PENGARUH SERTIFIKASI PENDIDIK TERHADAP KINERJA GURU MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI SE-KOTA PALU

  

PENGARUH SERTIFIKASI PENDIDIK TERHADAP KINERJA

GURU MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI

SE-KOTA PALU

  1

  2

  2 Sahran Sofyan , Samuel Sanda Patampang , dan Nurvita

Rianputitamombine@gmail.com

  1

  2 Mahasiswa Pendidikan Geografi Dosen Pendidikan Geografi

  Program Studi Penddikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako

ABSTRAK.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sertifikasi pendidik terhadap kinerja

guru mata pelajaran geografi di SMAN se-Kota Palu. Sampel dalam penelitian ini berjumlah

11 guru geografi SMAN se-Kota Palu. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan

wawancara. Analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis inferensial.

Hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa Variabel sertifikasi pendidik secara

umum dalam kriteria cukup tinggi sebesar 54,55% dan sisanya 45,45% dalam kriteria

cukup, Variabel kinerja guru geografi secara umum dalam kriteria sangat tinggi sebesar

81,82% dan sisanya 18,18% dalam kriteria tinggi. Perhitungan koefisien korelasi (r) sebesar

0,571 mengacu pada pedoman interpretasi koefisien korelasi, maka hasil tersebut berada pada

kategori 0,40-0,599(Sedang), Sedangkan hasil perhitungan Koefisien Diterminan membuktikan

bahwa besarnya sumbangan antara sertifikasi pendidik dengan kinerja guru geografi adalah 32,6%

dan sisanya 67,4% adalah sumbangan variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

Berdasarkan perhitungan statistik uji t maka dapat diketahui bahwa variabel sertifikasi guru di

peroleh nilai t sebesar 2,089 > t sebesar 1,833 tingkat signifikansinya lebih kecil dari taraf

hitung tabel

ketidak percayaan 5%. Jadi hipotesis H diterima dan H ditolak maka terbukti bahwa sertifikasi

1

pendidik berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru geografi SMA Negeri se-Kota Palu tahun

  2017.

  Kata Kunci: Sertifikasi Pendidik, Kinerja Guru, Pelajaran Geografi.

  

ABSTRACT

The purpose of this research is to find out the impact of teacher certification on the

performance of geography teachers at SMA Negeri in Kota Palu. The research sample was 11

geography teachers at SMA Negeri in Kota Palu. The data were collected through

questionnaires and interview. The data was analyzed in percentage and inverentially. The result

indicated that in general the variable, teacher certification in the criteria good 54,55% and rest

of 45,45% in the criteria fair, the variable, Geography teacher in criteria very good 81,82%

and the rest 18,18 % in the criteria good. The value of Correlation coefficient (r) is 0.571 has a

positive moderate correlation 0.40-0,599 (Medium). The result of Coefficient of determination

prof that the contribution of teacher certification on the teachers performance is 32.6 % and

the rest 67.4% is contributed by other variables which are inventigated in this research. Based

on the result of the t- , it was found out that t- , of variables teacher certification was

test count

2.089> t- count 1.833. when the level of significance is lesser than the degree of freedom 5%.

  

Therefore, H was accepted and H was rejected. In conclusion, teacher certification has

a o significant correlation on the performance of geography teacher at SMA Negeri in Kota Palu.

  Keywords: Geography Teachers, Teacher Certification, and Teachers' Performance PENDAHULUAN

  Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran geografi merupakan peristiwa yang diarahkan kepada pencapaian tujuan pengajaran geografi, pengajaran geografi memiliki tujuan yaitu memahami gejala lingkungan alam dan kehidupan di muka bumi, ciri khas satuan wilayah, serta permasalahan yang dihadapi sebagai akibat adanya saling pengaruh antara manusia dengan lingkungannya.

  Untuk mencapai tujuan pengajaran geografi tersebut maka seorang guru geografi dituntut untuk memiliki kemampuan yang tinggi dalam merumuskan tujuan, memilih materi geografi sebagai pokok bahasan secara serasi dengan tujuan tadi, dan memiliki kemampuan dalam memanfaatkan serta menggunakan segala aspek yang menunjang pencapaian dari tujuan pengajaran geografi tersebut. Guru geografi di SMA memiliki peranan penting dalam membantu siswa untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran geografi dengan baik.

  Tujuan pengajaran geografi akan tercapai jika seorang guru geografi mampu melaksanakan kompetensi professional guru dengan baik. Terlebih saat ini sudah terealisasikannya sertifikasi untuk setiap mata pelajaran, tak terkecuali untuk mata pelajaran Geografi. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada kualitas pembelajaran geografi yang bermuara pada pencapaian tujuan pengajaran geografi. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pendidikan ditentukan oleh kinerja guru. Dalam dunia pendidikan guru memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan, selain guru mendidik pintar anak muridnya secara akal, (mengasah kecerdesan IQ

  

Intelligence Quotient ), guru juga mendidik siswanya untuk santun dalam budi

pekertinya.

  Berdasarkan wacana yang telah ada guru yang telah sertifikasi dituntut untuk melaksanakan kompetensi profesionalisme guru. Permasalahan yang terjadi pada guru yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kota Palu ini adalah belum semuanya memahami tentang kompetensi profesionalisme guru. Salah satunya ialah guru yang belum memenuhi berbagai perangkat pembelajaran dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri. Hal ini di buktikan pada berbagai model pembelajaran yang belum dikembangkan dan juga masih minimnya penggunaan media dalam pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman dari materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh sertifikasi pendidik terhadap kinerja guru geografi di SMA Negeri se-kota Palu.

METODE PENELITIAN

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Tujuan digunakannya metode penelitian kuantitatif di 8 SMA Negeri yang ada di kota Palu adalah untuk mencari sebab-akibat dari permasalahan mengenai pengaruh sertifikasi pendidik terhadap kinerja guru mata pelajaran Geografi di SMA Negeri se-kota Palu dengan mengambil sampel penelitian dari populasi penelitian.

  Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Menurut Sudjana (2005:6), populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari delapan SMA Negeri yang ada di kota Palu, diketahui jumlah guru Geografi yang sudah tersertifikasi secara keseluruhan adalah 11 orang. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,2006 :131). dengan mengunakan cara tertentu.

  Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang mewakili dari populasi. Menurut arikunto (2006:134) “Apabial subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika subjeknya lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10- 15% atau 20-

  25% atau lebih”. Dalam penelitian ini populasi penelitian hanya berjumlah 11 orang, maka dari itu sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari data populasi. Jadi penelitian ini adalah penelitian populasi.

  Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan beberapa teknik antara lain: 1) Kuesioner atau Angket, teknik analisis ini menggunakan pertanyaan yang diedarkan kepada responden yang berisikan pertanyaan- pertanyaan yang berhubungan dengan masalah penelitian. 2) Wawancara tidak terstruktur digunakan untuk memperoleh informasi mengenai indikator-indikator yang ada pada sertifikasi pendidik dan kinerja guru serta sejauh mana kinerja guru Geografi yang sudah bersertifikasi.

  Analisis Korelasi Product Moment Pearson

  Statistik parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (hubungan antar variabel) dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment Pearson. n

  (Σ XY) – (Σ X).(ΣY)

  r xy =

  2

  2

  2

  2

  } √{n.Σ X – (ΣX) }.{n. ΣY – (Σ Y)

  Keterangan:

  xy

  = Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Y

  r

  = Jumlah Responden

  n

  ∑xy = Jumlah perkalian antara variabel x dan y ∑x = Skor total variabel x ∑y = Skor total variabel y ∑x² = Jumlah dari kuadrat nilai x ∑y² = Jumlah dari kuadrat nilai y

  Untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai sumbangan atau ikut menentukan variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2 KD = r X 100%

  Keterangan: KD = Nilai koefisien determinasi ( Kontribusi Antar Variabel) r = Nilai Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2011:76)

  Selanjutnya untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan cara uji t dengan menggunakan rumus sebagai berikut: √ t =

  √ Keterangan:

  hitung

  t = Nilai t r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel(Sugiyono, 2011:257)

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Peta data administrasi menunjukan jika luas Kota Palu Khususnya yang masuk

  2

  dalam wilayah administrative Kota Palu adalah 395,06km . Dapat kita lihat pada gambar 1.

  Data tentang sertifikasi pendidik diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pertanyaan sebanyak 11 butir. Masing-masing butir pertanyaan memiliki lima alternatif jawaban, yaitu jawaban a dengan poin lima, jawaban b dengan poin empat, jawaban c dengan poin tiga, jawaban d dengan poin dua dan jawaban e dengan poin satu. Kriteria penilaian skor untuk variabel kinerja guru ada lima alternatif yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah. Berdasarkan analisis deskriptif untuk variabel sertifikasi pendidik diperoleh hasil di mana dapat kita lihat pada table 4.1 berikut ini.

  Tabel 1 Deskripsi Variabel Sertifikasi Pendidik Interval No Interval Skor persentase Frekuensi % Kriteria

  1

  • - Sangat tinggi

  46,2 ─ 55 84 ─ 100% 2 37,4 6 54,55 Tinggi

  ─ 46,1 68% ─ 83% 3 28,6 5 45,45 Cukup

  ─ 37,4 52% ─ 67% 4 19,8

  • - Rendah ─ 28,5 36% ─ 51%

  5

  • Sangat rendah 11 ─ 19,7 20% ─ 35%

  Jumlah 11 100

  (Sumber: Hasil analisis data primer 2017 )

  Tabel 1 menunjukkan bahwa, enam guru dalam kategori tinggi (54,55%), dan lima guru dalam kategori cukup (45,45%). Dari hasil ini menunjukkan bahwa secara umum Variabel sertifikasi Pendidik guru Geografi SMA Negeri yang ada di Kota Palu dalam kategori Tinggi.

  Data tentang kinerja guru sertifikasi diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pertanyaan sebanyak 22 butir. Masing-masing butir pertanyaan memiliki lima alternatif jawaban, yaitu jawaban a dengan poin lima, jawaban b dengan poin empat, jawaban c dengan poin tiga, jawaban d dengan poin dua dan jawaban e dengan poin satu. Kriteria penilaian skor untuk variabel kinerja guru ada lima alternatif yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah. Data kinerja guru dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

  

Tabel 2. Deskripsi Variabel Kinerja Guru

Interval No Interval skor Frekuensi % Kriteria persentase

  1 9 81,82 Sangat Tinggi

  92,4 ─ 110 84% ─ 100%

  2 2 18,18 Tinggi

  74,8 ─ 92,3 68% ─ 83%

  • 4
  • Rendah 39,6 ─ 57,1 36% ─ 51%
  • 3

  Cukup 57,2 ─ 74,7 52% ─ 67%

  5

  • Sangat Rendah 22 ─ 39,5 20% ─ 35%

  Jumlah 11 100

  (Sumber: Hasil analisis data primer 2017)

  Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa, kinerja guru sertifikasi sejumlah Sembilan guru dalam kategori sangat tinggi dengan (81,82%) dan dua guru dalam kategori tinggi (18,18%). Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum kinerja guru sertifikasi SMA Negeri yang ada di Kota Palu dalam kategori sangat tinggi.

  Hasil Analisis Inferensial Data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat diolah dalam tabel 3 dibawah ini.

  

Tabel 3 Data Hasil Penelitian

Sertifikasi Kinerja guru No X² Y²

  XY Pendidik (X) (Y)

  1

  37 82 1.369 6.724 3.034

  2

  33 88 1.089 7.744 2.904

  3 44 100 1.936 10.000 4.400

  4

  33 99 1.089 9.801 3.267

  5 41 109 1.681 11.881 4.469

  Sertifikasi Kinerja guru No X² Y²

  XY Pendidik (X) (Y)

  6

  42 99 1.764 9.801 4.158

  7 36 100 1.296 10.000 3.600

  8 46 105 2.116 11.025 4.830

  9

  40 97 1.600 9.409 3.880

  10 46 101 2.116 10.201 4.646

  11

  35 91 1.225 8.281 3.185

  433 1.071 17.281 104.867 42.372 (Sumber: Data diolah 2017)

  Adapun hasil penelitian yang telah diolah pada tabel 4.18 diatas, dapat dihitung korelasinya dengan menggunakan rumus analisis statistik korelasi product moment sebagai berikut:

  ) ( ) ) (∑ ∑ (∑ r =

  xy

  ∑ ) ) (∑ }{ ∑ (∑ }

  √{ ( ) ( )( )

  √ ( ) ( ) ( ) ( ) √ √ √

  Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh nilai r sebesar 0,571. Jadi hubungan sertifikasi pendidik dengan kinerja guru Geografi di SMA Negeri se- Kota Palu sebesar 0,571, berpedoman pada tabel 3.20 yaitu tabel interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2010:184), menunjukan bahwa koefisien korelasi variabel X dengan variabel Y adalah Sedang, yang ditunjukan dengan hasil analisis korelasi sebesar 0,571( kategori sedang). Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus berikut:

2 KD = r × 100%

  2

  = 0,571 × 100 % = 0,326 × 100 % = 32,6 %

  Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan bahwa sumbangan variabel X terhadap variabel Y ditunjukan dengan 32,6% sedangkan sisanya 86.1% adalah sumbangan oleh variabel-variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

  Selanjutnya Uji t digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini. Apakah variabel bebas (independent) yang diteliti mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (dependent) atau sebaliknya. Perhitungan tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan perbandingan t hitung > t tabel pada tingkat kepercayaan 95% t

  > t

  

hitung tabel (α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk = n – 2) sehingga dk = 11 – 2 = 9,

tabel pada 5% adalah 1,833. Kemudian untuk

  dalam daftar tabel “t” diperoleh nilai t memperoleh nilai t hitung dilakukan perhitungan sebagai berikut:

  √ √ √

  t hitung

  √ √

  Jadi nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,089˃1,833) sehingga Ho ditolak dan Hı diterima. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini terbukti, yaitu ada pengaruh sertifikasi pendidik terhadap kinerja guru di SMA Negari di kota Palu.

  PEMBAHASAN

  Faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sertifikasi pendidik. Sepuluh komponen penilaian dalam uji sertifikasi pendidik dalam jabatan diantaranya adalah kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Dengan uji sertifikasi, guru diharapakan akan mampu meningkatkan kinerjanya, karena selain sebagai tuntutan Undang-Undang, sertifikasi pendidik juga sebagai syarat bagi guru untuk mendapatkan tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok.

  Sertifikasi merupakan upaya atau terobosan dari pemerintah untuk memberikan suatu kesejahteraan bagi seorang guru, namun di sisi lain guru harus menjadi profesional atau meningkatkan kinerjanya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Karena suatu hal penentu dari peningkatan mutu atau kualitas pendidikan salah satunya adalah dari seorang guru. Kondisi atau karakteristik guru Geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kota Palu ini terdapat 11 guru yang sudah sertifikasi dan 9 guru yang belum sertifikasi dari 8 SMA Negeri yang di teliti. Dari guru yang sudah sertifikasi ini rata-rata memiliki usia yang sudah senior (tua). Pendidikan terakhir guru yang sudah sertifikasi adalah sejumlah 10 guru S1 dan 1 guru S2.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh sertifikasi pendidik terhadap kinerja guru Geografii SMA Negeri se-Kota Palu. Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kelemahan dalam hal prestasi akademik, pengalaman mengajar, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah sebagai pemakalah dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan, hal ini dibuktikan dari angket penelitian.

  Kelemahan dalam aspek prestasi akademik selain dikarenakan guru belum aktif mengikuti kegiatan perlombaan dan karya ilmiah juga dikarenakan oleh kebijakan sekolah, serta kendala lain, sebagaimana dalam hasil wawancara sebagian besar guru mengatakan mereka tidak akan mengikuti kegiatan tanpa disetujui ataupun ditunjuk oleh pihak sekolah.

  Kelemahan dalam aspek keikutsertaan dalam forum ilmiah sebagai pemakalah dikarenakan guru masih pasif dalam keikutsertaannya di forum ilmiah sebagai pemakalah, tidak ada kegiatan yang menyertakan guru sebagai pembicara dalam sebuah forum ilmiah baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Kelemahan dalam aspek penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan dikarenakan kurang ada apresiasi dari sekolah maupun pemerintah dalam hal ini kementrian pendidikan nasional terhadap karya dari guru, selain itu juga dari faktor gurunya yang dikarenakan kurang aktif dalam mengikuti perlombaan ataupun membuat karya yang terkait dengan pendidikan.

  Guru merupakan ujung tombak pendidikan sebab secara langsung berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan peserta didik, sebagai ujung tombak, guru dituntut untuk memiliki kemampuan dasar yang diperlukan sebagai pendidik, pembimbing dan pengajar dan kemampuan tersebut tercermin pada kompetensi guru. Berkualitas tidaknya proses pendidikan sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru. Dengan adanya sertifikasi, guru diharapkan memiliki kinerja yang optimal dan ditunjukkan dengan memiliki keempat kemampuan,yaitu kemampuan merencanakan pembelajaran, kemampuan melaksanakan pembelajaran, kemampuan melakukan evaluasi dan kemampuan melaksanakan pembelajaran.

  Uji sertifikasi pendidik juga diharapkan mampu meningkatkan kinerja guru, karena selain tuntutan UUGD juga sebagai syarat bagi guru untuk mendapatkan tunjangan. Dengan adanya kenaikan kompensasi yang diperoleh guru sebagai dampak sampingan dari sertifikasi guru dalam melaksanakan pembelajaran dikelas akan lebih fokus. Namun berdasarkan fakta dilapangan, kinerja guru tidak akan begitu saja meningkat apabila tidak ada sejumlah kompensasi yang mendukung. Semangat guru mengikuti sertifikasi bukan hanya semata untuk mendapatkan pengakuan keprofesionalnya saja, tetapi juga untuk mendapatkan sejumlah tunjangan atau kompensasi yang telah termuat didalamnya.

  Beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan kinerja guru melalui peningkatan pemanfaatan teknologi informasi yang sedang berkembang dan mendorong guru untuk menguasainya. Dengan memanfaatkan tekonologi informasi maka guru dapat secara cepat mengakses materi pengetahuan yang dibutuhkan, sehingga guru tidak terbatas pada pengetahuan yang dimiliki.

  Kinerja guru akan menjadi lebih baik, bilamana diintegrasikan dengan komponen persekolahan, apakah itu kepala sekolah, guru, karyawan maupun anak didik. Kinerja guru akan bermakna apabila dibarengi dengan niat yang bersih dan ikhlas, serta selalu menyadari akan kekurangan yang ada pada dirinya, dan berupaya untuk dapat meningkatkan atas kekurangan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kearah yang lebih baik. Kinerja yang dilakukan hari ini akan lebih baik dari kinerja hari kemarin, dan tentunya kinerja masa depan lebih baik dari kinerja hari ini.

  PENUTUP Kesimpulan

  Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan pada bab hasil dan pembahasan serta mengacu pada perumusan masalah, dapat disimpulkan:

  Berdasarkan analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa Variabel sertifikasi pendidik secara umum dalam kriteria cukup tinggi sebesar 54,55%, Variabel kinerja guru geografi secara umum dalam kriteria sangat tinggi sebesar 81,82%. Hasil penelitian membuktikan bahwa perhitungan koefisien korelasi (r) sebesar 0,571. Hal tersebut menunjukkan bahwa korelasi sertifikasi pendidik dengan kinerja guru geografi dalam kategori sedang. Hasil perhitungan Koefisien Diterminan membuktikan bahwa besarnya sumbangan antara sertifikasi pendidik dengan kinerja guru geografi adalah 32,6% dan sisanya 67,4% yang ada sumbangannya oleh variabel lain. Berdasarkan perhitungan statistik uji t maka dapat diketahui bahwa variabel sertifikasi pendidik di peroleh nilai t hitung sebesar 2,089 > t tabel sebesar 1,833 tingkat signifikansinya lebih kecil dari taraf ketidak percayaan 5%. Jadi hipotesis H

  1 diterima dan H ditolak maka terbukti

  bahwa sertifikasi pendidik berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru geografi SMA Negeri se-Kota Palu tahun 2017.

  Saran

  Sebagai akhir dari pembahasan ini, peneliti ingin memberikan sumbangan pikiran berupa saran sebagai bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan yaitu:

  1. Bagi guru Geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kota Palu diharapkan dapat mengembangkan kompetensi profesional dan memenuhi standar kompetensi guru melalui mengikuti berbagai macam pelatihan-pelatihan sebagai tambahan wawasan, mampu mengikuti program MGMP Geografi secara rutin, aktif menanyakan setiap permasalahan pembelajaran yang belum dipahami, dan memberikan ide-ide atau gagasan yang berhubungan dengan pembelajaran geografi. Hal tersebut agar terjadi saling sosialisasi antara guru satu dengan yang lain untuk saling memperbaiki kekurangan dari mereka masing-masing.

  2. Bagi Sekolah diharapkan lebih menekankan peningkatkan kompetensi profesional guru Geografi agar guru Geografi di sekolah tersebut menjadi lebih baik.

  Peningkatan kompetensi profesional guru dilakukan misalnya sekolah mewajibkan tiap guru khususnya guru Geografi untuk selalu merefleksi diri dalam pembelajaran, melaksanakan Penilaian Tindakan Kelas (PTK), dan pemanfaatan sarana TIK secara maksimal.

  3. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya mampu menyusun kuesioner yang representatif dan mudah dipahami oleh responden, sehingga dapat mengetahui kualitas kinerja gurunya dan menyertakan dokumen penilaian portofolio dan PLPG sehingga dapat memperkaya hasil data yang ada.

DAFTAR RUJUKAN

  Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Panduan Penyusunan portofolio Sertifikasi

  Guru dalam jabatan tahun 2008. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

  Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D . Bandung: Alfabeta.

  Sugiono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

  

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen . 2008. Bandung: Diperbanyak oleh Fokusmedia.