Penetapan Kadar Glukosa dan Sukrosa Pada Madu Hutan dan Madu Sachet Dengan Metode Luff Schoorl

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Madu adalah nektar dari tanaman yang dikumpulkan oleh lebah madu,

diolah dan disimpan dalam sarang lebah Apis dorsata, Apis mellifera dan spesies
lainnya. Komponen utama madu adalah glukosa, sedikit sukrosa, mineral, vitamin
dan berbagai enzim. Kandungan gizinya yang tinggi menyebabkan madu banyak
dikonsumsi secara rutin, baik oleh orang dewasa, anak-anak dan juga bayi
(Winarno, 1981).
Standar mutu madu salah satunya didasarkan pada kandungan glukosa
yaitu minimal 65% dan sukrosa maksimal 5%. Sedangkan, jenis glukosa pada
madu tidak hanya glukosa. Sementara itu proses produksi madu oleh lebah itu
sendiri merupakan proses yang kompleks, sehingga kemungkinan besar terjadi
perbedaan kadar dan komposisi glukosa dan sukrosa diantara jenis madu yang
beredar di masyarakat. Komposisi gula pereduksi (glukosa) dan sukrosa tiap-tiap
madu dapat mempengaruhi khasiat madu terutama digunakan dalam


proses

pengobatan (Ratnayanti, 2008).
Madu murni menurut Farmakope Indonesia adalah madu yang diperoleh
dari sarang lebah Apis mellifera dan spesies lainnya yang telah dimurnikan
dengan pemanasan 70oC. Setelah dingin, kotoran yang mengapung disaring.
Selanjutnya, madu dapat ditambahkan dengan air secukupnya untuk pengenceran
sehingga bobot madu per ml memenuhi persyaratan yang telah dibakukan. Bentuk
madu berupa cairan kental seperti sirup. Warnanya bening atau kekuningan pucat

1
Universitas Sumatera Utara

samapai cokelat kekuningan. Rasanya khas, yaitu manis dengan aroma yang enak
dan segar. Jika dipanaskan, aromanya menjadi lebih kuat tetapi bentuknya tak
berubah. Bobotnya per ml berkisar antara 1,352 gram sampai 1,385 gram
(Sarwono, 2001).
Oleh karena itu penetapan kadar glukosa dan sukrosa pada madu perlu
dilakukan untuk mengetahui kualitas produk dan keaslian yang sudah dipasarkan
yang akan dikonsumsi oleh masyarakat.


1.2

Tujuan
Adapun tujuan dari penetapan kadar glukosa dan sukrosa pada madu
adalah untuk mengetahui apakah kadar gula pereduksi (glukosa) dan
sukrosa pada madu sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan
dalam Standar Nasioanal Indonesia (SNI).

1.3

Manfaat
Manfaat yang diperoleh daripenetapan kadar glukosa dan sukrosa pada
madu adalah agar dapat mengetahui bahwa madu hutan dan madu sachet
yang dipasarkan memenuhi persyaratan kadar yang ditetapkan dalam
Standar Nasioanal Indonesia (SNI) sehingga produk tersebut layak untuk
dikonsumsi oleh masyarakat.

2
Universitas Sumatera Utara