Draft Bab 2 Gambaran Layanan SKPD
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah
2.1.1 Tugas Pokok
Sesuai dengan Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 23 Tahun 2008, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan otonomi daerah dan tugas pembantuan dibidang pendidikan, pemuda dan olahraga, untuk melaksanakan tugas pokoknya Dinas mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga, pengawasan terhadap pelaksanaan teknis dibidang pendidikan, pemuda dan olahraga, pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dibidang pendidikan, pemuda dan olahraga, pengelolaan urusan ketatausahaan dinas, pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.1.2 Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 23 Tahun 2008, Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagaimana terlihat pada bagan struktur berikut :
(2)
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
KEPALA DINAS Drs. H. LALU IDHAM HALID, M.Pd.
NIP. 19670521 199203 1 011
SEKRETARIS
LALU DIPTA, S.Pd NIP. NIP. 196103241981111001 KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KABID. DIKMEN H. LALU MULIAWAN NIP.196705111997021003
Kasi Bina TK/SD Khairunnisa, SE NIP. 197803132006042006
Kasi Bina Penddk. SMP Drs. Mohamad Ahsan NIP. 196502061993031007
Kasi. POR Rohayadi, S.Pd. NIP. 196312311990031192
Kasi. PAUD H. M. Sahir, S.Pd. NIP. 196012311979031015
Kasi. Dikmas. SAIFUDDIN, SENIP.196912312002121049
Kasi. PMPTK Dik.Non Formal ABD.ROHIM, SE. NIP. 196309081986021006
Kasi. PMPTK Dikmen
Hj.LILIS PRIHARTINI, BANIP.196611291986082001
Kasi. PMPTK Dikdas MASTAH, SHNIP.196912311994031084 Kasi. Bina Dikmen Umum
Fikri Syahbandi,S.Sos NIP. 196910201992031008
Kasi. Bina Dikjur Drs. L. Mawardi, M.Pd. NIP. 195906121987031010
Kasi. Kurikulum Dikmen Husnan, S.Pd. NIP.19641231986021115 Kasi Kurikulum Dikdas
H. JUMADI, S.Pd.M.PdNIP. 197307141997021001
Kasubag Umum & Kepeg
ASMUNI, S.Adm NIP.196612311986021051
Kasubag Keuangan
HADIYATI, SENIP. 197308241997032003
KABID. PNFPO LALU HAERUL AHRAR,S.PdNIP.
196112311981121107 KABID. PMPTK
H. TAMRIN, S.PdNIP. 196204051984031018
Kasubag Perencanaan
HARSONO, S.PD.MM NIP.196508221986021005
KABID. DIKDAS H. Sumum, S.Pd, SH, M.Pd.
NIP. 196312311987031325
LAMPIRAN : III Perda Kab. Lombok Tengah
Nomor : 3 Tahun 2008
Tanggal : 9 Juni 2008
Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah
(3)
(4)
2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Unsur Organisasi
1) Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok Memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang pendidikan, pemuda dan olahraga.
2) Sekretariat Dinas
Sekretaris dinas Memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan yang meliputi urusan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.
3) Bidang Pendidikan Dasar
Bidang Pendidikan Dasar mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka pembinaan teknis penyelenggaraan pendidikan dasar dalam menyusun rencana dan program kerja, melaksanakan administrasi pendidikan dasar dan kurikulum pendidikan dasar sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Bidang Pendidikan Menengah
Bidang Pendidikan Menengah mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka pembinaan teknis penyelenggaraan pendidikan menengah dalam menyusun rencana dan program kerja,melaksanakan pembinaan administrasi pendidkan menengah umum dan kejuruan serta kurikulum pendidikan menengah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5) Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka penyelenggaraan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam menyusun rencana dan program kerja,melaksanakan pembinaan adminstrasi Peninigkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(5)
Bidang Pendidikan Non Formal, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan rangka penyelenggaraan pendidikan Non Formal, Pemuda dan Olahraga dalam menyusun rencana dan program kerja, melaksanakan pembinaan administrasi pendidikan Non Formal Pemuda dan Olahraga sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7) Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. 1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari tenaga dalam jenjang
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;
2. Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Bupati dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas;
3. Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja;
8) Unit Pelaksana Teknis Dinas
Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas pokok dan fungsi merencanakan kegiatan urusan unit pelaksana dinas yang mencakup ketatalaksanaan umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporam serta keuangan dalam rangka penyelenggaraan koordinasi pelayanan pendidikan di kecamatan, meliputi penyelenggaraan dan pengelolaan Paud, SD, SMP dan Pendidikan masyarakat
2.2 Sumber Daya Manusia Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah
Sesuai dengan DUK tahun 2015 untuk melasanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 83 orang, terdiri dari 21 orang Pejabat struktural dan 62 orang pejabat fungsional umum dengan latar belakang pendidikan sebagaimana tabel berikut :
(6)
Kualifikasi Pejabat
Struktural Staf
GURU
Pengawas Total
SD SMP
SD - 1 - - - 1
SMP - 3 - - - 3
SM - 26 - - - 26
Diploma II - - 420 16 - 436
Diploma III - 4 11 43 - 58
S1 16 43 2.773 2.060 - 4.892
S2 5 - 22 61 36 119
S3 - - - 1 - 1
Jumlah 21 78 3.226 2.182 36 5.543
Diharapkan dengan sumberdaya yang dimiliki Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mampu memberikan pelayanan yang berkualitas dalam upaya pembangunan pendidikan di Lombok Tengah. Sebagai catatan untuk sumberdaya yang lain belum dapat dipaparkan karena ketersediaan data.
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
Untuk menggambarkan kinerja layanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kabupaten Lombok Tengah, dilakukan dengan menguraikan berbagai capaian pembangunan pendidikan yang berhasil diraih Kabupaten Lombok Tengah hingga akhir periode pembangunan pendidikan 2011-2015. Berbagai indikator yang digunakan untuk menggambarkan keberhasilan pembangunan pendidikan di Lombok Tengah adalah seperti pada tabel berikut :
(7)
Tabel 2.2
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Lombok Tengah
N O
Indikator Kinerja Sesuai
Tugas dan Fungsi SKPD
Targe t SPM
Target AKHIR
IKK 2015
Target Indikat
or Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Ke- Realisasi Capaian Tahun
Ke-Rasio Capaian pada Tahun
ke-1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 APK Paud 0 52,50
% 0 1,03 2,13 3,03 4,78 6,00 53,63 55,48 58,57
61,2
5 63,61
2 APK
SD/MI/Paket A 0 118 % 0 0,05 0,10 0,20 0,33 0,78
117,2 7
113,6 7
113,6
8 0,33
114,2 1
3 APM
SD/MI/Paket A 0
99,50
% 0 0.06 0,16 0,21 0,26 0,29 99,22 99,23 99,25 0,28 99,94
4
APK
SMP/MTs/Paket B
0 101,5
0 % 0 0,06 0,12 0,24 0,33 1,99 99,53
101,8 5
101,8
6 0,35
102,5 1
5
APM
SMP/MTs/Paket B
0 90,00
% 0 0,06 0,13 0,28 0,39 1,00 89,45 89,47 89,49 0,46 97,07
6
APK
SMA/SMK/Pake t C
0 70,55
(8)
7
APM
SMA/SMK/Pake t C
0 60,00
% 0 1,25 1,20 1,35 1,50 5 55,76 61,67 65,08 1,50 68,28
8
Jumlah
Penduduk Buta Aksara (usia-15-44 Tahun)
0 0 0 12.73
3
12.73 3
12.73 3
12.73 3
12.73
3
-11.08 4
30.04 9
39,7
4 2.500
9 Jumlah Sekolah
Inklusi SD 0 24 0 1 4 7 10 13 - 15 35 120 44
10 Jumlah Sekolah
Inklusi SMP 0 12 0 0 3 6 9 12 - 3 2 166 15
11
Tingkat
Ketersediaan sarana/prasara na pendukung SLB
0 72% 0 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 - 54,10 64,00 100 100
12
Jumlah
Pendidik SD yg sdh S1/D4
0 100 % 0 7,70 15,40 23,10 30,80 38,30 62,08 62,08 92,53 0,81 78,99
13
Jumlah
Pendidik SMP yg sdh S1/D4
0 100 % 0 3,10 3,10 3,10 3,10 3,10 86,24 84,21 94,29 1,88 86,16
14
Jumlah
Pendidik SMA yg sdh S1/D4
(9)
15
Jumlah
Pendidik SMK yg sdh S1/D4
0 100 % 0 2,38 2,38 2,38 2,38 2,38 89,62 90,93 93,46 1,68 94,46
16
Jumlah
Pengawas SD yang sudah S2
0 55 0 5 12 12 12 55 - 4 12
6 7
17
Jumlah
Pengawas SMP yang sudah S2
0 12 0 2 2 2 2 12 - 13 2 13 13
18
Jumlah
Pengawas SMA yang sudah S2
0 12 0 2 2 2 2 1 - 11 2 11 10
19
Jumlah
Pengawas SMK yang sudah S2
0 8 0 0 1 1 0 0 - 7 1 0 6
20
Jumlah SD yg memiliki
perpustakaan
0 577 0 114 71 70 70 70 - 242 365 14 391
21
Jumlah SMP yg memiliki
perpustakaan
0 74 0 5 5 5 5 7 - 70 76 5 100
22
Jumlah SMA yg memiliki
perpustakaan
0 18 0 13 1 2 2 0 - 27 29 0 30
(10)
memiliki perpustakaan
24
Jumlah SD yg memiliki
RAPBS
0 588 0 588 588 588 588 588 - 590 580 592 592
25
Jumlah SMP yg memiliki
RAPBS
0 108 0 108 108 108 108 108 - 108 139 136 145
26
Jumlah SMAyg memiliki
RAPBS
0 40 0 40 40 40 40 40 - 40 44 44 48
27
Jumlah SMK yg memiliki
RAPBS
0 40 0 40 40 40 40 40 - 30 40 42 52
28
Jumlah siswa SD/MI droup out
0 99 0 0 0 42 32 42 0,12 0,09 0,06 32 30
29
Jumlah siswa SMP/MTs droup out
0 48 0 0 0 40 40 40 0,25 0,23 0,21 41 227
30
Jumlah siswa SMA/SMK/MA droup out
(11)
2.3.1 Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka Partisipasi Kasar (APK) dimaknai sebagai Rasio jumlah siswa pada jenjang pendidikan SD/SLTP/SLTA atau yang sederajat dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun (7-12 tahun untuk SD atau yang sederajat, 13-15 tahun untuk SLTP atau yang sederajat dan 16-18 tahun untuk SLTA atau yang sederajat), berapapun usianya yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Angka APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yan g paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.Meskipun demikian APK merupakan salah satu indikator kinerja utama dalam melihat keberhasilan pembangunan pendidikan yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
Sampai dengan tahun 2015, APK pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Lombok Tengah adalah sebagai berikut: (1) untuk jenjang pendidikan SD/MI/Paket A, sebesar 114,21; (2) untuk jenjang pendidikan SMP/MTs/Paket B, sebesar 102,51, dan (3) untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA/Paket C, sebesar 73,02. Dibandingkan dengan APK rata-rata secara nasional tahun 2014, capaian APK Lombok Tengah dapat dikatakan baik. Selain itu bila dikaitkan dengan target kinerja yang dirumuskan dalam Renstra Kementerian Pendidikan Nasional, terbukti capaian APK Lombok Tengah telah melampaui angka yang ditargetkan kecuali APK SD/MI/Paket A masih berada dibawah angka yang ditargetkan.
2.3.2 Angka Partisipasi Murni (APM)
Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan jumlah penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut. Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan, dan juga merupakan salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan pendidikan atas pemerataan serta perluasan akses pendidikan. Pada tahun 2015 APM untuk jenjang pendidikan SD/MI/Paket A sebesar 99,94, untuk jenjang SMP/MTs/Paket B sebesar 97,07, sementara untuk jenjang
(12)
SMA/SMK/MA/Paket C sebesar 68,25. Berbeda dengan APK, capaian APM di Lombok Tengah lebih tinggi dari rata-rata nasional dan juga target APM yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Meskipun demikian dilihat dari peningkatannya dari tahun ke tahun sejak tahun 2011, terbukti lamban, terutama untuk jenjang SMA/SMK/MA/Paket C . Mencermati pembangunan pendidikan melalui indikasi APM, memberikan pemahaman bahwa persoalan APM pada dasarnya terkait dengan upaya untuk meningkatkannya pada jenjang pendidikan SMA/SMK/MA/Paket C.Tetapi Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, dimana urusan pendidikan menengah akan menjadi urusan pemerintah provinsi maka peningkatan APK dan APM pendidikan menengah secara otomatis akan menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi.
2.3.3 Angka Putus Sekolah
Angka Putus Sekolah merupakan perbandingan siswa yang tidak tuntas menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu dengan jumlah siswa pada jenjang yang bersangkutan dikalikan 100%. Pada prinsipnya angka putus sekolah memberikan gambaran tentang persentase jumlah anak pada jenjang pendidikan tertentu yang tidak menyelesaikan belajarnya hingga lulus. Pembangunan pendidikan diarahkan untuk mengurangi angka putus sekolah pada semua jenjang pendidikan.
Pada tahun 2015, angka putus sekolah pada jenjang pendidikan SD/MI/Paket A, sebesar 0,03, artinya sebesar 0,03% siswa SD/MI/Paket A, tidak dapat menuntaskan sekolahnya di jenjang pendidikan tersebut. Untuk jenjang pendidikan SMP/MTs/Paket B, angka putus sekolah sebesar 0,47, atau sebesar 0,47% siswa SMP/MTs/Paket B tidak berhasil lulus pada jenjang pendidikan tersebut. Untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA/Paket C, lebih besar dibanding jenjang di bawahnya, yaitu sebesar 1,27 yang juga memiliki arti sama, ada 1,27% siswa yang tidak menuntaskan pendidikan menengahnya. Dilihat dari pencapaian pembangunan pendidikan angka putus sekolah pada berbagai jenjang pendidikan di Lombok Tengah relatif rendah, dan memberikan kesimpulan bahwa penanganan masalah putus sekolah (drop out) di Lombok Tengah berhasil dengan baik.
(13)
Kabupaten Lombok Tengah dalam menurunkan angka putus sekolah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, dari tahun 2011 hingga 2015, dapat dikatakan masih bersifat fluktuatif, hal ini tidak bisa dihindari karena pada dasarnya siswa putus disebabkan bukan hanya karena faktor ekonomi tetapi juga faktor motivasi siswa dan faktor budaya seperti perkawinan dini ketika siswa masih di bangku sekolah.
2.3.4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Di Lombok Tengah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pertumbuhan jumlah lembaga PAUD terus mengalami peningkatan dan pada tahun 2015 jumlah lembaga paud mencapai 790 lembaga jumlah ini belum termasuk RA/BA yang dikelola oleh kementerian agama. Sejalan dengan peningkatan lembaganya jumlah siswa PAUD juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 jumlah siswa sebanyak 15.090 orang. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD sebesar 63,61. Untuk jumlah lembaga PAUD yang paling banyak kecamatan Praya dengan jumlah 112 lembaga, sementara yang paling sedikit kecamatan Pringgarata sebanyak 42 lembaga. Perbedaan ini sebenarnya lebih disebabkan oleh luas wilayah dan jumlah penduduk di kedua daerah tersebut. Secara keseluruhan perkembangan capaian kinerja Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Lombok Tengah dari tahun 2011 hingga 2015 berdasar jumlah lembaga telah mencapai hasil yang menggembirakan sedangkan untuk meningkatkan mutu dan kualitas penyelenggaraan pendidikan anak usia dini pemerintah Kabupaten Lombok Tengah harus bekerja lebih keras lagi.
2.3.4 Buta Aksara
Capaian hasil layanan pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah terkait dengan pemberantasan buta huruf pada dasarnya masih belum maksimal. Oleh karena capaian angka buta aksara ataupun jumlah penduduk usia di atas 15 tahun yang tidak menyandang buta huruf belum sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Renstra tahun 2011-2015. Secara keseluruhan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang masih menyandang buta aksara adalah 80.752 orang.
Disamping itu untuk menggambarkan capaian kinerja layanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kabupaten Lombok Tengah, dilakukan
(14)
dengan menguraikan besaran anggaran serta realisasinya hingga akhir periode pembangunan pendidikan 2011-2015 sesuai dengan bidang dan urusan yang menjadai tanggungjawab Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah. Besaran anggaran selama lima tahun adalaha seperti pada tabel berikut :
(15)
Tabel 2.3
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Lombok Tengah
Uraian
Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada tahun
Ke-Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun
Ke-Rata-rata Pertumbu
han
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Angg
aran
Rea lisa si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12
) (13 ) (1 4) (1 5) (1
6) (17) (18)
Program PAUD 620.447. 640 624.050 .000 915.555 .000 1.952.2 38.000 2.191.7 93.000 620.28 7.640 623.55 0.000 912.43 5.250 1.929.7 07.000 2.176.9 25.300 99, 97 99, 92 99 ,6 6 98 ,8 5 99 ,3 2 43, 20 42, 79 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan tahun 122.133. 703.049, 83 74.058. 044.102 ,09 38.918. 420.227 ,92 41.224. 255.48 7 36.356. 469.000 86.516. 355.91 4 73.302. 267.84 7 38.541. 449.49 1 36.043. 973.53 4 34.457. 704.65 7 70, 84 98, 98 99 ,0 3 87 ,4 3 94 ,7 8 -23, 17 -18, 39 Program Pendidikan 2.616.42 4.260,20 2.588.4 40.557 25.100. 313.911 22.691. 388.50 26.432. 761.000 2.603.7 35.018 2.564.9 45.450 24.947. 204.79 20.070. 098.04 25.890. 064.76 99, 52 99, 09 99 ,3 88 ,4 97 ,9 218 ,88 220 ,14
(16)
Menengah ,99 5 9 3 9 9 5 5 Program Pendidikan Non Formal 43.257.6 00,00 344.075 .000 1.835.2 34.500 1.340.1 18.000 1.665.5 60.000 40.880. 004 340.71 1.500 1.717.8 11.700 1.339.8 69.000 1.570.2 37.900 94, 50 99, 02 93 ,6 0 99 ,9 8 94 ,2 8 281 ,52 283 ,20 Program Pendidikan Luar Biasa
0 0 0 0 382.868
.800 0 0 0 0
381.96 5.800 0,0 0 0,0 0 0, 00 0, 00 99 ,7 6 -100 ,00 0,0 0 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 269.799. 250 78.280. 000 78.280. 000 491.57 9.000 535.382 .300 269.47 9.250 78.280. 000 76.090. 000 485.55 6.200 426.74 9.173 99, 88 10 0,0 0 97 ,2 0 98 ,7 7 79 ,7 1 116 ,48 113 ,07 Program Pengembang an Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
0 0 465.609
.301
641.44 9.000
471.745
.480 0 0
465.59 1.800 636.41 6.600 422.17 3.300 0,0 0 0,0 0 10 0 99 ,2 2 89 ,4 9 -47, 17 0,0 0 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
0 0 0
177.70
0.000 1.459.5
85.000 0 0 o
175.73 1.500 1.380.2 64.100 0,0 0 0,0 0 0, 00 98 ,8 9 94 ,5 7 105 ,34 0,0 0
(17)
Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan 211.055. 300 244.474 .450 552.862 .450 396.03 2.883 400.000 .000 210.84 5.300 242.17 4.450 536.60 4.250 383.28 2.883 390.44 3.180 99, 90 99, 06 97 ,0 6 96 ,7 8 97 ,6 1 28, 65 27, 43 Program Pembinaan dan Pemasyaraka tan Olahraga 136.002. 200 248.752 .500 1.098.2 55.000 482.09 5.000 950.000 .000 135.60 0.200 243.20 2.500 1.066.9 90.400 481.87 5.000 755.69 5.050 99, 70 97, 77 97 ,1 5 99 ,9 5 79 ,5 5 116 ,34 105 ,02
(18)
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah
Analisis atas tantangan yang dihadapi dan peluang bagi pengembangan layanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah memerlukan analisis atas kondisi internal dan eksternal. Untuk itu diperlukan analisis atas kekuatan(Strength), kelemahan(Weakness), peluang(Opportunity), tantangan (Threat), atau analisis SWOT atas kondisi pendidikan di Lombok Tengah yang pada dasarnya merupakan gambaran tentang kinerja layanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah.
2.4.1 Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan (Strength) dalam upaya pengembangan layanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut:
1. Kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Dinas Pendididikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah sangat memadai, dengan jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan untuk menjalankan pekerjaan berdasarkan tupoksi organisasi, dilengkapi dengan kualifikasi akademik dan keterampilan yang sesuai bagi upaya pengembangan layanan pendidikan;
2. Efektivitas dan efisiensi pengelolaan organisasi yang mampu menciptakan budaya kerja yang produktif dan iklim organisasi yang kondusif di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah;
3. Penguasaan dan penerapan teknologi dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan yang mampu meningkatkan produktivitas sumberdaya manusia di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah.
2.4.2 Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan (weakness) dalam upaya pengembangan layanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut:
1. Berkurangnya jumlah anggaran untuk pengembangan
program-program layanan pendidikan yang bersumber dari APBD dan APBN menyebabkan beberapa indikator kinerja utama yang telah ditetapkan menjadi tidak tercapai;
2. Pemerataan penempatan dan alokasi sumberdaya manusia pada berbagai bidang dan sub bagian yang kurang memperhatikan jenjang
(19)
karir dan tingkat kemampuan serta keterampilan, mengakibatkan adanya perbedaan produktivitas dan hasil kerja pada masing-masing bidang dan sub bagian di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah;
3. Pengembangan program kerja tahunan masih belum mengacu pada perencanaan strategis jangka menengah, mengakibatkan kontinyuitas dan keberlanjutan program dari tahun ke tahun sesuai dengan rencana jangka menengah kurang tercapai dan mampu mengantisipasi perkembangan yang berlangsung di masyarakat;
4. Pada beberapa implementasi program masih dijumpai kekurangjelasan dan kekurangtegasan dalam pelimpahan wewenang dari tingkat pimpinan kepada bawahan, serta kekurangsesuaian penunjukan bidang atau sub bagian untuk melaksanakan program-program kerja yang dilaksanakan;
5. Masih ada satu UPT, yaitu UPT Perpustakaan yang tingkat eseloneringnya sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan dan kondisi masyarakat saat ini, hal ini tentu berpengaruh pada efektivitas koordinasi dan pemberian layanan kepada masyarakat.
2.4.3 Faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang (opportunity) dalam
upaya pengembangan layanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut:
1. Makin meningkatnya kebutuhan, kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai faktor penentu untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan harapan untuk meraih keberhasilan di masa depan;
2. Bidang pendidikan menjadi prioritas utama dalam pengembangan program- program pembangunan baik pada skala nasional maupun regional dan di tingkat kabupaten, sejalan dengan makin meningkatnya kesadaran bahwa upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan menjadi kunci keberhasilan untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
3. Makin meningkatnya peran serta masyarakat dalam memberikan layanan pendidikan, sejalan dengan makin meningkatnya kebutuhan akan pendidikan di kalangan masyarakat. Lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola dan diselenggarakan oleh masyarakat makin meningkat keberagaman maupun kualitasnya;
(20)
4. Arus globalisasi, keterbukaan dan makin meningkatnya persaingan antar negara pada kawasan regional maupun internasional menumbuhkan kerjasama antar negara maupun antar lembaga dalam pengembangan dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Di sisi yang lain juga menumbuhkan kesadaran akan penting peningkatan kualitas pendidikan untuk menghadapi penigkatan persaingan antar bangsa di segala sendi kehidupan;
5. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang positif bagi peningkatan efektivitas dan efisiensi pada pengelolaan dan pelaksaaan pendidikan pada berbagai jalur dan jenjang pendidikan. Berbagai riset dalam bidang pendidikan telah membawa peningkatan kualitas pendidikan melalui temuan-temuan inovatif dalam praktek pembelajaran. Selain itu pemanfaatan teknologi dalam praktek pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan.
2.4.4 Faktor-faktor eksternal yang merupakan tantangan (threat) dalam upaya pengembangan layanan Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengahadalah sebagai berikut:
1. Tuntutan kebutuhan masyarakat atas layanan pendidikan baik dari sisi kuantitas dan kualitas yang makin meningkat, serta makin meningkatnya sikap kritis masyarakat atas berbagai kebijakan dan implementasi program-program pendidikan, memerlukan kepekaan untuk memahami dinamika perkembangan kehidupan di masyarakat dan pengambilan kebijakan serta pengembangan program-program pendidikan yang memadai untuk memenuhinya;
2. Kesenjangan yang masih tinggi pada tingkat produktivitas kinerja secara kuantitatif dan kualitatif antar kecamatan dan antar satuan pendidikan negeri dan satuan pendidikan swasta berpengaruh pada terjadinya variabilitas pencapaian target kinerja dalam implementasi program dan kegiatan.
3. Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah, dimana pengelolaan pendidikan menengah akan menjadi kewenangan pemerintah provinsi, hal ini akan memberi peluang bagi pemerintah kabupaten untuk lebih meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan dasar.
4. Belum optimalnya peran dan fungsi Komite sekolah serta belum optimalnya pemberdayaan Dewan Pendidikan dalam membantu
(21)
peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang bermutu, bermakna dan bermanfaat dalam pengembangan dan penyelenggaraan pendidikan.
(1)
Menengah ,99 5 9 3 9 9 5 5 Program Pendidikan Non Formal 43.257.6 00,00 344.075 .000 1.835.2 34.500 1.340.1 18.000 1.665.5 60.000 40.880. 004 340.71 1.500 1.717.8 11.700 1.339.8 69.000 1.570.2 37.900 94, 50 99, 02 93 ,6 0 99 ,9 8 94 ,2 8 281 ,52 283 ,20 Program Pendidikan Luar Biasa
0 0 0 0 382.868
.800 0 0 0 0
381.96 5.800 0,0 0 0,0 0 0, 00 0, 00 99 ,7 6 -100 ,00 0,0 0 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 269.799. 250 78.280. 000 78.280. 000 491.57 9.000 535.382 .300 269.47 9.250 78.280. 000 76.090. 000 485.55 6.200 426.74 9.173 99, 88 10 0,0 0 97 ,2 0 98 ,7 7 79 ,7 1 116 ,48 113 ,07 Program Pengembang an Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
0 0 465.609
.301
641.44 9.000
471.745
.480 0 0
465.59 1.800 636.41 6.600 422.17 3.300 0,0 0 0,0 0 10 0 99 ,2 2 89 ,4 9 -47, 17 0,0 0 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
0 0 0
177.70
0.000 1.459.5
85.000 0 0 o
175.73 1.500 1.380.2 64.100 0,0 0 0,0 0 0, 00 98 ,8 9 94 ,5 7 105 ,34 0,0 0
(2)
Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan
211.055. 300
244.474 .450
552.862 .450
396.03
2.883 400.000 .000
210.84 5.300
242.17 4.450
536.60 4.250
383.28 2.883
390.44 3.180
99, 90
99, 06
97 ,0
6 96
,7 8
97 ,6
1
28, 65
27, 43 Program
Pembinaan dan
Pemasyaraka tan Olahraga
136.002. 200
248.752 .500
1.098.2 55.000
482.09
5.000 950.000 .000
135.60 0.200
243.20 2.500
1.066.9 90.400
481.87 5.000
755.69 5.050
99, 70
97, 77
97 ,1
5 99
,9 5
79 ,5
5
116 ,34
105 ,02
(3)
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah
Analisis atas tantangan yang dihadapi dan peluang bagi pengembangan layanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah memerlukan analisis atas kondisi internal dan eksternal. Untuk itu diperlukan analisis atas kekuatan(Strength), kelemahan(Weakness), peluang(Opportunity), tantangan (Threat), atau analisis SWOT atas kondisi pendidikan di Lombok Tengah yang pada dasarnya merupakan gambaran tentang kinerja layanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah.
2.4.1 Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan (Strength) dalam upaya pengembangan layanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut:
1. Kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Dinas Pendididikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah sangat memadai, dengan jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan untuk menjalankan pekerjaan berdasarkan tupoksi organisasi, dilengkapi dengan kualifikasi akademik dan keterampilan yang sesuai bagi upaya pengembangan layanan pendidikan;
2. Efektivitas dan efisiensi pengelolaan organisasi yang mampu menciptakan budaya kerja yang produktif dan iklim organisasi yang kondusif di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah;
3. Penguasaan dan penerapan teknologi dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan yang mampu meningkatkan produktivitas sumberdaya manusia di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah.
2.4.2 Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan (weakness) dalam upaya pengembangan layanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut:
1. Berkurangnya jumlah anggaran untuk pengembangan program-program layanan pendidikan yang bersumber dari APBD dan APBN menyebabkan beberapa indikator kinerja utama yang telah ditetapkan menjadi tidak tercapai;
2. Pemerataan penempatan dan alokasi sumberdaya manusia pada berbagai bidang dan sub bagian yang kurang memperhatikan jenjang
(4)
karir dan tingkat kemampuan serta keterampilan, mengakibatkan adanya perbedaan produktivitas dan hasil kerja pada masing-masing bidang dan sub bagian di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah;
3. Pengembangan program kerja tahunan masih belum mengacu pada perencanaan strategis jangka menengah, mengakibatkan kontinyuitas dan keberlanjutan program dari tahun ke tahun sesuai dengan rencana jangka menengah kurang tercapai dan mampu mengantisipasi perkembangan yang berlangsung di masyarakat; 4. Pada beberapa implementasi program masih dijumpai
kekurangjelasan dan kekurangtegasan dalam pelimpahan wewenang dari tingkat pimpinan kepada bawahan, serta kekurangsesuaian penunjukan bidang atau sub bagian untuk melaksanakan program-program kerja yang dilaksanakan;
5. Masih ada satu UPT, yaitu UPT Perpustakaan yang tingkat eseloneringnya sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan dan kondisi masyarakat saat ini, hal ini tentu berpengaruh pada efektivitas koordinasi dan pemberian layanan kepada masyarakat.
2.4.3 Faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang (opportunity) dalam upaya pengembangan layanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut:
1. Makin meningkatnya kebutuhan, kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai faktor penentu untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan harapan untuk meraih keberhasilan di masa depan;
2. Bidang pendidikan menjadi prioritas utama dalam pengembangan program- program pembangunan baik pada skala nasional maupun regional dan di tingkat kabupaten, sejalan dengan makin meningkatnya kesadaran bahwa upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan menjadi kunci keberhasilan untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
3. Makin meningkatnya peran serta masyarakat dalam memberikan layanan pendidikan, sejalan dengan makin meningkatnya kebutuhan akan pendidikan di kalangan masyarakat. Lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola dan diselenggarakan oleh masyarakat makin meningkat keberagaman maupun kualitasnya;
(5)
4. Arus globalisasi, keterbukaan dan makin meningkatnya persaingan antar negara pada kawasan regional maupun internasional menumbuhkan kerjasama antar negara maupun antar lembaga dalam pengembangan dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Di sisi yang lain juga menumbuhkan kesadaran akan penting peningkatan kualitas pendidikan untuk menghadapi penigkatan persaingan antar bangsa di segala sendi kehidupan;
5. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang positif bagi peningkatan efektivitas dan efisiensi pada pengelolaan dan pelaksaaan pendidikan pada berbagai jalur dan jenjang pendidikan. Berbagai riset dalam bidang pendidikan telah membawa peningkatan kualitas pendidikan melalui temuan-temuan inovatif dalam praktek pembelajaran. Selain itu pemanfaatan teknologi dalam praktek pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan.
2.4.4 Faktor-faktor eksternal yang merupakan tantangan (threat) dalam upaya pengembangan layanan Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengahadalah sebagai berikut:
1. Tuntutan kebutuhan masyarakat atas layanan pendidikan baik dari sisi kuantitas dan kualitas yang makin meningkat, serta makin meningkatnya sikap kritis masyarakat atas berbagai kebijakan dan implementasi program-program pendidikan, memerlukan kepekaan untuk memahami dinamika perkembangan kehidupan di masyarakat dan pengambilan kebijakan serta pengembangan program-program pendidikan yang memadai untuk memenuhinya;
2. Kesenjangan yang masih tinggi pada tingkat produktivitas kinerja secara kuantitatif dan kualitatif antar kecamatan dan antar satuan pendidikan negeri dan satuan pendidikan swasta berpengaruh pada terjadinya variabilitas pencapaian target kinerja dalam implementasi program dan kegiatan.
3. Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, dimana pengelolaan pendidikan menengah akan menjadi kewenangan pemerintah provinsi, hal ini akan memberi peluang bagi pemerintah kabupaten untuk lebih meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan dasar.
4. Belum optimalnya peran dan fungsi Komite sekolah serta belum optimalnya pemberdayaan Dewan Pendidikan dalam membantu
(6)
peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang bermutu, bermakna dan bermanfaat dalam pengembangan dan penyelenggaraan pendidikan.