PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KLAS IA PADANG TENTANG PENURUNAN KUORUM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) TENTANG PERUBAHAN KEPEMILIKAN SAHAM DALAM SUATU PERSEROAN TERBATAS (PT)

  

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KLAS IA PADANG TENTANG

PENURUNAN KUORUM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

TENTANG PERUBAHAN KEPEMILIKAN SAHAM DALAM SUATU

PERSEROAN TERBATAS (PT)

ARTIKEL

  

Oleh :

RINIARTI

NIM. 0710018412007

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

  

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KLAS IA PADANG TENTANG

PENURUNAN KUORUM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

TENTANG PERUBAHAN KEPEMILIKAN SAHAM DALAM SUATU

PERSEROAN TERBATAS (PT)

1 1 1 1 Riniarti Abas , Sofyan Mukhtar , Yofiza Media

  Program Studi Ilmu Hukum, Pascasarjana Universitas Bung Hatta Email: riniarti_abas@yahoo.com

ABSTRACT

  Legal efforts to resolve the issue of reduced quorum at the general meeting of shareholders, which affects the nature of civil disputes must be filed by shareholders who feel they have the interests of the disadvantaged in decline general meeting of shareholders quorum. The legal remedy is to be done by the shareholders to decrease the quorum at the general meeting of shareholders, if the interest harmed right? That research is beneficial for businesses, shareholders, the public also tho know rights and powers of shareholders of a company, if the adverse decision of the general meeting of shareholders of the shareholders or other third parties. To be able to solve the issue at the general meeting of shareholders can be used normatively legal norms in force, in the form of legislation thet says the law number 40 of 2007, and other legislation related to the company. It is clear from the case studies is based on the results of a study of the decline general meeting of shareholders by quorum court can ignore the company’s articles of association, legislation limited liability company. Failure to achieve quorum at the first and second general meeting of shareholders, so to find a solution to the fluency of the business of the limited liability company, and to avoid deadlock business of the limited liability company to provide a solution to the problem, by presenting a civil action to the district court to establish quorum.

  Keyword: decrease, quorum, RUPS.

  Pendahuluan diciptakan atau diwujudkan melalui

  proses hukum (created by legal Perseroan Terbatas

  process) sesuai dengan ketentuan (Rechtspersoon) atau disingkat PT

  peraturan Perundang-undangan. adalah merupakan salah satu bentuk

  Untuk kelahiran Perseroan badan hukum yang ada di Indonesia. haruslah memenuhi syarat-syarat

  Kelahiran Perseroan sebagai badan yang ditentukan peraturan hukum , karena

  (legal entity) Perundang-undangan. Apabila persyaratan tidak dipenuhi, kepada Perseroan yang bersangkutan tidak diberikan keputusan pengesahan untuk berstatus sebagai badan hukum oleh pemerintah, dalam hal ini MENKUMHAM. Proses kelahiran Perseroan sebagai badan hukum mutlak didasarkan kepada keputusan pengesahan oleh Menteri. Hal ini ditegaskan pada Pasal 7 ayat (4) Undang-undang Perseroan Terbatas atau disingkat UUPT 2007 yang menyebutkan:“Peseroan memperoleh stautus badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan”.

  Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya tersebut, dalam realitasnya sering menimbulkan persoalan hukum, yang mengakibatkan tidak lancarnya kegiatan usaha Perseroan (PT). Sehingga kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan tersebut tidak dapat memenuhi keinginan dari pada para pemegang saham sebagai pemilik (owners), yang dalam beberapa hal menimbulkan problema hukum, khususnya dalam Rapat

  Umum Pemegang Saham atau disebut RUPS.

  Ada beberapa hal yang menimbulkan persoalan yang sangat

  esensial pada Rapat Umum

  Pemegang Saham adalah mengenai kuorum yang hendak dicapai oleh RUPS pada PT. Persoalan kuorum sewaktu pengambilan keputusan pada organ PT yang disebut RUPS, mebawa banyak persoalan baru, yang membawa akibat hukum yang sangat rumit, dan membawa kekacauan pada usaha yang dijalankan oleh Perseroan tersebut.

  Persoalan kuorum pada RUPS PT, khususnya tentang penetapan kuorum atau penurunan kuorum RUPS membawa banyak masalah- masalah dan membawa akibat hukum dan persoalan hukum baru. Itulah sebabnya penulis membahas salah satu masalah yang sangat esensial pada organ PT yang disebut RUPS. Karena persoalan penetapan RUPS dan penurunan kuorum dalam RUPS pada Perseroan yang berupa penetapan Pengadilan Negeri terhadap kuorum RUPS membawa akibat hukum yang sangat kompleks pada Para Pemegang Saham dan teori, dan tesis, untuk mendapatkan pihak-pihak yang dirugikan. data sekunder. Dan data primair Yang menjadi rumusan digunakan untuk merealisasikan permasalahan adalah sebagai berikut aturan Undang-undang, teori, dan yaitu: konsep.

  Sumber data dalam penelitian

  a. Upaya-upaya hukum apakah ini adalah data sekunder yaitu data yang dapat dilakukan oleh Para yang didapat dari perpustakaan dan Pemegang Saham dalam suatu peraturan Perundang–undangan Perseroan Terbatas dengan sebagai gambaran yang ideal secara adanya penetapan penurunan yuridis normatif. Data primeir yaitu kuorum yang ditetapkan oleh data yang didapat atau ditemukan Pengadilan Negeri? secara langsung berdasarkan pada b. Upaya hukum apa yang dapat fakta dan data yang dapat digunakan dilakukan oleh Para Pemegang untuk membuktikan konsep, teori, Saham Perseroan Terbatas jika dan tesis, gunanya untuk mencari terjadi peleburan Perseroan dan menemukan solusi dari Terbatas yang ditetapkan oleh permasalahan, dan ruang lingkup Pengadilan Negeri? permasalahan yang didapat dari lokasi Penelitian seperti hasil

  Metodologi

  wawancara, Putusan-putusan, dan Jenis penelitian yang

  Penetapan Pengadilan, proses hukum digunakan dalam penelitian ini didalam persidangan dan lain-lain. bersifat normatif yuridis yaitu

  Instrumen pengumpulan data penelitian yang didasarkan pada yang dilakukan dalam penelitian ini bahan hukum, berupa peraturan berasal dari data sekunder, dan data

  Perundang-undangan, bahan hukum, primair. Data Sekunder, didapat dari buku-buku pengetahuan dibidang penelitian kepustakaan dan hukum dari pustaka, untuk perpustakaan Pengadilan Negeri Klas melengkapi dan menyempurnakan

  IA Padang, berupa: kajian pustaka, dengan tujuan untuk dapat membuktikan konsep, teori- a) Penetapan Pengadilan Negeri Klas IA Padang.

  b) Dokumen-dokumen yang ada di Pengadilan Negeri Klas

  IA Padang.

  c) Buku-buku dan bahan perkuliahan yang penulis miliki.

  d) Peraturan Perundang-undangan yang berhubungan dengan Perseroan Terbatas. Sedangkan data Primeir, didapat dari hasil wawancara dengan hakim yang telah memutuskan perkara.

  Analisis data dilakukan secara data kuwalitatif adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian dipisah–pisahkan, yang penting yang ada relevasinya dengan permasalahan yang dikaji lebih lanjut dan kemudian disusun secara sistematis, sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan upaya hukum yang menggunakan metode analisis kuwalitatif disertai juga dengan asas–asas yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

  Hasil Penelitian dan Pembahasan

  Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh para pemegang saham dalam suatu perseroan terbatas (PT) adalah mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri diwilayah hukum dimana Perseroan berkedudukan sebagaimana yang dijelaskan dalam

  Pasal 61 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007. Dan untuk menetapkan kuorum RUPS ke tiga, dimana pada RUPS pertama tidak tercapai kuorum, begitupun pada RUPS ke dua juga tidak tercapai kuorum RUPS, maka para pihak dapat mengajukan gugatan dalam bentuk permohonan ke Pengadilan Negeri diwilayah kedudukan PT berdomisili, untuk menetapkan kuorum RUPS tersebut. Dengan cara memanggil para pihak yang berkepentingan dan berhubungan hukum dengan PT tersebut secara hukum.

  Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh para pemegang saham atau pihak-pihak yang berhubungan dengan Perseroan yang akan dilebur, perubahan anggaran dasar Perseroan, yaitu dengan mengajukan gugatan perdata yang bersifat contentiosa dan permohonan yang bersifat voluntair ke Pengadilan Apabila upaya peleburan dan Negeri di wilayah hukum tempat perubahan anggaran dasar oleh para kedudukan Perseroan Terbatas pemegang saham dan pihak yang tersebut. Gugatan diajukan oleh para berhubungan dengan Perseroan, pemegang saham atau pihak-pihak untuk lancarnya usaha Perseroan, yang dirugikan dalam peleburan atau dan agar tidak terjadi kebuntuan perubahan anggaran dasar Perseroan Perseroan untuk manjalankan usaha sebagaimana yang diatur dalam Pasal Perseroan, dilakukan suatu upaya 61 ayat (1) dan ayat (2) UUPT yang peleburan Perseroan dengan menyebutkan antara lain: mengajukan permohonan kepada

  Ketua Pengadilan Negeri tempat Ayat (1): Setiap pemegang saham kedudukan PT berada, dengan berhak mengajukan alasan-alasan peleburan yang gugatan terhadap diajukan secara sumir.

  Perseroan ke Pengadilan Negeri apabila dirugikan

  Penutup

  karena tindakan Berdasarkan hasil penelitian

  Perseroan yang dianggap dan pembahasan diatas, maka dapat tidak adil dan tanpa diambil kesimpulan sebagai berikut: alasan wajar sebagai

  1. Salah satu persoalan yang sangat akibat keputusan RUPS, esensial dari ketiga organ Perseroan

  Direksi, dan/ atau Dewan yang menjadi objek dari penelitian Komisaris. dan persoalan hukum, yang menjadi masalah yang sangat banyak dan dimaksud pada ayat (1) menjadi urgent adalah pada Rapat diajukan ke Pengadilan

  Umum Pemegang Saham tentang Negeri yang daerah penurunan kuorum. Karena RUPS hukumnya meliputi tersebut mempunyai kekuasaan tempat kedudukan tertinggi pada Perseroan, yang Perseroan. merupakan owner atau pemilik saham pada Perseroan. Kekuasaan dari owner atau pemilik saham pada Perseroan, hal ini sering berbenturan kehendak dari para pemegang saham, yang bermuara kepada perbuatan hukum atas benturan dari kehendak pemegang saham yang tidak terakomodir dalam RUPS tersebut.

  Sehingga timbul masalah yang harus diselesaikan secara hukum. Hal-hal yang tidak terakomodir kehendak dari pemilik saham atau pihak ketiga lainnya terhadap keputusan RUPS, yang bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap tersebut dapat mengajukan gugatan perdata kepada Pengadilan Negeri, berdasarkan

  Pasal 61 ayat (1) dan ayat (2) UUPT 2007, dengan dasar gugatan perbuatan melawan hukum Pasal 1365 KUHPerdata, atau gugatan dalam bentuk lain, seperti pembatalan perjanjian yang dibuat oleh notaris dan pihak-pihak yang merasa dirugikan. Sebagaimana yang diatur dalam hukum perdata dan hukum acara perdata.

  2. Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Para Pemegang Saham jika terjadi peleburan pada suatu Perseroan (PT), dimana Para Pemegang Saham atau pihak ketiga yang merasa dirugikan atas keputusan RUPS Perseroan (PT), dapat mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri diwilayah hukum tempat kedudukan Perseroan berdomisili. Sebagaimana diatur dalam Pasal 61 ayat (1) dan ayat (2) UUPT Tahun 2007. Demikian juga dalam RUPS, jika terjadi kesalahan atau kelalaian dalam penyelenggaraan RUPS, dimana Para Pemegang Saham atau pihak ketiga yang merasa dirugikan atas keputusan RUPS tersebut, dapat melaporkan pidana kepada pihak yang berwajib, berdasarkan Pasal 15 UUPT Tahun 2007, menurut ketentuan yang diatur dalam Undang-undang hukum pidana.

  Berdasarkan kesimpulan yang penulis terangkan diatas, maka penulis memberikan saran-saran

  1. Adanya UUPT Nomor 40 Tahun 2007, Para Pelaku usaha yang memakai badan hukum dalam bentuk PT yang telah ada pengesahannya oleh MENKUMHAM. Jika terjadi persoalan hukum, atas keputusan RUPS yang merugikan Para Pemegang Saham, dimana kepentingan hak hukumnya dilanggar sebagai akibat dari keputusan penurunan kuorum RUPS yang ditetapkan oleh Pengadilan Negeri, dapat mengajukan upaya hukum secara perdata dan secara pidana, berdasarkan Anggaran Dasar, UUPT Nomor 40 Tahun 2007, Undang-undang Perdata, dan Undang-undang Pidana.

  2. Para Pemegang Saham suatu PT dalam hal ini telah diberikan payung hukum agar kepastian hak, dan kepastian hukum dari Para Pemegang Saham, dan Perseroan sendiri mendapat perlindungan, jika hak hukum dari Para Pemegang Saham, dan Perseroan sendiri dilanggar dalam RUPS. Sehingga Para Pemegang Saham yang minoritas dapat melakukan upaya- upaya pidana, dan upaya-upaya hukum lainnya agar hak dari Para Pemegang Saham, Perseroan sendiri terlindungi dari hal-hal yang dapat merugikan Para Pemegang Saham minoritas, dan Perseroan sendiri. Para pelaku bisnis atau para pelaku usaha suatu Perseroan agar dapat memahami UUPT Nomor 40 Tahun 2007, karena UUPT 2007 tersebut memperkenalkan “rapat”, khususnya Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS dapat menyelenggarakan “rapat” RUPS dengan menggunakan “media Elektronik” dimana cara seperti ini tidak diatur dalam UUPT 1995. Agar Perseroan tidak mudah bangkrut, akibat dari kehendak pemegang saham yang tidak terakomodir, itulah sebabnya UUPT 2007 dalam salah satu Pasalnya telah memperkenalkan “media elektronik” untuk menyelenggarakan RUPS. Agar para pemegang saham dan pihak-pihak lainnya yang ada hubungannya dengan Perseroan tidak terjadi informasi yang menyesatkan, dan kehendak dari pemegang saham atau pihak ketiga lainnya tidak merasa dirugikan, dan kehendak para pemegang saham terakomodir. Sehingga usaha Perseroan berjalan lancar dan tidak terganggu, atau terancam bangkrut.

  Daftra Pustaka

A. Buku – buku :

  Ahmad Yani dan Gunawan Wijaya, 2000, Seri Hukum Bisnis

  Terbatas , Raja Grafindo, Jakarta.

  R. Ali Rido, 2004, Badan Hukum

  Kompas, Jakarta. Otje Salman S. dan Anthon F.

  Susanto, 1994, Teori Hukum,

  Mengingat, Mengumpulkan dan Membuka kembali ,

  Srikandi, Jakarta. Purnadi Purbacaraka dan A. Ridwan

  Halim, 2001, Filsafat Hukum, Nusamedia, Bandung. Purnadi Purbacaraka dan Soejono

  Soekanto, 2007, Renungan

  Tentang Filsafat Hukum , Nusamedia, Bandung .

  dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf , PT.

  Maria S.W. Sumardjono, 2008,

  Alumni, Bandung. R. Otje Salman, 1997, Ikhtisar

  Filsafat Hukum , Sinar Grafika, Yogyakarta.

  R. Soeroso, 2010, Hukum Acara

  Perdata Lengkap&Prakstis HIR, RBg, dan Yurisprudensi ,

  Sinar Grafika, Jakarta. Retnowulan Sutantio dan Iskandar

  Oeripkartawinata, 1989,

  Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek , CV. Mandar

  Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya,

  Negara Hukum Indonesia , Rajawali Pres, Jakarta.

  Christine dan Kansil, 2002, Pokok-

  Mochtar Kusumaatmadja, 1983,

  Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia , Sinar

  Grafika, Jakarta Chidir Ali, 1981, Yurisprudensi

  Indonesia tentang Hukum Pembuktian , Binacipta,

  Bandung Hartati Soemasdi, 2002, Pemikiran

  Tentang Filsafat Pancasila , Nuansa Aulia, Bandung.

  Lili Rasjidi dan Ira Rasjidi, 1996,

  Dasar–dasar Filsafat dan Teori Hukum , Srikandi, Jakarta.

  Hukum Laut Internasional , Binacipta, Bandung.

  Himpunan Undang–undang Perdata Islam dan Peraturan Pelaksanaan Lainnya di

  MR. A. Pitlo, 1986, Pembuktian dan Daluwarsa Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata Belanda, PT.

  Intermasa, Jakarta. M. Yahya Harahap, 2011, Hukum

  Perseroan Terbatas , Sinar Grafika, Jakarta.

  M.Yahya Harahap, 2009, Hukun

  Acara Perdata , Sinar Grafika, Jakarta.

  M.yahya Harahap, 2000,

  Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Sinar

  Grafika, Jakarta. Muhammad Amin Suma, 2004,

  maju, Bandung. Sentosa Sembiring, 2007, Hukum

  Investasi , Nuansa Aulia,Bandung.

  Grafindo Persada, Jakarta . Theo Huijbers, 2001, Filsafat Hukum , Kompas, Jakarta.

  Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, 1974, Hukum Pardata Hukum Benda, Liberty, Yogyakarta.

  Yogyakarta. Sudikno Merkusumo, 1996,

  Suharnoko dan Kartini Muljadi, 2002, Penjelasan Hukum

  Penemuan Hukum , Sinar Grafika, Yogyakarta.

  Sudikno Merkusumo, 1988, Hukum

  Acara Perdata Indonesia , Liberty, Yogyakarta.

  Syahmin AK, 2005, Hukum Dagang

  Internasional (Dalam Rangka Studi Analisis) , PT Raja

  lmuNegara(PengantarMetode, danSejahPerkembangan) ,CV.

  Perjanjian Pemborongan Bangunan , Liberty,

  Hukum Universitas Gadjah Mada. SjachranBasah,1994,

  Undangan , Dosen Fakultas

  Soehino, 2003, Teknik Perundang–

  Internasional , Raja Grafindo Persada, Jakarta.

  Hukum Dagang Fakultas Hukum UGM. Yogyakarta. Syahmin, 2005, Hukum Dagang

  Hukum Kepailitan Dan Penundaan Pembayaran , Seksi

  Siti Soemarti Hartono, Pengantar

  tentang Eksekusi Gadai Saham , PT. Gramedia, Jakarta.

  Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, 1982, Hukum Bangunan

B. Peraturan Perundang– Undangan :

  Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

  Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, 1980, Hukum Pardata Hukum

  Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

  Perutangan Edisi A, Seksi

  Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, 1980, Hukum Pardata Hukum

  Membuat Gugatan Perdata , PT. Suka Buku, Yogyakarta.

  Rajawali, Jakarta Utara. Sudaryat, 2010, Cara Mudah

  Kompilasi Perundangan Perseroan Terbatas, Kepailitan, dan Penanaman Modal, Pustaka Yustisia, Yogyakarta ,2010.

  Kitab Undang-undang Hukum Dagang dan Undang-undang Kepailitan, Jakarta.

  Rangkuman Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia.

  Undang–undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas, Gradien Mediatama

  Perutangan Edisi B, Seksi Undang–undang No. 3 tahun 2000

  C. Sumber Lain

  tentang Mahkamah Agung, tentang perubahan kedua atas Internet: Informasi Perkara Undang–undang Nomor

  14 Mahkamah Agung Republik Tahun 1985 tentang Mahkamah Indonesia, diakses tanggal 12 Agung.Undang–undang Februari 2013.

  Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 5 Tahun Penetapan Pengadilan Negeri Klas 2004, perubahan atas Undang–

  IA Padang Nomor 03/ PDT.P/ undang Nomor 14 Tahun 1985 2007.PN.PDG. tentang Mahkamah Agung.

  Azheri Busra dan Yulfasni, Perkara R. Subekti dan R. Tjirosudibio, Ktab Pidana Nomor Undang-undang Hukum 312/PID.B/2013.PN.PDG.

  Perdata.

  Azheri Busra dan Yulfasni, Perkara Undang-undang Republik Indonesia Pidana Nomor Nomor 19 Tahun 2003 Tentang 312/PID.B/2013.PN.PDG.

  BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Tim Srikandi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA MELALUI KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN PETERNAKAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KOTA PADANG

0 1 14

1 PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMILIKAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL

0 0 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, PARTISIPASI, KOMUNIKASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KOMITMEN UNTUK PERUBAHAN (STUDI PADA GURU SD DI KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI) ARTIKEL

0 1 11

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT ARTIKEL

0 3 12

PERUBAHAN POLA PERMUKIMAN DESA KOTO KOMBU KECAMATAN HULU KUANTAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU

0 1 15

KAJIAN ZONASI DAN STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI SUAKA PESISIR BATANG GASAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

1 7 16

PERANAN KEPUASAN DALAM MEMEDIASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, CITRA ORGANISASI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA (STUDI KASUS PADA KPN KOGUSDA TALAMAU) ARTIKEL

0 3 21

IMPLEMENTASI DOKTRIN VICARIOUS LIABILITY DALAM PERKARA KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Kasus Perkara No. 70 Pdt.G2006 PN.Pdg)

0 0 21

IMPLEMENTASI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR (PKB) ANGKUTAN UMUM KAITANNYA DENGAN KESELAMTAN PENUMPANG DIKABUPATEN SIJUNJUNG Hendri Payan

1 1 17

KEDUDUKAN ANAK DAN HARTA DALAM PERKAWINAN SIRI DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 Habibullah,

0 0 15