TAP.COM - ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ... 17 48 1 PB

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN
ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS
WEDI KLATEN
Sri Handayani 1), Suci Budianingrum 2)
Abstrak : Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena
itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Bila status
gizi ibu kurang maka ibu hamil akan mengalami masalah gizi seperti Kekurangan
Energi Kronis (KEK) dan anemia gizi. Kekurangan energi dan kalori (KEK) pada
Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil beresiko melahirkan Berat Bayi Lahir
Rendah. Prevalensi KEK secara nasional sebesar 13,6% dan prevalensi KEK di
Jawa Tengah sebesar 17,2% dan data Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten bulan
Desember 2010 menunjukan bahwa ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak
800 ibu hamil, sedangkan prevalensi ibu hamil KEK di Puskesmas Wedi
sebanyak 28,3%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil di wilayah
Puskesmas Wedi Klaten.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan
pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah 37 ibu hamil yang
diambil dengan cluster sampling kemudian dilanjutkan dengan menggunakan
simple random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan penukuran
LiLA. Analisis data dengan uji logistik ganda. Hasil penelitian menunjuk bahwa

dari uji logistik ganda diperoleh hasil, jarak kelahiran (p=0,999), pendidikan
(p=0,020) dan pengetahuan (p=0,014).
Berdasarkan hasil analisis ternyata hanya jarak kelahiran, pendidikan dan
pengetahuan yang bersama-sama dapat memprediksi kejadian Kekurangan Energi
Kronis pada ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya menambah pengetahuan mengenai
makanan yang bergizi baik dan menu makanan sehat, sehingga asupan makanan
ibu hamil lebih berkualitas.

Kata Kunci: Kekurangan Energi Kronis, ibu hamil

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

I.

43

PENDAHULUAN
Kehamilan

meningkatnya


menyebabkan
metabolisme

energi,

Menurut Depkes (2002) dalam
Program

Perbaikan

karena itu kebutuhan energi dan zat

Kurang Energi

gizi

keadaan

lainnya


meningkat

selama

Gizi

Makro,

Kronis

merupakan

ibu

menderita

dimana

kehamilan. Peningkatan energi dan zat


kekurangan

gizi

untuk

berlangsung menahun (kronis) yang

pertumbuhan dan perkembangan janin,

mengakibatkan timbulnya gangguan

pertambahan besar organ kandungan,

kesehatan pada ibu sehingga kebutuhan

perubahan komposisi dan metabolisme

ibu hamil akan zat gizi yang semakin


tubuh ibu. Bila status gizi ibu kurang

meningkat tidak terpenuhi. Menurut

maka ibu hamil akan mengalami

Arisman (2007; h. 8) terdapat beberapa

masalah

penyebab

tersebut

gizi

diperlukan

seperti


Kekurangan

makanan

yang

yang

mempengaruhi

Energi Kronis (KEK) dan anemia gizi

kebutuhan ibu akan zat gizi tidak

(Zulhaida Lubis, 2003).

terpenuhi yaitu disebabkan karena

Kekurangan


Energi

Kronis

asupan makanan yang kurang dan

ditandai dengan lingkar lengan atas

penyakit

(LiLA) ibu hamil kurang dari 23,5 cm

asupan

atau dibagian merah pita LiLA, artinya

menderita sakit maka akan mengalami

wanita tersebut mempunyai resiko


gizi kurang dan ibu hamil yang asupan

Kekurangan Energi Kronis (Supariasa,

makanannya kurang maka daya tahan

dkk, 2002; h. 46-49). Data Riskesda

tubuh akan melemah dan akan mudah

(2007),

secara

terserang penyakit, tingkat pendidikan

nasional sebesar 13,6% dan prevalensi

yang rendah, pengetahuan ibu tentang


KEK di Jawa Tengah sebesar 17,2%

gizi kurang, pendapatan keluarga yang

dan data Dinas Kesehatan Kabupaten

tidak memadahi, usia ibu yang kurang

Klaten

2010

dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

menunjukan bahwa ibu hamil yang

sehingga berpengaruh pada kebutuhan

mengalami KEK sebanyak 800 ibu


gizinya, paritas ibu yang tinggi atau

hamil.

terlalu sering hamil dapat menguras

prevalensi

bulan

KEK

Desember

cadangan

infeksi,

ibu hamil yang


makanannya

zat

gizi

cukup

tubuh,

tetapi

jarak

44

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

kelahiran

yang

terlalu

dekat

kematian,

gizi

kurang,

gangguan

dan

gangguan

menyebabkan ibu tidak memperoleh

pertumbuhan

kesempatan untuk memperbaiki tubuh

perkembangan anak (Supariasa, dkk,

setelah melahirkan, ibu hamil yang

2002).

bekerja membutuhkan lebih banyak

prevalensi BBLR nasional sebanyak

energi karena cadangan energinya

11,5% dan data Dinas Kesehatan

dibagi untuk dirinya sendiri, janin dan

Kabupaten Klaten bulan Desember

bekerja. Pendapat ini didukung hasil

2010 menunjukan bahwa terdapat 36

penelitianpendapatan

kasus Berat Bayi Lahir Rendah.

keluarga

mempengaruhi status gizi ibu hamil.

Data

Berdasarkan

Riskesda

(2007),

studi pendahuluan

Demikian juga hasil penelitian Erna

yang dilakukan di Puskesmas Wedi

Puspita

bahwa

pada bulan Desember 2010 prevalensi

pengetahuan mempengaruhi kejadian

ibu hamil KEK sebanyak 28,3% dan

Kekurangan Energi kronis.

terdapat 3 kasus Berat Bayi Lahir

Dewi

(2009)

Kekurangan energi dan kalori
(KEK)

pada

Wanita

(WUS)

dan

ibu

Usia

hamil

Subur
beresiko

Rendah. Sehingga Puskesmas Wedi
belum

memenuhi

Pembangunan

target

Jangka

Rencana
Menengah

melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah

Nasional (RPJMN)

(Atika dan Siti, 2009; h. 177). Hal ini

kurang yaitu sebesar 20%. Berdasarkan

terjadi karena di dalam masa awal

hal tersebut penulis tertarik untuk

kehamilan

ibu

mengalami

melakukan penelitian dengan judul

malnutrisi

sehingga

mempengaruhi

“Analisis Faktor yang Mempengaruhi

perkembangan dan kapasitas embrio.

Kekurangan Energi Kronis pada Ibu

Nutrisi yang buruk pada kehamilan

Hamil di Wilayah Puskesmas Wedi

lanjut

Klaten”.

hamil

akan

pertumbuhan
pertumbuhan

mempengaruhi
janin

janin

sehingga
tidak

akan

maksimal karena asupan nutrisi janin
yang berasal dari ibu kurang (Atika
dan Siti, 2009; h. 36-37). Berat Bayi
Lahir

Rendah

mempunyai

resiko

mengenai gizi

II. METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan
adalah survey analitik. Survey analitik
adalah survei atau penelitian yang
mencoba menggali bagaimana dan

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

mengapa
terjadi.

fenomena

pendekatan

cross

itu

diambil dari populasi harus betul-betul

dengan

representative (mewakili). Menurut

yaitu

Arikunto (2006, h. 134), bila besar

kesehatan

Pengambilan

data

45

sectional

penelitian untuk mempelajari dinamika

populasi

korelasi antara faktor-faktor risiko

populasi digunakan semua dan

dengan efek, dengan cara pendekatan,

besar populasi lebih dari 100 maka

observasi

data

sampel dapat diambil 10%-15% dan

sekaligus pada suatu saat (point time

20%-25%. Pada penelitian ini peneliti

approach). Subyek penelitian hanya

mengambil sampel 15% dari populasi,

diobservasi sekali saja dan pengukuran

Penghitungan sampel :

atau

pengumpulan

kurang

dari

100

maka
jika

dilakukan terhadap status karakter atau

s  15% x 244  36,5  37

variabel

saat

Menurut Sugiyono (2009; h. 81-

pemeriksaan. Hal ini tidak berarti

85) teknik sampling adalah merupakan

bahwa

semua

teknik pengambilan sampel. Teknik

diawali

pada

subyek

pada

subyek
waktu

penelitian
yang

sama

(Notoatmodjo, 2005; h. 145-146).

pengambilan sampel dalam penelitian
dengan cluster sampling yaitu teknik

Menurut Sugiyono (2009; h. 80)

penentuan sampel bila obyek yang

populasi adalah wilayah generalisasi

akan diteliti atau sumber data sangat

yang terdiri atas obyek atau subyek

luas,

yang

menentukan

mempunyai

kualitas

dan

yang

digunakan
kelurahan

yang

untuk
akan

karakteristik tertentu yang ditetapkan

digunakan sebagai sampel, kemudian

oleh peneliti untuk dipelajari dan

dilanjutkan

kemudian ditarik kesimpulan. Populasi

simple

dalam penelitian ini adalah semua ibu

menentukan

hamil di wilayah Puskesmas Wedi

dalam cluster kelurahan yang akan

pada tahun 2010

digunakan

adalah ± 244

orang/bulan.

dengan

random

menggunakan

sampling

responden

secara

memperhatikan

strata

yang

acak
yang

untuk
ada

tanpa
ada.

Menurut Sugiyono (2009; h. 81)

Wilayah yang masuk dalam cluster

sampel adalah bagian dari jumlah dan

diambil 25 % dari 19 kelurahan yang

karakteristik

ada di Kecamatan Wedi.

populasi

yang

dimiliki

oleh

tersebut.

Sampel

yang

46

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

Wilayah yang masuk ke dalam
cluster meliputi :
1) Sampel

1. Analisis Univariat

cluster

1

Kelurahan

Kalitengah
2) Sampel

2

Kelurahan

Jiwowetan
cluster

3

Kelurahan

cluster

4

Kelurahan

Kaligayam
5) Sampel cluster 5 Kelurahan Pasung
Dengan kriteria eksklusi :

atau menderita penyakit
menggangu

asupan

yang

makanan,

seperti hiperemesis, hipertiroid,

Frekuensi

Kejadian KEK pada Ibu Hamil di

hamil

yang

tidak

bisa

%

KEK (LiLA ≤ 23,5
cm)

18

48,6

Tidak KEK (LiLA
>23,5 cm)

19

51,4

Jumlah

37

100

4.4

dapat

Berdasarkan

tabel

diketahui bahwa

responden yang

mengalami KEK (LiLA < 23,5 cm)

b. Pendapatan
Tabel

membaca dan menulis.
3) Ibu hamil yang tidak ada dirumah

digunakan

4.5

Distribusi

Frekuensi

Pendapatan Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten

saat dilakukan penelitian.
yang

Jumlah

LiLA

adalah 48,6%.

penyakit infeksi, dll.

Sampel

Distribusi

Sumber: data primer, 2011

1) Ibu hamil yang dalam perawatan

2) Ibu

4.4

Wilayah Puskesmas Wedi Klaten

Brangkal
4) Sampel

a. Kejadian KEK
Tabel

cluster

3) Sampel

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

dalam

Pendapatan Jumlah

%

Tinggi

1

2,7

Sedang

3

8,1

mengukur

Rendah

33

89,2

fenomena alam maupun sosial yang

Jumlah

37

100

penelitian sebanyak 37 orang.
Instrument penelitian adalah suatu
alat

yang

digunakan

diamati. Instrumen yang digunakan
yaitu kuesioner dan pita LiLA.

Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan

tabel

4.5

dapat

diketahui bahwa responden dengan

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

47

pendapatan rendah (< Rp. 700.000,00)

e. Jarak Kelahiran

adalah 89,2%.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Jarak
Kelahiran Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten

c. Usia
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Usia
Responden di Wilayah Puskesmas
Wedi Klaten
Usia

Jarak Kelahiran

Jumlah

%

Beresiko (< 2 th)

3

11,5

23

88,5

26

100

Jumlah

%

Beresiko

12

32,4

Tidak Beresiko (> 2
th)

Tidak Beresiko

25

67,6

Jumlah

Jumlah

37

100

Sumber: data primer, 2011
Proporsi jarak kelahiran dinilai

Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui
bahwa responden dengan usia beresiko
(usia < 20 th dan > 35 th) adalah
32,4%.

dengan mengesampingkan ibu hamil
yang belum pernah melahirkan, karena
ibu yang belum pernah melahirkan
tidak mempunyai jarak kelahiran. Ibu

d. Paritas

hamil yang belum pernah melahirkan

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi
Paritas Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten

sebanyak 11 orang.
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui
bahwa

responden

yang

jarak

Paritas

Jumlah

%

> 5 kali

0

0

2-4 kali

12

32,4

11,5%.

1 kali

14

37,8

f. Pendidikan

0 kali

11

29,7

Jumlah

37

100

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi
Pendidikan Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten

kelahirannya beresiko (< 2 th) adalah

Sumber: data primer, 2011

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui
bahwa

responden

adalah 37,8%.

yang

primipara

Pendidikan

Jumlah

%

SD

8

21,6

SMP

10

27,0

SMA

18

48,6

Perguruan Tinggi

1

2,7

Jumlah

37

100

Sumber: data primer, 2011

48

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui
bahwa

pendidikan

mayoritas

adalah

beban

pekerjaan

berat.

Beban

responden

pekerjaan responden adalah ringan

menengah,

89,2%.

pendidikan responden SMA 48,6%.
h. Pengetahuan
g. Beban Pekerjaan
Tabel

4.10

Beban

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi

Distribusi

Pekerjaan

Frekuensi

Responden

di

Wilayah Puskesmas Wedi Klaten.
Beban Pekerjaan Jumlah

%

Sangat Berat

0

0

Berat

0

0

Sedang

4

10,8

Ringan

33

89,2

Jumlah

37

100

Pengetahuan Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
Pengetahuan Jumlah

%

Kurang

5

13,5

Cukup

19

51,4

Baik

13

35,1

Jumlah

37

100

Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui
bahwa respoden dengan pengetahuan

Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui

cukup adalah 51,4%.

bahwa tidak ada responden dengan

2. Analisis Bivariat
a. Pengaruh Pendapatan terhadap Kejadian KEK
Tabel 4.12 Pengaruh Pendapatan terhadap Kejadian KEK di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
LiLA

Pendapatan

Total

%

p
0,512

KEK

%

Tidak KEK

%

Tinggi

1

2,7

0

0

1

2,7

Sedang

1

2,7

2

5,4

3

8,1

Rendah

16

43,2

17

45,9

33

89,2

Total

18

48,6

19

51,4

37

100

Sumber: data primer, 2011

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

49

Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,512
(p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara pendapatan
dengan kejadian KEK.
b. Pengaruh Umur terhadap Kejadian KEK
Tabel 4.13 Pengaruh Umur terhadap Kejadian KEK di Wilayah Puskesmas
Wedi Klaten
Umur

LiLA

Total

%

p

0,049

KEK

%

Tidak KEK

%

Beresiko

3

8,1

9

24,3

12

32,4

Tidak Beresiko

15

40,5

10

27

25

67,6

Total

18

48,6

19

51,4

37

100

Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,049 (p 5 kali

0

0

0

0

0

0

2-4 kali

5

13,5

7

18,9

12

32,4

1 kali

7

18,9

7

18,9

14

37,4

0 kali

6

16,2

5

13,5

11

29,7

Total

18

48,6

19

51,4

11

100

Sumber: data primer, 2011

50

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,820
(p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara paritas terhadap
kejadian KEK.
d. Pengaruh Jarak Kelahiran terhadap Kejadian KEK
Tabel 4.15 Pengaruh Jarak Kelahiran terhadap Kejadian KEK di
Wilayah Puskesmas Wedi Klaten
Jarak kelahiran

LiLA

Total

%

p

0,047

KEK

%

Tidak
KEK

%

Beresiko

3

11,5

0

0

3

11,5

Tidak Beresiko

9

34,6

14

53,8

23

88,5

Total

12

46,2

14

53,8

26

100

Sumber: data primer, 2011
Proporsi jarak kelahiran dinilai dengan mengesampingkan ibu hamil yang
belum pernah melahirkan, karena ibu yang belum pernah melahirkan tidak
mempunyai jarak kelahiran. Ibu hamil yang belum pernah melahirkan sebanyak
11 orang.
Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,047 (p