PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PENGAJUAN SOAL) TIPE WITHIN SOLUTION POSING PADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI SMA NEGERI 2 BANGKALAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ( PENGAJUAN
PROBLEM POSI NG
SOAL) TIPE WI THI N SOLUTI ON POSI NG PADA HASIL BELAJAR SISWA
KELAS XI IPA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI SMA NEGERI 2
BANGKALAN
Fat hur Rozy dan Dwikor ant o
Jur usan Fisika, Univer sit as Neger i Sur abaya
Abstr act. The pur pose of t he r esear ch t o know t he management of lear ning a model of lear ning
t he pr oblem of posing t ype wit hin solut ion posing have done on lear ning and t eaching and knowing
t he influence of a pr oblem posing lear ning model t ype wit hin solut ion posing against st udy r esult of
t he st udents on fluid st at ics subject mat t er . The design of t his r esear ch is t r ue exper iment al design.
The populat ion of r esear ch is all t he st udent s class xi ipa senior high school 2 bangkalan which
consist ed of five classes. A sample of r esear ch consist ing of one class of exper iment s ( xi-ipa 5 ) and
one class of cont r ol ( xi ipa 3 ). The r esult of pr et est analyzed wit h t he homogeneit y, nor malit y and
acquir ed all classes dist r ibuted nor mal and homogeny. Based on t he r esult analysis t -t est t wo
par t ies on t he post -t est obt ained t calculat e class xi ipa 5 of 4.28 wit h t t able 2,00.It showing t hat
aver ages of t his study r esult of t he class exper iment differ ent wit h t he class contr ol because t calculat e
is not in -t t able and it ; t calculat e and it ; t t able . The value of t calculat e on t -t est one par t y class xi ipa 5 equal
calculat e t ablet o t on t -t est t wo par t ies wit h t of 1.67. This shows t hat t he aver age r esult s of t he
calculat e t ableexper iment class of lear ning bet t er t han classr oom cont r ol as t > t . The conclusion t hat
applicat ion of pr oblem posing ler ning model t ype w it hin solut ion give a good posing against t he
st udent lear ning outcomes in a fluid st at ics subject mat t er in class XI IPA senior high school 2
Bangkalan.
Key Wor ds : pr oblem posing lear ning model, t ype wit hin solut ion posing, out put lear nning, fluid
st at icsAbstr ak . Penelit ian ini ber t ujuan unt uk menget ahui ket er laksanaan pengelolaan pembelajar an
model pembelajar an pr oblem posing t ipe wit hin solut ion posing pada kegiat an belajar mengajar
dan menget ahui pengar uh model pembelajar an pr oblem posing t ipe wit hin solut ion posing
t er hadap hasil belajar siswa pada mat er i fluida st at is. Rancangan penelit ian ini adalah t r ue
exper iment al design. Populasi penelit ian adalah selur uh siswa kelas XI IPA SMA Neger i 2
Bangkalan yang ber jumlah lima kelas. Sampel penelit ian t er dir i dar i sat u kelas eksper imen (XI-IPA
5) dan sat u kelas kont r ol (XI IPA 3). Hasil pr et est dianalisis dengan uji nor malit as dan
homogenit as, didapat kan semua kelas ber distr ibusi nor mal dan homogen. Ber dasar kan hasil
analisis uji-t dua pihak t er hadap nilai post -t est didapat kan t hit ung kelas XI IPA 5 sebesar 4,28
dengan t t abel sebesar 2,00.Hal ini menunjukkan r at a-r at a hasil belajar kelas eksper imen ber beda
dengan kelas kont r ol kar ena t hit ung t idak ber ada pada -t t abel < t hit ung < t t abel . Nilai t hit ung pada uji-t sat u
hit ung t abelpihak kelas XI IPA 5 sama dengan t pada uji-t dua pihak dengan t sebesar 1,67. Hal ini
menunjukkan bahwa r at a-r at a hasil belajar kelas eksper imen lebih baik dar ipada kelas kont r ol
hit ung t abelkar ena t > t . Dapat disimpulan bahwa pener apan model pembelajar an pr oblem posing t ipe
wit hin solut ion posing member ikan hasil yang baik t er hadap hasil belajar siswa pada pokok
bahasan fluida st at is di kelas XI IPA SMA Neger i 2 Bangkalan.
Kata-kata kunci : model pembelajar an pr oblem posing, t ipe wit hin solut ion posing, hasil belajar
siswa, fluida st at isI. PENDAHULUAN adalah ilmu yang mempelajar i gejala
alam yang tidak hidup ser ta inter aksi Begitu banyak ilmu pengetahuan, dalam lingkup r uang dan w aktu. Fisika salah satunya adalah fisika. Ilmu fisika adalah bagian dar i sains (IPA) mer upakan pelajar an yang mengajar kan ber bagai pengetahuan yang dapat mengembangkan daya nalar dan analisis, sehingga hampir semua per soalan yang ber kaitan dengan alam dapat dimenger ti.
Untuk dapat menger ti fi sika secar a luas, maka har us dimulai dengan kemampuan pemahaman konsep dasar yang ada pada pelajar an fi sika. Ber hasil atau tidaknya seor ang sisw a dalam memahami tentang pelajar an fisika sangat ditentukan oleh pemahaman sangat penting dalam memfasilitasi si sw a untuk memper oleh pengetahuan dan keter ampilan.
pr oblem
”[ 3] . Dar i sini dapat dikatakan bahw a
Pr oblem posing is defined as the by which, on t he basis of mat hemat ical exper ience, st udent const r uct per sonal int er pr et at ion of concr et e sit uat ion and for mulat e t hem as meaningful mat hemat ical pr oblems
sebagai “
pr oblem posing
Stoyanova dan Eller ton (mendefinisikan
Ber kaitan dengan situasi yang diper gunakan dalam mer umuskan soal/ masalah, Walter dan Br ow n menyatakan bahw a soal dapat dibangun melalui beber apa bentuk, antar a lain gambar , benda manipulatif, per mainan, teor ema/ konsep, alat per aga, soal, dan solusi dar i soal. Sedangkan English (1998) membedakan dua macam situasi atau kontek, yaitu kontek for mal dan infor mal. Kontek for mal bisa dalam bentuk simbol (matematika) atau dalam kalimat ver bal, sedangkan kontek infor mal ber upa per mainan dalam gambar atau kalimat tanpa tujuan khusus[ 2] .
membentuk, sebagai padanan i stilah dalam bahasa Indonesia “pembentukan soal” atau “pengajuan soal”.
t o pose yang ber ar ti mengajukan atau
” yang ar tinya masalah atau soal, dan “ posing ” dar i kata
mer upakan istilah dalam bahasa Inggr is yang ber asal dar i dua kata yaitu ”
Pr oses pembelajar an fisika di sekolah menur ut sebagian besar si sw a masih dianggap sulit dan tidak menyenangkan. Si sw a mer asa jenuh untuk belajar fisika ber lama-lama kar ena banyak per umusan dan konsep yang susah dipahami, sehingga apa yang disampaikan gur u menjadi tidak ber makna pada dir i sisw a. Akibatnya, sisw a kesulitan dalam menyelesai kan per masalahan fisika dalam bentuk soal- soal, sehingga ber dampak kepada r endahnya pr estasi belajar dan si sw a memiliki pengetahuan yang r endah ter hadap mata pelajar an ter sebut.
Pr oblem posing
, dan mulai banyak dikaji oleh Silver (1996) dan English (1997)[2] .
Nat ional Pr ogr am for Re-Dir ect ion of Mat hemat ics Educat ion
(NCTM) pada tahun 1989 sebagai bagian dar i
Nat ional Council of Techer s of Mat hemat ic
Istilah pr oblem posing per tama kali diakui secar a r esmi oleh
mer upakan model pembelajar an yang menghar uskan sisw a menyusun per tanyaan yang lebih seder hana mengacu pada penyelesaian soal ter sebut[ 1] .
pr oblem posing. Pr oblem posing
Ber dasar kan per masalahan ter sebut bahw a penyajian dan car a penyampaian mater i pelajar an mer upakan salah satu aspek yang per lu diper hatikan, oleh sebab itu maka untuk meningkatkan pr estasi belajar sisw a salah satu car a yang dapat digunakan dalam pembelajar an fisika adalah menggunakan pendekatan
Fakta ini diper kuat juga dengan hasil studi pendahuluan di SMA Neger i 2 Bangkalan. Sebagian si sw a tidak menyukai fisika dikar enakan ter lalu banyak r umus sehingga sulit dimenger ti. Sisw a belajar secar a hafalan sehingga sulit untuk menyelesaikan soal-soal hitungan fisika. Dar i studi pendahuluan ini juga ditemukan bahw a sisw a juga senang ji ka dapat memecahkan soal fisika.
pr oblem posing mer upakan suatu pembentukan soal atau pengajuan soal yang dilakukan sisw a dengan car a membuat soal tidak jauh ber beda dengan soal yang diber ikan gur u ataupun dar i situasi dan pengalamn si sw a itu sendir i.
Pr oblem posing dapat membantu si sw a
pr et est dan post t est
Wit hin Solut ion Posing Pada Hasil Belajar Sisw a Kelas XI
IPA Pokok Bahasan Fluida Statis di SMA Neger i 2 Bangkalan.”
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
t r ue exper iment al design
dengan desain penelitian
cont r ol gr oup pr e-t est –post -t est .
Penelitian ini dilakukan di SMA Neger i 2 Bangkalan pada 20 Mei – 20 Apr il 2012 semester genap tahun ajar an 2011-2012. Populasi penelitian ini adalah selur uh sisw a dan sisw i kelas XI IPA, sedangkan yang dijadikan sampel adalah kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontr ol dan kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksper imen yang dipilih secar a acak ber dasar kan hasil pr etest.
Sebelum dilakukan kegiatan belajar mengajar , peneliti menyusun instr umen penelitian yang ter dir i dar i lembar tes (
) dan lembar obser vasi. Lembar tes ini ber upa soal yang dianalisis dengan menggunakan empat kr iter ia yaitu validitas, r eliabilitas, tingkat kesukar an soal, dan daya beda soal diper oleh soal yang layak digunakan sebagai
, dalam tipe ini si sw a membuat soal yang sejenis dan menantang seper ti dicontohkan oleh gur u[ 5] .
pr et est
dan
post t est
sebanyak 20 soal dar i 40 soal yang diujikan. Untuk lembar obser vasi t er dir i dar i lembar pengamatan kiner ja afektif dan psikomotor sisw a.
Pelaksanaan kegiat an belajar mengajar sesuai r encana pelaksanaan pembelajar an, yaitu sebanyak tiga kali per temuan dengan mener apkan model pembelajar an
pr oblem posing
tipe
wit hin solut ion posing
Ber dasar kan per masalahan yang ter jadi di SMA Neger i 2 Bangkalan, peneliti ber maksud untuk melakukan penelitian yanag ber judul “Pener apan Model Pembelajar an Pr oblem Posing (Pengajuan Soal) Tipe
Post Solut ion Posing
dalam mencar i topik bar u dan menyediakan pemahaman yang lebih mendalam. Selain itu juga, pr oblem
accept ing
posing
dapat mendor ong ter ciptanya ide- ide bar u yang ber asal dar i setiap topik yang diber ikan. Hal ini senada dengan (2005)
“…pr oblem posing can help st udent t o see st andar d
topik
in a shar per light and and enable t hem t o acquir e a deeper under st anding of it as well. I t can also encour age t he cr eat ion of new ideas der ived fr om any given t opic. Alt hought our focus is on the field of mat hemat ics, t he st r at egies we discuss can be applied t o act ivit ies as diver se as t r ying” [ 4] .
Br ow n dan Walter (2005) menyatakan bahw a
pr oblem posing
ter dir i dar i dua per spektif, yaitu
(mener ima) dan
dalam tipe ini sisw a memecah per tanyaan tunggal dar i gur u menjadi sub-sub per tanyaan yang r elevan dengan per tanyaan gur u. c) tipe
challenging
(menantang). Tahap mener ima ber kaitan dengan suatu kegiatan dimana si sw a mener ima tugas ber upa situasi yang diber ikan gur u. Sedangkan tahap menantang ber kaitan dengan suatu kegiatan dimana sisw a mer asa ter tantang ter hadap situasi yang diber ikan sehingga dapat mer umuskan soal[ 4] .
Silver (dalam Pittalis.M, dkk, 2004) mengkliasifikasikan pembelajar an
pr oblem posing dalam 3 bentuk aktifitas
kognitif, yaitu: a) tipe
Pr e Solut ion posing
, dalam tipe ini sisw a membuat per tanyaan dan jaw aban ber dasar kan per nyataan yang dibuat oleh gur u. b) tipe
Wit hin Solut ion Posing,
untuk kelas eksper imen sedangkan pada kelas kontr ol hitung
satu pihak didapatkan nilai t
juga dilakuakn analisis pada hasil pengamatan kiner ja si sw a untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotor sisw a.
pr oblem posing . Sedangkan untuk uji-t
Setelah dianalisis dengan uji-t dua pihak di dapatkan nilai t hi tung sebesar 4,28 dengan t tabel (t (1-½ 0,05) ) sebesar 2. Hal ini menunjukkan bahw a hasil belajar sisw a yang menggunakan model pembelajar an pr oblem posing ber beda dengan hasil belajar yang tidak menggunakan model pembelajar an
pr oblem posing wit hin solut ion posing
menggunakan model pembelajar an langsung (
member ikan hasil yang baik ter hadap hasil belajar fisika pada pokok bahasan fluida statis di kelas XI IPA SMA Neger i 2 Bangkalan.
Untuk hasil kiner ja sisw a pada aspek afektif selama pr oses pembelajar an ber langsung seper ti pada Gr afik 1 di baw ah ini,
2,05 2,05 1,96 R a ta
Hasil Pengamatan Aspek Afektif
K.eksp XI IPA 5 K.kont XI IPA 3
post t est
sebesar 4,28 dengan t tabel (t (1-0,05) ) sebesar 1,67. Hal ini menunjukkan bahw a pener apan
Selain melakukan analisis pada hasil
wit hin solut ion posing .
pembelajar an yang tidak menggunakan model pembelajar an pr oblem posing tipe
pr oblem posing tipe wit hin solut ion posing lebih baik dar i pener apan
dianalisis dengan uji statistik yaitu uji kesamaan dua r ata-r ata (uji dua pihak) untuk mengetahui kelas eksper imen dan kelas kontr ol dan uji kesamaan dua r ata-r ata (uji pihak kanan) untuk menyelidiki apakah pener apan model pembelajar an menggunakan model pembelajar an
post t est
yang soalnya sama dengan tes aw al ( pr et est ) untuk mengetahui keber hasilan belajar yang dicapai sisw a. Post t est ini dilakuakan secar a ber samaan baik pada kelas eksper imen maupun kelas kontr ol. Data hasil
post t est
Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, diber ikan
Dir ect Inst r uct ion ).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
- r a ta A sp e k A fe k ti f
Dar i hasil belajar sisw a ter sebut, dibandingkan antar a kelas eksper imen dan kelas kontr ol melalui uji-t dua pihak dan uji-t satu pihak.
post t est
Pr oses belajar mengajar dilakukan selama tiga kali per temuan, set elah itu dilakuakan
Gr afik 1. Hasil pengamatan aspek afektif. Ber dasakan Gr afik di atas, nilai r ata- r ata afektif kelas eksper imen selalu lebih tinggi dar ipada nilai r ata-r ata afektif kelas kontr ol. Jadi dapat disimpulkan bahw a model pembelajar an pr oblem
posing
tipe
wit hin solut ion posing
member ikan hasil yang baik ter hadap hasil kiner ja si sw a r anah afektif.
PBM 1 PBM 2 PBM 3 2,44 2,4 2,44
diper oleh bahw a populasi ber distr ibusi nor mal dan homogen. Setelah itu, ditentukan sampel penelitian secar a acak. Kelas XI IPA 3 menjadi kelas kontr ol dan kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksper imen.
Pr oses Belajar Mengajar
pr et est
Ber dasar kan analisi s uji nor malitas dan homogenitas pada hasil
pada kelas eksper imen dan kelas kontr ol untuk mengetahui hasil belajar sisw a.
posing
Sedangkan untuk hasil kiner ja sisw a pada mater i yang banyak pada aspek psi komotor diber ikan seper ti membutuhkan per samaan pada gr afik 2 di baw ah ini. matematis.
2. Peneliti menyar ankan kepada Hasil Pengamatan Aspek peneliti selanjutnya untuk mencoba
Psikomotor mener apkan pembelajar an pr oblem
r posing pada mater i yang
K. Eks X IPA 5 K. Kont XI IPA 3 to o
membutuhkan pemahaman konsep
m o
lebih untuk meningkatkan
k 2,67 si
kemampuan komunikasi sisw a.
2,53 P
2,51 2,5 k e sp 2,33 2,33 A ta a
Model Pembelajar an [ 1] Her dian. 2009.
- r ta
Pr oblem posing
. [ on line] . Ter sedia:
a R
http:/ / her dy07.w or dpr ess.com/ 200
PBM 1 PBM 2 PBM 3
9/ 04/ 19/ model-pembelajar an- pr oblem-posing/ diakses pada 15
Pr oses Belajar Mengajar
Desember 2011 Gr afik 2. Hasil pengamatan aspek [ 2] Yuniati, Sr i. 2010. Meningkat kan psikomotor . Kemampuan Pemahaman Dan
Penalar an Mat emat ika Siswa Sekolah
Ber dasar kan Gr afik di atas, nilai r ata- Menengah Per t ama Dengan r ata psikomotor kelas eksper imen selalu Pembelajar an Pr oblem posing . lebih tinggi dar ipada nilai r ata-r ata Jakar ta. Thesis (on line) psikomotor kelas kontr ol. Jadi dapat http:/ / r epositor y.upi.edu/ tesisview . disimpulkan bahw a model pembelajar an php?no_tesis=263 diakses pada 14
pr oblem posing wit hin solut ion
tipe Desember 2011
posing member ikan hasil yang baik [ 3] Sir egar , Syar ifah Nur . 2011.
Pembelajar an Pr oblem posing Unt uk
ter hadap hasil kiner ja sisw a r anah
Meningkat kan Kemampuan psikomotor . Penalar an Dan Komunikasi Mat emat ika Siswa Sekolah Dasar
IV. PENUTUP .
A. SIMPULAN Jakar ta. Thesis (on line)
Ber dasar kan hasil analisis data http:/ / r epositor y.upi.edu/ tesisview .penelitian, dapat disimpulkan bahw a php?no_tesis=773) diakses pada 14 pener apan model pembelajar an pr oblem Desember 2011
posing tipe wit hin solut ion posing [ 4] Br ow n dan Walter . 2005. The Ar t of
Pr oblem posing, t hir d edit ionmember ikan hasil belajar yang baik pada . New sisw a kelas XI IPA SMA Neger i 2 Jer sey: Law r ence Er lbaum Associates
A St r uct ur al Model Bangkalan. [ 5] Pittalis, dkk. 2004. For Pr oblem posing
. Pr oceedings of
B. SARAN
the 28th Confer ence of the Ber dasar kan hasil penelitian yang Inter national Gr oup for the diper oleh, peneliti member ikan beber apa Psychology of Mathematics sar an sebagai ber ikut: Education. Vol 4 pp 49–56
1. Peneliti menyar ankan kepada gur u mata pelajar an fisika untuk mener apkan pembelajar an pr oblem