Pengaruh Potensi Pegawai Dan Kepuasan Masyarakat Terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Bpjs Di Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Pemerintah memiliki peranan untuk melaksanakan fungsi pelayanan dan

pengaturan

warga negara.

Untuk

mengimplementasikan

fungsi tersebut

pemerintah melakukan aktivitas pelayanan, pengaturan, pembinaan, koordinasi
dan pembangunan dalam berbagai bidang. Pelayanan disediakan pada berbagai
lembaga institusi pemerintah dengan aparat sebagai pemberi pelayanan secara

langsung kepada masyarakat. Kehidupan masyarakat yang semakin kompleks
menuntut adanya suatu pelayanan yang semakin berkualitas, yang mana dalam hal
ini pemerintah sebagai penyedia harus lebih intensif didalam memperhatikan
pelayanan tersebut karena diberbagai kesempatan pemerintah senantiasa
menjanjikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat.
M enurut pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi
salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
Salah satu program pelayanan kesehatan yang diselenggarakan pemerintah adalah
BPJS (Badan Pengelola Jaminan Sosial) . BPJS merupakan badan hukum nirlaba.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS akan menggantikan
sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu lembaga asuransi
jaminan kesehatan PT Askes Indonesia menjadi BPJS Kesehatan dan lembaga
jaminan sosial ketenaga kerjaan PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan.
Transformasi PT Askes dan PT Jamsostek menjadi BPJS dilakukan secara

1

bertahap. Pada awal 2014, PT Askes akan menjadi BPJS Kesehatan, selanjutnya
pada 2015 giliran PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan.
Dengan


adanya program BPJS diharapkan

dapat

mempermudah

masyarakat dalam melakukan pengobatan. Dan mendapatkan jaminan kesehatan
yang layak dari pemerintah. Pada pelaksanaanya, pelaksanaan program BPJS
sampai saat ini masih banyak menuai respon positif maupun negatif dari
masyarakat kota M edan. Jika dibandingkan dengan respon positif, respon negatif
masyarakat terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional ini lebih banyak
terasa. Bukannya kenyamanan dan kelancaran fasilitas kesehatan yang dirasakan
tetapi kerumitan sistem dan kesulitan masyarakat saat mengajukan pelayanan
kesehatan menjadi salah satu alasan utama.
Tetapi Hingga kini, pelaksanaan BPJS yang dilakukan oleh PPK I
(Puskesmas dan klinik) maupun PPK II (Rumah Sakit) di lapangan masih banyak
menemui permasalahan. Beberapa fakta seperti terlantarnya pasien BPJS saat
mencari pengobatan di Puskesmas dan Rumah Sakit, sulitnya mencari ruang
perawatan Rumah Sakit, lambatnya penanganan terhadap pasien BPJS, bahkan

pasien yang dibuang oleh petugas ambulans. Banyaknya kasus penolakan Rumah
Sakit terhadap pasien BPJS sampai saat ini masih menjadi masalah dalam
pelaksanaan program BPJS.
Seharusnya permasalahan semacam itu tak harus terjadi, jika pihak Rumah
Sakit mau menampung dan memberikan pertolongan darurat terlebih dahulu
kepada para pasien BPJS hingga pasien yang bersangkutan mendapat ruang
perawatan atau Rumah Sakit lain yang dapat menampung pasien tersebut. Dengan

2

perlakuan yang tidak pantas dilakukan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK),
dapat membentuk pola pikir negatif di masyarakat tentang sistem pelayanan
kesehatan yang digagas pemerintah tersebut. Sudah selayaknya pihak pemerintah
melakukan pengawasan ketat dan juga perbaikan sistem pelaksaaan BPJS,
khususnya sistem yang mengatur tentang Pemberi Pelayanan Kesehatan seperti
Rumah Sakit.
Sesuai dengan permasalahan diatas dalam pelaksanaan Program Jaminan
kesehatan BPJS yang telah dijelaskan khususnya untuk wilayah kota M edan maka
perlu dilakukan pengkajian ulang terhadap implementasi program pelayanan
kesehatan khususnya program BPJS di Kota M edan. Dengan melihat uraian latar

belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti

“ Pengaruh Potensi

Pegawai dan Kepuasan Masyarakat Terhadap Implementasi Program
Pelayanan Kesehatan BPJS di Kota Medan “

1.2

Rumusan masalah
Begitu luas dan kompleksnya permasalahan yang dapat muncul dari uraian

latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang menjadi fokus perhatian
dalam hal ini adalah sebagai berikut.
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Potensi pegawai dan kepuasan
masyarakat terhadap implementasi program pelayanan kesehatan BPJS di Kota
M edan secara simultan maupun parsial

3


1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Dengan

pokok

permasalahan

penelitian

yang

dimaksudkan

sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah
untuk :
1.


Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan signifikan antara
Potensi pegawai kesehatan dengan implementasi program pelayanan
kesehatan BPJS di Kota M edan.

2.

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan signifikan antara
kepuasan masyarakat kesehatan dengan implementasi program
pelayanan kesehatan BPJS di Kota M edan.

3.

Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama (simultan) dan
signifikan antara potensi pegawai dan kepuasan masyarakat terhadap
implementasi program pelayanan kesehatan BPJS di Kota M edan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat
antara lain adalah sebagai berikut:

1.

Bagi BPJS, dengan penulisan penelitian ini semoga dapat di jadikan
bahan evaluasi perusahaan dalam implementasi program pelayanan
kedepannya dan dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terdapat
dalam program pelayanan.

4

2.

Bagi peneliti, penelitian ini memberikan kesempatan baik dalam
menerapkan teori, khususnya teori di bidang

kemampuan dan

kepuasan dan implementasi program pelayanan kesehatan BPJS ke
dalam dunia praktek yang sebenarnya dan untuk mengembangkan
kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian.
3.


Bagi akademisi, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi
referensi untuk menyempurnakan penelitian-penelitian selanjutnya.

5