MAKALAH DAN UANG DAN BANK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Uang memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian. Uang
sebagai alat pembayaran digunakan untuk transaksi jual beli, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Namun, tidak cukup hanya mengenal uang sebagai alat pembayaran, kita
juga perlu mengetahui pengertian uang, sejarah terbentuknya uang, syarat – syarat
terbentuknya uang,jenis maupun fungsi uang dalam kehidupan sehari – hari.
Bank sangat erat kaitannya dengan uang. Bank berperan dalam lalu lintas uang dan surat
berharga dalam perekonomian. Bank juga dikenal sebagai tempat meminjam uang bagi
masyarakat yang membutuhkan. Namun perlu diketahui bank juga menerima segala bentuk
pembayaran, seperti listrik, air, dan telepon.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah uang?
2. Apakah fungsi uang dan apa saja jenis uang?
3. Bagaimana teori uang?
4. Apakah pengertian bank?
5. Apa saja jenis dan produk bank?
6. Bagaimana lembaga keuangan lain?

7. Apakah kebijakan moneter?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Agar siswa dapat memahami pengertian uang dan bank
2. Agar siswa dapat mengetahui fungsi dan jenis uang
3. Agar siswa dapat memahami kebijakan moneter

1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH UANG
Uang pada jaman sekarang berbeda dengan zaman dulu. Sebelum uang ditemukan
manusia menggunakan sistem barter atau sistem pertukaran antara barang atau jasa dengan
barang atau jasa lainnya. Akibat sulitnya untuk menemukan kesamaan keinginan dalam
pertukaran barang dengan sistem barter maka dipergunakanlah uang sebagai alat pembayaran
yang sah dan diterima dengan suka rela. Pada zaman dahulu kala wang tidak seperti pada saat
sekarang yang berbentuk koin dan kertas. Dulu orang sempat menggunakan kerang, garam, dan
lain sebagainya dalam melakukan transaksi ekonominya. Pada masa sekarang uang umumnya
dapat berupa uang kertas dan uang logam serta sesuatu yang dianggap setara dengan uang seperti

cek, giro, surat berharga, dan sebagainya.
Uang yang kita kenal sekarang ini mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada
mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi
kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri
dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa
yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan
selanjutnya mengahadapkan manusia kepada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri
ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang
yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang
dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya timbul “barter”, yaitu barang
yang ditukar dengan barang.Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan
dengan sistem ini, di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai
barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya; dan kesulitan untuk
memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang
seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk
menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
Kesulitan dalam sistem barter mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam
hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Benda-benda yang
ditetapkan sebagai alat pertukaran adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generaly
accpeted). Benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis

dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari. Misalnya, garam
oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar, maupun sebagai alat pembayaran upah.
Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah
sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam. Meskipun alat tukar
sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena bendabenda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan, sehingga sulit menentukan nilai

2

uang, penyimpanan (storage) dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan; serta
timbulnya kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur
atau tidak tahan lama.
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat
tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah
rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan Logam yang
dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam
emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai
bahan uang) sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada
saat itu, setiap orang menempa uang, melebur, menjual, dan memakainya dan setiap orang
mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam. Sejalan dengan perkembangan
perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan

uang logam bertambah, sedangkan jumlah logam mulia (emas dan perak) terbatas. Penggunaan
uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam pengangkutan
dan penyimpanan). Sehingga lahirlah uang kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak
sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar
pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di
pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya.
Selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran.
Sebagai gantinya, mereka menjadikan ‘kertas-bukti’ tersebut sebagai alat tukar.

2.2 FUNGSI DAN JENIS UANG
 Fungsi Uang
Fungsi uang dapat dibedakan menjadi fungsi asli dan fungsi turunan.
1.

Fungsi Asli
a.

Fungsi sebagai alat penukar (medium of exchange)
Seorang nelayan yang menginginkan pakaian, tidak perlu menukarkan ikannya

dengan pakaian secara langsung. Nelayan tersebut dapat menjual ikannya terlebih dahulu
kemudian uang hasil penjualan ika itu digunakan untuk membeli pakaian. Apabila belum ada
uang, Nelayan akan kesulitan menemukan orang yang bersedia menukarkan pakaiannya
dengan ikan.
b.

Fungsi sebagai satuan hitung (unit of account)
Untuk menyatakan berat suatu barang, kita dapat menggunakan satuan gram, satuan
meter untuk menyatakan satuan panjang suatu barang/benda, satuan menit untuk menyatakan

3

waktu, dan untuk menyatakan nilai suatu barang/ jasa digunakan satuan uang. Misalnya nilai
dari sebuah pulpen seharga Rp 2.000,-.
2.

Fungsi Turunan
a.

Uang sebagai alat pembayaran

Fungsi uang sebagai alat penukar berbeda dengan fungsi uang sebagai alat
pembayaran. Apa bedanya uang berfungsi sebagai alat penukar dan sebagai alat
pembayaran ??
Uang berfungsi sebagai alat penukar bila pembayaran uang tersebut diikuti dengan
penerimaan barang atau jasa dari pihak yang menerima pembayaran uang.
Misalnya, seseorang menggunakan uang untuk membeli barang atau jasa. Oleh karena
itu, orang yang membayar dengan uang tersebut akan menerima imbalan berupa
diterimanya barang atau jasa.

b.

Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Apabila kita mempunyai uang berarti kita mempunyai kekayaan. Contohnya :
untuk bekal ke sekolah, kita tidak harus selalu membawa makanan dan minuman dari
rumah, tetapi cukup dengan membawa uang. Uang tersebut dapat digunakan untuk
membeli makanan dan minuman di kantin. Contoh lain : untuk pergi ke sekolah, kita
tidak perlu membawa ban sepeda sebagai ban cadangan, tetapi cukup dengan membawa
uang. Sewaktu ban sepeda kita pecah di tengah jalan, kita bisa membeli ban sepeda
untuk mengganti ban yang pecah.
Dengan mempunyai uang berarti kita mempunyai kekayaan. Uang dapat digunakan

sebagai alat penimbun kekayaan

 JENIS - JENIS UANG
1. Uang kartal
Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang kartal adalah alat bayar
yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli seharihari.
2. Uang giral
Uang giral tercipta akibat semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat akan
adanya sebuah alat tukar yang lebih mudah, praktis dan aman. Di Indonesia, bank yang
berhak menciptakan uang giral adalah bank umum selain Bank Indonesia. Menurut UU
No. 7 tentang Perbankan tahun 1992, definisi uang giral adalah tagihan yang ada di bank
umum, yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran. Bentuk uang giral
dapat berupa cek, giro, atau telegrafic transfer.
3.

Uang kuasi
Uang kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat
pembayaran. Biasanya uang kuasi ini terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta
rekening valuta asing milik swasta domestik. Uang menurut bahan pembuatannya Uang
menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.


4

 Uang menurut nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang
tanda (token money)
1. Uang Penuh (full bodied money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang
tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang
tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu
terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
2. Uang Tanda (token money)
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas
uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain
nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang
Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.
 Uang menurut bahan pembuatannya
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang
kertas.
1. Uang logam

Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak
karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah
dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan
yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai: Nilai
intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak
yang digunakan untuk mata uang.
2. Uang kertas
Sementara itu, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang yang terbuat dari
kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut
penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang
kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya
(yang menyerupai kertas).

2.3

TEORI UANG
 Menurut J.M Keynes
Meskipun bisa dikatakan bahwa teori uang Keynes adalah teori yang bersumber
dari teori Cambridge, tetapi Keynes mengemukakan sesuatu yang berbeda dengan
teori moneter tradisi klasik. Pada hakekatnya perbedaan ini terletak pada

penekanan pada fungsi uang yang lain, yaitu sebagai store of value dan bukan

5

hanya sebagai means of exchange. Teori ini kemudian dikenal dengan nama teori
Liquidity Preference.
1.

Motif Transaksi dan Berjaga-jaga

Orang memegang uang guna memenuhi dan melancarkan transaksinya, dan
permintaan akan uang dari masyarakat untuk tujuan ini sangat dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan nasional dan tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan
semakin besar volume transaksi dan semakin besar pula kebutuhan uang untuk
tujuan transaksi. Permintaan uang untuk tujuan transaksi ini pun tidak merupakan
suatu proporsi yang selalu konstan, tetapi dipengaruhi pula oleh tinggi rendahnya
tingkat bunga. Hanya saja faktor tingkat bunga untuk permintaan transaksi untuk
uang ini tidak ditekankan oleh Keynes, akan tetapi tingkat bunga ditekankan pada
permintaan uang untuk tujuan spekulasi.
Motif berjaga-jaga (precautionary motive), orang akan mendapat manfaat dari

memegang uang untuk menghadapi keadaan-keadaan yang tidak terduga, karena
sifat uang yang liquid, yaitu mudah ditukarkan dengan barang-barang lain.
Menurut Keynes permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga ini dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang sama dengan faktor yang mempengaruhi permintaan uang
untuk transaksi, yaitu terutama dipengaruhi pula oleh tingkat penghasilan orang
tersebut, dan mungkin dipengaruhi pula oleh tingkat bunga (meskipun tidak kuat
pengaruhnya).
2. Motif Spekulasi
Sesuai dengan namanya , motif dari memegang uang ini adalah terutama untuk
tujuan memperoleh keuntungan yang bisa diperoleh dari seandainya si pemegang
uang tersebut meramal apa yang akan terjadi dengan benar. Pada teori Cambridge
faktor ketidaktentuan masa depan (uncertainly) dan faktor harapan (expectations)
dari pemilik kekayaan bisa mempengaruhi permintaan akan uang dari pemilik
kekayaan tersebut. Namun sayangnya teori ini tidak pernah membakukan faktorfaktor ini ke dalam perumusan teori moneter mereka. (Kita lihat bahwa bentuk
permintaan dari teori Cambridge tidak berbeda dengan Fisher, dan faktor-faktor
ini hanya masuk analisa secara kualitatif). Perumusan permintaan uang untuk

6

motif spekulasi dari Keynes merupakan langkah “formalisasi” dari faktor-faktor
ini ke dalam teori moneter.
Keynes tidak membicarakan faktor “uncertainly” dan “expectations” hanya secara
umum, seperti teori Cambridge. Tetapi ia membatasi “uncertainly” dan
“expectations” mengenai satu variable yaitu tingkat bunga. Pada garis besarnya
teori Keynes membatasi pada keadaan dimana pemilik kekayaan bisa memilih
memegang kekayaannya dalam bentuk uang tunai atau obligasi (bond). Uang
tunai dianggap tidak memberikan penghasilan sedangkan obligasi dianggap
memberikan berupa sejumlah uang tertentu setiap periode. Dalam teori Keynes
dibicarakan khusus obligasi yang memberikan suatu penghasilan berupa sejumlah
uang tertentu setiap periode selama waktu yang tak terbatas (perpetuity).
Secara umum bisa ditulis dengan persamaan sebagai berikut :
K = RP………………………………………(1)
Dimana K adalah hasil per tahun yang diterima, R adalah tingkat bunga, dan P
adalah harga pasar atau nilai sekarang dalam obligasi “perpetuity” tersebut.
Persamaan tersebut bisa juga ditulis sebagai berikut :
P = K/R………………………………………..(2)
yang menunjukkan bahwa (karena K adalah konstan) harga pasar obligasi (P)
berbanding terbalik dengan tingkat bunga R bila tingkat bunga turun, maka berarti
harga pasar obligasi naik, dan sebaliknya bila tingkat bunga naik maka harga
pasar obligasi turun, atau dengan kata lain semakin tinggi tingkat suku bunga
semakin rendah permintaan uang tunai oleh seseorang atau masyarakat. Karena,
semakin tinggi tingkat suku bunga, maka semakin besar ongkos memegang uang
tunai sehingga seseorang atau masyarakat lebih baik membeli obligasi. Sebaliknya
apabila tingkat suku bunga semakin rendah maka semakin rendah pula ongkos
memegang uang tunai dan semakin besar seseorang atau masyarakat untuk
menyimpan uang tunai.
Permintaan total akan uang :
Bentuk yang sederhana dari fungsi permintaan (total) akan uang dari teori Keynes
adalah:

7

Md/P = [ k Y + Ø (R, W) ]…………………………….(1)
Md/P adalah permintaan uang total dalam arti riil, suku pertama dalam kurung,
yaitu k Y adalah permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga, yang
dinyatakan sebagai suatu proporsi (k) dari pendapatan nasional riil. Ø (R, W)
adalah permintaan akan uang untuk motif spekulasi yang dinyatakan sebagai
fungsi dari tingkat bunga yang berlaku (R) dan nilai asset (kekayaan atau wealth)
yang ada di masyarakat (W). Variable W ini dimasukkan karena permintaan uang
untuk motif spekulasi dinyatakan sebagai bagian dari W yang dipegang dalam
bentuk uang tunai. Persamaan (1) tersebut bisa pula dinyatakan dalam bentuk
permintaan akan uang dalam satuan moneter sebagai berikut :
Md = [ k Y + Ø (R, W) ] P…………………………..(2)
dalam analisa jangka pendek W biasanya dianggap konstan sehingga fungsi (2)
menjadi :
Md = [ k Y + Ø (R) ] P………………………………(3)
dimana Ø (R) = Ø (R,W), dalam posisi equilibrium, supply uang (Ms), yang
dianggap juga oleh Keynes sebagai variable yang ditentukan oleh pemerintah,
sama dengan Md. Sehingga :
Ms = [ k Y + Ø (R) ] P………………………………(4)
Teori permintaan uang Keynes mempunyai implikasi bahwa fungsi permintaan
akan uang (Liquidity Preference) adalah fungsi yang tidak stabil, dalam arti
bahwa fungsi ini bisa bergeser dari waktu ke waktu. Hal ini karena Keynes
menekankan faktor uncertainly dan expectation dalam menentukan posisi
permintaan uang untuk tujuan spekulasi (Boediono, 2005 : 27).
 Menurut irving fisher
MVt = PT…………………………………….(1)
Dalam setiap transaksi selalu ada pembeli dan penjual. Jumlah uang yang
dibayarkan oleh pembeli harus sama dengan uang yang diterima oleh penjual. Hal
ini berlaku juga untuk seluruh perekonomian: didalam suatu periode tertentu nilai
dari barang-barang atau jasa-jasa yang dibeli harus sama dengan nilai dari barang
yang dijual. Nilai dari barang yang dijual sama dengan volume transaksi (T)

8

dikalikan harga rata-rata dari barang tersebut (P). Dilain pihak nilai dari barang
yang ditransaksikan ini harus sama dengan volume uang yang ada dimasyarakat
(M) dikalikan berapa kali rata-rata uang bertukar dari tangan satu ke tangan yang
lain, atau rata “perputaran uang”, dalam periode tersebut (Vt). MVt = PT adalah
suatu identitas, dan pada dirinnya bukan merupakan suatu teori moneter. Identitas
ini bisa dikembangkan, seperti oleh Fisher, menjadi teori moneter sebagai berikut:
Vt, atau “transaction velocity of circulation” adalah suatu variable yang ditentukan
oleh faktor-faktor kelembagaan yang ada didalam suatu masyarakat, dan dalam
jangka pendek bisa dianggap konstan. T, atau volume transaksi, dalam periode
tertentu ditentukan oleh tingkat output masyarakat (pendapatan nasional). Identitas
tersebut diberi “nyawa” dengan mentransformasikannya dalam bentuk:
Md = 1/Vt PT…………………………………….(2)
Permintaan atau kebutuhan akan uang dari masyarakat adalah suatu proporsi
tertentu 1/Vt dari nilai transaksi (PT). Persamaan 2, bersama dengan persamaan
yang menunjukkan posisi equilibrium di sektor moneter
Md = Ms………………………………………….(3)
Dimana Ms = supply uang beredar (yang dianggap ditentukan oleh pemerintah)
menghasilkan
Ms = 1/Vt PT……………………………………..(4)
Persamaan (4) berbunyi: dalam jangka pendek tingkat harga umum (P) berubah
secara proporsional dengan perubahan uang yang diedarkan oleh pemerintah.
Dalam teori ini T ditentukan oleh tingkat output equilibrium masyarakat, yang
untuk Fisher dan para ahli ekonomi Klasik, adalah selalu pada posisi “full
employment” (Hukum Say atau Say’s Law). Vt atau transaction velocity of
circulation, Fisher mengatakan bahwa permintaan akan uang timbul dari
penggunaan uang dalam proses transaksi. Besar-kecilnya Vt ditentukan oleh sifat
proses transaksi yang berlaku di masyarakat dalam suatu periode (Boediono,2005 :
18)

9

2.4

PENGERTIAN BANK
Asal dari kata bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat
penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi
keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang,
meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
Sedangkan pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk

lainnya

dalam

rangka

meningkatkan

taraf

hidup

rakyat

banyak.

Dari pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu
menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan
menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan
memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana,
berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan
deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah
sebagai rangsangan bagi masyarakat agar lebih senang menabung. Kegiatan menyalurkan
dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan
lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.
2.5

JENIS DAN PRODUK BANK
o JENIS – JENIS BANK
1. Bank Sentral, yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan
logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan
mempertahankan konversi uang dimaksud terhadap emas atau
perak atau keduanya.
2. Bank Umum, yaitu bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau
menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya,

10

tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan
sendiri uang giral.
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
4. Bank Syariah, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai
kaidah ajaran islam tentang hukum riba).
o PRODUK BANK
1.

GIRO
Rekening Giro adalah rekening yang uangnya bisa diambil setiap hari, di
mana rekening ini dilengkapi fasilitas pembayaran dengan cek dan giro bilyet.
Bila Anda bertransaksi dengan pihak lain, maka Anda bisa membayarnya
dengan menggunakan cek atau giro bilyet. Cek adalah surat berharga di mana
orang yang Anda beri cek ini bisa langsung menguangkannya di bank.
Sedangkan giro bilyet adalah surat berharga di mana orang yang Anda beri
giro tersebut tidak bisa menguangkan giro itu di bank, tapi harus disetorkan
lebih dulu ke rekeningnya. Barulah setelah itu uang akan cair di dalam
rekeningnya.

2.

TABUNGAN
Tabungan adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupun
penarikannya dapat dilakukan kapan saja. Hampir setiap orang merasa wajib
memiliki tabungan di Bank. Tidak hanya di satu bank, tetapi juga di dua atau
tiga bank sekaligus. Kenapa bisa begitu? Jawabannya adalah karena saat ini
tabungan tidak saja digunakan sebagai sarana menyimpan uang saja, tetapi
juga ditambah dengan fasilitas lain yang sebetulnya sudah agak diluar dari
maksud menabung itu sendiri. Contohnya seperti fasilitas debet, fasilitas
ATM, transfer, dan lain sebagainya.

11

3.

DEPOSITO
Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupun
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja. Sebagai
contoh, kalau Anda menaruh uang Rp 1 juta pada deposito yang berjangka
waktu 3 bulan, maka uang Rp 1 juta tersebut baru bisa Anda ambil setelah 3
bulan berlalu. Tentunya, Anda juga dijanjikan pemberian bunga tertentu yang
bisa Anda nikmati pada saat deposito itu jatuh tempo.

2.6

LEMBAGA KEUANGAN LAIN
o Lembaga keuangan lain seperti :
a. Perusahaan Asuransi yaitu perusahaan pertanggungan sebagaimana yang
dijelaskan dalam kitab Undang-Undang Hukum Perniagaan ayat 246.
b. PT. Pegadaian (Persero) yaitu Perusahaan milik Pemerintah yang ditugasi
untuk membantu rakyat, meminjami uang secara perorangan dengan
menjaminkan barang-barang bergerak maupun tak bergerak.
c. Koperasi Kredit yaitu sejenis koperasi yang kegiatan usahanya adalah
mengumpulkan dana anggota melalui simpanan dan menyalurkan kepada
anggota yang membutuhkan dana dengan cara pemberian kredit.

2.7

KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi
makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah
uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan
harga dan inflansi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat
digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Kebijakan moneter ekspansif / Monetary Expansive Policy adalah suatu
kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.

12

2. Kebijakan moneter kontraktif / Monetary Contractive Policy adalah suatu
kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut juga
dengan kebijakan uang ketat (tight money policu).
2.8

ANALISA KREDIT
Analisa kredit adalah suatu teknik analisa untuk mengambil keputusan kredit
dalam situasi kondisi yang tidak menentu dan banyaknya informasi yang tidak lengkap.
Analisa kredit adalah kajian yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari
suatu permasalahan kredit. Melalui hasil analisa kreditnya, dapat diketahui apakah usaha
nasabah layak (feasible), marketable (hasil usaha dapat dipasarkan) dan profitable
(menguntungkan) serta dapat dilunasi tepat waktu.
Analisa kredit sering disebut juga sebagai suatu seni karena :
a. Bukan merupakan analisa akademis saja
b. Meramalkan masa depan yang penuh ketidak pastian.
c. Mendeteksi watak seseorang

BAB III

13

PENUTUP
3.1

SARAN
Di zaman yang sudah modern, telah ada lembaga yang disediakan untuk tempat
dimana kita bisa menyimpan uang. Kita bisa menggunakan Bank sebagai tempat
kepercayaan kita menyimpan uang yang dimiliki. Dan kita juga harus waspada terhadap
peredaran uang palsu yang terjadi belakangan ini. Maka, berhati-hatilah dalam melakukan
transaksi uang.

3.2

KESIMPULAN
Uang memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian.
Uang merupakan alat pembayaran yang sah. Dengan fungsi sebagai alat tukar, alat satuan
hitung, alat penimbun dan pemindah kekayaan serta pembayaran yang ditangguhkan.
Uang juga memiliki jenis yaitu uang kartal dan uang giral. Dan telah tersedia lembaga
keuangan yang menyediakan jasa untuk menyimpan uang.
Penciptaan uang merupakan proses memproduksi / menghasilkan uang baru. Uang
tercipta saat bank memberikan kredit. Pencetakkan uang dilakukan oleh PERUM
PERURI.
Bank merupakan lembaga yang menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai
dan perluasan kredit. Jenis Bank yaitu Bank Sentral dan Bank Umum. Bank Sentral
bertugas mengatur peredaran uang dan sebagainya. Sedangkan Bank Umum bertugas
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kebijakan moneter yaitu upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian
makro ke kondisi yang lebih baik dengan mengatur jumlah uang yang beredar.

DAFTAR PUSTAKA

14

http://forum.kompas.com/ekonomi-umum/13032-mekanika-penciptaan-uang-semua-uangadalah-hutang-2.html
http://jausaja.wordpress.com/2011/04/12/uang-bank-dan-penciptaan-uang/
http://dickysyuhada.blogspot.com/2011/05/uang-bank-dan-penciptaan-uang.html
http://wasnudin.blogdetik.com/2011/04/14/uang-bank-dan-penciptaan-uang/
http://qory-qorycahyapuspita.blogspot.com/2010/05/uang-dan-bank-serta-peran-sertanya.html

15