Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Melalui Etos Kerja Pada Kecamatan Sekabupaten Aceh Tamiang

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pegawai Negeri Sipil dalam organisasi dituntut dapat memberikan kontribusi
positif melalui kinerja yang baik, mengingat kinerja organisasi tergantung pada kinerja
pegawai. Kinerja pegawai baik secara individual maupun kelompok sangat penting bagi
lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya
manusia sehingga dapat berfungsi secara produktif, efektif, dan efisien.
Kinerja

mengarah

pada

bagaimana

seseorang

pegawai

melaksanakan


pekerjaannya atau unjuk kerja. Kata unjuk kerja berarti kinerja tiap individu dapat
dilihat dari semangat atau keseriusan individu dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya. Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah bidang sumber daya
manusia sebagai pilar utama penyelenggaraan pemerintahan adalah tantangan untuk
dapat mengembangkan sistem perencanaan Sumber Daya Manusia aparatur pemerintah
sesuai hasil penataan struktur dan perangkat kelembagaan. Konsekuensinya adalah
pembentukan disiplin, etika dan moral ditingkat pelaksana yaitu Pegawai Negeri Sipil
(PNS) bertujuan meningkatkan kinerja terhadap perwujudan aparatur pemerintah yang
bebas Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN), dan professional.
Pegawai Negeri Sipil harus mampu memainkan peranan tersebut antara lain
dapat dilihat dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan
kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, pemerintah serta yang bersatu padu,
1

bermental baik, berwibawa, kuat, berdayaguna, berhasilguna, bersih, berkualitas tinggi,
sadar akan tanggungjawabnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
Kabupaten Aceh Tamiang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Aceh
Timur. Kabupaten Aceh Tamiang secara hukum memperoleh status Kabupaten definitif
berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten

Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan
Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pegawai
Negeri Sipil Kabupaten Aceh Tamiang sebagai salah satu unit pendukung
penyelenggaraan pemerintah didaerah merupakan sumber daya manusia yang meliputi
semua orang yang berstatus sebagai anggota dalam organisasi/ unit masing-masing
mempunyai peran dan fungsi yang terakumulasi baik dari latar belakang pendidikan,
tingkat pengetahuan, kecerdasan, intelektualitas, keterampilan yang memadai, keahlian,
dan human relation.
Tercapainya kinerja Pegawai Negeri Sipil merupakan cerminan hasil kerja keras
seluruh pegawai yang berada dilingkungannya. Kinerja menunjuk pada suatu hasil
kegiatan sumber daya manusia yang ada dalam organisasi secara bersama-sama
membawa hasil akhir yang didasarkan pada tingkat mutu dan standar yang telah
ditetapkan. Tuntutan kinerja yang tinggi memang sudah menjadi bagian dari organisasi,
namun pada kenyataannya belum semua pegawai memiliki kinerja yang tinggi sesuai
dengan yang diharapkan oleh organisasi.

Secara kualitas dan kuantitas untuk menilai

kinerja Pegawai Negeri Sipil Sekabupaten Aceh Tamiang dapat dilihat dari hasil kinerja
pegawai dalam periode tertentu. Guna mengetahui kinerja Pegawai Negeri Sipil


Sekabupaten Aceh Tamiang peneliti meggunakan hasil Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pegawai (LAKIP) dari bulan Oktober, November dan Desember tahun 2014.
Tabel 1.1
Laporan Kinerja Pegawai (LAKIP)
Bulan Oktober, November dan Desember Tahun 2014
Aspek Yang
Dinilai

Hasil Kinerja

Target
Pencapaian

Oktober

November

Desember


Perilaku Kerja

56,09%

56,35%

52,42%

60%

Prestasi Kerja

36,57%

36,80%

36,80%

40%


Total

92,66%

93,80%

89,22%

100%

Sumber : Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Aceh
Tamiang (Diolah, 2015).

Dari Tabel 1.1 tersebut dapat diketahui bahwa hasil kinerja pada bulan Oktober
adalah 92,66% yang semula ditargetkan sebesar 100%, pada bulan November
mengalami kenaikan menjadi 93,80% tetapi dalam hal ini pada bulan November juga
belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 100% dan pada bulan Desember
kinerja pegawai mengalami penurunan yaitu 89,22% sehingga dapat dijelaskan kinerja
yang telah ditargetkan dari bulan Oktober, November dan Desember tahun 2014 belum
tercapai.


Selanjutnya

untuk

menguatkan

latar

belakang

penelitian,

peneliti

mengumpulkan informasi yang menyebabkan kinerja yang telah ditetapkan belum
tercapai, secara kualitas kerja permasalahannya adalah mengenai absensi pegawai yang
datang tidak tepat waktu yang berdampak pada absensi pegawai dan pulang lebih cepat
tanpa adanya izin dari pimpinan, selain itu juga masih ada beberapa pegawai yang


keterampilannya masih kurang yaitu masalah memberikan pendapat atau masukan
ketika adanya rapat.
Masalah selanjutnya secara kuantitas kerja adalah pencapaian target, ternyata
masih ada beberapa orang pegawai dalam menjalankan pekerjaannya belum sesuai
target yang ditentukan instansi. Informasi masalah yang diperoleh melalui informasi
tersebut menandakan pemahaman Pegawai Negeri Sipil Sekabupaten Aceh Tamiang
mengenai tugas dan isi kerja belum berjalan maksimal dikarenakan rendahnya etos kerja
sehingga pegawai tidak konsisten menyelesaikan pekerjaan.
Pentingnya peranan Pegawai Negeri Sipil Sekabupaten Aceh Tamiang dalam
rangka peningkatan kinerja tidak terlepas etos kerja yang tinggi dalam organisasi. Hal
ini sesuai dengan penelitian Husni (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa etos
kerja memiliki hubungan signifikan terhadap kinerja pegawai sehingga dapat
disimpulkan etos kerja merupakan satu dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi
kinerja. Secara individu etos kerja pegawai dapat menjadi sumber motivasi bagi
perbuatannya. Apabila dikaitkan dengan situasi kehidupan manusia yang sedang
“membangun”, maka etos kerja yang tinggi akan dijadikan sebagai prasyarat yang
mutlak, yang harus ditumbuhkan dalam kehidupan itu. Menurut Sinamo (2005), etos
kerja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental
yang disertai komitmen total pada paradigma kerja yang integral. Namun, kondisi yang
ada saat ini etos kerja Pegawai Negeri Sipil Sekabupaten Aceh Tamiang

memperlihatkan perilaku negatif, dimana semakin tidak konsistennya untuk hadir tepat
waktu bahkan semakin tinggi angka ketidakhadiran. Agar lebih jelas berikut data
ketidakhadiran Pegawai Negeri Sipil Sekabupaten Aceh Tamiang sebagai berikut :

Tabel 1.2
Rekapitulasi Ketidakhadiran Pegawai Negeri Sipil Tanpa Keterangan
Sekabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014
No.

Nama Kecamatan

Jumlah

Jumlah
Pegawai

Ketidakhadiran Pegawai

1.


Tamiang Hulu

27

10

2.

Bandar Pusaka

30

9

3.

Kejuruan Muda

26


7

4.

Tenggulun

23

7

5.

Rantau

35

12

6.


Kualasimpang

30

7

7.

Seruway

34

13

8.

Bendahara

25

8

9.

Banda Mulia

24

5

10.

Karang Baru

35

13

11.

Sekerak

37

11

12.

Manyak Payed

35

8

361

110

Jumlah

Sumber :
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten
Aceh Tamiang (Diolah, 2015).

Dari Tabel 1.2 menunjukkan bahwa tingginya angka ketidakhadiran pegawai
tanpa keterangan pada tahun 2014 berjumah 110 orang, pegawai yang tidak hadir tanpa
keterangan dalam organisasi dapat mengurangi rasa percaya diri pegawai, karena secara
umum setiap pegawai sangat bergantung lingkungannya yaitu rekan kerja, begitu

sebaliknya dalam berorganisasi keterlibatan pegawai secara tim dapat menumbuhkan
rasa semangat kerja yang tinggi.
Kelemahan Pegawai Negeri Sipil Sekabupaten Aceh Tamiang dalam
melaksanakan pekerjaan antara lain melakukan dan menyelesaikan pekerjaan yang sama
dan berulang-ulang, sehingga kondisi ini menjadi awal terjadinya kebosanan. Pegawai
Negeri Sipil Sekabupaten Aceh Tamiang adalah sumber daya manusia terpilih yang
mengharapkan adanya perubahan untuk menangani pekerjaan yang lebih kompleks dan
bervariasi

sehingga

pegawai

dapat

memberikan

kemampuan

terbaik

dalam

melaksanakan pekerjaan.
Sesuai hasil penelitian Soares (2010) menjelaskan pentingnya karakteristik
pekerjaan dalam mencapai kinerja pegawai dapat terwujud apabila pegawai memiliki
karakteristik pekerjaan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang menunjang. Setiap
organisasi harus mengetahui karakteristik pekerjaan pegawai secara rinci, karena
karakteristik pekerjaan bagi instansi pemerintah memiliki peran penting dalam
mewujudkan tujuan yang akan dicapai, peranan karakteristik pekerjaan terhadap kinerja
Pegawai Negeri Sipil yakni adanya pemahaman pegawai terhadap isi/tugas di dalam
pekerjaannya. Menurut Restanto (2008) karakteristik pekerjaan adalah atribut-atribut
tugas bersifat yang ada di dalam pekerjaan atau isi pekerjaan yang dirasakan pegawai
sebagai pemegang pekerjaan. Selain variabel karakteristik pekerjaan yang dapat
mempengaruhi kinerja pegawai, variabel lain yang menentukan naik turun kinerja
adalah variabel kompetensi.

Keberadaan kompetensi pegawai sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi
pemerintahan tidak terkecuali yang berada di daerah, karena kompetensi pegawai secara
individual harus mampu mendukung pelaksanaan strategi organisasi dan mampu
mendukung setiap perubahan yang dilakukan manajemen sesuai dengan peranannya
dalam organisasinya. Menurut hasil penelitian Ismail dan Abidin (2010) menganalisis
dampak kompetensi pekerja terhadap kinerja pegawai di sektor jasa swasta, hal ini
berarti kompetensi memiliki peran penting dalam mencapai tujuan organisasi.
Penjelaskan definisi Wibowo (2010), kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh
keterampilan dan pengetahuan kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
Permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya kompetensi Pegawai Negeri
Sipil Sekabupaten Aceh Tamiang yakni masih sulitnya pegawai menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan kategori mudah bahkan mengalami keterlambatan dari batas waktu
pekerjaan yang sudah ditentukan. Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang
telah diuraikan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kinerja Pegawai
Negeri Sipil Kabupaten Aceh Tamiang dengan judul analisis pengaruh karakteristik
pekerjaan dan kompetensi pegawai terhadap kinerja serta dampaknya pada etos kerja
pegawai.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah karakteristik pekerjaan secara parsial berpengaruh terhadap etos kerja ?
2. Apakah kompetensi secara parsial berpengaruh terhadap etos kerja ?

3. Apakah karakteristik pekerjaan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja
pegawai melalui etos kerja ?
4. Apakah kompetensi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui
etos kerja ?
5. Apakah etos kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai ?
6. Apakah karakteristik pekerjaan dan kompetensi secara serempak berpengaruh
terhadap etos kerja ?
7. Apakah karakteristik pekerjaan, kompetensi dan etos kerja secara serempak
berpengaruh terhadap kinerja pegawai ?

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui karakteristik pekerjaan secara parsial berpengaruh terhadap
etos kerja.
2. Untuk mengetahui kompetensi secara parsial berpengaruh terhadap etos kerja.
3. Untuk mengetahui karakteristik pekerjaan secara parsial berpengaruh terhadap
kinerja pegawai melalui etos kerja.
4. Untuk mengetahui kompetensi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja
pegawai melalui etos kerja.
5. Untuk mengetahui etos kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja
pegawai.
6. Untuk mengetahui karakteristik pekerjaan dan kompetensi secara serempak
berpengaruh terhadap etos kerja.

7. Untuk mengetahui karakteristik pekerjaan, kompetensi dan etos kerja secara
serempak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang ingin dicapai antara lain :

1. Bagi Instansi
Memberikan masukan dan gambaran kepada Pemerintah Daerah Kabupaten
Aceh Tamiang mengenai upaya meningkatkan kinerja pegawai dan membangun
etos kerja yang bersinergi dengan karakteristik pekerjaan dan kompetensi.
2. Bagi Penulis
Sebagai wadah guna menggali kemampuan diri dan mengaplikasi ilmu bidang
Manajemen Sumber Daya Manusia telah diperoleh selama mengikuti proses
belajar di Sekolah Pascasarjana Program Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bagi Penulis Lain
Sebagai informasi atau sumbangan pikiran yang bermanfaat khususnya peneliti
lain yang akan melakukan penelitian sejenis bidang sumber daya manusia yang
berkaitan dengan karakteristik pekerjaan, kompetensi, etos kerja dan kinerja
pegawai.