Perlindungan Cagar Budaya Warisan Dunia (World Heritage), yang Dipersengketakan oleh Negara-negara Menurut Hukum Internasional (Studi Kasus: Sengketa Angkor Wat)

BAB II
PERLINDUNGAN CAGAR BUDAYA MENURUT HUKUM
INTERNASIONAL
A. Ruang Lingkup Cagar Budaya Menurut Hukum Internasional
Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda
Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar
Budaya, Kawasan Cagar Budaya di darat/atau di air yang perlu dilestarikan
keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan,
pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.25 Dalam UU
RI Nomer 11 Tahun 2010 juga dijelaskan tentang kriteria Cagar Budaya yaitu jika
berusia 50 tahun atau lebih, mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun,
memiliki ati khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau
kebudayaan, dan memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.
Berbeda dengan UU RI Nomer 2 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya,
dalam UU CB Nomer 11 tahun 2010, mengklasifikasikan Cagar Budaya dalam
Bangunan Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs
Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya.
Benda budaya merupakan benda-benda yang merupakan hasil peninggalan
suatu kebudayaan atau bisa juga disebut sebagai benda yang menjadi ciri khas dari
suatu kebudayaan. Menurut hukum internasional benda budaya adalah benda
bergerak atau tidak bergerak yang mempunyai kepentingan besar terhadap

warisan budaya setiap orang, seperti monumen-monumen arsitektur, seni atau
sejarah, baik yang bersifat religius maupun sekular; situs arkeologi; kelompok
bangunan yang secara keseluruhan mempunyai kepentingan sejarah atau artistik;
25

Pasal1 angka 1 UU No. 11 tahun 2010

Universitas Sumatera Utara

karya seni; sebagaimana koleksi-koleksi ilmiah dan koleksi-koleksi penting dari
buku-buku dan arsip-arsip atau reproduksi dari benda-benda yang ditetapkan
diatas. 26 Benda budaya menurut Konvensi DenHaag 1954 terbagi menjadi dua
yaitu benda bergerak dan tidak bergerak. Benda budaya bergerak adalah bendabenda budaya berupa hasil karya seni seperti lukisan, kendi dan lain-lain.
Sementara itu yang tidak bergerak adalah bangunan-bangunan yang menjadi
peninggalan sebuah kebudayaan berupa rumah, tempat ibadah dan sebagainya.
Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda
alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding
dan/atau tidak berdinding, dan beratap.27 Bangunan cagar budaya atau bangunan
kebudayaan merupakan peninggalan bersejarah dari suatu kebudayaan pada masa
lampau. Bangunan budaya menurut hukum internasional sesuai konvensi

DenHaag 1954 adalah monumen-monumen arsitektur, seni atau sejarah, baik yang
bersifat religius maupun sekular; situs arkeologi; kelompok bangunan yang secara
keseluruhan mempunyai kepentingan sejarah atau artistik. Dengan demikian
berarti setiap monumen, situs arkeologi, dan kelompok bangunan yang memiliki
nilai sejarah baik religius maupun sekular merupakan bangunan budaya yang
harus dijaga oleh semua elemen masyarakat di dunia.
Bangunan budaya masih banyak yang tidak terlihat dan bahkan ada yang
sudah rusak tidak berbentuk akibat dari kurangnya perawatan dari pemerintah
juga masyarakat sekitar bangunan tersebut. Bangunan budaya memiliki
perlindungan khusus dari masyarakat internasional melalui konvensi pertama
26
27

Pasal 1 huruf a konvensi DenHaag 1954
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010

Universitas Sumatera Utara

yaitu konvensi DenHaag 1954 dan berlanjut sampai kepada konvensi tahun 2005
tentang perlindungan dan promosi keanekaragaman ekspresi budaya. Bangunan

budaya sendiri dilindungi masyarakat internasional melalui sebuah organisasi
internasional yaitu UNESCO (United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization ).

UNESCO merupakan organisasi internasional yang memiliki tugas untuk
melindungi bangunan kebudayaan yang ada di dunia. Selain menjaga UNESCO
juga memiliki tugas untuk mencari atau menemukan bangunan kebudayaan yang
dinyatakan hilang. Bangunan kebudayaan ada yang termasuk warisan dunia dan
tidan termasuk warisan dunia. Bangunan kebudayaan yang termasuk warisan
dunia adalah bangunan kebudayaan yang telah didaftarkan kepada UNESCO
untuk dijadikan suatu bangunan warisan dunia agar mendapat perlindungan dari
UNESCO dan juga masyarakat internasional.
B. Organisasi Internasonal Yang Melindungi Cagar Budaya
Masyarakat dunia merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai negara
yang memiliki keragaman suku, agama, serta ras yang tentunya memiliki
kepentingan yang tidak sama satu dengan lainnya. Untuk itu dibutuhkan wadah
untuk membantu mempermudah mengontrol dan meminimalkan adanya pihak
yang dirugikan, sehingga muncul inisiatif untuk membentuk oraganisasi
internasional, salah satunya adalah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) atau
United Nations (UN).


PBB adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir
seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum

Universitas Sumatera Utara

internasional, keamanan internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan
sosial, hak asasi dan pencapaian perdamaian dunia. Ada banyak organisasi dan
badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-isu tertentu. Dan berikut
tugas -tugas dari lembaga khusus tersebut.
1. UNICEF (United Nations Children's Fund) merupakan organisasi ditujukan
untuk menyelamatkan nyawa dan mempromosikan kesejahteraan anak di
seluruh dunia, membuat langkah dalam mencegah penyakit, meningkatkan
sanitasi dan pendidikan mengenai praktik kesehatan dan kebersihan serta
bekerja untuk mempromosikan kesetaraan gender di negara-negara dimana
perempuan tertindas dan didiskriminasi.
2. UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization )
merupakan badan khusus PBB yang didirikan pada 1945. Tujuan organisasi
ini adalah mendukung perdamaian dan keamanan dengan mempromosikan
kerja sama antar negara melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya

dalam rangka meningkatkan rasa saling menghormati yang berlandaskan
kepada keadilan, peraturan hukum, HAM, dan kebebasan hakiki. (Artikel 1
dari konstitusi UNESCO).
3. IMF (International Monetary Fund ) merupakan organisasi internasional yang
bertanggungjawab dalam mengatur sistem finansial global dan menyediakan
pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah
keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. Salah satu misinya
adalah membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang

Universitas Sumatera Utara

serius, dan sebagai imbalannya, negara tersebut diwajibkan melakukan
kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi badan usaha milik negara.
4. UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees ) diberi mandat
untuk memimpin dan mengkoordinasikan langkah-langkah internasional untuk
melindungi pengungsi dan menyelesaikan permasalahan pengungsi di seluruh
dunia. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi hak-hak para pengungsi.
Badan ini memastikan setiap pengungsi mendapatkan hak untuk memperoleh
perlindungan.
5. WHO (World Health Organization ) merupakan organisasi yang tujuan

didirikannya adalah agar semua orang mencapai tingkat kesehatan tertinggi
yang paling memungkinkan. Tugas utama WHO yaitu membasmi penyakit,
khususnya penyakit menular yang sudah menyebar luas. WHO juga
melaksanakan berbagai kampanye yang berhubungan dengan kesehatan,
contohnya kampanye untuk meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayursayuran di seluruh dunia dan berusaha mengurangi penggunaan tembakau.
6. FAO (Food and Agriculture Organization) yakni organisasi yang bertujuan
untuk menaikkan tingkat nutrisi dan taraf hidup, meningkatkan produksi,
proses, pemasaran dan penyaluran produk pangan dan pertanian,
mempromosikan pembangunan di pedesaan dan melenyapkan kelaparan.
7. ILO (International Labour Organisation ) yaitu sebuah wadah yang
menampung isu buruh internasional di bawah PBB.

Universitas Sumatera Utara

8. WORLD BANK yang didirikan untuk melawan kemiskinan dengan cara
membantu membiayai negara-negara. Pengoperasian Bank Dunia dijaga
melalui pembayaran sebagaimana diatur oleh negara-negara anggota.
9. IFC (International Finance Corporation ) yang bertugas membantu
perusahaan-perusahaan swasta (berupa pinjaman dan menyalurkan investasi
ke luar negeri ke negara-negara berkembang) di negara-negara anggota PBB

atas jaminan pemerintahnya masing-masing.
10. WTO (World Trade Organization ) yang memiliki tugas menyelesaikan
sengketa dagang antara negara anggota.
Sangat banyak organisasi internasional yang berada dibawah PBB. Jika dilihat
dari tugas dan tujuan masing-masing organisasi tersebut didirikan maka organisasi
yang menangani perlindungan terhadap bangunan kebudayaan adalah UNESCO.
Sehingga dalam sub bab ini penulis akan membahas tentang UNESCO sebagai
organisasi internasional yang melindungi bangunan kebudayaan.
UNESCO (The United Nations Educational Scientific and Cultural
Organization) merupakan suatu badan organisasi PBB yang bertanggung jawab

dalam mempromosikan perdamaian, keadilan sosial, HAM dan keamanan
internasional yang bekerja sama dengan dunia pendidikan internasional, program
ilmu pengetahuan dan budaya. 28 UNESCO bermarkas di Paris, Prancis dan
memiliki lebih dari 50 kantor yang tersebar di seluruh dunia.29
Perkembangan UNESCO dimulai pada tahun 1942 dimana pada saat itu
Perang Dunia II bergejolak. Hal ini dimulai saat beberapa pemerintahan di Eropa
28

Pasal 1 Konstitusi UNESCO

https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Pendidikan,_Keilmuan,_dan_Kebudayaan_PB
B di akses pada tanggal 10 Maret 2016 pukul 22.45 WIB
29

Universitas Sumatera Utara

bertemu di Inggris untuk menghadiri pertemuan CAME ( Conference of Allied
Ministers of Education ).30 Pada konferensi tersebut, para pemimpin dari negara-

negara peserta mengusulkan cara untuk merekonstruksi pendidikan di seluruh
dunia setelah Perang Dunia II selesai.
Usulan yang dihasilkan pada saat konferensi difokuskan pada konferensi
berikutnya yang diadakan di London mulai dari tanggal 1 November hingga 16
November 1945 untuk membentuk sebuah organisasi pendidikan dan kebudayaan.
Pada saat konferensi dimulai tahun 1945, tidak lama setelah PPB berdiri, 44
negara peserta memutuskan untuk mendirikan sebuah organisasi yang bertujuan
untuk mempromosikan budaya perdamaian, membentuk solidaritas intelektual dan
moral umat manusia dan mencegah perang dunia lainnya. 31
Ketika konferensi berakhir pada tanggal 16 November 1945, 37 negara
peserta mendirikan UNESCO dengan Konstitusi UNESCO yang mulai berlaku

dari tanggal 4 November 1946 setelah diratifikasi.32 Konferensi Umum UNESCO
pertama diadakan di Paris pada tanggal 19 November-10 Desember 1946 yang
diikuti 30 negara peserta.

33

Sejak saat itu, UNESCO berkembang sangat

signifikan di seluruh dunia dan jumlah negara berpartisipasi menjadi anggota juga
bertambah menjadi 195 negara (termasuk 193 negara anggota PBB kecuali
Liechtenstein) dan 9 negara anggota asosiasi (negara non-independen) yaitu

30

http://adrianbobby.blogspot.co.id/2013/11/berdirinya-unesco.html di akses pada tanggal
10 Maret 2016 pukul 22.45 WIB
31
Ibid
32
Ibid

33
Ibid

Universitas Sumatera Utara

Anguilla, Aruba, British Virgin Island, Cayman Island, Curacao, Faroes, Macao
(China), Sint Maarten dan Tokelau.34
UNESCO memiliki lima program utama yaitu Pendidikan, Ilmu Alam dan
Pengelolaan Sumber Daya Bumi, Ilmu Sosial dan Manusia, Budaya serta
Komunikasi dan Informasi. Program Pendidikan meliputi pendidikan dasar untuk
semua dengan penekanan pada keaksaraan, pencegahan HIV/AIDS dan pelatihan
guru di sub-Sahara Afrika, meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh dunia
serta pendidikan menengah, pendidikan teknologi dan pendidikan tinggi. Program
Ilmu Alam dan Pengelolaan Sumber Daya Bumi meliputi perlindungan terhadap
air dan kualitasnya, perlindungan terhadap laut, mempromosikan Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan teknik untuk mencapai pembangunan yang
berkelanjutan di negara-negara maju dan berkembang, pengelolaan sumber daya
dan kesiapsiagaan bencana. Program Ilmu Sosial dan manusia meliputi kegiatan
mengenai isu-isu global seperti memerangi diskriminasi dan rasisme serta
mempromosikan Hak Azasi Manusia. Program Budaya meliputi promosi tentang

budaya termasuk pemeliharaan keanekaragaman budaya serta perlindungan
warisan budaya. Program yangn terakhir yaitu Komunikasi dan Informasi yang
meliputi kebebasan memberikan berkreasi melalui kata-kata dan gambar untuk
membangun komunitas di seluruh dunia agar saling berbagi pengetahuan dan
memberdayakan masyarakat melalui akses informasi dan pengetahuan tentang
studi yang berbeda. 35

3434

https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Pendidikan,_Keilmuan,_dan_Kebudayaan_P
BB di akses pada tanggal 10 Maret 2016 pukul 22.45 WIB
35
http://adrianbobby.blogspot.co.id/2013/11/berdirinya-unesco.html di akses pada tanggal
10 Maret 2016 pukul 22.45 WIB

Universitas Sumatera Utara

Salah satu tema khusus UNESCO adalah Pusat Warisan Dunia yang
mengidentifikasi budaya, alam dan situs-situs yang harus dilindungi dalam upaya
mempromosikan pemeliharaan warisan budaya seperti Candi Borobudur
(Indonesia), Patung Liberty (AS), Gedung Opera Sydney (Australia), Kota
Yerusalem (Israel), Angkor Wat (Kamboja), Abu Simbel (Mesir) dan masih
banyak lagi situs warisan dunia yang tercatat di UNESCO.
Tujuan UNESCO adalah “untuk berkontribusi pada pembangunan
perdamaian, pemberantasan kemiskinan, pembangunan berkelanjutan dan dialog
antarbudaya melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, komunikasi dan
informasi".36
Prioritas lain dari Organisasi termasuk mencapai kualitas pendidikan untuk
semuadan belajar sepanjang hayat , menangani tantangan sosial dan etis yang
muncul, mendorong keragaman budaya , budaya masyarakat pengetahuan
perdamaian dan pembangunan inklusif melalui informasi dan komunikasi.37
Luas tujuan dan sasaran konkret dari masyarakat internasionalsebagaimana tercantum dalam tujuan pembangunan yang disepakati secara
internasional, termasukTujuan Pembangunan Milenium (MDGs) -mendukung
semua strategi UNESCO dan kegiatan.38
Berdasarkan penjelasan diatas maka jelas tujuan UNESCO salah satunya
adalah dibidang kebudayaan baik mempromosikan keanekaragaman budaya,
melindungi peninggalan-peninggalan bangunan budaya maupun mencari dan
36

http://sujudgandas.blogspot.co.id/2013/04/organisasi-unesco.html di akses pada tanggal
10 Maret 2016 pukul 23.17 WIB
37
38

Ibid
Ibid

Universitas Sumatera Utara

menemukan situs kebudayaan yang dinyatakan hilang juga memiliki kewenangan
dalam melindungi warisan budaya. warisan budaya yang dilindungi oleh
UNESCO adalah warisan budaya yang dalam kondisi baik juga dalam kondisi
rusan akibat kurang perawatan dari pemerintah setempat maupun akibat konflik
yang terjadi di negara tersebut.
C. Perlindungan Cagar Budaya Menurut Hukum Internasional
Perlindungan cagar budaya merupakan hal utama dikalangan masyarakat
internasional. Hal tersebut karena sangat banyak bangunan kebudayaan dan
benda-benda peninggalan budaya yang telah dinyatakan rusak maupun hilang.
Dan dapat berakibat atas kurangnya pemahaman generasi mendatang mengenai
kebudayaan dari tempat asalnya maupun kebudayaan lain.
Perlindungan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan
sebagai sebuah hal atau perbuatan yang bertujuan untuk memperlindungi yang
menyebabkan seseorang atau sesuatu ditempatkan di bawah sesuatu.39
Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan
atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut
dengan rumah dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam
kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. Bangunan
memiliki beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian
sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan bangunan,
kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan estetika.40 Bangunan mempunyai

39

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2000), hal 674
40
https://id.wikipedia.org/wiki/Bangunan. Diakses pada tanggal 22 Februari 2016 pada
pukul 22.00 WIB

Universitas Sumatera Utara

beberapa fungsi bagi kehidupan manusia, terutama sebagai tempat berlindung dari
cuaca, keamanan, tempat tinggal, privasi, tempat menyimpan barang, dan tempat
bekerja. Suatu bangunan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya
sebagai sarana pemberi rasa aman, dan nyaman.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. 41 Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata LatinColere, yaitu mengolah
atau mengerjakan.42 Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. 43 Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistemagama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Seorang
Antropolog E.B. Tylor, dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture, yang
mendefinisikan pengertian kebudayaan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.44
Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda
Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar

41

https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
Ibid
43
Ibid
44
http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kebudayaan-definisi-para-ahli.html
42

Universitas Sumatera Utara

Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu
dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan,

pendidikan,

agama,

dan/atau

kebudayaan

melalui

proses

penetapan. 45 Dalam hal ini penulis hanya terfokus pada pembahasan mengenai
bangunan kebudayaan.
Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda
alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding
dan/atau tidak berdinding, dan beratap.46 Bangunan kebudayaan adalah struktur
buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara permanen
di suatu tempat dalam suatu golongan atau kelompok masyarakat dan diwariskan
dari generasi ke generasi dari kelompok masyarakat tersebut untuk tetap
dilestarikan.
Perlindungan bangunan kebudayaan merupakan kegiatan atau perbuatan
yang memiliki tujuan untuk melindingi bangunan kebudayaan di suatu wilayah
agar tidak terjadi kerusakan, kehilangan atau pun pengakuan secara sepihak
terhadap bangunan kebudayaan tersebut.
Indonesia sendiri memiliki sangat banyak kebudayaan yang berbeda-beda
di seluruh wilayah teritolial nya. Warisan budaya dari setiap kebudayaan yang ada
juga beranekaragam. Maka dari itu Indonesia mengatur secara tegas mengenai
perlindungan cagar budaya yang ada diwilayah teritorial nya melalui UndangUndang No. 11 tahun 2010. Menurut Undang-Undang No. 11 tahun 2010 tepatnya
pasal 56, Setiap orang dapat berperan serta melakukan Pelindungan Cagar
45
46

Pasal 1 ayat 1 Undang-undang no.11 tahun 2010
Pasal 1 ayat 3 Undang-undang no.11 tahun 2010

Universitas Sumatera Utara

Budaya. dengan demikian setiap orang memiliki hak dalam turut serta untuk
melindungi cagar budaya termasuk bangunan kebudayaan baik dari kerusakan
alami maupun kerusakan yang disebabkan oleh tangan manusia. Perlindungan
bangunan cagar budaya dilakukan oleh setiap elemen baik pemerintah,
masyarakat maupun penegak hukum yang ditugaskan khusus untuk perlindungan
bangunan cagar budaya seperti polisi khusus.
Perusakan, pencurian bahkan penghalangan pelestarian cagar budaya
merupakan tindakan yang dapat dikenakan sanksi pidana bagi pelakunya yaitu
berupa sanksi pidana penjara paling lama 15 tahun. Sanksi tidak hanya dikenakan
kepada perorangan saja tapi juga jika perbuatan tersebut dilakukan olek badan
usaha berbadan hukum ataupun badan usaha tidak berbadan hukum dapat
dikenakan sanksi yang termasuk dalam pasal-pasal terkait dengan tidakan yang
dilakukan oleh badan usaha tersebut. Sanksi dijatuhkan kepada badan usaha
tersebut dan juga orang yang memberikan perintah untuk melakukan tindak
pidana tersebut dengan sanksi yang ditambah 1/3 dari sanksi yang terdapat dalam
pasal terkait.47
Hal tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa pemerintah Indonesia
sangat memperhatikan situs-situs bersejarah yang ada diwilayah hokum Republik
Indonesia. Terbukti dengan beberapa produk hokum yang terus diperbaharui
terkait dengan perlindungan terhadap benda maupun bangunan cagar budaya yang
ada. Indonesia juga bergabung dengan organisasi internasional terkait dengan
kebudayaan.

47

Pasal 113 Undang-undang no.11 tahun 2010

Universitas Sumatera Utara

Bangunan cagar budaya bukan hanya dilindungi oleh pemerintah Negara
tertentu saja tapi juga dilindungi masyarakat internasional. Terdapat beberapa
konvensi internasional yang membahas mengenai perlindungan cagar budaya baik
benda, bangunan maupun warisan budaya tak benda yang dimulai dari tahun 1954
sampai yang terakhir tahun 2005. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa masyarakat
internasional juga turut serta dalam pelestarian dan pelindungan bangunan cagar
budaya yang ada di seluruh belahan dunia.
Bangunan cagar budaya sendiri sudah menjadi perhatian sejak masa
yunani kuno tepat nya pada 400 tahun sebelum Masehi. Hal tersebut terlihat dari
perbedaan pandangan para pakar mada masa itu yaitu antara Xenophon dan
Polybius. Xenophon memiliki pandangan bahwa baik orang maupun property
yang berada dari sebuah kota yang dikuasai saat perang adalah milik pihak yang
menaklukkan kota tersebut. 48 Berarti menurut pandangan Xenophon penakluk
sebuah kota tidak memberikan penghormatan yang lebih kepada benda-benda
dengan nilai kebudayaan atau keindahan yang tinggi ataupun benda-benda yang
memiliki fungsi yang penting dalam masyarakat.
Di sisi lain Polybius memiliki pandangan yang jauh berbeda dengan
Xenophon, terhadap benda budaya pada masa perang. Polybius memperkenalka
suatu pembedaan terhadap benda-benda yang berada di bawah kekuasaan
penakluk dalam perang dengan menyatakan:
“Future conquerors should learn not to strip the towns that they subjugate
and not to inflict misfortune on other peoples, the embellishment of their
48

Skripsi Sasha Izni Shadrina Perlindungan Terhadap Benda Budaya Pada Masa Konflik
Bersenjata Menurut Hukum Humaniter Internasional: Penerapannya oleh Internasional Criminal
Tribunal For The Former Yugoslavia dalam Kasus-Kasus Dubrovnik, http://repository.ui.ac.id/.
diakses pada tanggal 5 Mei 2016 Pukul 22.00 WIB

Universitas Sumatera Utara

native land… But although some advantage may be derived from that, no
one can deny that to abandon oneself to the pointless destruction of
temples, statues and other sacred objects is the action of a madman.”49
Melihat pernyataan diatas, tampak jelas perbedaan antara pendapat
Xenophon yang mencerminkan pendapat umum lama dan Polybius yang
memperkenalkan pandangan yang modern. Meskipun Polybius mengakui bahwa
penjarahan dari kota yang ditaklukkan dapat memebrikan keuntungan bagi
penakluk, tapi ia tidak mendukung tindakan perusakan terhadap kuil, patungpatung dan benda sacral lainnya dan mendorong penghormatan terhadap bendabenda tersebut mengingat fungsinya dalam masyarakat.
Hal tersebut merupakan titik awal dari perlindungan bangunan cagar
budaya

dalam

masyrakat

hukum

internasional.

Perlindungan

bangunan

kebudayaan menurut hukum internasional adalah perlindungan benda budaya
terdiri dari pengamanan dan penghormatan terhadap benda budaya tersebut. 50
Perlindungan bangunan budaya tidak hanya dilakukan pada masa konflik
bersenjata, tapi juga pada masa damai. Hal tersebut bertujuan agar dapat
mencegah kerusakan atas bangunan cagar budaya tersebut ketika terjadi konflik
karena sudah dipersiapkan terlebih dahulu.
Pengamanan bangunan kebudayaan menurut

hokum

internasional

dilakukan pada waktu damai yang terdapat dalam wilayah teritorial suatu negara
untuk mencegah efek-efek yang diperkirakan terjadi pada waktu sengketa

Ibid “Para penakluk dimasa depan harus belajar untuk tidak menjarah kota yang mereka
taklukkan dan tidak merugikan oranglain untuk kekayaan asalnya sendiri… Namun meskipun
keuntungan tertentu bisa didapatkan dari hal itu, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa tindakan
meninggalkan diri senidiri untuk perusakan yang tidak ada gunanya terhadap kuil, patung-patung
dan benda sakral lainnya merupakan tindakan orang yang gila. (Terjemahan penulis)”
50
Pasal 2 Konvensi DenHaag 1954
49

Universitas Sumatera Utara

bersenjata, dengan melakukan tindakan-tindakan yang dianggap sepatutnya
dilakukan oleh negara tersebut.51
Bangunan cagar budaya biasanya diberi tanda khusus oleh pemerintah
setempat maupun UNESCO agar tidak terjadi perusakan oleh pihak-pihak tertentu
pada masa damai maupun konflik. Dalam hal perlindungan bangunan kebudayaan
UNESCO tidak dapat melakukan tugas tanpa bekerja sama dengan pemerintah
suatu Negara tempat bangunan kebudayaan tersebut berada.
Selain hal diatas, bangunan budaya juga dapan diberikan perlindungan
khusus. Suatu bangunan kebudayaan harus didafatarkan terlebih dahulu kepada
UNESCO dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. 52 Perlindungan khusus
terhadap benagunan kebudayaan mulai diberlakukan sejak waktu didaftarkannya
bangunan budaya tersebut dalam Pendaftaran Internasional.53

51

Pasal 3 Konvensi DenHaag 1954
Paragraf 6 pasal 8 Konvensi DenHaag 1954
53
Pasal 9 Konvensi DenHaag 1954
52

Universitas Sumatera Utara