan 338.9

Etnomusikologi 780-789

Farmakologi 615.1

Farmasi 615 Fisika 530-539 Fisika Instrumentasi 530.7

Ilmu Administrasi Negara 350

Ilmu Bedah 617

Ilmu Biomedik 610

Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan 632

Ilmu Hukum 340

Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan 618.1

Ilmu Kedokteran 610

Ilmu Kehakiman Kedokteran 610

Ilmu Keperawatan 610.73

Ilmu Kesehatan Anak 618.92

Ilmu Kesejahteraan Sosial 360

Ilmu Komputer 001.6

Ilmu Komunikasi 302


(45)

Tabel 2.5. Kapasitas Jumlah Koleksi Buku ( Lanjutan)

Program Studi No. Klas Dewey

Ilmu Patoligi Klinik 616.075 Ilmu Pengembangan Wilayah Pedesaan 307 ; 338.9 Ilmu Pencitraan (Radiologi) 616.075 7

Ilmu Penyakit dalam 616

Ilmu Penyakit Jiwa 616.89

Ilmu Penyakit Paru 616.24

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 616.5

Ilmu Penyakit Mata 617.7

Ilmu Penyakit Saraf 616.8

Ilmu Penyakit T.H.T 617.5

Ilmu Perpustakaan dan Informasi 020

Ilmu Politik 320

Ilmu Sumberdaya Alam dan Lingkungan 333

Ilmu Sejarah 900

Ilmu Tanah 631.4

Kesehatan Masyarakat 614

Keuangan 332

Kenotariatan 346;347;016

Kesekretariatan 651.3

Kimia 540

Kimia Analis 543

Kimia Industri 661

Linguistic 410

Manajemen 658

Manajemen Hutan 634.92

Matematika 510 Mekanisasi Pertanian 338.1

Pariwisata 338.479 1

Pemuliaan Tanaman 631.45

Pendidikan Dokter 617.6

Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 630.7 Perlindungan Tanaman 632.2

Perpajakan 336.2

Produksi Ternak 636

Psikologi 100 Sosial Eknomi Pertanian 338.1


(46)

Tabel 2.5. Kapasitas Jumlah Koleksi Buku ( Lanjutan)

Program Studi No. Klas Dewey

Sosiologi 301

Teknik Elektro 621.3

Teknik Industri 665

Teknik Kimia 660

Teknik Mesin 621.8

Teknik Pertanian 631.3

Teknik Sipil 624

Teknologi Hasil Hutan 634.98 Teknologi Hasil Pertanian 635.91 Teknologi Instrumentasi Pabrik 660 Teknologi Kimia Industri 661 Teknologi Mekanik Industri 621.8 Sumber: Perpustakaan USU


(47)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Analisa Metode2

Analisa metode (Methods Analysis) adalah kegiatan pencatatan secara sistematis dan pemeriksaan dengan seksama mengenai cara yang berlaku atau diusulkan untuk melaksanakan kerja. Hal ini dimaksudkan untuk mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengaturan kerja yang optimal dalam suatu sistem kerja. Sistem kerja3

merupakan komponen kerja seperti manusia, mesin, material serta lingkungan fisik berinteraksi dengan aturan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

Terdapat 4 macam komponen sistem kerja yang harus dipelajari untuk memperoleh metode kerja yang sebaik-baiknya, yaitu :

1. Komponen Material

Material meliputi bahan baku, komponen, produk jadi, limbah, dan sebagainya. Hal yang perlu diperhatikan adalah cara menempatkan material, jenis material yang mudah diproses, dan sebagainya.

2. Komponen Manusia

2

  Sritomo Wignjosoebroto. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Guna Widya, Surabaya,1995. p.91‐ 104. 

  3


(48)

Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi orang pada saat bekerja sehingga memberikan gerakan yang efektif dan efisien.

3. Komponen Mesin

Desain dari mesin merupakan faktor utama yang harus disesuaikan dengan prinsip ergonomi.

4. Komponen Lingkungan Kerja Fisik

Hal yang perlu diperhatikan adalah apakah kondisi lingkungan fisik aman dan nyaman.

3.1.1. Antropometri 4

Menurut Sritomo Wignjosoebroto dalam bukunya, istilah antropometri berasal dari " anthro " yang berarti manusia dan " metri " yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya akan memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar, berat) yang berbeda satu dengan yang lainnya. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan (desain) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal :

1. Perancangan areal kerja ( work station, interior mobil, dll )

2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools) dan sebagainya.

4


(49)

3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi/meja komputer dll.

4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya perbedaan karakteristik atau antropometri manusia diantaranya umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, kehamilan (pregnancy), cacat tubuh, posisi tubuh.

3.1.2. Aplikasi Antropometri dalam Perancangan Fasilitas Kerja

Data antropometri yang menyajikan data ukuran dari berbagai macam anggota tubuh manusia dalam percentile tertentu akan sangat besar manfaatnya pada saat suatu rancangan produk ataupun fasilitas kerja akan dibuat. Agar rancangan suatu produk nantinya bisa sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikannya, maka prinsip-prinsip yang harus diambil didalam aplikasi data antropometri tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu seperti diuraikan berikut ini :

1. Perancangan fasilitas berdasarkan individu yang ekstrim.

Prinsip ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang dirancang tersebut dapat dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-orang yang akan memakainya (biasanya minimal oleh 95% pemakai). Dalam perancangan ini rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi dua sasaran produk yaitu :


(50)

a. Biasa sesuai dengan untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim dalam arti terlalu besar atau terlalu kecil bila dibandingkan dengan rata-ratanya.

b. Tetap bisa digunakan untuk memnuhi ukuran tubuh yang lain (mayoritas dari populasi yang ada).

Secara umum aplikasi data antropometri untuk perancangan produk ataupun fasilitas kerja akan menetapkan nilai 5-th percentile untuk dimensi maksimum dan 95-th untuk dimensi minimumnya.

2. Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan.

Prinsip ini digunakan untuk merancangan suatu fasilitas agar fasilitas tersebut bisa menampung atau bisa dipakai dengan enak dan nyaman oleh semua orang yang mungkin memerlukannya. Disini rancangan bisa dirubah-rubah ukurannya sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh.

3. Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata para pemakainya.

Prinsip ini digunakan apabila perancang berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan dan tidak layak jika kita menggunakan prinsip perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan. Prinsip berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan bila lebih banyak rugi daripada untungnya artinya hanya sebagian kecil dari orang-orang yang merasa enak dan nyaman ketika menggunakan fasilitas tersebut. Dalam hal ini rancangan produk didasarkan tehadap rata-rata ukuran manusia.Problem pokok yang dihadapkan dalam hal ini justru sedikit sekali yang berbeda dalam ukuran rata-rata.


(51)

3.1.3. Aplikasi Distribusi Normal Dalam Penetapan Data Antropometri Data antropometri jelas diperlukan agar rancangan suatu produk sesuai denganyang menggunakannya. Ukuran tubuh yang sesuai pada dasarnya sulit diperoleh dari pengukuran secara individual. Adanya variasi akan lebih mudah diatasi bilamana kita mampu merancang produk yang memiliki fleksibilitas dan sifat mampu suai (adjustable) dengan suatu rentang ukuran tertentu. Untuk penetapan data antropometri ini pemakaian distribusi normaldapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata (mean, X ) dan simpangan bakunya (standard deviation, x) dari data yang ada. Dari nilai yang ada tersebut maka persentil dapat ditetapkan sesuai dengan tabel dan gambar distribusi normal (lampiran). Maksud dari persentil adalah suatu nilai yang menunjukkan persentasi tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut. 95-th menggambarkan ukuran manusia yang terbesar sedangkan 5-th menunjukkan ukuran terkecil.


(52)

Tabel 3.1. Tabel Persentil dan Cara Perhitungan Dalam Distribusi Normal Persentil Perhitungan

1-st X - 2.325

2.5-th X - 1.96

5-th X - 1.645

10-th X - 1.28

50-th X

90-th X + 1.28

95-th X + 1.645 97.5-th X + 1.96

99-th X + 2.325

Sumber: Eko Nurmianto, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya

3.2. Keluhan Muskuloskeletal 5

Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan yang sangat ringan sampai pada yang sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, maka dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen, dan tendon. Keluhan hingga kerusakan ini disebut juga musculoskeletal disorders (MSDs) atau cedera pada sistem muskuloskeletal. Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

5

 Tarwaka.dkk, Ergonomi Untuk keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Uniba Press,  Surakarta, 2004, p.117‐120 


(53)

1. Keluhan sementara (Reversible), yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima beban statis, keluhan tersebut segera hilang apabila pembebanan dihentikan.

2. Keluhan menetap (Persistent), yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih berlanjut.

Keluhan muskuloskeletal dapat terjadi oleh beberapa penyebab, diantaranya adalah :

1. Peregangan otot yang berlebihan.

Peregangan otot yang berlebihan pada umumnya sering dikeluhkan oleh pekerja yang aktivitas kerjanya menuntut pengerahan tenaga yang besar seperti aktivitas mengangkat, mendorong, menarik, dan menahan beban yang berat.

2. Aktivitas berulang

Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus seperti pekerjaan mencangkul, membelah kayu, dan sebagainya. Keluhan otot terjadi karena otot menerima tekana akibat beban kerja secara terus-menerus tanpa memperoleh waktu untuk relaksasi.

3. Sikap kerja tidak alamiah.

Posisi bagian tubuh yang bergerak menjauhi posisi alamiah, misalnya pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk, kepala terangkat, dan sebagainya dapat menyebabkan keluhan pada otot skeletal.


(54)

4. Faktor penyebab skunder.

Faktor skunder yang juga berpengaruh terhadap keluhan muskuloskeletal adalah tekanan, getaran dan mikroklimat.

5. Penyebab kombinasi

Resiko terjadinya keluhan otot skeletal akan semakin meningkat apabila dalam melakukan tugasnya pekerja dihadapkan pada beberapa faktor resiko dalam waktu yang bersamaan, misalnya pekerja harus melakukan aktivitas mengangkat beban di bawah tekanan panas matahari.

Langkah-langkah untuk mengatasi keluhan muskuloskeletal sebagai berikut: 1. Rekayasa Teknik

Rekayasa teknik dilakukan melalui pemilihan beberapa alternatif sebagai berikut :

- Eliminasi, yaitu menghilangkan sumber bahaya yang ada. Hal ini jarang dapat dilakukan mengingat kondisi dan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan menggunakan peralatan yang ada.

- Substitusi, yaitu mengganti alat/bahan lama dengan alat/bahan baru yang aman, menyempurnakan proses produksi dan menyempurnakan prosedur penggunaan peralatan

- Partisi, yaitu melakukan pemisahan antara sumber bahaya dengan pekerja, contonya memisahkan ruang mesin yang bergetar dengan ruang kerja lainnya.

- Ventilasi, yaitu dengan menambah ventilasi untuk mengurangi resiko sakit, misalnya akibat suhu udara yang terlalu panas.


(55)

2. Rekayasa Manajemen

Rekayasa manajemen dapat dilakukan melalui tindakan sebagai berikut : - Pendidikan dan pelatihan

Melalui pendidikan dan pelatihan, pekerja menjadi lebih memahami lingkungan dan alat kerja sehingga diharapkan lebih inovatif dalam upaya pencegahan resiko sakit akibat kerja.

- Pengaturan waktu kerja istirahat yang seimbang

Menyesuaikan kondisi lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan sehingga dapat mencegah paparan yang berlebihan terhadap sumber bahaya.

- Pengawasan yang intensif

Melalui pengawasan yang intensif dapat dilakukan pencegahan secara lebih dini terhadap kemungkinan terjadinya resiko sakit akibat kerja.

3.3. Standard Nordic Questionnaire (SNQ)

Ada beberapa cara dalam melakukan evaluasi ergonomi untuk mengetahui hubungan antara tekanan fisik dengan resiko keluhan otot skeletal. Pengukuran terhadap tekanan fisik ini cukup sulit karena melibatkan berbagai faktor subjektif seperti kinerja, motivasi, harapan dan toleransi kelelahan. Salah satunya adalah melalui Standard Nordic Questionnaire (SNQ). Melalui kuesioner ini dapat diketahui bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari Tidak Sakit (TS), Agak Sakit (AS), Sakit (S) dan Sangat Sakit (SS). Dengan


(56)

melihat dan menganalisis peta tubuh seperti pada Gambar 3.1. maka dapat diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja.

(Sumber : Gempur Santoso, Ergonomi : Manusia, Peralatan dan Lingkungan)

Gambar 3.2. Standard Nordic Questionnaire

NO JENIS KELUHAN TINGKAT KELUHAN

Tida k Sakit

Agak Sakit

Sakit Sangat Sakit

0 Sakit kaku di leher bagian atas 1 Sakit kaku di leher bagian bawah 2 Sakit di bahu kiri

3 Sakit di bahu kanan 4 Sakit lengan atas kiri

5 Sakit di punggung

6 Sakit lengan atas kanan

7 Sakit pada pinggang

8 Sakit pada bokong

9 Sakit pada pantat

10 Sakit pada siku kiri 11 Sakit pada siku kanan 12 Sakit pada lengan bawah kiri 13 Sakit pada lengan bawah kanan 14 Sakit pada pergelangan tangan

kiri

15 Sakit pada pergelangan tangan kanan

16 Sakit pada tangan kiri 17 Sakit pada tangan kanan 18 Sakit pada paha kiri 19 Sakit pada paha kanan 20 Sakit pada lutut kiri 21 Sakit pada lutut kanan 22 Sakit pada betis kiri 23 Sakit pada betis kanan

24 Sakit pada pergelangan kaki kiri 25 Sakit pada pergelangan kaki

kanan

26 Sakit pada kaki kiri 27 Sakit pada kaki kanan


(57)

3.4. Rapid Entire Body Assessment (REBA)6

REBA (Rapid Entire Body Assessment) merupakan suatu metode penilaian postur untuk menilai faktor resiko gangguan tubuh keseluruhan. Untuk masing tugas, kita menilai faktor postur tubuh dengan penilaian pada masing-masing grup yang terdiri atas 2 grup yaitu:

1. Grup A yang terdiri dari postur tubuh kiri dan kanan dari batang tubuh (trunk), leher (neck), dan kaki (legs).

2. Grup B yang terdiri atas postur tubuh kanan dan kiri dari lengan atas (upper arm), lengan bawah (lower arm), dan pergelangan tangan (wrist).

Pada masing-masing grup diberikan suatu skala postur tubuh dan suatu pernyataan tambahan. Diberikan juga faktor beban/kekuatan dan coupling. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dinilai pada metode REBA.

Grup A:

a. Batang tubuh (trunk)

Gambar 3.3. Postur Batang Tubuh REBA

6


(58)

Tabel 3.2. Skor Batang Tubuh REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

Posisi normal 1

+1 jika batang tubuh berputar/bengkok/bungkuk 0-200 (ke depan dan belakang) 2

<-200 atau 20-600 3

>600 4

b. Leher (neck)

Gambar 3.4. Postur Leher REBA Tabel 3.3. Skor Leher REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

0-200 1

+1 jika leher berputar/bengkok

>200-ekstensi 2

c. Kaki (legs)


(59)

Tabel 3.4. Skor Kaki REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

Posisi normal/seimbang

(berjalan/duduk) 1

+1 jika lutut antara 30-600 +2 jika lutut >600 Bertumpu pada satu kaki lurus 2

d. Beban (load)

Tabel 3.5. Skor Beban REBA

Pergerakan Skor Skor Pergerakan

<5 kg 0

+1 jika kekuatan cepat

5-10 kg 1

>10 kg 2

Grup B:

a. Lengan atas (upper arm)


(60)

Tabel 3.6. Skor Lengan Atas REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

200 (ke depan dan belakang) 1 +1 jika bahu naik

>200 (ke belakang) atau 20-450 2 +1 jika lengan berputar/bengkok

45-900 3 -1 miring, menyangga berat

lengan

>900 4

b. Lengan bawah (lower arm)

Gambar 3.8. Postur Lengan Bawah REBA Tabel 3.7. Skor Lengan Bawah REBA

Pergerakan Skor

60-1000 1

<600 atau >1000 2

c. Pergelangan tangan (wrist)


(61)

Tabel 3.8. Skor Pergelangan Tangan REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

0-150 (ke atas dan bawah) 1 +1 jika pergelangan tangan putaran menjauhi sisi tengah >150 (ke atas dan bawah) 2

d. Coupling

Tabel 3.9. Coupling

Coupling Skor Keterangan Baik 0 Kekuatan pegangan baik

Sedang 1 Pegangan bagus tapi tidak ideal atau kopling cocok dengan bagian tubuh

Kurang baik 2 Pegangan tangan tidak sesuai walaupun mungkin Tidak dapat

diterima 3

Kaku, pegangan tangan tidak nyaman, tidak ada

pegangan atau kopling tidak sesuai dengan bagian tubuh Selain itu, penilaian postur kerja dengan menggunakan metode REBA dapat dilakukan dengan menilai tubuh bagian kiri dan kanan menggunakan tabel REBA seperti Tabel 3.10 berikut.


(62)

Tabel 3.10. Penilaian REBA Kiri dan Kanan

Grup A Grup B

Postur Skor Total Postur Skor Total

Batang Tubuh Lengan Atas Kiri Kanan

Normal 1

+1 jika batang tubuh berputar/ bengkok/ bungkuk

0-20o (ke depan atau belakang)

1

+1 jika bahu naik +1 jika lengan berputar/bengkok -1 miring,

menyangga berat lengan

+1 jika bahu naik +1 jika lengan berputar/bengkok -1 miring,

menyangga berat lengan

0-20o (ke depan atau belakang) 2

>200 (ke belakang) atau 20-450 (ke depan)

2

20-60o (ke depan) atau >20o (ke belakang)

3 45-90

0

(ke depan) 3 >60(ke depan) 4 >90

0

(ke

depan) 4

Leher Lengan Bawah Kiri Kanan

0-20o(ke depan) 1

+1 jika leher berputar/bengkok

60-1000 1

- - >20o (ke depan

atau ke belakang) 2

<600 atau >1000 2

Kaki Pergelangan

Tangan Kiri Kanan

Posisi

normal/seimbang (berjalan/duduk)

1

+1 jika lutut antara 30-600

0-150 (ke atas atau bawah)

1 +1 jika pergelangan tangan putaran menjauhi sisi tengah +1 jika pergelangan tangan putaran menjauhi sisi tengah Bertumpu pada

satu kaki lurus 2 +2 jika lutut >60

0

>150 (ke atas atau bawah)


(63)

Tabel 3.10. Penilaian REBA Kiri dan Kanan (Lanjutan)

Skor Tabel A Skor Tabel B Kiri Kanan

Beban Coupling Kiri Kanan

<5 kg 0

+1 jika kecepatan cepat

Baik 0

- -

5-10 kg 1 Sedang 1

>10 kg 2 Kurang baik 2

Tidak diterima 3

Skor A =

Skor Tabel A + Beban

Skor A= + =

Skor B = Skor Tabel B +

Coupling

Skor B= +

=

Skor baik= + = Aktivitas

+ 1 Ada bagian tubuh yang

statis > 1 menit Skor C + 1 Pengulangan gerakan

jarak dekat, > 4 kali/menit

Skor Aktivitas

+ 1 Perubahan postur secara cepat atau tidak stabil

Skor REBA = Skor C + Aktivitas

Skor yang didapat dari grup A (tidak termasuk beban) dimasukkan ke dalam Tabel 3.11.


(64)

Tabel 3.11. Skor Grup A

Neck Leg Trunk

1 2 3 4 5

1

1 1 2 2 3 4

2 2 3 4 5 6

3 3 4 5 6 7

4 4 5 6 7 8

2

1 1 3 4 5 6

2 2 4 5 6 7

3 3 5 6 7 8

4 4 6 7 8 9

3

1 3 4 5 6 7

2 3 5 6 7 8

3 5 6 7 8 9

4 6 7 8 9 9

Skor yang didapat dari grup B (tidak termasuk coupling) dimasukkan kedalam Tabel 3.12.

Tabel 3.12. Skor Grup B

Lower

Arm Wrist

Upper Arm

1 2 3 4 5 6

1

1 1 1 3 4 6 7

2 2 2 4 5 7 8

3 2 3 5 5 8 8

2

1 1 2 4 5 7 8

2 2 3 5 6 8 9


(65)

Skor grup A ditambah dengan beban yang akan menjadi skor grup A yang akan digunakan pada Tabel 3.12. Dan skor grup B ditambah dengan coupling yang akan menjadi skor grup B yang akan digunaan pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13. Skor Akhir Skor

B

Skor A

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 1 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12

2 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12

3 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12

4 2 3 3 4 5 7 8 9 10 11 11 12

5 3 4 4 5 6 8 9 10 10 11 12 12

6 3 4 5 6 7 8 9 10 10 11 12 12

7 4 5 6 7 8 9 9 10 11 11 12 12

8 5 6 7 8 8 9 10 10 11 12 12 12

9 6 6 7 8 9 10 10 10 11 12 12 12

10 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12

11 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12

12 7 8 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12

Skor yang didapat dari Tabel 3.14. ditambah dengan skor aktivitas yang akan menjadi skor akhir untuk REBA.

Tabel 3.14. Skor Aktivitas

Aktivitas Skor Keterangan

Postur statik +1 1 atau lebih bagian tubuh statis/diam Pengulangan +1 Tindakan berulang-ulang

Ketidakstabilan

+1

Tindakan menyebabkan jarak yang besar dan cepat pada postur atau tubuh tidak stabil


(66)

Untuk menentukan level tindakan REBA, kita membutuhkan tambahan data apakah akan menggunakan tubuh bagian kiri atau kanan. Berikut ini nilai level tindakan REBA yang skornya diperoleh dari skor akhir REBA.

Tabel 3.15. Nilai Level Tindakan REBA

Skor REBA Level Resiko Level Tindakan Tindakan 1 Dapat diabaikan 0 Tidak diperlukan

2-3 Kecil 1 Mungkin diperlukan

4-7 Sedang 2 Perlu

8-10 Tinggi 3 Segera

11-15 Sangat tinggi 4 Sekarang juga

3.5. Peta Proses Kelompok Kerja (Gang Process Chart)7

Peta proses kelompok kerja merupakan hasil perkembangan dari suatu peta aliran proses. Orang pertama yang memperkenalkan dan kemudian mengembangkannya adalah John A. Adridge. Peta ini bisa digunakan dalam suatu tempat kerja dimana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama yang baik dari sekelompok pekerja, misalnya pekerjaan pergudangan, pemeliharaan, atau pekerjaan-pekerjaan pengangkutan material dan lain-lain.

Peta ini digunakan sebagai alat untuk menganalisis aktivitas suatu kelompok kerja. Tujuan utama yang harus dianalisis dari kelompok kerja adalah agar bisa meminimumkan waktu menunggu (delay). Dengan berkurangnya waktu menunggu berarti bisa mencapai tujuan lain, diantaranya :

1. Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses

7


(67)

2. Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses

Prinsip-prinsip pembuatan peta proses kelompok kerja adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama, mencatat judul lengkap dengan identifikasi-identifikasi lainnya dan ringkasan seperti peta aliran proses, hanya pada kepalanya ditulis “ PETA PROSES KELOMPOK KERJA”.

2. Lambang-lambang yang biasa digunakan untuk membuat Peta Aliran Proses (kecuali) penyimpanan permanen ( ) bisa digunakan untuk membuat peta proses kelompok kerja.

3. Tiap peta aliran proses yang menunjukkan satu seri kerja, merupakan anggota dari suatu peta proses kelompok kerja. Peta-peta aliran proses tersebut diletakkan saling berdampingan secara paralel, bergerak mulai dari kiri ke kanan, di mana kolom vertikal menunjukkan aktivitas-aktivitas yang terjadi secara bersamaan dari semua anggota kelompok.

4. Lambang-lambang dari setiap anggota kelompok dapat diletakkan secara berdekatan dan perubahan lambang menunjukkan perubahan aktivitas.

8

Untuk membuat peta proses regu kerja usulan digunakan beberapa analisis. Ada empat langkah yang diikuti dalam menganalisis peta proses regu kerja.

a. Menggunakan analisis 5W dan 1H yaitu enam pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, bagaimana, dan mengapa untuk seluruh proses.

b. Setiap proses operasi dan pemeriksaan dianalisis dengan menggunakan enam pertanyaan yang sama tersebut.

8


(68)

c. Proses transportasi dan penyimpanan sisa dipelajari. Langkah ketiga sama dengan yang digunakan dalam menganalisis peta proses yang individu.

d. Menerapkan pertanyaan “bagaimana” dengan cara baru setelah perbaikan setelah selesai langkah 1, 2, dan 3.

Pertanyaan bertanya ini: "Bagaimana seharusnya peta proses regu kerja disusun untuk mengurangi waktu menunggu?" Berikut ini akan membantu analis untuk "keseimbangan" peta proses regu kerja dalam langkah sebagai berikut:

1. Tentukan kelas operator yang memiliki jumlah terbesar waktu tunggu per siklus, dan memiliki wajktu menunggu paling sedikit.

2. Sesuaikan peta proses regu kerja dengan mengurangi jumlah operator yang paling sibuk dengan operator yang sedikit waktu kerjanya.

3.6. Petunjuk Penyusunan Buku Pada Rak Buku9

Koleksi buku perpustakaan perlu disusun menurut sistem tertentu, agar mudah dicari bila diperlukan. Penyimpanan buku di dalam rak dalam pedoman ini menggunakan sistem penempatan relatif, dengan media penjajaran nomor panggil.

9

Sumiyati Yuniasih, Petunjuk Teknis Penyusunan Buku di rak perpustakaan, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR, 2000


(69)

3.6.1. Komposisi Nomor Panggil

Nomor panggil terdiri dari tiga unsur, yaitu :

 Nomor klasifikasi yang menunjukkan subjek buku.

 Tiga huruf pertama dari tajuk entri utama (yaitu nama pengarang atau Badan Korporasi atau judul).

 Satu huruf pertama dari judul

Buku-buku dalam rak perpustakaan disusun menurut nomor panggil tersebut. Buku yang nomor klasifikasinya sama berisi informasi tentang bidang ilmu yang sama juga.

Ada beberapa bagan klasifikasi yang dikenal di dunia perpustakaan dan informasi, antara lain: Dewey Decimal Classification (DDC), Library of Congress Classification (LC), Universal Decimal Classification (UDC), dan Colon Classification. Adapun dalam kesempatan ini akan dikenalkan Dewey Decimal Classification (selanjutnya disebut DDC saja). Bagan klasifikasi DDC ini merupakan bagan klasifikasi yang paling populer dan paling banyak digunakan, termasuk di Indonesia. Bagan ini diciptakan oleh Melvil Dewey (1851-1931). Edisi pertama berupa pamflet setebal 44 halaman, terbit tahun 1876 dengan judul A Classification and Subject Index for Cataloguing and Arranging the Books and Pamphlets of a Library. Setelah penerbitan edisi ke 16 tahun 1958 muncul kebijakan untuk merevisi bagan DDC ini setiap 7 tahun. Dan sekarang telah sampai pada edisi 21 yang terdiri atas 4 jilid tebal: jilid 1 berisi tabel subdivisi standar, jilid 2 bagan dari kelas 000-500, jilid 3 bagan dari kelas 600-900, dan jilid 4 berisi indeks relatif. DDC merupakan bagan klasifikasi sistem hirarki yang


(70)

menganut prinsip "desimal" dalam membagi cabang ilmu pengetahuan. DDC membagi semua ilmu pengetahuan ke dalam 10 kelas utama (main classes) yang diberi notasi berupa angka Arab 000-900.

Setiap kelas utama dibagi secara desimal menjadi 10 subkelas (division). Kemudian Dengan demikian buku-buku yang nomor klasifikasinya sama biasanya disimpan berdekatan. Ringkasan pembagian klasifikasi menurut UDC (Universal Decimal Classification), Ilmu-ilmu pengetahuan yang ada dikelompokkan ke dalam 10 klas menurut UDC (Universal Decimal Classification), yaitu:

Kelas 0 karya umum, ilmu dan pengetahuan, organisasi, informasi dsb. Kelas 1 ilmu filsafat dan psikologi

Kelas 2 ilmu agama dan theologi

Kelas 3 ilmu-ilmu sosial, ekonomi, hukum, dan pemerintahan. Kelas 4 masih dikosongkan.

Kelas 5 matematika, dan ilmu pengetahuan alam. Kelas 6 ilmu-ilmu terapan, kedokteran dan teknologi. Kelas 7 ilmu seni, rekreasi, hiburan dan olah raga. Kelas 8 ilmu bahasa, linguistik, dan sastra dan bahasa. Kelas 9 ilmu geografi, biografi, dan sejarah.

3.6.2. Penempatan Relatif

Pengelompokan buku-buku secara relatif memiliki keuntungan antara lain buku yang subjeknya sama akan terletak berdekatan, artinya buku-buku tentang pertanian terkumpul dengan sesama pertanian, buku tentang peternakan


(71)

terkumpul bersama buku peternakan dan seterusnya, Cara ini dapat memudahkan pengguna untuk mencarinya. Penempatan relatif mengandung pengertian bahwa di antara dua buku yang berdekatan dapat disisipi dengan buku-buku lain, sesuai dengan urutan nomor panggil, sehingga letak buku dapat berubah tetapi tetap sistematis.

Nomor panggil buku biasanya ditempelkan pada punggung buku : Contoh :

Untuk buku-buku tersebut susunan di raknya adalah sebagai berikut :

Langkah–langkah yang diperlukan dalam penyusunan buku ke dalam rak penyimpanan:

1. Perhatikan nomor panggil masing-masing buku yang akan disusun di rak. 2. Nomor klasifikasi yang lebih kecil diletakkan di sebelah kiri, yang lebih


(72)

besar di sebelah kanan.

3. Bila nomor klasifikasi sama, lihat 3 huruf pertama tajuk entri utama (nama pengarang atau badan korporasi.atau judul). Abjad nama pengarang yang lebih awal terletak di sebelah kiri abjad selanjutnya.

4. Bila tajuk entri utama juga sama, lihat satu huruf pertama judul, lalu jajarkan menurut abjad judul.

5. Jika ada buku baru yang akan disisipkan pada jajaran yang telah ada, maka yang harus dilihat nomor panggil buku tersebut. Perhatikan nomor panggil buku-buku yang telah tersusun dalam rak, tempatkan buku tersebut di antara buku-buku yang telah lebih dahulu ada, pada urutan nomor panggil yang sesuai.

Contoh :

Buku baru dengan nomor panggil 576 dan 630 akan ditempatkan dalam rak. Sememtara itu pada rak sudah ada buku dengan nomor panggil 574, 630,631, 632.52, 636.2 (lihat contoh), maka buku baru harus diletakkan

Manfaat:


(73)

yang sama akan berdekatan letaknya.

2. Pustakawan mudah menyimpan bahan pustaka yang baru diolah/atau yang sudah selesai dibaca pengguna.

3. Pengguna mudah mencari bahan pustaka yang diperlukan.

3.7. Pengukuran Waktu dengan Stop Watch10

Pengukuran waktu dengan jam henti (stop watch) pertama kali diperkenalkan oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu. Metode ini terutama baik sekali diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-ulang (repetitive). Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standar penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu. Secara garis besar langkah-langkah untuk pelaksanaan pengukuran waktu kerja dengan jam henti ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Defenisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud dan tujuan pengukuran ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati dan supervisor yang ada.

2. Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan, seperti layout, karakteristik/spesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan dan lain-lain.

10


(1)

4-7 Sedang 2 Perlu

8-10 Tinggi 3 Segera

11-15 Sangat tinggi 4 Sekarang juga

Skor REBA Level Resiko Level Tindakan Tindakan

1 Dapat diabaikan 0 Tidak diperlukan

2-3 Kecil 1 Mungkin diperlukan

4-7 Sedang 2 Perlu

8-10 Tinggi 3 Segera

11-15 Sangat tinggi 4 Sekarang juga


(2)

Skor REBA Level Resiko Level Tindakan Tindakan

1 Dapat diabaikan 0 Tidak diperlukan

2-3 Kecil 1 Mungkin diperlukan


(3)

8-10 Tinggi 3 Segera

11-15 Sangat tinggi 4 Sekarang juga

Skor REBA Level Resiko Level Tindakan Tindakan

1 Dapat diabaikan 0 Tidak diperlukan

2-3 Kecil 1 Mungkin diperlukan

4-7 Sedang 2 Perlu

8-10 Tinggi 3 Segera

11-15 Sangat tinggi 4 Sekarang juga


(4)

Skor REBA Level Resiko Level Tindakan Tindakan

1 Dapat diabaikan 0 Tidak diperlukan

2-3 Kecil 1 Mungkin diperlukan

4-7 Sedang 2 Perlu

8-10 Tinggi 3 Segera


(5)

Skor REBA Level Resiko Level Tindakan Tindakan

1 Dapat diabaikan 0 Tidak diperlukan

2-3 Kecil 1 Mungkin diperlukan

4-7 Sedang 2 Perlu

8-10 Tinggi 3 Segera


(6)

PERTIMBANGAN LEBAR DAN TINGGI BUKU

= 36.05 Cm

Karena tinggi rak yang terdapat pada trolli 39,86 cm sehingga perancangan masih dapat digunakan dengan rentang 4 cm

20