ASPEK PRODUKSI DALAM BISNIS Bab 6

ASPEK PRODUKSI DALAM BISNIS
KELOMPOK 3
1. Dinda Tiffani
2. Regita Tiffana Azhar
3. Aditya Wardhana
4. Erviana Bulan
5. Muhammad Renaldi
6. Susantri Elvrio
7. Dewi Puspita
8. Rizky P
9. Zulfandi

Pengertian Produksi
 Produksi sering dipergunakan atau dibayangkan tentang membuat
sesuatu prodk, barang, atau sesuatu yang dapat dipergunakan atau
dapat dimanfaatkan
 Menurut Basu Swastha dan Sukotjo (1988), pruduksi adalah
pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang
diinginkan oleh konsumen. Hasil ini berupa barang atau jasa.
 Manajemen produksi adalah kegiatan mengatur agar dapat
menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.


Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi merupakan salah satu fungsi manajemen dari bagian
produksi. Fungsi perencanaan produksi adalah berperan dengan baik dalam
merencanakan produksi, meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan
berkaitan dengan masalah-masalah pokok, yaitu :
1. Jumlah barang yang akan dibuat
2. Jenis barang yang akan dibuat
3. Cara pembuatan
Manfaaat Perencanaan Produksi
• Pedoman kerja karyawan bagian produksi
• Membandingkan rencana dengan kenyataan

Perencanaan Lokasi Pabrik
Faktor-faktor dalam pemilihan lokasi pabrik :
1. Dekat dengan pasar
2. Dekat dengan bahan baku
3. Biaya transportasi
4. Ketersediaan tenaga kerja
5. Ketersediaan sumber tenaga atau energy

6. Memperhatikan lingkungan sekitarnya
7. Memperhatikan iklim

Perencanaan Lingkungan Kerja
Perencanaan fasilitas pelayanan, kondisi kerja, hubungan kerja. Lingkungan
kerja yang baik, aman, nyaman meningkatkan produktivitas kerja karyawan :
a. Pelayanan bagi karyawan
Misalnya : kantin, ruang kesehatan, dll
b. Kondisi kerja
Misalnya : Penerangan, cahaya matahari, lampu minyak, atau listrik cukup.

Perencanaan Tata Letak Fasilitas Produksi (Layout Pabrik)
Penentuan tata letak fasilitas produksi adalah pengaturan dan
penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam
kegiatan produksi.
Perencanaan tata letak fasilitas produksi, berkaitan dengan faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan :
a. Memperlancar proses produksi
b. Mendekatkan dengan sumber bahan baku
c. Efektivitas dan efisien dalam kegiatan produksi


Pengendalian Produksi
Setelah proses produksi berjalan dapat terjadi penyimpangan atau kurang sesuai maksud
perencanaan produksi. Diatasi dengan pengendalian atau pengawasan produksi dengan
tahap-tahap :
1. Planning : menentukan produk apa dan berapa banyak yang akan diproduksi
2. Rousting : pedoman pelaksanaan proses produksi
3. Scheduling : penentuan kapan pekerjaan harus dimulai dan kapan selesai
4. Dispatching : perintah mulai kerja kepada karyawan dari dispatcher (pemberi perintah
sesuai rousting dan scheduling yang telah ditentukan
5. Follow-up : tindak lanjut urutan proses produksi untuk menjaga agar rousting,
scheduling, dan dispatching sesuai rencana dan menghindari kegagalan proses produksi

Pengendalian Bahan Baku
Pengendalian bahan baku dapat dilakukan dari berbagai kegiatan yang dilakukan selama proses kegiatan
proses produksi berlangsung, yaitu :
a. Pembelian bahan baku
b. Saat pembelian bahan baku sebagai bahan utama pembuatan produk, atau saat pelaksanaan kegiatan
dibidang jasa, pengendalian bahan baku dapat dilakukan agar tercapai tujuan yang diharapkan
Faktor pertimbangan besar atau kecilnya persediaan yang harus selalu diperhatikan adalah :


1. Besarnya persedian minimal yang harus selalu ada
2. Jumlah produk yang akan dibuat atau dijual
3. Adanya risiko kerusakan barang di gudang
4. Perkiraan harga bahan dari waktu ke waktu
5. Efisiensi fasilitas transport
6. Efisiensi dan teknik penanganan persediaaan

Pemeliharaan Peralatan Produksi
Pemeliharaan peralatan produksi yang bersifat jangka pendek, memberikan
manfaat terhadap bisnis dalam jangka pendek, yaitu :
• Menjamin kelancaran proses produksi
• Menjamin kualitas hasil produksi
• Menjamin jumlah produksi sesuai dengan yang telah direncanakan
Sedangkan pemeliharaan peralatan produksi bersifat jangka panjang, dapat
memberikan pengaruh terhadap kelangsungan bisnis :
• Alat rusak berat, biaya perbaikan mahal
• Mesin macet, proses produksi terhenti
• Kualitas produk akhir tahun turun, berakibat terhadap tingkat penjualan


Jenis-jenis pemeliharaan peralatan produksi :
- Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan dan perawatan yang berguna untuk mencegah kerusakan tidak terduga dan
menemukan penyebab kerusakannya ketika digunakan dalam proses produksi
- Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan dan perawatan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada fasilitas produksi
sehingga tidak berfungsi dengan sering disebut dengan perbaikan (reperasi)
Cara pemeliharaan peralatan produksi :
1. Mengatur rencana
2. Mengatur jadwal dan bebas kerja sesuai prioritas
3. Mengatur kartu perintah kerja dan kartu pemeliharaan tiap alat
4. Mengatur pengunaan suku cabang
5. Mengatur distribusi waktu bila ada alat rusak