AKUNTANSI KEUANGAN TEORI DAN STANDAR

KERANGKA KONSEPTUAL
UNTUK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK:
ARTI PENTINGNYA GUNA PENGEMBANGAN
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Azizah Hasna’ Arifin 17/421982/PEK/23559
Risya K. Nisa
17/422002/PEK/23579
Hastuti Widyaningsih 1703000484

PENDAHULUAN
Kerangka konsep dalam
Standar Akuntansi
Pemerintahan

Memiliki peranan penting
sebagai acuan dalam
menyusun laporan keuangan
pemerintah.
Laporan keuangan wajib
disusun oleh entitas
pelaporan.


Entitas pelaporan adalah unit pemerintah
yang terdiri atas suatu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan yang terdiria atas:
Pemerintah pusat, pemerintah daerah,
masing-masing kementerian negara atau
lembaga di lingkungan pemerintah pusat,
dan satuan organisasi di lingkungan
pemerintah pusat/daerah.

KERANGKA KONSEPTUAL SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Mengapa
akuntansi sektor
publik dibuat
secara khusus?


Karena adanya perbedaan
karakteristik di antara kedua sektor
tersebut. Sehingga dianggap perlu
untuk membuat standar akuntansi
pemerintahan secara khusus.

Karakterisik itu dapat ditemui pada berbagai
pada berbagai pejelasan kerangka konseptual yang
anatara lain membahas lingkungan akuntansi
pemerintahan, bentuk umum pemerintahan dan
pemisahan kekuasaan, sistem pemerintahan otonomi
dan transfer pendapatan, pengaruh proses politik
serta hubungan antara pajak dan pelayanan
pemerintah.

Lanjutan...

Dua ciri utama
lingkungan akuntansi

pemerintahan

Struktur
pemerintahan
dan pelayanan
yang
diberikan

Ciri keungan
pemerintah
yang penting
bagi
pengendalian

Ciri utama Struktur
pemerintahan, yaitu:
1. Bentuk umum pemerintahan dan
pelayanan yang diberikan.
2. Sistem pemerintahan yang
otonomi dan transfer pendapatan

antar pemerintah.
3. Adanya pelayanan pengaruh
proses politik
4. Hubungan antara pelayanan
pajak dan pelayanan pemerintah.

Lanjutan...

- Kerangka konseptual merupakan
konsep dasar penyusunan dan
pengembangan SAP, dan
merupakan acuan bagi KSAP,
penyusunan laporan keungan,
pemeriksa, dan pengguna laporan
keuangan dalam mencari
pemecahan atas sesuatu hal yang
belum diatur dalam (PP No. 71
Tahun 2010 Pasal 1 ayat 5).
- Kerangka konseptual berfungsi
sebagai acuan dalam hal terdapat

masalah akuntansi yang belum
dinyatakan dalam SAP.

Karakteristik kualitatif
laporan keungan dalam
kerangka konseptual, yaitu:

Relevan, yaitu apabila informasi di dalamnya dapat
mempengaruhi keputusan. Informasi dikatakan relevan
bila memiliki manfaat umpan balik, manfaat prediktif,
tepat waktu dan lengkap.

Andal berarti informasi dalam laporan keungan bebas
dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan
material. Informasi yang andal memiliki karakteristik
penyajian jujur, dapat diverifikasi, netralitas.
Dapat dibandingkan

Dapat dipahami


DILEMATIKA FULL ADOPTION
PADA AKRUALISASI
SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
Simanjuntak (2010)
menjelaskan bahwa
akuntansi berbasis akrual
merupakan suatu basis
akuntansi yang terkait
dengan pengakuan,
pencatatan, dan penyajian
transaksi ekonomi dan
peristiwa lain dalam laporan
keuangan pada saat
terjadinya transaksi tersebut
tanpa memperhatikan waktu
kas atau setara kas diterima
atau dibayarkan.


Menurut Mahmudi (2011)
dalam pengaplikasiannya
akuntansi berbasis akrual
memiliki tujuan dalam
penentuan biaya
pelayanan (cost of
service) dan penentuan
harga/tarif pelayanan
(pricing/charging for
service)

Menurut Ritonga,
akuntansi berbasis
akrual memiliki
konsep sebagai
berikut:
1. Pengakuan
pendapatan
2. Pengakuan biaya


Lanjutan...

Mardiasmo (2009) menyatakan bahwa
akuntansi berbasis akrual dianggap lebih baik
daripada akuntansi berbasis kas karena
dianggap laporan keungan yang disajikan
lebih dapat dipercaya, lebih akurat, lebih
komprehensif, dan lebih relevan untuk
digunakan dalam pengambilan keputusan dari
segi ekonomi, sosial, budaya, dan politik.
Pencatatan dilakukan sesuai saat terjadinya
arus sumber daya sehingga informasi dapat
disajikan secara tepat dan komprehensif.

Penerapan akuntansi berbasis akrual terus
memiliki perbedaan dengan akuntansi
berbasis kas yakni (Mardiasmo, 2009):
1). Bagian kas: penerimaan kas –
pengeluaran kas = perubahan kas.
2). Basis akrual: pendapatan (income) –

biaya-biaya = rugi/laba (surplus/defisit).
3). Pendapatan (income) = penerimaan kas
selama satu periode akuntansi – saldo awal
piutang + saldo akhir piutang.
4). Biaya = kas yang dibayarkan selama
satu periode akuntansi – saldo awal utang
+ saldo akhir utang.

PENERAPAN ADOPSI AKUNTANSI AKRUAL
SECARA PENUH (FULL ADOPTION)
Standar akuntansi yang disusun dari PSAP cash toward accrual menjadi di PSAP Berbasis
Akrual dengan referensi IPSAS memiliki pertimbangan sebagai berikut (Simanjuntak, 2010).
a. Acuan referensi bertaraf internasional untuk penyusunan SAP Berbasis Kas menuju Akrual
meliputi IPSAS, Government Standards Board (GASB), dan Government Finance Statistics
(GFS), sehingga diharapkan SAP berbasis kas menuju akrual yang akan disesuaikan menjadi
akrual sudah dapat diterima umum.
b. Penerapan SAP Berbasis Akrual perlu dipahami lebih jauh untuk resistensi dari para pengguna
SAP terhadap perubahan basis akuntansi.
c. Penyusunan SAP Berbasis Akrual relatif dianggap lebih mudah karena ada beberapa bagian dari
PSAP Berbasis Kas menuju akrual telah berbasis akrual sehingga hanya sedikit yang memerlukan

penyesuaian.
d. Penerapan SAP Berbasis Akrual yang disusun sesuai pola SAP Berbasis Kas menuju akrual
dianggap lebih mudah bagi para pengguna standar karena sudah disosialisasikan, dan para
pengguna telah memiliki pemahaman dan pengalaman terhadap SAP berbasis kas menuju akrual.

DILEMATIKA AKRUALISASI SEKTOR PUBLIK
Simanjuntak (2010) menyebutkan kendala yang
menambah dilema penerapan akrualisasi sektor
publik, yaitu:

Sistem
Akuntansi dan
IT Based
System

Komitmen dari
Pimpinan

Tersedianya
SDM yang

kompeten

Resistensi
terhadap
Perubahan

Kelebihan dan Kelemahan Basis Akrual – Basis Kas
Kelebihan
Standar Akuntansi Berbasis Akrual
1. Metoda basis akrual digunakan untuk
pengukuran aset, kewajiban , dan ekuitas
dana.
2. Beban diakui saat terjadi transaksi,
sehingga informasi yang diberikan lebih
andal dan terpercaya.
3. Pendapatan diakui saat terjadi transaksi,
sehingga informasi yang diberikan lebih
andal dan terpercaya walaupun kas
belum diterima.

Standar Akuntansi Berbasis Kas
1. Metoda basis kas digunakan untuk
pencatatan
pengakuan
pendapatan,
belanja, dan pembiayaan.
2. Beban/biaya belum diakui sampai
adanya pembayaran secara kas walaupun
beban telah terjadi, sehingga tidak
menyebabkan
pengurangan
dalam
penghitungan pendapatan.
3. Pendapatan diakui pada saat diterimanya
kas, sehingga benar-benar mencerminkan
posisi yang sebenarnya.

Kelemahan
Standar Akuntansi Berbasis Kas

Standar Akuntansi Berbasis Akrual
1. Metoda basis
pencatatan.

akrual

digunakan

untuk

2. Biaya yang belum dibayarkan secara kas,
akan dicatat efektif sebagai biaya sehingga
dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
3. Adanya risiko pendapatan yang tidak tertagih
sehingga dapat membuat mengurangi
pendapatan perusahaan.

1. Metoda
kas
basis
tidak
mencerminkan besarnya kas yang
tersedia.
2. Akan
dapat
menurunkan
perhitungan
pendapatan
bank,
karena
adanya
pengakuan
pendapatan sampai diterimanya
uang kas.
3. Adanya penghapusan piutang secara
langsung dan tidak mengenal
adanya estimasi piutang tak
tertagih.

STANDAR AKUNTANSI DALAM
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/
PEMERINTAH

PENDAHULUAN
• Prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) menyajikan informasi kepada
pihak yang berkepentingan. GAAP mengatur akuntansi keuangan yang
menyajikan informasi kepada pihak diluar organisasi dan di dalam organisasi.
• Perusahaan dapat menambahkan informasi yang diperlukan yang tidak diatur
GAAP namun dibutuhkan oleh manajemen.
• 3 kelompok pengguna akuntansi keuangan : pengguna (user), penyaji
(preparer), dan auditor (auditor). Ketiganya memiliki tujuan yang bebeda atas
penyajian laporan keuangan.
• Dari sinilah latar belakang GAAP.

Kerangka Prinsip Akuntansi yang
Berlaku Umum di Indonesia
Tingkat 1

Landasan
operasion
al/ praktik

Praktik Konvensi dan
Kebiasaan Pelaporan
yang Sehat

Buku Teks/Ajar,
Artikel, dan Pendapat
Ahli

Tingkat 2

Buletin
Teknis

Peraturan
Pemerintah
untuk
Industri

Pedoman/
Praktek
Akuntansi
untuk
Industri

Simpulan
Riset
Akuntansi

Tingkat 3

Pernyataan
Keuangan

Standar
Akuntansi

Interpretasi
Standar
Akuntansi

Pernyataan
Keuangan

Landasan Konseptual

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan

PP Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP)
Perkembangan Penyusunan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
 SAP diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) ditetapkan
oleh PP No 24 Tahun 2005, tanggal 13 Juni 2005.
 SAP merupakan jawaban dari adanya pedoman pelaporan keuangan yang dapat
berterima umum.
 Isi dari SAP adalah SAP berbasis akrual (bertujuan untuk memberi manfaat bagi
stakeholder) dan SAP berbasis kas menuju akrual (perubahan PSAP sesuai dinamika
pengelolaan keuangan negara melalui pertimbangan BPK).

PP Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP)
Sistematika SAP

PP Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP)
Basis Akuntansi
 Basis akuntansi adalah perlakukan pengakuan atas hak dan kewajiban yang timbul dari
transaksi keuangan.
 Dalam akuntansi dikenal dua basis yaitu basis kas (mengakui timbulnya hak dan
kewajiban pada saat kas diterima atau dikeluarkan) dan basis akrual (mengakui
timbulnya hak dan kewajiban pada saat perpindahan hak lepas dari kas diterima atau
dikeluarkan)
Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi
 Entitas akuntansi adalah unit yang mengelola anggaran, kekayaan, dan kewajiban
yang menyelenggaran akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar
akuntansi yang diselenggarakan.

PP Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP)
Penyusunan Laporan Keuangan Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010
 SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
1) Neraca
2) Laporan Operasional
3) Laporan Arus Kas
4) Laporan Perubahan Ekuitas
 SAP Berbasis Akrual
1) Laporan Finansial Berbasis Akrual (Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus
Kas, Laporan Perubahan Ekuitas)
2) Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Berbasis kas (LRA Berbasis Kas, Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)

PSAK Nomor 45 Tentang Pelaporan Keuangan
Organisasi Nirlaba

Perbandingan Komponen Laporan
Keuangan antara SAP, PSAK, dan IPSAS
SAP
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Neraca
Laporan Operasional
Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih
7. Catatan atas Laporan
Keuangan

PSAK Nomor 45
1.
2.
3.
4.

Neraca
Laporan Aktivitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas
Laporan
Keuangan

IPSAS
1.
2.
3.
4.

Neraca
Laporan Arus Kas
Laporan Kinerja
Laporan Perubahan
Ekuitas
5. Kebijakan Akuntansi dan
Catatan atas Laporan
Keuangan.

PSAP VS PSAK

Kerangka Prinsip Akuntansi yang Berlaku
Umum di Indonesia (Sektor Publik)
Tingkat 3

Landasan
operasion
al/ praktik

Tingkat 2

Tingkat 1
Landasan Konseptual

Praktik Konvensi dan
Kebiasaan Pelaporan
yang Sehat
Buletin
Teknis

Peraturan
Pemerintah
untuk
Sektor
Publik

Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan
(PSAP

Buku Teks/Ajar, Artikel,
dan Pendapat Ahli
Pedoman/
Praktek
Akuntansi
Sektor
Publik

Simpulan
Riset
Akuntansi
Sektor
Publik

Interpretasi Pernyataan
Standar Akuntansi
Pemerintahan (IPSAS)

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan

PERBEDAAN PSAP DAN
PSAK
NO.

PSAP

PSAK

1

Lingkungan
organisasi
pemerintah Kerangka dasar berlaku untuk semua jenis
berpengaruh terhadap karakteristik tujuan perusahaan komersial baik sektor public
maupun swasta
akuntansi dan pelaporan keuangannya.

2

Tujuan pelaporan keuangan
“laporan keuangan disusun untuk menyediakan
informasi yang relevan mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan
oleh suatu entitas pelaporan selama 1 periode.
Laporan keuangan terutama digunakan untuk
mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang
dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan
operasional pemerintahan, menilai kondisi
keuangan, mengevaluasi efektivitas dan
efisiensi suatu entitas pelaporan, dan
membantu menentukan ketaatannya terhadap
peraturan UU.

Tujuan pelaporan keuangan
“….
Menyediakan
informasi
yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan
posisi
keuangan
suatu
perusahaan
yang
bermanfaat
bagi
sejumlah
besar
pengguna
dalam
pengambilan keputusan ekonomi”

PERBEDAAN PSAP DAN PSAK
NO.

PSAP

PSAK

3

Komponen Pelaporan Keuangan
Terdiri atas Laporan Relisasi Anggaran, Laporan Perubahan
Saldo Angggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, CALK.

Komponen Pelaporan Keuangan
Laporan Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan
Posisi Keunagan, catatan yang diperlukan.

4

Membagi entitas menjadi dua yaitu entitas pelaporan dan
entitas akuntansi

Tidak membagi dalam entitas.

Asumsi dasar menggunakan kemandirian entitas,
kesinambungan entitas, keterukuran dalam satuan uang.

Asumsi dasar berdasarkan dasar akrual dan kelangsungan
usaha.

Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Mengambil prinsip sebagai acuan dalam mengembangan
standarnya

Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Prinsipnya basis akuntansi, prinsip nilai historis, realisais,
substansi, periodisitas, konsistensi, pengungkapan lengkap,
dan penyajian wajar.

5

6

PERBEDAAN PSAP DAN PSAK
NOMO
R

7
8
9

PSAP

PSAK

Laporan Realisasi Anggaran Berbasis
Kas

Laporan Realisasi Anggaran Berbasis
Kas dan Akrual

Tidak dikenal konsep laba

Dikenal konsep laba

Terdapat 12 PSAP

Terdapat 67 PSAK

MEMAHAMI ARTI PENTING PSAP NO. 01
PADA SAP BERBASIS KAS MENUJU
AKRUAL DAN SAP BERBASIS AKRUAL

Pendahuluan
• Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) disusun oleh Komite Standar
Akuntansi Pemerintah (KSAP).
• KSAP terdiri dari : Komite Konsultatif SAP dan Komite Kerja SAP
• Unsur yang membentuk KSAP :
a.

Kementerian Keuangan

b.

Kementerian Dalam Negeri

c.

Ikatan Akuntan Indonesia

Pendahuluan
• Keanggotaan KSAP didominasi oleh kepentingan
pemerintah dan hanya sebagian kecil dari kalangan
profesi akuntan.
• Dalam perkembangannya terlihat jelas
politik pemerintah pusat terlalu jauh.

intervensi

• Namun kehadiran Standar Akuntansi Pemerintah perlu
untuk tetap diapresiasi sebagai wujud komitmen
pemerintah dalam menghadirkan laporan keuangan
yang dapat diperbandingkan dan diukur.

Tujuan Laporan Keuangan
Paragraf 9 PSAP No. 01
a. Tujuan Umum menurut SAP Berbasis Kas menuju akrual : menyajikan informasi
mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas
pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya
b. Tujuan Umum menurut SAP Berbasis Akrual :
Menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih,
arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi
para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sunber daya

Tujuan Spesifik Laporan Keuangan
1.

Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas
pemerintah

2.

Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan
ekuitas pemerintah

3.

Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan suber daya ekonomi

4.

Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya.

5.

Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi
kebutuhab kasnya.

6.

Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan

7.

Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan
dalam mendanai aktivitasnya.

Tanggung Jawab
Pelaporan Keuangan

Pimpinan entitas (paragraf 13 PAP No. 01)
• Adalah pimpinan entitas pelaporan.
• Entitas pelaporan di lingkungan pemerintah pusat adalah masing-masing
kementerian negara atau lembaga di lingkungan pemerintah pusat dan
pemerintah pusat itu sendiri,
• Pemerintah pusat berwenang menyusun laporan keuangan konsolidasian dari
laporan keuangan seluruh kementerian negara atau lembaga yang dilaksanakan
oleh Menteri Keuangan selaku bendahara umum negara.

Struktur dan Isi
1.

Laporan Realisasi Anggaran
Sekurang-kurangnya
memuat
:
pendapatan-LRA,
belanja,
transfer,
surplus/defisit-LRA, pembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
Menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut :
SAL awal, Penggunaan SAL, SiLPA/SiKPA tahun berjalan, Koreksi kesalahan
pembukuan tahun sebelumnya, Lain-lain, SAL Akhir

Struktur dan Isi
3.

Neraca
Meliputi unsur-unsur : Aset, Kewajiban, Ekuitas

4. Laporan Arus Kas
Terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar dengan klasifikasi berdasarkan :
aktivitas opeasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, aktivitas transitoris
5.

Laporan Opeasional
Menyajikan pos-pos : pendapatan LO dan kegiatan operasional, beban dari
kegiatan operasional, surplus/defisit dari kegiatan non-opeasional, pos luar
biasa, surplus/defisit LO

Struktur dan Isi
Laporan Perubahan Ekuitas
Sekurang-kurangnya menyajikan : ekuitas awal, surplus/defisit LO pada periode
bersangkutan, koreksi, ekuitas akhir.
7. Catatan atas Laporan Keuangan, berisi :
• Informasi umum
• Informasi tentang kebijakan fiska/ dan ekonomi makro
• Ikhtisar pencapaian target keuangan
• Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan yang dipilih
• Rincian penjelasan masing-masing pos yang disajikan
• Informasi yang diharuskan oleh PSAP yang belum disajikan dalam lembar muka
laporan keuangan
• Informasi lainnya yang diperlukan

Arti Penting PSAP Nomor 1
• Secara umum, peran standar akuntansi pemerintahan adalah :
1. Meningkatkan kualitas dan reliabilitas laporan akuntansi dan
keuangan pemerintah
2. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian
3. Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan antara
laporan ekonomis dan keuangan
4. Mengusahakan harmonisasi antaryuridiksi dengan
menggunakan dasar akuntansi sama.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TINGKAT
PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PROVINSI
Amiruddin Zul Hilmi
Dwi Martani
Universitas Indonesia
Simposium Nasional Akuntansi 2012

Latar Balakang
• Penelitian ini ingin menguji dan menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan keuangan
pemerintah provinsi
• Penelitian ini menggunakan variable yang digunakan dalam
Ingram (1984)

Hipotesis

• H1 : Tingkat kekayaan daerah berpengaruh positif dengan tingkat pengungkapan
• H2 : Tingkat ketergantungan berpengaruh positif dengan tingkat pengungkapan
• H3 : Total aset berpengaruh negatif dengan tingkat pengungkapan
• H4 : Jumlah penduduk berpengaruh positif dengan tingkat pengungkapan
• H5 : Jumlah SKPD berpengaruh positif dengan tingkat pengungkapan
• H6 : Jumlah temuan berpengaruh positif dengan tingkat pengungkapan
• H7 : Tingkat penyimpangan berpengaruh negatif dengan tingkat pengungkapan

Sample Penelitian
• Sampel penelitian berjumlah 29 provinsi, dengan total sampel
LKPD berjumlah 116 LKPD
• Ada 4 provinsi yang tidak dimasukkan yaitu : provinsi :
Kalimantan Tengah,Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku
Utara dikeluarkan karena ketidaktersediaan data.

Hasil Penelitian

• Berdasarkan pengujian dan analsis dalam penelitian ini, tingkat pengungkapan yang dilakukan
oleh pemerintah provinsi masih rendah. Tetapi tren tinkat pengungkapan yang dilakukan
pemerintah provinsi terus meningkat.
• Kekayaan daerah berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapanlaporan keuangan
pemerntah provinsi.
• Tingkat ketergantungan dan total aset tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi
• Dalam kategori kompleksitas pemerintah , jumlah penduduk berpengaruh positif, tetapi jumlah
SKPD berpengaruh negatif.
• Dalam kategori hasil pemeriksaan BPK, tingkat penyimpangan berpengaruh positif terhadap
pengungkapan laporan keuangan.

Referensi
- Halim, Abdul, dan Muhammad Syam Kusufi. 2017. Teori Konsep dan
Aplikasi Akuntansi Sektor Publik, Edisi Tiga. Jakarta: Salemba Empat.
- Hilmi, Amiruddin Zul dan Dwi Martani. 2012. Simposium Nasional Akuntansi

TERIMAKASIH ^_^