PERANCANGAN VIDEO PEMBELAJARAN (Video Learning) PADA MATA KULIAH PRAKTIK BAJA

PADA MATA KULIAH PRAKTIK BAJA

Skripsi Oleh :

ILHAMSYAH HOESIN

NIM. K 1505020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL/ BANGUNAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

commit to user

PADA MATA KULIAH PRAKTIK BAJA

Oleh :

ILHAMSYAH HOESIN NIM. K 1505020

Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL/ BANGUNAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

commit to user

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada :

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Taufiq Lilo Adi Sucipto, S.T M.T Drs. Suradji, M.Pd

NIP. 19760618 200003 1 001 NIP. 19511013 197803 1 002

commit to user

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada Hari : Rabu Tanggal : 19 Januari 2011

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang

Tanda Tangan

Ketua

: Drs. Sutrisno, S.T M.Pd

...................

Sekretaris

: Sri Sumarni, S.T,.M.T

.................... Anggota I

: Taufiq Lilo Adi Sucipto,S.T M.T ....................

Anggota II

: Drs. Suradji, M.Pd

....................

Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

commit to user

Ilhamsyah Hoesin. DESIGN OF LEARNING VIDEO (Video Learning) COLLEGE EYE ON THE PRACTICE OF STEEL. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University in Surakarta, January 2011.

The purpose of this study were (1) Designing for learning video courses Steel Practice (2) Generate appropriate learning media device for use in learning in the classroom / laboratory. The method used for this research is a method of research and development (Research and Development). To test the feasibility of product sampling technique used was Nonprobability Sampling with purposive sampling technique. Data collection techniques using literature study and questionnaire / poll. Technical Analysis of data using descriptive statistics to determine the feasibility of the use of Video Learning as a medium of learning.

Based on the results of this study concluded that (1) Design of Video Lessons on the subject of steel practice has produced a multimedia device (2) Video Learning generated feasible for use as an alternative media in the learning process Baja Practice courses. This is evident from the results of analysis of descriptive statistics which show that the curve is a curve formed positive, meaning the majority of respondents are higher than average score and the supported modes and Mean. Through the use of computer technology that is supported by information processing in the form of video, audio, text, could add to the spirit and the sight of people exiting students in learning. Video Models can help actively learning for students in constructing knowledge into new experiences so hopefully he was easy to understand effective and optimal learning.

commit to user

1. Benahilah diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa

2. Berpikirlah secara positif dalam menghadapi keadaan apapun

3. Tujulah kehidupan untuk memperhatikan, mengabdi, mencintai dan menuju Allah Ta’ala

commit to user

Karya ini saya persembahkan kepada: Allah Ta’ala

Ayah dan Almarhumah Mamak tercinta Abang dan adik ku tersayang Tika Diyah Kusuma Rekan-rekan PTS/B 2005 Almamater

commit to user

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan ilmu pengetahuan, kesehatan, kekuatan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

Penyusunan Skripsi ini merupakan tugas yang harus diselesaikan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Teknik Sipil / Bangunan. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya Penyusunan Skripsi ini tidak luput dari motivasi, bantuan serta andil yang tidak sedikit dari berbagai pihak yang sangat berarti. Oleh karena itu pada kesempatan ini tidak berlebihan bila sekiranya ucapan terima kasih yang tulus dengan rasa hormat penyusun haturkan kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta

3. Ketua Program Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta

4. Bapak Taufiq Lilo Adi Sucipto, S.T M.T, sebagai Dosen Pembimbing I

5. Bapak Drs. Suradji, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing II

6. Ayahanda tercinta yang selalu memberi motivasi dan berdoa atas kesuksesan penulis, almarhumah Mamak tersayang yang senantiasa berdoa untuk keberhasilan penulis

7. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan dukungan dan bantuan sehingga dapat selesainya skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah Ta’ala. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan di

dalam penyusunan Skripsi ini yang sebenarnya tidak dikehendaki. Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

commit to user

diharapkan oleh semua pihak. Semoga Allah Ta’ala selalu membimbing kita semua. Amin.

Surakarta, 15 Januari 2011

Penulis

commit to user

B. Kerangka Bepikir ..........................................................

1. Produk yang akan dihasilkan ...................................

18

2. Kualitas produk yang dihasilkan ..............................

18 BAB III METODE PENELITIAN .....................................................

20

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................

20

1. Tempat Penelitian .....................................................

20

2. Waktu Penelitian .......................................................

20

B. Metode Penelitian .........................................................

21

1. Model Pengembangan ..............................................

21

2. Prosedur Pengembangan ...........................................

21

C. Populasi dan Sampel .....................................................

3. Teknik Sampling .......................................................

30

D. Teknik Pengumpulan Data ...........................................

31

1. Sumber Data .............................................................

31

2. Teknik Mendapatkan Data ........................................

32

3. Instrumen Penelitian..................................................

33

E. Teknik Analisis Data ....................................................

37

F. Validasi Produk Media .................................................

40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................

43

A. Desain Awal Produk ......................................................

43

1. Pembuatan Storyboard .............................................

43

2. Pengumpulan Objek Rancangan ..............................

44

3. Hasil Rancangan Produk ..........................................

46

B. Hasil Pengujian ..............................................................

56

C. Hasil Validasi Produk Media .........................................

57

1. Review Ahli Media Pembelajaran ...........................

58

2. Review Ahli Substansi (Materi) ................................

59

3. Review Ahli Instruksional Pembelajaran ..................

60 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .........................

62

commit to user

A. Kesimpulan ....................................................................

B. Implikasi .........................................................................

62

C. Saran ...............................................................................

63 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

64

commit to user

Halaman Tabel 1. Waktu Penelitian .......................................................................

20 Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban ............................................................

33 Tabel 3. Skor Alternatif Jawaban Angket ...............................................

35 Tabel 4. Sebaran Data Kelayakan Penggunaan Video Pembelajaran

Praktik Baja Mahasiswa Angkatan 2006 & 2007 PTS/B..........

56 Tabel 5. Skor Hasil Try Out Angket Kelayakan Penggunaan

Video Pembelajaran ...................................................................

75 Tabel 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Kelayakan Penggunaan Video

Pembelajaran sebagai Media Pembelajaran ..............................

76 Tabel 7. Hasil Analisis Item Instrumen Kelayakan Penggunaan Video

Pembelajaran .............................................................................

78 Tabel 8. Kisi-kisi Angket Pengujian .......................................................

80 Tabel 9. Skor Hasil Angket Penelitian ....................................................

83 Tabel 10. Distribusi Frekuensi Data Kelayakan Penggunaan

Video Pembelajaran ................................................................

84 Tabel 11. Silabus Praktik Baja ................................................................

86 Tabel 12. RPP Praktik Baja .....................................................................

88

commit to user

Pembelajaran Praktikum Baja .............................................

56 Gambar 31. Kurva Sebaran Data Uji Kelayakan Penggunaan Video

Pembelajaran .......................................................................

57 Gambar 32. Pengecekan Gambar Kerja ..................................................

93 Gambar 33. Persiapan Alat .....................................................................

93 Gambar 34. Pengukuran Baja Profil .......................................................

94 Gambar 35. Pemotongan Baja Profil ......................................................

94 Gambar 36. Merapikan Baja Profil dengan Kikir ...................................

95 Gambar 37. Membuat Mal ......................................................................

95 Gambar 38. Pemotongan Plat Baja .........................................................

96 Gambar 39. Merapikan Plat Baja dengan Kikir ......................................

96 Gambar 40. Menandai untuk Lubang Baut (Baja Profil) ........................

97 Gambar 41. Pengeboran Baja Profil........................................................

97 Gambar 42. Menandai untuk Lubang Baut (Plat Baja) ...........................

98 Gambar 43. Pengeboran Plat Baja ..........................................................

98 Gambar 44. Mahasiswa Memperhatikan Dosen .....................................

99 Gambar 45. Dosen Menjelaskan kepada Mahasiswa ..............................

99 Gambar 46. Perakitan ..............................................................................

99

Gambar 47. Pengecatan ........................................................................... 100 Gambar 48. Finishing .............................................................................. 100 Gambar 49. Pengecekan Hasil Kerja dengan Gambar Kerja .................. 101

commit to user

Halaman Lampiran 1. Angket Uji coba Kelayakan Video Pembelajaran ..............

65 Lampiran 2 Lembar Validasi Produk Media ..........................................

68 Lampiran 3 Lembar Validasi Produk Substansi.....................................

70 Lampiran 4 Lembar Validasi Produk Instruksional ...............................

72 Lampiran 5. Tabel Kisi-kisi Angket Tryout ............................................

74 Lampiran 6. Skor Hasil Tryout Angket Kelayakan Penggunaan Video

Pembelajaran .......................................................................

75 Lampiran 7. Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Try Out Angket

Kelayakan Penggunaan Video Pembelajaran .......................

76 Lampiran 8. Kisi-kisi Angket Tryout ......................................................

80 Lampiran 9. Skor Hasil Angket Penelitian .............................................

83 Lampiran 10. Kisi-kisi angket pengujian ................................................

84 Lampiran 11. Storyboard Video Pembelajaran .......................................

93

commit to user

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam bidang pendidikan, perkembangan teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. Multimedia juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi mahasiswa, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menentukan dengan apa dan bagaimana menyerap informasi secara cepat dan tepat.

Mata kuliah Praktik Baja bertujuan untuk menguasai standart kompetensi yang telah ditetapkan. Pembelajaran Praktik Baja lebih membutuhkan pemahaman mendalam dalam melaksanakan praktik dibandingkan mata kuliah teori, oleh karena itu pembelajaran praktik baja harus dirancang agar mudah dipahami dan komunikatif. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu media yang sesuai didalam pembelajaran, dan diharapkan dapat membantu efektifitas proses pembelajaran yang memberikan pengertian konsep sebenarnya.

Media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran praktik baja, yaitu memberikan konsep materi praktik baja baik yang bersifat abstrak maupun konkret. John S. Brubacher (1987: 371) mengatakan pendidikan adalah proses pengembangan potensi, kemampuan, dan kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian disempurnakan dengan kebiasaan- kebiasaan yang baik, didukung dengan alat (media) yang disusun sedemikian rupa, sehingga pendidikan dapat digunakan untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Pemakaian media pembelajaran merupakan proses belajar yang sangat penting, dengan tujuan pendidikan akan lebih maju seiring dengan kemajuan teknologi. Penggunaan media pembelajaran sangat membantu dalam penyampaian pesan dan isi dari mata kuliah praktik baja sehingga mahasiswa lebih menguasai dalam pemahamannya. Selain itu dengan menggunakan media, dosen/guru dapat

commit to user

begitu juga sebaliknya, mahasiswa dapat menyerap isi pelajaran dengan cepat dan tepat.

Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan prestasi belajar siswa. Namun, dalam implementasinya tidak banyak guru yang memanfaatkannya, bahkan penggunaan metode ceramah (lecture method) monoton masih cukup populer di kalangan guru dalam proses pembelajarannya.

Bertolak dari latar belakang diatas dapat dirumuskan judul penelitian

sebagai berikut: ”Perancangan Video Pembelajaran (Video Learning) Pada Mata Kuliah Praktik Baja ”.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan, diantaranya :

1. Perkembangan teknologi multimedia telah memberikan pengaruh dalam bidang pendidikan, sehingga hal tersebut harus direspon dengan cara menciptakan model pembelajaran yang baru

2. Mata kuliah Praktik Baja khususnya dalam perencanaan salah satu titik buhul pada kuda-kuda rangka baja, dengan media konvensional yang lebih cenderung membosankan dan kurang komunikatif dalam mentransfer pengetahuan, akibatnya menurunnya motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran

3. Video pembelajaran dapat dijadikan perangkat bantu dalam pembelajaran dengan porsentase daya ingat tinggi ketika orang belajar dengan mendengar, melihat, dan melakukan.

commit to user

Permasalahan yang akan dikaji dalam skripsi ini adalah:

1. Materi kuliah dalam video pembelajaran yang akan dikembangkan hanya menyangkut mata kuliah Praktik Baja, khususnya pada pokok bahasan perencanaan salah satu titik buhul pada kuda-kuda rangka baja

2. Pengujian yang dibuat, meliputi pengujian program (produk) dan pengujian substansi (materi)

3. Produk media yang dikembangkan adalah dalam bentuk video pembelajaran untuk mata kuliah Praktik Baja, khususnya pada pokok bahasan perencanaan salah satu titik buhul pada kuda-kuda rangka baja berdasarkan kriteria kualitas video pembelajaran yang baik.

D. Perumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah cara merubah proses pembelajaran mata kuliah Praktik Baja, khususnya pada pokok bahasan perencanaan salah satu titik buhul pada kuda-

kuda rangka baja menjadi proses pembelajaran yang komunikatif?

2. Bagaimanakah pembuatan video pembelajaran untuk mata kuliah Praktik Baja, khususnya pada pokok bahasan perencanaan salah satu titik buhul pada

kuda-kuda rangka baja berdasarkan kriteria kualitas media pembelajaran yang baik?

E. Tujuan Penelitian

1. Merubah proses pembelajaran mata kuliah Praktik Baja menjadi komunikatif dengan cara merancang video pembelajaran, khususnya pada pokok bahasan perencanaan salah satu titik buhul pada kuda-kuda rangka baja

2. Membuat perangkat video pembelajaran yang berkualitas dan telah teruji validitasnya dari beberapa ahli, yaitu : ahli media, instruksional dan substansi.

commit to user

1. Manfaat Praktis

a. Dapat mempermudah pemahaman mengenai mata kuliah Praktik Baja, khususnya pada pokok bahasan perencanaan salah satu titik buhul pada kuda- kuda rangka baja

b. Mampu memvisualisasikan hal-hal yang masih abstrak dalam mata kuliah Praktik Baja, khususnya pada pokok bahasan perencanaan salah satu titik

buhul pada kuda-kuda rangka baja

c. Sebagai pelengkap media pembelajaran mata kuliah Praktik Baja

d. Menjadi perangkat bantu dan alternatif dalam pembelajaran mata kuliah Praktik Baja

e. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan pengembangan video pembelajaran guna meminimalisasi kejenuhan dan kebosanan dalam pembelajaran konvensional di kelas yang mengakibatkan motivasi belajar mahasiswa menjadi berkurang untuk memahami materi yang diberikan dosen.

2. Manfaat Teoritis

a. Membangkitkan minat mahasiswa untuk melanjutkan penelitian tentang pengembangan dan peningkatan kualitas pembelajaran

b. Sebagai ajakan untuk terus mengembangkan media pembelajaran alternatif yang mudah, singkat, menyenangkan dan murah

c. Diharapkan konsep pembelajaran dengan menggunakan multimedia dapat direkomendasikan sebagai inovasi dalam dunia pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

commit to user

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin, yakni medius yang secara harfiahnya berarti “tengah, pengantar, atau perantara”. Dalam bahasa arab, media disebut wasail bentuk jamak dari wasilah yakni sinonim alwasih yang artinya juga “tengah”. Kata tengah itu sendiri berarti berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai “perantara” (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi

tersebut, karena posisinya berada di tengah, ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni yang menyalurkan atau menghubungkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya, Yudhi Munadi (2008 : 6)

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Media juga berguna untuk mengatasi sikap mahasiswa menjadi lebih bergairah. Menurut Edgar Dale Dalam Sigit Prasetyo (2007: 6) “Secara umum media memiliki kegunaan yaitu: memperjelas pesan agar tidak

terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama”.

Menurut UU RI No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 : ”Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.

Sedangkan Kemp dan Dayton dalam Sigit Prasetyo (2007:7) mengemukakan manfaat penggunaan media dalam pembelajaran adalah:

1) Penyampaian materi dapat diseragamkan; 2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik; 3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif; 4) Efisiensi waktu dan tenaga; 4) Meningkatkan kualitas hasil

commit to user

dimana saja dan kapan saja; 6) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar; dan 7) Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.

Penggunaan media yang tepat sangat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sebaliknya, penggunaan media yang tidak tepat hanya akan menghambur-hamburkan biaya dan tenaga, terlebih bagi ketercapaian tujuan pembelajaran akan jauh dari apa yang diharapkan. Sebagai salah satu sarana pembelajaran, perguruan tinggi harus dapat menyediakan media yang tepat untuk menunjang civitas akademika dalam belajar agar tidak jenuh dalam menerima pembelajaran di kelas.

Contoh nyata dari pemanfaatan perkembangan teknologi ini adalah dengan pembuatan media pembelajaran yang memanfaatkan program aplikasi Microsoft Power Point . Program ini memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyajikan sebuah materi presentasi, dan sudah banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat juga melalui pemanfaatan penggunaan ponsel/handphone sebagai media interaktif. Diharapkan dengan pemanfaatan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik sedemikan rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi.

2. Video Pembelajaran

a. Pengertian Video Pembelajaran Video pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan dalam pengembangannya mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran sehingga program tersebut memungkinkan peserta didik mencerna materi pelajaran secara lebih mudah dan menarik.

Video adalah sarana pembelajaran yang efektif karena memungkinkan para guru dan siswa untuk melihat dan belajar dari praktek-praktek pembelajaran guru lain. Namun, video itu sendiri adalah media pasif yang biasanya dilihat oleh pemirsa tanpa interaksi dengan isi video.

commit to user

isi video sampai tingkat tertentu melalui pertanyaan, jeda untuk diskusi, integrasi dokumen pembelajaran (seperti file-file Word), dan teknik-teknik multimedia seperti narasi audio dan teks, dengan ini meningkatkan potensi pembelajaran dari video.

Kombinasi antara video dan interaktivitas membuat video pembelajaran menjadi alat yang sangat efektif yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi pendidikan dan mempromosikan diskusi serta pembelajaran aktif dalam kelas dan lingkungan pengembangan profesional.

b. Manfaat Video Pembelajaran Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.

Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah video pembelajaran, yaitu :

1) Dapat digunakan berkalikali sesuai kebutuhan. 2) Dapat menyajikan materi yg secara fisik tidak dapat dibawa kedalam kelas, objek yang berbahaya.3) Dapat menyajikan objek secara detail. 4) Tidak memerlukan ruang yang gelap. 5) Dapat diperlambat atau dipercepat.

6) Dapat untuk belajar secara klasikal, kelompok, individual, atau mandiri. 7) Dapat menyajikan gambar berwarna, bersuara, bergerak / animasi, proses / kejadian nyata, tiga dimensi.

c. Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti : tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik multimedia pembelajaran adalah :

1) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. 2) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. 3) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. (Sigit Prasetyo, 2007: 10).

commit to user

sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut :

1) Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin. 2) Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. 3) Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan. 4) Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.

d. Prosedur Produksi Video Pembelajaran Prosedur produksi video pembelajaran dijelaskan seperti bagan di bawah ini :

(Sumber : http://yherpansi.wordpress.com/2009/11/06/12/)

Gambar 1. Bagan Prosedur Produksi Video Pembelajaran

1) Tahap Persiapan (Pre Production) Pada tahap ini terdiri dari Identifikasi Program, Sinopsis, Treatment, Storyboard , Naskah / skrip, Shoting Skrip.

a) Identifikasi Program

Identifikasi Program

Sinopsis Treatment

Storyboard

Naskah/ Skrip

Production Shoting

Skrip

Rec Audio

Post Production

Editing Mastering

commit to user

dilakukan terhadap kegiatan produksi video yaitu identifikasi kebutuhan, materi, situasi, penuangan gagasan dll. Isi dari identifikasi program meliputi :

1) Judul Program : berisikan tentang judul / tema program yang dirumuskan dengan kalimat singkat, padat dan menarik.

2) Tujuan/ Kompetensi : dirumuskan dengan jelas, pada rumusan tujuan ini perlu ditulis tujuan umum yang ingin dicapai oleh sasaran setelah mengikuti program ini.

3) Pokok Bahasan : Penulisan pokok bahasan dilakukan terutama program video yang dibuat berupa video pembelajaran (Intrucsional Video/film) yang secara langsung mengacu kurikulum yang sudah ada.

4) Sub pokok Bahasan : Penulisan sub bahasan ini juga dilakukan terutama program video yang dibuat berupa video pembelajaran

(Intrucsional Video/film) yang secara langsung mengacu kurikulum yang sudah ada.

5) Sasaran : yang menjadi sasaran utama program ini adalah “Target Audience ”. Dalam penelitian ini yang berperan sebagai audience adalah mahasiswa.

6) Tujuan Khusus / Indikator : apabila program video yang dibuat diambil dari kurikulum maka tujuan atau indikator ditulis secara jelas.

b) Sinopsis Sinopsis diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok materi yang akan dikerjakan. Tujuan utamanya adalah mempermudah pemesan menangkap konsepnya, mempertimbangkan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin dicapai dan menentukan persetujuannya. Sinopsis juga dapat diartikan sebagai ringkasan cerita. Konsep sinopsis yang sering digunakan untuk kegiatan seni yang lain, misal dongeng, cerita bersambung, komik, pementasan teater, novel, media audio, media slide dan sebagainya. Pada dasarnya konsep sinopsis untuk film/ video

commit to user

penulisannya tidak diuraikan dengan kalimat yang panjang tetapi cukup beberapa kalimat saja namun tercakup di dalamnya: tema, even, alur yang dikemas dengan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Contoh Sinopsis :

“ Visualisasi video ini memperlihatkan proses praktik baja dari awal sampai akhir. Dimulai dengan pengenalan baja meliputi nama masing-

masing bagian alat, fungsi, serta tujuan praktik baja. Setelah proses pengenalan selesai, dilanjutkan dengan cara kerja mulai dari pemasangan alat sampai kesimpulan dari hasil praktik.”

c) Treatment Berbeda dengan sinopsis, treatment memberikan uraian ringkas secara diskriptif (bukan tematis) tentang bagaimana suatu episode cerita atau rangkaian peristiwa pembelajaran (Intrucsional Video/film) yang akan dikerjakan. Kalau pada sinopsis penulisannya dibuat sedemikian singkat, akan tetapi dalam treatment semua alur cerita yang akan ada dalam video tersebut diuraikan dari awal kemunculan gambar sampai program berakhir diuraikan secara diskriptif. Secara sederhana penulisan treatment sama dengan kita menceritakan kembali pengalaman menonton film kepada orang lain, dimana kita bercerita tentang kronologis jalan cerita film tersebut.

d) Storyboard Rangkaian kejadian seperti dilukiskan dalam treatment tersebut kemudian divisualkan dalam perangkat gambar atau sketsa sederhana. Tujuan pembuatan storyboard ini antara lain adalah untuk melihat tata urutan peristiwa yang akan divisualkan telah sesuai dengan garis cerita (plot) maupun sekuens belajarnya. Disamping itu untuk melihat apakah kesinambungan (kontinuitas) alur ceriteranya sudah lancar. Storyboard dapat juga dipergunakan sebagai moment-moment pengambilan (shots) menggantikan apa yang lazim disebut “shooting breakdown”. Bagi

sebagian pembuatan film terkadang storyboard tidak dilakukan, cukup

commit to user

dalam pembuatan media sound slide dan pembuatan film animasi. (contoh seperti pada lampiran 11 ).

e) Naskah Program (Skrip) Keterangan-keterangan yang didapat dari hasil eksperimen coba-coba dari storyboard tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk skrip atau naskah program menurut tata urutan yang dianggap sudah benar. Dalam pembuatan program film maupun video, skrip atau naskah program ini merupakan daftar rangkaian peristiwa yang akan dipaparkan gambar demi gambar dan penuturan demi penuturan menuju perilaku belajar yang dicapai. Format penulisan skrip untuk program film atau program video pada prinsipnya sama, yaitu dalam bentuk skontro atau halaman berkolom dua, sebelah kiri untuk menampilkan visualisasinya dan sebelah kanan untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan suara termasuk dialog, narasi, musik maupun efek suara. Tujuan utama suatu skrip atau naskah program adalah sebagai peta atau bahan pedoman bagi sutradara dalam mengendalikan penggarapan substansi materi dalam bentuk program. Karena itu skrip yang baik dilengkapi dengan tujuan, sasaran, sinopsis, treatment .

2) Tahap Perekaman (Production) Tahap perekaman merupakan proses pengambilan gambar (shooting) dan perekaman suara (rec.audio) yang dibutuhkan untuk perancangan video pembelajaran berdasarkan storyboard yang telah dibuat.

Dalam proses perancangan video pembelajaran ini, pengambilan gambar dilakukan di 3 tempat, yakni :

1. Gedung F FKIP Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan alamat di Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan Surakarta

commit to user

2. Kampus V Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan alamat di Jl. A. Yani 200A, Pabelan, Surakarta

3. Laboraturium Baja Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan Kampus V Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Proses perekaman (production) menggunakan DV Camcoder SONY. Gambar atau aspek visual dari suatu program video yang tampak di layar kaca monitor adalah hasil dari serangkaian pengambilan gambar atau shooting dalam kegiatan produksi.

3) Tahap Akhir (Post Production)

a) Tahap Penggabungan. Tahap penggabungan adalah proses penyatuan materi untuk diedit sehingga menghasilkan video yang menarik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengeditan yaitu :

a) Pemotongan gambar

b) Pemberian efek tulisan

c) Animasi grafik

d) Transisi gambar

e) Pemberian efek suara

f) Penggabungan (Rendering)

b) Tahap Keluaran Tahap keluaran merupakan hasil akhir pengeditan film. Hasil akhir bisa ditentukan untuk ditampilkan ke dalam berbagai format media, seperti video, film, VCD, atau DVD.

3. Perencanaan Salah Satu Titik Buhul Pada Kuda-Kuda Rangka Baja

a) Pengertian Baja Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon

sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara

commit to user

sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan (manganese), krom (chromium), vanadium, dan tungsten. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength ), namun disisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).

Mata kuliah Praktik Baja diberikan di Program Pendidikan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret pada semester VI. Mata kuliah ini bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa agar menguasai analisis dasar tentang Praktik Baja.

Kuda-kuda rangka baja adalah suatu kuda-kuda yang diletakkan diantara dua tumpuan dengan jarak bentang yang lebih lebar bila dibandingkan dengan

kuda-kuda kayu. Pada rangkaian konstruksi kuda-kuda rangka baja, yang perlu

diperhatikan adalah titik buhulnya dan cara menyambung dari kuda-kuda rangka baja tersebut, karena pada umumnya letak sambungan itulah titik yang paling lemah pada konstruksi kuda-kuda rangka baja, maka dari itu bentuk sambungan dan letak baut harus diperhatikan.

Keistimewaan Kuda-Kuda Rangka Baja :

1. Karena bobotnya yang ringan, beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih rendah, namun mampu menahan beban lebih berat

2. Baja bersifat tidak membesarkan api (non-combustible) apabila terjadi kebakaran

3. Konsumen tak perlu khawatir dimakan rayap (rangka baja anti rayap)

4. Pemasangannya relatif sangat cepat

5. Baja nyaris tidak memuai maupun menyusut.

b) Tujuan Perencanaan Kuda-Kuda Rangka Baja

commit to user

konstruksi atap gedung atau gudang, artinya kuda-kuda rangka baja yang sangat cepat dalam pemasangannya dan bobotnya yang ringan, namum mampu menahan beban lebih berat.

c) Alat Yang Digunakan

1) Gergaji Besi

3) Kikir atau Gerinda Mesin

6) Bor Listrik dengan mata bor θ 10 mm

: 1 buah

7) Kuas & Ampelas

: secukupnya

8) Tang Klam & Palu

: 1 buah

9) Pensil & Penggaris

: 1 buah

d) Langkah Kerja

1) Membuat gambar kerja sehingga semua pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, baik ukuran maupun bentuknya.

2) Menyiapkan alat-alat yang digunakan.

3) Potong baja profil 40 x 40 x 4 dengan panjang 19 & 20 cm sebanyak 4 buah untuk masing-masing ukuran panjang, kemudian jepit baja dengan menggunakan ragum dan potong dengan menggunakan gergaji besi.

4) Rapikan ujung baja bekas potongan tersebut dengan menggunakan kikir agar tidak tajam.

5) Potong plat baja dengan cara membuat mal sesuai ukuran di gambar kerja, kemudian di mal pada plat yang akan di potong, kemudian jepit dengan menggunakan ragum dan potong dengan menggunakan gergaji besi sesuai garis yang ditandai.

commit to user

6) Rapikan ujung plat bekas potongan tersebut dengan menggunakan kikir agar tidak tajam.

7) Profil baja yang sudah dipotong, di bor dengan menggunakan bor listrik dengan mata bor θ 10 mm, dengan cara ukur jarak lubang antar baut dengan menggunkan meteran sesuai dengan gambar kerja, kemudian tandai dengan menggunakan penitik, setelah itu di dapat titik lubang baut kemudian bor dengan menggunakan bor listrik sesuai tanda.

8) Selanjutnya mengebor plat baja dengan menandai terlebih dahulu dengan menggunakan penitik sesuai dengan tempat mur dan baut

pada gambar kerja, kemudian di bor menggunakan bor listrik dengan mata bor θ 10 mm sesuai tanda.

9) Rangkaikan antara profil baja dengan plat dengan mur dan baut pada lubang-lubang yang telah di bor tadi dan pastikan presisi antar

profil dengan ketentuan jarak maksimal 3 mm.

10) Finishing, yaitu mengecat permukaan plat dan profil baja yang sebelumnya seluruh permukaan yang akan di lapisi cat di ampelas

terlebih dahulu untuk menghilangkan karat.

e) Hasil Kerja

Gambar 2. Kuda-Kuda Rangka Baja

B. Kerangka Berpikir

Dalam suatu proses pembelajaran, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.

commit to user

pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan mahasiswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik mahasiswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh dosen/tenaga pendidik.

Pada kenyataan di lapangan mata kuliah praktek baja masih menggunakan metode mengajar secara konvensional sehingga berdampak pada keefektifan pembelajaran didalam kelas, untuk itu diperlukan upaya perbaikan proses belajar mengajar yang sesuai, dapat mengefektifkan dan mempercepat proses pembelajaran sehingga semua materi kuliah dapat disampaikan sesuai dengan tuntutan silabi dan alokasi waktu yang diberikan melalui suatu media yang berbasis multimedia khususnya video pembelajaran.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap mahasiswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat mahasiswa, video pembelajaran juga dapat membantu mahasiswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Video pembelajaran haruslah menarik agar dapat merangsang pengguna menjelajah seluruh program, sehingga seluruh materi pembelajaran yang terkandung didalamnya dapat terserap dengan baik. Materi pembelajaran yang terkandung didalamnya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, sesuai dengan kurikulum dan mengandung banyak manfaat.

Dari beberapa hal di atas, permasalahan yang ada dapat digambarkan dalam diagram kerangka berfikir sebagai berikut :

Gambar 3. Diagram Kerangka Berfikir

INPUT

PROSES

OUTPUT TT

Media pembelajaran konvensional

Proses pembelajaran kurang menarik

Praktik Baja

Perkembangan Teknologi

Maraknya media Pembelajaran yang

inovatif

Adanya inovasi video pembelajaran

A. Tahap pembuatan Video Pembelajaran :

1. Pre-production 2. Production 3. Post-production

B. Uji Validasi C. Uji Coba

Video pembelajaran yang layak digunakan sebagai media pembelajaran

Proses belajar-mengajar yang komunikatif dan tidak membosankan

17

commit to user

Dalam penelitian ini, produk yang akan dihasilkan adalah video pembelajaran yang akan membahas tentang proses perencanaan salah satu titik buhul pada kuda-kuda rangka baja mulai dari awal sampai dengan akhir. Adapun hasil akhir dari produk video ini bisa ditentukan untuk ditampilkan ke dalam berbagai format media, seperti video, film, VCD, atau DVD.

Secara garis besar, isi dari video pembelajaran ini dapat dibagi kedalam 3 (tiga) sesi utama, yaitu :

1. Sesi I adalah profil perencanaan salah satu titik buhul pada kuda-kuda rangka baja.

Dalam sesi ini dijelaskan sepintas mengenai pengertian praktek baja, tujuan dari praktek baja, keuntungan serta kerugian praktik baja.

2. Sesi II adalah persiapan alat Dalam sesi ini dijelaskan tentang seluruh peralatan yang harus

dipersiapkan sebelum perencanaan kuda-kuda rangka baja dimulai. Penjelasan tersebut meliputi nama dari masing-masing alat.

3. Sesi III adalah langkah kerja perencanaan dan perakitan Dalam sesi ini dijelaskan tentang cara-cara perencanaan kuda-kuda rangka baja dengan salah satu titik buhul mulai dari langkah pertama sampai dengan langkah akhir. Selain ketiga sesi utama di atas, dalam video ini juga ditambahkan

beberapa animasi, seperti dalam pembukaan (opening), ditampilkan sekilas kampus UNS di Kentingan serta kampus V FKIP UNS di Pabelan, Kartasura.

2. Kualitas produk yang dihasilkan

Video pembelajaran perencanaan salah satu titik buhul pada kuda-kuda rangka baja yang dihasilkan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran yang baru (inovatif) sehingga dapat digunakan dalam proses pembelajaran / perkuliahan mata kuliah Praktik Baja khususnya pada pokok bahasan perencanaan salah satu titik buhul pada kuda-kuda rangka baja.

commit to user

a. Aspek Substansi Pada Aspek subtansi indikator kelayakan meliputi :

a) Kebenaran Konsep

a) Ada aspek yang menunjang

b) Kelogisan dan sistematika uraian

c) Kesesuaian Materi dengan Silabi atau Kurikulum

b) Keterlaksanaan

a) Dapat digunakan dengan mudah

b) Sesuai dengan kompetensi dasar

c) Kesesuaian dengan jenis kegiatan yang digunakan.

b. Aspek Media Pada aspek media indikator kelayakan meliputi :

1) Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran

2) Reliable (handal)

3) Maintainable (dapat dipelihara/dikelola dengan mudah)

4) Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya)

5) Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan

6) Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan di berbagai hardware dan software yang ada)

7) Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi.

c. Aspek Instruksional Pada aspek instruksional indikator kelayakan meliputi :

1) Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis)

2) Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum

3) Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran

4) Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran

5) Pemberian motivasi belajar

6) Kontekstualitas dan aktualitas.

commit to user

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dan pengujian dilaksanakan di Kampus V Pabelan Program Pendidikan Teknik Sipil (PTS/B), Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jl. Ahmad Yani No. 200, Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitan ini direncanakan pada bulan Juli 2009 – Agustus 2010 dengan beberapa tahapan dalam mengajukan penelitian antara lain pengajuan judul, proposal, seminar, perijinan tempat, penelitian lapangan, penyusunan laporan dan ujian. Untuk lebih jelas mengenai pelaksanaan tahapan-tahapan tersebut yang akan dilakukan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Waktu Penelitian

Jenis Kegiatan

Waktu

Pengajuan judul

06 Juli 2009

Proposal

09 Juli 2009 sampai 23 Juli 2009

03 Januari 2010 sampai 11 April 2010 Penyusunan

12 April 2010 sampai 04 Juni 2010

Ujian

19 Januari 2011

commit to user

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

1. Model Pengembangan

Model Pengembangan yang dipakai adalah model prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk.

2. Prosedur Pengembangan

Dalam penelitian ini diperlukan prosedur kerja yang sistematis dan terarah sehingga diharapkan dapat terencana dengan baik. Adapun prosedur kerja yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini mulai dari pemilihan materi sampai uji coba program.

Prosedur kerja yang sistematis tersebut dapat digambarkan dalam alur pengembangan seperti berikut :

commit to user Gambar 3. Bagan Alur Prosedur Penelitian

Ya

Ya

Tidak Valid

Re

v isi

Pengkajian Prosedur Pengembangan Media Video Pembelajaran

Pengkajian Desain Instruksional MK Praktek Baja (Silabus & RPP)

1. Pembuatan Story Board 2. Pembuatan Shoting Script

End

Valid ?

Validasi Ahli Desain Instruksional Validasi Ahli Media Pembelajaran Validasi Ahli Substansi

Pembuatan Video Pembelajaran (Capturing)

Pengeditan Video Pembelajaran (Editing)

Validasi Ahli Desain Instruksional Validasi Ahli Media Pembelajaran Validasi Ahli Substansi

Tidak Valid

Uji Coba

Analisis Data

Kesimpulan

commit to user

a. Pengkajian Materi, Perangkat Media dan Pengkajian Penggunaan Media

Ketiga kegiatan merupakan hal yang saling berkaitan dan tidak bisa dilakukan secara terpisah. Pemilihan materi merupakan kegiatan menentukan topik atau materi yang nantinya akan disampaikan kepada pengguna. Pemilihan materi meliputi kegiatan mengetahui kurikulum yang berlaku, membuat peta materi berdasarkan kurikulum, dan membuat silabus. Silabus sekurang –kurangnya berisi kompetensi dasar, materi pokok, indikator pencapaian hasil, latihan dan tes, judul file, nomor kode, teks materi, audio/suara, gambar/foto, animasi, video, dan daftar pustaka. Adapun format selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Untuk itu perlu ditetapkan siapa penggunanya (user). Dan juga menentukan perangkat pembuat media. Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah model pembelajaran tersebut baik atau tidak. Pengguna dari media pembelajaran ini nantinya adalah mahasiswa PTS / B khususnya bagi yang sedang menempuh mata kuliah Praktik Baja.

Pembuatan objek multimedia dilakukan dengan menggunakan hardware dan software berbasis multimedia.

1) Hardware yang digunakan dalam pembuatan Objek Multimedia:

a) Prosesor Dualcore 1.8 Ghz

b) DDR Kingstone ~1 GB

c) VGA Card Ge-Force FX 5200 512 MB

d) Sound Card

e) Resolusi Monitor 1024 × 768 pixel

f) Dvd Rw, Mouse dan Keyboard

g) Speaker Active

h) HD Camcorder

2) Software yang digunakan:

a) Microsoft Windows XP SP 2, sebagai Sistem Operasi

b) Microsoft Office Word 2003 untuk membuat text

c) Camtasia studio untuk merekam suara.

d) 3GP untuk Penyajian video.

e) Video converter untuk mengconvert video.

commit to user

b. Membuat Storyboard Tahapan ini menentukan konsep dari video pembelajaran yang akan dibuat. Tampilan awal sampai akhir dirancang dengan rapi, sehingga memudahkan pengguna dalam mencerna materi yang dibahas. Selain itu, pada tahapan ini dianalisa tujuan dari pembuatan video pembelajaran ini. Tujuan ditentukan berdasarkan materi ajar yang akan diajarkan, selanjutnya menentukan objek multimedia yang akan digunakan, serta menentukan bentuk atau hasil video pembelajaran yang diinginkan.

c. Pengumpulan Objek Rancangan Tahapan pengumpulan objek yang akan digunakan berdasarkan konsep

dan rancangan. Pada tahapan ini pengumpulan objek dapat dilakukan berupa:

1) Pembuatan Teks

2) Pengumpulan/Koleksi Teks Materi yang akan disampaikan

3) Pembuatan Grafis

4) Pengambilan Gambar

5) Pengumpulan Suara

6) Penganimasian

d. Perancangan Video Pembelajaran Dalam perancangan video pembelajaran ini, ada 3 tahapan yang dilalui :

1) Video Capturing Merupakan proses pemindahan atau transfer hasil rekaman perekam video ke dalam komputer sehigga menjadi bentuk digital. Sebagian besar video dalam perancangan ini bersifat pasif, artinya data mentah video didapatkan dari berbagai sumber seperti video sharing dari internet atau perangkat komunikasi lain serta VCD yang beredar di pasaran.