Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staf dan Pegawai Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

SYAHFITRI MAHA 102103061

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : SYAHFITRI MAHA

NIM : 102103061

PROGRAM STUDI : DIII-KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN KOMUNIKASI DALAM

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal : Juli 2013 Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan

(Dr. Beby Karina FawzeeaSembiring, SE, MM) NIP : 19741012200003 2003

Tanggal : Juli 2013 Dekan

(Prof. Dr. AzharMaksum, M.Ec.Ac) NIP :19560407 198002 1 001


(3)

NIM : 102103061

PROGRAM STUDI : DIII-KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN KOMUNIKASI DALAM

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Medan, Juli2013 Menyetujui Pembimbing

(Dr. Beby Karina FawzeeaSembiring, SE, MM) NIP : 19741012 200003 2 003


(4)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, khususnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikanTugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir yang berjudul “PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI SUMATERA UTARA”, merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Kesekretariatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa saran dan bimbingan. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnyakepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM, selaku Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara serta selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan (saran) yang sangat berguna bagi penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.


(5)

5. Ibu Zailiana, S.Sos, selaku Kasubbag Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Staf dan Pengajar atau Dosen dan Karyawan maupun Karyawati Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Untuk yang tersayangdan teristimewa Ayahanda Iskandar Maha dan Ibunda Yusnita, yang telah membesarkan, mendidik, mendoakan dan mensupport demi keberhasilan penulis.

8. Untuk seluruh keluarga yang telah ikut mendukung serta mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Kepada rang-orang tersayang Nanda Siregar, Ana Pharamytha, May Elisa, Yuyut, Riva, Dessy Samosir, Nurhani, Syah Leni, Irma Yodika yang selalu mendengarkan keluhan penulis, pemberi solusi dan berbagi dengan penulis.

10. Kepada teman-teman Diploma III Kesekretariatan Stambuk 2010 tetap semangat dan terima kasih untuk kebersamaannnya selama ini yang dimana lebih kurang 3 (tiga) tahun bersama-sama dalam perkuliahan. Terima kasih untuk semangat dan dukungan kalian kepada penulis.

11. Kepada teman-teman magang Grup 12, terima kasih atas kebersamaan dan kerja samanya selama menjalani proses magang dalam waktu 4minggu.

12. Untuk semuanya yang sudah mendoakan penulis dalam kelancaran Tugas Akhir ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(6)

iii

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dan untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan ke depan. Akhir kata penulis berharap agar Tugas Akhir ini bermanfaat.

WassalamualaikumWr.Wb.

Medan, Juli2013

Penulis


(7)

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A.LatarBelakangMasalah ... 1

B. PerumusanMasalah ... 3

C.TujuanPenelitian ... 4

D.ManfaatPenelitian ... 4

E. JadwalKegiatan ... 5

F. SistematikaPenelitian ... 5

BAB II : PROFIL INSTANSI ... 7

A.SejarahRingkasFakultasEkonomiUniversitas Sumatera Utara ... 7

B. Jenis Usaha danKegiatan ... 9

C.StrukturOrganisasi ... 10

D.Job Description ... 12

E. Kinerja Usaha Terkini ... 12

F. RencanaKegiatan ... 13

BAB III : ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 14

1. KonsepDasarkomunikasi ... 14

A.PengertianKomunikasi ... 14

B. TujuanKomunikasi ... 19

C.BentukdanTeknikKomunikasi ... 20

D.Model Komunikasi ... 24

E. HambatanKomunikasi ... 25

2. Produktivitas ... 27

A.Pengertian Produktivitas ... 27

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ... 28

C.Pengukuran Produktivitas ... 32

D.Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas ... 33

3. AnalisisdanPembahasan ... 36

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A.Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46


(8)

v DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman


(9)

Gambar 2.1Struktur Organisasi FakultasEkonomi


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak dapat terlepas dari dunia komunikasi. Komunikasi sangat diperlukan untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik antar manusia yang berperan pada suatu perusahaan dan mempunyai pengaruh yang besar dalam proses pencapaian tujuan suatu perusahaan. Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” yang berarti umum

“common” atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang

berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan “commonness” dengan seseorang. Seperti dalam uraian ini, misalnya seseorang sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebernarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian pemahaman yang sama terhadap pesan tertentu (Suprapto, 2006 : 2-3). Komunikasi memungkinkan setiap anggota dalam suatu perusahaan untuk saling membantu, saling bekerjasama, dan saling mengadakan interaksi.

Keberhasilan komunikasi akan tercapai apabila pemberi pesan dan penerima pesan sama-sama mengerti maksud dari penyampaian pesan tersebut dan telah memiliki kesimpulan yang sama sesuai dengan maksud yang terkandung dalam pesan yang disampaikan tersebut. Atau dengan kata lain, pemberi dan penerima pesan mengerti tentang apa yang sebenarnya di informasikan tersebut. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu kemampuan atau keterampilan dalam


(11)

penyampaian informasi tersebut, baik pemilihan kata-kata maupun intonasi yang digunakan dalam suatu peusahaan demi kelancaran kegiatan perusahaan tersebut.

Tujuan dari komunikasi itu sendiri adalah sebagai informatif, pengendali dan persuasif, juga menciptakan rasa saling pengertian (understanding) antara sesama komunikator/pemberi dan komunikannya/penerima, mengandung unsur kebenaran atau fakta, memiliki keakuratan informasi, lengkap, mencakup keseluruhan fakta yang ada, menarik dan nyata. Hal yang dimaksudkan diatas masih memiliki beberapa proses, karena banyak hambatan dalam melakukan komunikasi tersebut, antaranya: adanya perantara dalam penyampaian informasi, sehingga keakuratan informasi tersebut bisa dikatakan tidak lagi akurat. Bila hal ini terus terjadi, maka akan muncul salah pengertian (misunderstanding) yang mengakibatkan kesalah pahaman yang terjadi karena faktor yang tidak sama antara komunikator dan komunikannya (Dani Vandiansyah, 2004 : 98). Dalam pelaksanaan aktivitas suatu perusahaan yang juga akan menjadi penghambat kinerja karyawan. Karena itu, komunikasi haruslah dipahami dengan seksama.

Peran komunikasi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan sangatlah penting karena komunikasi yang baik dan benar akan meningkatkan kinerja karyawan, serta meningkatkan produktivitas perusahaan. Komunikasi pada dasarnya memiliki peranan penting tidak hanya di perusahaan, tetapi juga dilembaga-lembaga lain, juga dalam pergaulan dengan masyarakat luas.

Komunikasi memberikan pemahaman pada tugas yang berubah dan kemajuan, serta suksesnya perusahaan digunakan untuk penukaran informasi dan


(12)

3

pendapat. Tanpa adanya hal tersebut, akan sulit mengadakan koordinasi, karena itu perwujudan komunikasi memiliki peran yang sangat penting.

Banyak fenomena-fenomena yang terjadi di Fakultas Ekonomi yang berkaitan dengan komunikasi. Diantaranya kesalahan dalam komunikasi antara mahasiswa dan karyawan diakibatkan komunikasi yang kurang efektif dan bisa dikatakan kurang baik. Hal ini memunculkan misscomunication dan perbedaan persepsi dalam melaksanakan suatu tugas atau perintah-perintah yang terkadang, hal ini menyebabkan terjadinya konflik antara mahasiswa dan pegawai.

Berdasarkan pemahaman di atas maka penulis melakukan observasi yang berjudul “Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staf dan Pegawai Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang penulis lakukan adalah : “Bagaimana peran komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara?”.


(13)

C.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peran komunikasi untuk meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis.

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam menambah ilmu pengetahuan mengenai komunikasi yang baik dan efektif yang harus dilakukan dalam suatu perusahaan.

2. Bagi instansi

a. Sebagai bahan pertimbangan yang mungkin berguna untuk melakukan kelancaran dalam kegiatan-kegiatan perusahaan khususnya dalam berkomunikasi.

b. Untuk memberikan masukan serta saran yang bisa bermanfaat bagi Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, mengenai masalah di bidang komunikasi.

3. Bagi peneliti yang akan datang

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang berminat meneliti lebih lanjut terhadap judul yang telah penulis teliti.


(14)

5

E.Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jln.T.M.Hanafiah kampus USU Medan. Lebih jelasnya jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

Sumber : Penulis (2013)

Persiapan Tugas Akhir dimulai dari tanggal 02 Mei 2013, sejak disetujuinya Judul Tugas Akhir oleh Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan. Pada tahap pengumpulan data, Penulis melakukan observasi yang akan dilaksanakan pada minggu ketiga dan keempat bulan Mei 2013.

F. Sistematika Penelitian

Adapun sistematika yang disajikan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah:

No. KEGIATAN

BULAN

Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan

2. Pengumpulan Data 3. Penulisan Laporan


(15)

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan membahas latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI

Pada bab ini penulis akan membahas tentang sejarah ringkas instansi, jenis usaha, struktur organisasi, uraian tugas (job description), kegiatan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III. PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang pengertian dasar komunikasi, tujuan komunikasi, bentuk komunikasi, model komunikasi, hambatan komunikasi pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran penulis berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai pada kegiatan di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(16)

7 BAB II

PROFIL FAKULTAS EKONOMI

A.Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir tidak di kota Medan atau dengan kata lain di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syah Kuala) Kota Kutaraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syah Kuala, maka memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1 Oktober 1961.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan R.I No. 0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi


(17)

No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan No.23/DIKTI/Kep/1987, No.25/DIKTI/Kep/1987,dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Strata-1 dan Program Pendidikan Diploma-III.

Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) departemen yaitu : a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari : a. Program studi Kesekretariatan

b. Program studi Keuangan c. Program studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.


(18)

9

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar. b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan Dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan Fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan intitusi swasta dan pemerintahan serta organisasi professional dan lembaga lain yang terkait bertaraf nasional dan internasional.

B.Jenis Usaha/Kegiatan

Fakultas adalah suatu lembaga pelaksana pengembangan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan kepada masyarakat, dan sebgaia Pembina akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah lembaga/badan yang menghasilkan jasa pendidikan. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berorientasi kepada pelayanan pendidikan yang bermutu tinggi juga berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat


(19)

bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan sisoal dalam bentuk pengabdian masyarakat sesuai dengan azas Tri Dharma Perguruan Tinggi : Penyelenggaraan Pendidikan, Pengabdian Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan lulusan yang berdedikasi tinggi dalam ilmu pengetahuan, memiliki kualitas yang dibutuhkan dalam masyarakat, terutama dalam pasar tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki etos kerja yang tinggi.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batasan-batasan wewenang dan tanggung jawab yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk memperoleh tujuan yang telah ditentukan. Untuk tercapainya tujuan umum dari suatu lembaga/instansi dibutuhkan suatu wadah untuk mengatur semua aktivitas ataupun kegiatan lembaga/instansi tersebut. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi.

Dengan struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efektivitas dan juga efisiensi kerja dapat terwujud melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Suatu lembaga/instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok yang bersifat melaksanakan kegiatan tertentu juga mancakup tata hubungan secara vertical melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut.


(20)

11

Sumber : Buku Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 2013. Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Sri Wardani 1971121560070 2 002 Emma Dahliana, SE

199611202198302 2 001

Saparuddin, SE 19670403200910 1 001 KASUBAG

AKADEMIK Dra. Cut Milawati 19671310 199403 2 007 KASUBAG

KEPEGAWAIAN Maslan, SE 19630428 198802 1 001

KASUBAG KEUANGAN Ahmad Faizul,SE,M.Si

19661220 198703 1 003 KASUBAG

KEMAHASISWAAN Hj. Zailiana, S.Sos 19620206 198802 2 001

KASUBAG PERLENGKAPAN

Sodali, SE 19610430 198701 1 001 KEPALA BAGIAN TATA USAHA

Ridwan Saleh, SH, CN NIP. 19600924 198102 1 001 PUDEK I

Fahmi N Nasution, SE, M. Acc, Ak NIP. 19750408 200212 1 002

PUDEK II

Drs. H.Arifin Lubis, MM, Ak NIP. 19560101 198203 1 005

PUDEK III Drs. Ami Dilham, M.Si NIP. 19670607 199303 1 002 DEKAN

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac NIP. 19560407 198002 1 001


(21)

D.Job Description

Dibawah ini tertulis uraian tugas dari unit bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomu Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari :

a. Menyimpan rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) sub bagian dari mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengelola data kemahasiswaan. c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan pemberian izin/rekomendasi kebagian kemahasiswaan. e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.

f. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan kesejahteraan mahasiswa.

g. Mengoperasionalkan system informasi kemahasiswa. h. Melakukan penyajian informasi dibidang kemahasiswaan.

i. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

E.Kinerja Usaha Terkini

Suatu perusahaan memiliki visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga halnya pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Fakultas terus berupanya agar tujuan tersebut dapat terwujud. Segala sesuatunya harus disertai dengan kerja keras, disiplin, juga loyalitas dalam bekerja yang harus dimiliki oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara agar tujuan dapat terwujud.


(22)

13

Untuk mendorong tercapainya hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan juga tepat. Kinerja terkini yang dijalankan fakultas adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melalui berbagai macam penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa, dan masyarakat.

Fakultas juga melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa mengadakan seminar, memotivasi masyarakat agar hidup layak dan mandiri, bakti social, dan lain sebagainya. Pembinaan kepada civitas akademika juga dilakukan oleh fakultas agar menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar berkualitas.

F. Rencana Kegiatan

a. Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain : 1. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.

2. Perkuliahan semester genap/ganjil.

3. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil. 4. Wisuda mahasiswa.


(23)

BAB III

PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Komunikasi A.Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun bahasa isyarat. Seseorang yang melakukan komunikasi disebut komunikator.Orang yang diajak berkomunikasi disebut komunikan.Orang yang mampu berkomunikasi disebut komunikatif. Orang yang komunikatif ialah orang yang mampu menyampaikan informasi atau pesan kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan, maupun bahasa isyarat sehingga orang lain dapat menerima informasi/pesan sesuai dengan harapan si pemberi informasi atau pesan. Selain mampu menyampaikan informasi, orang yang komunikatif juga mampu menerima informasi atau pesan orang lain yang disampaikan kepadanya.

Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” yang berarti umum

“common” atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang

berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan “commonness”dengan seseorang.Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya seseorang sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya


(24)

15

adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian atau pemahaman yang sama terhadap pesan tertentu (Suprapto, 2006 : 2-3).

Komunikasi antar manusia merupakan suatu rangkaian proses yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti tak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi antar manusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam.

Pakar komunikasi lain, Devito mengemukakan komunikasi sebagai transaksi. Transaksi yang dimaksudkannya bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan elemen lain (Suprapto, 2006 : 5).

Menurut Lasswell (Vardiansyah, 2004 : 43) mengartikan komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengan akibat atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel?To whom?With what effect?). Laswell juga menganalisis 5 (lima) unsur yang menjadi bagian dari komunikasi tersebut:

1) Siapa / sumber (Who?)

Komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bias seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu Negara sebagai komunikator.


(25)

2) Pesan(Says what?)

Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima (komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat simbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi.Ada 3 (tiga) komponen pesan yaitu makna, simbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk/organisasi pesan.

3) Saluran / Media (In which Channel?)

Wahana atau alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator/sumberkepada komunikan/penerima baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak, elektronik, dan media lain). 4) Untuk siapa/penerima (To whom?)

Orang, kelompok, organisasi adalah suatu Negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut juga tujuan (destination), pendengar (listener), khalayak (audience), komunikan, penafsir, penyandi balik (decorder).

5) Dampak / efek(With What Effect?)

Dampak / efek ini adalah yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dan lain sebagainya.

1. Karakteristik Komunikasi


(26)

17

a. Komunikasi merupakan suatu proses, artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya didalam kurun waktu tertentu. b. Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan, artinya

komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya sementara tujuan menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin dicapai.

c. Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat, artinya kegiatan komunikasi akan berlangsung dengan baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan.

d. Komunikasi bersifat simbolis, artinya komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang, misalnya bahasa.

e. Komunikasi bersifat transaksional, artinya komunikasi menuntut dua tindakan: memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau proposional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi.

f. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu, artinya para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, faksimili, teleks, dan lain-lain, kedua faktor tersebut (ruang


(27)

dan waktu) bukan lagi menjadi persoalan dan hambatan dalam berkomunikasi.

2. Karakteristik Sumber Komunikasi

Proses penyampaian informasi (informing) melibatkan dua sumber: Communicator sebagai orang yang menyampaikan pesan dan Fasilitator komunikasi sebagai media/sarana yang menyampaikan pesan.

a. Komunikator

Partisipasi merupakan modal dasar untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif.Karenanya dibutuhkan kemampuan komunikasi efektif.Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk berbagi ide, mengkritik dari semua aspek, mendorong dan merangsang imajinasi, menolak buah pikiran yang kurang tepat, dan mengenal sejak dini solusi yang mungkin bisa diambil.

b. Fasilitator Komunikasi

Peran fasilitator komunikasi bagi seorang praktisi adalah sebagai pendengar yang peka dan perantara(broker) komunikasi.Fasilitator komunikasi bertindak sebagai perantara (liaison), interpreter, dan mediator antara organisasi dan publiknya.Mereka menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka.Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu manajemen maupun publik untuk membuat keputusan demi kepentingan bersama.


(28)

19

B.Tujuan Komunikasi

Komunikasi memiliki tujuan antara lain: 1. Perubahan sikap (attitude change)

Seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah, baik positif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif sesuai keinginan kita.

2. Perubahan pendapat (opinion change)

Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman.Pemahaman ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memahami apa yang dimaksud komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi komunikan.

3. Perubahan Perilaku (behavior change)

Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan seseorang.

4. Perubahan sosial (social change)

Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal.


(29)

C.Bentuk dan Teknik Komunikasi 1. Verbal

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih.Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita.Konsekuensinya, kata-kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata-kata itu.

Komunikasi Verbal:

a. Perilaku verbal adalah saluran tunggal, contoh: kata-kata datang dari satu sumber, misalnya yang diucapkan orang yang kita baca dalam media cetak. b. Pesan verbal terpisah-pisah, artinya orang dapat mengawali dan mengakhiri

pesan verbal kapanpun ia menghendakinya.

c. Komunikasi verbal, kata-kata umumnya digunakan untuk menyampaikan fakta, pengetahuan atau keadaan.

2. Komunikasi Non Verbal

Kode nonverbal (atau lebih dikenal dengan Komunikasi Non Verbal) adalah sejumlah perilaku yang digunakan untuk menyampaikan makna. Sistem kode nonverbal memiliki sejumlah perangkat struktural:

a. Kode Nonverbal cenderung bersifat analog daripada digital. Sinyal digital bersifat terpisah (discrete), seperti angka dan huruf, sedangkan sinyal analog bersifat bersambungan (continous) yang membentuk suatu spektrum atau tingkatan, seperti tingkat suara dan tingkat terang cahaya.


(30)

21

b. Pada sebagian kode nonverbal (berarti tidak semuanya) terdapat faktor yang disebut iconicity, yaitu kemiripan (resemblance).

c. Beberapa kode nonverbal menyampaikan makna universal. Misalnya, tanda adanya ancaman serta ungkapan emosi yang bersifat biologis.

d. Kode nonverbal memungkinkan transmisi sejumlah pesan secara serentak: ekspresi wajah, tubuh, suara, dan tanda lainnya serta beberapa pesan berbeda lainnya dapat dikirim sekaligus.

e. Tanda nonverbal sering kali menghasilkan tanggapan otomatis tanpa berpikir. Misalnya, Anda langsung menginjak rem ketika ada orang yang menyeberang jalan secara tiba-tiba.

f. Tanda nonverbal sering kali ditunjukkan secara spontan. Misalnya, ketika seseorang merasa cemas (nervous), sering kali ia bermain-main dengan rambutnya atau menggoyangkan kaki.

Kode nonverbal memiliki tiga dimensi, yaitu dimensi semantik, sintatik, dan pragmatik.

1. Semantik, yaitu dimensi yang mengacu pada makna dari suatu tanda.

2. Sintatik, yaitu dimensi yang mengacu pada cara tanda disusun atau diorganisir dengan tanda lainnya di dalam sistem.

3. Pragmatik, yaitu dimensi yang mengacu pada efek atau perilaku yang ditunjukkan oleh tanda, sebagaimana contoh orang yang meminta Anda diam, namun yang pertama Anda terima sebagai menunjukkan sikap tidak suka (antipati) kepada Anda, sedangkan lainnya diterima sebagai sikap yang ramah atau bersahabat.


(31)

Menurut Samovar dan Porter (Zubair, 2006:77), komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. Jadi defenisi ini mencakup perilaku yang disengaja juga yang tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan dimana kita mengirim banyak pesan nonverbal tanpa menyadari bahwa pesan-pesan tersebut bermakna bagi orang lain.

Komunikasi Non Verbal:

a. Perilaku Nonverbal bersifat multisaluran, maksudnya: isyarat nonverbal dapat dilihat, didengar, dirasakan, dibaui, atau dicicipi, dan beberapa isyarat boleh jadi berlangsung secara simultan.

b. Pesan Nonverbal bersinambung, maksudnya: sepanjang ada orang yang hadir didekatnya. Ini mengingatkan kita pada salah satu prinsip komunikasi bahwa kita tidak dapat tidak berkomunikasi; setiap perilaku punya potensi untuk ditafsirkan. Jadi meskipun anda dapat menutup saluran linguistik anda untuk berkomunikasi dengan menolak berbicara atau menulis, anda tidak mungkin menolak berperilaku nonverbal.

c. Komunikasi Nonverbal mengandung lebih banyak muatan emosional dimana pesan nonverbal lebih potensial untuk menyatakan perasaan seseorang, yang terdalam sekalipun, seperti rasa sayang atau rasa sedih.


(32)

23

Klasifikasi Pesan Non Verbal

1) Bahasa Tubuh : a. Isyarat tangan b. Gerakan kepala

c. Postur tubuh dan posisi kaki d. Ekspresi wajah dan tatapan mata 2) Sentuhan

3) Parabahasa 4) Penampilan Fisik

a. Busana

b. Karakteristik fisik 5) Bau-bauan

6) Orientasi Ruangan dan Jarak Pribadi a. Ruang Pribadi Vs Ruang Publik b. Posisi duduk dan Pengaturan Ruangan 7) Konsep Waktu

8) Diam 9) Warna.

Selain itu kita juga harus mengetahui saluran (media) yang kita gunakan dalam melakukan komunikasi. Karakteristik saluran komunikasi dibagi atas tiga, yaitu:


(33)

a. Media cetak

Dengan adanya teknologi komunikasi baru, publikasi cetak masih menjadi media utama untuk komunikasi internal di kebanyakan organisasi.

b. Media Elektronik

Menyediakan informasi dalam bentuk Audible, Visual, dan Audio Visual terdiri dari: radio, televisi (TV)/TV kabel dan satelit, display, Video, telekonferensi, hotline, dan internet (blog, facebook, chatting, email letter).

c. Komunikasi Tatap Muka

Studi para peneliti telah menunjukkan bahwa jenis pesan yang paling diingat dan efektif bagi karyawan adalah komunikasi tatap muka.

D.Model Komunikasi Model Stimulus - Respon

Model stimulus – respon (S – R) adalah model komunikasi paling dasar.Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behaviorstik.Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus – respon. Model S – R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan – tulisan), isyarat-isyarat nonverbal, gambaran, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Model ini juga memiliki 2 input, yaitu komunikasi yang positif dan yang negatif, maksudnya adalah hasil atau dampak stimulus – respon yang dihasilkan saat melakukan komunikasi. Misalkan saat anda sedang berjalan menuju ruangan kuliah anda.Anda berpapasan dengan salah seorang dosen. Selanjutnya anda melontarkan senyum kepada sang


(34)

25

dosen,lalu sang dosen bereaksi dengan melontarkan senyum juga kepada anda. Dalam hal ini, yang terjadi adalah komunikasi yang bersifat positif. Sebaliknya ketika anda berurusan pada bagian kepegawaian kampus anda, namun anda melakukan kesalahan dengan cara mengeluarkan kata-kata dengan intonasi yang bernada tidak sopan atau kasar, pegawai itu pun membalas dengan intonasi yang kasar atau bahkan sampai memunculkan rasa kesal, itu berarti komunikasi yang timbul adalah komunikasi yang bersifat negatif.

E.Hambatan Dalam Komunikasi

Komunikasi memiliki hambatan-hambatan dalam prakteknya, antara lain : 1. Hambatan dari proses komunikasi

a. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional sehingga mempengaruhi motivasi, yaitu mendorong seseorang untuk bertindak sesuai dengan keinginan, kebutuhan atau kepentingan.

b. Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

c. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.


(35)

d. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima.

e. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima/mendengarkan pesan, sikap prasangka, tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

f. Hambatan dalam memberikan umpan balik (respon). Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2. Hambatan Fisik

Hambatan fisik dapat menggangu komunikasi yang efektif, cuaca, gangguan alat komunikasi, dan lain-lain.

3. Hambatan Semantik

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan, dengan kata lain bahasa yang digunakan berbeda.

4. Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis dan social kadang-kadang menggangu komunikasi. Secara sederhananya, ada 18 (delapan belas) hambatan komunikasi yang terjadi, antara lain:

a. Komunikator menggunakan bahasa yang sukar dipahami b. Perbedaan persepsi akibat latar belakang yang berbeda c. Terjemahan yang salah


(36)

27

d. Kegaduhan

e. Reaksi emosional seperti terlalu bertahan (depensif) atau terlalu menyerang (agresif)

f. Gangguan fisik (gagap, tuli, buta) g. Semantik yaitu pesan bermakna ganda

h. Belum berbudaya baca dan tulis, serta budaya diam i. Kecurigaan

j. Teknik bertanda yang buruk k. Teknik menjawab yang buruk l. Tidak jujur

m.Tertutup n. Destruktif o. Kurang dewasa p. Kurang respek

q. Kurang menguasai materi r. Kurang persiapan

s. Kebiasaan menjadi pembicara dan pendengar yang buruk.

1. Produktivitas

A.Pengertian Produktivitas

Para ekonom biasanya mendefinisikan produktivitas sebagai ratio output dibandingkan dengan input fisik”. Hal tersebut biasanya dihubungkan dengan industri-industri secara keseluruhan pada sektor-sektor dalam suatu perekonomian.


(37)

Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang. Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran dengan jumlah yang digunakan atau jumlah jam kerja karyawan.

B.Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas, antara lain : a. Bersumber dari pekerjaan

Suatu pekerjaan yang banyak memerlukan gerakan yang dapat mengakibatkan produktivitas kerja menjadi rendah.Oleh karena itu, agar gerakan dalam melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih dahulu diadakan “Time and

Motion Study”.Dengan dua studi tersebut dapat tercipta gerakan - gerakan yang

efektif dan dapat memperlancar pekerjaan sekaligus mengurangi kesalahan karyawan.

b. Bersumber dari karyawan itu sendiri

Semangat dan kegairahan kerja para karyawan merupakan unsur penting guna mencapai produktivitas yang tinggi. Maka sebaiknya pimpinan memperhatikan unsur penting tersebut seperti melalui :

1. Gaji yang memadai

2. Kebutuhan karyawan perlu diperhatikan 3. Penempatan karyawan pada posisi yang tepat


(38)

29

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, unsur-unsur ini juga diperhatikan oleh Pimpinan. Sebab apabila unsur ini tidak deperhatikan akan membuat semangat kerja menjadi rendah dan menyebabkan produktivitas juga menjadi rendah.

Selain dari kedua sumber tersebut diatas maka faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah:

1) Pendidikan

Tingkat kecerdasan karyawan dilihat dari tingkat pendidikannya .Semakin tinggi pendidikan semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik.Oleh karena itu, pendidikan berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan.

Menurut pengamatan penulis, pendidikan tidak mempengaruhi produktivitas kerja staf dan pegawai pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.Pendidikan hanya membedakan posisi staf dan pegawai atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

2) Kesehatan jasmani dan rohani

Salah satu tugas pimpinan perkantoran adalah menjamin kesehatan karyawan yaitu dengan cara mengatur jam kerja, meniadakan lembur dan mendirikan poliklinik sehingga dapat menciptakan kegiatan kerja para karyawan. Karyawan yang sehat juga pasti akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.


(39)

Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, kesehatan jasmani dan rohani para staf dan pegawai juga selalu diperhatikan, sebab staf dan pegawai yang sehat akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Staf dan Pegawai Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berhak untuk berobat di Poliklinik yang disediakan Universitas Sumatera Utara.

3) Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh besar dalam meningkatkan produktivitas. Lingkungan kerja yang bersih dapat mempengaruhi karyawan untuk bekerja lebih giat.

Lingkungan kerja ini juga diatur sebaik mungkin, sehingga membuat suasana kerja di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadi lebihnyaman yang dapat membuat para staf dan pegawai menjadi lebih semangat bekerja, sehingga produktivitas kerja juga akan meningkat.

4) Faktor Manajerial

Gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi, mengarahkan, dan menggerakan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas.


(40)

31

5) Motivasi

Pemberian motivasi oleh seseorang pimpinan yang baik akan membimbing dan melatih karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah mudah, sebab setiap karyawan mempunyai latar belakang, pengalaman, harapan dan keinginan yang berbeda.

Motivasi juga merupakan faktor utama pendukung tingginya produktivitas kerja staf dan pegawai pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Staf dan pegawai yang memiliki motivasi yang tinggi, tentu saja produktivitas kerjanya akan meningkat.

6) Peralatan yang digunakan

Peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja seorang karyawan perlu mendapat perhatian dari perusahan karena produktivitas kerja akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Produktivitas dapat dimaksudkan sebagai penggunaan sumber-sumber ekonomi yang digerakan secara efektif dan memerlukan keterangan organisator dan teknik sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi, artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah.

Metode-metode yang ada untuk meningkatkan produktivitas kerja Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah dengan pemotivasian staf dan pegawai dengan memberikan berbagai dorongan.Adapun


(41)

dorongan itu yaitu memberikan upah/gaji yang memadai, kenyamanan dan keamanan pekerja saat bekerja lembur dan adanya jaminan sosial.

C.Pengukuran Produktivitas

Pengukuran atau penilaian produktivitas perusahaan merupakan pengukuran terhadap produktivitas atau prestasi kerja karyawan, yaitu suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya dengan baik.Pengukuran atau penilaian produktivitas karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap karyawan.Apakah baik, sedang, atau kurang.Penilaian prestasi penting bagi setiap karyawan dan berguna bagi perusahaan.Hal inidigunakan untuk menetapkan tindakan kebijakan selanjutnya. Dengan pengukuran produktivitas atau prestasi kerja berarti para bawahan mendapat perhatian atasan sehingga mendorong bawahan untuk lebih bergairah dalam bekerja, asalkan proses pengukurannya atau penilaiannya jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut pengukuran ini memungkinkan karyawan untuk dipromosikan, didemosikan, dikembangkan atau balas jasa (kompensasi) nya dinaikkan.

Pengukuran produktivitas atau penilaian prestasi kerja staf dan pegawai Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dilakukan dalam waktu setahun sekali yakni pada akhir tahun, dimana yang melakukan pengukuran atau penilaian langsung terhadap staf dan pegawai adalah Pimpinan. Adapun hal-hal yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal-hal-hal yang dapat mendorong produktivitas atau prestasi kerja setiap karyawan seperti kesetiaan atau loyalitas


(42)

33

karyawan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, dedikasi dan partisipasi karyawan didalam perusahaan.

Manfaat yang diharapkan perusahaan dari pengukuran atau penilaian ini adalah untuk mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin, sebagai dasar perencanaan bidang personalia khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin. Sedangkan bagi karyawan tersebut adalah bahwa ia dapat mengetahui setiap kemampuannya melalui nilai yang kurang, cukup atau baik. Dengan mengetahui kekurangan- kekurangan berarti dia (karyawan) dapat memperbaikinya untuk waktu yang akan datang.

D.Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas

Komunikasi yang efektif mengandung arti pengiriman dan penerimaan informasi yang paling cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua pihak dan pengambilan tindakan yang tepat terhadap pertukaran informasi.Seorang pimpinan harus selalu mempertimbangkan biaya dan akibat agar tercapainya suatu tujuan yang efektif dan efisien dalam pemilihan dan penggunaan saluran organisasi, dimana ini juga merupakan usahanya untuk mengembangkan dan memperbaiki komunikasi formal dalam organisasi.Dengan mengetahui peranannya dan saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan perubahan-perubahan dalam organisasi, sehingga rintangan-rintangan dalam komunikasi dapat dikurangi.


(43)

Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang pengirim informasi hendaknya memberikan pesan secara ringkas dan jelas, serta menggunakan bahasa yang sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual dari penerima pesan dengan menggunakan media yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya tergantung pada apa yang dikomunikasikan dan kemana komunikasi tersebut akan disampaikan.

American Management Assiciation (AMA) yang dikutip oleh Effendy(2005:27) telah menyusun sejumlah prinsip komunikasi yang disebut dengan“The

Commandements Of good Communication” (sepuluh pedoman komunikasi yang

baik ), yaitu :

1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.

2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.

3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan.

4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain bila perlu dalam perencanaan komunikasi.

5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai dasar berita selama dikomunikasikan.

6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala sesuatu atau umpan balik.


(44)

35

8. Perhatikan konsistensi komunikasi.

9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.

10. Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti.

Prinsip-prinsip komunikasi AMA ini memberikan pedoman kepada para pimpinan untuk meningkatkan komunitas komunikasi. Jadi, apabila para pimpinan mampu melaksanakan tugas kepemimpinan yang baik maka akan dapat mengambil manfaat atau keuntungan-keuntungan seperti kelancaran tugas-tugas dapat terjamin, biaya-biaya dapat lebih ditekan dan dapat meningkatkan partisipasi serta pengawasan dapat dilakukan dengan lebih baik.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan organisasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam komunikasi tersebut tidak efektif, padahal kebanyakan organisasi berhasil dimulai dengan komunikasi yang efektif.

Meningkatkan produktivitas manusia dalam organisasi tidak hanya menyangkut penjadwalan pekerjaan dan keterangan yang diperlukan untuk itu, akan tetapi juga menyangkut kondisi, iklim, dan suasana kerja.

Salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas yaitu dengan cara memperbaiki komunikasi denganmembuatnya lebih efektif secara terus-menerus. Jadi, jelaslah bahwa setiap organisasi memerlukan komunikasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah


(45)

ditetapkan. Dengan kata lain, organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam organisasi tersebut tidak efektif.

3. Analisis dan Pembahasan

Komunikasi pada dasarnya sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.Tanpa adanya komunikasi yang baik, dapat dipastikan hasil yang dicapai belum maksimal.Pada lembaga atau organisasi pun komunikasi sangat diperlukan.Salah satu contoh lembaga tersebut adalah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan seperti Universitas, dalam hal ini Universitas yang dimaksud adalah Universitas Sumatera Utara.Yang menjadi acuan penelitian berada pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tersebut. Komunikasi yang dilaksanakan di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah cukup baik dan dapat berjalan dengan lancar.Hal ini dapat dilihat dari penyelesaian tugas tugas yang diberikan kepada para staf dan pegawai sesuai dengan waktu yang ditentukan.Dengan komunikasi yang baik pula, maka produktivitas kerja pegawai pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi tersebut dapat meningkat.Peningkatan produktivitas kerja staf dan pegawai ini dapat menghemat biaya, waktu, dan metode kerja (tenaga dan pikiran).

Penulis menilai bahwa hambatan–hambatan komunikasi yang terjadi di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara masih dalam taraf wajar, misalnya kesalahpahaman yang terjadi akibat perbedaan


(46)

37

pendapat antara para pegawai, para dosen di bagian Kemahasiswaan. Dan ini merupakan hal yang biasanya karena dapat diatasi setelah adanya saling pengertian antara kedua belah pihak atas pesan atau informasi yang disampaikan. Selain itu, penulis juga menilai bahwa proses komunikasi yang terjadi di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga tetap berjalan dengan lancar. Para staf dan pegawai di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga diberikan kesempatan untuk memberikan saran maupunide – ide mereka kepada atasan dengan komunikasi yang baik dan sopan.

Dalam kinerjanya pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, para staf dan pegawai bekerja menggunakan komunikasi sebagai salah satu bagian terpenting demi tercapainya tujuan.Hal ini terbukti dengan adanya pelayanan yang baik bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.Ada dua konsep komunikasi yang terjadi ataupun yang digunakan dalamkinerja Bagian Kemahasiswaan. Adapun komunikasi tersebut adalah :

1.Komunikasi Secara Langsung

Secara teori, komunikasi langsung merupakan komunikasi yang paling sering dilakukan dalam kinerjanya sehari-hari, dimana para staf dan pegawai melayani mahasiswa secara langsung (tatap muka).Komunikasi ini dilakukan secara verbal dalam arti kata dilakukan dengan peyampaian kata-kata yang baik dan benar. Komunikasi ini telah dilakukan secara efektif, seperti saat melayani mahasiswa yang sedang mengurus pengisian data diri, registrasi pendaftaran


(47)

Beasiswa, juga penulisan format surat pengajuan ataupun surat-surat rekomendasi lainnya.

Dalam hal ini juga, sikap yang ramah dan bersahabat menjadi nilai tambah tersendiri bagi staf dan pegawaiBagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Hal ini dapat ditunjukan dari cara mentoring para staf pegawai Bagian Kemahasiswaan kepada mahasiswa peserta magang. Penyampaian maksud yang jelas dan mudah dimengerti sangat membantu mahasiswa peserta magang dalam melakukan tugas magangnya.Dengan komunikasi yang seperti ini, Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah mencapai tujuannya untuk memberikan pelayanan yang baik bagi mahasiswa yang memiliki urusan di bagian ini.

2. Komunikasi Tidak Langsung

Komunikasi tidak langsung biasanya disertai dengan media pendukung dalam penyampaiannya. Secara teori, komunikasi ini dapat berupa penyampaian informasi melalui surat, pengumuman, selebaran, ataupun media lainnya. Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga menggunakan komunikasi ini.Hal ini dapat dilihat dari adanya pembuatan pengumuman-pengumuman, seperti pengumuman nama-nama mahasiswa yang belum mengisi daftar mahasiswanya, daftar nama-nama mahasiswa yang menerima beasiswa, pembuatan surat-surat rekomendasi, atau pun pembuatan informasi yang lainnya.Sampai saat ini komunikasi tidak langsung ini berjalan dengan lancer, namun ada beberapa bagian yang membuat komunikasi ini mengalami hambatan.Yang menjadi hambatan adalah sarana/fasilitas yang


(48)

39

digunakan dalam pembuatan informasi tersebut.Beberapa fasilitas pendukung seperti computer atau printer yang digunakan mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan terhalangnya informasi yang akan disampaikan. Hambatan ini sampai sekarang belum mendapatkan perhatian intensif dari fakultas.Dan bila hal ini tetap berlangsung, maka bisa menjadi suatu penghalang tersendiri bagi kinerja staf pegawai di Bagian Kemahasiswaan Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Klasifikasi Penggunaan Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal mencakup aspek-aspek yang berhubungan dengan hal yang dilakukan atau dirasakan oleh tubuh manusia, diantaranya yaitu bahasa tubuh (isyarat tangan, gerak kepala, postur tubuh dan kaki, ekspresi wajah dan tatapan mata), sentuhan, parabahasa, penampilan fisik (busana, karakteristik fisik), bau-bauan, orientasi ruangan, konsep waktu, diam, dan warna.

Dari beberapa aspek diatas, beberapa diantaranya sudah dilakukan oleh staf pegawai Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.Bahasa tubuh yang sering digunakan adalah isyarat tangan (melambaikan tangan/menyatakan tidak, menggerakan tangan keatas dan kebawah/mengartikan memanggil).Parabahasa yang digunakan juga sudah pasti bahasa yang mudah dimengerti dan sopan.Penampilan fisik (berupa busana dan karakteristik fisik) juga sangat diperhatikan oleh para staf pegawai, terutama kepada para mahasiswa. Mahasiswa yang tidak mengikuti peraturan berbusana yang layak tidak akan dilayani. Hal ini dilakukan selain menerapkan tata tertib, juga sebagai bagian yang bisa mempermudah proses komunikasi.


(49)

Orientasi ruangan yang diterapkan pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.Ada pembagian dalam hal ruangan, yaitu ruangan pribadi dan ruangan public.Dalam hal ini, ruangan dari pembantu rektor III sebagai ruangan pribadi dan bagian lain pada Bagian Kemahasiswaan tersebut adalah ruangan public.Apabila mahasiswa memiliki urusan atau kepentingan kepada Pembantu Rektor III, mahasiswa tidak dapat seenaknya memasuki ruangan tersebut, melainkan harus melalui persetujuan staf pegawai Bagian Kemahasiswaan tersebut.Hal ini juga dapat mempermudah kinerja para staf pegawai Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Karakteristik Komunikasi

Pada dasarnya, proses komunikasi di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utaramemiliki tujuan tersendiri, yaitu penyampaian informasi yang akurat kepada mahasiswa.Pemberian informasi yang akurat telah membantu para mahasiswa untuk menyelesaikan urusan mengenai data diri maupun pengurus surat-surat penting lainnya. Media komunikasi juga sudah digunakan secara maksimal dalam tujuan penyampaian informasi kepada mahasiswa, misalnya pada saat pengurusan data untuk penerimaan beasiswa, para pegawai di Bagian Kemahasiswaan Universitas Sumatera Utara secara personal menghubungi mahasiswa yang belum melengkapi data yang ada melalui telepon genggam (HP). Hal ini telah menggambarkan bahwa karakteristik dalam berkomunikasi, yaitu komunikasi yang menembus ruang dan waktu sudah dipraktekkan dengan cukup baik.


(50)

41

Sebagai pemberi informasi (komunikator), para staf pegawai di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah memenuhi aspek-aspek yang harus dipenuhi sebagai komunikator yang efektif. Pemberian solusi dalam berbagai permasalahan mahasiswa, dalam hal ini pengurusan beasiswa ataupun surat-surat rekomendasi lainnya, pengarahan yang sederhana dalam praktik kerja mahasiswa peserta magang, serta suasana nyaman yang terbentuk pada Bagian Kemahasiswaan tersebut telah memberikan bagian tersendiri untuk kelancaran komunikasi demi meningkatkan kinerja dan pelayanannya kepada mahasiswa.

Selain itu, adanya partisipasi dan respon dari mahasiswa itu sendiri membuktikan bahwa komunikasi sudah berjalan dengan baik.Karena komunikasi itu sendiri memiliki karakteristik memberi dan menerima, staf pegawai sebagai pemberi informasi dan mahasiswa sebagai penerima informasi.Kelancaran komunikasi ini juga secara langsung meningkatkan produktivitas bagi staf pegawai di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Kualitas Komunikator Efektif

Komunikasi juga memiliki beberapa hal penting yang menjadi acuan atas kualitas dari komunikator yang efektif. Beberapa hal tersebut antara lain:

a. Mendengarkan secara aktif, yaitu berusaha keras memahami keinginan dan masalah orang lain.

b. Memberikan pujian, yaitu menghargai orang lain dan kontribusi mereka di depan umum.


(51)

c. Memberikan contoh yang baik, yaitu melakukan apa yang diharapkan orang lain.

d. Menggunakan bahasa jelas, lugas, dan tepat, yaitu penggunaan kata-kata yang lazim, kongkret, pemberian petunjuk yang menyentuh perasaan pendengar, menghindari kata-kata yang bercitarasa buruk, ataupun kata-kata langsung.

Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, beberapa aspek tersebut telah dipenuhi dalam praktek komunikasinya kepada mahasiswa. Misalnya dalam hal mendengarkan secara aktif, para staf pegawai senantiasa mendengarkan segala bentuk pertanyaan ataupun maksud yang disampaikan oleh para mahasiswa, terutama juga yang paling terlihat saat pengurusan data beasiswa.Mahasiswa yang kekurangan informasi tentang pengurusan tersebut dilayani dengan baik oleh para staf pegawai.

Para staf pegawai juga memberikan apresiasi berupa pujian kepada mahasiswa peserta magang atas kerja yang telah terlaksana, baik dalam praktek kerjanya dalam pembuatan data, maupun dalam penyampaian informasi secara tidak langsung. Misalnya dalam hal hasil kerja berupa ketikan ataupun pendataan berkas, para staf pegawai akan memuji hasil dari kinerja mahasiswa peserta magang tersebut. Hal ini menumbuhkan rasa nyaman dan komunikasi yang menyenangkan bagi mahasiswa itu sendiri.

Dalam prosesnya, para mahasiswa magang juga membutuhkan arahan dan bimbingan dalam praktek kerjanya, karena para peserta magang menemukan banyak hambatan, misalnya dalam penggunaan fasilitas pada Bagian Kemahasiswaan.Pada bagian ini, staf pegawai memberikan contoh dan praktek


(52)

43

dalam penggunaan fasilitas tersebut.Hal ini selain membantu mahasiswa magang dalam kinerjanya, juga membantu meningkatkan kinerja staf pegawai, karena beberapa dari pekerjaan yang dikerjakan bisa selesai tepat waktu dan dengan hasil yang memuaskan.

Komunikasi yang berlangsung pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sampai saat ini berjalan dengan baik. Hal ini terjadi karena dalam proses komunikasinya para staf pegawai menggunakan bahasa yang jelas, lugas, dan tepat dalam penyampaian informasinya kepada mahasiswa. Pemilihan kata yang tepat, sikap ramah, dan mau mendengarkan mahasiswa menjadikan proses komunikasi berjalan dengan baik. Informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa pun dapat diterima secara jelas, dan inti dari permasalahan mahasiswa dapat terpecahkan.

6. Bentuk Komunikasi Yang Digunakan

Bentuk dari komunikasi yang paling lazim dijumpai dalam prakteknya adalah Stimulus-Respon atau lebih dikenal dengan bentuk S-R. Bentuk ini memungkinkan komunikasi yang diberikan akan merangsang orang tertentu untuk memberikan respon untuk menanggapi komunikasi tersebut. Respon yang diberikan pun tergantung stimulus yang diberikan, apakah berdampak negatif atau positif. Apabila berdampak positif, maka respon yang diberikan juga akan bersifat positif, begitu pula sebaliknya apabila respon tersebut bersifat negatif, maka respon yang diberikan juga pastilah akan negatif. Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sendiri menggunakan bentuk


(53)

komunikasi ini, karena bentuk ini memang merupakan bentuk yang paling dasar dalam berkomunikasi.

Dalam prakteknya, baik kepada sesama staf pegawai, mahasiswa, bahkan atasan tertinggi dalam hal ini Pembantu Rektor III, komunikasi ini berjalan dengan baik.Namun terkadang dalam berbagai kesempatan ditemui juga hal yang menyebabkan respon yang diberikan bukanlah yang bersifat positif, melainkan negatif. Sebagai contoh dalam pengurusan berkas berupa surat rokomendasi ataupun surat ijin, dijumpai beberapa mahasiswa yang memberikan tingkah laku yang tidak sopan, juga kata-kata yang bertele-tele. Hal ini menimbulkan respon yang negatif, karena para staf menilai mahasiswa tersebut memiliki sifat yang tidak sopan.Walaupun informasi bisa dikatakan telah diberikan dan komunikasi tetap berjalan, namun respon negatif tersebut menjadi hambatan tersendiri, karena dapat menimbulkan perubahan dalam keadaan lingkungan kerja di Bagian Kemahasiswaan tersebut.

Walaupun demikian hal ini merupakan beberapa hambatan yang masih bisa diatasi dalam prakteknya dan tidak berdampak besar dalam komunikasinya, namun hal ini tidak boleh dibiarkan berlangsung secara terus-menerus karena dampaknya sedikit banyak akan sangat mempengaruhi efektivitas pelayanan kepada mahasiswa.

7. Hambatan Komunikasi

Selain dari hambatan media tersebut, terdapat beberapa hambatan komunikasi yang terjadi di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.Hambatan tersebut berasal dari faktor internal dan eksternal.Dari


(54)

45

faktor internal, sebagai contoh, tidak hadirnya staf pegawai menjadi hambatan dalam penyampaian komunikasi. Mahasiswa yang ingin berurusan dengan pegawai tersebut harus menunggu sampai pegawai tersebut datang, ataupun kembali lagi lain waktu untuk menjumpai pegawai tersebut. Hal ini juga dapat mempengaruhi kinerja pada Bagian Kemahasiswaan tersebut.

Sedangkan dari faktor eksternal, banyaknya mahasiswa yang tidak menggunakan teknik komunikasi yang benar, sehingga memunculkan kesan negatif bagi staf pegawai Bagian Kemahasiswaan.Dalam penyampaian informasi, mahasiswa menggunakan komunikasi yang bertele-tele, alasan-alasan yang tidak dimengerti oleh staf pegawai, bahkan dengan ekspresi tubuh yang tidak baik.Misalnya dalam pengurusan formulir penerimaan beasiswa, banyak mahasiswa yang tidak melengkapi data secara valid, sedangkan informasi yang disampaikan melalui pengumuman sudah cukup jelas.Hal ini juga menjadi hambatan karena banyaknya mahasiswa yang memiliki data yang tidak lengkap.


(55)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Komunikasi memiliki peranan yang penting bagi pelayanan mahasiswa sekaligus meningkatkan kinerja para pegawai di bagian kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, komunikasi telah berjalan dengan baik antara staf dan pegawai, namun beberapa hambatan masih terjadi dalam pelaksanaannya.

3. Komunikasi yang baik dapat menjadi penunjang akan mutu dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara bila dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

B.Saran

1. Staf Pegawai pada Bagian Kemahasiswaan lebih lagi meningkatkan komunikasi yang baik bagi para mahasiswa agar Bagian Kemahasiswaan bisa lebih baik lagi dalam pelayanannya kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Agar selalu menjalin komunikasi yang baik antara satu dengan yang lainnya karena mengingat betapa besarnya pengaruh komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(56)

47

3. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus memperhatikan kekurangan-kekurangan sarana yang terdapat pada Bagian Kemahasiswaan demi peningkatan penyampaian informasi dan kelancaran komunikasi antara mahasiswa dan Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(57)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy.2005,Ilmu Ekonomi Suatu Pengantar. Cetakan ketujuh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Fajar, Marhaeni. 2009,Ilmu Komunikasi: Teori & Praktek. Cetakan pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dan B. Curtis, James J. Floyd, Jerry L. Winsor. 2005,Komunikasi Bisnis dan Profesional. Cetakan ketujuh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sinungan, Muchdarsyah. 2005, Produktivitas Apa dan Bagaimana. Cetakan keenam. Jakarta: Bumi Aksara.

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi, Diakses tanggal 03-05-2013, pada pukul 14.00 Wib.

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/12/komunikasi-arti-fungsi-dan-bentuk.html, Diaksestanggal 03-05-2013,padapukul 14.30 Wib.


(1)

43

dalam penggunaan fasilitas tersebut.Hal ini selain membantu mahasiswa magang dalam kinerjanya, juga membantu meningkatkan kinerja staf pegawai, karena beberapa dari pekerjaan yang dikerjakan bisa selesai tepat waktu dan dengan hasil yang memuaskan.

Komunikasi yang berlangsung pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sampai saat ini berjalan dengan baik. Hal ini terjadi karena dalam proses komunikasinya para staf pegawai menggunakan bahasa yang jelas, lugas, dan tepat dalam penyampaian informasinya kepada mahasiswa. Pemilihan kata yang tepat, sikap ramah, dan mau mendengarkan mahasiswa menjadikan proses komunikasi berjalan dengan baik. Informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa pun dapat diterima secara jelas, dan inti dari permasalahan mahasiswa dapat terpecahkan.

6. Bentuk Komunikasi Yang Digunakan

Bentuk dari komunikasi yang paling lazim dijumpai dalam prakteknya adalah Stimulus-Respon atau lebih dikenal dengan bentuk S-R. Bentuk ini memungkinkan komunikasi yang diberikan akan merangsang orang tertentu untuk memberikan respon untuk menanggapi komunikasi tersebut. Respon yang diberikan pun tergantung stimulus yang diberikan, apakah berdampak negatif atau positif. Apabila berdampak positif, maka respon yang diberikan juga akan bersifat positif, begitu pula sebaliknya apabila respon tersebut bersifat negatif, maka respon yang diberikan juga pastilah akan negatif. Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sendiri menggunakan bentuk


(2)

komunikasi ini, karena bentuk ini memang merupakan bentuk yang paling dasar dalam berkomunikasi.

Dalam prakteknya, baik kepada sesama staf pegawai, mahasiswa, bahkan atasan tertinggi dalam hal ini Pembantu Rektor III, komunikasi ini berjalan dengan baik.Namun terkadang dalam berbagai kesempatan ditemui juga hal yang menyebabkan respon yang diberikan bukanlah yang bersifat positif, melainkan negatif. Sebagai contoh dalam pengurusan berkas berupa surat rokomendasi ataupun surat ijin, dijumpai beberapa mahasiswa yang memberikan tingkah laku yang tidak sopan, juga kata-kata yang bertele-tele. Hal ini menimbulkan respon yang negatif, karena para staf menilai mahasiswa tersebut memiliki sifat yang tidak sopan.Walaupun informasi bisa dikatakan telah diberikan dan komunikasi tetap berjalan, namun respon negatif tersebut menjadi hambatan tersendiri, karena dapat menimbulkan perubahan dalam keadaan lingkungan kerja di Bagian Kemahasiswaan tersebut.

Walaupun demikian hal ini merupakan beberapa hambatan yang masih bisa diatasi dalam prakteknya dan tidak berdampak besar dalam komunikasinya, namun hal ini tidak boleh dibiarkan berlangsung secara terus-menerus karena dampaknya sedikit banyak akan sangat mempengaruhi efektivitas pelayanan kepada mahasiswa.

7. Hambatan Komunikasi

Selain dari hambatan media tersebut, terdapat beberapa hambatan komunikasi yang terjadi di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.Hambatan tersebut berasal dari faktor internal dan eksternal.Dari


(3)

45

faktor internal, sebagai contoh, tidak hadirnya staf pegawai menjadi hambatan dalam penyampaian komunikasi. Mahasiswa yang ingin berurusan dengan pegawai tersebut harus menunggu sampai pegawai tersebut datang, ataupun kembali lagi lain waktu untuk menjumpai pegawai tersebut. Hal ini juga dapat mempengaruhi kinerja pada Bagian Kemahasiswaan tersebut.

Sedangkan dari faktor eksternal, banyaknya mahasiswa yang tidak menggunakan teknik komunikasi yang benar, sehingga memunculkan kesan negatif bagi staf pegawai Bagian Kemahasiswaan.Dalam penyampaian informasi, mahasiswa menggunakan komunikasi yang bertele-tele, alasan-alasan yang tidak dimengerti oleh staf pegawai, bahkan dengan ekspresi tubuh yang tidak baik.Misalnya dalam pengurusan formulir penerimaan beasiswa, banyak mahasiswa yang tidak melengkapi data secara valid, sedangkan informasi yang disampaikan melalui pengumuman sudah cukup jelas.Hal ini juga menjadi hambatan karena banyaknya mahasiswa yang memiliki data yang tidak lengkap.


(4)

46 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Komunikasi memiliki peranan yang penting bagi pelayanan mahasiswa sekaligus meningkatkan kinerja para pegawai di bagian kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, komunikasi telah berjalan dengan baik antara staf dan pegawai, namun beberapa hambatan masih terjadi dalam pelaksanaannya.

3. Komunikasi yang baik dapat menjadi penunjang akan mutu dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara bila dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

B.Saran

1. Staf Pegawai pada Bagian Kemahasiswaan lebih lagi meningkatkan komunikasi yang baik bagi para mahasiswa agar Bagian Kemahasiswaan bisa lebih baik lagi dalam pelayanannya kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Agar selalu menjalin komunikasi yang baik antara satu dengan yang lainnya karena mengingat betapa besarnya pengaruh komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

47

3. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus memperhatikan kekurangan-kekurangan sarana yang terdapat pada Bagian Kemahasiswaan demi peningkatan penyampaian informasi dan kelancaran komunikasi antara mahasiswa dan Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy.2005,Ilmu Ekonomi Suatu Pengantar. Cetakan ketujuh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Fajar, Marhaeni. 2009,Ilmu Komunikasi: Teori & Praktek. Cetakan pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dan B. Curtis, James J. Floyd, Jerry L. Winsor. 2005,Komunikasi Bisnis dan Profesional. Cetakan ketujuh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sinungan, Muchdarsyah. 2005, Produktivitas Apa dan Bagaimana. Cetakan keenam. Jakarta: Bumi Aksara.

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi, Diakses tanggal 03-05-2013, pada pukul 14.00 Wib.

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/12/komunikasi-arti-fungsi-dan-bentuk.html, Diaksestanggal 03-05-2013,padapukul 14.30 Wib.