BAB III METODE PENELITIAN - STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN BERIBADAH SISWA DI MI BAITURROHMAN NGUNUT TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah salah satu bagian yang penting dalam sebuah
penelitian, berupa cara yang dapat digunakan untuk memperoleh jawaban atas
suatu penelitian. Pendekatan penelitian yang terdapat dalam metode
penelitian digunakan sebagai pijakan dalam melaksanakan serangkaian
kegiatan penelitian. Pemilihan pendekatan dalam penelitian haruslah diikuti
secara konsisten dalam setiap proses penelitian dari awal hingga akhir, agar
memperoleh hasil yang maksimal dan sesuai dengan maksud dari penelitian
tersebut.
Berdasarkan fokus dan tujuan penelitian, maka penelitian ini
merupakan kajian yang mendalam guna memperoleh data yang lengkap dan
terperinci. Untuk itu peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
penelitian deskriptif kualitatif menurut Best, Seperti yang dikutip Sukardi
adalah

metode

penelitian


yang

berusaha

menggambarkan

dan

menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya.1 Demikian prastya
mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang
menjelaskan fakta apa adanya.2

1

Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan :Kompetensi Dan Prakteknya, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2005), hal. 157.
2
Prastya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori Dan Pandun Praktis
Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa Dan Penelitian Pemula, (Jakarta: STAIN,1999), hal. 59.


45

46

Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang
status gejala pada saat penelitian dilakukan. Adapun tujuan penelitian
deskriptif menurut Arif Furchan adalah untuk melukiskan variabel atau
kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi.3 Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif, dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan
angka-angka, akan tetapi berupa kata-kata atau gambaran. Data yang
dimaksud berasal dari wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi,
dan lainnya. 4
Oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif
sesuai yang telah direncanakan. Seperti yang disampaikan Bogdan “Penelitian
ini menggunakan rancangan studi kasus, tujuan utama studi kasus untuk
memahami secara menyeluruh suatu kasus. Studi kasus juga berusaha
mendiskripsikan suatu latar, suatu obyek atau suatu peristiwa tertentu secara
mendalam. Sesuai dengan tema yang peneliti bahas, penelitian ini
menggunakan penelitian lapangan, dilakukan langsung di lapangan yaitu di

MI Baiturrohman Ngunut Tulungagung untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan. Peneliti mengadakan pengamatan tentang fenomena dalam suatu
keadaan yang alamiah.

3

Arif Furchan, Pengantar penelitian dalam Pedidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, ),

4

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian ..., hal. 11.

hal. 15.

47

B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat di mana peneliti melakukan sebuah
penelitian. Pemilihan lokasi atau site selection berkenaan dengan penentuan
unit, bagian, kelompok, dan tempat dimana orang-orang terlibat di dalam

kegiatan atau peristiwa yang ingin diteliti.5
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI baiturrohman
Tulungagung Peneliti merasa MI baiturrohman

Ngunut

Ngunut Tulungagung

menarik untuk dijadikan bahan penelitian proposal dan merupakan salah satu
MI di kabupaten Tulungagung bagian Timur, tepatnya berada di Jl.Gilang,
Ngunut Tulungagung. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – April 2018 .
Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut dilatar belakangi oleh
beberapa pertimbangan atas dasar kekhasan, kemenarikan, keunikan dan
sesuai dengan topik dalam penelitian ini yaitu :
1. MI Baiturrohman merupakan MI yang aktif mengikuti kegiatan baik di
bidang akademik maupun non akademik yang diselenggarakan oleh
kementrian Agama RI.
2. MI ini memiliki siswa yang aktif mengikuti kegiatan yang di agendakan
oleh MI baik itu yang bersifat keagamaan maupun kenasionalan.
3. MI ini merupakan salah satu madrasah tingkat menengah dan mampu

berprestasi di tingkat nasional baik dari segi akademik maupun non
akademik dan juga sangat mempunyai banyak siswa yang berasal dari
keluarga yang berbeda latar belakang.
5

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2013), hal. 102.

48

4. MI merupakan lokasi penelitian yang sesuai dengan judul yang peneliti
tulis, sehingga layak untuk dijadikan tempat untuk penelitian. Di
samping lokasinya yang mudah untuk dijangkau karena berada
dikawasan tulungagung.
Dalam memilih lokasi penelitian, peneliti mencari lokasi yang sesuai
dengan penelitian ini beserta ketertarikan pada suatu kelebihan yang ada
dilokasi tersebut yang merupakan sebuah fenomena yang ada dalam dunia
pendidikan saat ini. Alasan yang membuat peneliti tertarik mengadakan
penelitian di MI Baiturrohman Ngunut Tulungagung karena salah satu guru
PAI yang ada di MI Baiturrohman Ngunut sesuai dengan syarat guru

profesional. Selain itu guru PAI dalam mengajar tegas, berwibawa dan siswa
banyak yang patuh, siswa pun belajar dengan sungguh-sungguh.
Selain itu para siswa MI Baiturrohman Ngunut Tulungagung juga
dibekali dengan berbagai ketrampilan atau kegiatan ekstrakurikuler
diantaranya adalah membaca surat ar-rahman, kosa kata inggris, kosa kata
jawa, kosa kata arab, asmaul husna, yasinan, khotmil qur’an. Yang nantinya
setelah lulus menjadi sumber daya manusia yang handal dan patut
dibanggakan, sekaligus mampu berkompetensi dengan situasi lokal maupun
global dan menjadi manusia yang berakhlakul karimah. Kegiatan lain adalah
siswa juga dibimbing dengan baik terkait tentang pendidikan keagamaan. Hal
ini terbukti dengan sebelum pelajaran dimulai siswa dibiasakan untuk
membaca surat arrahman dan membaca asmaul husna dikelas secara bersamasama, pada waktu istirahat dilakukannya sholat dhuha berjamaah, dan yang

49

paling menarik di MI Baiturrohman Ngunut Tulungagung ini khotmil qur’an
dengan sistem qiro’ati. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2018

C. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian ini terjadi pada saat sebelum

observasi dan saat wawancara. Untuk mengumpulkan data sebanyakbanyaknya peneliti terjun langsung ke lapangan penelitian. Dalam penelitian
kualitatif ini kehadiran peneliti di lapangan sangat dibutuhkan guna
memperoleh data sebanyak mungkin dan mencari keabsahan dari data yang
diperoleh.
Dalam penelitian kualitatif, pengamatan berperan serta pada dasarnya
berarti mengandalkan pengamatan dan mendengarkan secermat mungkin
sampai pada yang sekecil-kecilnya6. Karenanya peneliti di lapangan sangat
mutlak hadir atau terjun langsung dalam melakukan penelitian. Berkenaan
dengan hal tersebut, dalam mengumpulkan data peneliti berusaha
menciptakan hubungan yang baik dengan informan yang menjadi sumber
data agar data-data yang diperoleh betul-betul valid.
Jadi kehadiran peneliti selain sebagai pengumpul data juga sebagai
instrumen. Dalam instrumen penelitian, peneliti juga dibantu oleh pertanyaan
wawancara dan alat dokumentasi. Kehadiran peneliti tersebut mulai dari studi
pendahuluan, kemudian mengirim surat ijin penelitian kepala sekolah MI

6

hal. 117.


Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002)

50

baiturrohman Ngunut Tulungagung, hingga yang terakhir peneliti melakukan
penelitian di lembaga tersebut.

D. Data dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian merupakan salah satu bagian penting
dalam penelitian. Pentingnya data untuk memenuhi dan membantu
serangkaian permasalahan yang terkait dengan fokus penelitian. Yang
dimaksud dengan sumber data adalah di mana data diperoleh.

Penulis

mengumpulkan semua data yang kemudian disajikan dalam skripsi sebagai
usaha gabungan antara dari apa yang dilihat dan apa yang didengar, yang
kemudian dicatat secara rinci tanpa ada sesuatu yang ditinggalkan sedikitpun,
juga agar data-data yang ada menjadi valid (dapat dipertangungjawabkan).
Dalam penelitian ini ada dua sumber data, yaitu:

1. Primer
Data primer adalah data yang didapat langsung dari subyek penelitian
dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung
pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari . Data primer berupa opini
subyek (orang) secara individual dan secara kelompok hasil observasi
terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan dan hasil pengkajian. Data
primer bisa didapat melalui survey dan metode observasi.
2. Sekunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung (melaui media perantara/ diperoleh dan dicatat oleh pihak

51

lain). Data sekunder umumnya berupa bukti catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Dalam penelitian ini, sumber data meliputi tiga unsur, yaitu :
a) People (orang), yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa
jawaban lisan melalui wawancara. Pada penelitian ini penulis
merekam pengakuan-pengakuan dari nara sumber.
b) Place (tempat), yaitu sumber data yang menyajikan data berupa

keadaan diam dan bergerak. Diam misalnya ruangan, dan
kelegkapan sarana dan prasarana, bergerak misalnya laju kendaraan.
Data-data yang dihasilkan berupa rekaman gambar (foto).
c) Paper (kertas), yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda
berupa huruf, angka, gambar, atau smbol-simbol lain, yang untuk
memperolehnya diperlukan metode dokumentasi yang berasal dari
kertas-kertas (buku, majalah, dokumen, arsip, dan lain-lain), papan
pengumuman, papan nama, dan sebagainya.
Untuk memperoleh informasi yang lebih jelas secara langsung dari
pihak-pihak yang peneliti anggap kompeten dan mengetahui seluk beluk
tentang MI Baiturrohman Ngunut Tulungagung maka peneliti juga akan
menggali data dari informan atau responden. Informan adalah orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian. Sedangkan responden adalah orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis maupun lisan.

52

Sumber data berupa kata-kata dalam penelitian ini diperoleh melalui
wawancara


dengan

orang-orang

yang

dapat

dipercaya

kevalidan

informasinya, seperti guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Data ini dicatat
secara tertulis dan menggunakan alat bantu perekem, setiap kali peneliti
mengadakan wawancara di lapangan. Sedangkan sumber data berupa
tindakan diperoleh peneliti dengan mengamati langsung proses pembelajaran
di MI Baiturrohman Ngunut Tulungagung.

E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.7
Dalam usaha mengumpulkan data, peneliti berusaha mencari informasiinformasi yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, baik
berupa

pendapat,

fakta-fakta

maupun

dokumentasi.

Adapu

metode

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti ada tiga metode, yaitu
observasi, wawancara dan dokumentasi.

7

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV Alfabeta, 2003), hal. 61.

53

1. Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap fenomena yang
diteliti. Sebagai alat pengumpulan data, observasi langsung akan
memberikan sumbangan yang sangat penting dalam penelitian deskriptif,
jenis informasi tertentu dapat diperoleh dengan baik melalui pengamatan
langsung oleh peneliti. Bila informasinya mengenai aspek-aspek obyek
atau benda-benda mati, maka prosesnya relatif sederhana, dan boleh jadi
hanya terdiri dari langkah mengklasifikasi, mengukur atau menghitung.
Tetapi bila prosesnya menyangkut tingkah laku manusia, maka proses
tersebut menjadi jauh lebih kompleks.8 Observasi digunakan untuk
memperoleh data hasil belajar siswa dalam kegiatan siswa di sekolah. Jadi
teknik observasi ini lebih dapat terpercaya karena peneliti langsung
melihat atau melakukan pengamatan sendiri.

2. Metode Wawancara (interview)
Metode interview merupakan metode pengumpulan data dengan
jalan Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan
berlandaskan kepada tujuan penelitian.9 Melalui teknik wawancara,
peneliti bisa merangsang responden agar memiliki wawasan pengalaman

8

Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: usaha nasional,1982),

9

Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II.( Yogyakarta: Andi Offset, 1991) hal.193.

hal. 204.

54

yang lebih luas. Dengan wawancara juga, peneliti dapat menggali soal-soal
penting yang belum terpikirkan dalam rencana penelitiannya.10
Akan tetapi perlu diingat bahwa wawancara harus dipersiapkan
secara matang dan mempunyai daftar pertanyaan sebelum mengajukan
pertanyaan kepada narasumber. Metode ini digunakan peneliti untuk
mewawancarai guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang strategi guru
pendidikan agama islam (PAI) dalam menumbuhkan kesadaran beribadah
siswa di MI baiturrohman Ngunut Tulungagung.

3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengambil dokumen yang ada atau mencari data mengenai hal-hal yang
variabel yang berupa catatan, traskrip, buku atau surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, legger dan sebagainya.11
Dalam pelaksanaannya di MI Baiturrohman Ngunut Tulungagung
dokumentasi yang akan dicari peneliti diantaranya data sejarah berdirinya
MI, visi dan misi sekolah, sarana dan prasarana sekolah, serta dokumen
lainnya.

10

Ibid., hal. 213.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian. (Suatu Pendekatan dan Praktek), (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2003) hal. 120.
11

55

F. Teknik Analisis Data
Analisis data dapat didefinisikan sebagai proses penelaah, pengurutan,
dan pengelompokan data dengan tujuan untuk menyusun hipotesis kerja dan
mengangkatnya menjadi kesimpulan atau teori sebagai temuan penelitian12.
Analisis data kualitatif yaitu analisis data yang diperoleh berbentuk
kalimat-kalimat dan aktivitas-aktivitas siswa dan guru. Model analisis yang
digunakan oleh (Milles dan Huberman) yaitu: (1) Reduksi data, (2) Penyajian
data, dan (3) Menarik kesimpulan.
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan dan pemusatan perhatian
penelitian melalui seleksi yang ketat terhadap fokus yang akan dikaji lebih
lanjut, penajaman fokus, pembuatan ringkasan hasil pengumpulan data,
pengorganisasian data sehingga siap untuk dianalisis lebih lanjut begitu
selesai melakukan pengumpulan data secara keseluruhan. 13 Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang jelas dari data
tersebut, sehingga peneliti dapat membuat kesimpulan yang dapat
dipertanggung jawabkan.
b. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan
data. Dalam penelitian kualitataif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.
12

Tholchah Hasan, Metodologi Penelitian Kualitatif Tinjauan Teoritis dan Praktis.

(Malang: Universitas Islam Malang, 2003), hal.163.
13

Ibid, hal. 171.

56

Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
c. Penarikan Kesimpulan (Conclision Drawing/Verification)
Penarikan kesimpulan adalah memberikan kesimpulan terhadap hasil
penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup pencarian makna data
serta memberi penjelasan. Verifikasi data dalam penelitian kualitatif ini
dilakukan secara terus menerus sepanjang roses penelitian berlangsung.
Verifikasi

tersebut

merupakan

validitas

dari

data

yang

disimpulkan.Selanjutnya dilakukan kegiatan verivikasi, yaitu menguji
kebenaran, kekokohan, dan kecocokan makna-makna yang muncul dari
data.Setiap kesimpulan senantiasa terus dilakukan verifikasi selama
penelitian berlangsung.14
Secara aplikatif, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
analisis data model dari Milles dan Huberman yaitu dengan cara pertama
mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

G. Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari
konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reabilitas menurut versi
“positivisme” dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, criteria dan
paradigmanya sendiri. Pengecekan keabsahan data merupakan pembuktian
bahwa apa yang telah diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang
14

Ibid., hal.171-172.

57

sesungguhnya ada dalam data kenyataan, dan apakah penjelasan yang
diberikan sesuai dengan apa yang sebenarnya ada atau terjadi. Ada 3 cara
yang dilakukan peneliti untuk mengecek keabsahan data tersebut, diantaranya
adalah:

1. Ketekunan atau Keajegan Pengamat
Keajegan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi
dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan
atau tentatif. Mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak
dapat.15 Dengan ketekunan pengamatan ini, peneliti dapat melakukan
kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak dan peneliti
dapat melakukan kembali apakah data yang akurat dan sistematis tentang
apa yang diamati.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan ketekunan pengamatan
dengan melaksanakan beberapa hal diantaranya: meneliti kebenaran
dokumen yang didapatkan, meneliti data yang didapatkan baik dari hasil
wawancara, observasi dan hasil dokumentasi, selanjutnya mencatat dan
mengumpulkan dengan sedetail-detailnya yang berhubungan dengan fokus
penelitian.

15

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., hal.329.

58

2. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.16
Menurut Denzin dalam bukunya Lexy J. Meleong Teknik
Triangulasi ada empat macam, yaitu triangulasi dengan sumber, triangulasi
dengan metode, triangulasi dengan penyidik dan triangulasi dengan teori.17
Dari keempat teknik triangulasi tersebut dalam penelitian ini yang
digunakan peneliti adalah triangulasi dengan sumber.
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai
dengan jalan:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara;
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakannya secara pribadi;
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu;
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang
berpendidikan
pemerintahan;
16

Ibid., hal. 330.

17

Ibid., hal. 330-331.

menengah

atau

tinggi,

orang

berada,

orang

59

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
Jadi pelaksanaannya MI baiturrohman

Ngunut Tulungagung ini

nanti peneliti membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara serta data dari dokumentasi yang berkaitan. Dengan demikian
apa yang diperoleh dari sumber yang bisa teruji kebenarannya bila
dibandingkan data yang sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang
berbeda.

3. Pengecekan Sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau
hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan
sejawat.18 Pengecekan sejawat ini dilakukan peneliti dengan cara
mendiskusikan hasil penelitian tersebut dengan dosen pembimbing atau
teman-teman mahasiswa lainnya yang juga mengadakan penelitian
kualitatif juga. Hal ini dilakukan peneliti agar peneliti mendapatkan
masukan-masukan yang positif dari dosen ataupun rekan lainnya.

18

Ibid. hal. 332.

60

H. Tahap-Tahap Penelitian
1. Tahap Pra Lapangan
a. Memilih lapangan, dengan pertimbangan bahwa MI baiturrohman
Ngunut Tulungagung merupakan obyek yang tepat untuk pelaksanaan
penelitian.
b. Mengurus surat izin penelitian ke kantor Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Tulungagung.
c. Kegiatan berikutnya dalam tahap ini, peneliti datang ke tempat
penelitian menemui kepala sekolah untuk mengajukan surat penelitian
guna minta izin melakukan penelitian di MI baiturrohman Ngunut
Tulungagung.
2. Tahap pekerjaan lapangan.
a. Mengadakan observasi langsung ke MI baiturrohman
Tulungagung

dengan

melibatkan

beberapa

informan

Ngunut
untuk

memperoleh data.
b. Memasuki lapangan, dengan mengamati berbagai fenomena proses
pembelajaran

dan

wawancara

dengan

beberapa

pihak

yang

bersangkutan, yaitu guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang
berkompeten dengan rencana penelitian, sehingga peneliti dapat
melaksanakan penelitian dengan mudah.
c. Berperan serta sambil mengumpulkan data.

61

3. Tahap penyelesaian
Penyelesaian merupakan tahap akhir dari sebuah penelitian. Data
yang sudah diolah, disusun, disimpulkan, diverifikasi selanjutnya disajikan
dalam bentuk penulisan laporan penelitian berdasarkan hasil data yang
diperoleh. Kemudian peneliti melakukan member cek, agar penelitian
mendapat kepercayaan dari informan dan benar-benar valid. Langkah
terakhir yaitu penulisan laporan penelitian yang mengacu pada penulisan
skripsi IAIN Tulungagung.