PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MELANJUTKAN STUDI PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MELANJUTKAN STUDI PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI ( STUDI KASUS PADA MAHASISWA AKUNTANSI TINGKAT AKHIR UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA )

Oleh :

RISHA DEVANI 232008105

KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan – persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAN STUDI

: AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Jalan Diponegoro 52 -60

:(0298) 321212, 311881

Telex 322364 ukswsa ia Salatiga 50711 - Indonesia

Fax. (0298) -3 21433

PERNYATAAN KEASLIAN KERTAS KERJA SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama

: RISHA DEVANI

NIM

: 232008105

Program Studi : AKUNTANSI

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi, Judul

: Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi dalam Melanjutkan Studi Pascasarana Magister.

Pembimbing : M.I MITHA DWI RESTUTI, SE.,M.Si.,CMA Tanggal di uji

: 19 Juni 2015

adalah benar-benar hasil karya saya. Didalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah - olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah - olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 19 Juni 2015

Yang memberi pernyataan,

RISHA DEVANI

SARIPATI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan bukti empiris tentang pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam melanjutkan studi pascasarjana Magister Akuntansi. Penelitian ini menggunakan 127 mahasiswa jurusan akuntansi UKSW S1 yang masih aktif skripsi hingga Tahun Akademik 2013/2014. Sampel diperoleh dengan metode non probability sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian terdahulu oleh Widyastuti, dkk (2004) yang berisi 35 item pertanyaan dan dianalisis dengan menggunakan analisis Regresi Linear Berganda. Hasil Penelitian adalah sebagai berikut: (1) Motivasi Kualitas mempengaruhi minat respoden untuk melanjutkan studi pascasarjana Magister Akuntansi, (2) Motivasi Karir juga mempengaruhi minat respoden untuk melanjutkan studi pascasarjana Magister Akuntansi, (3) Motivasi ekonomi tidak dapat mempengaruhi minat respoden untuk melanjutkan studi pascasarjana Magister Akuntansi.

Kata kunci : motivasi, minat, magister akuntansi

ABSTRACT

This research aimed to knowing and giving a empirical evidence about the effect of quality motivation, career motivation, economic motivation from the interest of economic students to continuing their study at a Master s Degree of Accounting. This research uses 127 university student of UKSW Graduate Program are still active until the Academic Year 2013/2014. The sample was obtained with non probability sampling method. The data using a questionnaire that was adopted from the previous research by Widyastuti, dll (2004) which contains 35 items of questions and analyzed using Multiple Linear Regression analysis. Results: (1) Motivation Quality affect the interest of the respondent to pursue graduate study Master of Accounting, (2) Career Motivation also affect the interest of the respondent to pursue graduate study Master of Accounting, (3) Motivation can not affect the economic interest of the respondent to pursue graduate study Master of Accounting. This can be seen on average descriptive data.

Keywords : Motivation, interest, master accounting

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala rahmat dan berkat yang tidak pernah berkesudahan dan yang tidak akan pernah meninggalkan penulis dalam lindungan-Nya sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan kertas kerja yang berjudul “ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MELANJUTKAN STUDI PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI ”. Kertas kerja ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Kertas kerja ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi mahasiswa akuntansi UKSW untuk melanjutkan studi Magister Akuntansi.

Dalam penyusunan kertas kerja ini tidak jarang penulis menemukan beberapa hambatan, namun banyak pihak-pihak yang telah membantu dan mendorong penulis untuk tetap semangat dalam pengerjaan penulisan kertas kerja ini hingga selesai.

Penulis menyadari kertas kerja ini jauh dari sempurna, untuk itu segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan guna untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik dan bermanfaat bagi para pembaca.

Akhir kata semoga kertas kerja ini dapat berguna untuk kehidupan yang lebih baik lagi.

Salatiga, Juni 2015

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan kertas kerja ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi penulis. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. M.I Mitha Dwi Restuti, SE., M.Si., CMA selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberi masukan maupun kritik yang bermanfaat bagi penulis sehingga penulisan kertas kerja ini dapat terselesaikan.

2. Bapak Usil Sis Sucahyo, SE., MBA selaku Kaprogdi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

3. Bapak Hari Sunarto, SE., MBA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar dan bagian TU Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang sudah memberikan pengajaran dan ilmu selama masa studi kepada penulis.

5. Untuk keluargaku tercinta Ayah, Mami, Mbak Rena, Mas Dolly, Mbak Rishma, Jordan yang selama ini tak henti – hentinya untuk mendukung dan berdoa untuk penulis.

6. Teman – teman seperjuangan FEB angkatan 2008.

7. Teman – teman terdekat ( Kak Tineke, Kak Yessy, Kak Nely, Ko Albert, Yola, Asta, Ivone, Bias, Lukas, Giman, Gerry, Cindy, Adelia, Tanty, Nina, Irene, Dewi, Shinta, Edi, Kak Vicky ) dan yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu terima kasih atas bantuannya dan kebersamannya selama kuliah.

8. Seluruh pihak - pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah berperan serta dalam penyelesaian kertas kerja ini.

Salatiga, Juni 2015 Penulis

PENDAHULUAN Latar Belakang

Dalam penyelesaian pendidikan sarjana, banyak pilihan yang akan ditempuh untuk melanjutkan kehidupan selanjutnya baik itu melanjutkan studi atau langsung bekerja. Bagi mereka yang ingin meningkatkan kualitas diri dan gemar belajar akan lebih baik untuk menempuh studi lanjut maupun mengikuti ujian sertifikasi-sertifikasi dalam bidangnya. Untuk mencapai berbagai profesi dibidang akuntansi diperlukan pendidikan setelah S1 akuntansi. Apabila ingin menjadi dosen atau peneliti maka diwajibkan untuk melanjutkan studi S2, apabila ingin menjadi auditor atau konsultan pajak harus menempuh ujian PPAk (Pendidikan Profesi Akuntansi) dan Brevet Pajak, apabila menginginkan menjadi seorang akuntan publik harus memiliki kualifikasi berpraktek mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak profesional (USKP) dan ujian CIA/CISA (Certified Internal Auditor/Certified Information System Audit) sebagai seorang auditor yang profesional, dan untuk ujian profesi (CPA,BKP,CIA/CISA,CMA,CFE,dll) sebaiknya diambil setelah memiliki pengalaman bekerja dibidang masing-masing minimal masa kerja 2-3 tahun.

Pendidikan Strata Dua (S2) bidang Akuntansi yakni Magister Akuntansi (M.Ak) dapat dijalani selama 16 s/d 20 bulan sedangkan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) dapat dijalankan hanya selama dua semester saja atau 12 bulan. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi para lulusan sarjana untuk melanjutkan studinya berdasarkan lamanya waktu studi yang akan mereka tempuh. Namun, magister akuntansi menjadi penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi karena magister akuntansi dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang yang profesional. Mengingat bahwa magister akuntansi sangat penting bagi mahasiswa akuntansi untuk memperoleh kualitas dan tunjangan karir yang bagus, maka bagi mahasiswa akuntansi

diperlukan motivasi dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti pendidikan magister Akuntansi, yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa tersebut. Hal ini tentunya juga akan dipengaruhi oleh berbagai motivasi lain, diantaranya adalah motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari motivasi –motivasi tersebut terhadap minat mahasiswa untuk melanjutkan studi magister akuntansi. Penelitian ini termotivasi oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widyastuti, dkk (2004) dan pernah dilakukan oleh beberapa peneliti juga namun ada perbedaan dari yang peneliti teliti yaitu pengambilan PPAk dengan magister akuntansi. Sehingga dari peristiwa tersebut dapat diperoleh motivasi terhadap minat setelah mendapatkan gelar sarjana untuk melanjutkan studi magister akuntansi. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan pengujian kembali tentang pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan magister akuntansi, dengan sampel mahasiswa akuntansi tingkat akhir yang sedang dalam proses skripsi di Universitas Kristen Satya Wacana (2013/2014).

LANDASAN TEORI

Menurut Widyastuti,dkk (2004), menyatakan bahwa motivasi sering kali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku didalam perbuaatannya yang mempunyai tujuan tertentu. Jenis-jenis motivasi antara lain:

a. Motivasi Kualitas Motivasi kualitas sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk memiliki dan menigkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar.

b. Motivasi Karir Motivasi karir adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya. Selain itu Widyastuti, dkk (2004) mengadaptasi dari Gittman dan McDaniel (1995) dalam Latief (2001) mengemukakan bahwa keefektifan suatu karir tidak hanya ditemukan oleh individu saja tetapi juga oleh organisasi itu sendiri yang terlihat dalam empat tahapan karir, yaitu:

1. Entry merupakan tahapan awal pada saat seseorang memasuki suatu lapangan pekerjaan atau organisasi.

2. Tahap pengembangan keahlian dan teknis.

3. Midcareer years yaitu suatu tahap dimana seseorang mengalami kesuksesan dan peningkatan kinerja.

4. Late career merupakan suatu tahap dimana kinerja seseorang sudah stabil.

c. Motivasi Ekonomi Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem pengendalian manajemen untuk memastikan bahwa segenap elemen karyawan dapat mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam berbagai bentuk, termasuk didalamnya financial reward atau penghargaan finansial. Samiaji, 2004 (dalam Widyastuti, dkk, 2004). Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau keadaan dalam c. Motivasi Ekonomi Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem pengendalian manajemen untuk memastikan bahwa segenap elemen karyawan dapat mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam berbagai bentuk, termasuk didalamnya financial reward atau penghargaan finansial. Samiaji, 2004 (dalam Widyastuti, dkk, 2004). Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau keadaan dalam

Minat

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012) mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu.

Menurut Widyastuti, dkk (2004) minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Dengan demikian dapat disimpulkan minat adalah suatu kondisi dimana adanya rasa ketertarikan atau keinginan akan suatu aktivitas, pekerjaan, objek yang berarti atau berharga bagi masing-masing individu.

Profesi Akuntansi

Secara garis besar akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut: (1) akuntan publik (Public Accountant); akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Kementrian Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen. (2) akuntan intern (Internal Accountant); akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari staf biasa Secara garis besar akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut: (1) akuntan publik (Public Accountant); akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Kementrian Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen. (2) akuntan intern (Internal Accountant); akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari staf biasa

pemeriksaan intern. (3) akuntan pemerintah (Government Accountant ); akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK). (4) akuntan pendidik; akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi. Seseorang berhak menyandang gelar akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: pendidikan sarjana jurusan akuntansi dari fakultas ekonomi perguruan tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar akuntan atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar akuntan.

Program Studi Magister Akuntansi

Program studi magister akuntansi dimaksudkan untuk turut serta menciptakan manajer dan pemimpin yang berkemampuan untuk mengolah dan memanfaatkan informasi akuntansi bagi pengambilan keputusan yang dapat mendorong peningkatan efisien dan efektivitas serta nilai organisasi. Pendidikan magister akuntansi menjadikan pemimpin yang inovatif dan persuasif dalam akuntansi dan profesi akuntan sebagai pilar utama bagi kemajuan dan keberhasilan organisasi melalui pengembangan dan implementasi governance, risk manajemen dan sistem pengendalian yang efektif. Materi pengajaran yang akomodatif dan responsif terhadap perkembangan terkini dari riset akademi, riset terapan, dan praktek profesi dibidang akuntansi, auditing dan governance. Akuntansi merupakan akuntansi yang sangat menentukan dalam proses Program studi magister akuntansi dimaksudkan untuk turut serta menciptakan manajer dan pemimpin yang berkemampuan untuk mengolah dan memanfaatkan informasi akuntansi bagi pengambilan keputusan yang dapat mendorong peningkatan efisien dan efektivitas serta nilai organisasi. Pendidikan magister akuntansi menjadikan pemimpin yang inovatif dan persuasif dalam akuntansi dan profesi akuntan sebagai pilar utama bagi kemajuan dan keberhasilan organisasi melalui pengembangan dan implementasi governance, risk manajemen dan sistem pengendalian yang efektif. Materi pengajaran yang akomodatif dan responsif terhadap perkembangan terkini dari riset akademi, riset terapan, dan praktek profesi dibidang akuntansi, auditing dan governance. Akuntansi merupakan akuntansi yang sangat menentukan dalam proses

PERUMUSAN HIPOTESIS Pengaruh Motivasi Kualitas terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti Magister Akuntansi.

Pendidikan menjadi salah satu tolak ukur seseorang ingin meningkatkan kemampuan dan kualitas diri dalam bidang profesinya. Menurut Widyastuti, dkk. (2004) yang menyatakan bahwa mutu lulusan dari penerapan kurikulum program S1 jurusan akuntansi yang berlaku saat ini dipertanyakan, lebih-lebih jika bekerja atau membuka kantor akuntan publik, kemampuan lulusan pada umumnya dipandang kurang memadai. Sehingga untuk meningkatkan kualitas diri seseorang dalam berkarir diperlukan motivasi kualitas diri masing-masing orang dalam pencapaian minat yang diinginkannya. Menurut Ariani, (2004) ada dua segi umum tentang kualitas yaitu, kualitas rancangan dan kualitas kecocokan. Semua barang dan jasa dihasilkan Pendidikan menjadi salah satu tolak ukur seseorang ingin meningkatkan kemampuan dan kualitas diri dalam bidang profesinya. Menurut Widyastuti, dkk. (2004) yang menyatakan bahwa mutu lulusan dari penerapan kurikulum program S1 jurusan akuntansi yang berlaku saat ini dipertanyakan, lebih-lebih jika bekerja atau membuka kantor akuntan publik, kemampuan lulusan pada umumnya dipandang kurang memadai. Sehingga untuk meningkatkan kualitas diri seseorang dalam berkarir diperlukan motivasi kualitas diri masing-masing orang dalam pencapaian minat yang diinginkannya. Menurut Ariani, (2004) ada dua segi umum tentang kualitas yaitu, kualitas rancangan dan kualitas kecocokan. Semua barang dan jasa dihasilkan

H 1 : Motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti magister akuntansi

Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti Magister Akuntansi.

Motivasi Karir yaitu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih baik dari sebelumnya. Karir merupakan suatu keahlian atau profesional seseorang di bidang ilmunya yang dinilai berdasarkan pengalaman kerja yang akan memberikan kontribusi kepada organisasi sehingga untuk meningkatkan keahlian dan profesionalisme seseorang diperlukan pendidikan yang mumpuni. Pilihan karir merupakan ungkapan diri seseorang akan kepuasan seseorang dalam dirinya yang telah menempuh pendidikan yang selama ini dijalaninya, karena pilihan karir menunjukkan motivasi seseorang, ilmu, kepribadian dan seluruh kemampuan yang dimiliki.

Seseorang yang menginginkan karir yang lebih baik seperti urutan –urutan posisi dalam suatu organisasi atau posisi jabatan yang tinggi diperlukan jenjang pendidikan yang tinggi pula. Kurikulum program M.Ak dirancang untuk menghasilkan manajer dan pemimpin yang inovatif dan persuasif dalam menjadikan akuntansi dan profesi akuntan sebagai pilar utama bagi kemajuan dan keberhasilan pencapaian visi dan misi organisasi melalui pengembangan dan implementasi governance, risk management dan sistem pengendalian yang efektif. Dilihat dari jenjang karir yang ingin ditempuh oleh masing-masing orang untuk menjadi yang terbaik dalam pilihan karir dihidupnya, meningkatkan motivasi seseorang dalam mengikuti program M.Ak.. Sehingga motivasi karir berpengaruh terhadap minat seseorang dalam pencapaian jenjang karir seseorang dalam hidupnya. Maka dari itu peneliti merumuskan hipotesis kedua, yaitu:

H 2 : Motivasi karir mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti magister akuntansi

Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti Magister Akuntansi.

Motivasi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai penghargaan finansial dan kemampuan ekonominya. Ariani, (2004) menyatakan bahwa salah satu penyebab menurunnya jumlah mahasiswa akuntansi selama kurun waktu 1995 hingga 1999 yang mencapai

23 % adalah akibat lebih rendahnya gaji awal pada profesi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dari penjelasan di atas motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Secara umum penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung. Penghargaan langsung dapat berupa pembayaran dari upah dasar atau gaji pokok, gaji dari lembur, pembagian dari laba. Sedangkan penghargaan tidak 23 % adalah akibat lebih rendahnya gaji awal pada profesi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dari penjelasan di atas motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Secara umum penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung. Penghargaan langsung dapat berupa pembayaran dari upah dasar atau gaji pokok, gaji dari lembur, pembagian dari laba. Sedangkan penghargaan tidak

H 3 : Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti magister akuntansi Berdasarkan pengembangan hipotesis diatas, maka dapat dirumuskan suatu model

penelitian seperti tampak pada gambar dibawah ini:

Motivasi Kualitas

H1

Motivasi Karir H2 Minat Mahasiswa

H3

Motivasi Ekonomi

Gambar 1 : Model Penelitian METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi S1 Universitas Kristen Satya Wacana yang masih aktif sampai tahun akademik 2013/2014.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dikarenakan adanya ciri –ciri tertentu yang penulis teliti dari penelitian ini, dengan teknik penarikan sampel convenience sampling alasannya sampel yang dipilih dengan pertimbangan yang lebih mudah dimana peneliti memilih sampel dari anggota populasi yang bersedia menjadi koresponden (Supramono dan Stami, 2003). Sampel yang dipilih adalah mahasiswa yang terdata di Badan Administrasi dan Registrasi yang sedang tahap skripsi pada tahun 2013/2014 dan bersedia untuk memberikan informasi yang menunjang data penelitian penulis. Jenis data yang diinginkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa jurusan akuntansi secara langsung oleh subjek penelitian mengenai motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa dalam melanjutkan pendidikan magister akuntansi setelah menempuh sarjana ekonomi. Kuesioner dalam penelitian ini berisi 35 item pertanyaan, dimana pertanyaan tersebut diadaptasi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widyastuti,dkk (2004). Untuk

mengetahui pengaruh motivasi kualitas (X 1 ), motivasi karir (X 2 ) dan motivasi ekonomi (X 3 ) terhadap minat (Y) dapat diketahui dengan menggunakan teknik analisis data statistika.

Tabel 1 : Indikator Empirik

Konsep Definisi Opersional

Indikator Empirik

1. Motivasi Dorongan seseorang yang 1. Mendapatkan pengetahuan tentang isu –isu kebijakan dan peraturan Kualitas

timbul dalam diri seseorang

akuntansi terkini

untuk mendapatkan dan 2. Meningkatnya pengetahuan terhadap perpajakan dan pengaruhnya meningkatkan ilmu

terhadap keputusan

pengetahuan serta 3. Meningkatnya pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis. kemampuan dalam bidang

4. Meningkatnya kemampuan analitis, decision making, dan problem yang ditekenuninya

solving.

sehingga dapat 5. Meningkatnya keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan melaksanakan tugas akuntansi untuk memecahkan masalah riil dalam kehidupan sehari dengan baik dan benar.

hari.

6. Meningkatnya kemampuan interpersonal seperti kemampuan bekerja sama dalam kelompok.

7. Meningkatnya pengetahuan dalam bidang keuangan.

tertulis.

9. Meningkatnya pengetahuan dalam akuntansi manajemen seperti penganggaran, penilaian kinerja, dan sebagainya. 10. Meningkatnya keahlian dalam praktik audit.

2. Motivasi Dorongan yang timbul dari 1. Meningkatnya kesempatan promosi jabatan. Karir

dalam diri seseorang untuk 2. Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang meningkatkan kemampuan

pendidikan.

pribadinya dalam rangka 3. Mampu menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan dengan mencapai karir yang lebih

baik.

baik dari sebelumnya. 4. Mendapatkan perlakuan profesional dari atasan, rekan, dan bawahan di lingkungan pekerjaan.

5. Meningkatnya kemampuan berprestasi di dalam pekerjaan. 6. Meningkatnya rasa profesionalisme dan kebanggaan terhadap

profesi akuntansi.

7. Meningkatnya rasa tanggung jawab pekerjaan dalam kaitannya dengan klien, rekan seprofesi, dan masyarakat secara umum.

8. Memperluas akses dan jaringan (network) dengan dunia kerja. 9. Mendapatkan pengetahuan terkini yang berkaitan dengan isu – isu

dunia kerja pada bidang profesi akuntansi.

10. Mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan peran dan tanggung jawab yang akan dimiliki ketika berada di tengah-tengah masyarakat.

3. Motivasi Dorongan yang timbul 1. Memperoleh pekerjaan dengan gaji jangka panjang yang besar. Ekonomi

dalam diri seseorang untuk 2. Memperoleh pekerjaan dengan fasilitas yang memadai, seperti meningkatkan kemampuan

mobil dan rumah dinas.

pribadinya dalam rangka 3. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan tunjangan keluarga. mencapai penghargaan

4. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan (diluar finansial terdiri atas

gaji pokok seperti honor) yang tinggi.

penghargaan langsung dan penghargaan tidak

5. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan kenaikan gaji setiap langsung.

periode tertentu.

6. Mendapatkan pekerjaan dengan starting salary atau gaji awal yang tinggi.

7. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan fasilitas opsi saham. 8. Mendapatkan pekerjaan yang memiliki kebijakan yang jelas dalam

pemberian gaji lembur.

9. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan program dana pensiun. 10. Mendapatkan pekerjaan yang memiliki bonus akhir tahun yang

besar.

4. Minat Keinginan yang didorong 1. Pendidikan M.Ak dapat membantu perkembangan profesi oleh suatu keinginan

akuntansi.

setelah melihat, mengamati 2. Pendidikan M.Ak dapat meningkatkan kualitas calon akuntan. dan membandingkan serta

3. Pendidikan M.Ak dapat membawa kesuksesan karir dalam profesi mempertimbangkan

Akuntansi.

dengan kebutuhan yang 4. Pendidikan M.Ak merupakan sarana untuk mendapatkan pekerjaan diinginkannya.

yang memberikan pembayaran finansial yang besar. 5. Setelah memperoleh gelar M.Ak akan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

Sumber: Widyastuti, dkk (2004)

Langkah-langkah dalam pengujian statistik yang digunakan penulis adalah :

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada daftar tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh daftar pertanyaan tersebut tersebut. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari akuntansi (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor variabel jawaban responden dengan total skor masing-masing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas akuntansi akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Teknik yang digunakan untuk mengukur validasi dengan uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nlai Corelated item-total Corelation.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan pengukuran One Shot dengan uji statistik Cronbach Alpha. Jika nilai Cronbach Alpha >0,6 maka variable tersebut dikatakan reliable (Ghozali, 2005).

3. Statistik Deskriptif

Untuk mendapatkan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian yaitu motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan minat maka disajikkan output statistik Untuk mendapatkan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian yaitu motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan minat maka disajikkan output statistik

4. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.

5. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Pengujian yang akan digunakan diantaranya yaitu dengan melihat tabel scatterplot. Kriteria tidak terjadi heteroskedatisitas pada model regresi adalah titik-titik pada grafik scatterplot menyebar dan tidak berada di satu garis lurus.

6. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Regresi berganda berguna untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y). Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti magister akuntansi. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y=a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3

Keterangan : Y

: Minat mahasiswa mengikuti magister akuntansi

a : Konstanta

b 1 :Koefisien motivasi kualitas

X 1 : Motivasi kualitas

b 2 : Koefisien motivasi karir

X 2 : Motivasi karir

b 3 : Koefisien motivasi ekonomi

X 3 : Motivasi ekonomi

Langkah Analisis

Langkah-langkah analisa yang dilakukan setelah memperoleh data berupa kuesioner yang telah diisi dalam penelitian ini adalah :

1. Mengadaptasi kuesioner yang diperoleh dari kuesioner penelitian sebelumnya.

2. Menyebar kuesioner ke Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan Akuntansi.

3. Mengumpulkan data dengan tabulasi.

4. Melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap data primer yang telah berhasil dikumpulkan.

5. Melakukan uji statistik deskriptif dan uji asumsi klasik.

6. Mengolah data dengan menggunakan alat analisa regresi linear berganda dan melakukan pengujian terhadap hipotesa-hipotesa penelitian.

7. Menganalisa hasil output dari pengolahan data primer.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Karakteristik responden digunakan untuk mengetahui gambaran tentang mahasiswa ekonomika dan bisnis progam studi akuntansi pada Universitas Kristen Satya Wacana yang terpilih sebagai responden. Karakteristik ini juga merupakan syarat data dalam kuesioner tersebut bisa diolah atau tidak. Berikut ini adalah hasilnya:

Tabel 2.1 Jumlah Kuesioner

1 Jumlah kuisioner yang disebar.

2 Jumlah kuisioner yang kembali.

3 Jumlah kuesioner yang tidak lengkap

4 Jumlah kuisioner yang bisa digunakan untuk olah data.

Sumber: olah data 2015

Beberapa karakteristik yang dapat diketahui adalah angkatan, jenis kelamin, penghasilan orang tua per bulan, pengetahuan mahasiswa bersangkutan mengenai pendidikan magister akuntansi, minat untuk melanjutkan studi pendidikan Magister Akuntansi (M.Ak) setelah lulus kuliah (apakah akan memilih menjadi akuntan atau tidak), dan keinginan mahasiswa setelah Beberapa karakteristik yang dapat diketahui adalah angkatan, jenis kelamin, penghasilan orang tua per bulan, pengetahuan mahasiswa bersangkutan mengenai pendidikan magister akuntansi, minat untuk melanjutkan studi pendidikan Magister Akuntansi (M.Ak) setelah lulus kuliah (apakah akan memilih menjadi akuntan atau tidak), dan keinginan mahasiswa setelah

Tabel 2.2 Karakteristik Responden

Data

Ketentuan

Jumlah Prosentase

Jenis Kelamin

Tidak Menjawab

Tidak Menjawab

67 53,2% Pekerjaan Orang Tua

Tidak Menjawab

Karyawan dan Wirausaha

Karyawan dan Pegawai Swasta

28 22,2% Penghasilan Orang Tua

Wiraswasta

Tidak Menjawab

Rp. 500.000,00 s/d Rp. 1.000.000,00

Rp. 1.000.000,00 s/d Rp. 2.000.000,00

Rp. 2.000.000,00 s/d Rp. 5.000.000,00

16 12,7% Sumber: olah data 2015

> Rp. 5.000.000,00

Uji Validitas dan Reliabiltas

Sebelum melakukan teknik analisis data atas data yang telah dikumpulkan, maka penulis melakukan uji validitas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 126 orang.

Syarat item valid adalah r hitung lebih besar r tabel (Ghozali, 2006), sehingga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

Selain melakukan uji validitas, penulis juga melakukan uji reliabilitas item instrumen penelitian. Menurut Ghozali (2006) uji reliabilitas instrumen penelitian dikatakan valid jika nilai alpha hitung lebih besar dari 0,600. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas akuntansi penelitian disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

No. Uji

Hasil

1 Validitas Motivasi Kualitas

Hasil pengujian validitas instrumen penelitian motivasi kualitas menunjukkan bahwa semua item valid. Jadi, ada 10 item valid.

2 Validitas Motivasi Karir

Hasil pengujian validitas instrumen penelitian motivasi karir menunjukkan bahwa ada 2 item yang tidak valid, yaitu item nomor 16 dan 19. Jadi, item valid berjumlah 8.

3 Validitas Motivasi Ekonomi

Hasil pengujian validitas instrumen penelitian motivasi ekonomi menunjukkan bahwa ada 1 item yang tidak valid, yaitu item nomor 27. Jadi, item valid berjumlah 9.

4 Validitas Minat

Hasil pengujian validitas instrumen penelitian minat menunjukkan bahwa semua item valid. Jadi, ada 5 item valid.

5 Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa semua instrumen penelitian reliabel. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa keseluruhan pertanyaan pada kuesioner adalah reliabel dan memenuhi persyaratan untuk digunakan untuk analisis lebih lanjut.

Sumber: olah data 2015 Statistik Deskriptif Data Penelitian

Deskripsi jawaban responden secara keseluruhan dari variabel motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan minat akan dibahas berdasarkan mean atau rata-rata, standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum. Statistik deskriptif dari setiap jawaban juga akan dibahas dengan menitik beratkan pada rata-rata, dimana rata-rata tersebut akan dikategorikan mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju untuk mengintrepretasikan jawaban responden dari setiap pertanyaan. Jumlah item valid dari variabel Deskripsi jawaban responden secara keseluruhan dari variabel motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan minat akan dibahas berdasarkan mean atau rata-rata, standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum. Statistik deskriptif dari setiap jawaban juga akan dibahas dengan menitik beratkan pada rata-rata, dimana rata-rata tersebut akan dikategorikan mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju untuk mengintrepretasikan jawaban responden dari setiap pertanyaan. Jumlah item valid dari variabel

Tabel 2.4 Data Deskriptif

Statistics

Minat Nilai

Motivasi Kualitas

Motivasi Karir

Motivasi Ekonomi

Nilai Kategori

Mean 37,8016 Tinggi

18,0079 Tinggi Minimum

50 Sangat tinggi 37

Sangat tinggi 45

Sangat

25 Sangat tinggi

tinggi

Std. Deviation 4,76155

3,18370 Sumber: olah data 2015

Berdasarkan data yang diperoleh maka diketahui bahwa rata-rata tingkat motivasi kualitas responden tergolong tinggi, begitu juga untuk variabel motivasi karir, motivasi ekonomi dan minat. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi responden untuk melanjutkan pendidikan Magister Akuntansi (M.Ak) tergolong tinggi. Begitu juga minat responden.

Uji Asumsi Klasik

Dalam perhitungan menggunakan analisis regresi berganda diperlukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model regresi yang baik, sehingga dapat digunakan untuk melihat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependennya (Ghozali, 2006). Dalam uji asumsi klasik, yang harus dilakukan adalah:

Tabel 2.5 Hasil Uji Asumsi Klasik

No. Uji Asumsi Klasik

Hasil

1 Multikolinearitas

Terpenuhi, tidak terjadi multikolinearitas.

2 Autokorelasi

Terpenuhi, tidak terjadi autokorelasi.

3 Heteroskedatisitas

Terpenuhi, tidak terjadi heteroskedatisitas.

4 Normalitas

Terpenuhi, data berdistribusi normal.

Sumber: olah data 2015

Pengujian Hipótesis

Dalam penelitian ini, ada beberapa hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda. Berikut ini adalah tabel hasil uji regresi linear berganda:

Tabel 2.6 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficients a Standardized

Unstandardized Coefficients

Coefficients

Model

Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

Beta

.558 Motivasi Kualitas

4.730 .000 Motivasi Karir

2.401 .018 Motivasi Ekonomi

.876 .383 a. Dependent Variable: Minat

Sumber: olah data 2015 Berdasarkan tabel diatas, didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengujian hipotesis pertama, Motivasi Kualitas (X1), Minat Melanjutkan Studi (Y) Hasil dari pengujian hipotesis pertama ini adalah motivasi kualitas mempunyai pengaruh terhadap minat melanjutkan studi program pascasarjana akuntansi (M.Ak).

2. Pengujian hipotesis kedua, Motivasi Karir (X2), Minat Melanjutkan Studi (Y) Hasil dari pengujian hipotesis kedua ini adalah motivasi karir mempunyai pengaruh terhadap minat melanjutkan studi program pascasarjana akuntansi (M.Ak).

Hasil dari pengujian hipotesis ketiga ini adalah motivasi ekonomi tidak mempunyai pengaruh terhadap minat melanjutkan studi program pascasarjana akuntansi (M.Ak).

Jadi, dari hasil uji hipotesis, didapat persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 1,312 + 0,276 X1 + 0,176 X2

Nilai sumbangan efektif dari variabel bebas terhadap variabel terikatnya adalah 35,2%. Sedangkan sisanya sebesar 64,8% berasal dari variabel lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini.

Analisis Pengaruh Motivasi kualitas terhadap Minat Studi Pascasarjana M.AK

Berdasarkan nilai sig pada hasil perhitungan regresi linear berganda pada penelitian ini, maka diketahui bahwa motivasi kualitas dan motivasi karir mempunyai pengaruh terhadap minat melanjutkan studi program magister akuntansi. Secara menyeluruh hasil penelitian menunjukan bahwa responden memiliki minat untuk melanjutkan studi magister akuntansi, karena adanya dorongan terkait dengan kualitas dan karir. Motivasi kualitas sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Temuan tersebut sesuai menunjukan bahwa kualitas diri seseorang dilihat dari pendidikan yang telah ditempuhnya selama hidupnya, semakin tinggi jenjang pendidikan yang telah ditempuh oleh seseorang maka kualitas yang dimilikipun semakin baik. Adanya kualitas yang meningkat memotivasi seseorang untuk mempunyai minat dalam kualitas diri yaitu dengan sekolah setinggi-tingginya. Beranjak dari hasil pengetahuan maka diketahui bahwa responden memiliki asumsi bahwa secara umum ketika seorang sarjana strata satu memiliki minat untuk melanjutkan studi salah satunya karena adanya dorongan yang kuat untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan keahliannya.

Analisis Pengaruh Motivasi karir terhadap Minat Studi Pascasarjana M.AK

Selanjutnya berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis kedua, maka diketahui bahwa motivasi karir mempunyai pengaruh terhadap minat melanjutkan studi program magister akuntansi. Motivasi karir berkaitan erat dengan keinginan untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun hal terebut mungkin terjadi karena responden memiliki gambaran terkait dengan karir yang akan dimiliki setelah menyelesaikan studi pascasarjana akuntansi. Pada hakikatnya seorang individu memiliki keinginan untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih baik. Seseorang yang menginginkan karir yang lebih baik seperti urutan-urutan posisi dalam suatu organisasi atau posisi jabatan yang tinggi diperlukan jenjang pendidikan yang tinggi pula dan kurikulum program M.Ak dirancang untuk menghasilkan SDM (pemimpin) yang inovatif dan persuasif dalam menjadikan akuntansi dan profesi akuntan sebagai pilar utama bagi kemajuan dan keberhasilan pencapaian visi dan misi organisasi melalui pengembangan dan implementasi governance, risk management dan sistem pengendalian yang efektif.

Analisis Pengaruh Motivasi ekonomi terhadap Minat Studi Pascasarjana M.AK

Sementara pada hasil penelitian juga menemukan bahwa motivasi ekonomi tidak mempunyai pengaruh terhadap minat melanjutkan studi program magister akuntansi. Pada hakikatnya motivasi ekonomi ini merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem pengendalian manajemen untuk memastikan bahwa segenap elemen karyawan dapat mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam Sementara pada hasil penelitian juga menemukan bahwa motivasi ekonomi tidak mempunyai pengaruh terhadap minat melanjutkan studi program magister akuntansi. Pada hakikatnya motivasi ekonomi ini merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem pengendalian manajemen untuk memastikan bahwa segenap elemen karyawan dapat mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam

PENUTUP KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui bahwa:

1. Motivasi kualitas berpengaruh secara signifikan terhadap minat respoden untuk melanjutkan studi magister akuntansi.

2. Motivasi karir berpengaruh secara signifikan terhadap minat respoden untuk melanjutkan studi magister akuntansi.

3. Motivasi ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat respoden untuk melanjutkan studi magister akuntansi.

KETERBATASAN PENELITIAN

Penulis menyadari bahwa terdapat keterbatasan dalam penelitian yang penulis teliti ini, yaitu kuesioner sebelumnya membahas tentang PPAk namun disini penulis meneliti tentang Penulis menyadari bahwa terdapat keterbatasan dalam penelitian yang penulis teliti ini, yaitu kuesioner sebelumnya membahas tentang PPAk namun disini penulis meneliti tentang

SARAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian ini maka saran yang penulis dapat berikan untuk pihak mahasiswa, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran bagi mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana terkait dengan bidang studi akuntansi sebagai ilmu terapan serta manfaatnya, sehingga dapat memberikan bahan pertimbangan pada saat mengambil keputusan untuk melanjutkan studi magister akuntansi. Beranjak dari informasi yang dimiliki oleh mahasiswa, maka mahasiswa diharapkan dapat lebih memahami pentingnya pendalaman terkait dengan program studi akuntansi. Melalui pemahaman mahasiswa sebagai individu memungkinkan mahasiswa untuk dapat lebih mengambil keputusan taktis dan praktis untuk melanjutkan studi program magister dan bertindak secara efektif dan efisien dalam mempertimbangkan kelanjutan studi program strata satu sehingga mencapai hasil yang maksimal dari investasi.

DAFTARPUSTAKA

Apriliyanti, Hesti P. 2011. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) dan Magister Akuntansi (MAKSI).Skripsi yang tidak diterbitkan, STIE PERBANAS, Surabaya.

Chaplin J. P. 2008.Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo. Daniel, W. 1989. Statistik Nonparametrik Terapan. Jakarta: Gramedia. Gujarati, D. 1991. Ekomometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Icuk, Novelsyah dan Arum, 2006.Presepsi Mahasiswa S1 Akuntansi Regular Dan Ekstensi

Tentang Profesi Akuntansi Dan Akuntansi (PPAk).Skripsi yang tidak diterbitkan, Universitas UDAYANA, Bali.

Ikbal, Muhamad. 2011. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan PPAk.Skripsi tidak diterbitkan, Universitas Diponegoro, Semarang.

J, Supranto. 2009. Statistik Jilid 1 edisi 7.Jakarta : Erlangga. Maslow, A.H. 1984.Motivasi dan Kepribadian.Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Majalah Akuntansi Indonesia edisi bulan Maret 2014. Riani, 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti

Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAk).Skripsi yang tidak diterbitkan, Univesitas Indonesia, Jakarta.

Uno, Amzah B.2008.Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Widyastuti, Suryaningsum dan Juliani 2004. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa

Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).Simposium Nasional Akuntansi, Vol. VII, Desember, hal 320-339 .

Yudistira, Fredy. 2009. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).Skripsi yang tidak diterbitkan, STIE PERBANAS Surabaya. Surabaya.

Zaidin, Ali. 2004. Teori Motivasi. Bandung: Pustaka Setia.

LAMPIRAN Reliability Motivasi Kualitas

Scale: ALL VARIABLES

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .795