Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2011
LAKIP 2011 DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN 2012
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………………………………… iii
Ikhtisar Eksekutif ……………………………………………………………………………………………………………………………… iv BAB I PENDAHULUAN A.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi …………………………………………………………………………………… 1 B. Peran Strategis DJA ………………………………………………………………………………………………………………… 1 C. Sistematika Laporan ……………………………………………………………………………………………………………….. 1
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA A.
Visi dan Misi …………………………………………………………………………………………………………………………… 2 B. Tujuan, Sasaran, dan Program Organisasi ……………………………………………………………………………… 2
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN A.
Capaian Indikator Kinerja Utama …………………………………………………………………………………………… 4 B. Evaluasi dan Analisis Kinerja …………………………………………………………………………………………………… 6 C. Kinerja Lainnya ………………………………………………………………………………………………………………………. 20 D.
Permasalahan ………………………………………………………………………………………………………………………… 24 E. Strategi …………………………………………………………………………………………………………………………………… 25 F. Akuntabilitas Keuangan ………………………………………………………………………………………………………….. 26
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………………………… 27 Lampiran
1 : Capaian Kinerja DJA 2011 Lampiran
2 : Kontrak Kinerja Tahun 2012
ii
KATA PENGANTAR
Sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) pada Tahun Anggaran 2011, DJA menyusun Laporan Akuntabillitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP DJA disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Instansi Pemerintah (AKIP) serta mengacu pada pedoman yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP
mempunyai fungsi ganda, di satu sisi merupakan alat kendali, alat penilai kinerja secara kuantitatif, dan sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi DJA dalam rangka mendukung terwujudnya
good governance, yang didasarkan pada peraturan perundang‐undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Di sisi lain, LAKIP merupakan
salah satu alat untuk memacu peningkatan kinerja setiap unit yang ada di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran.
DJA sebagai unit yang melaksanakan sebagian tugas Menteri Keuangan di bidang penganggaran menetapkan visi sebagai landasan pelaksanaan tugasnya, yaitu:
“Menjadi pengelola Anggaran Negara yang professional, kredibel, transparan, dan
akuntabel”
Dalam pernyataan visi di atas, terkandung makna bahwa beban yang harus diemban merupakan tantangan
dalam pelaksanaan tugas, sehingga semua tugas yang dihadapi dapat dilaksanakan dengan sebaik ‐baiknya. Penyusunan
LAKIP ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas dan transparan, sekaligus menjadi pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas DJA pada tahun 2011. Akhirnya
saya ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran DJA yang telah memberikan karyanya untuk peningkatan kinerja DJA.
Jakarta, Maret 2012
Direktur Jenderal
Herry
Purnomo NIP
195305081976031002 iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pada tahun 2011, berbagai upaya dilakukan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk terus meningkatkan
kinerja. Salah satunya terkait dengan penyusunan RAPBN 2012, RAPBN‐P 2011 maupun Laporan
Semester yang diselesaikan tepat pada waktunya. Selain itu, Pemerintah mencatat kemajuan yang berarti dalam proses penyusunan RAPBN 2012. Dalam pembahasan RUU tentang APBN Tahun 2012,
Pemerintah dan DPR tetap memperhatikan prinsip‐prinsip good governance dalam proses penyusunan dan pembahasan RAPBN 2012 sehingga akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi dapat terjaga.
Berbeda dengan proses pembahasan RAPBN tahun‐tahun sebelumnya, pembahasan RUU tentang APBN Tahun 2012 ini, telah mengalami kemajuan yang sangat baik dalam menjaga transparansi dan
akuntabilitas publik. DJA
telah menyelesaikan beberapa peraturan sesuai dengan waktu yang ditentukan, diantaranya mengenai Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat, Standar Biaya, Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan RKA‐KL maupun peraturan di bidang PNBP. Dalam rangka peningkatan kualitas penganggaran dari hanya sekedar sebagai budget
administrator menjadi budget analyst, DJA terus meningkatkan kualifikasinya yaitu dengan peningkatan
kualitas analisa dan penilaian data perencanaan anggaran melalui pelaksanaan pemantauan kinerja K/L (monitoring
dan evaluasi dokumen perencanaan dan pelaksanaannya). Sebagai pedoman pelaksanaan pengukuran kinerja penganggaran, tahun 2011 telah diselesaikan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA‐KL).
Pada tahun 2011 DJA semakin terlibat secara aktif dalam persiapan implementasi SPAN melalui program change management and communication. Diantaranya dalam hal mempersiapkan para pegawai di lingkungan DJA untuk menerima SPAN, dimana salah satu dampak dari implementasi SPAN adalah
adanya perubahan proses bisnis yang berakibat pada perubahan peran dari masing‐masing pegawai yang terlibat. Berbagai kegiatan sosialisasi dilaksanakan baik tentang SPAN maupun Proses Bisnis
Improvement di DJA, capacity building untuk meningkatkan komitmen dan dukungan dari para pimpinan di DJA serta program Duta SPAN. Melalui SPAN diharapkan akan tercipta sinergi pelayanan di bidang
pengelolaan keuangan negara yang dimulai dari tahap perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporannya.
Dalam bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), secara terus menerus dilakukan perbaikan sistem dan administrasi, diantaranya dengan melakukan penyempurnaan berbagai peraturan
PNBP agar pemungutan PNBP memiliki kepastian hukum. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan revisi atas UU Nomor 20 Tahun 1997 tentang PNBP.
Untuk meningkatkan kualitas layanan DJA terutama terkait dengan layanan revisi anggaran, DJA membentuk adalah
Pusat Layanan. Salah satu tujuan Pusat Layanan DJA untuk membangun sebuah praktek administrasi yang modern dimana kualitas pelayanan akan meningkat, lebih cepat dan tepat.
Semua petugas yang ditunjuk dibekali dengan pengetahuan teknis dan non teknis untuk dapat memberikan
pelayanan secara profesional kepada Stakeholders DJA. iv
Tugas DJA lainnya adalah melakukan harmonisasi peraturan penganggaran. Salah satu capaian penting tahun 2011 adalah ditetapkannya UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial. Selain itu, DJA juga berperan aktif dalam pembahasan proses reformasi birokrasi pada
K/L. Untuk
peningkatan kinerja organisasi, DJA juga terus menerus melakukan perbaikan dan penyempurnaan sumber daya yang ada. Berbagai jenis training baik teknis maupun non teknis diberikan untuk
meningkatkan kompetensi pegawai DJA. Upaya perbaikan juga dilakukan melalui penyempurnaan bisnis proses serta peningkatan sarana dan prasarana.
v
LAKIP DJA 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Berdasarkan pasal 179 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Anggaran mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran.
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Direktorat Jenderal Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang penganggaran;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penganggaran;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penganggaran; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Anggaran. Susunan
Organisasi Direktorat Jenderal Anggaran terdiri dari:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
c. Direktorat Anggaran I;
d. Direktorat Anggaran II;
e. Direktorat Anggaran III;
f. Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak;
g. Direktorat Sistem Penganggaran; dan
h. Direktorat Harmonisasi Peraturan Penganggaran. B.
Peran Strategis DJA
DJA dalam menjalankan tugas dan fungsinya mempunyai peran utama :
a. Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk perubahannya;
b. Pengalokasian anggaran Kementerian/Lembaga;
c. Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);
d. Penghitungan resource envelope untuk penetapan pagu anggaran;
e. Penetapan Pagu Indikatif, Pagu Sementara dan Pagu Definitif;
f. Penetapan perubahan pagu anggaran bagi K/L terkait;
g. Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penganggaran. C.
Sistematika Laporan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) DJA disusun dengan sistematika sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja
3. Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan
4. Bab IV Penutup
LAKIP DJA 2011
BAB II
STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA RENCANA
A. Visi dan Misi
Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut telah dirumuskan visi dan misi DJA. Visi dan misi DJA adalah sebagai berikut: 1.
Visi
Menjadi pengelola anggaran negara yang profesional, kredibel, transparan, dan akuntabel.
Dari rumusan visi tersebut, yang dimaksud dengan Profesional adalah seluruh jajaran DJA diharapkan
mampu menjadi pengelola anggaran yang menguasai bidang tugasnya karena memiliki pengetahuan dan keterampilan (hardskill) serta integritas/moralitas (softskill) yang memadai.
Kredibel artinya diharapkan setiap perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang menjadi tanggung
jawab DJA dapat dipercaya oleh Stakeholders.
Transparan artinya dalam proses pelaksanaan pengelolaan anggaran, diharapkan seluruh jajaran
DJA melakukan dengan jujur dan hasil pelaksanaan tugasnya dapat diketahui secara terbuka oleh
Stakeholders. Akuntabel
artinya DJA diharapkan dapat mempertanggungjawabkan proses dan hasil pelaksanaan
tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan berpedoman pada peraturan perundang
‐undangan dan kaidah‐kaidah yang baik (best practice) dalam pengelolaan keuangan negara. 2.
Misi
a. Mewujudkan perencanaan kebijakan APBN yang sehat, kredibel, dan berkelanjutan;
b. Mewujudkan pengeluaran negara dan pengamanan keuangan negara yang efektif dan efisien;
c. Mewujudkan penerimaan negara bukan pajak yang optimal dengan tetap menjaga pelayanan kepada masyarakat; d. Mewujudkan norma dan sistem penganggaran yang kredibel, transparan, dan akuntabel;
e. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional dan sumber daya lainnya yang berkualitas, efektif dan efisien.
B.
Tujuan, Sasaran, dan Program DJA
Tujuan yang telah ditetapkan oleh DJA dan tertuang dalam Rencana Strategis DJA 2009‐2014 adalah “Terlaksananya fungsi penganggaran sesuai dengan peraturan perundang‐undangan dan kebijakan
Pemerintah”.
LAKIP DJA 2011
Sasaran yang ingin dicapai oleh DJA pada tahun 2011 (sesuai dengan strategy map DJA) adalah sebagai
berikut :
1. Penyusunan APBN yang berkualitas;
2. Layanan DJA yang optimal;
3. PNBP yang optimal;
4. Perumusan kebijakan di bidang penganggaran yang efektif;
5. Penyelesaian lampiran Keppres tentang RABPP yang tepat waktu;
6. Pemenuhan janji layanan unggulan DJA;
7. Peningkatan edukasi dan komunikasi kepada pengguna layanan DJA;
8. Penyelesaian laporan keuangan BA‐BUN yang tepat waktu;
9. Pembentukan SDM yang berkompetensi tinggi;
10. Pengembangan organisasi yang handal;
11. TIK yang terintegrasi;
12. Pengelolaan anggaran yang optimal.
Program yang dilaksanakan pada tahun 2011 sesuai dengan hasil restrukturisasi program dan kegiatan adalah Pengelolaan Anggaran Negara dengan didukung oleh kegiatan :
1. Penyusunan APBN;
2. Pengelolaan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat;
3. Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain‐lain;
4. Pengelolaan PNBP dan Subsidi;
5. Pengembangan Sistem Penganggaran;
6. Harmonisasi Peraturan Penganggaran;
7. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya.
LAKIP DJA 2011
BAB III
KINERJA DAN KEUANGAN AKUNTABILITAS
A.
Capaian Indikator Kinerja Utama
Pada tahun 2011, Direktur Jenderal Anggaran menetapkan kontrak kinerja kepada Menteri Keuangan dengan jumlah Indikator Kinerja Utama (IKU) sebanyak 20 IKU. Sebanyak 5 IKU merupakan IKU
Kementerian Keuangan. Secara rinci capaian kinerja DJA dapat terlihat pada penjelasan berikut:
Gambar
1 Strategy Map Kemenkeu‐One DJA 2011
LAKIP DJA 2011
Tabel 1 Capaian Kinerja DJA 2011
- *)
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 2011 % Capaian Target 1 Penyusunan APBN yang berkualitas AG ‐1.1 Tingkat akurasi exercise I‐account 92% 99,93% 108,62% 2 Tingkat kepuasan Pengguna Layanan DJA
AG‐2.1 Indeks
kepuasan pengguna layanan DJA
3,87 3,81 94,32% AG ‐2.2 Indeks tingkat efektivitas Standar Biaya Umum yang dipakai sebagai pedoman dalam proses penyusunan anggaran 3 2,85 95% 3 PNBP yang optimal AG ‐3.1 Jumlah PNBP Nasional Rp.286,57 T Rp.321,21T**) 112,09% 4 Efektivitas Penyelesaian Dokumen APBN AG ‐4.1 Indeks ketepatan waktu penyusunan NK & RAPBN beserta RUU‐nya, Nota Keuangan dan RAPBN‐Pbeserta RUU‐nya dan Laporan Pemerintah tentang
pelaksanaan APBN Semester I dan Prognosis Semester II 3,2 3,73 116,56% 5 Efektivitas perumusan kebijakan di bidang penganggaran AG ‐5.1 Indeks ketepatan waktu penyelesaian juknis / norma penganggaran AG ‐5.2 Persentase penyelesaian harmonisasi peraturan 3 1,8 60% bidang penganggaran 90% 100% 111,11% 6 Akurasi penyelesaian lampiran Keppres tentang RABPPAG
‐6.1 Indeks ketepatan waktu penyelesaian lampiran Keppres tentang RABPP 3 3 100% 7 Efektivitas pelaksanaan janji layanan unggulan DJA AG ‐7.1 Rata ‐rata presentase realisasi janji layanan unggulan DJA 100% 86,70% 86.70% 8 Efektivitas optimalisasi PNBP AG ‐8.1 Persentase jumlah piutang PNBP khusus BUN yang tertagih 90% 86,67% 96,30% 9 Efektivitas edukasi dan komunikasi pengguna layanan DJA AG ‐9.1 Tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi 80 78,30 97,88% AG ‐9.2 Tingkat efektivitas komunikasi dengan pengguna layanan DJA 75 86 114,67% 10 Efektivitas penyelesaian laporan keuangan BA‐BUN AG ‐10.1 Indeks ketepatan waktu penyampaian pelaporan/pertanggungjawaban laporan keuangan BA ‐BUN 3 3,4 113,33% 11 Pembentukan SDM yang berkompetensi tinggi AG ‐11.1 Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatannya 90% 93,27% 103,63% AG ‐11.2 Persentase pemenuhan diklat teknis penganggaran 90% 100% 111,11% 12 Pengembangan organisasi yang handal AG ‐12.1 Persentase penyempurnaaan proses bisnis 100% 100% 100% AG ‐12.2 Persentase UPR yang menerapkan manajemen risiko 60% 100% 166,67% 13 TIK yang terintegrasi AG ‐13.1 Persentase penyelesaian pengembangan aplikasi RKA‐ K/L online 100% 100% 100% 14 Pengelolaan anggaran yang optimal AG ‐14.1 Persentase penyerapan DIPA DJA (non belanja pegawai) 80% 85,67% 107,09 AG ‐14.2 Persentase pencapaian output kegiatan 90% 96,41% 107,12%
- ) Kontrak Kinerja Direktur Jenderal Anggaran 2011
- ) Data berdasarkan Buku Merah per 31 Desember 2011 revisi 1
LAKIP DJA 2011
B.
Evaluasi dan Analisis Kinerja 1. Sasaran Strategis: Penyusunan APBN yang berkualitas
Yang dimaksud dengan penyusunan APBN yang berkualitas adalah APBN yang : mempunyai ‐ basis sumber pendapatan yang kuat; mampu ‐ memenuhi kebutuhan belanja; tidak ‐ sarat dengan beban belanja yang mengikat secara berlebihan sehingga terdapat ruang gerak
yang cukup bagi otoritas fiskal dalam melakukan kebijakan fiskal; dan ‐ tidak menghadapi tekanan pembiayaan yang berlebihan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang sehingga memiliki ketahanan fiskal yang berkelanjutan.
IKU dari sasaran startegis ini adalah tingkat akurasi exercise I‐account (AG‐1.1), dengan target pencapaian 92%.
Exercise I‐Account merupakan perhitungan perkiraan besaran APBN yang tertuang dalam tabel I‐ Account
(resource envelope dan pagu indikatif, pagu anggaran K/L atau pagu RAPBN, RAPBN‐P, dan laporan semester I dan perkiraan realisasi) yang disusun berdasarkan asumsi dasar ekonomi makro dan arah kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Pencapaian target IKU tingkat akurasi exercise I‐account sebesar sebesar 99,93% yang berasal dari capaian realisasi akurasi exercise resource envelope, Pagu Indikatif dan Pagu Anggaran/RAPBN terhadap
target dengan rincian sebagai berikut :
a. Akurasi exercise pendapatan negara dan hibah tercapai akurasi sebesar 100 %;
b. Akurasi exercise belanja negara tercapai akurasi sebesar 100%;
c. Akurasi exercise pembiayaan anggaran tercapai akurasi sebesar 99,8%. Pencapaian
IKU tingkat exercise I‐account tahun 2011 sebesar 99,93% lebih baik daripada pencapaian tahun 2010 yang sebesar 99,74 %. 2.
Sasaran Strategis : Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan DJA
IKU yang diukur adalah : Indeks kepuasan pengguna layanan DJA (AG‐2.1) dan Indeks tingkat efektivitas Standar Biaya Umum yang dipakai sebagai pedoman dalam proses penyusunan anggaran.
a. Tingkat kepuasan pengguna layanan DJA diukur berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan yang dikoordinasikan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Survey dilakukan terhadap
5 (lima) layanan unggulan DJA, yaitu : 1) Pelayanan Penyelesaian Surat Penetapan RKA‐KL; 2) Pelayanan Penyelesaian Revisi RKA‐KL non APBNP; 3) Penyelesaian Standar Biaya Khusus SBK; 4) Pelayanan Penyusunan Konsep RPP; 5) Penyusunan Target dan Pagu Penggunaan PNBP.
Hasil yang diperoleh oleh DJA dengan menggunakan indeks, adalah 3,81 atau naik 0,02 dari tahun
2010. Namun demikian hasil tersebut belum dapat memenuhi target yang ditetapkan dalam kontrak kinerja tahun 2011, yaitu 3,87. Rincian skor atas 5 (lima) layanan unggulan adalah sebagaimana
terlihat dalam grafik berikut :
LAKIP DJA 2011
Grafik 1 Perbandingan Skor per layanan DJA 2010‐2011
331 = Pelayanan Penyelesaian Surat Penetapan RKA‐KL (skor=3,8) 332 = Pelayanan Penyelesaian Revisi RKA‐KL non APBNP (skor=4,0)
333 = Penyelesaian Standar Biaya Khusus SBK (skor=3,9) 334 = Pelayanan Penyusunan Konsep RPP (skor=3,8)
335 = Penyusunan Target dan Pagu Penggunaan PNBP (skor=4,2)
Tabel 2 Rincian Indeks Kepuasan Pelanggan DJA Berdasarkan Penilaian Unsur Layanan
No. Unsur Layanan 2010 2011
1. Keterbukaan 3.95 3,93
2. Kesesuaian 3.88 3,63 Prosedur
3. Informasi 4.01 3,86 Persyaratan
4. Waktu
3.62
3.64 Penyelesaian
5. Kemampuan
3.83
3.90 Petugas
6. Sikap
3.88
3.82 Petugas/Pegawai
7. Kesesuaian
4.0
4.04 Pembayaran
8. Pengenaan
3.81
3.87 Sanksi
9. Akses
3.80
3.87 terhadap Kantor Layanan
10. Lingkungan Pendukung 3.67 3.75
LAKIP DJA 2011
dan penjelasan;
>6 hari = 1
Total
indeks capaian adalah 1.8, dengan rincian sebagai berikut : 1) PMK Nomor 93/PMK.02/2011, ditetapkan tgl 27 Juni 2011 (3 hari lebih cepat dari target waktu
yang ditetapkan); 2) RPMK tentang Standar Biaya selesai di DJA bulan Maret 2011, namun dalam proses finalisasi
yaitu diperlukan penajaman‐penajaman antara lain:
a) Penjelasan pemahaman perbedaan Standar Biaya Umum dan Standar Biaya Khusus menjadi Standar Biaya Masukan dan Standar Biaya Keluaran; b) Penjelasan mengenai hak‐hak keuangan (penghasilan tetap dan tambahan) dan fasilitas yang diterima PNS pada K/L dan lembaga non struktural, proses penetapan, norma
c) Satuan biaya toga hakim;
30 Juni
d) Satuan biaya pemeliharaan kendaraan bermotor;
e) Satuan biaya kegiatan rapat di luar kantor.
Biaya Keluaran (Pasal 4 ayat 6 PMK No.84/PMK.02/2011) telah selesai pada bulan
Februari, namun mengingat PMK Standar Biaya yang dijadikan rujukan Perdirjen mengalami keterlambatan dalam penetapannya, sehingga perdirjen ditetapkan terlambat
(Mei 2011) , yang pada akhirnya penyusunan PMK SBK juga mengalami kelambatan (Agustus
2011).
1 Agustus
2012
b. Indeks tingkat efektivitas Standar Biaya Umum yang dipakai sebagai pedoman dalam proses penyusunan anggaran adalah 2,85 dengan skala 1‐5. Capaian kinerja dari IKU ini diperoleh melalui survey yang dilaksanakan pada saat kegiatan penelaahan pagu anggaran (tanggal 11 Juli
2011).
Tabel 3 Capaian Realisasi Indeks Tingkat Efektivitas Standar Biaya Umum
No. Aturan Target Realisasi Indeks Total 1.
PMK No. 84/PMK.02/2011 tentang Standar Biaya tahun anggaran
31 Maret
PMK No. 120/PMK.02/2011 tentang Standar Biaya Keluaran
21 Mei
>6 hari = 1