AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYAR

Auditing II kelas C

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN
PEMBAYARAN KEMBALI
untuk

Drs. Wartono, Msi., Akt., CPA, CA

Oleh :
Andhika Henny Nusantari

F0312009

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta

AKUN – AKUN DALAM SIKLUS
Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali , yang berkenaan dengan akuisisi sumber
daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus
ini juga mencakup pembayaran bunga dan deviden. Empat karakteristik siklus akuisisi modal

dan pembayaran kembali yang akan mempengaruhi audit atas akun – akun adalah sebagai
berikut :


Secara relative hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi
setiap transaksi itu sering kali sangat material.



Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material. Akibatnya sering kali
auditor lebih menekankan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( kelengkapan
dan keakuratan ) ketika mengaudit akun – akun tersebut.



Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen
kepemilikan yang serupa.




Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang dan ekuitas. Dalam
audit atas utang berbunga, auditor harus memverifikasi secara simultan beban bunga dan
utang berbunga terkait.

Akun – akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis bisnis
yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dibiayai. Semua perusahaan
memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi beberapa mungkin juga memiliki saham preferen,
modal disetor tambahan, dan saham treasuri.
Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Wesel Bayar
Menentukan pengujian atas rincian saldo wesel bayar, auditor mempertimbangkan risiko
bisnis, salah saji yang dapat ditoleransi, risiko inheren, risiko pengendalian, hasil pengujian
pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, serta hasil prosedur analitis. Auditor
sering kali menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi pada tingkat yang rendah karena
biasanya saldo akun dan transaksi yang mempengaruhi saldo akun wesel bayar dapat diaudit
sepenuhnya.
Pada umumnya auditor juga menetapkan risiko inheren pada tingkat yang rendah karena nilai
akun yang benar biasanya mudah ditentukan. Untuk memahami dengan baik prosedur audit atas

banyak akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, akun representative yang
merupakan bagian signifikan dari siklus bagi bisnis yang tipikal

WESEL BAYAR
Wesel bayar (note payable ) adalah kewajiban hokum kepada kreditor, yang mungkin
dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Wesel diterbitkan untuk tujuan
yang berbeda, dan property yang diberikan sebagai jaminan untuk mencakup berbagai aktiva,
seperti sekuritas , piutang usaha, persediaan dan aktiva tretap. Tujuan dari audit wesel bayar
adalah untuk menentukan apakah :


Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai



Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar diotorisasi secara
layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.



Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban akrual telah
dinyatakan secara layak seperti yang didefenisikan oleh tujuh dari delapan tujuan audit
yang berkaitan dengan saldo.


Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar :


Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel baru. Tanggung jawab atas penerbitan wesel
baru harus diberikan kepada dewan direksi atau personil manajemen tingkat tinggi.



Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan bunga.
Pembayaran bunga dan pokok secara periodic harus menjadi subjek pengendalian dalam
siklus akuisisi dan pembayaran.



Dokumen dan catatan yang memadai. Mencakup catatan pembantu dan pengendalian
terhadap wesel kosong serta wesel yang telah dibayar oleh orang yang berwenang.




Verifikasi independen periodic. Secara periodic, catatan wesel yang terinci harus
direkonsiliasi dengan buku besar umum dan dibandingkan dengan catatn pemegang wesel
oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab menyimpan catatan yang terinci.

Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena pengujian atas rincian
saldo untuk beban bunga dan bunga akrual sering kali dapat dieleminasi apabila hasilnya
menguntungkan.
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting dalam wesel bayar adalah :


Wesel bayar yang ada telah dicantumkan ( kelengkapan ).



Wesel bayar dalam skedul telah dicatat secara akrual ( keakuratan ).

EKUITAS PEMILIK
Terdapat perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik antara perusahaan
terbuka dan perusahaan tertutup.
Perusahaan tertutup




Umumnya memiliki sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada berkenaan
dengan akujn modal saham selama tahun berjalan. Satu – satunya transaksi yang dimasukkan
dalam bagian ekuitas pemilik kemungkinan adalah perubahan ekuitas pemilik akibat laba atau
rugi tahunan dan pengumuman dividen. Perusahaan tertutup jarang membayar dividen, sehingga
auditor hanya akan menghabiskan waktu yang sedikit untuk memverifikasi ekuitas pemilik,
walaupuin harus mjenguji catatan perusahaan.
Perusahaan terbuka



Ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan individu
yang memiliki saham sering berubah. Pengujian untuk memverifikasi akun ekuitas pemilik yang
utama dalam suatu perusahaan terbuka, yang mencakup : modal dan saham biasa, agio saham,
laba ditahan dan dividen yang terkait. Menyajikan suatu tinjauan mengenai akun ekuitas pemilik
khusus yang akan dibahas. Tujuan dari setiap akun itu adalah untuk menentukan apakah :



Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah memadai



Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar , seperti didefenisikan oleh enam
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi



Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didefenisikan oleh delapan tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta diungkapkan secara layak, seperti
didefenisikan oleh empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan
pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik.
Beberapa pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas ekuitas pemilik yang

penting. Beberapa dari pengendalian tersebut dalam bagian berikut :
Otorisasi Transaksi yang Tepat, karena setiap transaksi ekuitas pemilik umumnya bersufat
material, banyak dari transaksi tersebut harus disetujui oleh dewan direksi. Jenis transaksi ekuitas
pemilik berikut biasanya memerlukan otorisasi khusus :




Penerbitan modal saham ; otorisasi itu termasuk jenis ekuitas yang akan diterbitkan
( seperti saham preferen atau saham biasa ), jumlah saham yang akan diterbitlkan, nilai
pari saham, kondisi privilege bagi setiap saham selain saham biasa, dan tanggal
penerbitan.



Pembelian kembali modal saham ; pembelian kembali saham biasa atau saham preferen,
penetapan waktu pembelian kembali, dan jumlah yang akan dibayar atau saham
semuanya harus disetujui oleh dewan direksi.



Pengumuman dividen ; dewan direksi harus mengotorisasi bentuk dividen ( seperti tunai
atau saham ), jumlah dividen per saham, dan catatan serta tanggal pembayaran dividen.

Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat, jika suatu perusahaan menyimpan
catatan miliknya sendiri mengenai transaksi saham dan saham yang beredar, pengendalian

internal harus memadai untuk memastikan bahwa :


Pemilik actual saham diakui dalam catatan perusahaan



Jumlah dividen yang benar dibayar kepemegang saham yang memiliki saham pada
tanggal pencatatan dividen



Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi

File Induk Modal Saham Pemegang Saham adalah catatan saham yang beredar pada suatu
waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek terhadap keakuratan catatan sertifikat
modal saham dan saldo saham biasa dalam buku besar umum. File tersebut juga digunakan
sebagai dasar bagi pembayaran dividen.
Panitera Independen dan Agen Transfer Saham, setiap perusahaan yang sahamnya terdafrtar
di bursa saham diwajibkan memiliki panitera independen sebagai pengendali untuk mencegah

penerbitan sertifikat saham yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera independen adalah
memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan sesuai dengan provisi modal saham dalam
akta perusahaan dan otorisasi dewan direksi.
AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR
Auditor sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal saham dan agio
saham :

1. Transaksi modal saham yang ada telah dicatat. Auditor dapat mengkonfirmasikan apakah
setiap transaksi modal saham memang terjadi serta keakuratan transaksi yang ada dengan
mereka dan kemudian menentukan apakah semua transaksi telah dicatat.
2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat. Auditor
dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi modal saham secara tunai
dengan mengkonfirmasi jumlahnya dengan agen transfer dan menelusuri jumlah transaksi
modal saham yang tercatat ke penerimaan kas.
3.

Modal saham dicatat secara akurat. Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal saham
dengan menentukan terlebih dahulu jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca.
Konfirmasi dari agen transfer merupakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh
informasi ini.


4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak. Sumber informasi yang paling
penting untuk menentukan apakah keempat tujuan yang berkaitan dengan penyajian dan
pengungkapan bagi aktivitas modal saham telah dipenuhi adalah akta perusahaan, notulen
rapat dewan direksi, dan analisis auditor mengenai transaksi modal saham. Keenam tujuan
audit yang berkaitan dengan transaksi, tujuan yang paling penting, termasuk yang berkenaan
dengan utang dividen yaitu :
a. Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian)
b. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan)
c. Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan)
d. Dividen dibayar kepada pemegang saham yang ada (keterjadian)
e. Utang dividen telah dicatat (kelengkapan)
f. Utang dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan

Auditing II kelas C

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN
PEMBAYARAN KEMBALI
untuk

Drs. Wartono, Msi., Akt., CPA, CA

Oleh :
Rosita Putri Diani

F0312109

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta

AKUN – AKUN DALAM SIKLUS
Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali , yang berkenaan
dengan akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas
pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini juga mencakup
pembayaran bunga dan deviden. Empat karakteristik siklus akuisisi modal
dan pembayaran kembali yang akan mempengaruhi audit atas akun – akun
adalah sebagai berikut :


Secara relative hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi
saldo akun, tetapi setiap transaksi itu sering kali sangat material.



Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material.
Akibatnya sering kali auditor lebih menekankan pada tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo ( kelengkapan dan keakuratan ) ketika
mengaudit akun – akun tersebut.



Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham,
obligasi atau dokumen kepemilikan yang serupa.



Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang
dan ekuitas.

Dalam audit atas utang berbunga, auditor harus

memverifikasi secara simultan beban bunga dan utang berbunga
terkait.
Akun – akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali
tergantung pada jenis bisnis yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana
perusahaan tersebut dibiayai. Semua perusahaan memiliki modal saham dan
laba ditahan, tetapi beberapa mungkin juga memiliki saham preferen, modal
disetor tambahan, dan saham treasuri.
Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Wesel
Bayar
Menentukan pengujian

atas rincian saldo wesel bayar, auditor

mempertimbangkan risiko bisnis, salah saji yang dapat ditoleransi, risiko
inheren, risiko pengendalian, hasil pengujian pengendalian dan pengujian
substantive atas transaksi, serta hasil prosedur analitis. Auditor sering kali

menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi pada tingkat yang rendah
karena biasanya saldo akun dan transaksi yang mempengaruhi saldo akun
wesel bayar dapat diaudit sepenuhnya.
Pada umumnya auditor juga menetapkan risiko inheren pada tingkat yang
rendah karena nilai akun yang benar biasanya mudah ditentukan. Untuk
memahami dengan baik prosedur audit atas banyak akun dalam siklus
akuisisi

modal

dan

pembayaran

kembali,

akun

representative

yang

merupakan bagian signifikan dari siklus bagi bisnis yang tipikal
WESEL BAYAR
Wesel bayar (note payable ) adalah kewajiban hokum kepada kreditor,
yang mungkin dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan
bunga. Wesel diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan property yang
diberikan

sebagai

jaminan

untuk

mencakup

berbagai

aktiva,

seperti

sekuritas , piutang usaha, persediaan dan aktiva tretap. Tujuan dari audit
wesel bayar adalah untuk menentukan apakah :


Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai



Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar
diotorisasi secara layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi.



Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban
akrual telah dinyatakan secara layak seperti yang didefenisikan oleh
tujuh dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.

Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar :


Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel baru. Tanggung jawab atas
penerbitan wesel baru harus diberikan kepada dewan direksi atau
personil manajemen tingkat tinggi.



Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan
bunga. Pembayaran bunga dan pokok secara periodic harus menjadi
subjek pengendalian dalam siklus akuisisi dan pembayaran.



Dokumen dan catatan yang memadai. Mencakup catatan pembantu
dan pengendalian terhadap wesel kosong serta wesel yang telah
dibayar oleh orang yang berwenang.



Verifikasi independen periodic. Secara periodic, catatan wesel yang
terinci harus direkonsiliasi dengan buku besar umum dan dibandingkan
dengan

catatn

pemegang

wesel

oleh

karyawan

yang

tidak

bertanggung jawab menyimpan catatan yang terinci.
Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena
pengujian atas rincian saldo untuk beban bunga dan bunga akrual sering kali
dapat dieleminasi apabila hasilnya menguntungkan.
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting dalam
wesel bayar adalah :


Wesel bayar yang ada telah dicantumkan ( kelengkapan ).



Wesel bayar dalam skedul telah dicatat secara akrual ( keakuratan ).

EKUITAS PEMILIK
Terdapat perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik
antara perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup.


Perusahaan tertutup

Umumnya memiliki sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi,
jika ada berkenaan dengan akujn modal saham selama tahun berjalan. Satu
– satunya transaksi yang dimasukkan dalam bagian ekuitas pemilik
kemungkinan adalah perubahan ekuitas pemilik akibat laba atau rugi
tahunan dan pengumuman dividen. Perusahaan tertutup jarang membayar
dividen, sehingga auditor hanya akan menghabiskan waktu yang sedikit
untuk memverifikasi ekuitas pemilik, walaupuin harus mjenguji catatan
perusahaan.


Perusahaan terbuka

Ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang
saham dan individu yang memiliki saham sering berubah. Pengujian untuk

memverifikasi akun ekuitas pemilik yang utama dalam suatu perusahaan
terbuka, yang mencakup : modal dan saham biasa, agio saham, laba ditahan
dan dividen yang terkait. Menyajikan suatu tinjauan mengenai akun ekuitas
pemilik khusus yang akan dibahas. Tujuan dari setiap akun itu adalah untuk
menentukan apakah :


Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah
memadai



Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar , seperti
didefenisikan oleh enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi



Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didefenisikan
oleh delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan
serta diungkapkan secara layak, seperti didefenisikan oleh empat
tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan
untuk akun ekuitas pemilik.
Beberapa pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas

ekuitas pemilik yang penting. Beberapa dari pengendalian tersebut dalam
bagian berikut :
Otorisasi Transaksi yang Tepat, karena setiap transaksi ekuitas pemilik
umumnya bersufat material, banyak dari transaksi tersebut harus disetujui
oleh dewan direksi. Jenis transaksi ekuitas pemilik berikut biasanya
memerlukan otorisasi khusus :


Penerbitan modal saham ; otorisasi itu termasuk jenis ekuitas yang
akan diterbitkan ( seperti saham preferen atau saham biasa ), jumlah
saham yang akan diterbitlkan, nilai pari saham, kondisi privilege bagi
setiap saham selain saham biasa, dan tanggal penerbitan.



Pembelian kembali modal saham ; pembelian kembali saham biasa
atau saham preferen, penetapan waktu pembelian kembali, dan jumlah
yang akan dibayar atau saham semuanya harus disetujui oleh dewan
direksi.



Pengumuman dividen ; dewan direksi harus mengotorisasi bentuk
dividen ( seperti tunai atau saham ), jumlah dividen per saham, dan
catatan serta tanggal pembayaran dividen.

Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat, jika suatu
perusahaan menyimpan catatan miliknya sendiri mengenai transaksi saham
dan saham yang beredar, pengendalian internal harus memadai untuk
memastikan bahwa :


Pemilik actual saham diakui dalam catatan perusahaan



Jumlah dividen yang benar dibayar kepemegang saham yang memiliki
saham pada tanggal pencatatan dividen



Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi

File Induk Modal Saham Pemegang Saham adalah catatan saham yang
beredar pada suatu waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek
terhadap keakuratan catatan sertifikat modal saham dan saldo saham biasa
dalam buku besar umum. File tersebut juga digunakan sebagai dasar bagi
pembayaran dividen.
Panitera Independen dan Agen Transfer Saham, setiap perusahaan
yang sahamnya terdafrtar di bursa saham diwajibkan memiliki panitera
independen

sebagai pengendali untuk mencegah penerbitan sertifikat

saham yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera independen adalah
memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan sesuai dengan
provisi modal saham dalam akta perusahaan dan otorisasi dewan direksi.
AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR
Auditor sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit
modal saham dan agio saham :
1. Transaksi

modal

saham

yang

ada

telah

dicatat.

Auditor

dapat

mengkonfirmasikan apakah setiap transaksi modal saham memang
terjadi serta keakuratan transaksi yang ada dengan mereka dan
kemudian menentukan apakah semua transaksi telah dicatat.

2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara
akurat. Auditor dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan
transaksi modal saham secara tunai dengan mengkonfirmasi jumlahnya
dengan agen transfer dan menelusuri jumlah transaksi modal saham
yang tercatat ke penerimaan kas.
3.

Modal saham dicatat secara akurat. Auditor memverifikasi saldo akhir
akun modal saham dengan menentukan terlebih dahulu jumlah saham
yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer
merupakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh informasi ini.

4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak. Sumber informasi
yang paling penting untuk menentukan apakah keempat tujuan yang
berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan bagi aktivitas modal
saham telah dipenuhi adalah akta perusahaan, notulen rapat dewan
direksi, dan analisis auditor mengenai transaksi modal saham. Keenam
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, tujuan yang paling
penting, termasuk yang berkenaan dengan utang dividen yaitu :
a. Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian)
b. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan)
c. Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan)
d. Dividen dibayar kepada pemegang saham yang ada (keterjadian)
e. Utang dividen telah dicatat (kelengkapan)
f. Utang dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan

Auditing II kelas C

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN
KEMBALI
untuk

Drs. Wartono, Msi., Akt., CPA, CA

Oleh :
Aprilia Ayu Setyawati

F0312019

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta
AKUN – AKUN DALAM SIKLUS
Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali , yang berkenaan dengan akuisisi sumber daya
modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini juga
mencakup pembayaran bunga dan deviden. Empat karakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran
kembali yang akan mempengaruhi audit atas akun – akun adalah sebagai berikut :


Secara relative hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap
transaksi itu sering kali sangat material.



Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material. Akibatnya sering kali auditor
lebih menekankan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( kelengkapan dan keakuratan )
ketika mengaudit akun – akun tersebut.



Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen
kepemilikan yang serupa.



Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang dan ekuitas. Dalam audit
atas utang berbunga, auditor harus memverifikasi secara simultan beban bunga dan utang
berbunga terkait.

Akun – akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis bisnis yang
dioperasikan perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dibiayai. Semua perusahaan memiliki
modal saham dan laba ditahan, tetapi beberapa mungkin juga memiliki saham preferen, modal disetor
tambahan, dan saham treasuri.
Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Wesel Bayar
Menentukan pengujian atas rincian saldo wesel bayar, auditor mempertimbangkan risiko bisnis,
salah saji yang dapat ditoleransi, risiko inheren, risiko pengendalian, hasil pengujian pengendalian dan
pengujian substantive atas transaksi, serta hasil prosedur analitis. Auditor sering kali menetapkan salah saji
yang dapat ditoleransi pada tingkat yang rendah karena biasanya saldo akun dan transaksi yang
mempengaruhi saldo akun wesel bayar dapat diaudit sepenuhnya.
Pada umumnya auditor juga menetapkan risiko inheren pada tingkat yang rendah karena nilai akun yang
benar biasanya mudah ditentukan. Untuk memahami dengan baik prosedur audit atas banyak akun dalam
siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, akun representative yang merupakan bagian signifikan dari
siklus bagi bisnis yang tipikal
WESEL BAYAR
Wesel bayar (note payable ) adalah kewajiban hokum kepada kreditor, yang mungkin dijamin atau
tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Wesel diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan
property yang diberikan sebagai jaminan untuk mencakup berbagai aktiva, seperti sekuritas , piutang
usaha, persediaan dan aktiva tretap. Tujuan dari audit wesel bayar adalah untuk menentukan apakah :


Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai



Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar diotorisasi secara layak
serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.



Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban akrual telah dinyatakan
secara layak seperti yang didefenisikan oleh tujuh dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo.

Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar :


Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel baru. Tanggung jawab atas penerbitan wesel baru
harus diberikan kepada dewan direksi atau personil manajemen tingkat tinggi.



Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan bunga. Pembayaran
bunga dan pokok secara periodic harus menjadi subjek pengendalian dalam siklus akuisisi dan
pembayaran.



Dokumen dan catatan yang memadai. Mencakup catatan pembantu dan pengendalian terhadap
wesel kosong serta wesel yang telah dibayar oleh orang yang berwenang.



Verifikasi independen periodic. Secara periodic, catatan wesel yang terinci harus direkonsiliasi
dengan buku besar umum dan dibandingkan dengan catatn pemegang wesel oleh karyawan yang
tidak bertanggung jawab menyimpan catatan yang terinci.

Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena pengujian atas rincian saldo untuk
beban bunga dan bunga akrual sering kali dapat dieleminasi apabila hasilnya menguntungkan.
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting dalam wesel bayar adalah :


Wesel bayar yang ada telah dicantumkan ( kelengkapan ).



Wesel bayar dalam skedul telah dicatat secara akrual ( keakuratan ).

EKUITAS PEMILIK
Terdapat perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik antara perusahaan terbuka dan
perusahaan tertutup.


Perusahaan tertutup

Umumnya memiliki sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada berkenaan dengan akujn
modal saham selama tahun berjalan. Satu – satunya transaksi yang dimasukkan dalam bagian ekuitas
pemilik kemungkinan adalah perubahan ekuitas pemilik akibat laba atau rugi tahunan dan pengumuman
dividen. Perusahaan tertutup jarang membayar dividen, sehingga auditor hanya akan menghabiskan waktu
yang sedikit untuk memverifikasi ekuitas pemilik, walaupuin harus mjenguji catatan perusahaan.

Perusahaan terbuka



Ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan individu yang
memiliki saham sering berubah. Pengujian untuk memverifikasi akun ekuitas pemilik yang utama dalam
suatu perusahaan terbuka, yang mencakup : modal dan saham biasa, agio saham, laba ditahan dan
dividen yang terkait. Menyajikan suatu tinjauan mengenai akun ekuitas pemilik khusus yang akan dibahas.
Tujuan dari setiap akun itu adalah untuk menentukan apakah :


Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah memadai



Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar , seperti didefenisikan oleh enam tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi



Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didefenisikan oleh delapan tujuan audit
yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta diungkapkan secara layak, seperti didefenisikan
oleh empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan untuk akun ekuitas
pemilik.
Beberapa pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas ekuitas pemilik yang penting.

Beberapa dari pengendalian tersebut dalam bagian berikut :
Otorisasi Transaksi yang Tepat, karena setiap transaksi ekuitas pemilik umumnya bersufat material,
banyak dari transaksi tersebut harus disetujui oleh dewan direksi. Jenis transaksi ekuitas pemilik berikut
biasanya memerlukan otorisasi khusus :


Penerbitan modal saham ; otorisasi itu termasuk jenis ekuitas yang akan diterbitkan ( seperti
saham preferen atau saham biasa ), jumlah saham yang akan diterbitlkan, nilai pari saham, kondisi
privilege bagi setiap saham selain saham biasa, dan tanggal penerbitan.



Pembelian kembali modal saham ; pembelian kembali saham biasa atau saham preferen,
penetapan waktu pembelian kembali, dan jumlah yang akan dibayar atau saham semuanya harus
disetujui oleh dewan direksi.



Pengumuman dividen ; dewan direksi harus mengotorisasi bentuk dividen ( seperti tunai atau
saham ), jumlah dividen per saham, dan catatan serta tanggal pembayaran dividen.

Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat, jika suatu perusahaan menyimpan catatan
miliknya sendiri mengenai transaksi saham dan saham yang beredar, pengendalian internal harus
memadai untuk memastikan bahwa :


Pemilik actual saham diakui dalam catatan perusahaan

Jumlah dividen yang benar dibayar kepemegang saham yang memiliki saham pada tanggal



pencatatan dividen
Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi



File Induk Modal Saham Pemegang Saham adalah catatan saham yang beredar pada suatu waktu
tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek terhadap keakuratan catatan sertifikat modal saham dan
saldo saham biasa dalam buku besar umum. File tersebut juga digunakan sebagai dasar bagi pembayaran
dividen.
Panitera Independen dan Agen Transfer Saham, setiap perusahaan yang sahamnya terdafrtar di bursa
saham diwajibkan memiliki panitera independen sebagai pengendali untuk mencegah penerbitan sertifikat
saham yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera independen adalah memastikan bahwa saham
diterbitkan oleh perusahaan sesuai dengan provisi modal saham dalam akta perusahaan dan otorisasi
dewan direksi.
AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR
Auditor sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal saham dan agio saham :
1. Transaksi modal saham yang ada telah dicatat. Auditor dapat mengkonfirmasikan apakah setiap
transaksi modal saham memang terjadi serta keakuratan transaksi yang ada dengan mereka dan
kemudian menentukan apakah semua transaksi telah dicatat.
2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat. Auditor dapat segera
memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi modal saham secara tunai dengan mengkonfirmasi
jumlahnya dengan agen transfer dan menelusuri jumlah transaksi modal saham yang tercatat ke
penerimaan kas.
3.

Modal saham dicatat secara akurat. Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal saham dengan
menentukan terlebih dahulu jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen
transfer merupakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh informasi ini.

4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak. Sumber informasi yang paling penting untuk
menentukan apakah keempat tujuan yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan bagi
aktivitas modal saham telah dipenuhi adalah akta perusahaan, notulen rapat dewan direksi, dan
analisis auditor mengenai transaksi modal saham. Keenam tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi, tujuan yang paling penting, termasuk yang berkenaan dengan utang dividen yaitu :
a. Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian)

b. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan)
c. Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan)
d. Dividen dibayar kepada pemegang saham yang ada (keterjadian)
e. Utang dividen telah dicatat (kelengkapan)
f.

Utang dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan