FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PE
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Makanan pendamping ASI (MPASI) Dini Pada Bayi Di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN
MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DINI PADA BAYI DI
PUSKESMAS PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU TAHUN 2015
Elmia Kursani1, Leni Irwana2
Dosen STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Indonesia1
Mahasiswa Prodi IKM STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Indonesia2
ABSTRACT
Food companion ASI (MP-ASI) is the food that is given to infants over 6 months
old because the milk is no longer able to meet the needs of the baby. Food
Companion ASI have contibution much of the baby are malnutrition and
gastrointestinal.WHO (World Health Organization) states that 60% of the 10.9
million children under five deaths related either directly or indirectly with the
problem of malnutrition. Coverage food prelakteal types of infant formula for
Riau Province including the highest order to the three of 90.5%. This study aimed
to determine the knowledge, attitudes, parity, employment and family support with
the provision of complementary feeding.
This type of research in this study is the quantitative analytic with cross sectional
design. Number of samples 79 with the sampling technique is accidental
sampling. The analysis used univariate and bivariate. Bivariate using Chi-Square
on the degree of α = 0.05. Measuring tool used is to fill out a questionnaire.
Research shows there is a relationship between knowledge with (p value 0.008)
and POR 4.211 (95% CI: 1.553 to 11.414), attitude (P value 0.001) and POR
5.850 (95% CI: 2.135 to 16.031), parity (P value 0.011) and POR 3.870 (95% CI:
1.454 to 10.304), employment (P value 0.001) and POR 7.212 (95% CI: 2.535 to
20.521) and family support (P value 0.007) and POR 4.211 (95% CI: 1.553 to
11.414) with complementary feeding premature infants.
Puskesmas is expected to Sekaki to always improve the communication program,
information, education and communication (IEC), particularly regarding the
provision of complementary feeding on pregnant women and mothers with infants
aged 0-6 months and the need for complementary feeding programs appropriately
in accordance with the toddler needs.
Bibliography : 33 ( 2007-2014 )
Keywork
: Delivery of complementary feeding the baby, Attitude,
Employment, and Family Support.
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 76
Elmia Kursani1, Leni Irwana2
PENDAHULUAN
Menurut Depkes (2007), MPASI (Makanan Pendamping ASI)
adalah makanan yang diberikan pada
bayi yang telah berusia diatas 6 bulan
karena ASI tidak lagi dapat
memenuhi
kebutuhan
bayi.
Kebiasaan pemberian MP-ASI dini
memiliki kontribusi terhadap banyak
masalah anak di kemudian hari
seperti alergi, malnutrisi serta
masalah gastrointestinal. Pada bulanbulan pertama kehidupan sistem
saluran
cerna
bayi
belum
berkembang sempurna sehingga
pemberian makanan pendamping
ASI yang terlalu dini dapat
menimbulkan berbagai masalah
kesehatan. Karena itu perlu diketahui
faktor-faktor yang memengaruhi
kebiasaan pemberian MP-ASI dini
(Riksani, 2012).
UNICEF (United National
Children’s
Find)
menyebutkan
bahwa asupan nutrisi serta ada atau
tidaknya
penyakit
merupakan
determinan
langsung
dari
pertumbuhan, perkembangan dan
kelangsungan hidup anak. WHO
(World
Health
Organization)
menyatakan bahwa 60% dari 10,9
juta kematian balita berhubungan
baik secara langsung maupun tidak
langsung
dengan
masalah
kekurangan gizi. Sedangkan 2/3 dari
kematian tersebut, yang sering kali
berhubungan
dengan
masalah
pemberian makan, terjadi pada
tahun-tahun pertama kehidupan
(Sulistyowati, 2013).
Menurut Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, persentase anak
umur 0-23 bulan yang diberi
makanan pendamping ASI (makanan
atau minuman yang diberikan kepada
neonatus sebelum ASI keluar)
menunjukkan
bahwa
Provinsi
Sumatera Utara merupakan Provinsi
dengan cakupan pemberian makanan
pendamping ASI tertinggi pada bayi
yaitu 62,7%, dan untuk Provinsi Riau
cakupan
pemberian
makanan
pendamping ASI
menunjukkan
urutan tertinggi ke tiga yaitu 58,6%
dari 33 Provinsi di Indonesia.
Berdasarkan hasil RISKESDAS
(Riset Kesehatan Dasar), jenis
makanan pendamping ASI yang
paling banyak diberikan pada bayi
adalah susu formula sebesar 79,8%.
Cakupan makanan pendamping ASI
jenis susu formula di Indonesia,
untuk Provinsi Riau termasuk urutan
tertinggi ke tiga sebesar 90,5%
(Depkes RI, 2013).
Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun
2014, dari 20 Puskesmas di
Pekanbaru
didapatkan
tiga
Puskesmas
yang
jumlah
penduduknya besar tetapi untuk
cakupan ASI eksklusif terendah yaitu
Puskesmas Payung Sekaki sebesar
1382 (62,68%) dari 2205 bayi,
Puskesmas Simpang baru sebesar
506 (44,19%) dari 1145 bayi, dan
Puskesmas Rejosari sebesar 624
(54%) dari 1152 bayi. Di sini dapat
diketahui bahwa Puskesmas yang
cakupan ASI eksklusif terendah yaitu
Puskesmas Payung sekaki dimana
ada 400 lebih bayi yang diantaranya
mendapatkan MP-ASI atau makanan
pendamping ASI lainnya.
Survei awal yang dilakukan
peneliti di Puskesmas Payung Sekaki
Tahun 2015 didapatkan pada bulan
Januari Tahun 2015 dari 50 bayi ada
26 ibu yang telah meberikan MPASI. Berdasarkan masalah di atas
maka peneliti tertarik melakukan
penelitian tentang “Faktor-Faktor
Yang
Berhubungan Dengan
Pemberian Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) Dini Pada Bayi Di
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 77
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Makanan pendamping ASI (MPASI) Dini Pada Bayi Di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2015
Puskesmas Payung Sekaki
Pekanbaru Tahun 2015”.
Kota
METODE
Jenis penelitian ini adalah
Analitik Kuantitatif dengan desain
penelitian Cross Sectional Study
yang dilaksanakan pada bulan MaretJuli 2015 di Puskesmas Payung
Sekaki Kota Pekanbaru. Jumlah
populasi dalam penelitian ini seluruh
ibu yang mempunyai bayi usia 0-6
bulan di Puskesmas Payung Sekaki
Kota Pekanbaru Tahun 2015 dengan
sampel 79 orang. Jenis data yang
dikumpulkan yaitu data sekunder
yaitu data yang diperoleh dari
Puskesmas Payung Sekaki Kota
Pekanbaru Tahun 2014 tentang
pemberian makanan pendamping
ASI (MP-ASI) dini pada bayi. Selain
data sekunder, terdapat data primer
yang terdiri pemberian makanan
pendamping ASI (MP-ASI) dini pada
bayi terdiri dari pengetahuan, sikap,
paritas, pekerjaan dan dukungan
keluarga yang diperoleh dari
kuesioner yang diadopsi dari
penelitian Muthmainnah (2010),
Sukmawati (2012) dan Husanah
(2014). Analisis yang digunakan
yaitu univariat dan bivariat, bivariat
dilakukan dengan uji Chi Square.
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 78
Elmia Kursani1, Leni Irwana2
HASIL
Univariat
Tabel 5
Resume Distribusi Frekuensi Pemberian Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) Dini pada Bayi di Puskesmas Payung Sekaki
Kota Pekanbaru Tahun 2015
No.
1.
2.
Variabel
Pemberian
MP-ASI
Jumlah
Pengetahuan
3.
Jumlah
Sikap
4.
Jumlah
Paritas
5.
Jumlah
Pekerjaan
6.
Kategori
Memberikan
Tidak Memberikan
Frekuensi
28
51
79
39
40
79
30
49
79
37
42
79
26
53
79
21
58
79
Rendah
Tinggi
Negatif
Positif
Primipara
Multipara
Bekerja
Tidak Bekerja
Jumlah
Dukungan
Keluarga
Jumlah
Mendukung
Tidak Mendukung
Persentase (%)
35,4
64,6
100
49,4
50,6
100
38,0
62,0
100
46,8
53,2
100
32,9
67,1
100
26,6
73,4
100
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa ibu sebagian besar
yang memberikan MP-ASI sebanyak 28 orang (35,4%), pengetahuan
rendah sebanyak 39 orang (49,4%), sikap negatif sebanyak 30 orang
(38,0%), paritas ibu yang primipara sebanyak 37 orang (46,8%), ibu yang
bekerja sebanyak 26 orang (32,9) dan dukungan keluarga yang
mendukung sebanyak 21 orang (26,6%).
Tabel 1
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) Dini pada Bayi di Puskesmas
Payung Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2015
Rendah
Tinggi
Pemberian MP-ASI Dini
Tidak
Memberikan
f
%
f
%
20
51,3
19
48,7
8
20,0
32
80,0
n
39
40
%
100
100
Total
28
79
100
Pengetahuan
Total
P Value
POR 95% CI
0,008
4,211
1,553-11,414
Memberikan
35,4
51
64,6
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat dari 79 orang, yang pengetahuan
rendah yaitu 39 orang, 20 orang (51,3%) yang memberikan MP-ASI
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 79
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Makanan pendamping ASI (MPASI) Dini Pada Bayi Di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2015
dini pada bayi. Dari 40 orang yang pengetahuan tinggi, 8 orang (20,0%)
yang memberikan MP-ASI dini pada bayi
Tabel 2
Hubungan Sikap Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) Dini pada Bayi di Puskesmas Payung Sekaki
Kota Pekanbaru Tahun 2015
Negatif
Positif
Pemberian MP-ASI Dini
Memberikan
Tidak Memberikan
F
%
F
%
18
60,0
12
40,0
10
20,4
39
79,6
n
30
49
%
100
100
Total
28
79
100
Sikap
35,4
51
64,6
Total
P Value
POR 95% CI
0,001
5,850
2,135-16,031
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat dari 79 orang, yang sikap negatif
sebanyak 30 orang, 18 orang (60,0%) yang memberikan MP-ASI dini
pada bayi. Dari 49 orang yang sikap positif, 10 orang (20,4%) yang
memberikan MP-ASI dini pada bayi.
Tabel 3
Hubungan Paritas dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) Dini pada Bayi di Puskesmas Payung Sekaki
Kota Pekanbaru Tahun 2015
Paritas
Primipara
Multipara
Total
Pemberian MP-ASI Dini
Memberikan
Tidak Memberikan
f
%
f
%
19
51,4
18
48,6
9
21,4
33
78,6
28
35,4
51
64,6
Total
n
37
42
%
100
100
79
100
P Value
POR 95% CI
0,011
3,870
1,454-10,304
Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat dari 79 orang, yang primipara
sebanyak 37 orang, 19 orang (51,4%) yang memberikan MP-ASI dini
pada bayi. Dari 42 orang yang multipara, 9 orang (21,4%) yang
memberikan MP-ASI dini pada bayi.
Tabel 4
Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) Dini pada Bayi di Puskesmas Payung Sekaki Kota
Pekanbaru Tahun 2015
Bekerja
Tidak Bekerja
Pemberian MP-ASI Dini
Tidak
Memberikan
Memberikan
f
%
f
%
17
65,4
9
34,6
11
20,8
42
79,2
n
26
53
Total
28
79
Pekerjaan
35,4
51
64,6
Total
%
100
100
P Value
POR 95% CI
0,001
7,212
2,535-20,521
100
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat dari 79 orang, yang ibu bekerja
yaitu 26 orang, 17 orang (65,4%) yang memberikan MP-ASI dini pada
bayi. Dari 53 orang yang tidak bekerja, 11 orang (20,8 %) yang
memberikan MP-ASI dini pada bayi.
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 80
Elmia Kursani1, Leni Irwana2
Tabel 5
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) Dini pada Bayi di Puskesmas Payung
Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2015
Dukungan
Keluarga
Mendukung
Tidak
Mendukung
Total
Pemberian MP-ASI Dini
Memberika
Tidak
n
Memberikan
f
%
F
%
13
61,9
8
38,1
15
25,9
43
74,1
N
21
58
%
100
100
28
79
100
35,4
51
64,6
Total
P Value
POR 95% CI
0,007
4,658
1,616-13,430
Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat dari 79 orang, yang keluarga
mendukung sebanyak 21 orang, 13 orang (61,9%) yang memberikan
MP-ASI dini pada bayi. Dari 58 orang keluarga yang tidak
mendukung, 15 orang (25,9%) yang memberikan MP-ASI dini pada
bayi.
Variabel
independen
yang
mempunyai
pengaruh
paling
PEMBAHASAN
dominan terhadap pemberian MPASI dini pada bayi usia
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN
MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DINI PADA BAYI DI
PUSKESMAS PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU TAHUN 2015
Elmia Kursani1, Leni Irwana2
Dosen STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Indonesia1
Mahasiswa Prodi IKM STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Indonesia2
ABSTRACT
Food companion ASI (MP-ASI) is the food that is given to infants over 6 months
old because the milk is no longer able to meet the needs of the baby. Food
Companion ASI have contibution much of the baby are malnutrition and
gastrointestinal.WHO (World Health Organization) states that 60% of the 10.9
million children under five deaths related either directly or indirectly with the
problem of malnutrition. Coverage food prelakteal types of infant formula for
Riau Province including the highest order to the three of 90.5%. This study aimed
to determine the knowledge, attitudes, parity, employment and family support with
the provision of complementary feeding.
This type of research in this study is the quantitative analytic with cross sectional
design. Number of samples 79 with the sampling technique is accidental
sampling. The analysis used univariate and bivariate. Bivariate using Chi-Square
on the degree of α = 0.05. Measuring tool used is to fill out a questionnaire.
Research shows there is a relationship between knowledge with (p value 0.008)
and POR 4.211 (95% CI: 1.553 to 11.414), attitude (P value 0.001) and POR
5.850 (95% CI: 2.135 to 16.031), parity (P value 0.011) and POR 3.870 (95% CI:
1.454 to 10.304), employment (P value 0.001) and POR 7.212 (95% CI: 2.535 to
20.521) and family support (P value 0.007) and POR 4.211 (95% CI: 1.553 to
11.414) with complementary feeding premature infants.
Puskesmas is expected to Sekaki to always improve the communication program,
information, education and communication (IEC), particularly regarding the
provision of complementary feeding on pregnant women and mothers with infants
aged 0-6 months and the need for complementary feeding programs appropriately
in accordance with the toddler needs.
Bibliography : 33 ( 2007-2014 )
Keywork
: Delivery of complementary feeding the baby, Attitude,
Employment, and Family Support.
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 76
Elmia Kursani1, Leni Irwana2
PENDAHULUAN
Menurut Depkes (2007), MPASI (Makanan Pendamping ASI)
adalah makanan yang diberikan pada
bayi yang telah berusia diatas 6 bulan
karena ASI tidak lagi dapat
memenuhi
kebutuhan
bayi.
Kebiasaan pemberian MP-ASI dini
memiliki kontribusi terhadap banyak
masalah anak di kemudian hari
seperti alergi, malnutrisi serta
masalah gastrointestinal. Pada bulanbulan pertama kehidupan sistem
saluran
cerna
bayi
belum
berkembang sempurna sehingga
pemberian makanan pendamping
ASI yang terlalu dini dapat
menimbulkan berbagai masalah
kesehatan. Karena itu perlu diketahui
faktor-faktor yang memengaruhi
kebiasaan pemberian MP-ASI dini
(Riksani, 2012).
UNICEF (United National
Children’s
Find)
menyebutkan
bahwa asupan nutrisi serta ada atau
tidaknya
penyakit
merupakan
determinan
langsung
dari
pertumbuhan, perkembangan dan
kelangsungan hidup anak. WHO
(World
Health
Organization)
menyatakan bahwa 60% dari 10,9
juta kematian balita berhubungan
baik secara langsung maupun tidak
langsung
dengan
masalah
kekurangan gizi. Sedangkan 2/3 dari
kematian tersebut, yang sering kali
berhubungan
dengan
masalah
pemberian makan, terjadi pada
tahun-tahun pertama kehidupan
(Sulistyowati, 2013).
Menurut Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, persentase anak
umur 0-23 bulan yang diberi
makanan pendamping ASI (makanan
atau minuman yang diberikan kepada
neonatus sebelum ASI keluar)
menunjukkan
bahwa
Provinsi
Sumatera Utara merupakan Provinsi
dengan cakupan pemberian makanan
pendamping ASI tertinggi pada bayi
yaitu 62,7%, dan untuk Provinsi Riau
cakupan
pemberian
makanan
pendamping ASI
menunjukkan
urutan tertinggi ke tiga yaitu 58,6%
dari 33 Provinsi di Indonesia.
Berdasarkan hasil RISKESDAS
(Riset Kesehatan Dasar), jenis
makanan pendamping ASI yang
paling banyak diberikan pada bayi
adalah susu formula sebesar 79,8%.
Cakupan makanan pendamping ASI
jenis susu formula di Indonesia,
untuk Provinsi Riau termasuk urutan
tertinggi ke tiga sebesar 90,5%
(Depkes RI, 2013).
Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun
2014, dari 20 Puskesmas di
Pekanbaru
didapatkan
tiga
Puskesmas
yang
jumlah
penduduknya besar tetapi untuk
cakupan ASI eksklusif terendah yaitu
Puskesmas Payung Sekaki sebesar
1382 (62,68%) dari 2205 bayi,
Puskesmas Simpang baru sebesar
506 (44,19%) dari 1145 bayi, dan
Puskesmas Rejosari sebesar 624
(54%) dari 1152 bayi. Di sini dapat
diketahui bahwa Puskesmas yang
cakupan ASI eksklusif terendah yaitu
Puskesmas Payung sekaki dimana
ada 400 lebih bayi yang diantaranya
mendapatkan MP-ASI atau makanan
pendamping ASI lainnya.
Survei awal yang dilakukan
peneliti di Puskesmas Payung Sekaki
Tahun 2015 didapatkan pada bulan
Januari Tahun 2015 dari 50 bayi ada
26 ibu yang telah meberikan MPASI. Berdasarkan masalah di atas
maka peneliti tertarik melakukan
penelitian tentang “Faktor-Faktor
Yang
Berhubungan Dengan
Pemberian Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) Dini Pada Bayi Di
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 77
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Makanan pendamping ASI (MPASI) Dini Pada Bayi Di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2015
Puskesmas Payung Sekaki
Pekanbaru Tahun 2015”.
Kota
METODE
Jenis penelitian ini adalah
Analitik Kuantitatif dengan desain
penelitian Cross Sectional Study
yang dilaksanakan pada bulan MaretJuli 2015 di Puskesmas Payung
Sekaki Kota Pekanbaru. Jumlah
populasi dalam penelitian ini seluruh
ibu yang mempunyai bayi usia 0-6
bulan di Puskesmas Payung Sekaki
Kota Pekanbaru Tahun 2015 dengan
sampel 79 orang. Jenis data yang
dikumpulkan yaitu data sekunder
yaitu data yang diperoleh dari
Puskesmas Payung Sekaki Kota
Pekanbaru Tahun 2014 tentang
pemberian makanan pendamping
ASI (MP-ASI) dini pada bayi. Selain
data sekunder, terdapat data primer
yang terdiri pemberian makanan
pendamping ASI (MP-ASI) dini pada
bayi terdiri dari pengetahuan, sikap,
paritas, pekerjaan dan dukungan
keluarga yang diperoleh dari
kuesioner yang diadopsi dari
penelitian Muthmainnah (2010),
Sukmawati (2012) dan Husanah
(2014). Analisis yang digunakan
yaitu univariat dan bivariat, bivariat
dilakukan dengan uji Chi Square.
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 78
Elmia Kursani1, Leni Irwana2
HASIL
Univariat
Tabel 5
Resume Distribusi Frekuensi Pemberian Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) Dini pada Bayi di Puskesmas Payung Sekaki
Kota Pekanbaru Tahun 2015
No.
1.
2.
Variabel
Pemberian
MP-ASI
Jumlah
Pengetahuan
3.
Jumlah
Sikap
4.
Jumlah
Paritas
5.
Jumlah
Pekerjaan
6.
Kategori
Memberikan
Tidak Memberikan
Frekuensi
28
51
79
39
40
79
30
49
79
37
42
79
26
53
79
21
58
79
Rendah
Tinggi
Negatif
Positif
Primipara
Multipara
Bekerja
Tidak Bekerja
Jumlah
Dukungan
Keluarga
Jumlah
Mendukung
Tidak Mendukung
Persentase (%)
35,4
64,6
100
49,4
50,6
100
38,0
62,0
100
46,8
53,2
100
32,9
67,1
100
26,6
73,4
100
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa ibu sebagian besar
yang memberikan MP-ASI sebanyak 28 orang (35,4%), pengetahuan
rendah sebanyak 39 orang (49,4%), sikap negatif sebanyak 30 orang
(38,0%), paritas ibu yang primipara sebanyak 37 orang (46,8%), ibu yang
bekerja sebanyak 26 orang (32,9) dan dukungan keluarga yang
mendukung sebanyak 21 orang (26,6%).
Tabel 1
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) Dini pada Bayi di Puskesmas
Payung Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2015
Rendah
Tinggi
Pemberian MP-ASI Dini
Tidak
Memberikan
f
%
f
%
20
51,3
19
48,7
8
20,0
32
80,0
n
39
40
%
100
100
Total
28
79
100
Pengetahuan
Total
P Value
POR 95% CI
0,008
4,211
1,553-11,414
Memberikan
35,4
51
64,6
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat dari 79 orang, yang pengetahuan
rendah yaitu 39 orang, 20 orang (51,3%) yang memberikan MP-ASI
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 79
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Makanan pendamping ASI (MPASI) Dini Pada Bayi Di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2015
dini pada bayi. Dari 40 orang yang pengetahuan tinggi, 8 orang (20,0%)
yang memberikan MP-ASI dini pada bayi
Tabel 2
Hubungan Sikap Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) Dini pada Bayi di Puskesmas Payung Sekaki
Kota Pekanbaru Tahun 2015
Negatif
Positif
Pemberian MP-ASI Dini
Memberikan
Tidak Memberikan
F
%
F
%
18
60,0
12
40,0
10
20,4
39
79,6
n
30
49
%
100
100
Total
28
79
100
Sikap
35,4
51
64,6
Total
P Value
POR 95% CI
0,001
5,850
2,135-16,031
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat dari 79 orang, yang sikap negatif
sebanyak 30 orang, 18 orang (60,0%) yang memberikan MP-ASI dini
pada bayi. Dari 49 orang yang sikap positif, 10 orang (20,4%) yang
memberikan MP-ASI dini pada bayi.
Tabel 3
Hubungan Paritas dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) Dini pada Bayi di Puskesmas Payung Sekaki
Kota Pekanbaru Tahun 2015
Paritas
Primipara
Multipara
Total
Pemberian MP-ASI Dini
Memberikan
Tidak Memberikan
f
%
f
%
19
51,4
18
48,6
9
21,4
33
78,6
28
35,4
51
64,6
Total
n
37
42
%
100
100
79
100
P Value
POR 95% CI
0,011
3,870
1,454-10,304
Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat dari 79 orang, yang primipara
sebanyak 37 orang, 19 orang (51,4%) yang memberikan MP-ASI dini
pada bayi. Dari 42 orang yang multipara, 9 orang (21,4%) yang
memberikan MP-ASI dini pada bayi.
Tabel 4
Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) Dini pada Bayi di Puskesmas Payung Sekaki Kota
Pekanbaru Tahun 2015
Bekerja
Tidak Bekerja
Pemberian MP-ASI Dini
Tidak
Memberikan
Memberikan
f
%
f
%
17
65,4
9
34,6
11
20,8
42
79,2
n
26
53
Total
28
79
Pekerjaan
35,4
51
64,6
Total
%
100
100
P Value
POR 95% CI
0,001
7,212
2,535-20,521
100
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat dari 79 orang, yang ibu bekerja
yaitu 26 orang, 17 orang (65,4%) yang memberikan MP-ASI dini pada
bayi. Dari 53 orang yang tidak bekerja, 11 orang (20,8 %) yang
memberikan MP-ASI dini pada bayi.
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 80
Elmia Kursani1, Leni Irwana2
Tabel 5
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) Dini pada Bayi di Puskesmas Payung
Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2015
Dukungan
Keluarga
Mendukung
Tidak
Mendukung
Total
Pemberian MP-ASI Dini
Memberika
Tidak
n
Memberikan
f
%
F
%
13
61,9
8
38,1
15
25,9
43
74,1
N
21
58
%
100
100
28
79
100
35,4
51
64,6
Total
P Value
POR 95% CI
0,007
4,658
1,616-13,430
Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat dari 79 orang, yang keluarga
mendukung sebanyak 21 orang, 13 orang (61,9%) yang memberikan
MP-ASI dini pada bayi. Dari 58 orang keluarga yang tidak
mendukung, 15 orang (25,9%) yang memberikan MP-ASI dini pada
bayi.
Variabel
independen
yang
mempunyai
pengaruh
paling
PEMBAHASAN
dominan terhadap pemberian MPASI dini pada bayi usia