Analisis pengaruh Gaya Hidup, Motivasi, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia,
suatu sistem pemikiran, maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang
bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antarfenomena
yang diselidiki (Nazir, 2005:54)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan Prof. T.M. Hanafiah. Waktu penelitian
akan dimulai bulan April 2016 hingga selesai.

3.3 Batasan Operasional Variabel Penelitian
Menurut Soewadji (2012:111), variabel dapat disebut sebagai konstruk yang
sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan. Variabel berarti sesuatu
yang dapat berubah-ubah atau sesuatu yang sifatnya dapat berubah-ubah. Agar
tujuan penelitian dapat lebih terarah dan terfokus, maka dilakukan pembatasan

pembatasan dalam variabel yang diteliti. Penilitian ini menggunakan dua variabel
yaitu:

51
Universitas Sumatera Utara

1.

Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel Independen (variabel bebas) atau disebut Variabel Pengaruh

adalah variabel yang menentukan atau yang mempengaruhi adanya variabel yang
lain. Tanpa adanya variabel ini maka variabel yang lain tidak akan muncul atau
perubahan variabel yang lain tidak akan terjadi tanpa pengaruh variabel ini.
Adanya variabel ini tidak tergantung pada variabel lain. Dalam penelitian ini
variabel independen adalah gaya hidup (X 1 ), motivasi (X 2 ), dan kelompok
referensi (X 3 )
2.

Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen (variabel terikat) atau variabel terpengaruh adalah

variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang
mendahuluinya, yakni variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependen
adalah keputusan pembelian (Y)

3.4 Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah:
1. Gaya hidup (X 1 ), didefinisikan sebagai “bagaimana seseorang hidup” , gaya
hidup juga berlaku bagi individu (perorangan), sekelompok kecil orang
yang berinteraksi dan kelompok orang yang lebih banyak, seperti segmen
pasar.
2. Motivasi (X 2 ), diartikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
upaya tertinggi ke arah tujuan yang hendak dicapainya, yang dikondisikan
oleh kemampuan upaya untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.

52
Universitas Sumatera Utara

3. Kelompok Referensi (X 3 ), merupakan individu atau kelompok yang

dijadikan rujukan yang mempunyai pengaruh nyata bagi individu.
4. Keputusan pembelian (Y) adalah pemilihan dari dua alternatif pilihan
keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan,
haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan.
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
No

Variabel

1

Gaya
Hidup

2

Motivasi

3


Kelompok
referensi

Definisi
Gaya hidup
mencerminkan
bagaimana
seseorang
menghabiskan
waktu dan
uangnya yang
dinyatakan
dalam aktivitasaktivitas, minat
dan opiniopininya.
Motivasi dapat
didefinisikan
sebagai proses
timbulnya
dorongan

sehingga
konsumen
tergerak untuk
membeli suatu
produk.
Grup referensi
merupakan
individu atau
kelompok yang
dijadikan
rujukan yang
mempunyai
pengaruh nyata
bagi individu.

Indikator
1.Aktivitas
2. Minat
3. Pendapat


Skala
Pengukuran
Likert

1. Kebutuhan akan
produk
2. Kualitas produk
3. Harga produk
4. Ketersediaan
barang

Likert

1.Keluarga
2.Kelompok
Persahabatan

Likert

53

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 3.1
4 Keputusan Keputusan
Pembelian konsumen
(Y)
mengenai
preferensi atas
merek-merek
yang ada di
dalam kumpulan
pilihan (Kotler &
Keller, 2008)

1.Perhatian
2. Tertarik
3. Kehendak
4. Tindakan

Likert


3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012:115), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang

ditetapkan

oleh

peneliti

untuk

dipelajari

dan

kemudian


ditarik

kesimpulannya. Populasi tidak hanya berbicara tentang jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, melainkan meliputi seluruh karakteristik/sifat yang
dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
program studi S-1 yang pernah atau sedang menggunakan sepeda motor Honda.
Tabel 3.2
Data populasi Tahun 2015
No.
Departemen
1. S-1 Ekonomi Pembangunan
2. S-1 Manajemen
3. S-1 Akuntansi
Total

Jumlah Mahasiswa
740
1.162

1.076
2.978 orang

Sumber: Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU Tahun 2015

54
Universitas Sumatera Utara

3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012:116), sampel secara sederhana dapat diartikan
sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis USU yang pernah atau sedang menggunakan sepeda motor merek
Honda.
Sampel yang diambil adalah yang peneliti temui di lapangan tanpa ada
perencanaan pertemuan terlebih dahulu. Penentuan jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dimana populasi
diketahui. Dengan rumus sebagai berikut :
n = ��1 + �(�)2


n = 2978�1 + 2978 (0,1)2

n = 96,75 dibulatkan menjadi 97

Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Ukuran Populasi
e = tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel 10%
Berdasarkan perhitungan rumus Slovin di atas, maka jumlah responden
yang akan dijadikan sampel penelitian sebanyak 96,75 orang yang akan
dibulatkan menjadi 97 orang. Namun pada saat akan melakukan pengolahan data,
yang dapat diolah hanya 96 kuesioner dikarenakan 1 kuesioner tidak diisi secara

55
Universitas Sumatera Utara

lengkap oleh responden. Namun demikian jumlah ini telah memenuhi kriteria
pengujian secara statistik sehingga penelitian tetap dapat dilanjutkan.
3.6 Jenis Data
3.6.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek
penelitian yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU program Studi
S-1 selaku responden dengan memberikan pertanyaan (questionnaire) dan
melakukan wawancara (interview) kepada pemasar produk.
3.6.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung data primer yang diperoleh dari
bahan-bahan seperti laporan penjualan dan kepustakaan lainnya yang
berkaitan dengan penelitian ini.

3.7 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis digunakan 3 metode yaitu:
1.

Daftar pertanyaan (questionnaire)
Dilakukan dengan memberikan beberapa daftar pertanyaan dalam bentuk
kuesioner yang diberikan kepada responden yaitu mahasiswa yang telah dan
pernah membeli atau sedang menggunakan produk sepeda motor merek
Honda di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang menjadi sampel penelitian.

2. Wawancara (Interview)
Dilakukan kepada pemasar yang melakukan langsung kegiatan pemasaran dan
mengetahui secara langsung tentang kondisi penjualan sepeda motor Honda.

56
Universitas Sumatera Utara

3. Studi Dokumentasi
Metode pengumpulan data melalui buku, jurnal, majalah yang yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan dan menjadi bahan referensi pendukung bagi
peneliti.

3.8

Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah
diperoleh setelah penelitian, yang merupakan data yang valid dengan alat ukur
yang digunakan yaitu kuesioner. Validitas adalah persoalan yang berhubungan
dengan pertanyaan sejauh mana suatu alat ukur telah mengukur apa yang
seharusnya diukur (Soewadji, 2012:173). Pengujian validitas menggunakan
pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir
pertanyaan dengan skor totalnya. Masing-masing skor butir pertanyaan dilihat
harga korelasinya. Bila harga korelasi positif dan r hitung ≥ 0,3 maka butir pertanyan
tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk yang baik.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software
SPSS 16.
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
1.

Jika r hitung >r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

2.

Jika r hitung 0,80, maka pertanyaan reliabel.

59
Universitas Sumatera Utara

3.9

Teknik Analisis Data

3.9.1

Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis yang

dilakukan dengan cara memperoleh, menyusun, mengelompokkan, menganalisis,
kemudian menginterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran
tentang masalah yang dihadapi.
3.9.2 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda. Persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + b1 X 1 + b 2 X 2 + b3 X 3 +e
Dimana:
Y

= Keputusan Pembelian

a

= Konstanta

b1 , b2, b3

= Koefisien regresi

X1

= Gaya Hidup

X2

= Motivasi

X3

=

e

= Standar Error

Kelompok Referensi

3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui model penelitian yang
digunakan tepat

dan hasil regresi bebas dari gejala multikolinieritas,

heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

Gejala multikolinieritas yaitu terdapat

60
Universitas Sumatera Utara

hubungan antara variabel terikat dimana variabel terikat dan variabel bebas
memiliki hubungan yang linier atau garis lurus. Gejala ini akan membuat sulit
mengetahui pengaruh individual dari variabel sehingga tingkat signifikansi
koefisien menjadi rendah.
Gejala heteroskedastisitas, yaitu nilai residu ternyata tidak bersifat konstan
untuk data Y karena data dugaan hasil regresi harus sama untuk semua Y. Gejala
autokorelasi, yaitu adanya korelasi antara data pengamatan. Data pengamatan
untuk variabel terikat harus bebas atau tidak berkolerasi (Suharyadi dan Purwanto,
2013:231).
3.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal.
Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
dimana untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak maka dapat dilihat
pada hasil asymp. Sig (2-tailed). Jika nilai asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari
nilai

(0,05) maka data terdistribusi normal dan sebaliknya.

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah
grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians
sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas.
Sedangkan, jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat
untuk menguji heteroskedastisitas yakni dengan alat analisis grafik atau dengan
analisis residual yang berupa statistik (Situmorang, dkk 2012:108).

61
Universitas Sumatera Utara

3.10.3 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan adanya lebih dari satu hubungan linier yang
sempurna (koefisien korelasi antarvariabel bebas= 1). Apabila hubungan ini
terjadi maka koefisien regresi dari variabel bebas tidak dapat ditentukan dan
standart error-nya tidak terhingga. Pengujian ini dapat dilakukan dengan melihat
nilai tolerance dan VIF (Variance inflation factor). Jika nilai tolerance > 0,10 dan
VIF < 10 maka tidak terdapat multikolinieritas.

3.11

Analisis Statistik
Untuk mengetahui pengaruh Gaya Hidup, motivasi dan kelompok
referensi terhadap keputusan Pembelian maka dilakukan pengujian dengan
menggunakan:

3.11.1 Persamaan Regresi Berganda
Persamaan Regresi Berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari Gaya Hidup (X 1 ), Motivasi (X 2 ) dan
Kelompok Referensi

(X 3 ) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keputusan

Pembelian.
3.11.2 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
hubungan variabel bebas (X 1 , X 2, X 3 ) terhadap variabel terikat (Y). Dengan kata
lain nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya variabel
bebas yang diteliti yaitu Gaya hidup, Motivasi dan Kelompok referensi (X 1 , X 2,
X 3 ) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

62
Universitas Sumatera Utara

Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka variabel
bebas (X 1 , X 2, X 3 ) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan
(R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka variabel bebas (X 1 , X 2, X 3 ) terhadap
variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak
kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat.
3.11.3 Uji Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh secara
signifikan terhaadap variabel terikat secara simultan dengan menentukkan derajat
kepercayaan 95% (α=5%=0.05) dan juga penerimaan atau hipotesa.
Uji F yaitu uji secara serentak untuk membuktikan hipotesis awal tentang
Gaya hidup, Motivasi dan Kelompok referensi (X 1 , X 2, X 3, ) sebagai variabel
bebas dengan Keputusan Pembelian (Y) sebagai variabel terikat.
H 0 diterima jika F hitung < Ftabel pada α = 5%
H a diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%

3.11.4

Uji Parsial (Uji t)
Nilai-nilai koefisien regresi dalam persaamaan regresi merupakan hasil

perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F,
dilakukan uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan
regresi. Uji t yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang

63
Universitas Sumatera Utara

Gaya hidup, Motivasi, Kelompok referensi (X 1 , X 2, X 3 ) sebagai variabel bebas
dengan Kinerja (Y) sebagai variabel terikat.
H 0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%
H a diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%

64
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1

Sejarah Honda
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda

motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT
Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan
komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock
down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe
bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada
tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi
sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini.
Seiring dengan bertumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan
komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada
tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan digabung
menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi
kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan
50% milik Honda Motor Co. Japan. Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki
4 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara
yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di
Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Pabrik ke 3 berlokasi di kawasan MM 2100
Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 4 berlokasi di Karawang. Pabrik ke 4 ini

65
Universitas Sumatera Utara

merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak
tahun 2014.
Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini
memiliki kapasitas produksi 5.8 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk
permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu
puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah
pencapaian produksi ke 50 juta pada tahun 2015. Prestasi ini merupakan
prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di
Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.
Hingga Desember 2015, Astra telah memiliki 23.659 orang karyawan
dan juga delapan dealer utama yang tersebar di beberapa pulau di Indonesia
seperti di Bangka Belitung, Balik Papan, Denpasar, Bengkulu, Mataram,
Jayapura, Makassar dan Palembang.
PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi
produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan
pelanggan dan memiliki:
Visi : Menjadi pemimpin pasar sepeda motor di Indonesia dengan cara
merealisasikan mimpi dan menciptakan kegembiraan para pelanggan serta
berkontribusi bagi masyarakat Indonesia
Misi : Menciptakan solusi mobilitas bagi masyarakat Indonesia dengan
produk dan layanan terbaik

66
Universitas Sumatera Utara

Struktur Organisasi Astra Honda Motor

General

Counselor

Auditor

Director

Director

Chairman
Advisor

Chairman

Vice
Chairman
Director

Vice

Vice

Executive

Secretariat

Casting
sectional

Plastic
Sectional

Press
Sectional

Others

Support

I
n
f
o
r
m
a
t
i
o
n

M
a
n
a
g
e
m
e
n
t

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Astra Honda Motor
Sumber : www. Astrahonda.com

67
Universitas Sumatera Utara

T
e
c
h
n
o
l
o
g
y

H
u
m
a
n

4.1.2 Jenis Produk Sepeda Motor Honda

Gambar 4.2
Jenis Produk Sepeda Motor Honda

68
Universitas Sumatera Utara

4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Model Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan
pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan
gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. Analisis deskriptif
dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan
data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Jumlah
sampel pada penelitian ini sebanyak 96 orang. Variabel karakteristik responden
yang dibahas mencakup jenis kelamin, sebaran usia, jurusan dan angkatan.
4.2.1.1 Deskriptif Responden
Adapun responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa S1 Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah melakukan
keputusan pembelian.
1

Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Pria
55
57, 3 %
Wanita
41
42, 7 %
Total
96
100
Sumber : Hasil Penelitian , 2016 (Data diolah)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah persentase pria lebih besar
yaitu berjumlah 55 orang atau dengan persentase 57,3 %, sedangkan pria hanya 41
orang atau sebesar 42,7 %.

69
Universitas Sumatera Utara

2. Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

No
1
2
3

Tabel 4.2
Deskriptif Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun)
Jumlah
Persentase
17-19
16
16,7 %
20-22
75
78,1%
>23
5
5,2 %
Total
96
100 %

Sumber : Hasil Penelitian , 2016 (Data diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah responden usia 17-19 tahun
sebanyak 16 orang atau sekitar 16,7 %, responden berusia 20-22 tahun sebanyak
75 orang atau sekitar 78,1 % , sedangkan di atas usia 23 tahun sebanyak 5 orang
atau 5,2 %. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik usia, responden
yang paling banyak diteliti berusia 20-22 tahun yaitu sebanyak 75 orang.
3. Deskriptif Responden Berdasarkan Program Studi
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi
Program Studi
Ekonomi
Pembangunan
Akuntansi
Manajemen
Total

Jumlah (Orang)
22

Persentase (%)
23 %

43
31
96

44,8 %
32,2 %
100

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa

mahasiswa jurusan Akuntansi lebih

banyak menggunakan sepeda motor Honda yaitu berjumlah 43 orang (44,8 %).
Jumlah mahasiswa Manajemen yaitu sebesar 31 orang (32,2 %), sedangkan untuk
program studi Ekonomi Pembangunan sebanyak 22 orang (23 %) yang
menggunakan sepeda motor Honda.

70
Universitas Sumatera Utara

4. Deskriptif Responden Berdasarkan Stambuk
Tabel 4.4
Deskriptif Responden Berdasarkan Stambuk
Stambuk
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
2015
10
10, 4 %
2014
21
21, 9 %
2013
28
29, 2 %
2012
37
38, 5 %
Total
96
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data diolah)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden stambuk 2012 lebih banyak
yaitu sejumlah 37 orang atau sebesar 38,5 %, stambuk 2013 sebanyak 28 orang
atau sebesar 29,2 %, stambuk 2014 sebanyak 21 orang atau sebesar 21,9 % dan
stambuk 2015 sebanyak 10 orang atau sebesar 10,4 %.

4.2.1.2 Deskriptif Variabel
Kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan respoden mengenai gaya
hidup, motivasi, dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Honda Pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
Variabel Gaya hidup (X 1 ) terdiri dari 5 butir pertanyaan, variabel Motivasi
(X 2 ) terdiri dari 5 butir pertanyaan, variabel Kelompok referensi (X 3 ) terdiri dari
6 pertanyaan dan Keputusan Pembelian Konsumen (Y) terdiri dari 3 butir
pertanyaan. Kuesioner ini diberikan kepada 96 orang responden.

71
Universitas Sumatera Utara

1. Jawaban responden atas variabel Gaya hidup

No
Item

F

%

Tabel 4.5
Jawaban responden atas variabel Gaya hidup (X 1 )
S
KS
TS
STS
Total
(%)
F
%
F
%
F
%
F
%

1.

26

27

56

59

11

11

2.

1

1

10

10

43

45

3.

7

7

21

22

33

35

4.

26

27

53

55

17

18

5

SS

3

3

22

23

39

41

3
3
6
3
0
2
2

3

0

0

100

Total
Responde
n
96

38

6

6

100

96

31

6

6

100

96

100

96

22

1
0

100

96

10

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)

a. Analisis

frekuensi

jawaban

responden

terhadap

pernyataan

1

(mendukung kelancaran dalam aktivitas perkuliahan), menunjukkan
bahwa 56 orang (59%) menyatakan setuju, 26 orang (27%) menyatakan
sangat setuju, 11 orang (11%) menyatakan kurang setuju, 3 orang (3%)
menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak
setuju.
b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 (membeli
sepeda motor Honda karena komunitasnya sudah ada di lingkungan
kampus), menunjukkan bahwa 43 orang (45%) menyatakan kurang setuju,
36 orang (38%) menyatakan tidak setuju, 10 orang (10%) menyatakan
setuju, 1 orang (1%) menyatakan sangat setuju, tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju.

72
Universitas Sumatera Utara

c. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 3 (membeli
sepeda motor Honda karena informasi didapatkan dari komunitas
pengguna sepeda motor Honda), menunjukkan bahwa 35 orang (33%)
kurang setuju, 30 orang (31%) menyatakan tidak setuju, 21 orang (22%)
menyatakan setuju, 7 orang (7%) menyatakan sangat setuju, 6 orang (6%)
menyatakan sangat tidak setuju.
d. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 4 (pemikiran
tentang kualitas sepeda motor Honda mempengaruhi dalam melakukan
pembelian sepeda motor Honda), menunjukkan bahwa 53 orang (55%)
setuju,

26 orang (27%) menyatakan sangat setuju, 17 orang (18%)

menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan
sangat tidak setuju.
e. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 5 (membeli
sepeda motor Honda karena banyak mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis USU yang menggunakan sepeda motor

Honda), menunjukkan

bahwa 39 orang (41%) kurang setuju, 22 orang (23%) menyatakan setuju,
22 orang (22%) menyatakan tidak setuju, 10 orang (10%) menyatakan
sangat tidak setuju. 3 orang (3%) menyatakan sangat setuju.

73
Universitas Sumatera Utara

2. Jawaban responden atas variabel Motivasi

No
Item

F

%

Tabel 4.6
Jawaban responden atas variabel Motivasi (X 2 )
S
KS
TS
STS
Total
(%)
F
% F
%
F
%
F
%

1.
2.

30
23

31
24

60
65

63
68

3.

26

27

58

60

4.

18

19

54

56

5

17

18

61

64

SS

6
8
1
2
1
7
1
3

6
8

100
100

Total
Responde
n
96
96

13

100

96

18

6

6

1

1

100

96

14

3

3

2

2

100

96

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat kita lihat bahwa:
a. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (terdorong
membeli karena kualitasnya terjamin), menunjukkan bahwa 60 orang
(63%) menyatakan setuju, 30 orang (31%) menyatakan sangat setuju, 6
orang (6%) menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak
setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 (merasa
aman dan nyaman ketika

menggunakan sepeda motor Honda),

menunjukkan bahwa 65 orang (68%) menyatakan setuju, 23 orang (24%)
menyatakan sangat setuju, 8 orang (8%) menyatakan kurang setuju, tidak
ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
c. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 3 (desain yang
bagus dan tidak ketinggalan jaman), menunjukkan bahwa 58 orang (60%)
menyatakan setuju, 26 orang (27%) menyatakan sangat setuju, 12 orang

74
Universitas Sumatera Utara

(13%) menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju,
dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
d. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 4 (harga purna
jual yang tinggi dibanding merek lain), menunjukkan bahwa 54 orang
(56%) setuju, 18 orang (19%) menyatakan sangat setuju, 17 orang (18%)
menyatakan kurang setuju, 3 orang (3%) menyatakan tidak setuju, 2 orang
(2%) menyatakan sangat tidak setuju.
e. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 5 (ketersediaan
produk di pasar), menunjukkan bahwa 61 orang (64%) setuju, 17 orang
(18%) menyatakan sangat setuju, 13 orang (14%) menyatakan kurang
setuju, 3 orang (3%) menyatakan tidak setuju, 2 orang (2%) menyatakan
sangat tidak setuju.
3. Jawaban responden atas variabel Kelompok Referensi

No
Item
1.
2.
3.
4.
5
6.

SS
F

%

3
1
5
2
1
2
7
5

3
1
5

Tabel 4.7
Jawaban responden atas variabel Kelompok Referensi (X 3 )
S
KS
TS
STS
Total
Total
Responde
(%)
F
%
F
%
F
%
F
%
n
36
38
41
43
11
11
5
5
100
96
30
31
37
39
22
23
5
6
100
96
36
38
34
35
18
19
3
3
100
96

22

56

68

13

14

4

4

28

56

58

9

9

4

4

5

36

38

34

35

18

19

2

3

2

3

100

96

100

96

100

96

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)

75
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tabel 4.7 dapat kita lihat bahwa:
a.Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (Teman-teman
menggunakan

sepeda

motor

Honda

sehingga

saya

tertarik

untuk

menggunakannya) menunjukkan bahwa 43 orang (41%) menyatakan kurang
setuju, 36 orang (38%) menyatakan setuju, 11 orang (11%) menyatakan tidak
setuju, 5 orang (5%) menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang (3%) menyatakan
sangat setuju.
b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 (teman-teman
saya di kampus menyarankan saya menggunakan sepeda motor Honda)
menunjukkan bahwa 37 orang (39%) menyatakan kurang setuju, 30 orang (31%)
menyatakan setuju, 22 orang (23%) menyatakan tidak setuju, 5 orang (6%)
menyatakan sangat tidak setuju, dan 1 orang (1%) menyatakan sangat setuju.
c. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 3 (teman-teman
berbagi pengalaman menggunakan Honda), menunjukkan bahwa 36 orang (38%)
menyatakan setuju, 34 orang (35%) menyatakan kurang setuju, 18 orang (19%)
menyatakan tidak setuju, 5 orang (5%) menyatakan sangat setuju, 3 orang (3%)
menyatakan sangat tidak setuju.
d.Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 4 (keluarga
menggunakan Honda sehingga membuat tertarik untuk menggunakannya juga),
menunjukkan bahwa 56 orang (58%) menyatakan setuju,

21 orang (22%)

menyatakan sangat setuju, 13 orang (14%) menyatakan kurang setuju, 4 orang
(4%) menyatakan tidak setuju, 2 orang (2%) menyatakan sangat tidak setuju.

76
Universitas Sumatera Utara

e.Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 5 (keluarga
menyarankan untuk menggunakan Honda), menunjukkan bahwa 56 orang (58%)
menyatakan setuju, 27 orang (28%) menyatakan sangat setuju, 9 orang (9%)
menyatakan kurang setuju, 4 orang (4%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju.
f.Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 6 (keluarga berbagi
pengalaman saat menggunakan Honda), menunjukkan bahwa 36 orang (38%)
menyatakan setuju, 34 orang (35%) menyatakan kurang setuju, 18 orang (19%)
menyatakan tidak setuju, 5 orang (5%) menyatakan sangat setuju dan 3 orang
(3%) menyatakan sangat tidak setuju

4. Jawaban responden atas variabel Keputusan Pembelian

No
Item
1.
2.
3.

SS
F
3
0
2
5
2
0

%
31
26
21

Tabel 4.8
Jawaban responden atas variabel Keputusan Pembelian (Y)
S
KS
TS
STS
Total
Total
Responde
(%)
F
%
F
%
F
%
F
%
n
6
64
5
5
100
96
1
6
63
9
9
2
2
100
96
0
6
1
67
10
2
2
100
96
4
0

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)

a. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (kualitasnya
telah diketahui masyarakat secara umum), menunjukkan bahwa 61 orang
(64%) menyatakan setuju, 30 orang (31%) menyatakan sangat setuju, 5
orang (5%) menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak
setuju, dan sangat tidak setuju.

77
Universitas Sumatera Utara

b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 (kualitasnya
lebih baik dibanding merek lain), menunjukkan bahwa 60 orang (63%)
menyatakan setuju, 25 orang (26%) menyatakan sangat setuju, 9 orang
(9%) menyatakan kurang setuju, 2 orang menyatakan tidak setuju, tidak
ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
c. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap

pernyataan 3 (paling

banyak memberikan keunggulan dibanding merek lain), menunjukkan
bahwa 64 orang (67%) menyatakan setuju, 20 orang (21%) menyatakan
sangat setuju, 10 orang (10%) menyatakan kurang setuju, 2 orang
menyatakan tidak setuju, tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Ada dua cara untuk melihat apakah data residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu pertama melalui analisis grafik dengan cara menganalisis grafik
histogram, dimana suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi
data yang berbentuk lonceng tidak melenceng ke kiri atau ke kanan dan dengan
menganalisis normal normal probability plots, dimana suatu data dikatakan
berdistribusi normal apabila pada scatter plot terlihat titik-titik yang mengikuti
data di sepanjang garis diagonal.
Kedua, melalui uji statistik dengan menggunakan pendekatan KolmogrovSmirnov, dengan kriteria sebagai berikut:

78
Universitas Sumatera Utara

a. Apabila nilai Aymp. Sig. (2- Tailed) > nilai signifikan, maka data
residual berdistribusi normal
b. Apabila nilai Kolmogrov-Smirnov Z < 1,97 maka data dikatakan
normal.
Tujuan dari uji normlitas adalah untuk menguji apakah distribusi data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk mengetahui distribusi sebuah
data normal atau tidak, dilakukan dengan pendekatan histogram, grafik, dan
Kolmogrov-Smirnov.
1.Pendekatan Histogram dan Normal probability

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2016)
Gambar 4.2
Histogram Uji Normalitas

79
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang membentuk lonceng
yang tidak menceng kekiri atau menceng ke kanan.

2.Pendekatan Normal Probability

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2016)
Gambar 4.3
Uji Normalitas melalui Pendekatan Normal Probability Plots
Berdasarkan Gambar 4.3 pendekatan grafik normalitas menunjukkan
bahwa data berdistribusi normal, dimana pada scatterplot terlihat titik-titik yang
mengikuti sepanjang garis diagonal.

80
Universitas Sumatera Utara

3. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov
Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal
maka dilakukan uji Kolmogrov-Smirnov (1 sample KS) dengan melihat data
residual apakah berdistribusi normal.

Tabel 4.9
Uji Normalitas Berdasarkan Pendekatan Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N

96
a

Normal Parameters

Mean
Std. Deviation

Most Extreme Differences

,0000000
1,21654441

Absolute

,096

Positive

,096

Negative

-,065

Kolmogorov-Smirnov Z

,938

Asymp. Sig. (2-tailed)

,343

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Output SPSS (Agustus 2016)

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig(2-tailed) dari
Rational Advertising yang melakukan Keputusan Pembelian Konsumen adalah
sebesar 0,304 lebih besar dari 0,05 dan nilai Kolmogrov-Smirnov Z adalah
sebesar 0,969 lebih kecil daripada 1,97 yang berarti variabel residual berdistribusi
normal dan tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik empiric atau dengan
kata lain data dikatakan normal.

81
Universitas Sumatera Utara

4.3.2

Uji Heteroskadastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup

mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan
jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas.
Pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama,
melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, dimana tidak
terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik meyebar secara acak. Kedua, melalui
analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, dimana tidak terjadi
heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara
statistik mempegaruhi variabel dependen.
1.Pendekatan Scatterplot

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2016)

Gambar 4.4
Uji Heteroskedastisitas melalui pendekatan Scatter Plot

82
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Gambar 4.4 menunjukkan bahwa terlihat titik-titik
menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal
ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga
model regresi layak dipakai

2.Uji Glejser
Tabel 4.10
Uji Heterokedastisitas melalui pendekatan Glejser
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
-6,014E-16
1,309
,000
,074
,000
,000
,067
,000

Model
1
(Constant)
Gayahidup
Motivasi
Kelompokreferen
si
a. Dependent Variable: AbsUt

,000

,048

,000

T
,000
,000
,000

Sig.
1,000
1,000
1,000

,000

1,000

Sumber : Output SPSS (Agustus 2016)

Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa tidak ada variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen
absolut Ut. Dapat dilihat pada kolom Sig. Yang merupakan probabilitas
signifikansi variabel, dimana probabilitas signifikansi variabel berada diatas
tingkat kepercayaan 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi ini tidak
terindikasi heteroskedastisitas.

83
Universitas Sumatera Utara

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance
Inflation factor (VIF) dengan membandingkan yaitu VIF0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas

Tabel 4.11
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Unstandardized
Coefficients
Model
B
Std. Error
1
(Constant)
3,513
1,309
gayahidup
-,022
,074
motivasi
,346
,067
kelompokrefer
,105
,048
ensi
a. Dependent Variable: keputusanpembelian

Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
-,031
,490

t
2,683
-,296
5,189

Sig.
,009
,768
,000

,231

2,169

,033

Collinearity
Statistics
Toleran
ce
VIF
,626
,759

1,598
1,317

,594

1,683

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2016)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat dari nilai tolerance dari semua
variabel

independen

>0,1

dan

VIF F tabel pada α = 5%

88
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.14
Uji F
ANOVAb
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
1
Regression
85,308
3
28,436
Residual
140,598
92
1,528
Total
225,906
95
a. Predictors: (Constant), kelompokreferensi, motivasi, gayahidup
b. Dependent Variable: keputusanpembelian

F
18,607

Sig.
,000a

Sumber : Output SPSS (Agustus 2016)

Dari Tabel 4.14 dapat dijelaskan bahwa nilai F hitung > F tabel. Nilai F hitung
adalah sebesar 18,607 sedangkan nilai F tabel adalah sebesar 2,70 dari tingkat kepercayaan
95% (� = 0,05). Dapat di jelaskan bahwa 18,607 > 2,70. Nilai signifikannya 0,000 < 0,05
menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya hidup,
motivasi dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian.
4.5.2 Uji Parsial (Uji-t)
Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu gaya hidup (X1), motivasi (X2)
dan kelompok referensi (X3), berpengaruh terhadap variabel terikatnya yaitu
keputusan pembelian (Y) sepeda motor Honda pada mahasiswa S1 Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t table. Nilai t table pada
tingkat kesalahan (α) = 5% dengan derajat kebebasan (df) = (n-k). Jumlah sampel
(n) adalah sebanyak 96 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4
sehingga diperoleh :
Derajat bebas (df) = n- k= 96 – 4 = 92

89
Universitas Sumatera Utara

Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 16,00.
Pada Tabel 4.12, kemudian akan dibandingkan dengan nilai t

table

pada tingkat α =

5% (92) = 1,986
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat disimpulkan sebagai berikut:
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
1. Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa variabel gaya hidup (X1),
motivasi (X2), kelompok referensi (X3), secara bersama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 18,607 lebih
besar dari nilai Ftabel dengan tingkat kesalahan = 5% yaitu 2,70 dan dengan nilai
Sig yang lebih kecil dari nilai alpha (0,000 < 0,05).
2. Berdasarkan uji parsial (Uji t) maka hasil penelitian menunjukkan beberapa
hasil yakni:
a. Variabel gaya hidup memiiki t hitung sebesar -2,96 dengan tingkat signifikansi
0,768. Sedangkan t tabel sebesar 1,986. Oleh karena itu t hitung (-2,96) < t tabel
(1,986) dan tingkat signifikansinya 0,768> 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel gaya hidup secara parsial berpengaruh secara negatif dan tidak
signifikan terhadap keputusan pembelian.
b. Variabel motivasi memiiki t hitung sebesar 5,189 dengan tingkat signifikansi
0,000. Sedangkan t tabel sebesar 1,986. Oleh karena itu t hitung (5,189) > t tabel
(1,986) dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel gaya hidup secara parsial berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.

90
Universitas Sumatera Utara

c. Variabel kelompok referensi memiiki t hitung sebesar 2,169 dengan tingkat
signifikansi 0,03. Sedangkan t tabel sebesar 1,986. Oleh karena itu t hitung
(2,169) > t tabel (1,986) dan tingkat signifikansinya 0,03 < 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel kelompok referensi secara parsial berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

91
Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
Gaya hidup, motivasi dan kelompok referensi secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada
mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dan
berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa gaya
hidup tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Honda pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara, motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian dan kelompok referensi secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada
mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diatas maka ada beberapa hal yang disarankan
peneliti sebagai berikut :
Secara simultan (uji F) gaya hidup, motivasi, dan kelompok referensi
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen,

92
Universitas Sumatera Utara

oleh karena itu perusahaan harus fokus dalam meningkatkan mutu dari ketiga
variabel ini supaya keputusan pembelian terus meningkat.
Secara parsial (uji t), variabel gaya hidup berpengaruh negatif terhadap
keputusan pembelian mahasiswa selaku konsumen, maka perusahaan dapat
memperhatikan aspek lain yang lebih memengaruhi konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian, selain dari gaya hidup. Variabel motivasi menunjukkan
pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu
perusahaan harus lebih jelih mengamati segala faktor yang melatarbelakangi
keputusan pembelian seperti halnya motivasi yang berperan dalam mendorong
keputusan pembelian konsumen. Variabel kelompok referensi juga menunjukkan
pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu
sangat penting bagi perusahaan agar terus melakukan pembaharuan pada
produknya sehingga konsumen, yang dalam hal ini adalah mahasiswa puas dan
bersedia merekomendasikannya ke orang lain.

93
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas Produk iPad Pada Mahasiswa/I di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

1 105 130

Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

17 134 99

Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

1 75 88

Analisis pengaruh Gaya Hidup, Motivasi, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 12

Analisis pengaruh Gaya Hidup, Motivasi, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Analisis pengaruh Gaya Hidup, Motivasi, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Analisis pengaruh Gaya Hidup, Motivasi, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 28

Analisis pengaruh Gaya Hidup, Motivasi, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 5 2

Analisis pengaruh Gaya Hidup, Motivasi, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 16