JURNAL PRAKTIKUM PROGRAM STUDI PENDIDIKA

JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ANORGANIK II
PEMBUATAN TAWAS
Kamis, 27 Maret 2014

Disusun Oleh :

Huda Rahmawati
1112016200044
Kelompok 3:
Petri Wahyusari
Nurrachmawati
Gilang Yuda Pratama

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014


ABSTRACT
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan pembuatan tawas dari kaleng
bekas minuman Cap Kaki Tiga serta pengujian tawas yang telah di buat.
Digunakan bahan dasar kaleng bekas minuman karena telah di ketahui bahwa
kaleng bekas minuman memiliki kandungan Aluminium dan kandungan
Aluminium inilah yang menjadi bahan dasar pembuatan tawas. Tawas yang
terbentuk dari 2 gram potongan kaleng bekas minuman Cap Kaki Tiga adalah
34,05 gram. Pengujian tawas dilakukan pada larutan air yang di campurkan tanah.
Larutan yang keruh tersebut perlahan-lahan menjadi jernih setelah di campurkan
tawas.

INTRODUCTION
Aluminium ialah unsur melimpah ketiga terbanyak dalam kerak bumi
(sesudah oksigen dan silikon), mencapai 8,2% dari massa total. Keberadaannya
umumnya bersamaan dengan silikon dan aluminosilikat dari feldspar dan mika
dan di dalam lempung, yaitu produk pelapukan batuan tersebut. Bijih yang paling
penting untuk produksi aluminium ialah bauksit, yaitu aluminium oksida
terhidrasi yang mengandung 50 sampai 60% Al2O3 ; 1 sampai 20% Fe2O3; sampai
10% silika; sedikit sekali titanium, zirconium, vanadium, dan oksida logam
transisi lain; dan sisanya (20 sampai 30%) adalah air.

Aluminium dan aloinya telah digunakan dalam berbagai hal. Banyak di
antaranya memanfaatkan kerapatan aluminium yang rendah, suatu keunggulan
dibandingkan besi atau baja jika diinginkan materi yang lebih ringan- seperti
untuk industri transportasi, yang menggunakan aluminium untuk kendaraan mulai
dari mobil sampai satelit. Untuk penggunaannya dalam bangunan dan gedung,
ketahanannya

terhadap korosi merupakan sifat yang penting, seperti halnya

kenyataan bahwa materi ini menjadi lebih kuat pada suhu di bawah nol. (Baja dan
besi adakalanya menjadi rapuh pada kondisi tersebut.) Produk rumah tangga yang
mengandung aluminium antara lain foil, kaleng minuman ringan, dan perabot
dapur (Oxtoby, 2001).

Larutan berair yang mengandung jumlah molar yang sama dari Al2SO4 dan
K2SO4 mengkristal sebagai kalium aluminium sulfat, KAl(SO4)2. 12 H2O. garam
ini dikenal dengan patas alum, atau alum, atau tawas, termasuk dalam golongan
senyawa dengan nama alum atau tawas.
Bermacam-macam cara diupayakan untuk meningkatkan efisiensi energy
dalam pengolahan aluminium, yang paling efektif adalah dengan pendauran

aluminium bekas pakai (Petrucci, 1987).
Umumnya kontaminan anorganik adalah kontaminan yang mengandung
logam berat terlarut. Teknik utama untuk mengurangi konsentrasi kontaminan
tersebut adalah dengan presipitasi, diikuti oleh proses lain. Beberapa cara dapat
dilakukan untuk mencapai tujuan ini, terutama berkaitan dengan reaksi redoks,
misalnya:
Mengatur niali pH, misalnya dengan menambah kapur (lime) sehingga
logam dalam bentuk hidroksidanya akan terpresipitasi. Setelah terjadi presipitat,
maka presipitat diendapkan dalam sedimentasi atau clarifier, yang dilanjutkan
dengan penyaringan (filtrasi). Penggunaan koagulan seperti aluminium sulfat atau
poly aluminium sulfat dapat dilakukan untuk mempercepat dan meningkatkan
efisiensi pengendapan sehingga mengurangi beban filter (Notodarmojo, 2004).
Mengingat banyaknya minuman ringan yang diproduksi dan menggunakan
kemasan kaleng serta dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan, maka
diperlukan penelitian terhadap kandungan aluminium dari kaleng minuman
ringan. Kaleng bekas minuman ringan yang mengandung aluminium selanjutnya
diolah menjadi bahan koagulan penjernih air (tawas).

MATERIALS & METHODS
A. Materials

1. Alat
a. Labu Erlenmeyer
b. Gelas Kimia 250mL
c. Gelas Kimia 50mL
d. Spatula

e. Neraca O’hauss
f. Corong gelas
g. Cawan Petri
h. Kertas Saring
i. Hot plate
j. Baskom
k. Gelas Ukur
2. Bahan
a. Es batu
b. KOH 20%
c. H2SO4 6M
d. Kaleng Bekas (Aluminium)
e. Air yang di campuurkan tanah (air keruh)
B. Methods

1. Dibersihkan kaleng bekas (aluminium) menggunakan amplas untuk
menghilangkan warna dan lapisan plastiknya.
2. Dipotong/ gunting kaleng bekas tersebut menjadi bagian-bagian
kecil
3. Ditimbang 2 gram potongan kaleng bekas tersebut menggunakan
Neraca O’hauss
4. Dimasukkan 2 gram potongan kaleng bekas tersebut pada labu
Erlenmeyer
5. Dimasukkan 40 mL KOH 20% ke dalam labu Erlenmeyer tersebut
dan diamati perubahan yang terjadi
6. Dipanaskan

menggunakan

dengan

hot

plate


sampai

bau

menghilang
7. Larutan disaring lalu filtrat didiamkan sampai dingin
8. Ditambahkan 30 mL H2SO4 6M pada filtrate. Amati perubahan
yang terjadi
9. Dinginkan dengan es batu
10. Diamkan selama 1hari

11. Buang cairan dengan hati-hati
12. Ditimbang massa kristal yang terbentuk
13. Lakukan pengujian Kristal tawas yang terbentuk dengan
mencampurkan Kristal yang terbentuk ke dalam air yang keruh (air
yang dicampurkan dengan tanah)
14. Diamati perubahan yang terjadi

RESULT & DISCUSSION
A. Result

1. Gambar hasil praktikum
Gambar hasil percobaan

keterangan
2 gram potongan-potongan kecil kaleng
bekas dalam labu erlenmeyer

2 gram potongan-potongan kecil kaleng
bekas + KOH dan di panaskan.
Keluar gelembung gas, panas, bau gas,
berasap

Larutan hitam, potongan kaleng bekas
terlarut

Setelah di saring. Filtrate ditambahkan
H2SO4 6M :
Panas, terbentuk Kristal berwarna putih

Setelah didinginkan dalam es batu.

Terbentuk Kristal putih (tawas) dan
larutan tidak berwarna

Setelah didiamkan selama 1 hari.
Larutan tidak berwarna dan Kristal
putih yang bertekstur kasar

Setelah air atau cairan tidak berwarna
di buang. Tawas bertekstur kasar dan
berwarna putih

Tawas dimasukkan dalam air yang di
campur tanah (larutan yang keruh) lalu
di aduk

Didiamkan selama beberapa menit

Setelah didiamkan selama beberapa
menit.
Tawas dan tanah mengendap di bagian

bawah gelas kimia dan larutan lebih
jernih

2. Data hasil praktikum
Massa Gelas Kimia

: 99,25 gram

Massa Gelas Kimia + Tawas : 133,3 gram
3. Perhitungan
Massa Tawas = (Massa Gelas Kimia + Tawas) – (Massa Gelas
Kimia)
= 133,3 – 99,25
= 34,05 gram

B. Discussion
Pada percobaan pembuatan tawas, praktikan menggunakan sumber
aluminium dari kaleng bekas dan pada percobaan ini digunakan kaleng bekas
minuman cap kaki tiga. Pertama-tama kaleng bekas yang akan digunakan di
bersihkan dengan cara diamplas untuk menghilangkan warna dan lapisan

plastiknya. Kemudian kaleng yang telah di bersihkan di potong menjadi
potongan-potongan kecil dan ditimbang sebanyak 2 gram. 2 gram potongan
kaleng bekas tersebut dimasukkan dalam labu Erlenmeyer kemudian ditambahkan
larutan KOH 20% sebanyak 40 ml. Pada penambahan KOH 20% ini reaksi
berjalan cepat karena menghasilkan kalor. Reaksi yang terjadi adalah :
2Al + 2KOH + 6H2O  2K[Al(OH)4] + 3H2
Dalam reaksi ini terbentuk gas H2 yang ditandai dengan munculnya
gelembung-gelembung gas, asap dan bau gas. Pada tahap ini, dilakukan
pemanasan untuk mempercepat reaksi sehingga gelembung-gelembung gas hilang
dan bau gas hilang setelah semua aluminium bereaksi dan larutannya berubah
menjadi warna hitam. Setelah itu larutan disaring dan didapatka filtrat tidak
berwarna dan residu berwarna coklat. Kemudian filtrat yang diperoleh
ditambahkan Accu zur atau H2SO4 6M sebanyak 30 ml sambil diaduk. Reaksi
yang terjadi adalah :
2K[Al(OH)4]+H2SO4  2Al(OH)3+K2SO4+2H2O
Penambahan

H2SO4

membentuk


Al(OH)3

bersama-sama

dengan

K[Al(OH)4], namun setelah berlebih H2SO4 melarutkan Al(OH)3 menjadi
Al2(SO4)3 berupa larutan bening tak berwarna. Penambahan larutan H2SO4
dilakukan agar seluruh senyawa K[Al(OH)4] dapat bereaksi sempurna. Al(OH)3
yang terbentuk langsung bereaksi dengan H2SO4. Reaksi yang terjadi adalah:
2Al(OH)3 + 3 H2SO4  Al2(SO4)3 + 6H2O

Senyawa Al2(SO4)3 yang terbentuk bereaksi kembali dengan K2SO4
membentuk kristal yang diperkirakan adalah KAl(SO4)2.12H2O berwarna putih.
Reaksinya adalah :
K2SO4+Al2(SO4)3+12H2O  2KAl(SO4)2.12H2O

Untuk mempercepat terbentuknya Kristal, larutan didinginkan dalam
es. Setelah kristal alum (tawas) sudah terbentuk maka larutan didiamkan selama 1
hari untuk mengeringkan tawas yang terbentuk. Setelah didiamkan 1 hari,
cairannya di buang secara perlahan-lahan. kemudian ditimbang berat tawas yang
diperoleh. Berat tawas yang diperoleh sebesar 34,05 gram.
Percobaan terakhir adalah menguji tawas yang terbentuk dengan cara
mencampurkan tawas pada larutan yang keruh, dalam percobaan ini digunakan air
yang dicampurkan dengan tanah. Tawas yang terbentuk dicampurkan dengan air
keruh lalu diaduk, kemudian di diamkan selama beberapa menit. Dari hasil
percobaan di dapatkan air yang keruh menjadi bening secara perlahan-lahan.
Tanah dan tawas mengendap di bagian bawah gelas kimia, sedangkan air yang
jernih di bagian atas.

CONCLUTION
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Tawas yang dibuat berbentuk Kristal berwarna putih dan bertekstur kasar
2. Kristal yang terbentuk adalah tawas, hal ini dibuktikan karna Kristal
tersebut dapat menjernihkan air yang keruh
3. Massa Tawas yang terbentuk dari percobaan adalah 34,05 gram

REFERENSI
Notodarmojo, Suprihanto. 2005. Pencemaran Tanah&Air Tanah. Bandung : ITB
Oxtoby, David W, dkk. 2001. KIMIA MODERN, Edisi Keempat, Jilid II. Jakarta :
Erlangga
Petrucci, Ralph H. 1987. KIMIA DASAR Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 3.
Bogor : Erlangga
Manurung, Manuntun dan Ayuningtyas, Irma Fitria. 2010. KANDUNGAN
ALUMINIUM DALAM KALENG BEKAS DAN PEMANFAATANNYA
DALAM

PEMBUATAN

TAWAS.

ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/download/2806/1995.

diakses

pada senin, 24 Maret 2014, pukul 21.00 WIB
Pratiwi, Apriyanti. 2013. Kaleng Kasih (Kaleng Bekas Sebagai Solusi Air Bersih).
https://www.academia.edu/4087560/KALENG_KASIH_KALENG_BEK
AS_SEBAGAI_SOLUSI_AIR_BERSIH. diakses pada selasa, 25 Maret
2014, pukul 21.00 WIB

Dokumen yang terkait

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

AN ANALYSIS OF LANGUAGE CONTENT IN THE SYLLABUS FOR ESP COURSE USING ESP APPROACH THE SECRETARY AND MANAGEMENT PROGRAM BUSINESS TRAINING CENTER (BTC) JEMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2000 2001

3 95 76

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22