TAP.COM - ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ... 17 48 1 PB
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN
ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS
WEDI KLATEN
Sri Handayani 1), Suci Budianingrum 2)
Abstrak : Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena
itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Bila status
gizi ibu kurang maka ibu hamil akan mengalami masalah gizi seperti Kekurangan
Energi Kronis (KEK) dan anemia gizi. Kekurangan energi dan kalori (KEK) pada
Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil beresiko melahirkan Berat Bayi Lahir
Rendah. Prevalensi KEK secara nasional sebesar 13,6% dan prevalensi KEK di
Jawa Tengah sebesar 17,2% dan data Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten bulan
Desember 2010 menunjukan bahwa ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak
800 ibu hamil, sedangkan prevalensi ibu hamil KEK di Puskesmas Wedi
sebanyak 28,3%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil di wilayah
Puskesmas Wedi Klaten.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan
pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah 37 ibu hamil yang
diambil dengan cluster sampling kemudian dilanjutkan dengan menggunakan
simple random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan penukuran
LiLA. Analisis data dengan uji logistik ganda. Hasil penelitian menunjuk bahwa
dari uji logistik ganda diperoleh hasil, jarak kelahiran (p=0,999), pendidikan
(p=0,020) dan pengetahuan (p=0,014).
Berdasarkan hasil analisis ternyata hanya jarak kelahiran, pendidikan dan
pengetahuan yang bersama-sama dapat memprediksi kejadian Kekurangan Energi
Kronis pada ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya menambah pengetahuan mengenai
makanan yang bergizi baik dan menu makanan sehat, sehingga asupan makanan
ibu hamil lebih berkualitas.
Kata Kunci: Kekurangan Energi Kronis, ibu hamil
Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…
I.
43
PENDAHULUAN
Kehamilan
meningkatnya
menyebabkan
metabolisme
energi,
Menurut Depkes (2002) dalam
Program
Perbaikan
karena itu kebutuhan energi dan zat
Kurang Energi
gizi
keadaan
lainnya
meningkat
selama
Gizi
Makro,
Kronis
merupakan
ibu
menderita
dimana
kehamilan. Peningkatan energi dan zat
kekurangan
gizi
untuk
berlangsung menahun (kronis) yang
pertumbuhan dan perkembangan janin,
mengakibatkan timbulnya gangguan
pertambahan besar organ kandungan,
kesehatan pada ibu sehingga kebutuhan
perubahan komposisi dan metabolisme
ibu hamil akan zat gizi yang semakin
tubuh ibu. Bila status gizi ibu kurang
meningkat tidak terpenuhi. Menurut
maka ibu hamil akan mengalami
Arisman (2007; h. 8) terdapat beberapa
masalah
penyebab
tersebut
gizi
diperlukan
seperti
Kekurangan
makanan
yang
yang
mempengaruhi
Energi Kronis (KEK) dan anemia gizi
kebutuhan ibu akan zat gizi tidak
(Zulhaida Lubis, 2003).
terpenuhi yaitu disebabkan karena
Kekurangan
Energi
Kronis
asupan makanan yang kurang dan
ditandai dengan lingkar lengan atas
penyakit
(LiLA) ibu hamil kurang dari 23,5 cm
asupan
atau dibagian merah pita LiLA, artinya
menderita sakit maka akan mengalami
wanita tersebut mempunyai resiko
gizi kurang dan ibu hamil yang asupan
Kekurangan Energi Kronis (Supariasa,
makanannya kurang maka daya tahan
dkk, 2002; h. 46-49). Data Riskesda
tubuh akan melemah dan akan mudah
(2007),
secara
terserang penyakit, tingkat pendidikan
nasional sebesar 13,6% dan prevalensi
yang rendah, pengetahuan ibu tentang
KEK di Jawa Tengah sebesar 17,2%
gizi kurang, pendapatan keluarga yang
dan data Dinas Kesehatan Kabupaten
tidak memadahi, usia ibu yang kurang
Klaten
2010
dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
menunjukan bahwa ibu hamil yang
sehingga berpengaruh pada kebutuhan
mengalami KEK sebanyak 800 ibu
gizinya, paritas ibu yang tinggi atau
hamil.
terlalu sering hamil dapat menguras
prevalensi
bulan
KEK
Desember
cadangan
infeksi,
ibu hamil yang
makanannya
zat
gizi
cukup
tubuh,
tetapi
jarak
44
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60
kelahiran
yang
terlalu
dekat
kematian,
gizi
kurang,
gangguan
dan
gangguan
menyebabkan ibu tidak memperoleh
pertumbuhan
kesempatan untuk memperbaiki tubuh
perkembangan anak (Supariasa, dkk,
setelah melahirkan, ibu hamil yang
2002).
bekerja membutuhkan lebih banyak
prevalensi BBLR nasional sebanyak
energi karena cadangan energinya
11,5% dan data Dinas Kesehatan
dibagi untuk dirinya sendiri, janin dan
Kabupaten Klaten bulan Desember
bekerja. Pendapat ini didukung hasil
2010 menunjukan bahwa terdapat 36
penelitianpendapatan
kasus Berat Bayi Lahir Rendah.
keluarga
mempengaruhi status gizi ibu hamil.
Data
Berdasarkan
Riskesda
(2007),
studi pendahuluan
Demikian juga hasil penelitian Erna
yang dilakukan di Puskesmas Wedi
Puspita
bahwa
pada bulan Desember 2010 prevalensi
pengetahuan mempengaruhi kejadian
ibu hamil KEK sebanyak 28,3% dan
Kekurangan Energi kronis.
terdapat 3 kasus Berat Bayi Lahir
Dewi
(2009)
Kekurangan energi dan kalori
(KEK)
pada
Wanita
(WUS)
dan
ibu
Usia
hamil
Subur
beresiko
Rendah. Sehingga Puskesmas Wedi
belum
memenuhi
Pembangunan
target
Jangka
Rencana
Menengah
melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah
Nasional (RPJMN)
(Atika dan Siti, 2009; h. 177). Hal ini
kurang yaitu sebesar 20%. Berdasarkan
terjadi karena di dalam masa awal
hal tersebut penulis tertarik untuk
kehamilan
ibu
mengalami
melakukan penelitian dengan judul
malnutrisi
sehingga
mempengaruhi
“Analisis Faktor yang Mempengaruhi
perkembangan dan kapasitas embrio.
Kekurangan Energi Kronis pada Ibu
Nutrisi yang buruk pada kehamilan
Hamil di Wilayah Puskesmas Wedi
lanjut
Klaten”.
hamil
akan
pertumbuhan
pertumbuhan
mempengaruhi
janin
janin
sehingga
tidak
akan
maksimal karena asupan nutrisi janin
yang berasal dari ibu kurang (Atika
dan Siti, 2009; h. 36-37). Berat Bayi
Lahir
Rendah
mempunyai
resiko
mengenai gizi
II. METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan
adalah survey analitik. Survey analitik
adalah survei atau penelitian yang
mencoba menggali bagaimana dan
Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…
mengapa
terjadi.
fenomena
pendekatan
cross
itu
diambil dari populasi harus betul-betul
dengan
representative (mewakili). Menurut
yaitu
Arikunto (2006, h. 134), bila besar
kesehatan
Pengambilan
data
45
sectional
penelitian untuk mempelajari dinamika
populasi
korelasi antara faktor-faktor risiko
populasi digunakan semua dan
dengan efek, dengan cara pendekatan,
besar populasi lebih dari 100 maka
observasi
data
sampel dapat diambil 10%-15% dan
sekaligus pada suatu saat (point time
20%-25%. Pada penelitian ini peneliti
approach). Subyek penelitian hanya
mengambil sampel 15% dari populasi,
diobservasi sekali saja dan pengukuran
Penghitungan sampel :
atau
pengumpulan
kurang
dari
100
maka
jika
dilakukan terhadap status karakter atau
s 15% x 244 36,5 37
variabel
saat
Menurut Sugiyono (2009; h. 81-
pemeriksaan. Hal ini tidak berarti
85) teknik sampling adalah merupakan
bahwa
semua
teknik pengambilan sampel. Teknik
diawali
pada
subyek
pada
subyek
waktu
penelitian
yang
sama
(Notoatmodjo, 2005; h. 145-146).
pengambilan sampel dalam penelitian
dengan cluster sampling yaitu teknik
Menurut Sugiyono (2009; h. 80)
penentuan sampel bila obyek yang
populasi adalah wilayah generalisasi
akan diteliti atau sumber data sangat
yang terdiri atas obyek atau subyek
luas,
yang
menentukan
mempunyai
kualitas
dan
yang
digunakan
kelurahan
yang
untuk
akan
karakteristik tertentu yang ditetapkan
digunakan sebagai sampel, kemudian
oleh peneliti untuk dipelajari dan
dilanjutkan
kemudian ditarik kesimpulan. Populasi
simple
dalam penelitian ini adalah semua ibu
menentukan
hamil di wilayah Puskesmas Wedi
dalam cluster kelurahan yang akan
pada tahun 2010
digunakan
adalah ± 244
orang/bulan.
dengan
random
menggunakan
sampling
responden
secara
memperhatikan
strata
yang
acak
yang
untuk
ada
tanpa
ada.
Menurut Sugiyono (2009; h. 81)
Wilayah yang masuk dalam cluster
sampel adalah bagian dari jumlah dan
diambil 25 % dari 19 kelurahan yang
karakteristik
ada di Kecamatan Wedi.
populasi
yang
dimiliki
oleh
tersebut.
Sampel
yang
46
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60
Wilayah yang masuk ke dalam
cluster meliputi :
1) Sampel
1. Analisis Univariat
cluster
1
Kelurahan
Kalitengah
2) Sampel
2
Kelurahan
Jiwowetan
cluster
3
Kelurahan
cluster
4
Kelurahan
Kaligayam
5) Sampel cluster 5 Kelurahan Pasung
Dengan kriteria eksklusi :
atau menderita penyakit
menggangu
asupan
yang
makanan,
seperti hiperemesis, hipertiroid,
Frekuensi
Kejadian KEK pada Ibu Hamil di
hamil
yang
tidak
bisa
%
KEK (LiLA ≤ 23,5
cm)
18
48,6
Tidak KEK (LiLA
>23,5 cm)
19
51,4
Jumlah
37
100
4.4
dapat
Berdasarkan
tabel
diketahui bahwa
responden yang
mengalami KEK (LiLA < 23,5 cm)
b. Pendapatan
Tabel
membaca dan menulis.
3) Ibu hamil yang tidak ada dirumah
digunakan
4.5
Distribusi
Frekuensi
Pendapatan Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
saat dilakukan penelitian.
yang
Jumlah
LiLA
adalah 48,6%.
penyakit infeksi, dll.
Sampel
Distribusi
Sumber: data primer, 2011
1) Ibu hamil yang dalam perawatan
2) Ibu
4.4
Wilayah Puskesmas Wedi Klaten
Brangkal
4) Sampel
a. Kejadian KEK
Tabel
cluster
3) Sampel
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam
Pendapatan Jumlah
%
Tinggi
1
2,7
Sedang
3
8,1
mengukur
Rendah
33
89,2
fenomena alam maupun sosial yang
Jumlah
37
100
penelitian sebanyak 37 orang.
Instrument penelitian adalah suatu
alat
yang
digunakan
diamati. Instrumen yang digunakan
yaitu kuesioner dan pita LiLA.
Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan
tabel
4.5
dapat
diketahui bahwa responden dengan
Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…
47
pendapatan rendah (< Rp. 700.000,00)
e. Jarak Kelahiran
adalah 89,2%.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Jarak
Kelahiran Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
c. Usia
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Usia
Responden di Wilayah Puskesmas
Wedi Klaten
Usia
Jarak Kelahiran
Jumlah
%
Beresiko (< 2 th)
3
11,5
23
88,5
26
100
Jumlah
%
Beresiko
12
32,4
Tidak Beresiko (> 2
th)
Tidak Beresiko
25
67,6
Jumlah
Jumlah
37
100
Sumber: data primer, 2011
Proporsi jarak kelahiran dinilai
Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui
bahwa responden dengan usia beresiko
(usia < 20 th dan > 35 th) adalah
32,4%.
dengan mengesampingkan ibu hamil
yang belum pernah melahirkan, karena
ibu yang belum pernah melahirkan
tidak mempunyai jarak kelahiran. Ibu
d. Paritas
hamil yang belum pernah melahirkan
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi
Paritas Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
sebanyak 11 orang.
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui
bahwa
responden
yang
jarak
Paritas
Jumlah
%
> 5 kali
0
0
2-4 kali
12
32,4
11,5%.
1 kali
14
37,8
f. Pendidikan
0 kali
11
29,7
Jumlah
37
100
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi
Pendidikan Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
kelahirannya beresiko (< 2 th) adalah
Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui
bahwa
responden
adalah 37,8%.
yang
primipara
Pendidikan
Jumlah
%
SD
8
21,6
SMP
10
27,0
SMA
18
48,6
Perguruan Tinggi
1
2,7
Jumlah
37
100
Sumber: data primer, 2011
48
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui
bahwa
pendidikan
mayoritas
adalah
beban
pekerjaan
berat.
Beban
responden
pekerjaan responden adalah ringan
menengah,
89,2%.
pendidikan responden SMA 48,6%.
h. Pengetahuan
g. Beban Pekerjaan
Tabel
4.10
Beban
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi
Distribusi
Pekerjaan
Frekuensi
Responden
di
Wilayah Puskesmas Wedi Klaten.
Beban Pekerjaan Jumlah
%
Sangat Berat
0
0
Berat
0
0
Sedang
4
10,8
Ringan
33
89,2
Jumlah
37
100
Pengetahuan Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
Pengetahuan Jumlah
%
Kurang
5
13,5
Cukup
19
51,4
Baik
13
35,1
Jumlah
37
100
Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui
bahwa respoden dengan pengetahuan
Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui
cukup adalah 51,4%.
bahwa tidak ada responden dengan
2. Analisis Bivariat
a. Pengaruh Pendapatan terhadap Kejadian KEK
Tabel 4.12 Pengaruh Pendapatan terhadap Kejadian KEK di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
LiLA
Pendapatan
Total
%
p
0,512
KEK
%
Tidak KEK
%
Tinggi
1
2,7
0
0
1
2,7
Sedang
1
2,7
2
5,4
3
8,1
Rendah
16
43,2
17
45,9
33
89,2
Total
18
48,6
19
51,4
37
100
Sumber: data primer, 2011
Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…
49
Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,512
(p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara pendapatan
dengan kejadian KEK.
b. Pengaruh Umur terhadap Kejadian KEK
Tabel 4.13 Pengaruh Umur terhadap Kejadian KEK di Wilayah Puskesmas
Wedi Klaten
Umur
LiLA
Total
%
p
0,049
KEK
%
Tidak KEK
%
Beresiko
3
8,1
9
24,3
12
32,4
Tidak Beresiko
15
40,5
10
27
25
67,6
Total
18
48,6
19
51,4
37
100
Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,049 (p 5 kali
0
0
0
0
0
0
2-4 kali
5
13,5
7
18,9
12
32,4
1 kali
7
18,9
7
18,9
14
37,4
0 kali
6
16,2
5
13,5
11
29,7
Total
18
48,6
19
51,4
11
100
Sumber: data primer, 2011
50
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60
Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,820
(p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara paritas terhadap
kejadian KEK.
d. Pengaruh Jarak Kelahiran terhadap Kejadian KEK
Tabel 4.15 Pengaruh Jarak Kelahiran terhadap Kejadian KEK di
Wilayah Puskesmas Wedi Klaten
Jarak kelahiran
LiLA
Total
%
p
0,047
KEK
%
Tidak
KEK
%
Beresiko
3
11,5
0
0
3
11,5
Tidak Beresiko
9
34,6
14
53,8
23
88,5
Total
12
46,2
14
53,8
26
100
Sumber: data primer, 2011
Proporsi jarak kelahiran dinilai dengan mengesampingkan ibu hamil yang
belum pernah melahirkan, karena ibu yang belum pernah melahirkan tidak
mempunyai jarak kelahiran. Ibu hamil yang belum pernah melahirkan sebanyak
11 orang.
Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,047 (p
ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS
WEDI KLATEN
Sri Handayani 1), Suci Budianingrum 2)
Abstrak : Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena
itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Bila status
gizi ibu kurang maka ibu hamil akan mengalami masalah gizi seperti Kekurangan
Energi Kronis (KEK) dan anemia gizi. Kekurangan energi dan kalori (KEK) pada
Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil beresiko melahirkan Berat Bayi Lahir
Rendah. Prevalensi KEK secara nasional sebesar 13,6% dan prevalensi KEK di
Jawa Tengah sebesar 17,2% dan data Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten bulan
Desember 2010 menunjukan bahwa ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak
800 ibu hamil, sedangkan prevalensi ibu hamil KEK di Puskesmas Wedi
sebanyak 28,3%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil di wilayah
Puskesmas Wedi Klaten.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan
pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah 37 ibu hamil yang
diambil dengan cluster sampling kemudian dilanjutkan dengan menggunakan
simple random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan penukuran
LiLA. Analisis data dengan uji logistik ganda. Hasil penelitian menunjuk bahwa
dari uji logistik ganda diperoleh hasil, jarak kelahiran (p=0,999), pendidikan
(p=0,020) dan pengetahuan (p=0,014).
Berdasarkan hasil analisis ternyata hanya jarak kelahiran, pendidikan dan
pengetahuan yang bersama-sama dapat memprediksi kejadian Kekurangan Energi
Kronis pada ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya menambah pengetahuan mengenai
makanan yang bergizi baik dan menu makanan sehat, sehingga asupan makanan
ibu hamil lebih berkualitas.
Kata Kunci: Kekurangan Energi Kronis, ibu hamil
Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…
I.
43
PENDAHULUAN
Kehamilan
meningkatnya
menyebabkan
metabolisme
energi,
Menurut Depkes (2002) dalam
Program
Perbaikan
karena itu kebutuhan energi dan zat
Kurang Energi
gizi
keadaan
lainnya
meningkat
selama
Gizi
Makro,
Kronis
merupakan
ibu
menderita
dimana
kehamilan. Peningkatan energi dan zat
kekurangan
gizi
untuk
berlangsung menahun (kronis) yang
pertumbuhan dan perkembangan janin,
mengakibatkan timbulnya gangguan
pertambahan besar organ kandungan,
kesehatan pada ibu sehingga kebutuhan
perubahan komposisi dan metabolisme
ibu hamil akan zat gizi yang semakin
tubuh ibu. Bila status gizi ibu kurang
meningkat tidak terpenuhi. Menurut
maka ibu hamil akan mengalami
Arisman (2007; h. 8) terdapat beberapa
masalah
penyebab
tersebut
gizi
diperlukan
seperti
Kekurangan
makanan
yang
yang
mempengaruhi
Energi Kronis (KEK) dan anemia gizi
kebutuhan ibu akan zat gizi tidak
(Zulhaida Lubis, 2003).
terpenuhi yaitu disebabkan karena
Kekurangan
Energi
Kronis
asupan makanan yang kurang dan
ditandai dengan lingkar lengan atas
penyakit
(LiLA) ibu hamil kurang dari 23,5 cm
asupan
atau dibagian merah pita LiLA, artinya
menderita sakit maka akan mengalami
wanita tersebut mempunyai resiko
gizi kurang dan ibu hamil yang asupan
Kekurangan Energi Kronis (Supariasa,
makanannya kurang maka daya tahan
dkk, 2002; h. 46-49). Data Riskesda
tubuh akan melemah dan akan mudah
(2007),
secara
terserang penyakit, tingkat pendidikan
nasional sebesar 13,6% dan prevalensi
yang rendah, pengetahuan ibu tentang
KEK di Jawa Tengah sebesar 17,2%
gizi kurang, pendapatan keluarga yang
dan data Dinas Kesehatan Kabupaten
tidak memadahi, usia ibu yang kurang
Klaten
2010
dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
menunjukan bahwa ibu hamil yang
sehingga berpengaruh pada kebutuhan
mengalami KEK sebanyak 800 ibu
gizinya, paritas ibu yang tinggi atau
hamil.
terlalu sering hamil dapat menguras
prevalensi
bulan
KEK
Desember
cadangan
infeksi,
ibu hamil yang
makanannya
zat
gizi
cukup
tubuh,
tetapi
jarak
44
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60
kelahiran
yang
terlalu
dekat
kematian,
gizi
kurang,
gangguan
dan
gangguan
menyebabkan ibu tidak memperoleh
pertumbuhan
kesempatan untuk memperbaiki tubuh
perkembangan anak (Supariasa, dkk,
setelah melahirkan, ibu hamil yang
2002).
bekerja membutuhkan lebih banyak
prevalensi BBLR nasional sebanyak
energi karena cadangan energinya
11,5% dan data Dinas Kesehatan
dibagi untuk dirinya sendiri, janin dan
Kabupaten Klaten bulan Desember
bekerja. Pendapat ini didukung hasil
2010 menunjukan bahwa terdapat 36
penelitianpendapatan
kasus Berat Bayi Lahir Rendah.
keluarga
mempengaruhi status gizi ibu hamil.
Data
Berdasarkan
Riskesda
(2007),
studi pendahuluan
Demikian juga hasil penelitian Erna
yang dilakukan di Puskesmas Wedi
Puspita
bahwa
pada bulan Desember 2010 prevalensi
pengetahuan mempengaruhi kejadian
ibu hamil KEK sebanyak 28,3% dan
Kekurangan Energi kronis.
terdapat 3 kasus Berat Bayi Lahir
Dewi
(2009)
Kekurangan energi dan kalori
(KEK)
pada
Wanita
(WUS)
dan
ibu
Usia
hamil
Subur
beresiko
Rendah. Sehingga Puskesmas Wedi
belum
memenuhi
Pembangunan
target
Jangka
Rencana
Menengah
melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah
Nasional (RPJMN)
(Atika dan Siti, 2009; h. 177). Hal ini
kurang yaitu sebesar 20%. Berdasarkan
terjadi karena di dalam masa awal
hal tersebut penulis tertarik untuk
kehamilan
ibu
mengalami
melakukan penelitian dengan judul
malnutrisi
sehingga
mempengaruhi
“Analisis Faktor yang Mempengaruhi
perkembangan dan kapasitas embrio.
Kekurangan Energi Kronis pada Ibu
Nutrisi yang buruk pada kehamilan
Hamil di Wilayah Puskesmas Wedi
lanjut
Klaten”.
hamil
akan
pertumbuhan
pertumbuhan
mempengaruhi
janin
janin
sehingga
tidak
akan
maksimal karena asupan nutrisi janin
yang berasal dari ibu kurang (Atika
dan Siti, 2009; h. 36-37). Berat Bayi
Lahir
Rendah
mempunyai
resiko
mengenai gizi
II. METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan
adalah survey analitik. Survey analitik
adalah survei atau penelitian yang
mencoba menggali bagaimana dan
Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…
mengapa
terjadi.
fenomena
pendekatan
cross
itu
diambil dari populasi harus betul-betul
dengan
representative (mewakili). Menurut
yaitu
Arikunto (2006, h. 134), bila besar
kesehatan
Pengambilan
data
45
sectional
penelitian untuk mempelajari dinamika
populasi
korelasi antara faktor-faktor risiko
populasi digunakan semua dan
dengan efek, dengan cara pendekatan,
besar populasi lebih dari 100 maka
observasi
data
sampel dapat diambil 10%-15% dan
sekaligus pada suatu saat (point time
20%-25%. Pada penelitian ini peneliti
approach). Subyek penelitian hanya
mengambil sampel 15% dari populasi,
diobservasi sekali saja dan pengukuran
Penghitungan sampel :
atau
pengumpulan
kurang
dari
100
maka
jika
dilakukan terhadap status karakter atau
s 15% x 244 36,5 37
variabel
saat
Menurut Sugiyono (2009; h. 81-
pemeriksaan. Hal ini tidak berarti
85) teknik sampling adalah merupakan
bahwa
semua
teknik pengambilan sampel. Teknik
diawali
pada
subyek
pada
subyek
waktu
penelitian
yang
sama
(Notoatmodjo, 2005; h. 145-146).
pengambilan sampel dalam penelitian
dengan cluster sampling yaitu teknik
Menurut Sugiyono (2009; h. 80)
penentuan sampel bila obyek yang
populasi adalah wilayah generalisasi
akan diteliti atau sumber data sangat
yang terdiri atas obyek atau subyek
luas,
yang
menentukan
mempunyai
kualitas
dan
yang
digunakan
kelurahan
yang
untuk
akan
karakteristik tertentu yang ditetapkan
digunakan sebagai sampel, kemudian
oleh peneliti untuk dipelajari dan
dilanjutkan
kemudian ditarik kesimpulan. Populasi
simple
dalam penelitian ini adalah semua ibu
menentukan
hamil di wilayah Puskesmas Wedi
dalam cluster kelurahan yang akan
pada tahun 2010
digunakan
adalah ± 244
orang/bulan.
dengan
random
menggunakan
sampling
responden
secara
memperhatikan
strata
yang
acak
yang
untuk
ada
tanpa
ada.
Menurut Sugiyono (2009; h. 81)
Wilayah yang masuk dalam cluster
sampel adalah bagian dari jumlah dan
diambil 25 % dari 19 kelurahan yang
karakteristik
ada di Kecamatan Wedi.
populasi
yang
dimiliki
oleh
tersebut.
Sampel
yang
46
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60
Wilayah yang masuk ke dalam
cluster meliputi :
1) Sampel
1. Analisis Univariat
cluster
1
Kelurahan
Kalitengah
2) Sampel
2
Kelurahan
Jiwowetan
cluster
3
Kelurahan
cluster
4
Kelurahan
Kaligayam
5) Sampel cluster 5 Kelurahan Pasung
Dengan kriteria eksklusi :
atau menderita penyakit
menggangu
asupan
yang
makanan,
seperti hiperemesis, hipertiroid,
Frekuensi
Kejadian KEK pada Ibu Hamil di
hamil
yang
tidak
bisa
%
KEK (LiLA ≤ 23,5
cm)
18
48,6
Tidak KEK (LiLA
>23,5 cm)
19
51,4
Jumlah
37
100
4.4
dapat
Berdasarkan
tabel
diketahui bahwa
responden yang
mengalami KEK (LiLA < 23,5 cm)
b. Pendapatan
Tabel
membaca dan menulis.
3) Ibu hamil yang tidak ada dirumah
digunakan
4.5
Distribusi
Frekuensi
Pendapatan Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
saat dilakukan penelitian.
yang
Jumlah
LiLA
adalah 48,6%.
penyakit infeksi, dll.
Sampel
Distribusi
Sumber: data primer, 2011
1) Ibu hamil yang dalam perawatan
2) Ibu
4.4
Wilayah Puskesmas Wedi Klaten
Brangkal
4) Sampel
a. Kejadian KEK
Tabel
cluster
3) Sampel
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam
Pendapatan Jumlah
%
Tinggi
1
2,7
Sedang
3
8,1
mengukur
Rendah
33
89,2
fenomena alam maupun sosial yang
Jumlah
37
100
penelitian sebanyak 37 orang.
Instrument penelitian adalah suatu
alat
yang
digunakan
diamati. Instrumen yang digunakan
yaitu kuesioner dan pita LiLA.
Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan
tabel
4.5
dapat
diketahui bahwa responden dengan
Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…
47
pendapatan rendah (< Rp. 700.000,00)
e. Jarak Kelahiran
adalah 89,2%.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Jarak
Kelahiran Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
c. Usia
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Usia
Responden di Wilayah Puskesmas
Wedi Klaten
Usia
Jarak Kelahiran
Jumlah
%
Beresiko (< 2 th)
3
11,5
23
88,5
26
100
Jumlah
%
Beresiko
12
32,4
Tidak Beresiko (> 2
th)
Tidak Beresiko
25
67,6
Jumlah
Jumlah
37
100
Sumber: data primer, 2011
Proporsi jarak kelahiran dinilai
Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui
bahwa responden dengan usia beresiko
(usia < 20 th dan > 35 th) adalah
32,4%.
dengan mengesampingkan ibu hamil
yang belum pernah melahirkan, karena
ibu yang belum pernah melahirkan
tidak mempunyai jarak kelahiran. Ibu
d. Paritas
hamil yang belum pernah melahirkan
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi
Paritas Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
sebanyak 11 orang.
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui
bahwa
responden
yang
jarak
Paritas
Jumlah
%
> 5 kali
0
0
2-4 kali
12
32,4
11,5%.
1 kali
14
37,8
f. Pendidikan
0 kali
11
29,7
Jumlah
37
100
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi
Pendidikan Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
kelahirannya beresiko (< 2 th) adalah
Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui
bahwa
responden
adalah 37,8%.
yang
primipara
Pendidikan
Jumlah
%
SD
8
21,6
SMP
10
27,0
SMA
18
48,6
Perguruan Tinggi
1
2,7
Jumlah
37
100
Sumber: data primer, 2011
48
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui
bahwa
pendidikan
mayoritas
adalah
beban
pekerjaan
berat.
Beban
responden
pekerjaan responden adalah ringan
menengah,
89,2%.
pendidikan responden SMA 48,6%.
h. Pengetahuan
g. Beban Pekerjaan
Tabel
4.10
Beban
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi
Distribusi
Pekerjaan
Frekuensi
Responden
di
Wilayah Puskesmas Wedi Klaten.
Beban Pekerjaan Jumlah
%
Sangat Berat
0
0
Berat
0
0
Sedang
4
10,8
Ringan
33
89,2
Jumlah
37
100
Pengetahuan Responden di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
Pengetahuan Jumlah
%
Kurang
5
13,5
Cukup
19
51,4
Baik
13
35,1
Jumlah
37
100
Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui
bahwa respoden dengan pengetahuan
Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui
cukup adalah 51,4%.
bahwa tidak ada responden dengan
2. Analisis Bivariat
a. Pengaruh Pendapatan terhadap Kejadian KEK
Tabel 4.12 Pengaruh Pendapatan terhadap Kejadian KEK di Wilayah
Puskesmas Wedi Klaten
LiLA
Pendapatan
Total
%
p
0,512
KEK
%
Tidak KEK
%
Tinggi
1
2,7
0
0
1
2,7
Sedang
1
2,7
2
5,4
3
8,1
Rendah
16
43,2
17
45,9
33
89,2
Total
18
48,6
19
51,4
37
100
Sumber: data primer, 2011
Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…
49
Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,512
(p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara pendapatan
dengan kejadian KEK.
b. Pengaruh Umur terhadap Kejadian KEK
Tabel 4.13 Pengaruh Umur terhadap Kejadian KEK di Wilayah Puskesmas
Wedi Klaten
Umur
LiLA
Total
%
p
0,049
KEK
%
Tidak KEK
%
Beresiko
3
8,1
9
24,3
12
32,4
Tidak Beresiko
15
40,5
10
27
25
67,6
Total
18
48,6
19
51,4
37
100
Sumber: data primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,049 (p 5 kali
0
0
0
0
0
0
2-4 kali
5
13,5
7
18,9
12
32,4
1 kali
7
18,9
7
18,9
14
37,4
0 kali
6
16,2
5
13,5
11
29,7
Total
18
48,6
19
51,4
11
100
Sumber: data primer, 2011
50
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60
Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,820
(p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara paritas terhadap
kejadian KEK.
d. Pengaruh Jarak Kelahiran terhadap Kejadian KEK
Tabel 4.15 Pengaruh Jarak Kelahiran terhadap Kejadian KEK di
Wilayah Puskesmas Wedi Klaten
Jarak kelahiran
LiLA
Total
%
p
0,047
KEK
%
Tidak
KEK
%
Beresiko
3
11,5
0
0
3
11,5
Tidak Beresiko
9
34,6
14
53,8
23
88,5
Total
12
46,2
14
53,8
26
100
Sumber: data primer, 2011
Proporsi jarak kelahiran dinilai dengan mengesampingkan ibu hamil yang
belum pernah melahirkan, karena ibu yang belum pernah melahirkan tidak
mempunyai jarak kelahiran. Ibu hamil yang belum pernah melahirkan sebanyak
11 orang.
Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,047 (p