A. TEORI DAN KONSEP POLITIK.ppt

OLEH:
SUKRON ROMADHON, M.Si

Definisi ilmu politik
 Dilihat dari sisi pembahasan aspek-aspek yg

terkait dengan politik  sudah sangat tua (SM)

 Pemikiran mengenai negara sudah

dikemukakan para filsuf: Plato,
Aristoteles, Confocius dsb.
 Di Indonesia: Negarakertagama
(Majapahit, XIII)
 Dilihat sebagai suatu cabang ilmu  relatif

muda, akhir abad ke-19. Kemudian
berkembang sangat pesat

Arti kata sifat politik


Political historis
Berasal dari kata polis, artinya negara kota.

(Aristoteles, 384-322 SM). Orang pertama kali
yang mengenalkan kata politik dan
mengatakan bahwa manusia pada dasarnya
adalah zoon politic (makhluk yang berpolitik).

Definisi
Ilmu politik (science politique), negara

menyebabkan ilmu politik menjadi terkait
dengan organisasi dari lembaga yang memiliki
sangkut paut dengan masalah hukum. Jean
Bodin (1530-1596)
Bahwa semua fungsi pemerintahan dapat
dimasukkan dalam kategori legislatif,
eksekutif, yudikatif. Montesquieu (16891755)

Ilmu politik adalah suatu disiplin akademis,


dikhususkan
pada
pengambaran,
penjelasan, analisa dan penilaian yang
sistimatis mengenai politik dan kekuasaan.
(Adam Kuper dan Jessica Kuper,
Ensiklopedi ilmu-ilmu Sosial, edisi 2,
Machiavelli-world System, Jakarta: PT.
Rajawali Persada, 2000, hal. 796)
Ada lima pandangan mengenai politik
yakni politik adalah:
1. Usaha yang ditempuh warga negara
untuk
membicarakan
dan
mewujudkan kebaikan bersama,

2.
3.


4.

5.

Segala hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan negara dan pemerintah,
Segala kegiatan yang diarahkan untuk
mencari dan mempertahankan kekuasaan
dalam masyarakat,
Kegiatan
yang
berkaitan
dengan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan
umum dan
Sebagai konflik dalam rangka mencari dan
mempertahankan sumber-sumber yang
dianggap penting (Ramelan Surbekti,
Memahami ilmu Politik, Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992,
hal. 1-2).

Dalam bukunya DASAR-DASAR ILMU POLITIK, Prof.
Mariam
Budiardjo
(ed.,10,
2005:
8)
mengemukakan bahwa politik memiliki bermacammacam definisi. Lebih jauh ia menjelaskan bahwa
politik berkaitan dengan berbagai macam kegiatan
seperti pengambilan keputusan (decision making),
penentuan kebijakan-kebijakan publik (public
policies), distribusi sumber-sumber daya. Untuk
melakukan hal-hal tersebut perlu memiliki
kekuasaan (power) dan kewenangan (authority).
Cara-cara untuk melaksanakan kekuasaan dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti persuasi
dan paksaan (coercion). Tanpa adanya unsur
paksaan kebijakan hanya merupakan rumusan

keinginan.

• Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan

dari seluruh masyarakat (public goals) dan bukan
tujuan pribadi seseorang (private goals).
• Lagi pula politik menyangkut kegiatan berbagaibagai kelompok termasuk partai politik dan
kegiatan orang seorang.
• Berdasarkan pengertian-pengertian di atas jelaslah
bahwa pokok-pokok perhatian dalam ilmu politik
berkaitan dengan;
1. Negara
2. Kekuasaan
3. Pengambilan keputusan
4. Kebijaksanaan
5. Pembagian
(distribution)
atau
alokasi
(allocation) sumber daya


DEFINISI (kebijaksanaan)
• Adalah aspek dari semua perbuatan yang

berkenaan dengan usaha kolektif bagi tujuantujuan kolektif. (Talcott Parson)
• Adalah koordinasi yang dapat dipercaya dari
semua usaha dan pengharapan manusiawi untuk
memperoleh tujuan masyarakat. (Karl deutch)
• Adalah tindakan yang dijalankan menurut suatu
rencana tertentu, terorganisasi dan terarah, yang
secara tekun berusaha menghasilkan,
mempertahankan atau merubah susunan
kemasyarakatan. (William Riker)

Definisi (kekuasaan)
Adalah studi pembentukan dan pembagian

kekuasaan. (Harold lasswell dan abraham
kaplan)
Adalah suatu pola yang tetap dari hubunganhubungan manusiawi yang meliputi

kekuasaan, penguasaanatau kuasa yang tidak
sedikit. (Robert A. Dahl)

Definisi (negara)
Adalah membahas organisasi-organisasi yang

dikenal sebagai negara. (fank J. Goodnow)
Adalah ilmu yang mempelajari kehidupan
negara. (J. Barent)

Definisi (konflik dan
kerjasama)
Adalah perbuatan kemasyarakatan yang

bertujuan untuk mengatur secara mengikat
konflik-konflik kemasyarakatan mengenai
nilai-nilai. (Gerhard Lehmbruch)

Definisi (pembagian)
Siapa ?????

Memperoleh apa????
Bilamana????
Dengan cara apa????

(Harold Lasswell)

Ilmu politik sebagai ilmu
pengetahuan

Lanjutan....
Sebelum kita merumuskan apakah politik dapat
dikategorikan sebagai suatu ilmu maka kita harus
merumuskan terlebih dahulu pengertian ilmu dan
syarat-syarat suatu ilmu.
Pengertian Ilmu

Ilmu adalah pengetahuan yang tersusun dan
pengetahuan adalah pengamatan yang tersusun
secara sistematis. Jadi ilmu pengetahuan adalah
keseluruhan dari pegetahuan yang terkoordinasi

mengenai pokok-pokok pikiran tertentu.
Syarat-syarat Ilmu Pengetahuan
– Rasional
– Empiris
– Akumulatif
– Teoretis
– Sistematis

Obyek studi ilmu politik
Dalam Contemporary Political Science,
terbitan UNESCO 1950, ilmu politik
dibagi dalam empat bidang:
Teori politik

– Teori politik
– Sejarah perkembangan ide-ide politik

Lembaga-Lembaga Politik







UUD
Pemerintah (pusat, daerah, lokal)
Fungsi ekonomi dan sosial dari pemerintah
Perbandingan lembaga-lembaga politik
Hukum internasional

Partai-Partai Politik
Partai-partai politik

Golongan-golongan dan asosiasi-

asosiasi
Partisipasi warga negara dalam
pemerintahan
Pendapat umum
Hubungan Internasional

Politik Internasional

Organisasi Internasional

Ruang lingkup ilmu
politik

Ruang lingkup ilmu
politik

KRIMINOLOGI

POLITIK

SOSIAL / SOCIETAS
SOSIOLOGI

HUKUM

MASYARAKAT
PSIKOLOGI SOSIAL

ANTROPOLOGI
KOMUNIKASI

PSIKOLOGI

EKONOMI
PEMERINTAHAN

CATATAN :
MASING-MASING ILMU PENGETAHUAN MEMILIKI “FOCUS OF INTEREST”(OBYEK FORMAL)
DARI ASPEK TERTENTU YANG BERBEDA, WALAUPUN KESEMUA ILMU PENGETAHUAN TSB
DI ATAS MEMILIKI “OBYEK MATERIAL” YANG SAMA YAITU SOSIAL / MASYARAKAT /
SOCIETAS ;

Lanjutan....
SEJARAH

Sejarah pada dasarnya memperhatikan
data dan fakta dari masa lampau. Ilmu
Politik menggunakan data dan fakta
dari masa lampau untuk menemukan
pola-pola
yang
dapat
membantu
menentukan suatu proyeksi
masa
depan.

FILSAFAT
Filsafat merupakan suatu usaha rasional untuk
menjelaskan
persoalan-persoalan
yang
bersifat universe (alam semesta), filsafat
berusaha
menemukan
asas-asal
alam
semesta.
Ilmu Politik berkaitan dengan filsafat terutama
yang menyangkut sifat hakiki, asal mula, dan
nilai dari negara. Negara dan manusia
dianggap sebagai bagian dari alam semesta.

SOSIOLOGI
Sosiologi membantu sarjana ilmu politik
dalam usahanya memahami latar belakang,
susunan, dan pola kehidupan sosial dari
pelbagai golongan dan kelompok dalam
masyarakat. Dengan memanfaatkan konsepkonsep dalam sosiologi sarjana ilmu politik
dapat mengetahui sejauh mana stratifikasi
sosial mempengaruhi ataupun dipengaruhi
oleh keputusan kebijaksanaan, legitimasi
politik, sumber-sumber kewenangan politik,
pengendalian sosial, dan perubahan sosial.

ANTROPOLOGI
• Anthropologi menyumbang pengertian-pengertian

dan teori-teori tentang kedudukan serta peranan
satuan-satuan sosial budaya.
• Perhatian
sarjana
ilmu
politik
terhadap
anthropologi makin meningkat sejalan dengan
bertambahnya perhatian dan penelitian tentang
kehidupan serta usaha modernisasi politik di
negara-negara baru. Mula-mula penelitian politik
terhadap negara-negara baru bersifat makro
dengan asumsi pengutan negara secara nasional
akan dapat mengatasi berbagai persoalan pada
level mikro (desa, suku bangsa, kedaerahan,
agama, dstnya). Namun anthropologi menunjukan
bahwa betapa rumitnya mengelola kehidupan
nasional pada level mikro.

ILMU EKONOMI
• Ilmu ekonomi merupakan suatu ilmu sosial yang

sering digunakan untuk menyusun perhitunganperhitungan ke depan, yaitu terutama yang
berkaitan
dengan
usaha
manusia
untuk
mengembangkan serta membagi sumber-sumber
yang langka untuk kelangsungan hidupnya. Studi
ilmu ekonomi pada dasarnya bersifat planningoriented,
choice-oriented.
Planning-oriented
berpengaruh pada pengertian pembangunan
politik, dan choice-oriented berpengaruh pada
penelitian mengenai decision-making. Dalam
membuat kebijakan ekonomi, seorang ahli
ekonomi dapat bertanya kepada sarjana politik
mengenai sistem politik manakah yang efektif
untuk mencapi tujuan ekonomi?

PSIKOLOGI SOSIAL
• Psikologi sosial mempelajari hubungan timbal balik

antara manusia dan masyarakat, khususnya faktorfaktor yang mendorong manusia untuk berperan
dalam ikatan kelompok atau golongan. Pendekatan
yang digunakan dalam psikologi sosial adalah
kehidupan orang perorangan.
• Dengan menggunakan pendekatan psikologi sosial,
ilmu politik dapat menganalisa makna dan peran
‘orang-orang kuat, kondisi-kondisi sosial ekonomi
serta ciri-ciri kepribadian yang memungkinkan
memiliki pengaruh yang besar terhadap politik.
Psikologi sosial juga dapat menjelaskan sikap dan
reaksi kelompok terhadap keadaan yang dianggap
baru dan asing ataupun yang berlawanan dengan
konsensus masyarakat

ILMU BUMI & ILMU
HUKUM
• Faktor-faktor yang berdasarkan geografi, seperti

perbatasan, desakan penduduk, daerah pengaruh
mempengaruhi politik.
• Rudolf Kiellen (1864-1993) menganggap bahwa di
samping faktor ekonomi dan anthropologis, ilmu
bumi mempengaruhi karakter dan kehidupan
nasional dari rakyat dan karena itu mutlak harus
diperhitungkan dalam menyusun politik luar negeri
dan politik nasional.
• Ilmu Hukum
• Ilmu
hukum

sejak
masa
dahulu
banyak
hubungannya dengan ilmu politik, oleh karena
mengatur dan memaksakan undang-undang (law
enforcement) merupakan salah satu kewajiban
negara yang penting

TEORI POLITIK
1.

TEORI
GENERALISASI YANG ABSTRAK TENTANG BEBERAPA FENOMENA ;
GENERALISASI YANG DISUSUN BERDASARKAN KONSEP-KONSEP ;
KONSEP LAHIR DALAM PIKIRAN (MIND),KARENANYA BERSIFAT ABSTRAK ;
KONSEP MERUPAKAN ALAT PENTING UNTUK BERPIKIR, KARENA KONSEP
ADALAH SUATU IDEA ;
KONSEP-KONSEP YANG DIBAHAS DALAM TEORI POLITIK ANTARA LAIN :
a.
MASYARAKAT ;
b.
NEGARA ;
c.
KEKUASAAN ;
d.
KEDAULATAN ;
e.
LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA ;
f.
PERUBAHAN SOSIAL ;
g.
PERKEMBANGAN POLITIK ; DLL
a.
b.
c.
d.

2.

3.

THOMAS JENKIN, MEMBEDAKAN DUA MACAM TEORI POLITIK :
a.
TEORI POLITIK YANG MEMPUNYAI DASAR MORAL DAN MENENTUKAN NORMANORMA POLITIK (NORMS FOR POLITICAL BEHAVIOR) ;
1)
TEORI INI MASUK GOLONGAN “VALUTIONAL” (MENGANDUNG NILAI)
ANTARA LAIN TERDIRI DARI :
a)
b)
c)

FILSAFAT POLITIK ;
TEORI POLITIK SISTEMATIS ;
IDEOLOGI ; DSB.

TEORI POLITIK (1)
2)

3)

TEORI POLITIK VALUTIONAL MEMPUNYAI TUGAS :
a)

MENENTUKAN PEDOMAN DAN PATOKAN YANG BERSIAFAT MORAL DAN NORMA
MORAL ;

b)

MENCOBA MENGATUR HUBUNGAN MASYARAKAT UNTUK KESEJAHTERAAN,
STABILITAS DAN DINAMIKA MASYARAKAT ;

c)

MEMPERJUANGKAN TUJUAN MORAL DAN MENETAPKAN KODE ETIK YANG DIJADIKAN
PEGANGAN DALAM KEHIDUPAN POLITIK ;

d)

MENDIDIK WARGA MASYARAKAT MENGENAI NORMA DAN NILAI-NIALI DALAM
MASYARAKAT ;

TEORI POLITIK VALUTIONAL INI DIBAGI DALAM TIGA KELOMPOK :
FILSAFAT POLITIK (POLITICAL PHILOSOPHY) ;

a)

-

MENCARI PENJELASAN RASIONAL ;
MELIHAT HUBUNGAN ANTARA SIFAT DAN HAKEKAT
KEHIDUPAN POLITIK DUNIA ;
PERSOALAN YANG MENYANGKUT ALAM SEMESTA (METAFISIKA DAN
EPISTEMOLOGI) YANG HARUS DIPECAHKAN DULU SEBELUM PERSOALAN
DITANGGULANGI ;
CONTOH :
MENURUT PLATO, KEADILAN MERUPAKAN HAKEKAT ALAM
SEMESTA DAN MERUPAKAN PEDOMAN MENCAPAI “THE GOOD LIFE” ;

TEORI POLITIK (2)
b)

TEORI POLITIK SISTEMATIS (SYSTEMATIC POLITICAL THEORY) :






c)

MENDASARKAN DIRI ATAS PANDANGAN YANG DITRIMA SAAT ITU
MENCOBA MEREALISASIKAN NORMA-NORMA SUATU PROGRAM POLITIK ;
LANJUTAN FILSAFAT POLITIK DAN MERUPAKAN NORMA-NORMA DALAM KEGIATAN
POLITIK ;
CONTOH :
ABAD XIX, TEORI POLITIK BANYAK MEMBAHAS MENGENAI HAK-HAK INDIVIDU
YANG DIOPERJUANGKAN TERHADAP KEKUASAAN NEGARA ;

IDEOLOGI POLITIK (POLITICAL IDEOLOGY) :






BERDASARKAN KEPERCAYAAN ADANYA DAN DAPAT TERCAPAINYA TERTIB SOSIAL
DAN POLITIK YANG IDEAL ;
IDEOLOGI POLITIK (BUKAN HASIL RENUNGAN) MEMPUNYAI TUJUAN UNTUK
MENGGERAKKAN KEGIATAN POLITIK ;
IDEOLOGI POLITIK MEMPUNYAI UNSUR KEPERCAYAAN YANG DIPEGANG OLEH
SUATU MASYARAKAT (COMMUNITY BELIEF) UNTUK MENGGERAKKAN MANUSIA ;
IDEOLOGI POLITIK SERING MENGALAMI PERUBAHAN YANG MENDALAM ;
CONTOH : DEMOKRASI ; LIBERALISME ; FASISME

TEORI POLITIK (3)
b.

TEORI POLITIK YANG MENGGAMBARKAN DAN MEMBAHAS FENOMENA DAN
FAKTA-FAKTA POLITIK TANPA MEMPERSOALKAN NORMA-NORMA ATAU NILAINILAI ;
CATATAN : TEORI POLITIK INI DISEBUT “NON VALUTIONAL”, BERSIFAT DESKRIPTIF DAN
KOMPARATIF ;

4.

TIMBULNYA TEORI POLITIK
a.

MANUSIA BERUSAHA MENJELASKAN DAN MENGARTIKAN LEMBAGA KEHIDUPAN
BERSAMA DALAM NEGARA TENTANG :



b.

KEKUASAAN DAN BATAS KEKUASAN NEGARA ;
TUJUAN SERTA TUGAS NEGARA ;

KARENANYA TEORI POLITIK :






BERHUBUNGAN ERAT DENGAN KEHIDUPAN NEGARA PADA WAKTU TIMBULNYA TEORI
POLITIK ;
DAPAT MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN POLITIK DAN MENYATUKAN MANUSIA
UNTUK MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM KEHIDUPAN NEGARA
BERMAKSUD DAN BERTUJUAN MEMPERTAHANKAN POLITIK YANG ADA (STATUS QUO)
ATAU MELAKUKAN PERUBAHAN KEHIDUPAN POLITIK KENEGARAAN (MENGUBAH
STATUS QUO) ;

Lanjutan...
Hal-hal yang dibahas dalam teori politik antara
lain:
 Masyarakat
 Kelas sosial
 Negara
 Kekuasaan
 Kedaulatan
 Hak dan Kewajiban
 Kemerdekaan
 Lembaga-lembaga negara
 Perubahan sosial
 Pembangunan politik
 Modernisasi

Raymond Garfield Gatelli Dalam Bukunya “Political Science”
Membedakan :
1. Teori Politik Konservatif :


Mempertahankan Kondisi Status Quo ;


Pendukungnya adalah mereka yang sedang berkuasa dan memperoleh manfaat dan
keuntungan dari sistem dan kehidupan politik yang sedang berlangsung ;



Contoh : inggris abad xviii dimana lembaga-lembaga politiknya sempurna, sesuai keadaan,
hingga sulit terjadi perubahan ;

2. Teori Politik Radikal :


Bertujuan mengadakan perubahan dalam sistem kenegaraan dan kehidupan politik
yang ada ;



Biasanya ditekan dan dibatasi ruang geraknya oleh penguasa, karena gerakan ini
menyebarluaskan fahamnya untuk mendapat dukungan masyarakat ;



Apabila teori politik radikal berhasil, cenderung menjadi konservatif,
mempertahankan yang telah dicapai dan tidak menghendaki perubahan
(konservatif)



Pendukung Teori Ini Adalah :


Orang-orang Yang Tidak Memegang Kekuasaan ;



Orang-orang Yang Tidak Memperoleh Manfaat Dari Sistem Yang Ada ;



Contoh : Teori Perjanjian Sosial Yang Membenarkan Adanya Kedaulatan Rakyat ;

Konsep Dasar Ilmu
Politik
1.
2.
3.
4.
5.

Negara (state)
Kekuasaan (power)
Pengambilan keputusan (decision making)
Kebijakan (policy, beleid)
Pembagian (distribution) atau alokasi
(allocationi)

NEGARA
Roger F Soltau: ilmu yg mempelajari

negara, tujuan negara dan lembaga yang
akan melaksanakan tujuan itu; hubungan
antara negara dengan warga negaranya
serta dengan negara lain
J Barents: mempelajari kehidupan negara
yang merupakan bagian dari kehidupan
masyarakat mempelajari negara untuk
melakukan tugasnya

Lanjutan......
Negara merupakan integrasi dari

kekuasaan politik
Negara adalah merupakan organisasi
pokok dari kekuasaan politik
Negara adalah alat dari masyarakat
yang mempunyai kekuasaan untuk
mengatur hubungan manusia dalam
masyarakat dan menertibkan gejalagejala kekuasaan dalam masyarakat

lanjutan……….
SIFAT-SIFAT NEGARA

1. SIFAT MEMAKSA
Agar peraturan perundangan ditaati oleh
rakyatnya
2. SIFAT MONOPOLI
Negara mempunyai monopoli dalam
menetapkan tujuan bersama dari
masyarakat. Ex: negara menyatakan bahwa
suatu aliran kepercayaan atau aliran politik
tertentu dilarang karena bertentangan
dengan tujuan masyarakat.
3. SIFAT MENCAKUP SEMUA
Peraturan perundangan berlaku untuk
semua tanpa kecuali.

LANJUTAN....
Unsur-Unsur Negara
1. Wilayah
Menempati suatu wilayah dengan
batas-batas tertentu
2. Penduduk
3. Pemerintah Mempunyai suatu
organisasi yang berwenang untuk
merumuskan dan melaksanakan
keputusan-keputusan yang mengikat bagi
seluruh rakyat.
4. Kedaulatan
Kekuasaan yang tertinggi untuk embuat
undang-undang dan melaksanakannya.

LANJUTAN……………
Tujuan dan Fungsi Negara
Negara dapat dipandang sebagai
asosiasi manusia yang hidup dan
bekerjasama untuk mengejar
beberapa tujuan bersama.
Tujuan terakhir setiap negara ialah
menciptakan kebahagiaan bagi
rakyatnya.

Kekuasaan
Harold D. Laswell dan A. Kaplan berpendapat

bahwa “ilmu politik mempelajari
pembentukan dan pembagian kekuasaan”.
Sedangkan Deliar Noer mengatakan bahwa
“ilmu politik memusatkan perhatian pada
masalah kekuasaan dalam kehidupan
bersama atau masyarakat.”

lanjutan.....
 Sumber kekuasaan:

1. Kekerasan fisik (ex: polisi dan penjahat)
2. Kedudukan (ex: komandan dan
bawahannnya)
3. Kekayaan(ex: pengusaha kaya yang
mempengaruhi politikus)
4. Kepercayaan (ex: pemuka agama dan
umatnya)

lanjutan…………..
Diantara banyak bentuk kekuasaan, ada suatu

bentuk yang penting yaitu kekuasaan politik
Kekuasaan politik merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi kebijaksanaan umum
(pemerintah) baik terbentuknya maupun akibatakibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan
pemegang kekuasaan sendiri

Lanjutan....
Untuk menggunakan kekuasaan politik harus

ada:
1. Penguasa (pemegang kekuasaan)
2. Alat/sarana kekuasaan

Kebijakan
 Hoogerwerf (2007) mendeskripsikan

kebijakan pemerintah sebagai obyek dari
ilmu politik, menceritakan bagaimana proses
terbentuknya sebuah kebijakan, serta
mempelajari asal muasal dan dampak dari
kebijakan umum.
 David Easton (1971), berpendapat bahwa
ilmu politik mempelajari bagaimana tata cara
pembentukan kebijakan umum.

Lanjutan....
Pengambilan keputusan
Joyce Mitchell: politik adalah pengambilan

kpts kolektif atau pembuatan kebijakan umum
utk seluruh masy.
Karl W Deutch: politik adalah pengambilan
kptsn melalui sarana umum (public means)

Lanjutan...
Kebijakan Umum
David Easton: studi mengenai
terbentuknya kebijakan umum
Hoogerwerf: obyek dari IP adalah
kebijakan pemerintah, proses
terbentuknya, serta akibat2nya

Alokasi
 Harold D. Laswell (1959), mendeskripsikan

“politik adalah masalah siapa mendapat apa,
kapan dan bagaimana”
 David Easton (1965), mengatakan bahwa
“sistem politik adalah keseluruhan dari
interaksi-interaksiyang mengatur pembagian
nilai-nilai secara autoritatif (berdasarkan
wewenang) untuk dan atas nama
masyarakat)

Lanjutan...
Distribusi dan alokasi: pembagian dan

penjatahan dr nilai2 (values) dlm
masyarakat
Harold Laswell: Politik adalah masalah
siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana
(who gets what, when, and how)
David Easton: sistem politik adalah
keseluruhan dr interaksi2 yg mengatur
pembagian nilai2 scr autoritatif utk dan
atas nama masy