Makroekonomi 3N kelompok 2 muhamad

DATA
MAKROEKONOMI
KELOMPOK 2 :
1. AHMAD SYARIFUDIN

(02)

2. AMA ROHANAYA BUDIATI (09)
3. DEANDRA MAGNOLIA MUNTHE

(15)

4. ILHAM HARDIAN SADEWO (23)
5. PURWOKO

(30)

6. TEGUH DARMAWANTO (37)

PADA BAB INI, ANDA AKAN
MEMPELAJARI…

• Gross Domestic Product (GDP) / Produk Domestik Bruto
(PDB)
• The Consumer Price Index (CPI) / Indeks Harga
Konsumen (IHK)
• The unemployment rate / Tingkat Pengangguran

GROSS DOMESTIC PRODUCT
• Produk Domestik Bruto (gross domestic product, GDP), menyatakan
pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan
jasa.
• Tujuan GDP adalah meringkas aktivitas ekonomi dalam suatu nilai uang
tertentu selama periode waktu tertentu.
• Dua sudut pandang GDP:
1. GDP sebagai pendapatan total dari setiap orang di dalam perekonomian.
2. GDP sebagai pengeluaran total atas output barang dan jasa perekonomian.

ALIRAN SIRKULER(CIRCULAR
FLOW)
Income
($)

Labor

Firms

Household
s
Goods
Expenditure
($)

ALIRAN SIRKULER(CIRCULAR
FLOW)
• Lingkaran dalam menunjukkan aliran barang dan tenaga kerja.
• Lingkaran luar menunjukkan aliran uang
• GDP yang dihitung berdasarkan aliran barang akan sama dengan GDP
yang dihitung berdasarkan aliran uang, karena setiap uang yang
dihabiskan oleh pembeli akan menjadi pendapatan bagi penjual.

KAIDAH MENGHITUNG GDP
• Ada dua macam pendekatan yang digunakan dalam perhitungan GDP, yaitu:

1.Pendekatan pengeluaran, yaitu menjumlahkan seluruh pengeluaran agregat
pada seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi selama satu tahun.








Rumus: PDB = C + G + I + (X-M)
C = Konsumsi masyarakat
G = Konsumsi pemerintah
I = Investasi
X = Ekspor
E = Impor

KAIDAH MENGHITUNG GDP
2.Pendekatan pendapatan, yaitu pendekatan yang menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi.


Rumus : PDB = R + W + I + P
R = Sewa
W = Upah/gaji
I

= Interest/bunga

P = Profit/laba
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja,
bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang
sama. Namun karena dalam praktik menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka
yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.

INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK)
• Indeks harga konsumen (IHK – consumer price indeks [CPI])
adalah ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh
konsumen. Ahli statistik pemerintah secara rutin (biasanya setiap
bulan) menghitung dan melaporkan indeks harga konsumen.
Laporan indeks harga konsumen ini digunakan untuk memonitor

perubahan biaya hidup dari waktu ke waktu.


Ketika indeks harga konsumen naik, keluarga biasa harus
menghabiskan pengeluaran yang lebih banyak untuk menjaga agar
standar hidup mereka tetap sama seperti sebelumnya.

BAGAIMANA MENGHITUNG INDEKS HARGA
KONSUMEN?
1. Tentukan isi keranjangnya. Langkah pertama dalam menghitung indeks harga
konsumen adalah menentukan harga-harga mana yang paling penting bagi konsumen
tertentu.
2. Tentukan harga-harganya. Langkah kedua dalam menghitung indeks harga
konsumen adalah menemukan harga setiap barang dan jasa dalam keranjang untuk
setiap masa waktu.
3. Menghitung harga seluruh isi keranjang. Langkah ketiga adalah menggunakan
data harga-harga untuk menghitung jumlah harga keseluruhan isi keranjang barang
dan jasa dari waktu ke waktu.
4. Memilih tahun basis dan menghitung indeksnya. Langkah keempat adalah
memilih satu tahun sebagai tahun basis yang merupakan tolak ukur yang menjadi

bandingan tahun-tahun yang lainnya. Untuk menghitung indeksnya, harga keranjang
barang dan jasa untuk setiap tahun dibagi dengan harga keranjang pada tahun basis.

IHK DAN INFLASI BULANAN
INDONESIA

DEFLATOR PDB VS IHK

• Deflator PDB versus Indeks Harga Konsumen

Deflator PDB adalah perbandingan PDB nominal dengan PDB sebenarnya. Karena PDB
nominal adalah hasil saat ini yang dinilai pada harga saat ini dan PDB dan PDB
sebenarnya (riil) adalah hasil saat ini yang dinilai pada harga tahun basis, deflator PDB
mencerminkan tingkat harga saat ini yang berhubungan dengan tingkat harga pada
tahun basis.
• Perbedaan antara deflator PDB dan indeks harga konsumen:
1. Deflator PDB mencerminkan harga semua barang dan jasa yang diproduksi didalam
negeri, sedangkan indeks harga konsumen mencerminkan harga semua barang dan
jasa yang dibeli konsumen.
2. Indeks harga konsumen membandingkan harga keranjang tetap barang dan jasa

dengan harga keranjang pada tahun basis. Sebaliknya, deflator PDB membandingkan
harga barang dan jasa yang sekarang ini diproduksi dengan harga barang dan jasa
yang yang sama pada tahun basis.

DATA GDP INDONESIA DARI
WORLD BANK

HARGA SEKELOMPOK
BARANG
• Jika PDB mengubah jumlah berbagai barang dan jasa menjadi sebuah angka tunggal yang
mengukur nilai produksi, IHK mengubah berbagai harga barang dan jasa menjadi sebuah
indeks tunggal yang mengukur seluruh tingkat harga.
• Bagaimana seharusnya para ekonom mengagregatkan banyak harga dalam perekonomian
menjadi indeks tunggal yang dapat diandalkan untuk mengukur tingkat harga? Para
ekonom mungkin bisa menghitungnya dengan menghitung harga rata-rata sekelompok
barang. Namun hal ini tentunya tidak akan sesuai dengan keadaan sebenarnya di
lapangan.
• Oleh karena itu para ekonom harung menghitung harga dari biaya sekumpulan barang
tersebut menurut proporsi yang sebenarnya. Untuk mengukur tingkat harga secara makro,
biasanya menggunakan pengukuran Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price

Indeks (CPI). Selain itu IHK juga dapat digunakan untuk menghitung laju inflasi.
• Badan Pusat Statistik menimbang jenis-jenis produk berbeda dengan menghitung harga
sekelompok barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen tertentu. IHK adalah harga
sekelompok barang dan jasa relatif terhadap harga sekelompok barang dan jasa yang
sama pada tahun dasar.

• Sebagai contoh anggalah seorang konsumen membeli 4 apel dan 3 jeruk
setiap bulannya. Adapun CPI nya sebagai berikut:

Pada CPI ini, tahun 2015 adalah tahun dasar. Indeks itu menyatakan berapa
biaya yang harus di belanjakan untuk membeli 4 apael dan 3 jeruk sekarang
relatif terhadap harga buah yang sama pada tahun 2015.
Contoh: Harga untuk jenis barang tertentu pada tahun 2005 Rp10.000,00 per
unit, sedangkan harga pada tahun dasar Rp8.000,00 per unit maka indeks
harga pada tahun 2005 dapat dihitung sebagai berikut.
IHK = (Rp 10.000 / Rp 8.000) x 100 = 125
Ini berarti pada tahun 2005 telah terjadi kenaikan IHK sebesar 25% dari harga
dasar yaitu 125-100 (sebagai tahun dasar)

MENGUKUR TUNA KARYA :

SURVEY RUMAH TANGGA
Ada 3 kategori dari survey rumah tangga :
1. Bekerja : Kategori ini mencakup seseorangyang pada saat survey dilakukan bekerja sebagai
pegawai yang menerima upah, bekerja pada usaha milik sendiri, atau bekerja sebagai pegawai yang
tidak menerima upah pada usaha keluarga. Kategori ini juga mencakup mereka yang memiliki
pekerjaan namun tidak sedang bekerja karena untuk sementara waktu absen.
2. Tidak bekerja : Kategori ini mencakup mereka yang tidak bekerja, memiliki keinginan untuk
bekerja, dan telah mencoba mencari pekerjaan, juga termasuk yang menunggu panggilan kerja.
3. Tidak termasuk dalam angkatan kerja : Kategori ini mencakup mereka yang tidak termasuk
dalam dua kategori awal,seperti pelajar, ibu rumah tangga, atau pensiunan.

ANGKATAN KERJA
• Seseorang yang ingin bekerja tetapi menyerah mencari pekerjaan, pekerja yang putus asa
(discouraged worker) dianggap tidak termasuk dalam angkatan kerja.
• Angkatan kerja (labor force) didefinisikan sebagai jumlah orang yang sedang bekerja dan orang yang
menganggur, dan tingkat pengangguran (unemployment rate) didefinisikan sebagai persentase dari
angkatan kerja yang tidak bekerja.

• Angkatan kerja = Jml Org yg Bekerja+ Jml Pengangguran
• Tingkat Pengangguran = (Jumlah Pengangguran / Angkatan

Kerja)X100%
• Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja = (Angkatan Kerja /
Populasi Dewasa)X100%

SURVEY PERUSAHAAN
Survei rumah tangga dan survei perusahaan memiliki perbedaan dalam
pengukuran tingkat pekerja
• Survei rumah tangga mengukur tingkat pekerja berdasarkan data orang yang
mengatakan dirinya sebagai pekerja.
• Survei perusahaan mengukur tingkat pekerja berdasarkan jumlah pekerja yang
dimiliki perusahaan berdasarkan gaji mereka.

Contoh :
Orang yang menjalankan perusahaannya sendiri adalah wiraswastawan
• Survei rumah tangga memperhitungkan orang tersebut sebagai bekerja
• Survei perusahaan tidak memperhitungkan orang tersebut sebagai bekerja
karena orang tersebut tidak muncul dalam pembayaran gaji perusahaan
manapun
Contoh lain :
Seseorang dengan dua pekerjaan akan dihitung sebagai satu pegawai dalam

survei rumah tangga, namun dihitung dua kali dalam survei perusahaan karena
orang itu akan muncul dua kali dalam pembayaran gaji di dua perusahaan yang
berbeda

Kedua survei ini tidak sempurna


Ketika satu perusahaan baru berdiri, dibutuhkan beberapa waktu sebelum
perusahaan tersebut dilibatkan ke dalam survei perusahaan



Sedangkan dalam survei rumah tangga, pekerjaan di antara rumah tangga
yang disurvei diperhitungkan terhadap keseluruhan populasi. Apabila
digunakan estimasi yang salah dari ukuran populasi, kesalahan-kesalahan
tersebut akan tercermin pada estimasi pekerjaan rumah tangga, salah satu
sumber kesalahan estimasi populasi adalah perubahan tingkat imigrasi, baik
ilegal maupun legal.

TERIMAKASIH