MENGANALISIS ASPEK ASPEK DAN FAKTOR FAKT

MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMAMPUAN MEMBACA
Sumarni
Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas muhammadiyah Makassar
Sumarnisape9@gmail.com

Abstract
Setiap guru bahasa haruslah menyadari serta memahami benar-benar bahwa membaca
adalah suatu metode yang dapat dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan
kadang-kadang dengan orang lain yaitu mengomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat
pada lambang-lambang tertulis. Sebagai proses visual membaca merupakan proses
menerjemahkan simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir,
membaca mencakup aktivitas pengenalan kata pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis,
dan membaca kreatif. Membaca sebagai proses psikolinguistik, skemata membaca membantu
membangun makna, sedangkan fonologis, semantik dan fitur sintaksis membantunya
mengomunikasikan dan menginterpretasikan pesan-pesan. Proses metakognitif melibatkan
perencanaan, pembetulan suatu strategi, pemonitoran, dan pengevaluasian. Pembaca pada tahap
metakognitif mengidentifikasi tugas membaca untuk membentuk strategi yang sesuai, memonitor
pemahamannya, dan menilai hasilnya.
Keyword: membaca, aspek-aspek, faktor-faktor


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Banyak anggapan bahwa membaca merupakan aktivitas yang paling tidak disukai
oleh beberapa orang. Seperti halnya pengertian membaca menurut Soedarmo ( speed reading,
2007:4) membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar
tindakan yang terpisah-pisah. Hal tersebut meliputi orang harus menggunakan pengertian,
mengamati, memahami dan mengingat-ingat. Seseorang tidak dapat membaca dengan hanya
menggerakkan mata atau tanpa menggunakan pikiran. Pemahaman dan kecepatan membaca
menjadi sangat tergantung pada kecakapan dalam menjalankan setiap organ tubuh yang
diperlukan untuk membaca.
Membaca merupakan proses pengolahan bacaan secara kritis kreatif dengan tujuan
memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang suatu bacaan, serta penilaian terhadap
keadaan, nilai, dan dampak bacaan. Kegiatan membaca merupakan aktifitas mental
memahami apa yang disampaikan penulis melalui teks atau bacaan.
Pada saat membaca, biasanya dalam teks bacaan yang kita baca terkandung makna
yang tersirat (makna yang tersembunyi) dan tersurat (makna yang tertulis). Oleh karena itu,
kita membaca secara intensif untuk menemukan makna dan mencari ide/pokok
permasalahan. Membaca intensif juga berfungsi untuk mengetahui lebih banyak tentang

bacaan. Misalnya, tentang penulisannya atau permasalahan yang dibacarakan mulai dari awal
masalah sampai pemecahan masalah atau akhir berita. Pahami isinya, jangan ada yang
terlewatkan.
Membaca juga sebagai salah satu pembelajaran keterampilan berbahasa yang
menggunakan pendekatan sesuai rambu–rambu pembelajaran dalam kurikulum. Membaca
pada hakikatnya adalah suatu yang rumit melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar
melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan
metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis
( huruf ) kedalam kata – kata lisan.

BAB II
TELAAH PUSTAKA

Menurut Mr. Fredick Mc Donald didistribusikan pada tahun 1996 halaman 8, Membaca
ialah perkembangan dari reaksi lengkap beberapa, yang menggabungkan reaksi mental,
intelektual, dan manipulatif. Membaca definisi t dapat dibagi menjadi sub-bakat, termasuk taktil;
Pengamatan; pengaturan; Pengalaman; mempertimbangkan; pembelajaran; afiliasi; penuh
perasaan; dan produktif. Menyetujui Fredick, meneliti latihan dapat terjadi jika sub bakat
beberapa dipimpin saling dalam keseluruhan umumnya dimasukkan. Sedangkan menurut Mr.
Juel dan Mr. Sandjaja didistribusikan pada tahun 2005, Membaca bahwa metodologi untuk

menjadi lebih berkenalan dengan beberapa kata-kata dan mengkoordinasikan ke pentingnya katakata menjadi kalimat dan struktur meneliti. Dengan cara ini, di bangun dari meneliti dapat
membuat esensi dari bagian.
Sebuah definisi di atas dapat beralasan bahwa membaca adalah prosedur pemahaman dan
mengambil pentingnya kata, berpikir, pikiran, gagasan, dan data yang telah dikemukakan oleh
penulis dalam menyusun. Seketika membaca mengingat fakta bahwa dengan membaca dengan
teliti, ilmu pengetahuan, Anda akan mengembangkan. Bahan untuk membaca dengan teliti itu
berbagai sumber meneliti, bisa menjadi bacaan saja, majalah, koran harian, dan hutan yang
berbeda

BAB III
METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan yaitu metode penulisan studi pustaka. Dengan
menggunakan metode tersebut berbagai data diperoleh dari berbagai sumber yang tersedia yang
tentunya berhubungan dengan pembahasan, diantara yaitu, buku, jurnal, laporanl ,artikel, bahkan
internet. Sebagaimana diketahui bahwa internet yang merupakan bagian dari kemajuan teknologi
memiliki mnfaat bagi siswa. Menurut Maryono dan Istiana (2007:34) pemanfaatan teknologi,
khususnya komputer dan internet, memang memiliki banyak manfaat. Para siswa dapat
memperoleh bahan-bahan pembelajaran melalui perpustakaan elektronik (e-library) atau buku
elektronik (e-book) untuk mendapatkan koleksi perpustakaan berupa buku, modul, jurnal,
majalah atau surat kabar.

Kehadiran internet juga memungkinkan dilakukannya pembelajaran jarak jauh (elearning). Maksudnya untuk mendapatkan materi pelajaran, para siswa atau mahasiswa tidak
harus terikat dengan ruang dan waktu di ruang kelas pada jam-jam pelajaran. Materi bisa didapat
melalui komputer di rumah yang tersambung dengan internet atau melalui warnet-warnet yang
memberikan layanan akses internet.

BAB IV
PEMBAHAASAN
A. PENGERTIAN
Membaca adalah proses produksi yang menghasilkan pengetahuan, pengalaman,
dan sikap-sikap baru. Seperti hukum yang berlaku dalam dunia usaha, semakin besar
modal seseorang untuk berusaha, semakin besar pula kemungkinan hasilnya. Oleh karena
itu, seperti halnya sebuah perusahaan yang menghasilkan sesuatu melalui proses
mengolah. Membaca juga merupakan proses mengolah, yakni mengolah bacaan. Nah,
untuk mengolah hal itu diperlukan modal tertentu. Secara garis besar, aktifitas membaca
berkaitan dengan dua hal pokok, yaitu pembaca dan bahan bacaan.
Untuk memperlancar proses membaca, seorang pembaca harus memiki modal:
1). Pengetahuan dan pengalaman
2). Kemampuan berbahasa (kebahasaan)
3). Pengetahuan tentang tekhnik membaca
4). Tujuan membaca.


B. ASPEK-ASPEK MEMBACA
Sebagai gari besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
a)

Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap

berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup:
1)
2)

Pengenalan bentuk huruf;
Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa,

kalimat dan lain-lain);
3)

Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan

menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”);

4)
b)

Kecepatan membaca ke taraf lambat.
Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat

dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup:
1)

Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal);

2)

Memahami signifikan atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang,

relevansi/keadaan kebuadayaan, dan reaksi pembaca);
3)

Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk);


4)

Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.

(Broughton (et al) 1978: 211)
Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam keterampilan mekanis (mechanical skills)
tersebut, aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyaring, membaca bersuara
(reading aloud; oral reading). Untuk keterampilan pemahaman (comprehension skills),
yang paling erat adalah dengan membaca dalam hati (silent reading), yang dibagi atas:
a)

Membaca ekstensif (extenssive reading);

b)

Membaca intensif (intensive reading).

Selanjutnya, membaca ekstensifmencakup pula:
1)


Membaca survey (survey reading);

2)

Membaca sekilas (skimming);

3)

Membaca dangkal (superficial reading).

Sedangkan membaca intensif dibagi atas:
1)

2)

Membaca telaah isi (content study reading), yang mencakup:
a)

Membaca teliti (close reading);


b)

Membaca pemahaman (comprehensive reading);

c)

Membaca kritis (critical reading);

d)

Membaca ide (reading for ideas).

Membaca telaah bahasa (language study reading), yang mencakup pula:
A) Membaca bahasa asing (foreign language reading);
B) Membaca sastra (literary reading).

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca
Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca, baik membaca permasalahan
maupun membaca lanjut (membaca pemahaman). Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca
menurut Lamb dan Arnol (Rahim Farida 2007: 6) ada 3 (tiga) yaitu; “ a) Faktor psikologi, b)


faktor intelektual, dan c) faktor lingkungan ‘’. Ketiga pendapat tersebut dapat diuraikan sebagi
berikut :
a.

Faktor Fisiologis
Mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Beberapa ahli
mengemukakan bahwa keterbelakangan neurologis (misalnya berbagai cacat otak) dan
kekurangan matang secara fisik merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan anak
gagal dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mereka.

b.

Faktor Intelektual
Istilah intelegensi didefinisikan sebagai suatu kegiatan berfikir yang terdiri dari pemahaman
yang esensial tentang situasi yang diberikan dan meresponnya secara tepat. Secara umum ada
hubungan antara kecerdasan yang diindikasikan oleh IQ dengan rata-rata peningkatan remedial
membaca. Tingkatan intelegensi membaca itu sendiri pada hakikatnya proses berfikir dan
memecahkan masalah. Dua orang yang berbeda IQnya sudah pasti akan berbeda hasil dan
kemampuan membacanya.


c.

Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ikut mempengaruhi kemajuan kemampuan membaca murid.

BAB V
KESIMPULAN
Membaca merupakan suatu proses pengolahan bacaan atau teks yang bertujuan untuk menggali
informasi yang terdapat dalam teks dan melibatkan komponen kebahasaan, gagasan, nada dan
gaya serta yang termasuk dalam kategori konteks, dan komponen konteks yang berada diluar
komponen kebahasaan.

Sebagai gari besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu: Keterampilan yang
bersifat mekanis dan Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat
dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order).
Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada
urutan yang lebih tinggi (higher order).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca:
a.

Faktor Fisiologis

b.

Faktor Intelektual

c.

Faktor Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
animous. 2015. “pengertian membaca menurut para ahli”
http://www.pendidikanmu.com/2015/05/10-pengertian-membaca-menurut-paraahli.html. (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul 11.17 WITA
nizbah, faizal. 2013. “pengertian membaca ”
http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-membaca.html. (online) diakses
pada tanggal 8 April 2017 pukul 11.14 WITA
nizbah, faizal. 2013. “faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca”
http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/06/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.
(online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul 11.26 WITA
pradita, tiara. 2013. “aspek-aspek membaca”
http://tiarapradita20.blogspot.co.id/2013/12/aspek-aspek-membaca.html. (online)
diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul 11.20 WITA