Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Pasar Pajak USU Karona Padang Bulan Medan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk terpadat
di dunia. Kepadatan penduduk tersebut tentu berdampak pula pada beragam
jenisnya mata pencaharian penduduknya. Mengingat belum meratanya tingkat
pertumbuhan perekonomian di Indonesia tentu menjadi salah satu hal yang harus
diperhatikan di Indonesia, jenis pekerjaan yang paling banyak dan tersebar di
setiap sudut di wilayah Indonesia adalah jenis Usaha Kecil dan Menengah yang
disingkat dengan UKM.
UKM (Usaha Kecil dan Menengah) sesuai namanya UKM merupakan
usaha kecil yang identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga yang
hanya terdiri dari beberapa jumlah pekerja. Menurut kategori BPS (Badan Pusat
Statistik) dalam mengelompokkan jumlah pekerja industri adalah sebagai berikut
:
- Industri rumah tangga

= jumlah pekerja 1-4 orang

- Industri menengah


= jumlah pekerja 20-99 orang

- Industri kecil

= jumlah pekerja 5-19 orang

- Industri besar

= jumlah pekerja 100 orang atau lebih

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis
dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam

Universitas Sumatera Utara

pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di
negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar
yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut.

Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya
tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM,
terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya
dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.

Pengembangan Usaha Kecil Menengah perlu mendapatkan perhatian yang
besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih
kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan
perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya Usaha Kecil
Menengah. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan
Usaha Kecil Menengah disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling
menguntungkan

antara

pengusaha

besar

dengan


pengusaha

kecil,

dan

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya.

Usaha Kescil Menengah yang kita kenal memang merupakan usaha kecil,
namun UKM sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
perekonomian nasional.UKM memberikan kontribusi yang cukup besar kepada
perekonomian nasional dari pajak penghasilan.UKM juga memberikan dampak
positif yang sangat menjanjikan khususnya bagi para pelaku ekonomi yang sukses
yang mengawali usahanya dari UKM.

Universitas Sumatera Utara

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan pelaku bisnis yang bergerak
pada berbagai bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat.

Berdasarkan data BPS (2003), populasi usaha kecil dan menengah (UKM)
jumlahnya mencapai 42,5 juta unit atau 99,9 persen dari keseluruhan pelaku bisnis
di tanah air. UKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja, yaitu sebesar 99,6 persen. Semenrtara itu, kontribusi UKM terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 56,7 persen.

Perkembangan peran usaha kecil, dan menengah (UKM) yang besar
ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta kontribusinya terhadap
pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Pada tahun 2003, persentase
jumlah UKM sebesar 99,9 persen dari seluruh unit usaha, yang terdiri dari usaha
menengah sebanyak 62,0 ribu unit usaha dan jumlah usaha kecil sebanyak 42,3
juta. UKM telah menyerap lebih dari 79,0 juta tenaga kerja atau 99,5 persen dari
jumlah tenaga kerja pada tahun 2004 jumlah UKM diperkirakan telah melampaui
44 juta unit.Jumlah tenaga kerja ini meningkat rata-rata sebesar 3,10 persen per
tahunnya dari posisi tahun 2000. Kontribusi UKM dalam PDB pada tahun 2003
adalah sebesar 56,7 persen dari total PDB nasional, naik dari 54,5 persen pada
tahun 2000. Sementara itu pada tahun 2003, jumlah koperasi sebanyak 123 ribu
unit dengan jumlah anggota sebanyak 27.283 ribu orang, atau meningkat masingmasing 11,8 persen dan 15,4 persen dari akhir tahun 2001.
Perkembangan UKM yang meningkat dari segi kuantitas tersebut belum
diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UKM. Permasalahan klasik yang

dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah

Universitas Sumatera Utara

internal yang dihadapi UKM yaitu: rendahnya kualitas SDM UKM dalam
manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya
kewirausahaan dari para pelaku UKM, dan terbatasnya akses UKM terhadap
permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya.
Sedangkan masalah eksternal yang dihadapi oleh UKM diantaranya adalah
besarnya biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan
kelangkaan bahan baku. Juga yang menyangkut perolehan legalitas formal yang
hingga saat ini masih merupakan persoalan mendasar bagi UKM di Indonesia,
menyusul tingginya biaya yang harus dikeluarkan dalam pengurusan perizinan.
Pada tahun 2008, kontribusi UKM terhadap penciptaan devisa nasional
melalui ekspor non migas mengalami peningkatan sebesar Rp. 40,75 triliun atau
28,49% yaitu dengan tercapainya angka sebesar Rp. 183,76 triliun atau 20,17%
dari total nilai ekspor non migas nasional (www.bps.go.id). Selanjutnya pada
tahun 2008, kontribusi UKM terhadap total PDB nasional adalah sebesar Rp.
1.165,26 triliun atau 58,33%.Kemudian pada tahun 2008, UKM mampu menyerap
tenaga kerja sebesar 90.896.270 orang atau 97,04% dari total penyerapan tenaga

kerja yang ada. Jumlah ini meningkat sebesar 2,43% atau 2.156.526 orang
dibandingkan tahun sebelumnya. UKM masih akan menjadi primadona bagi
pengemabngan ekonomi daerah di masa mendatang. Banyak program yang telah
dijalankan untuk memberdayakan UKM sejak hampir 10 tahun yang lalu, namun
hasilnya sampai saat ini belum menggembirakan. Sehingga perlu dicarikan Model
baru yang berbeda dengan yang sebelumnya agar UKM tidak jalan di tempat.

Universitas Sumatera Utara

Saat ini, UKM hampir sebagian besar menguasai sektor usaha Indonesia.
Oleh karena itu, untuk mengembangkan UKM pemerintah perlu melindungi UKM
agar dapat bersaing secara sehat dengan usaha ekonomi lain yang lebih besar.
Dan telah kita ketahui juga bahwa ketika masa krisis moneter perusahaanperusahaan besar mengalami collapse, UKM masih mampu bertahan menghadapi
krisis tersebut, sehingga UKM perlu mendapatkan perhatian khusus dari
pemerintah untuk lebih dikembangkan.
Perkembangan UKM di Indonesia masih terhambat sejumlah persoalan.
Beberapa hal yang masih menjadi penghambat dalam pengembangan UKM
ditinjau dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal UKM, dimana
penanganan masing-masing faktor harus bersinergi untuk memperoleh hasil yang
maksimal, yaitu: (1) Faktor Internal : merupakan masalah klasik dari UKM yaitu

lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,
produksi, pemasaran dan sumber daya manusia); (2) Faktor Eksternal : merupakan
masalah yang muncul dari pihak pengembang dan pembina UKM, misalnya solusi
yang diberikan tidak tepat sasaran, tidak adanya monitoring dan program yang
tumpang tindih antar institusi.
Perlu disadari, UKM berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan
dinamis. Jadi, upaya mengembangkan UKM tidak banyak berarti bila tidak
mempertimbangkan pembangunan (khususnya ekonomi) lebih luas. Konsep
pembangunan yang dilaksanakan akan membentuk „aturan main‟ bagi pelaku
usaha sehingga upaya pengembangan UKM tidak hanya bisa dilaksanakan secara
parsial, melainkan harus terintegrasi dengan pembangunan ekonomi nasional dan
dilaksanakan

secara

berkesinambungan.

Kebijakan

ekonomi


(terutama

Universitas Sumatera Utara

pengembangan dunia usaha) yang ditempuh selama ini belum menjadikan ikatan
kuat bagi terciptanya keterkaitan antara usaha besar dan UKM.
Pasar Pajak USU Karona Padang Bulan Medan merupakan salah satu
pasar tradisional terkini yang saat ini sedang berkembang pesat sebagai pasar
tradisional terkini pasar ini memiliki banyak jenis usaha kecil dan menengah yang
menawarkan berbagai jenis produk barang dan jasa. Perkembangan yang terjadi di
pasar Pajak USU Karona Padang Bulan Medan dari tahun ketahun dapat dilihat
secara signifikan perkembangannya yang cukup baik. Hal itu terbukti dari
bertambahnya jumlah pedagang dan kios di Pasar Tradisional tersebut.
Keberadaan Pasar Pajak USU tersebut tentunya memberikan pengaruh
yang baik terhadap perekonomian, khususnya perekonomian para pedagang yang
memiliki usaha di lokasi pasar tersebut. Namun, perlu ditinjau kembali bagaimana
peran pemerintah dalam memberdayakan para pelaku UKM di Pasar tersebut, baik
dalam hal pengurusan perizinan usaha, pemberian pinjaman modal dan juga
pemasaran hasil produksi.

Dari uraian latar belakang di atas maka penulis berkeinginan untuk dapat
mempelajari sekaligus menganalisa lebih mendalam salah satu Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) yang berada di Padang Bulan tersebut. Maka penulis akan
mengambil judul “ STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH (UKM) DI PASAR PAJAK USU KARONA PADANG
BULAN MEDAN “

Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis mengangkat rumusan
masalah, yaitu: ”Bagaimana Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah di Pasar Pajak USU Karona Medan? ”

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Mengetahui yang menjadi factor peluang, ancaman, kekuatan dan
kelemahan sebagai strategi yang diterapkan di UKM Pasar Pajak USU
Karona Padang Bulan Medan

2. Mengetahui strategi yang tepat dalam pengembangan UKM Pasar
Pajak USU Karona dalam mengahadapi persaingan.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh melalui kegiatan penelitian ini, yaitu:
a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai Strategi
Pengembangan UKM di pasar pajak USU Karona Medan.
b. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan sumber bacaan di lingkungan FISIP USU,khususnya di
bidang Ilmu Administrasi Negara.

Universitas Sumatera Utara

c. Secara praktis, Secara praktis hasil penulisan ini diharapkan dapat
menambah masukan bagi Pemerintah berupa saran-saran untuk
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam Strategi Pengembangan
UKM di pasar pajak USU Karona Medan.

Universitas Sumatera Utara