SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS SMS DAN M

SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS SMS DAN MMS
GATEWAY

ROSDIANA SIMBOLON
Dosen Jurusan Sistem Komputer STMIK Parna Raya
Email : rosdiana simbolont@parnaraya.ac.id
ABSTRAK
Alat ini dibuat agar memudahkan kita untuk mengontrol keamanan rumah apabila
ditinggal dalam keadaan kosong, media yang digunakan adalah Handphone,
dengan
memanfaatkan
fasilitas
SMS,
MMS,
dan
Kamera.
Alat ini terdiri dari satu handphone, satu alarm, dua sensor yaitu satu sensor PIR
(Passive Infra Red) sebagai pendeteksi gerak gerik manusia yang ada di
sekitarnya, dan dua sensor limit switch sebagai kontaktor.
Sensor PIR ditempatkan didepan pintu rumah, apabila ada gerakan, maka
sensor PIR akan mendeteksi gerakan tersebut dan selanjutnya mikro akan

mengirim sinyal sebagai pemberitahuan ke handphone untuk mengirimkan sms
dan selanjutnya mengambil gambar situasi dan membunyikan alarm, setelah
kamera mengambil gambar, kemudian gambar tersebut akan dikirim ke HP tujuan
melalui media MMS. Kemudian untuk sensor switch ditaruh di dekat pintu dan
jendela, jadi apabila pintu dan jendela terbuka maka mikro akan mengirim
kembali sinyal untuk segera proses yang sama.
Sistem keamanan rumah dengan fasilitas Kamera
dan MMS serta
pengukuran dan pengujian alat. Alat yang dirancang ini memiliki dua sensor, satu
buah mikrokontroler, dan satu buah handphone.
Kata Kunci : SMS, MMS, Sensor, Alarm, Getway.

A. PENDAHULUAN
Kehidupan manusia sangat penuh
dengan aktifitas, adakalanya karena
kesibukan yang diakibatkan oleh
aktifitas
kesehariannya,
manusia
merasa kerepotan untuk melakukan

beberapa pekerjaan sekaligus. Seiring
dengan
perkembangan
ilmu
pengetahuan, terutama di bidang
elektronik dan teknologi informasi,
otomatisasi perangkat atau peralatan
merupakan salah satu jawaban yang
paling tepat untuk mengatasi masalah
tersebut.
Sekarang
ini kita bisa
melihat tindak kriminal yang sering
terjadi seperti pencurian baik di rumah

ataupun di tempat-tempat lain yang bisa
menjadi sasaran. Melihat permasalahan
tersebut
penulis merancang suatu
otomatisasi

alat
yang
akan
menghubungkan jasa ponsel yang akan
dikontrol
oleh
mikrokontroler.
Melalaui
ponsel
kita
bisa
berkomunikasi
jarak jauh dengan
mudah dan dapat dibawa kemana saja,
karena bentuk dan ukurannya yang
kecil. Selain itu, ponsel juga memiliki
beragam fasilitas seperti; short message
service (sms), multimedia message
service (mms), kamera, ringtones, dan
lain sebagainya. Dalam dunia teknologi

segala upaya dilakukan dengan
membuat berbagai macam penemuan
guna membuat suatu sistem yang baru

Jurnal Logika Edisi 1 Volume 1 Bulan Januari Tahun 2010

7

dan semakin mempermudah kerja
sistem tersebut. Sistem pengendali
peralatan yang berkembang saat ini
adalah sistem untuk rumah, perkantoran
dan tempat-tempat lain. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) terutama dalam
teknologi
komputerisasi
dan
komunikasi, telah banyak penemuan
sistem-sistem

komputer
yang
memanfaatkan media komunikasi, yaitu
memanfaatkan fasilitas ponsel, yang
bertujuan
guna
memberikan
kemudahan dalam hal pekerjaan,
pengembangan dari sistem pengaman
rumah berbasis mms (Firdaus dan
Koselan, 2006).
Melihat perkembangan teknologi
tersebut, tentunya teknologi komputer
dan media komunikasi ini dapat kita
gunakan dalam pengembangan sistem
pengaman rumah, karena dalam sistem
yang sudah pernah ada masih belum
dapat memberikan jaminan keamanan
bagi rumah kita, walaupun telah
terpasang sistem keamanan, terkadang

kita sering curiga akan keadaan rumah
kita bila ditinggalkan dalam keadaan
kosong sampai berhari-hari. Dengan
menimbang permasalahan diatas, maka
penulis memanfaatkan sistem komputer
yang
dapat
dijadikan
sebagai
pengontrol pengaman rumah, dengan
memanfaatkan fasilitas ponsel yaitu
fasilitas short message service (sms),
dan multimedia message service (mms)
(Firdaus dan Koselan, 2006).
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Melihat latar belakang di atas,
maka dapat ditarik permasalahan dalam
penelitian ini yaitu:
1. Sistem keamanan rumah yang
belum terjamin.

2. Belum adanya sistem keamanan
rumah yang menggunakan ponsel.
3. Pemilik rumah akan merasa
khawatir jika rumahnya ditinggal
dalam keadaan kosong.

C. TUJUAN DAN MANFAAT
Adapun tujuan dari penelitian ini
dapat diuraikatn sebagai berikut:
1.
Menciptakan suatu alat yang bisa
menjaga keadaan rumah apabila
ditinggalkan oleh pemiliknya.
2.
Memudahkan pemilik rumah
untuk segera mengetahui atas apa
yang telah terjadi di rumahnya.
3.
Membuat Pemilik rumah bisa
langsung

mendapat
informasi
melalui kiriman sms dan mms yang
akan dikirim oleh alat.
Manfaat yang ingin di capai dalam
penelitian ini adalah :
1. Menjadikan sistem pengaman
rumah lebih terjamin lagi
keamanannya.
2. Mengembangkan penemuan sistem
Security yang telah ada saat ini.
3. Memberikan sumbangan bagi
perkembangan IPTEK.
D. MIKROKONTROLER
Mikrokontroler merupakan sebuah
sistem mikroprosesor lengkap yang
terkandung di dalam sebuah chip.
Mikrokontroler
berbeda
dari

mikroprosesor serba guna yang
digunakan didalam sebuah personal
komputer (PC), karena dalam sebuah
mikrokontroler umumnya telah berisi
komponen-komponen
pendukung,
seperti: prosesor, memory, dan I/O
(Ariyanto, 2006 b).
Mikrokontroler bisa juga disebut
sebagai bentuk mini dari sebuah
komputer, di dalamnya terdapat
komponen-komponen dasar yang juga
dimiliki oleh sebuah komputer desktop
biasa. Hanya saja karena dimensinya
sangat kecil maka semua tersedia dalam
jumlah yang terbatas. Namun dengan
segala keterbatasannya mikrokontroler
mampu menunjukkan unjuk kerja
mengagumkan
sehingga

dapat
digunakan untuk membantu aktifitas
manusia baik untuk aplikasi rumahan

Jurnal Logika Edisi 1 Volume 1 Bulan Januari Tahun 2010

8

maupun dalam industri skala besar Modul Sensor Pir (Passive Infrared
(Ariyanto, 2006 a).
Receiver)
PIR (Passive Infrared Receiver)
merupakan sebuah sensor berbasiskan
infrared.
PIR tidak memancarkan
apapun seperti IR LED. Sesuai dengan
namanya ‘Passive’, sensor ini hanya
merespon energi dari pancaran sinar
inframerah pasif yang dimiliki oleh
setiap benda yang terdeteksi olehnya.

Gambar 1. Mikrokontroler AT89S52
Benda yang bisa dideteksi oleh sensor
ini biasanya adalah tubuh manusia. Di
dalam sensor PIR ini terdapat bagianAssembler
Bahasa
pemrograman
tingkat bagian yang mempunyai perannya
rendah
(low
level
language). masing-masing, yaitu Fresnel Lens, IR
Tatabahasa yang digunakannya adalah Filter, Pyroelectric sensor, amplifier,
assembler. Bahasa assembler dikatakan dan I (Rifqy. S, 2008).
bahasa tingkat rendah karena notasinya
mendekati bahasa mesin.
Dengan F. PONSEL
menggunakan
sebuah
perangkat
Perkembanan teknologi seluler
tambahan, yaitu Linker, dokumen yang berkembang dengan cepat sekali,
berisi perintah-perintah tersebut bisa sehingga
fungsi
ponsel
bukan
diolah agar dapat dieksekusi. Bahasa digunakan sebagai komunikasi saja,
Assembler ini mampu menghasilkan dengan
tambahan-tambahan
fitur
program-program dengan ukuran cukup seperti Kamera Digital, Radio, LCD
kecil, mengingat cukup dekatnya berwarna dengan resolusi tinggi
bahasa ini dengan bahasa mesin. sehingga handphone menjadi perangkat
Karena itulah kebanyakan virus yang yang canggih dan pintar.
ponsel
menyerang dan menempel pada merupakan alat komunikasi Wireless
program dibuat dengan menggunakan yaitu komunikasi bergerak tanpa kabel
bahasa ini (Anonim, 2007).
yang dibilang dengan Mobile Divice.
Teknologi
Wireless
ini
telah
berkembang dengan pesat dalam satu
E. SENSOR
Sensor merupakan peralatan yang dekade terakhir ini.
Prinsip dari
digunakan untuk merubah suatu komunikasi Wireless ini menggunakan
besaran fisik menjadi besaran listrik kanal radio yang terpisah untuk
sehingga dapat dianalisa dengan berkomunikasi dengan cell site. Dengan
rangkaian listrik tertentu. Hampir melihat
teknologi
yang
sangat
seluruh peralatan elektronik yang ada berkembang dari ponsel, maka penulis
mempunyai sensor didalamnya. Pada juga akan memanfaatkan teknologi
saat ini, sensor tersebut telah dibuat tersebut dengan mengambil fungsi
dengan ukuran sangat kecil dengan kamera, dan media pengiriman mms
orde nanometer. Ukuran yang sangat yang nanti akan berguna dalam
kecil
ini
sangat
memudahkan pengiriman
gambar
dari
hasil
pemakaian dan menghemat energi.
pemotretan.
Berikut
adalah
penjelasan
mengenai dua sensor yang akan dipakai Nokia 3660
dalam penelitian ini;
Nokia 3660 merupakan ponsel yang
akan dipakai dalam pembuatan skripsi
ini, selain harganya terjangkau, ponsel

Jurnal Logika Edisi 1 Volume 1 Bulan Januari Tahun 2010

9

ini juga sudah mempunya fasilitas
kamera. Meskipun kameranya hanya
berkualitas VGA, namun dalam proses
pemotretan ponsel ini lumayan cepat
untuk bisa mengambil gambar serta
mengirimkan mms, karena disini
penulis lebih mengutamakan kecepatan
potret serta mengirim, agar supaya
pemilik rumah bisa cepat memperoleh
informasi atas apa yang terjadi
dirumahnya.

mendukung banyak mekanisme input
sehingga
memungkinkan
adanya
interkoneksi dengan berbagai sumber
dan tujuan pengiriman pesan yang
berbeda (Kadir. M, 2006). Dalam
penelitian ini sms berguna untuk
memberitahukan kepada pemilik rumah
apabila rumah dalam keadaan tidak
aman.

Multi Media Message Service (Mms)
Multi Media Services ( MMS )
adalah layanan khusus pada handphone
untuk mengrim data tidak hanya berupa
teks tetapi juga berupa gambar, video,
musik, dll. Tetapi layanan ini hanya
berlaku untuk handpone yang memiliki
layanan
tersebut.
Untuk
dapat
menggunakan
layanan
tersebut
harus
Gambar 2. Nokia 3660
menggunakan
handphone
yang
mengunakan layanan GPRS dan juga
Short Message Service (Sms)
Short message service (sms) adalah layanan MMS tersebut karena untuk
suatu fasilitas untuk mengirim dan mengirimnya memerlukan koneksi
menerima suatu pesan singkat berupa GPRS.
teks melalui perangkat nirkabel, yaitu
perangkat komunikasi telepon selular, G. ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipakai pada alat ini
dalam hal ini perangkat nirkabel yang
sebagai
berikut:
digunakan adalah telepon selular. Salah
satu kelebihan dari sms adalah biaya 1. Solder sebagai alat perekat kebel
ke papan rangkaian.
yang murah. Selain itu sms merupakan
2.
Gunting
sebagai pemotong kabel.
metode store dan forward sehingga
3.
Obeng
sebagai
pemutar sekrup.
keuntungan yang didapat adalah pada
saat telepon selular penerima tidak
Adapun bahan yang dipakai dalam
dapat dijangkau, dalam arti tidak aktif
pembuatan
alat ini sebgai berikut:
atau diluar service area, penerima tetap
1.
Satu
buah
mikrokontroler
dapat menerima sms apabila telepon
AT89S52.
selular tersebut sudah aktif kembali.
2.
Satu
buah papan PCB matrix
Sms menyediakan mekanisme untuk
3.
Satu
buah
travo
mengirimkan pesan singkat dari dan
4.
Sepuluh
buah
relay DC 12 v
menuju media-media wireless dengan
menggunakan sebuah Short Messaging 5. 10 buah transistor D313
Service Center (SMSC), yang bertindak 6. Dua buah regulator 7805,7812
sebagai
sistem
yang
berfungsi 7. Empat buah dioda IN 4002
menyimpan dan mengirimkan kembali 8. Dua buah resisitor 1k
pesan-pesan singkat. Jaringan wireless 9. Satu buah nokia 3660
menyediakan
mekanisme
untuk 10. Satu buah sensor passive infara red
menemukan station yang dituju dan 11. Satu buah sensor limit switch
mengirimkan pesan singkat antara 12. Satu buah fire alarm
SMSC dengan wireless station. Sms 13. Satu buah motor gear box DC
14. Kabel pita

Jurnal Logika Edisi 1 Volume 1 Bulan Januari Tahun 2010

10

H. PERANCANGAN HARDWARE
Pada perancangan perangkat keras
akan diuraikan berbagai parameter
komponen yang menunjang kerja
sistem. Dimana pada pembuatan sistem
ini dipergunakan rangkaian driver
motor, Interface I/O Mikrokontroler,
Rangkaian
Minimus
Sistem
Mikrokontroler AT89S52 yang akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Rangkaian driver motor
Rangkaian driver motor dan
kamera
digunakan
sebagai
penggerak.
Rangkaian
ini
merupakan penguat arus supaya
relay cukup mendapatkan arus
yang
dibutuhkannya,
maka
dipergunakan sebuah transistor,
dalam hal ini transitor D313.
Rangkaian relay ini pada dasarnya
adalah
sebuah
relay
yang
sistemnya
diatur
oleh
mikrokontroler. Pada skripsi ini
driver
difungsikan
untuk
mengaktifkan ponsel.
Penggerak relay kekanan diatur
oleh port B0, jadi jika port B0
mempunyai tegangan 5 volt atau
mempunyai logika 1 maka akan
membuat transistor ON. Port B1
mengaktifkan handphone.
2.

Interface I/O mikrokontroller
Perancangan
interface
mikrokontroler menggunakan PPI
8255 yang memiliki 3 Port I/O
yaitu Port A sebagai Output, Port
B sebagai Output, dan Port C
sebagai Input. Control Work PPI
8255 menentukan kerja sistem
dimana parameter-parameter yang
akan dikontrol harus disesuaikan
dengan alamat dari minimum
sistem mikrokontroler. Seperti
dilihat dibawah ini.

3.

Rangkaian
minimum
mikrokontroller 89S52

sistem

Rangkaian minimum sistem
mikrokontroler merupakan satu
kesatuan sistem yang tersusun dari
berbagai parameter antara lain :
CPU, Memori, dan perangkat I/O.
Hubungan antar parameter tersebut
memiliki fungsi yang dikendalikan
secara programmable dengan
bahasa Asembly.
Perencanaan
Perangkat
Lunak
Mikrokontroler
Dalam perancangan perangkat
lunak
mempergunakan
bahasa
assembly
melalui
mikrokontroler
sebagai sistem programmable. CPU,
Memori, dan I/O yang dirangkai dalam
satu chip merupakan parameter
pendukung
dalam
perancangan
perangkat lunak untuk menjalankan
sistem. Pernacangan perangkat lunak
mikrokontroler dapat meliputi berbagai
perencanaan antara lain:
1. Perencanaan alamat memori.
Dalam sistem ini, secara umum
memori terbagi menjadi dua yaitu
memori program dan memori data.
Memori data memanfaatkan RAM
internal yang dimiliki oleh
mikrokontroler 89S512 dengan
kapasitas 128 Byte, karena pada
rancang
bangun
ini
tidak
membutuhkan memori data yang
besar, hal tersebut disebabkan
kapasitas yang dimiliki oleh RAM
internal
telah
mencukupi.
Sedangkan untuk memori program
dibutuhkan EPROM. Pada rancang
bangun ini digunakan EPROM
2864 yang memiliki kapasitas 8
Kbyte oleh karena kapasitas
tersebut telah mencukupi untuk
penyimpanan
keseluruhan
program, alamat internal RAM
yang digunakan yaitu : alamat 00H
– 1FH adalah register bank.
2. Perencanaan alamat input/output.
Perencanaan
alamat
input/output pada rancang bangun
ini perlu dilakukan sebelum pada

Jurnal Logika Edisi 1 Volume 1 Bulan Januari Tahun 2010

11

tahap pembuatan perangkat lunak
ataupun perangkat keras maupun
perangkat lunak pada tahap
pembuatan. Sehingga pada tahap
penggabungan perangkat keras dan
perangkat lunak diharapkan sistem
pengendali dapat berjalan sesuai
dengan
apa
yang
telah
direncanakan.
Pengoperasian
sistem
ini
memerlukan
suatu
sistem
perangkat lunak yang mampu
mengontrol seluruh operasi sistem.
Pembuatan perangkat lunak yang
digunakan untuk pengoperasian
sistem ini harus disesuaikan
dengan karakteristik dari sistem
dan berpedoman pada prosesor
yang digunakan. Prosesor yang
digunakan adalah mikrokontroller
89S52,
sehingga
bahasa
pemogramannya
menggunakan
bahasa assembler yang mengikuti
kaidah yang ada pada bahasa
pemograman
mikrokontroler
89S52.
A=01H dalam diagram alir
adalah Akumulator atau register
untuk menyimpan data diperoleh
dari input yang dihubungkan pada
PPI I/O Port C bit ke 0 dengan
data 01H. Saat input Sensor
mendeteksi adanya objek akan
memberikan logika ”1” ke PPI.
3.

Rutin inisialisasi.
Pada saat sistem minimum
dihidupkan,
keadaan
port,
periperal
input-output
dan
periperal
pendukung
perlu
diinisialisasi agar dalam keadaan
siap digunakan. Proses inisialisasi
tersebut
meliputi
port
1,
mikrokontroler, mode kerja PPI,
LCD.

Gambar 3. Alur Proses Sistem
Dari alur proses sistem di atas,
maka dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Gerakan
Yang dimaksud di sini adalah
gerakan
manusia/objek
yang
melintasi sistem.
2. Sensor
Parameter pendeteksi gerakan, jika
ada gerakan melintasi sensor,
sensor langsung mengirim sinyal
ke mikrokontroler.
3. Mikrokontroler
Pusat pengendali sistem.
4. Alarm
Output yang langsung dikirimkan
mikro jika mendapat sinyal dari
sensor.
5. Driver
Adalah
penggerak
yang
mengotomatisasikan
gerakan
ponsel.
6. Motor
Sebagai alat pemutar ponsel untuk
mencari posisi sensor yang
terdeteksi.
7. Ponsel
Sebagai alat pemotret sekaligus
pengirim sms, dan mms .

I. ALUR PROSES SISTEM
Berikut merupakan gambaran J. PENGUJIAN DELAY
umum dari cara kerja sistem keamanan
PENGIRIMAN
rumah yang akan dirancang.

Jurnal Logika Edisi 1 Volume 1 Bulan Januari Tahun 2010

12

Untuk pengujian delay pada proses
pengiriman, akan aktif bila sensor
terdeteksi. Proses tersebut akan mulai
dengan pengiriman sms, pemotretan,
dan pengiriman mms yang otomatis
dilakukan oleh Driver Switch. Tabel
pengujian delay pengiriman dapat
dilihat pada tabel 1

Tabel 4.5. Pengujian delay pengiriman

langsung penekanan tombol nafigasi
kiri sebagai tombol untuk membuka
menu kamera dan terus ke joystick
tengah untuk memotret kemudian ke
tombol nafigasi kiri untuk mencari
menu kirim dengan penekanan tombol
joystick bawah sebanyak 2 kali dan
tombol joystick kanan untuk masuk ke
pesan multimedia.
Setelah terbuka
maka kembali penekanan tombol
nafigasi kiri untuk masuk ke modus
pengiriman dan kembali diteruskan ke
tombol joystick kanan untuk masuk ke
modus grup, dan yang terakhir tinggal
pengaktifan tombol send untuk segera
mengirimkan pesan gambar tersebut
(mms).
K. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat
dari hasil pembahasan pada bab-bab
sebelumnya sebagai berikut :
1. Sistem keamanan pada pintu dan
jendela rumah berjalan dengan baik
menggunakan
mikrokontroler
sebagai pengontrol utama dari
peralatan sitem security kamera.
2. Ponsel yang digunakan adalah
ponsel bertipe nokia 3660, namun
demikian ponsel tipe lain juga dapat
digunakan, tapi harus ponsel yang
memiliki fasilitas kamera yang
tidak menggunakan blitz dan dapat
menerima sms dan mms.
3. Sensor pir dan limit swtch yang
digunakan dalam penelitian dapat
mendeteksi gerakan.

Proses dimulai dengan pengaktifan
tombol
cancel
2
kali
untuk
mengosongkan atau menutup semua
aplikasi
yang
aktif,
kemudian
pengaktifan tombol nafigasi kanan
sebagai pembuka pesan dan diikuti
tombol joystik bawah sebanyak 4 kali
untuk masuk ke menu draft yang
berisikan pesan yang akan dikirim,
kemudian untuk membuka pesan
tersebut diaktifkan tombol joystick
tengah dilanjutkan dengan tombol
DAFTAR PUSTAKA
nafigasi kiri untuk memberikan pilihan
pengiriman, dan tombol joystick kanan Anonim. 2007. Interfacing Komputer
untuk pindah ke menu grup yang telah
Dengan
Mikrokontroler.
tersimpan pilihan nomor – nomor
(23/01/2009 20:00).
ponsel yang akan dikirim, dan terakhir Ariyanto. 2006a. Belajar Dasar-Dasar
pengaktifan tombol send untuk
Mikrokontroler. Edisi Pertama.
mengirimkan sms, selanjutnya untuk
Salemba Infotek. Jakarta.
menutup modus pesan maka ditekan Ariyanto. 2006b. Teknik Antamuka
tombol nafigasi kanan sebanyak 2 kali
Mikrokontroler Dengan Komputer
untuk kembali ke modus siaga dan

Jurnal Logika Edisi 1 Volume 1 Bulan Januari Tahun 2010

13

Berbasis Delphi. Edisi Pertama.
Salemba Infotek. Jakarta.
Firdaus dan Koselan. 2006. Aplikasi
Pengaman Rumah Menggunakan
Handphone.
[http://
www.mikroelektronika.co.yu].
(02/01/2009 12:13 PM).
Kadir, M. 2006. Belajar Reparasi
Ponsel Untuk Pemula. Andi.
Yogyakarta.
Rifqy, S. 2008. Cara Kerja Sensor PIR.
[Rifqy Blog.htm]. (29/01/2008
15.30 PM).

Jurnal Logika Edisi 1 Volume 1 Bulan Januari Tahun 2010

14