Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Dampaknya Pada Kinerja Karyawan Outsourcing PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan September sampai dengan Desember

2015. Penelitian dilaksanakan pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Medan, yang terdiri dari kantor unit sebagai berikut :
1. Kantor Unit Monginsidi, Jalan Monginsidi No 34A Medan.
2. Kantor Unit Kuala Namu International Airport, Deli Serdang.
3. Kantor Unit Railink, Jalan Stasiun No 1 Medan.
4. Kantor Unit Cemara. Jalan H. Anif No 1 Medan.

3.2

Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan

menggunakan metode penelitian yang telah dirancang sesuai dengan variabel yang

akan diteliti agar didapat hasil yang akurat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:8) bahwa penelitian deskriptif kuantitatif
merupakan sebagai metode penelitian berlandaskan pada filsafat positivism,
digunakan untuk meniliti pada popoulasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini
bertujuan untuk menguraikan atau menggambarkan tentang pengaruh lingkungan
kerja, budaya organisasi, motivasi, terhadap kinerja karyawan dari suatu objek
penelitian pada perusahaan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan

Universitas Sumatera Utara

yang dilakukan melalui pengumpulan data dan analisis kuantitatif (kuesioner)
serta pengujian dengan menggunakan analisis jalur.

3.3

Populasi dan Sampel

3.3.1


Populasi
Menurut Sugiyono (2012:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang

ditetapkan

oleh

peneliti

untuk

dipelajari

dan

kemudian


ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
outsourcing operasional PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan yang
berjumlah 71 orang.
3.3.2

Sampel
Menurut Sugiyono (2012:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Di dalam penelitian ini teknik
penentuan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Menurut Sugiyono
(2012:96) sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel, atau penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Oleh karena itu, mengingat
populasi penelitian sangat terbatas yaitu dibawah 100 maka seluruh populasi
tersebut akan diobservasi (penelitian sensus).
Dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut :


Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1
Distribusi Sampel Karyawan Outsourcing PT. Garuda Indonesia (Persero)
Tbk Cabang Medan
No
Bagian perusahaan
Sampel
1
Unit Accounting
7
2
Unit Sales Marketing
5
3
Unit Operation
17
4
Unit HRD
3

5
Unit Reservasi
8
6
Unit Ticketing Railink
3
7
Unit Ticketing Sales
8
8
Unit Ticketing Office
12
9
Unit Ticketing Cemara
4
10
Unit Bisnis
3
11
Unit Services

1
Total
71
Sumber : PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, Tahun 2015

3.4

Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini memerlukan data dan informasi yang benar dan dapat

dipercaya. Oleh karena itu penulis menggunakan teknik pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah:
1. Studi kepustakaan yaitu penelitian untuk memperoleh data sekunder
dengan cara membaca dan mempelajari literatur yang memuat teori-teori,
konsep-konsep, dan informasi yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan.
2. Studi lapangan. Studi lapangan digunakan untuk memperoleh data primer
mengenai permasalahan yang ada dan langsung mengadakan hubungan
denganobyek


penelitian,

maka

diperlukan

beberapa

cara

untuk

memperolehnya, yaitu :
a. Kuesioner merupakan teknik riset dimana data dikumpulkan
langsung secara sistematis dari orang-orang yang sedang diteliti.

Universitas Sumatera Utara

b. Studi dokumentasi mengumpulkan dan mengolah data dan
informasi yang diperoleh yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti.
c. Wawancara yaitu mengadakan kontak langsung dengan para staf
dari kepala bagian yang ada hubungannya dengan masalah yang
sedang di teliti.

3.5

Jenis Dan Sumber Data
Metode pengumpulan data akan menjelaskan jenis data dan pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data kualitatif (data yang berbentuk kata-kata) dan data
kuantitatif (data yang berbentuk angka atau bilangan). Sedangkan sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya. Untuk mendapatkan data primer,
peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi,
wawancara dan penyebaran kuesioner.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti buku sumber daya manusia dan statistik, data
lingkungan kerja, budaya organisasi, motivasi dan juga kinerja karyawan
di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan. Jurnal yang
menganalisa pengaruh lingkungan kerja, budaya organisasi, motivasi dan

Universitas Sumatera Utara

juga kinerja karyawan di perusahaan–perusahaan lain, artikel, website
mengenai lingkungan kerja, budaya organisasi, motivasi dan kinerja.

3.6

Identifikasi dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau

objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok
itu (Sugiyono, 2012:60). Dari perumusan masalah, kerangka pemikiran dan
hipotesis yang telah diajukan, maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (Independen)
Menurut Sugiyono (2012), variabel bebas atau independen merupakan
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini yang
merupakan variabel bebasnya adalah Lingkungan Kerja (X 1 ) dan Budaya
Organisasi (X 2 ).
2. Variabel Intervening
Menurut Sugiyono (2012), variabel intervening adalah variabel yang
secara

teoritis

mempengaruhi

hubungan

antara

variabel


bebas

(independen) dan variabel terikat (dependen) menjadi hubungan yang
tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan
variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel bebas (independen)
dan variabel terikat (dependen) sehingga variabel bebas (independen) tidak
langsung

mempengaruhi

berubahnya/timbulnya

variabel

terikat

Universitas Sumatera Utara

(dependen). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel interveningnya
adalah Motivasi.
3. Menurut Sugiyono (2012), variabel terikat atau dependen merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini yang merupakan
variabel terikatnya adalah Kinerja Karyawan Outsourcing.
3.6.1

Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah operasionalisasi konsep yang diteliti

agar dapat diukur melalui gejala-gejala yang ada. Definisi operasional variabel
yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2
Opersionalisasi Variabel
VARIABEL
DEFINISI
DIMENSI
VARIABEL
Segala sesuatu yang
ada
di
sekitar Lingkungan
pekerjaan dan dapat
Fisik
Lingkungan mempengaruhi
Kerja
seorang
karyawan
(X 1 )
dalam
menjalankan Lingkungan
tugas-tugasnya.
Non Fisik

Budaya
Organisasi
(X 2 )

Suatu sistem makna
bersama yang dianut
oleh anggota-anggota
yang membedakan PT.
Garuda
Indonesia
tersebut
dengan
organisasi lainnya

Efisien dan
Efektif
Loyalitas
Fokus
Pelanggan
Kejujuran dan
Keterbukaan
Integritas

INDIKATOR
VARIABEL
1. Penerangan
2. Sirkulasi udara
3. Kenyamanan
4. Tata letak (Lay Out)
1. Hubungan dengan atasan
2. Hubungan sesama rekan
kerja
3. Keamanan
4. Komunikasi
1. Tepat
2. Hemat
1.
2.
1.
2.
3.

Disiplin
Bekerja keras
Ramah
Tanggap
Inovatif

Likert

Likert

1. Jujur
2. Ketersediaan informasi
1. Konsisten
2. Patuh pada
perusahaan

SKALA
UKUR

peraturan

Universitas Sumatera Utara

VARIABEL

DEFINISI

DIMENSI

Motivasi
Kerja
(Z)

Dorongan dari dalam
diri seorang pegawai
untuk
melakukan
pekerjaannya sesuai
dengan
peraturan/standar.

Motivasi
Intrinsik

Motivasi
Ekstrinsik

Kinerja
Karyawan
(Y)

Sesuatu hasil kerja
yang dicapai oleh
seseorang karyawan
dalam menyelesaikan
pekerjaan
yang
dibebankan
kepadanya.

Kuantitas

Kualitas

Kehadiran

INDIKATOR
VARIABEL
1. Tanggung jawab
2. Prestasi yang diraih
3. Pekerjaan yang menantang
4. Keinginan untuk
berkembang
1. Gaji
2. Kesehatan kerja
3. Kondisi kerja
4. Status
1. Tingkat produktivitas
karyawan
2. Pencapaian target
1. Pelayanan tepat waktu
2. Kepuasan karyawan
3. Tingkat keterampilan
1. Hadir tepat waktu
2. Pulang tepat waktu

Sumber : Sedarmayanti (2012), Robbins (2008), Luthans (2006), Mathis (2006).

3.7

Skala Pengukuran Variabel
Menurut Sugiyono (2012:93) skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan
lima alternatif jawaban untuk dijawab oleh para responden dengan menggunakan
skor 1 sampai dengan 5 dapat dilihat dari Tabel 3.3

No
1
2
3
4
5

Tabel 3.3
Instrumen Skala Likert
Jawaban
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Kurang Setuju (KS)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor
5
4
3
2
1

Sumber : Sugiyono (2012:93)

Universitas Sumatera Utara

SKALA
UKUR

Likert

Likert

3.8

Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.8.1

Uji Validitas
Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah

semestinya rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik. Menurut Sugiyono
(2012:121) uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat
setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan
(kuesioner). Bila koefisien korelasi (r) lebih besar dari r tabel (0,361), maka
pertanyaan tersebut dikatakan valid. Uji validitas akan dilakukan pada 30 orang
karyawan outsourcing operasional PT. Garuda Angkasa Pura di Kuala Namu
International Airport.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22,0 dengan
kriteria sebagai berikut :
Jika r hitung ≥ r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid
Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
Teknik pengujian validitas dengan menggunakan tingkat signifikan 5%
untuk mengetahui keeratan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan
cara mengkorelasikan antara skor ítem pertanyaan terhadap skor total. Hasil uji
validitas terhadap variabel lingkungan kerja, budaya organisasi, motivasi, dan
kinerja karyawan outsourcing dapat dilihat pada Tabel 3.4, Tabel 3.5, Tabel 3.6
dan Tabel 3.7 adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X1)
Corrected
Butir Instrumen
Item-Total
r tabel
Correlation
Kualitas penerangan yang tersedia ditempat
.673
0,361
kerja saya sudah memadai
Pencahayaan di tempat kerja membantu
.604
0,361
saya dalam menyelesaikan pekerjaan
Suhu udara diruangan kerja saya sudah
.637
0,361
cukup baik
Saya merasakan suhu udara di dalam
-.315
0,361
ruangan membuat saya terasa sejuk
Tempat kerja saya nyaman
.567
0,361
Suasana tempat kerja saya memberikan
.192
0,361
kenyamanan untuk bekerja
Tata
letak
ruangan
kerja
saya
.200
0,361
memungkinkan untuk bergerak leluasa
Saya merasakan tata letak di ruangan
.532
0,361
membuat saya nyaman
Hubungan kerjasama antara saya dengan
.572
0,361
atasan terjalin dengan baik
Saya menjaga hubungan baik dengan
.520
0,361
atasan
Saya mempunyai hubungan baik dengan
.572
0,361
rekan kerja satu unit
Saya mempunyai hubungan baik dengan
.384
0,361
rekan kerja antar unit
Saya merasa aman dari pemutusan
hubungan kerja yang dapat mengancam
-.024
0,361
kehidupan
Saya merasa aman dengan status kerja saya
.673
0,361
diperusahaan
Komunikasi yang terjalin antara saya
.604
0,361
dengan seluruh karyawan sudah cukup baik
Saya mempunyai komunikasi yang baik
.313
0,361
dengan karyawan lain

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 3.4 diatas, setelah dikonsultasikan dengan r tabel pada
taraf signifikansi 5% dan N = 30, dapat diketahui bahwa nilai Corrected ItemTotal Correlation dari masing-masing butir pertanyaan > dari nilai r tabel (r hitung >
r tabel ) sebesar 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap butir

Universitas Sumatera Utara

pertanyaan dari masing-masing instrumen variabel lingkungan kerja dinyatakan
valid dan dapat dipergunakan dalam penelitian, kecuali butir pertanyaan no.4,
no.6, no.7, no.13, dan no.16 dikarenakan (r hitung < r tabel ).
Hasil pengujian validitas instrumen variabel budaya organisasi dapat
dilihat dalam Tabel 3.5 berikut :

No

17.
18.
19.

20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

27.

28.

Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2)
Corrected
Butir Instrumen
Item-Total r tabel
Correlation
Perusahaan mendorong karyawan
untuk melakukan pekerjaan dengan
.604
0,361
tepat
Perusahaan memberikan arahan yang
.174
0,361
tepat bagi setiap karyawannya
Perusahaan mendorong karyawan
untuk melakukan efisiensi dalam
.618
0,361
bekerja
Perusahaan selalu berupaya melakukan
penghematan terhadap biaya-biaya
.584
0,361
yang harus dikeluarkan
Perusahaan mendorong saya untuk
.567
0,361
datang tepat waktu ke kantor
Absensi kehadiran menurut saya sangat
.155
0,361
penting dalam penegakan disiplin kerja
Perusahaan mendorong karyawan
untuk bekerja keras dalam mencapai
.640
0,361
target pekerjaan
Perusahaan mendorong karyawan
.644
0,361
untuk bekerja secara tuntas
Perusahaan mendorong karyawan
.224
0,361
untuk menangani keluhan pelanggan
Perusahaan mendorong karyawan
bersikap ramah dalam menghadapi
.440
0,361
pelanggan
Perusahaan mendorong karyawan
untuk tanggap dalam menyelesaikan
.544
0,361
masalah pekerjaan
Setiap karyawan diharuskan tanggap
atas keluhan yang disampaikan
.212
0,361
pelanggan

Keterangan

Valid
Tidak Valid
Valid

Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid

Valid

Tidak Valid

Universitas Sumatera Utara

No

Butir Instrumen

Perusahaan mendorong karyawan
29. untuk melakukan inovasi dalam bekerja
Perusahaan memberikan peluang bagi
30. karyawan untuk menyampaikan ide-ide
baru
Perusahaan mendorong karyawan
31. untuk jujur dalam melakukan pekerjaan
Kejujuran harus dimiliki setiap
32. karyawan
Perusahaan menyampaikan informasi
33. terkait dengan proses pengambilan
keputusan
Perusahaan selalu menyampaikan
34. informasi secara tepat
Perusahaan
menuntut
karyawan
berupaya
konsisten
dalam
35.
melaksanakan tugas
Perusahaan secara konsisten mampu
36. memberikan hak-hak karyawan
Setiap karyawan melakukan pekerjaan
37. sesuai dengan peraturan perusahaan
Perusahaan mendorong karyawan
38. untuk mematuhi peraturan kerja

Corrected
Item-Total r
Correlation

tabel

Keterangan

.402

0,361

Valid

.535

0,361

Valid

.613

0,361

Valid

.207

0,361

Tidak Valid

.640

0,361

Valid

.760

0,361

Valid

.531

0,361

Valid

.753

0,361

Valid

.613

0,361

Valid

.562

0,361

Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 3.5 diatas, setelah dikonsultasikan dengan r tabel pada
taraf signifikansi 5% dan N = 30, dapat diketahui bahwa nilai Corrected ItemTotal Correlation dari masing-masing butir pertanyaan > dari nilai r tabel (r hitung >
r tabel ) sebesar 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap butir
pertanyaan dari masing-masing instrumen variabel budaya organisasi dinyatakan
valid dan dapat dipergunakan dalam penelitian, kecuali butir pertanyaan no.18,
no.22, no.25, no.28, dan no.32 dikarenakan (r hitung < r tabel ).
Hasil pengujian validitas instrumen variabel motivasi dapat dilihat dalam
Tabel 3.6 berikut :

Universitas Sumatera Utara

No
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.

Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (Z)
Corrected
Butir Instrumen
Item-Total r tabel
Correlation
Saya bertanggung jawab dalam
.531
0,361
menyelesaikan pekerjaan
Saya bertanggung jawab atas pekerjaan
.752
0,361
yang saya kerjakan
Saya bekerja secara maksimal untuk
.666
0,361
memperoleh prestasi kerja yang baik
Saya diberikan penghargaan atas
.758
0,361
prestasi yang diraih
Saya merasa tertantang secara mental
.232
0,361
atas pekerjaan yang saya lakukan
Pekerjaan saya menantang secara
.740
0,361
mental
Saya
berusaha
meningkatkan
kemampuan saya sesuai dengan uraian
.831
0,361
tugas
Saya berusaha meningkatkan skill saya
.569
0,361
dalam bekerja

Gaji yang diberikan sesuai dengan
47. jabatan saya saat ini
Gaji diberikan sesuai dengan jadwal
48. yang telah disepakati dengan pihak
perusahaan
Perusahaan menyediakan jaminan
49. kesehatan kerja
Perusahaan
memberikan
jaminan
50. kesehatan kepada setiap karyawan
Kondisi kerja pada saat ini sangat
51. menyenangkan
Kondisi kerja mempengaruhi saya
52. dalam melaksanakan pekerjaan
Saya memiliki status sebagai karyawan
53. di perusahaan ini
Saya mendapatkan status yang jelas di
54. perusahaan

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid

.760

0,361

Valid

.472

0,361

Valid

.549

0,361

Valid

-.191

0,361

Tidak Valid

.805

0,361

Valid

.582

0,361

Valid

.282

0,361

Tidak Valid

.703

0,361

Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 3.6 diatas, setelah dikonsultasikan dengan r tabel pada
taraf signifikansi 5% dan N = 30, dapat diketahui bahwa nilai Corrected ItemTotal Correlation dari masing-masing butir pertanyaan > dari nilai r tabel (r hitung >

Universitas Sumatera Utara

r tabel ) sebesar 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap butir
pertanyaan dari masing-masing instrumen variabel motivasi dinyatakan valid dan
dapat dipergunakan dalam penelitian, kecuali butir pertanyaan no.43, no.50, dan
no.53, dikarenakan (r hitung < r tabel ).
Hasil pengujian validitas instrumen variabel kinerja karyawan dapat dilihat
dalam Tabel 3.7 berikut :

No
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.

Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan Outsourcing (Y)
Corrected
Butir Instrumen
Item-Total r tabel Keterangan
Correlation
Saya
selalu
berusaha
untuk
.625
0,361
Valid
meningkatkan produktivitas kerja saya
Pekerjaan yang saya tekuni dapat
.703
0,361
Valid
meningkatkan produktivitas kerja saya
Saya mempunyai target kinerja yang
.416
0,361
Valid
harus dicapai dalam suatu periode
Saya selalu dapat mencapai target
.236
0,361 Tidak Valid
pekerjaan tepat pada waktunya
Saya melayani pelanggan dengan tepat
.402
0,361
Valid
waktu
Saya melakukan pelayanan dengan
tepat waktu sesuai yang berikan
.706
0,361
Valid
perusahaan
Saya sangat puas dalam pekerjaan saya
.771
0,361
Valid
Saya merasa puas atas penilaian kinerja
.735
0,361
Valid
yang diberikan perusahaan
Pekerjaan saya sesuai dengan tingkat
.489
0,361
Valid
keterampilan yang di miliki
Tingkat keterampilan membantu saya
.446
0,361
Valid
dalam menyelesaikan setiap pekerjaan
Saya selalu hadir tepat waktu
.499
0,361
Valid
Saya selalu datang ke kantor secara
.416
0,361
Valid
tertib dan tepat waktu
Saya selalu pulang tepat waktu
.546
0,361
Valid
Saya pulang dari kantor sesuai dengan
.072
0,361 Tidak Valid
jam kerja

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 3.7 diatas, setelah dikonsultasikan dengan r tabel pada
taraf signifikansi 5% dan N = 30, dapat diketahui bahwa nilai Corrected ItemTotal Correlation dari masing-masing butir pertanyaan > dari nilai r tabel (r hitung >
r tabel ) sebesar 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap butir
pertanyaan dari masing-masing instrumen variabel kinerja karyawan dinyatakan
valid dan dapat dipergunakan dalam penelitian, kecuali butir pertanyaan no.58 dan
no.68, dikarenakan (r hitung < r tabel ).

3.8.2

Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2012:122) uji reliabilitas digunakan untuk melihat

apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam
mengukur gejala yang sama. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Pengujian dilakukan dengan cara

mencobakan kuesioner sekali saja,

kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini
teknik yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha (α).
Uji reliabilitas terhadap variabel penelitian ini dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.80 (Kuncoro, 2009). Untuk melihat hasil
uji reliabilitas lingkungan kerja, budaya organisasi, motivasi dan kinerja karyawan
outsourcing digunakan program SPSS (Statistical Packages for the Social
Sciences) 22.0 for windows yaitu dengan melihat nilai dari Cronbach Alpha. Jika
nilai Cronbach Alpha (r hitung ) > nilai r tabel (0,80) maka butir pertanyaan pada
setiap variabel penelitian dinyatakan reliabel dan jika (r hitung ) < nilai r tabel (0,80)
maka butir pertanyaan dinyatakan tidak reliabel (Kuncoro, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Hasil Uji Reabilitas dilihat pada Tabel 3.8

No
1.
2.
3.
4.

Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's
Variabel
Alpha
Lingkungan Kerja
,955
Budaya Organisasi
,955
Motivasi
,955
Kinerja Karyawan Outsourcing
,955

N of Items

Keterangan

11
17
13
12

Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 3.8 diperoleh hasil bahwa hasil pengujian seluruh variabel
penelitian memiliki nilai r hitung > r tabel (0,80). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa seluruh instrumen pertanyaan tentang variabel lingkungan kerja, budaya
organisasi, motivasi dan kinerja karyawan outsourcing adalah reliabel, sehingga
seluruh item layak dipergunakan dalam penelitian.

3.9

Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menurut jenjang

keilmuannya statistika dibedakan menjadi dua, yaitu statistika deskriptif dan
statistika inferensia. Menurut Sugiyono (2012) analisis deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Beberapa hal
yang dapat dilakukan adalah penyajian data melalui perhitungan nilai minimum,
nilai maksimum, mean (pengukuran tendensi sentral), dan perhitungan
penyebaran data melalui rata-rata, standar deviasi, dan perhitungan persentase.
Statistika inferensia adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan
sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil

Universitas Sumatera Utara

yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan. Dalam hal ini dilakukan
pengujian signifikan dari suatu analisis yang berdasarkan pada uji-t dan uji-f.
Metode analisis yang digunakan pada hipotesis adalah analisis jalur (path
analysis) merupakan perluasan dari model regresi yang digunakan untuk
menganalisis hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
langsung maupun tidak langsung dari himpunan variabel bebas terhadap variabel
terikat, Sunyoto (2011:134). Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis jalur
adalah sebagai berikut, menjelaskan:
1. Merancang model berdasarkan konsep dan teori, (model tersebut juga
dinyatakan dalam bentuk persamaan). Dalam penelitian ini mengacu
padakajian teoritis dan hasil penelitian sebelumnya dikembangkan model
teoritis sebagai berikut : analisis pengaruh gaya kepemimpinan transaksional
dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dengan motivasi sebagai
variabel intervening, jika dirumuskan ke dalam persamaan structural serta
gambar model path analysis.
Lingkungan
Kerja
(X1)

E1

b 3 Y X1

b1 Z X1

Motivasi
(Z)

r X 1 X2

b2 Z X2

b4 Y Z

Kinerja
Karyawan
(Y)

b5 Y X2
E1

Budaya
Organisasi
(X2)

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.1
Penggambaran Asumsi Analisis Jalur

2. Berdasarkan gambar model analisis jalur diatas dapat diketahui hubungan antar
variabel adalah linier, yaitu sistem aliran kesatu arah tidak terjadi pemutaran
kembali (looping) dapat dibuat persamaan struktural analisis jalur yang
meliputi X1,X2 sebagai variabel bebas (variabel eksogen), Z sebagai variabel
intervening, Y sebagai variabel terikat (variabel endogen) dan E= Error sebagai
berikut :
Persamaan substruktur pertama:
Z = b 1 ZX 1 + b 2 ZX 2 + E 1
Persamaan substruktur kedua:
Y= b 3 YX 1 + b 4 YZ + b 5 YX 2 +E 2

Dimana :
Z = Motivasi
Y = Kinerja Karyawan Outsourcing
X 1 = Lingkungan Kerja
X 2 = Budaya Organisasi
E = Error
3. Pemeriksaan terhadap asumsi yang melandasi analisis jalur yaitu (1) hubungan
antar variabel adalah linear dan aditif, (2) model yang digunakan adalah
recursive, yaitu aliran kausal satu arah. Dan recursive model dipergunakan,
apabila memenuhi asumsi-asumsi yaitu, (1) antar variabel eksogenus saling
bebas, (2) pengaruh kausalitas dari variabel endogenus adalah searah, (3)
didasarkan dari data yang valid dan reliabel.

Universitas Sumatera Utara

4. Penghitungan koefisien jalur dengan menggunakan software SPSS (Statistical
Product and Service Solution) versi 22.0 melalui analisis regresi secara parsial
dimana koefisien jalurnya adalah merupakan koefisien regresi yang
distandardisasi (standardized coefficients beta) untuk pengaruh langsungnya,
sedangkan pengaruh tidak langsung adalah perkalian antara koefisien jalur dari
jalur yang dilalui setiap persamaan dan pengaruh total adalah penjumlahan dari
pengaruh langsung dengan seluruh pengaruh tidak langsung.
5. Interpretasi nalisis kesimpulan menggunakan analisis jalur dalam kajian ini
adalah karena ada kesesuaian model baik secara teoritik maupun empirik,
sehingga model teoritik akan teruji kebenarannya. Tetapi bila tidak sesuai
dengan model teoritik maka menjadi alternatif yang dapat merevisi model
teoritik.

3.10

Pengujian Hipotesis
Model analisis data yang dipergunakan untuk menjawab hipotesis pertama

adalah analisis regresi berganda, dengan rumus sebagai berikut :
Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau
hubungan antara variabel independent (Lingkungan Kerja dan Budaya
Organisasi), variabel inteverning (Motivasi) dan variabel dependent (Kinerja
Karyawan Outsourcing) akan digunakan analisis regresi linear berganda (multiple
regression analysis). Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi
22,0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. Rumus perhitungan persamaan
regresi berganda adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Sub – Model 1 : Z = b 1 X 1 + b 2 X 2 + e 1
Sub – Model 2 : Y = b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 Z + e 2
Dimana :

Y = Kinerja Karyawan Outsourcing
Z = Motivasi
X 1 = Lingkungan Kerja
X 2 = Budaya Organisasi
b 1 , 2, 3 = Koefisien Regresi
e 1 dan e 2 = standar error

3.10.1 Pengujian Hipotesis Secara Serempak (Uji F)
a. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Motivasi.
Uji F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel independent
secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap variabel dependent. Melalui uji statistik dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = 0
Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independent (Lingkungan Kerja dan
Budaya Organisasi) terhadap variabel dependent (Motivasi).
H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0
Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independent (Lingkungan Kerja dan Budaya
Organisasi) terhadap variabel dependent (Motivasi).
Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel . Kriteria pengambilan
keputusan, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

H 0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%
H 0 ditolak jika F hitung ≥ F tabel pada α = 5%
b. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi dan Motivasi
terhadap

Kinerja Karyawan Outsourcing.

Uji F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel independent
secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap variabel dependent. Melalui uji statistik dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = b3 = 0
Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independent (Lingkungan Kerja,
Budaya Organisasi dan Motivasi) terhadap variabel dependent (Kinerja
Karyawan Outsourcing).
H 0 : b 1 ≠ b 2 ≠b 3 ≠ 0
Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independent (Lingkungan Kerja, Budaya
Organisasi dan Motivasi) terhadap variabel dependent (Kinerja
Karyawan Outsourcing).
Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel . Kriteria pengambilan
keputusan, yaitu :
H 0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%
H 0 ditolak jika F hitung ≥ F tabel pada α = 5%

Universitas Sumatera Utara

3.10.2

Pengujian Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinan (R2) bertujuan untuk mengetahui signifikansi

variabel.koefisien

deteminasi

melihat

seberapa

besar

pengaruh

variabel

independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan (R2) berkisar
antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), ≤(0 R

2

≤ 1). Apabila deteminasi (R2)

semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel
independent terhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti,
model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent, dan bila R2 mendekati 1, maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah besar terhadap variabel
dependent. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel
dependent.
3.10.3 Pengaruh Langsung (Direct Effect) dan Pengaruh Tidak Langsung
(Indirect Effect)
Pada pembahasan ini mengenai pembahasan pengaruh langsung (Direct
Effect atau DE) dan pengaruh tidak langsung (Indirect Effect atau IE) antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
a. Pengaruh Langsung ( Direct Effect )
Pengaruh langsung variabel (X), variabel intervening (Z) dan variabel terikat
(Y):

1. Pengaruh langsung variabel lingkungan kerja dan motivasi (X 1→ Z)
2. Pengaruh langsung variabel budaya organisasi dan motivasi (X 2→ Z)

Universitas Sumatera Utara

3. Pengaruh langsung variabel lingkungan kerja dan kinerja karyawan
outsourcing (X 1→ Y)
4. Pengaruh langsung variabel budaya organisasi dan kinerja karyawan
outsourcing (X 2→ Y)
5. Pengaruh

langsung

variabel

motivasi

dan

kinerja

karyawan

outsourcing (Z → Y)
b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect )
Pengaruh tidak langsung antara variabel (X), dengan variabel intervening
(Z) dan dengan variabel terikat (Y) :
1. Pengaruh tidak langsung lingkungan kerja dan kinerja karyawan
outsourcing melalui motivasi (X 1→ Z → Y)
2. Pengaruh tidak langsung budaya organisasi dan kinerja karyawan
outsourcing melalui motivasi (X 2→ Z → Y)
3.10.4

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

a. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Motivasi.
Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh
yang signifikan dari variabel independent (Lingkungan Kerja dan
Budaya Organisasi) terhadap variabel dependent (Motivasi). Bentuk
pengujiannya yaitu :
H 0 : b 1 = b 2 = 0, artinya variabel independent (Lingkungan Kerja dan
Budaya Organisasi) secara parsial tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel dependent (Motivasi).

Universitas Sumatera Utara

H 0 : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya variabel independent (Lingkungan Kerja dan
Budaya Organisasi) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel dependent (Motivasi).
Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan
keputusan, yaitu :
H 0 diterima bila t hitung < t tabel pada α = 5%
H 0 ditolak bila t hitung ≥ t tabel pada α = 5%
b. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi dan Motivasi
terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing.
Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh
yang signifikan dari variabel independent (Lingkungan Kerja, Budaya
Organisasi dan Motivasi) terhadap variabel dependent (Kinerja Karyawan
Outsourcing). Bentuk pengujiannya yaitu :
H 0 : b 1 = b 2 =b 3 = 0, artinya variabel independent (Lingkungan
Kerja, Budaya Organisasi dan Motivasi) secara parsial tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent
(Kinerja Karyawan Outsourcing).
H 0 : b 1 ≠ b 2 ≠b 3 ≠ 0, artinya variabel independent (Lingkungan Kerja,
Budaya Organisasi dan Motivasi) secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel dependent (Kinerja Karyawan
Outsourcing).

Universitas Sumatera Utara

3.11

Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-

asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterprestasikan data agar
lebih relevan dalam menganalisis. Pengujian asumsi klasik ini meliputi :
3.11.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak.Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai
ekstrem data yang diambil.Ada dua cara yang dapat digunakan untuk uji
normalitas, yaitu :
a. Analisis Grafik
Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal
dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar
pengambilan keputusannya sebagai berikut :
Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b.

Analisis Statistik
Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik
Kolmogorof-Smirnov (K-S). Menurut Umar (2008:181) bahwa, apabila pada
hasil uji Kolmogorov Smirnov, nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari
0,05 (α= 5%, tingkat signifikan) maka data berdistribusi normal.

Universitas Sumatera Utara

3.11.2 Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier
ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya
multikolinieritas antar variabel dapat diketahui dengan melihat nilai dari variance
inflation factor (VIF) dari masing-masing variabel independent terhadap variabel
dependent.
Pengambilan Keputusannya :
VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas
VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinieritas
Tolerence < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas
Tolerence > 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas
3.11.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan kepengamatan lain. Ada
dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala Heteroskedastisitas,
yaitu:
a. Analisis Grafik
Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik
Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu
pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas.
b. Analisis Statistik
Gejala Heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glesjer.

Universitas Sumatera Utara

BAB 1V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia.
Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda pewayangan. Garuda Indonesia
berkantor pusat di Cengkareng, Jakarta, Indonesia. Selain berpusat di Jakarta,
Garuda Indonesia juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir
seluruh kota besar di Indonesia dan juga kota-kota di luar negeri. Pada tanggal 26
Januari 1949 pesawat Dakota RI-001 “Seulawah” diterbangkan dari Calcutta
menuju Rangoon untuk melaksanakan misi niaganya yang pertama kali. Itulah
perusahaan pembawa bendera negara Republik Indonesia pertama yang
mengudara di angkasa jagad raya. Peristiwa tersebut telah dijadikan sebagai hari
lahirnya Garuda Indonesia yang baru dapat beroperasi pada tanggal 1 Maret 1950
dengan sejumlah pesawat yang diterima pemerintah Republik Indonesia dari
perusahaan penerbangan KLM.
Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani jaringan
penerbangan di dalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 pesawat
jenis PBY–Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda kemudian
mengadakan pembaruan armadanya yang tiba antara bulan Oktober 1950 dan
Februari 1958 sehingga menjadi : DC 3/C-47 20 pesawat, Convair liner 240 8
pesawat, Convair liner-340 8 pesawat, Convair liner–440 8 pesawat, De Haviland
Heron 14 pesawat.

Universitas Sumatera Utara

Jaringan penerbangan Garuda Indonesia kemudian diperluas meliputi
seluruh wilayah Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan ke luar negeri
menjangkau kota-kota Singapura, Bangkok dan Manila. Disebabkan alasan teknis
maka seluruh pesawat De Haviland Heron di hapus dari kekuatan armada Garuda.
Selanjutnya antara tahun 1960 dan 1966 Garuda Indonesia mendapatkan
tambahan armadanya lagi berupa pesawat-pesawat bermesin jet seperti : Convair
liner 990 A 3 pesawat, Lockheed Electra L188C 3 pesawat, Douglas DC-8-55 1
pesawat.
Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri
dari pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut-turut ditambah dengan
tipe-tipe pesawat seperti; Douglas DC-10, Boeing B-747, Airbus A-300, dan A330.Kegiatan Garuda lainnya adalah mengangkut ribuan jemaah haji setiap
tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga merupakan sarana angkutan bagi
kunjungan resmi Kepala Negara ke berbagai negara.
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional,
Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan
negara melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda Indonesia telah
menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan keluar negeri
meliputi negara-negara di Benua Asia, Australia dan Eropa.

4.1.2 Asal Nama Garuda Indonesia
Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman dari
Presiden Soekarno yaitu Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada
Presiden di Yogyakarta bahwa KLM Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada
pemerintah sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta

Universitas Sumatera Utara

kepada beliau memberi nama bagi perusahaan tersebut karena pesawat yang akan
membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat sesuai nama itu.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab dengan mengutip
satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden
Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, yaitu Ik ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die
zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden yang berarti Aku adalah Garuda,
burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas
kepulauanmu.
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang
bersejarah yaitu pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM
Interinsulair terbang membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke
Kemayoran–Jakarta untuk pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia
Serikat (RIS) dengan logo baru, Garuda Indonesian Airways, nama yang
diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.

4.1.3

Visi dan Misi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan
layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan
Indonesia.
Misi Perusahaan
Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang
mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi
nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.

Universitas Sumatera Utara

1. Melaksanakan usaha jasa angkutan udara yang memberikan kepuasan
kepada pengguna jasa yang terpadu dengan industri lainnya melalui
pengelolaan secara profesional dan didukung oleh sumber daya manusia
yang mempunyai kompetensi tinggi.
2. Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestik yang kuat untuk terus
meningkatkan pangsa pasar domestik dan internasional bagi usahawan,
perorangan, wisatawan dan kargo termasuk penerbangan borongan.
3. Memiliki bisnis unit yang mendukung produk inti untuk meningkatkan
keuntungan serta menghasilkan pendapatan tambahan dari usaha unit
pendukung tersebut.

4.1.4 Logo Perusahaan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Gambar 4.1. Logo PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Logo perusahaan mengandung arti sebagai berikut :
• Kepala burung garuda melambangkan lambang Negara Republik Indonesia.
• 5 (Lima) bulu sayap melambangkan pancasila.
• Warna biru melambangkan langit angkasa.
• Garuda Indonesia resmi bergabung dengan aliansi SkyTeam

Universitas Sumatera Utara

4.1.5

Struktur Organisasi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Medan
Struktur organisasi merupakan elemen penting untuk menjalankan

aktivitas perusahaan yang menggambarkan hubungan wewenang dan tanggung
jawab bagi setiap karyawan yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya struktur
organisasi yang jelas, maka seluruh aktivitas perusahaan dapat dilaksanakan
dengan baik dan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Selain itu, untuk mencapai tujuan dasar kerja sama yang mempunyai bentuk dan
susunan yang jelas dalam tiap-tiap tugasnya serta menegaskan hubungan antara
satu sama lain.

Struktur Organisasi Branch Office Medan (MES)
General Manager
MEDAN

General Manager
GUNUNGSITOLI
General Manager
LHOKSEUMAWE

Manager
SALES & SERVICES

Manager
FINANCE

Manager
GENERAL AFFAIRS
& ADM

Manager
CARGO SALES
SUMATERA

Supervisor
HCM

Supervisor
CARGO SALES

Supervisor
RESERVATION

General Manager
MEULABOH

Supervisor
SALES EXECUTIVE

General Manager
SABANG

Supervisor
AIRPORT SALES &
SVC OFFICE

General Manager
SILANGIT

Senior Manager
STATION &
SERVICES
HUB MDAN

Supervisor
SALES & SVC OFFICE

Supervisor
SALES
ACCOUNTING

Supervisor
GENERAL
AFFAIRS

Supervisor
EXPENSES/ASSET
ACCOUNTING

Duty Manager
CARGO
OPERATION

Supervisor
TREASURY

Supervisor
SALES & SVC OFFICE
KERETA API
Supervisor
SALES & SVC OFFICE
CEMARA ASRI

Sumber : PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan (2015)

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.2. Struktur Branch Office Medan (MES)
Untuk mengetahui bagian-bagian yang saling terkait satu sama lain dalam
bentuk bagan struktur organisasi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Medan dapat di lihat sebagai berikut :
4.1.6

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas pokok dan fungsi serta uraian tugas jabatan struktural pada PT.

Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan berdasarkan susunan struktur
organisasi adalah sebagai berikut :
a. General Manager
General manager atau manajer umum adalah manajer yang memiliki
tanggung jawab seluruh bagian/fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi.
Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang
mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional.
Fungsi :
1. Mewakili pimpinan perusahaan di perwakilan setempat dalam bentuk
implementasi interaktif menyangkut hubungan dengan pihak ketiga yaitu
antara lain masyarakat pelanggan pemerintah daerah, pihak swasta dan
travel/cargo agents termasuk perusahaan penerbangan lainnya.
2. Melaksanakan dan mengendalikan fungsi dan kegiatan perusahaan
menyangkut pemasaran, akuntansi, operasi, teknik dan kepegawaian.
Tugas :
1. Membantu direksi/pimpinan perusahaan untuk melaksanakan rencana
perusahaan di perwakilan setempat.

Universitas Sumatera Utara

2. Menjabarkan serta merumuskan instruksi direksi/pimpinan sekaligus
membuat implementasi strategi serta pengawasannya guna mencapai
hasil yang diinginkan perusahaan.
3. Menyusun rencana kerja serta activity plan melalui koordinasi dengan
seluruh unit terkait di perwakilan setempat sesuai dengan acuan dan
ketentuan yang ditetapkan direksi/pimpinan perusahaan.
b. Sales Manager
Fungsi :
Membantu kepala perwakilan dalam menjalankan fungsi penjualan dalam
upaya pencapaian budget penjualan.
Tugas :
1. Mengkoordinir pelaksanaan penjualan serta purna jual agar tercapai
sasaran/target yang ditetapkan perusahaan.
2. Membuat analisa perencanaan operasional, kegiatan penjualan, work
plan atau activity plan untuk pax/cargo.
3. Mengusulkan

budget

penjualan,

menerapkan

target

pencapaian,

mempertahankan kinerja dan kualitas pelayanan (pre, in, post).
c. Finance Manager
Fungsi :
Merencanakan, melaksanakan, mengembangkan dan mengendalikan
kegiatan akuntansi perwakilan setempat Medan guna menyajikan laporan
keuangan yang memenuhi azas relevan yang dapat dipahami, dapat diuji
kebenarannya, netral, tepat waktu, dapat diperbandingkan dan lengkap.

Universitas Sumatera Utara

Tugas :
1. Membantu general manager dalam penjabaran perencanaan perusahaan di
perwakilan setempat.
2. Membantu general manager melalui koordinasi dengan Unit manager
lainnya untuk menyusun rencana kerja tahunan melalui penyusunan
budget (anggaran) perwakilan setempat menyangkut turn over budget
(TOB), sales budget, invesment, personnel and cost budget.
3. Menjabarkan serta merumuskan kebijakan general manager sekaligus
membuat strategi pengawasaanya agar tidak menyimpang dari
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
d. General Affair
Fungsi :
Direktorat Niaga/Personalia, Administrasi dan Umum.
Tugas :
1. Menerima tugas dan tanggung jawab yang diberikan atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Me-record dan mengecek keberadaan aset-aset untuk diinformasikan
kekantor pusat.
3. Mengurus surat-surat izin, pajak-pajak perusahaan ke Pemerintahan
Daerah.
e. Sales Office SPV
Sales office SPV ini di dalamnya terdapat sales office SPV, airport dan
sales office SPV Medan.
Fungsi :

Universitas Sumatera Utara

Direktorat Niaga/Fungsi penjualan.
Tugas :
1. Menerima tugas dari atasan untuk dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
perusahaan yang berlaku.
2. Mengawasi dan melakukan kegiatan reservasi dan ticketing penumpang.
3. Memonitor laporan penjualan angkutan berharga.
4. Mengadakan dan memelihara hubungan baik dengan customer dan mitra
usaha/relasi.
f. Accounting SPV
Accounting supervisor ini di dalamnya terbagi menjadi dua bagian di
bawah pimpinan accounting SPV yaitu account receivable dan account payable.
Fungsi :
Membantu finance manager dalam pelaksanaan pengendalian akuntansi
perwakilan setempat khusus menyangkut akuntansi penjualan guna laporan
keuangan yang akurat dan tepat waktu.
Tugas :
1. Membantu finance manager dalam pelaksanaan fungsi pengendalian
khusus menyangkut akuntansi penjualan baik dari kantor penjualan
sendiri maupun dari kantor penjualan agen.
2. Membantu finance manager melalui koordinasi dengan unit supervisor
lainnya untuk melaksanakan penjabaran kebijakan general manager
didalam penyusunan rencana kerja tahunan melalui penyiapan budget
(anggaran) perwakilan setempat menyangkut TOB (turn over budget),
sales budget, cash flow budget.

Universitas Sumatera Utara

3. Menjabarkan serta merumuskan kebijakan finance manager sekaligus
membuat strategi pengawasannya agar tidak menyimpang dari ketentuanketentuan yang berlaku.
f. Sales Rep. Cargo
Fungsi :
1. Membantu sales manager dalam pelaksanaan atau peningkatan sales
cargo perwakilan dan membina mitra usaha serta pihak ketiga dalam
rangka pemasaran produk kargo Garuda Indonesia.
2. Melaksanakan pelaporan penjualan khususnya kargo, analisa dan berbagai
konsultan kepada konsumen atau mitra usaha.
3. Menjalankan kebijakan-kebijakan perusahaan dengan tujuan untuk
mencapai target penjualan yang dibebankan kepada perwakilan serta
membantu pembuatan proposal budget penjualan dari Perwakilan.
Tugas :
1. Melakukan kunjungan atau sales visit ke agent atau mitra usaha,
menginformasikan setiap produk Garuda secara tepat dan benar, serta
membina hubungan baik.
2. Mengevaluasi cargo product and cargo agency performance setiap akhir
bulan.
3. Mengidentifikasi permintaan atau kebutuhan dari konsumen (mitra usaha
atau shipper).
4. Menangani kargo udara, baik dalam negeri maupun luar negeri.
5. Membuat program marketing plan.
6. Memasarkan produk.

Universitas Sumatera Utara

7. Mencari mitra usaha/corporate baru.
8. Menangani sponsor ship.
g. Sales Office SPV
Sales office SPV.ini di dalamnya terdapat sales office SPV, airport dan
sales office SPV Medan.
Fungsi :
Direktorat Niaga/Fungsi penjualan.
Tugas :
1. Menerima tugas dari atasan untuk dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
perusahaan yang berlaku.
2. Mengawasi dan melakukan kegiatan reservasi dan ticketing penumpang.
3. Memonitor laporan penjualan angkutan berharga.
4. Mengadakan dan memelihara hubungan baik dengan customer dan mitra
usaha/relasi.

4.1.7

Anak Perusahaan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Anak perusahaan adalah satu kesatuan legal independen, yang dibangun

oleh perusahaan untuk mendukung seluruh kegiatannya. Manajemen anak
perusahaan diatur secara independen namun tetap di bawah pengawasan induk
perusahaan. Anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Aerowisata, PT
Abacus DSI, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT Aero System
Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

1. PT Aero Wisata
PT Aerowisata didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 1973 dengan misi
mengembangkan usaha jasa yang berkaitan dengan industri pariwisata dan
hospitality. Untuk mendukung misi ini, Aerowisata memiliki sejumlah anak
perusahaan yang bergerak di usaha-usaha perhotelan, jasa boga, transportasi darat
dan keagenan serta tours & travel. Perusahaan-perusahaan anak dengan
kepemilikan hak suara lebih dari 50% adalah PT Bina Inti Dinamika, PT Mirtasari
Hotel Development Corporation, PT Senggigi Pratama International, PTAngkasa
Citra Sarana Catering Service, PT Mandira Erajasa Wahana, PT Biro Perjalanan
Wisata Satriavi, Garud

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Sumut (persero)Cabang Medan Iskandar Muda

17 161 113

Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada PT Bank Agroniaga Tbk Cabang Medan

1 43 202

Pengaruh Learning Organization dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan

16 111 106

Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Dampaknya Pada Kinerja Karyawan Outsourcing PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan

0 2 19

Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Dampaknya Pada Kinerja Karyawan Outsourcing PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan

0 1 14

Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Dampaknya Pada Kinerja Karyawan Outsourcing PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan

0 2 54

Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Dampaknya Pada Kinerja Karyawan Outsourcing PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan

1 2 4

Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Dampaknya Pada Kinerja Karyawan Outsourcing PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan

0 0 50

Pengaruh Motivasi Dan Komitmen Karyawan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt Bri (Persero) Tbk. Cabang Medan Iskandar Muda Chapter III V

0 2 63

Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Karyawan PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan Chapter III V

0 0 50