KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN VAR

MAKALAH
KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DI
INDONESIA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2000
TENTANG PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas dalam Menempuh
Mata Kuliah Hukum Hak Kekayaan Intelektual kelas C

Oleh:
Nanda Dwi Haryanto

E0014288

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi yang ditandai dengan semakin tajamnya kompetisi diberbagai bidang
mendorong Indonesia untuk turut serta terlibat aktif dalam pergaulan global tersebut,
khususnya dibidang perdagangan Internasional. Bidang pertanian di Indonesia merupakan
salah satu bidang yang dapat dikembangkam sebagai sarana untuk terlibat aktif dalam
perdagangan Internasional, mengingat hasil pertanian merupakan komoditi ekspor yang
sangat dibutuhkan di berbagai negara. Keberhasilan tersebut dapat terwujud apabila seluruh
komponen bangsa Indonesia dapat bersatu membangun bidang pertanian yang tangguh dan
mampu bersaing, baik dari segi harga maupun kualitas dari hasil pertanian negara lain.
Indonesia memiliki sumber daya hayati yang melimpah, dan dapat dimanfaatkan
untuk mengembangkan sektor pertanian di Indonesia melalui penggunaan varietas tanaman
yang unggul yang dapat membuat proses produksi lebih efisien, produktif, dan menghasilkan
bahan pangan bermutu tinggi. Pembajakan terhadap varietas tanaman sangat marak terjadi,
oleh karena itu diperlukan perlindungan terhadap pemuliaan varietas unggul tersebut.
Untuk melindungi pembajakan varietas tanaman di Indonesia memperoleh landasan
hukum yang kuat pada tanggal 20 Desember 2000 saat pemerintah Indonesia mensahkan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut
tentang perlindungan varietas tanaman di Indonesia menurut Undang-Undang Nomor 29
Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi varietas tanaman menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman?
2. Apa saja ruang lingkup Perlindungan Varietas Tanaman Undang-Undang Nomor 29
Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman?
3. Berapa jangka waktu perlindungan terhadap varietas tanaman menurut UndangUndang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman?
4. Apa saja cakupan pemegang hak ekslusif terhadap penggunaan varietas yang
dilindungi menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Varietas Tanaman Menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Perlindungan Varietas Tanaman
Berdasarkan ketentuan yang terdapat pada Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor
29 Tahun 2000, definisi dari Varietas Tanaman adalah:
“sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk
tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji, dan ekspresi karakteristik
genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat membedakan dari jenis atsau spesies
yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila

diperbanyak tidak mengalami perubahan”.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa varietas tanaman yang
dihasilkan harus berbeda dengan varietas tanaman yang lain, ditandai dengan perbedaan
bentuk fisik sampai perbedaan karakteristik tanaman.
B. Ruang Lingkup Perlindungan Varietas Tanaman Menurut Undang-Undang Nomor
29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman
Ruang lingkup perlindungan varietas tanaman adalah varietas tanaman yang
memenuhi syarat-syarat dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Perlindungan Varietas Tanaman, antara lain:
1. Jenis atau spesies baru
Maksudnya, baru apabila pada saat permohonan hak PVT, bahan perbanyakan atau
hasil panen dari varietas tersebut belum pernah diperdagangkan di Indonesia atau
sudah diperdagangkan, tetapi tidak lebih dari setahun, atau telah diperdagangkan
diluar negeri tidak lebih dari empat tahun untuk tanaman semusim dan enam tahun
untuk tanaman tahunan.
2. Bersifat unik
Dianggap unik apabila varietas tersebut dapat dibedakan secara jelas dengan varietas
lain yang keberadaannya sudah diketahui secara umum pada saat penerimaan
permihonan hak PVT.
3. Jenis varietas tanaman seragam


Artinya, apabila sifat-sifat utama atau penting pada varietas tersebut terbukti seragam
meskipun bervariasi akibat dari cara tanam dan lingkungan yang berbeda-beda.
4. Jenis varietas bersifat stabil
Dianggap stabil apabila sifat-sifatnya tidak mengalami perubahan setelah ditanam
berulang-ulang, atau untuk yang diperbanyak melalui siklus perbanyakan khusus tidak
mengalami perubahan pada akhir masa siklus tersebut.
5. Varietas tanaman harus diberi nama
Nama ini selanjutnya manjadi nama varietas yang bersangkutan dengan ketentuan
bahwa:
a. Nama varietas tersebut terus dapat digunakan meskipun masa perlindungannya
telah habis;
b. Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat varietas;
c. Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak PVT dan didaftarkan pada kantor
PVT;
d. Bila ditolak maka pemohon wajib mengganti nama tersebut;
e. Bila nama varietas tersebut telah dipergunakan untuk varietas lain maka pemohon
wajib mengganti nama varietas tersebut;
f. Nama varietas yang diajukan dapat juga diajukan sebagai merek dagang sesuai
peraturan perundang-undangan.

Pada prinsipnya, pemberian nama pada varietas dimaksudkan unruk memberikan
identitas dari karakteristik yang ada pada varietas tersebut. Selama varietas itu ada, nama
yang menggambarkan karakteristik tersebut akan selalu melekat pada varietas tersebut.
C. Jangka Waktu Perlindungan Varietas Tanaman Menurut Undang-Undang Nomor
29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman
Menurut Pasal 4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman, jangka waktu perlindungan varietas tanaman ditentukan berdasarkan jenis
tanaman, antara lain:
1. Tanaman semusim adalah tanaman selain tanaman tahunan, (perlindungannya 20
tahun)
2. Tanaman tahunan adalah tanaman yang berjenis pohon-pohonan (tree) dan tanaman
merambat (vine) yang masa produksinya lebih dari satu tahun. Perlindungannya
selama 25 tahun.
D. Cakupan Pemegang Hak Eksklusif Terhadap Penggunaan Varietas Tanaman
Menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman

Subjek hukum yang diberikan perlindungan hak PVT adalah pemulia-orang pribadi
atau badan hukum. Selain pemulia, orang atau badan hukum lain dapat menjadi subjek
hukum hak PVT yang menerima peralihan hak dari pemulia melalui pewarisan, hibah, wasiat,

perjanjian lisensi dalam bentuk notariel, atau sebab-sebab lain, misalnya lisensi wajib karena
putusan pengadilan.
Pemulia atau orang yang melaksanakan pemuliaan, bisa berupa badan hukum.
Pemulia atau pemegang hak PVT berikutnya mendapatkan hak untuk menggunakan varietas
miliknya, seperti memperbanyak, menyiapkan tujuan untuk propagasi, menawarkan,
mengiklankan, menjual, dan lain-lainnya. Sesuai dengan ketentuan pasal 6 Undang-Undang
Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman.
(1) Pemegang hak PVT memiliki hak untuk menggunakan dan memberikan
persetujuan kepada orang atau badan hukum untuk menggunakan varietas
berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk propagasi
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga untuk:
a. Varietas turunan esensial yang berasal dari suatu varietas yang dilindungi
atau varietas yang telah terdaftar dan diberi nama;
b. Varietas yang tidak dapat dibedakan secara jelas dari varietas yang
dilindungi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1);
c. Varietas yang diproduksi dengan selalu menggunakan varietas yang
dilindungi.
(3) Hak untuk menggunakan varietas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
kegiatan:
a. Memproduksi atau memperbanyak benih;

b. Menyiapkan untuk tujuan propagasi;
c. Mengiklankan;
d. Menawarkan;
e. Menjual atau memperdagangkan;
f. Mengekspor;
g. Mengimpor;
h. Mencadangkan untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam butir a, b, c, d,
e, f, dan g.
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman juga
memperluas cakupan hak eksklusif terhadap penggunaan varietas yang dilindungi sebagai
varietas asal untuk menghasilkan varietas turunan, varietas yang tidak dapat dibedakan

maupun penggunaan varietas yang dilindungi secara berulang-ulang untuk menghasilkan
varietas lain.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 Perlindungan Varietas

Tanaman, varietas tanaman yang dihasilkan harus berbeda dengan varietas tanaman yang
lain, ditandai dengan perbedaan bentuk fisik sampai perbedaan karakteristik tanaman.
2. Menurut Pasal 2 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 Perlindungan Varietas Tanaman,
ruang lingkup perlindungan varietas tanaman harus memenuhi syarat-syarat:
a. Jenis atau spesies baru
b. Bersifat unik
c. Jenis varietas tanaman seragam
d. Bersifat stabil
e. Diberi nama
3. Menurut Pasal 4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman. Jangka waktu perlindungan varietas tanaman dibagi menjadi dua:
a. 20 tahun untuk tanaman semusim
b. 25 tahun untuk tanaman tahunan
4. Cakupan pemegang hak eksklusif sesuai pasal 6 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman, memperluas cakupan hak eksklusif terhadap
penggunaan varietas yang dilindungi sebagai varietas asal untuk menghasilkan varietas
turunan, varietas yang tidak dapat dibedakan maupun penggunaan varietas yang
dilindungi secara berulang-ulang untuk menghasilkan varietas lain.
B. Saran
Seharusnya lebih diberikan perlindungan terhadap hak-hak yang dimiliki oleh pemulia

varietas tanaman dan tidak hanya diberikan penghargaan saja, melainkan juga keuntungan
yang akan diperoleh apabila melakukan pemuliaan tanaman. Dengan demikian, lebih
memberikan kreativitas bagi pemulia tanaman untuk menemukan jenis varietas tanaman yang
lain.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Chazawi, Adam. 2007. Tindak Pidana Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Penyerangan
Terhadap Kepentingan Hukum dan Penggunaan Hak atas Kekayaan Intelektual.
Malang: Bayumedia Publishing.
Tim Lindsey, Eddy Damian, dkk. 2003. Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar.
Bandung: Alumni.
Utomo, Tomi Suryo. 2010. Hak Kekayaan Intelektual di Era Global Sebuah Kajian
Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jurnal:
Wenas, Rio Christian. 2014. “Tindak Pidana Terhadap Perlindungan Varietas Tanaman dan
Pengaturannya di Indonesia”. Lex et Sociatis, Vol. II/No.8/Sep-Nov/2014.
Peraturan Perundang-Undangan:
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman