Perlindungan Cagar Budaya Warisan Dunia (World Heritage), yang Dipersengketakan oleh Negara-negara Menurut Hukum Internasional (Studi Kasus: Sengketa Angkor Wat)

ABSTRAKSI
Iqbal Fauzan*
Prof. Syamsul Arifin, S.H., MH **
Arif, S.H., M.Hum.***
Cagar Budaya saat ini merupakan salah satu perhatian khusus masyarakat
internasional, hal ini terjadi karena sangat banyak cagar budaya yang mengalami
kerusakan dan membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak agar tetap terjaga
dan dapat menjadi warisan bagi generasi selanjutnya baik untuk negara tersebut
maupun negara lain. Pada dasarnya sudah ada peraturan hukum internasional
terkait dengan perlindungan cagar budaya baik yang berada di wilayah konfli
maupun tidak. Akan tetapi, dewasa ini terdapat sangat banyak cagar budaya yang
berada dalam daftar cagar budaya yang mengalami kerusakan parah akibat
kurangnya perawatan oleh para pihak terkait. Berdasarkan hal ini, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana perlindungan cagar budaya
menurut hukum internasional? Bagaimanakah prosedur dan tata cara pengakuan
Internasional terhadap cagar budaya? Bagaimanakah penyelesaiaan cagar budaya
yang dipersengketakan oleh negara-negara?
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, yakni
penelitian yang dilakukan atas norma-norma hukum yang berlaku, baik norma
hukum yang berasal dari hukum nasional maupun norma hukum yang berasal dari
hukum internasional. Metode penelitian yuridis normatif merupakan prosedur

ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi
normatifnya dan sifat penelitian adalah deskriptif analitis, yakni menggambarkan
dan menguraikan norma-norma hukum nasional dan norma-norma hukum
internasional, terkait dengan perlindungan hukum terhadap pekerja anak.
Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pengaturan
perlindungan cagar budaya telah diatur dalam konvensi DenHaag 1954, Konvensi
mengenai Bangunan Kebudayaan yang menjadi Warisan Dunia tahun 1972.
Selanjutnya, kedudukan UNESCO sebagai organisasi pendidikan, ilmu
pengetahuan dan kebudayan internasional adalah sebagai pembuat kriteria cagar
budaya yang dapat dikatakan warisan dunia juga sebagai organisasi yang
melindungi cagar budaya tersebut. UNESCO juga sudah mengeluarkan peraturanperaturan hukum yang mengatur perlindungan cagar budaya. Adapun yang
menjadi saran yaitu, hendaknya pemerintah suatu negara membentuk suatu
undang-undang atau peraturan-peraturan khusus yang mengatur mengenai
perlindungan cagar budaya, karena sesungguhnya, perlindungan hukum terhadap
cagar budaya, merupakan tanggung jawab pemerintah suatu negara.
Kata Kunci: Cagar Budaya, Perlindungan Hukum, UNESCO

*
**
***


Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II

Universitas Sumatera Utara