ANALISIS QUALITY of SERVICE (QoS) KINERJA SISTEM HOTSPOT PADA ROUTERBOARD MIKROTIK 951Ui-2HnD PADA JARINGAN TEKNIK INFORMATIKA
semanTIK, Vol.3, No.2, Jul-Des 2017, pp. 87-94
ISSN: 2502-8928 (Online), Vol.2, No.1, Jan-Jun 2016, pp. 1-6
87
ANALISIS QUALITY of SERVICE (QoS) KINERJA
SISTEM HOTSPOT PADA ROUTERBOARD
MIKROTIK 951Ui-2HnD PADA JARINGAN
TEKNIK INFORMATIKA
Aklan Emrul*1,Muh. Yamin2, La Surimi3
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Kendari
2
e-mail: *[email protected], [email protected], [email protected]
*1,2,3
Abstrak
Internet merupakan sistem jaringan yang menghubungkan tiap-tiap computer secara global di
seluruh penjuru dunia. Koneksi yang menghubungkan masing-masing komputer dengan internet
sangat tergantung pada perangkat yang digunakan. Pengaksesan internet dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) dengan menggunakan
kabel dan cara lain yang sudah berkembang seperti Bluetooth, Wireless, dan yang lainnya.
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang
baik dengan menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah latency,
jitter, packet loss, throughput, MOS. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan.
Hasil penelitian ini dengan analisa Quality of Service dengan parameter delay, packetloss dan
throughput serta management bandwidth dan management user dengan menggunakan hotspot Router
Board Mikrotik 951Ui-2HnD yang telah dilakukan, diperoleh bahwa hasil Quality of
Service,management bandwidth dan management user sangat baik dan dapat diterapkan pada jurusan
Teknik Informatika Universitas Halu Oleo
Kata kunci— Mikrotik, Quality Of Service, Management Bandwidth, Management User, Hotspot
Abstract
The Internet is a network system connecting each computer globally throughout the world.
Connection connecting each computer with internet is very dependent on the device used. Internet
access can be done in various ways, among others, using the LAN (Local Area Network) by using the
cable and the other way has developed such as Bluetooth, Wireless, and more.
Quality of Service (QoS) is the ability of a network to provide a good service to provide
bandwidth, overcome jitter and delay. QoS parameters are latency, jitter, packet loss, throughput,
MOS. QoS largely determined by the quality of the network.
The results of this study with an analysis of the Quality of Service with the parameter delay,
packet loss and bandwidth throughput as well as management and user management using hotspot
Mikrotik RouterBoard 951Ui-2HnD has been done, that the results obtained Quality of Service and
bandwidth management, user management is very good and can be applied to the Department of
information Engineering University of Halu Oleo.
Keywords— Mikrotik, Quality Of Service, Management Bandwidth, Management User, Hotspot
1. PENDAHULUAN
I
nternet merupakan system jaringan yang
menghubungkan tiap-tiap computer secara
global di seluruh penjuru dunia. Koneksi
yang
menghubungkan
masing-masing
komputer dengan internet sangat tergantung
pada perangkat yang digunakan. Komputer
yang terhubung ke internet akan memiliki
kemampuan melakukan pengiriman data
secara online dan real-time. Pengaksesan
internet dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain menggunakan jaringan LAN (Local
Area Network) dengan menggunakan kabel
Received June 1st ,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
88
dan cara lain yang sudah berkembang seperti
Bluetooth, Wireless, dan yang lainnya
Kebutuhan akan koneksi internet
terutama jaringan hotspot sangat diminati oleh
pengguna layanan internet, karena jaringan
hotspot sangat relative mudah untuk
diimplementasikandan memberikan kebebasan
kepada
penggunanya
untuk
dapat
mengaksesnya kapan dan di mana saja melalui
perangkat seperti Netbook, Laptop, Smart
Phonedan yang lainnya.
Sebuah jaringan komputer dapat
dikatakan baik atau memuaskan ditentukan
oleh QoS (Quality of Service) jaringan
tersebut. QoS (Quality of Service) merupakan
teknologi yang diterapkan dalam jaringan
komputer untuk memberikan layanan yang
optimal dan adil bagi para pengguna jaringan
komputer. QoS memungkinkan administrator
jaringan untuk dapat menangani berbagai efek
akibat terjadinya kemacetan (congestion) pada
lalu lintas aliran paket di dalam jaringan.
Quality of Service (QoS) merupakan metode
pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan
merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan
karakteristik dan sifat dari satu servis.
Jurusan Teknik Informatika merupakan
salah satu jurusan di Fakultas Teknik yang
telah menggunakan jaringan internet. Jaringan
internet dibagi menggunakan switch ke ruang
jurusan dan laboratorium yang ada pada
jurusan Teknik Informatika. Pada jurusan
Teknik Informatika terdapat access point
untuk digunakan oleh civitas akademika. Dari
segi pengguna belum terdapat pemisah antara
dosen, mahasiswa dan staf sehingga dalam
satu access point digunakan secara bersamaan,
maka sering mengakibatkan koneksi menjadi
tidak stabil dan lambat ketika banyak
pengguna yang memakai secara bersamaan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi
masalah tersebut diperlukan perangkat yang
memiliki kualitas dan manajemen yang baik.
Routerboard 951Ui-2HnD adalah perangkat
jaringan yang digunakan tidak hanya untuk
membagi jaringan tetapi dapat pula digunakan
sebagai hotspot. Routerboard 951Ui-2HnD
memiliki fitur plug and play, sederhana dan
mudah dalam melakukan konfigurasi serta
manajemen bandwitdh dan manajemen user.
Routerboard 951Ui-2HnD juga dilengkapi
dengan port USB untuk modem sebagai
cadangan jaringan ketika layanan jaringan
internet dari ISP tidak berfungsi.
AnalisisQuality of Service (QOS) Kinerja Sistem Hotspot…
Penerapan Jaringan hotspot harus
memiliki sebuah standar layanan atau yang
dikenalsebagai Quality of Services (QoS). QoS
adalah kemampuan sebuah jaringan untuk
menyediakan
layanan
trafik
yang
melewatinya. Terdapat beberapa parameter
yang dipakaiuntuk menentukan kualitas dari
jaringan WLAN yaitu throughput, packet loss,
delay,dan jitter.
2. METODE PENELITIAN
2.1
Analisis
Menurut [1] mendefinisikan analisis
sebagai
proses
yang merinci
usaha
secaraformal untuk menemukan tema dan
merumuskan
hipotesis
(ide)
seperti
yangdisarankan dan sebagai usaha untuk
memberikan bantuan dan tema padahipotesis.
Dengan demikian definisi tersebut dapat
disintesiskanmenjadi, Analisis adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan kedalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dandapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
didasarkan oleh data.
2.2
Quality Of Service (QoS)
Quality of Service (QoS) adalah
kemampuan
suatu
jaringan
untuk
menyediakan layanan yang baik dengan
menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan
delay. Parameter QoS adalah latency, jitter,
packet loss, throughput, MOS. QoS sangat
ditentukan oleh kualitas jaringan yang
digunakan. Terdapat beberapa faktor yang
dapat menurunkan nilai QoS, seperti:
Redaman, Distorsi, dan Noise [2].
Performa jaringan komputer dapat
bervariasi akibat dari beberapa masalah,
seperti halnya masalah bandwidth, latency dan
jitter, yang dapat membuat efek yang cukup
besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh,
video streaming dapat membuat pengguna
kesal ketika paket data aplikasi tersebut
berjalan dengan bandwidth yang tidak cukup,
dengan latency yang tidak dapat diprediksi,
atau jitter yang berlebih. Beberapa fitur
Quality of Service (QoS) dapat menangani
masalah diatas, dapat menurunkan latency
dengan mengendalikan pengiriman paket data
dan membatasi paket data tertentu, jitter yang
dapat diprediksi dan dicocokkan dengan
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Emrul, Yamin dan SurimiIJCCSISSN: 1978-1520
kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam
jaringan tersebut [3].
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.3
Mikrotik
Mikrotik merupakan sistem operasi
linux base yang dirancang secara khusus untuk
keperluan networking. Didesain untuk
memberikan kemudahan bagi penggunanya.
Mikrotik dapat dilihat seperti winbox. Winbox
merupakan perangkat lunak untuk me-remote
mikrotik dalam GUI (Graphic User Interface)
sehingga user dengan mudah dapat mengakses
dan mengkonfigurasi router sesuai kebutuhan
dengan mudah, efektif, dan efisien Selain itu
instalasi dapat dilakukan pada standard PC
(Personal Computer)
2.4
Wireshark
Wireshark adalah sebuah Network
Packet Analyzer. Network Packet Analyzer
akan mencoba “menangkap” paket-paket
jaringan dan berusaha untuk menampilkan
semua informasi di paket tersebut sedetail
mungkin. Hal itu bisa diumpamakan sebuah
Network Packet Analyzer sebagai alat untuk
memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi
di dalam kabel jaringan, seperti halnya
voltmeter atau tespen yang digunakan untuk
memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi
di dalam sebuah kabel listrik. Dulunya, tools
semacam ini sangatlah mahal harganya, dan
biasanya dengan embel-embel hak cipta.
Namun dengan adanya wireshark, akan sangat
dimudahkan. Oleh karena itu tidak sedikit
yang bilang bahwa wireshark adalah salah satu
tool gratis (dan bahkan open source) terbaik
untuk menganalisis paket jaringan [4]. Gambar
1 adalah tampilan dari aplikasi Wireshark.
89
Pada penelitian ini dimulai dari
menyambungkan kabel LAN di port 1
RouterBoard Mikrotik 951Ui-2HnD kemudian
melakukan
konfigurasi
hotspot
untuk
melakukan pengujian.
Pengujian ini
dilakukan dengan
management bandwidth, management user dan
analisis dengan skema upload, download,
streaming, download upload, download
streaming, upload streaming dan download
upload streaming dengan jumlah 1 client, 5
client dan 10 client di Laboratorium Sistem
Informasi dan Programming menggunakan
jaringan yang memiliki bandwidth10 mbps.
Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini dapat
menganalisis apakah layanan RouterBoard
Mikrotik 951Ui-2HnD pada pengguna
memberikan pengaruh pada jaringan hotspot.
Berikut ini adalah spesifikasi beberapa
perangkat yang digunakan dalam penelitian
ini, diantaranya yaitu :
1. RouterBoard Mirotik 951Ui-2HnD
Spesifikasi dari RouterBoard Mikrotik
951Ui-2HnD ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Spesifikasi dari Router Board Mirotik
951Ui-2HnD
No
1.
2.
3.
4.
5.
Nama Perangkat
Size of RAM
Wireless standards
Operating System
10/100
Ethernet
ports
Storage size
Spesifikasi
128 MB
802.11b/g/n
RouterOS
5
128
2. Personal Computer
Adapun
personal
computer
yang
digunakan memiliki spesifikasi dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2 Spesifikasi dari personal computer
yang digunakan
No
Gambar 1 Tampilan Aplikasi Wireshark
1.
2.
3.
4.
Nama
Perangkat
Processor
Monitor
Memori
Harddisk
Spesifikasi
Intel Core i3
Monitor 15,6 inch
RAM 4 GB DDR3
1TB HDD
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
AnalisisQuality of Service (QOS) Kinerja Sistem Hotspot…
90
3.1
Download
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 2
menerangkan nilai Delay mode Download
pada 3 kali percobaan dengan 1 client, 5 client
dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa
nilai delay berkisar dari 0,0006 ms sampai
0,0126 ms yang termasuk dalam kategori
sangat baik dalam kategori TIPHON untuk
Delay.
Throughput
Nilai Thr oughput (M bps)
14
11.535
11.046
12
10
8
5.167
6
4
2.839
1.97
0.9640.849
0.6460.55
2
0
Percobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
Percobaan 3
10 Client
Delay
Nilai Packet Loss (%)
Gambar 4 Grafik Throughput mode Download
0.0126
0.011
0.015
0.0083
0.0072
0.01
0.0036
0.0025
0.0014
0.005
0.0006
0.0006
0
Percobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
Per cobaan 3
10 Client
Gambar 2 Grafik Delay mode Download
3.2
Upload
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 5
menerangkan nilai Delay mode Upload pada 3
kali percobaan dengan 1 client, 5 client dan 10
client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai
delay berkisar dari 0,0009 ms sampai 0,0775
ms yang termasuk dalam kategori sangat baik
Dalam kategori TIPHON untuk Delay.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 3
menerangkan nilai Packet Loss mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Packet Loss berkisar dari
0,32 % sampai 2,1% yang termasuk dalam
kategori bagus Dalam kategori TIPHON untuk
Packet Loss.
Nilai Delay (m s)
Delay
0.1
0.0775
0.08
0.06
0.04
0.0092
0
Percobaan 1
1 Client
1.8
2
5 Client
Per cobaan 3
10 Client
Gambar 5 Grafik Delay mode Upload
1.6 1.5
1.5
0.77 0.9
0.46
0.32
0.41
0
Percobaan 1
1 Client
Per cobaan 2
5 Client
Per cobaan 3
10 Client
Gambar 3 Grafik Packet Loss mode Download
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4
menerangkan
nilai
Throughput
mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari
0,55 Mbps sampai 11,535 Mbps yang
termasuk dalam kategori sangat baik Dalam
kategori TIPHON untuk Throughput.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 6
menerangkan nilai Packet Loss mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Packet Loss berkisar dari
0,18 % sampai 10,5% yang termasuk dalam
kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON
untuk Packet Loss.
Packet Loss
15
Nilai Packet Loss (%)
Nilai Packet Loss (%)
Percobaan 2
2.1
2.5
1
0.00860.007
0.0005
0.001
Packet Loss
0.5
0.0226
0.0175
0.02
0.0009
10.5
10
5
2.4
0.18
1.4
3.1 2.3
0.4
1.8 1.6
0
Per cobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
Percobaan 3
10 Client
Gambar 6 Grafik Packet Loss mode Upload
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Emrul, Yamin dan SurimiIJCCSISSN: 1978-1520
0,21 Mbps sampai 11,491 Mbps yang
termasuk dalam kategori sangat baik Dalam
kategori TIPHON untuk Throughput.
Packet Loss
6
Nilai Packet Loss (%)
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 7
menerangkan
nilai
Throughput
mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari
0,09 Mbps sampai 13,084 Mbps yang
termasuk dalam kategori sangat baik Dalam
kategori TIPHON untuk Throughput.
Throughput
Nilai Throughput (M bps)
4.9
4.2
4
1.5 1.8
1.2
2
0.5
0.3
Percobaan 1
Percobaan 2
0.9
1.04
0
Percobaan 3
13.084
15
8.998
10
1 Client
5 Client
10 Client
6.716
5
0.09
0.465
0.356 0.873
0.941 1.149
Gambar 9 Grafik Packet Loss mode Streaming
0
Percobaan 1
1 Client
Per cobaan 2
5 Client
Per cobaan 3
10 Client
Throughput
15
Nilai Throughput (M bps)
Gambar 7 Grafik Throughput mode Upload
3.3
Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 8
menerangkan nilai Delay mode Upload pada 3
kali percobaan dengan 1 client, 5 client dan 10
client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai
delay berkisar dari 0,0006 ms sampai 0,0024
ms yang termasuk dalam kategori sangat baik
Dalam kategori TIPHON untuk Delay.
0.03
0.02
0.01
0.024
0.0122
0.0028
0.0006
0.0039
0.0039
0.0006
0.0035
0.0028
0
Percobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
11.491
10.43
10
2.529
0.526
5
1.7351.76
2.551
1.989
0.21
0
Percobaan 1
1 Client
Gambar 10
Streaming
Percobaan 2
5 Client
Grafik
Percobaan 3
10 Client
mode
Throughput
3.4
Delay
Nilai Delay (m s)
91
Percobaan 3
10 Client
Download Upload
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
11 menerangkan nilai Delay mode Download
Uploadpada 3 kali percobaan dengan 1 client,
5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat
bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,0005
ms sampai 0,027 ms yang termasuk dalam
kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON
untuk Delay.
Gambar 8 Grafik Delay mode Streaming
0.03
Nilai Delay (ms)
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 9
menerangkan nilai Packet Loss mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Packet Loss berkisar dari
0,3 % sampai 4,9% yang termasuk dalam
kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON
untuk Packet Loss.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
10 menerangkan nilai Throughput mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari
Delay
0.027
0.0172
0.02
0.01
0.0027
0.0005
0.0156
0.0083
0.0005
0.0061
0.0008
0
Per cobaan 1
1 Client
Per cobaan 2
5 Client
Percobaan 3
10 Client
Gambar 11 Grafik Delay Mode Download
Upload
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
12 menerangkan nilai Delay mode Download
Upload pada 3 kali percobaan dengan 1 client,
5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
AnalisisQuality of Service (QOS) Kinerja Sistem Hotspot…
92
bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,141
Mbps sampai 14,031 Mbps yang termasuk
dalam kategori bagus Dalam kategori
TIPHON untuk Delay.
grafik bisa dilihat bahwa nilai packet loss
berkisar dari 0,02 % sampai 3,19 % yang
termasuk dalam kategori bagus dalam kategori
TIPHON (Tabel 1) untuk packet loss
Troughput
Delay
0.004
9.193
Nilai Delay (m s)
Nilai Tr oughput (M bps)
15
14.031
12.971
10
5
2.73
0.251
0.462 0.141
0.681
0.203
0
Percobaan 1
Percobaan 2
0.0019
0.0018
5 Client
0.0009
0.0008
Percobaan 3
0
Throughput
10 Client
Packet Loss
3.19
Nilai Packet Loss (%)
4
3
2
1
0.07
0.41 0.12
0.16
0.49 0.49
0.02 0.19
0
Per cobaan 1
Percobaan 2
1 Client
5 Client
Gambar 15 Grafik
Download Streaming
Percobaan 3
10 Client
Packet
Loss
Mode
12.05
8
10
1.7
6.9
0.004
8.4
0.004
0
Percobaan 1
1 Client
5 Client
Gambar 14 Grafik Delay Mode Download
Streaming
13.48
0.007
Percobaan 3
Mode
Packet Loss
5
Percobaan 2
10 Client
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
13 menerangkan nilai Delay mode Download
Uploadpada 3 kali percobaan dengan 1 client,
5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat
bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,004 %
sampai 13,48 % yang termasuk Dalam
kategori sangat baik untuk 1 client dan 5 client
sedangkan pada 10 client nilai Packet Loss
masuk dalam kategori cukup Dalam kategori
TIPHON untuk Packet Loss.
15
0.0005
0.001
1 Client
Gambar 12 Grafik
Download Upload
0.0029
0.0018
0.002
Percobaan 1
1 Client
Nilai Packet Loss (%)
0.0029
0.0028
0.003
Percobaan 2
5 Client
Gambar 13 Grafik
Download Upload
Percobaan 3
10 Client
Packet
Loss
Mode
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 16
menerangkan
nilai
Throughput
mode
Download Streaming pada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari
grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput
berkisar dari 2,116 Mbps sampai 13,447 Mbps
yang termasuk dalam kategori bagus kategori
TIPHON untuk Throughput.
Throughput
3.5
13.447
15
Niali Thr oughput (M bps)
Download Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
14 menerangkan nilai Delay mode Download
Uploadpada 3 kali percobaan dengan 1 client,
5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat
bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,0005
Mbps sampai 0,0029 ms yang termasuk dalam
kategori bagus Dalam kategori TIPHON
(Tabel 1) untuk Delay.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
15 menerangkan nilai packet loss mode
Download Streamingpada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari
10
5
8.418
8.305
3.855
2.618
3.5422.426
0
Per cobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
Gambar 16 Grafik
Download Streaming
3.6
3.931
2.116
Percobaan 3
10 Client
Throughput
Mode
Upload Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
17 menerangkan nilai Delay mode Upload
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Emrul, Yamin dan SurimiIJCCSISSN: 1978-1520
Streaming pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Delay berkisar dari 0,0005
ms sampai 0,0134 ms yang termasuk dalam
kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON
untuk Delay.
yang termasuk Dalam kategori sangat baik
kecuali pada percobaan 1 dan 3 untuk 10 client
termasuk bagus Dalam kategori TIPHON
untuk Packet Loss.
Delay
0.0074
0.0134
Nilai Delay (m s)
0.015
0.01
0.005
0.0058
0.0021
0.0005
0.0051
0.0043
0.0009
0.0038
0.0006
Nilai Delay (ms)
0.008
Delay
93
0.0047
0.006
0.004
0.002
0.0017
0.0008
0.0019
0.001
0.0004
0.0016
0.0005
0
Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
0
Percobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
Percobaan 3
10 Client
Gambar 17 Grafik Delay Mode Upload
Streaming
1 Client
5 Client
10 Client
Gambar 19 Grafik Delay Mode Download
Upload Streaming
Packet Loss
Nilai Throughput (M bps)
14.314
13.48
15
10
5
0
8.371
3.655
1.335
Percobaan 1
1 Client
1.778 1.5
Per cobaan 2
5 Client
5.94
6
3.6
4
0.9
2
0.15
0.06 0.35 0.55
Percobaan 1
Percobaan 2
1.877
0.173
Per cobaan 3
10 Client
Gambar 18 Grafik Throughput Mode Upload
Streaming
1 Client
5 Client
Percobaan 3
10 Client
Loss
Mode
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
21 menerangkan nilai DelaymodeDownload
Upload Streamingpada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari
grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput
berkisar dari 0,646 mbps sampai 16,03 mbps
yang termasuk Dalam kategori sangat baik
Dalam kategori TIPHON untuk Throughput.
3.7
Throughput
16.03
20
Nilai Thr oughput (M bps)
Download Upload Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
19 menerangkan nilai Delay mode Download
Upload Streamingpada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari
grafik bisa dilihat bahwa nilai Delay berkisar
dari 0,0004 ms sampai 0,0074 ms yang
termasuk Dalam kategori baik Dalam kategori
TIPHON untuk Delay.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
20 menerangkan nilai Packet Loss mode
Download Upload Streamingpada 3 kali
percobaan dengan 1 client, 5 client dan 10
client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai
Packet Loss berkisar dari 0,03 % sampai 5,94
1.5
0.03
0
Gambar 20 Grafik Packet
Download Upload Streaming
Throughput
20
8
Nilai Packet Loss (%)
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
18 menerangkan nilai Throughput mode
Upload Streaming pada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari
grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput
berkisar dari 0,0005 ms sampai 0,027 ms yang
termasuk dalam kategori sangat baik Dalam
kategori TIPHON untuk Throughput.
15
10
5
8.069
4.175
1.213
14.011
3.709
0.646
4.077
0.674
0
Percobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
Percobaan 3
10 Client
Gambar 21 Grafik Throughput
Download Upload Streaming
Mode
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
AnalisisQuality of Service (QOS) Kinerja Sistem Hotspot…
94
4. KESIMPULAN
Berdasakan penelitian yang telah
dilakukan selama perancangan sampai analisa
QoS RouterBoard Mikrotik 951Ui-2HnD
dapat disimpulkan.
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau Pekanbaru
[4]
1. Berdasarkan hasil pengujian management
bandwidth dan management user pada
hotspotrouterboardmikrotik 951Ui-2HnD
yang telah dilakukan, diperoleh bahwa
hasil
management
bandwidth
dan
management user sangat baik dibuktikan
dengan uji koneksi.
2. Berdasarkan pengujian Quality of Service
pada hotspotrouterboardmikrotik 951Ui2HnD yang telah dilakukan, nilai delay,
packetloss
dan
troughput
pada
modeDownload,
Upload,
Streaming,
Download Upload, Download Streaming,
Upload Streaming dan Download Upload
Streamingpada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client diperoleh
hasil yang baik begitu pula dengan nilai
rata-rata yang diperoleh.
5. SARAN
Adapun saran dalam penelitian ini yaitu
diharapkan hotspot dengan menggunakan
RouterBoard Mikrotik 951Ui-2HnD dapat
diimplementasikan
di
jurusan
Teknik
Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu
Oleo serta analisa QoS lebih dikembangnan
dengan menambahkan parameter QoS yang
lain. Untuk pengujian QoS dibutuhkan
jaringan yang stabil untuk mendapatkan nilai
yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Taylor. 2005. Definisi Analisis Data.
Surabaya:Maerapi Komputindo
[2]
Jonathan, Pradana, Hermawan, Didit
2011. Network Traffic Management,
Quality of Service (QoS), Congestion
Control dan Frame Relay. Universitas
Gunadarma.
[3]
Janius, Doni Helton. 2013. Analisis QoS
Video Streaming Pada Jaringan
Wireless Menggunakan Metode HTB
(Hierarchical
Token
Bucket).
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Orzach, Y. 2013. Network Analysis
Using Wireshark Cookbook. Packt
Publishing
ISSN: 2502-8928 (Online), Vol.2, No.1, Jan-Jun 2016, pp. 1-6
87
ANALISIS QUALITY of SERVICE (QoS) KINERJA
SISTEM HOTSPOT PADA ROUTERBOARD
MIKROTIK 951Ui-2HnD PADA JARINGAN
TEKNIK INFORMATIKA
Aklan Emrul*1,Muh. Yamin2, La Surimi3
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Kendari
2
e-mail: *[email protected], [email protected], [email protected]
*1,2,3
Abstrak
Internet merupakan sistem jaringan yang menghubungkan tiap-tiap computer secara global di
seluruh penjuru dunia. Koneksi yang menghubungkan masing-masing komputer dengan internet
sangat tergantung pada perangkat yang digunakan. Pengaksesan internet dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) dengan menggunakan
kabel dan cara lain yang sudah berkembang seperti Bluetooth, Wireless, dan yang lainnya.
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang
baik dengan menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah latency,
jitter, packet loss, throughput, MOS. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan.
Hasil penelitian ini dengan analisa Quality of Service dengan parameter delay, packetloss dan
throughput serta management bandwidth dan management user dengan menggunakan hotspot Router
Board Mikrotik 951Ui-2HnD yang telah dilakukan, diperoleh bahwa hasil Quality of
Service,management bandwidth dan management user sangat baik dan dapat diterapkan pada jurusan
Teknik Informatika Universitas Halu Oleo
Kata kunci— Mikrotik, Quality Of Service, Management Bandwidth, Management User, Hotspot
Abstract
The Internet is a network system connecting each computer globally throughout the world.
Connection connecting each computer with internet is very dependent on the device used. Internet
access can be done in various ways, among others, using the LAN (Local Area Network) by using the
cable and the other way has developed such as Bluetooth, Wireless, and more.
Quality of Service (QoS) is the ability of a network to provide a good service to provide
bandwidth, overcome jitter and delay. QoS parameters are latency, jitter, packet loss, throughput,
MOS. QoS largely determined by the quality of the network.
The results of this study with an analysis of the Quality of Service with the parameter delay,
packet loss and bandwidth throughput as well as management and user management using hotspot
Mikrotik RouterBoard 951Ui-2HnD has been done, that the results obtained Quality of Service and
bandwidth management, user management is very good and can be applied to the Department of
information Engineering University of Halu Oleo.
Keywords— Mikrotik, Quality Of Service, Management Bandwidth, Management User, Hotspot
1. PENDAHULUAN
I
nternet merupakan system jaringan yang
menghubungkan tiap-tiap computer secara
global di seluruh penjuru dunia. Koneksi
yang
menghubungkan
masing-masing
komputer dengan internet sangat tergantung
pada perangkat yang digunakan. Komputer
yang terhubung ke internet akan memiliki
kemampuan melakukan pengiriman data
secara online dan real-time. Pengaksesan
internet dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain menggunakan jaringan LAN (Local
Area Network) dengan menggunakan kabel
Received June 1st ,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
88
dan cara lain yang sudah berkembang seperti
Bluetooth, Wireless, dan yang lainnya
Kebutuhan akan koneksi internet
terutama jaringan hotspot sangat diminati oleh
pengguna layanan internet, karena jaringan
hotspot sangat relative mudah untuk
diimplementasikandan memberikan kebebasan
kepada
penggunanya
untuk
dapat
mengaksesnya kapan dan di mana saja melalui
perangkat seperti Netbook, Laptop, Smart
Phonedan yang lainnya.
Sebuah jaringan komputer dapat
dikatakan baik atau memuaskan ditentukan
oleh QoS (Quality of Service) jaringan
tersebut. QoS (Quality of Service) merupakan
teknologi yang diterapkan dalam jaringan
komputer untuk memberikan layanan yang
optimal dan adil bagi para pengguna jaringan
komputer. QoS memungkinkan administrator
jaringan untuk dapat menangani berbagai efek
akibat terjadinya kemacetan (congestion) pada
lalu lintas aliran paket di dalam jaringan.
Quality of Service (QoS) merupakan metode
pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan
merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan
karakteristik dan sifat dari satu servis.
Jurusan Teknik Informatika merupakan
salah satu jurusan di Fakultas Teknik yang
telah menggunakan jaringan internet. Jaringan
internet dibagi menggunakan switch ke ruang
jurusan dan laboratorium yang ada pada
jurusan Teknik Informatika. Pada jurusan
Teknik Informatika terdapat access point
untuk digunakan oleh civitas akademika. Dari
segi pengguna belum terdapat pemisah antara
dosen, mahasiswa dan staf sehingga dalam
satu access point digunakan secara bersamaan,
maka sering mengakibatkan koneksi menjadi
tidak stabil dan lambat ketika banyak
pengguna yang memakai secara bersamaan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi
masalah tersebut diperlukan perangkat yang
memiliki kualitas dan manajemen yang baik.
Routerboard 951Ui-2HnD adalah perangkat
jaringan yang digunakan tidak hanya untuk
membagi jaringan tetapi dapat pula digunakan
sebagai hotspot. Routerboard 951Ui-2HnD
memiliki fitur plug and play, sederhana dan
mudah dalam melakukan konfigurasi serta
manajemen bandwitdh dan manajemen user.
Routerboard 951Ui-2HnD juga dilengkapi
dengan port USB untuk modem sebagai
cadangan jaringan ketika layanan jaringan
internet dari ISP tidak berfungsi.
AnalisisQuality of Service (QOS) Kinerja Sistem Hotspot…
Penerapan Jaringan hotspot harus
memiliki sebuah standar layanan atau yang
dikenalsebagai Quality of Services (QoS). QoS
adalah kemampuan sebuah jaringan untuk
menyediakan
layanan
trafik
yang
melewatinya. Terdapat beberapa parameter
yang dipakaiuntuk menentukan kualitas dari
jaringan WLAN yaitu throughput, packet loss,
delay,dan jitter.
2. METODE PENELITIAN
2.1
Analisis
Menurut [1] mendefinisikan analisis
sebagai
proses
yang merinci
usaha
secaraformal untuk menemukan tema dan
merumuskan
hipotesis
(ide)
seperti
yangdisarankan dan sebagai usaha untuk
memberikan bantuan dan tema padahipotesis.
Dengan demikian definisi tersebut dapat
disintesiskanmenjadi, Analisis adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan kedalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dandapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
didasarkan oleh data.
2.2
Quality Of Service (QoS)
Quality of Service (QoS) adalah
kemampuan
suatu
jaringan
untuk
menyediakan layanan yang baik dengan
menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan
delay. Parameter QoS adalah latency, jitter,
packet loss, throughput, MOS. QoS sangat
ditentukan oleh kualitas jaringan yang
digunakan. Terdapat beberapa faktor yang
dapat menurunkan nilai QoS, seperti:
Redaman, Distorsi, dan Noise [2].
Performa jaringan komputer dapat
bervariasi akibat dari beberapa masalah,
seperti halnya masalah bandwidth, latency dan
jitter, yang dapat membuat efek yang cukup
besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh,
video streaming dapat membuat pengguna
kesal ketika paket data aplikasi tersebut
berjalan dengan bandwidth yang tidak cukup,
dengan latency yang tidak dapat diprediksi,
atau jitter yang berlebih. Beberapa fitur
Quality of Service (QoS) dapat menangani
masalah diatas, dapat menurunkan latency
dengan mengendalikan pengiriman paket data
dan membatasi paket data tertentu, jitter yang
dapat diprediksi dan dicocokkan dengan
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Emrul, Yamin dan SurimiIJCCSISSN: 1978-1520
kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam
jaringan tersebut [3].
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.3
Mikrotik
Mikrotik merupakan sistem operasi
linux base yang dirancang secara khusus untuk
keperluan networking. Didesain untuk
memberikan kemudahan bagi penggunanya.
Mikrotik dapat dilihat seperti winbox. Winbox
merupakan perangkat lunak untuk me-remote
mikrotik dalam GUI (Graphic User Interface)
sehingga user dengan mudah dapat mengakses
dan mengkonfigurasi router sesuai kebutuhan
dengan mudah, efektif, dan efisien Selain itu
instalasi dapat dilakukan pada standard PC
(Personal Computer)
2.4
Wireshark
Wireshark adalah sebuah Network
Packet Analyzer. Network Packet Analyzer
akan mencoba “menangkap” paket-paket
jaringan dan berusaha untuk menampilkan
semua informasi di paket tersebut sedetail
mungkin. Hal itu bisa diumpamakan sebuah
Network Packet Analyzer sebagai alat untuk
memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi
di dalam kabel jaringan, seperti halnya
voltmeter atau tespen yang digunakan untuk
memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi
di dalam sebuah kabel listrik. Dulunya, tools
semacam ini sangatlah mahal harganya, dan
biasanya dengan embel-embel hak cipta.
Namun dengan adanya wireshark, akan sangat
dimudahkan. Oleh karena itu tidak sedikit
yang bilang bahwa wireshark adalah salah satu
tool gratis (dan bahkan open source) terbaik
untuk menganalisis paket jaringan [4]. Gambar
1 adalah tampilan dari aplikasi Wireshark.
89
Pada penelitian ini dimulai dari
menyambungkan kabel LAN di port 1
RouterBoard Mikrotik 951Ui-2HnD kemudian
melakukan
konfigurasi
hotspot
untuk
melakukan pengujian.
Pengujian ini
dilakukan dengan
management bandwidth, management user dan
analisis dengan skema upload, download,
streaming, download upload, download
streaming, upload streaming dan download
upload streaming dengan jumlah 1 client, 5
client dan 10 client di Laboratorium Sistem
Informasi dan Programming menggunakan
jaringan yang memiliki bandwidth10 mbps.
Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini dapat
menganalisis apakah layanan RouterBoard
Mikrotik 951Ui-2HnD pada pengguna
memberikan pengaruh pada jaringan hotspot.
Berikut ini adalah spesifikasi beberapa
perangkat yang digunakan dalam penelitian
ini, diantaranya yaitu :
1. RouterBoard Mirotik 951Ui-2HnD
Spesifikasi dari RouterBoard Mikrotik
951Ui-2HnD ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Spesifikasi dari Router Board Mirotik
951Ui-2HnD
No
1.
2.
3.
4.
5.
Nama Perangkat
Size of RAM
Wireless standards
Operating System
10/100
Ethernet
ports
Storage size
Spesifikasi
128 MB
802.11b/g/n
RouterOS
5
128
2. Personal Computer
Adapun
personal
computer
yang
digunakan memiliki spesifikasi dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2 Spesifikasi dari personal computer
yang digunakan
No
Gambar 1 Tampilan Aplikasi Wireshark
1.
2.
3.
4.
Nama
Perangkat
Processor
Monitor
Memori
Harddisk
Spesifikasi
Intel Core i3
Monitor 15,6 inch
RAM 4 GB DDR3
1TB HDD
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
AnalisisQuality of Service (QOS) Kinerja Sistem Hotspot…
90
3.1
Download
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 2
menerangkan nilai Delay mode Download
pada 3 kali percobaan dengan 1 client, 5 client
dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa
nilai delay berkisar dari 0,0006 ms sampai
0,0126 ms yang termasuk dalam kategori
sangat baik dalam kategori TIPHON untuk
Delay.
Throughput
Nilai Thr oughput (M bps)
14
11.535
11.046
12
10
8
5.167
6
4
2.839
1.97
0.9640.849
0.6460.55
2
0
Percobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
Percobaan 3
10 Client
Delay
Nilai Packet Loss (%)
Gambar 4 Grafik Throughput mode Download
0.0126
0.011
0.015
0.0083
0.0072
0.01
0.0036
0.0025
0.0014
0.005
0.0006
0.0006
0
Percobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
Per cobaan 3
10 Client
Gambar 2 Grafik Delay mode Download
3.2
Upload
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 5
menerangkan nilai Delay mode Upload pada 3
kali percobaan dengan 1 client, 5 client dan 10
client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai
delay berkisar dari 0,0009 ms sampai 0,0775
ms yang termasuk dalam kategori sangat baik
Dalam kategori TIPHON untuk Delay.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 3
menerangkan nilai Packet Loss mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Packet Loss berkisar dari
0,32 % sampai 2,1% yang termasuk dalam
kategori bagus Dalam kategori TIPHON untuk
Packet Loss.
Nilai Delay (m s)
Delay
0.1
0.0775
0.08
0.06
0.04
0.0092
0
Percobaan 1
1 Client
1.8
2
5 Client
Per cobaan 3
10 Client
Gambar 5 Grafik Delay mode Upload
1.6 1.5
1.5
0.77 0.9
0.46
0.32
0.41
0
Percobaan 1
1 Client
Per cobaan 2
5 Client
Per cobaan 3
10 Client
Gambar 3 Grafik Packet Loss mode Download
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4
menerangkan
nilai
Throughput
mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari
0,55 Mbps sampai 11,535 Mbps yang
termasuk dalam kategori sangat baik Dalam
kategori TIPHON untuk Throughput.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 6
menerangkan nilai Packet Loss mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Packet Loss berkisar dari
0,18 % sampai 10,5% yang termasuk dalam
kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON
untuk Packet Loss.
Packet Loss
15
Nilai Packet Loss (%)
Nilai Packet Loss (%)
Percobaan 2
2.1
2.5
1
0.00860.007
0.0005
0.001
Packet Loss
0.5
0.0226
0.0175
0.02
0.0009
10.5
10
5
2.4
0.18
1.4
3.1 2.3
0.4
1.8 1.6
0
Per cobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
Percobaan 3
10 Client
Gambar 6 Grafik Packet Loss mode Upload
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Emrul, Yamin dan SurimiIJCCSISSN: 1978-1520
0,21 Mbps sampai 11,491 Mbps yang
termasuk dalam kategori sangat baik Dalam
kategori TIPHON untuk Throughput.
Packet Loss
6
Nilai Packet Loss (%)
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 7
menerangkan
nilai
Throughput
mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari
0,09 Mbps sampai 13,084 Mbps yang
termasuk dalam kategori sangat baik Dalam
kategori TIPHON untuk Throughput.
Throughput
Nilai Throughput (M bps)
4.9
4.2
4
1.5 1.8
1.2
2
0.5
0.3
Percobaan 1
Percobaan 2
0.9
1.04
0
Percobaan 3
13.084
15
8.998
10
1 Client
5 Client
10 Client
6.716
5
0.09
0.465
0.356 0.873
0.941 1.149
Gambar 9 Grafik Packet Loss mode Streaming
0
Percobaan 1
1 Client
Per cobaan 2
5 Client
Per cobaan 3
10 Client
Throughput
15
Nilai Throughput (M bps)
Gambar 7 Grafik Throughput mode Upload
3.3
Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 8
menerangkan nilai Delay mode Upload pada 3
kali percobaan dengan 1 client, 5 client dan 10
client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai
delay berkisar dari 0,0006 ms sampai 0,0024
ms yang termasuk dalam kategori sangat baik
Dalam kategori TIPHON untuk Delay.
0.03
0.02
0.01
0.024
0.0122
0.0028
0.0006
0.0039
0.0039
0.0006
0.0035
0.0028
0
Percobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
11.491
10.43
10
2.529
0.526
5
1.7351.76
2.551
1.989
0.21
0
Percobaan 1
1 Client
Gambar 10
Streaming
Percobaan 2
5 Client
Grafik
Percobaan 3
10 Client
mode
Throughput
3.4
Delay
Nilai Delay (m s)
91
Percobaan 3
10 Client
Download Upload
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
11 menerangkan nilai Delay mode Download
Uploadpada 3 kali percobaan dengan 1 client,
5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat
bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,0005
ms sampai 0,027 ms yang termasuk dalam
kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON
untuk Delay.
Gambar 8 Grafik Delay mode Streaming
0.03
Nilai Delay (ms)
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 9
menerangkan nilai Packet Loss mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Packet Loss berkisar dari
0,3 % sampai 4,9% yang termasuk dalam
kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON
untuk Packet Loss.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
10 menerangkan nilai Throughput mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari
Delay
0.027
0.0172
0.02
0.01
0.0027
0.0005
0.0156
0.0083
0.0005
0.0061
0.0008
0
Per cobaan 1
1 Client
Per cobaan 2
5 Client
Percobaan 3
10 Client
Gambar 11 Grafik Delay Mode Download
Upload
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
12 menerangkan nilai Delay mode Download
Upload pada 3 kali percobaan dengan 1 client,
5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
AnalisisQuality of Service (QOS) Kinerja Sistem Hotspot…
92
bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,141
Mbps sampai 14,031 Mbps yang termasuk
dalam kategori bagus Dalam kategori
TIPHON untuk Delay.
grafik bisa dilihat bahwa nilai packet loss
berkisar dari 0,02 % sampai 3,19 % yang
termasuk dalam kategori bagus dalam kategori
TIPHON (Tabel 1) untuk packet loss
Troughput
Delay
0.004
9.193
Nilai Delay (m s)
Nilai Tr oughput (M bps)
15
14.031
12.971
10
5
2.73
0.251
0.462 0.141
0.681
0.203
0
Percobaan 1
Percobaan 2
0.0019
0.0018
5 Client
0.0009
0.0008
Percobaan 3
0
Throughput
10 Client
Packet Loss
3.19
Nilai Packet Loss (%)
4
3
2
1
0.07
0.41 0.12
0.16
0.49 0.49
0.02 0.19
0
Per cobaan 1
Percobaan 2
1 Client
5 Client
Gambar 15 Grafik
Download Streaming
Percobaan 3
10 Client
Packet
Loss
Mode
12.05
8
10
1.7
6.9
0.004
8.4
0.004
0
Percobaan 1
1 Client
5 Client
Gambar 14 Grafik Delay Mode Download
Streaming
13.48
0.007
Percobaan 3
Mode
Packet Loss
5
Percobaan 2
10 Client
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
13 menerangkan nilai Delay mode Download
Uploadpada 3 kali percobaan dengan 1 client,
5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat
bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,004 %
sampai 13,48 % yang termasuk Dalam
kategori sangat baik untuk 1 client dan 5 client
sedangkan pada 10 client nilai Packet Loss
masuk dalam kategori cukup Dalam kategori
TIPHON untuk Packet Loss.
15
0.0005
0.001
1 Client
Gambar 12 Grafik
Download Upload
0.0029
0.0018
0.002
Percobaan 1
1 Client
Nilai Packet Loss (%)
0.0029
0.0028
0.003
Percobaan 2
5 Client
Gambar 13 Grafik
Download Upload
Percobaan 3
10 Client
Packet
Loss
Mode
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 16
menerangkan
nilai
Throughput
mode
Download Streaming pada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari
grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput
berkisar dari 2,116 Mbps sampai 13,447 Mbps
yang termasuk dalam kategori bagus kategori
TIPHON untuk Throughput.
Throughput
3.5
13.447
15
Niali Thr oughput (M bps)
Download Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
14 menerangkan nilai Delay mode Download
Uploadpada 3 kali percobaan dengan 1 client,
5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat
bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,0005
Mbps sampai 0,0029 ms yang termasuk dalam
kategori bagus Dalam kategori TIPHON
(Tabel 1) untuk Delay.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
15 menerangkan nilai packet loss mode
Download Streamingpada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari
10
5
8.418
8.305
3.855
2.618
3.5422.426
0
Per cobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
Gambar 16 Grafik
Download Streaming
3.6
3.931
2.116
Percobaan 3
10 Client
Throughput
Mode
Upload Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
17 menerangkan nilai Delay mode Upload
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Emrul, Yamin dan SurimiIJCCSISSN: 1978-1520
Streaming pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa
dilihat bahwa nilai Delay berkisar dari 0,0005
ms sampai 0,0134 ms yang termasuk dalam
kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON
untuk Delay.
yang termasuk Dalam kategori sangat baik
kecuali pada percobaan 1 dan 3 untuk 10 client
termasuk bagus Dalam kategori TIPHON
untuk Packet Loss.
Delay
0.0074
0.0134
Nilai Delay (m s)
0.015
0.01
0.005
0.0058
0.0021
0.0005
0.0051
0.0043
0.0009
0.0038
0.0006
Nilai Delay (ms)
0.008
Delay
93
0.0047
0.006
0.004
0.002
0.0017
0.0008
0.0019
0.001
0.0004
0.0016
0.0005
0
Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
0
Percobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
Percobaan 3
10 Client
Gambar 17 Grafik Delay Mode Upload
Streaming
1 Client
5 Client
10 Client
Gambar 19 Grafik Delay Mode Download
Upload Streaming
Packet Loss
Nilai Throughput (M bps)
14.314
13.48
15
10
5
0
8.371
3.655
1.335
Percobaan 1
1 Client
1.778 1.5
Per cobaan 2
5 Client
5.94
6
3.6
4
0.9
2
0.15
0.06 0.35 0.55
Percobaan 1
Percobaan 2
1.877
0.173
Per cobaan 3
10 Client
Gambar 18 Grafik Throughput Mode Upload
Streaming
1 Client
5 Client
Percobaan 3
10 Client
Loss
Mode
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
21 menerangkan nilai DelaymodeDownload
Upload Streamingpada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari
grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput
berkisar dari 0,646 mbps sampai 16,03 mbps
yang termasuk Dalam kategori sangat baik
Dalam kategori TIPHON untuk Throughput.
3.7
Throughput
16.03
20
Nilai Thr oughput (M bps)
Download Upload Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
19 menerangkan nilai Delay mode Download
Upload Streamingpada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari
grafik bisa dilihat bahwa nilai Delay berkisar
dari 0,0004 ms sampai 0,0074 ms yang
termasuk Dalam kategori baik Dalam kategori
TIPHON untuk Delay.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
20 menerangkan nilai Packet Loss mode
Download Upload Streamingpada 3 kali
percobaan dengan 1 client, 5 client dan 10
client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai
Packet Loss berkisar dari 0,03 % sampai 5,94
1.5
0.03
0
Gambar 20 Grafik Packet
Download Upload Streaming
Throughput
20
8
Nilai Packet Loss (%)
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar
18 menerangkan nilai Throughput mode
Upload Streaming pada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari
grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput
berkisar dari 0,0005 ms sampai 0,027 ms yang
termasuk dalam kategori sangat baik Dalam
kategori TIPHON untuk Throughput.
15
10
5
8.069
4.175
1.213
14.011
3.709
0.646
4.077
0.674
0
Percobaan 1
1 Client
Percobaan 2
5 Client
Percobaan 3
10 Client
Gambar 21 Grafik Throughput
Download Upload Streaming
Mode
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
AnalisisQuality of Service (QOS) Kinerja Sistem Hotspot…
94
4. KESIMPULAN
Berdasakan penelitian yang telah
dilakukan selama perancangan sampai analisa
QoS RouterBoard Mikrotik 951Ui-2HnD
dapat disimpulkan.
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau Pekanbaru
[4]
1. Berdasarkan hasil pengujian management
bandwidth dan management user pada
hotspotrouterboardmikrotik 951Ui-2HnD
yang telah dilakukan, diperoleh bahwa
hasil
management
bandwidth
dan
management user sangat baik dibuktikan
dengan uji koneksi.
2. Berdasarkan pengujian Quality of Service
pada hotspotrouterboardmikrotik 951Ui2HnD yang telah dilakukan, nilai delay,
packetloss
dan
troughput
pada
modeDownload,
Upload,
Streaming,
Download Upload, Download Streaming,
Upload Streaming dan Download Upload
Streamingpada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client diperoleh
hasil yang baik begitu pula dengan nilai
rata-rata yang diperoleh.
5. SARAN
Adapun saran dalam penelitian ini yaitu
diharapkan hotspot dengan menggunakan
RouterBoard Mikrotik 951Ui-2HnD dapat
diimplementasikan
di
jurusan
Teknik
Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu
Oleo serta analisa QoS lebih dikembangnan
dengan menambahkan parameter QoS yang
lain. Untuk pengujian QoS dibutuhkan
jaringan yang stabil untuk mendapatkan nilai
yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Taylor. 2005. Definisi Analisis Data.
Surabaya:Maerapi Komputindo
[2]
Jonathan, Pradana, Hermawan, Didit
2011. Network Traffic Management,
Quality of Service (QoS), Congestion
Control dan Frame Relay. Universitas
Gunadarma.
[3]
Janius, Doni Helton. 2013. Analisis QoS
Video Streaming Pada Jaringan
Wireless Menggunakan Metode HTB
(Hierarchical
Token
Bucket).
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Orzach, Y. 2013. Network Analysis
Using Wireshark Cookbook. Packt
Publishing