Studi Perbandingan Kandungan Besi Pada Beberapa Spesies Bayam Secara Spektrofotometri Serapan atom
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 2. Sampel yang digunakan Gambar 2. Bayam ( Amaranthus hybridus L.)
Gambar 3. Bayam merah ( Amaranthus tricolor L.)
Gambar 4. Bayam duri ( Amaranthus spinosus L.)
Lampiran 3. Gambar alat-alat yang digunakan Gambar 5. Spektrofotometer Serapan Atom Hitachi Z-2000
Gambar 6. Neraca Analitik
Gambar 7. Tanur Stuart
Lampiran 4. Bagan Alir Proses Destruksi Kering
Bayam Diambil daunnya
Dicuci bersih Dikeringkan dengan dianginkan Dirajang
Sampel yang telah dirajang Ditimbang 100 gram
Dikeringkan selama 2 hari Dimasukkan ke dalam cawan porselen
3 Ditambah 10 ml HNO pekat
Diarangkan di atas hot plate Dipindahkan ke dalam kurs porselen Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal
o
100 C dan perlahan temperatur
- –lahan
o
dinaikkan hingga suhu 500 C dengan interval
o
25 C setiap 5 menit Dilakukan selama 36 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator
Abu
3 Ditambahkan 10 ml HNO (1:1)
Diuapkan pada hot plate sampai kering dengan Dimasukkan kembali dalam tanur
o
temperatur awal 100 C dan perlahan
- – lahan
o
temperatur dinaikkan hingga suhu 500 C
o
dengan interval 25 C setiap 5 menit Dilakukan selama 1 jam dan di biarkan hingga dingin pada desikator
Hasil
Lampiran 5. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel
Sampel yang telah didestruksi Dilarutkan dalam 10 ml HNO
3 (1:1)
Dipindahkan ke dalam labu tentukur 100 ml Dibilas krus porselen sebanyak tiga kali dengan Dipindahkan ke dalam labu tentukur 50 ml, aquabides. Dicukupkan dengan aquabides dibiladibila hingga garis tanda Disaring dengan kertas saring Whatman No.42 Dibuang 5 ml larutan pertama untuk menjenuhkan kertas saring
Filtrat Dimasukkan ke dalam botol
Larutan sampel Dilakukan analisis kualitatif Dilakukan analisis kuantitatif dengan
Spektrofotometer Ser apan atom pada λ
248,3 nm Hasil
Lampiran 6. Hasil Analisis Kualitatif Besi
Gambar 8. Hasil analisis kualitatif dengan Larutan pereaksi Kalium
heksasianoferat (II) 8%
Gambar 9. Hasil analisis kualitatif dengan larutan pereaksi Amonium tiosianat
10%
Lampiran 7. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Besi 1.
Data Hasil Pengukuran Larutan Standar Besi
No Konsentrasi (µg/ml) absorbansi 1 0,0000 0,0000 2 2,0000 0,0506 3 4,0000 0,0993 4 6,0000 0,1415 5 8,0000 0,1859 6 10,0000 0,2385
Perhitungan Persamaan Garis Regresi
−( )
= 0,1193- (0,0234)(5) = 0,0023
70 a = 0,0234 b = y
= 1,6406
= 5,2196−3,579 220−150
2 /6
(0,7158)/6 220−(30)
)
30
(
= 5,2196−
/n
2
2
Lampiran 8. Perhitungan Persamaan Garis Regresi 1.
x
)/
)(
−(
a =
X = 5 Y = 0,1193
X 2 Y 2 XY 1 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 2 2,0000 0,0506 4,0000 0,00256036 0,1012 3 4,0000 0,0993 16,0000 0,00986049 0,3972 4 6,0000 0,1415 36,0000 0,02002225 0,8490 5 8,0000 0,1859 64,0000 0,03455881 1,4872 6 10,0000 0,2385 100,0000 0,05688225 2,3850 X= 30 y = 0,7158 x 2 = 220 y 2 = 0,12388416 xy = 5,2196
No Konsentrasi (X) Absorbansi (Y)
- – a x
−( )( )/
r =
2
2
2
2 √[( )−( ) / )][( )−( ) )/n 5,2196−(30)(0,7158)/6
=
2
2 √[(220)−(30) / )][(0,12388416)−(0,7158) )/6 1,6406
= 1,6414
= 0,9995
Lampiran 9. Hasil Analisis Kadar Besi dalam Sampel
No Sampel Berat sampel (g) Absorbansi
(A) Konsentrasi (µg/ml)
Kadar (mg/100g)
1 B1 100,035 0,0637 2,6239 13,1153 B2 100,038 0,0674 2,7820 13,9047 B3 100,036 0,0668 2,7564 13,7770 B4 100,037 0,0654 2,6965 13,4775 B5 100,032 0,0633 2,6068 13,0298 B6 100,031 0,0632 2,6025 13,0084
2
3 BM1 100,040 0,1030 4,3034 10,7541 BM2 100,054 0,1064 4,4487 11,1157 BM3 100,061 0,1101 4,6068 11,5099 BM4 100,028 0,1028 4,2948 10,7339 BM5 100,014 0,1006 4,2008 10,5005 BM6 100,075 0,1179 4,9401 12,3409
BD1 100,037 0,0612 2,5170 25,1606 BD2 100,025 0,0608 2,5000 24,9937 BD3 100,067 0,0631 2,5982 25,9646 BD4 100,010 0,0574 2,3547 23,5446 BD5 100,032 0,0610 2,5085 25,0769 BD6 100,040 0,0620 2,5512 25,5025
Keterangan : B = Bayam BM = Bayam merah BD = Bayam duri
Lampiran 10. Contoh Perhitungan Kadar Besi dalam Sampel 1.
Contoh Perhitungan Kadar Besi dalam Bayam (Amaranthus hybridus L.) Berat sampel yang ditimbang = 100,035 gram Absorbansi (Y) = 0,0637 Persamaan Regresi:Y = 0,0234X + 0,0023
0,0637−0,0023
X = = 2,6239
0,0234
Konsentrasi besi = 2,6239 µg/ml Konsentras i (µ g/ml) x Volume (ml) x Faktor pengencera n
Kadar Besi (µ g/g) Berat Sampel (g)
2,6239 µ g/ml x 100 mlx ( 25 / , 5 )
=
100,035
g
µg/g = 131,153 = 13,1153 mg/100 g 2.
Contoh Perhitungan Kadar Besi dalam Bayam merah (Amaranthus tricolor L.)
Berat sampel yang ditimbang = 100,040 gram Absorbansi (Y) = 0,1030 Persamaan Regresi:Y = 0,0234X + 0,0023
0,1030−0,0023
X = = 4,3034
0,0234
Konsentrasi besi = 4,3034 µg/ml Konsentras i (µ g/ml) x Volume (ml) x Faktor pengencera n
Kadar Besi (µ g/g) Berat Sampel (g)
4,3034 µ g/ml x 100 mlx ( 25 / 1 )
=
100,040
g
= 107,5419 µg/g = 10,7541 mg/100 g
Berat sampel yang ditimbang = 100,037 gram Absorbansi (Y) = 0,0612 Persamaan Regresi:Y = 0,0234X + 0,0023
0,0612−0,0023
X = = 2,5170
0,0234
Konsentrasi besi = 2,5170 µg/ml Konsentras i (µ g/ml) x Volume (ml) x Faktor pengencera n
Kadar Besi (µ g/g) Berat Sampel (g)
2,5170 µ g/ml x 100 mlx ( 25 / , 25 )
=
100,037 g
= 251,6069 µg/g = 25,1606 mg/100 g Selanjutnya dilakukan perhitungan kadar besi yang sama terhadap semua sampel
Lampiran 11. Perhitungan Statistik Kadar Besi dalam Sampel
Kadar
2 No (mg/100g)
− ̅) ( ( − ̅) 1 13,1153 -0,2701 0,07295401
2 13,9047 0,5193 0,26967249 3 13,7770 0,3916 0,15335056 4 13,4775 0,0921 0,00848241 5 13,0298 -0,3556 0,12645136 6 13,0084 -0,3770 0,142129
80,3127 0,77303983 Σ
13,3854 ̅
Dari data yang diperoleh, data ke 2 adalah data yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q
Nilai yang dicurigai Nilai yang terdekat
Q =
Nilai tertinggi Nilai terendah
13,9047
- – 13,7770 Q = = 0,1424
13,9047
- – 13,0084
0,95
Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q yaitu 0,6210 sehingga semua data diterima, 2 Xi
- SD =
X
n -
1 0,77303983
=
√ 6−1
= 0,3932 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai
α = 0,05, n = 6, dk = 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2,5706, Kadar Besi dalam bayam , µ =
X
± (t (α/2, dk) x SD / √n ) = 13,3854 ± (2,5706 x 0,3932 / )
√6 = 13,3854 ± 0,4126 Kadar Besi dalam bayam (13,3854 ± 0,4126) mg/100 g 2.
Perhitungan Statistik Kadar Besi dalam Bayam merah
Kadar
2 No (mg/100g)
( − ̅) ( − ̅) 1 10,7541 -0,4051 0,16410601 2 11,1157 -0,0435 0,00189225 3 11,5099 0,3507 0,12299049 4 10,7339 -0,4253 0,18088009 5 10,5005 -0,6587 0,43388569 6 12,3409 1,1817 1,39641489
66,955 2,30016942 Σ
11,1592 ̅
Dari data yang diperoleh, data ke 6 adalah data yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q
Nilai yang dicurigai Nilai yang terdekat
Q =
Nilai tertinggi Nilai terendah
12,3409
- – 11,5099 Q = = 0,4515
12,3409
- – 10,5005
0,95
Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q yaitu 0,6210 sehingga semua data diterima, 2
- Xi
X
SD =
- n
1 2,30016942
=
√ 6−1
= 0,6782 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai
α = 0,05, n = 6, dk = 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2,5706 Kadar Besi dalam Bayam merah , µ =
X
± (t (α/2, dk) x SD / √n ) = 11,1592 ± (2,5706 x 0,6782 / )
√6 = 11,1592 ± 0,7117 Kadar Besi dalam Bayam merah (11,1592 ± 0,7117) mg/100 g 3.
Perhitungan Kadar Besi dalam Bayam duri
Kadar
2 No (mg/100g)
( − ̅) ( − ̅) 25,1606 1 0,1201 0,01442401 24,9937 2 -0,0468 0,00219024 25,9646 3 0,9241 0,85396081 23,5446 4 -1,4959 2,23771681 25,0769 5 0,0364 0,00132496 25,5025 6 0,4620 0,213444
150,2429 3,32306083 Σ
25,0405 ̅
Dari data yang diperoleh, data ke 4 adalah data yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q
Nilai yang dicurigai Nilai yang terdekat
Q =
Nilai tertinggi Nilai terendah
23,5446
- – 24,9937 Q = = 0,5988
25,9646 – 23,5446 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,6210 sehingga semua data diterima, 2
- Xi
X
SD =
- n
1 3,32306083
=
√ 6−1
= 0,8152 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai
α = 0,05, n = 6, dk = 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2,5706
,
Kadar Besi dalam Bayam duri µ =
X
± (t (α/2, dk) x SD / √n )
)
= 25,0405 ± (2,5706 x 0,8152 / √6 = 25,0405 ± 0,8555 Kadar Besi dalam Bayam duri (25,0405 ± 0,8555) mg/100 g
Lampiran 12. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi besi
Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi besi Y = 0,0234X + 0,0023 Slope = 0,0234
√
=
= 3 0,004378355 0,0234
3
0,004378355 Batas Deteksi (LOD) =
=
0,00003834 6−2
−2 =
No Konsentrasi (µg/ml) (X) Absorbansi (Y)
2
( − )
√
Simpangan baku =
0,00003834
Yi Y-Yi (Y-Yi) 2 1 0,0000 0,0000 0,0023 -0,0023 0,00000529 2 2,0000 0,0506 0,0491 0,0015 0,00000225 3 4,0000 0,0993 0,0959 0,0034 0,00001156 4 6,0000 0,1415 0,1427 -0,0012 0,00000144 5 8,0000 0,1859 0,1895 -0,0036 0,00001296 6 10,0000 0,2385 0,2363 0,0022 0,00000484
0,5613
10 Batas Kuantitasi (LOQ) = 10 0,004378355 =
0,0234 = 1,8710
Lampiran 13. Hasil Uji Perolehan Kembali Besi setelah Penambahan Larutan
Baku Hasil Analisis Besi Setelah ditambahkan Larutan Baku sebanyak 10 ml (Konsentrasi 1000 µg/ml )
No Sampel Berat sampel (g)
Absorbansi Konsentrasi (µg/ml)
Kadar (mg/100g)
1 B1 100,036 0,0849 352,8629 35,2862
2 B2 100,040 0,0802 332,7668 33,2766
3 B3 100,050 0,0854 354,9425 35,4942
4 B4 100,026 0,0818 339,7016 33,9701
5 B5 100,035 0,0852 354,1495 35,4194
6 B6 100,034 0,0869 361,4071 36,1407 = 600,221 X = 100,036
Kadar rata-rata = 34,9312
Lampiran 14. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Besi dalam Sampel
Persamaan regresi : Y = 0,0234X + 0,0023
A
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (C ) = 25,0405 mg/100g Kadar rata-rata sampel setelah ditambah larutan baku (C F ) = 34,9312 mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery = 100,036 g
- Kadar larutan standar yang ditambahkan (C A )
ℎ
- A
C = x ml yang di tambahkan
− 1000 µ /
= x 10 ml
100,036
= 99,9640 µg/g = 9,9964 mg/100g
−
Maka % Perolehan Kembali Besi = X 100 %
∗
( 34,9312 25 , 0405 ) mg / 100 g
= x 100%
9 , 9964 mg / 100 g
=
98,94 %
Lampiran 15. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Besi dalam Sampel
No Kadar persen perolehan kembali (Xi)
(Xi-X) (Xi-X)
2
1 35,2862 0,355 0,126025 2 33,2766 -1,6546 2,737701166 3 35,4942 0,563 0,316969 4 33,9701 -0,9611 0,92371321 5 35,4194 0,4882 0,23833924 6 36,1407 1,2095 1,46289025
X= 209,5872 X = 34,9312
= 5,805637866 SD =
1 - n X - Xi 2
=
√
5,805637866 6−1
= 1,0771 RSD = % 100
X SD
= 1,0771
34,9312 x 100 % = 3,08 %
Lampiran 16. Pengujjian Beda Nilai Rata-rata Kadar Besi Antara Bayam dan
Bayam merah No Kadar Besi pada Bayam Kadar besi pada Bayam
(mg/100 g) merah (mg/100g)
1 2 =
1 X = 13,3854 X 11,1592
2 S
1 = 0,3932 S 2 = 0,6782
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 95 % untuk mengetahui apakah variasi
1
2
1
2
kedua populasi sama ( = ) atau berbeda ( )
1
2
1. = ) Ho : (
1
1
dk data 1 = 5 dan dk data 2 = 5
kritis tabel (0,05/2)
Nilai F yang di peroleh dari F (F (5,5) adalah 7,15
o
Daerah kritis penolakan : jika F ≥ 7,15
2
2
0,3932
1 3. o = 0,3361
F =
=
2
2
0,6782
2 4. o diterima dan H
1 ditolak sehingga
Dari hasil ini menunjukkan bahwa H
1
2
disimpulkan bahwa ( = ) kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata- rata menggunakan distribusi t
1
2 Karena ragam populasi sama ( = ), maka simpangan bakunya adalah
:
2
2
1) 1) ( (
1− 1−
1 +
2 Sp = √
- −2
1
2
- 2
2
< -2,2281 dan t
o
>2,2281 4. Pengujian statistik
t o =
(
1−
) √1/
≥ 2,2281 Daerah kritis penolakan : t
1
2 =
(13,3854− 11,1592) 0,5543 √1/6+ 1/6
=
6,9563 5. Karena t
o
6,9563 > 2,2281 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan signifikan rata-rata kadar besi antara Bayam (Amaranthus
o
o
hybridus L. ) dan Bayam merah (Amaranthus tricolor L.).
H
=
√ (6
− 1)0,3932
(6−1)0,6782
2 6+ 6−2
= 0,5543 1. Ho : (µ
1 = µ 2 )
1
= ± 2,2281 Untuk df = 6 + 6 - 2 = 10 3. Daerah kritis penerimaan : -2,2281 ≤ t
: (µ
1
µ
2
) 2. Dengan menggunakan taraf kepercayaan = 5 %
T
0,05/2
- 1/
Lampiran 17 Pengujjian Beda Nilai Rata-rata Kadar Besi Antara Bayam dan
Bayam duri No Kadar Besi pada Bayam Kadar besi pada Bayam
(mg/100 g) duri (mg/100g)
1 X
1 = 13,3854
X 2 = 25,0405
1
2
2 S = 0,3932 S = 0,7324 Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (
1 = 2 ) atau berbeda ( 1 2 )
1
2
1. = ) Ho : (
H
1 : ( 1 2 ) 2.
dk data 1 = 5 dan dk data 2 = 5
kritis tabel (0,05/2)
Nilai F yang diperoleh dari F (F (5,5) adalah 7,15
o
Daerah kritis penolakan : jika F ≥ 7,15
2
2
0,3932
1
o
3. = 0,2882
=
F
=
2
2
0,7324
2
o
1
4. diterima dan H ditolak sehingga Dari hasil ini menunjukkan bahwa H disimpulkan bahwa (
1 = 2 ) kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-
rata menggunakan distribusi t Karena ragam populasi sama (
1 =
2 ), maka simpangan bakunya adalah:
2
2
( 1) ( 1)
1− 1−
1 +
2 Sp = √
- −2
1
2
- 2
1−
o
< -2,2281 dan t
o
>2,2281 4. Pengujian statistik
t o =
(
2
o
) √1/
1
2 =
(13,3854− 25,0405) 0,5878 √1/6+ 1/6
=
Karena t
o
≥ 2,2281 Daerah kritis penolakan : t
= ± 2,2281 Untuk df = 6 + 6 - 2 = 10 3. Daerah kritis penerimaan : -2,2281 ≤ t
hybridus L. ) dan Bayam duri (Amaranthus spinosus L.)
1 = µ 2 )
=
√ (6
− 1)0,3932
(6−1)0,7324
2 6+ 6−2
= 0,5878 1. Ho : (µ
H
0,05/2
1
: (µ
1
µ
2
) 2. Dengan menggunakan taraf kepercayaan = 5 %
T
- 1/
- 59,4852 5.
- 59,4852 < -2,2281 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan signifikan rata-rata kadar besi antara Bayam (Amaranthus
1 = 0,6782 S 2 = 0,7324
1
1)
1−
(
Sp = √
), maka simpangan bakunya adalah:
2
=
rata menggunakan distribusi t Karena ragam populasi sama (
2
2 ) kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-
1 =
ditolak sehingga disimpulkan bahwa (
1
diterima dan H
o
1 +
(
=
No Kadar besi pada Bayam merah (mg/100g) Kadar besi pada Bayam duri (mg/100 g)
2 S
= 25,0405
2
X
11,1592
1 =
1 X
2 6+ 6−2
1−
(6−1)0,7324
√ (6−1)0,6782
−2 =
1
2
2
1)
0,8574 4. Dari hasil ini menunjukkan bahwa H
2
Lampiran 18. Pengujjian Beda Nilai Rata-rata Kadar Besi Antara Bayam duri
) 1. Ho : (
: (
1
) H
2
=
1
2
1
) atau berbeda (
2
=
1
dan Bayam merah Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (
1
2
0,7324
o
2
= 0,6782
2
2
2
1
=
≥ 7,15 3. F
) 2. dk data 1 = 5 dan dk data 2 = 5
o
(5,5) adalah 7,15 Daerah kritis penolakan : jika F
(0,05/2)
(F
tabel
yang diperoleh dari F
kritis
Nilai F
- 2
- 2
Lampiran 19. Tabel Distribusi t
o
o
Karena t
=
(11,1592− 25,0405) 0,7058 √1/6+ 1/6
2 =
1
) √1/
2
1−
(
t o =
>2,2281 4. Pengujian statistik
o
< -2,2281 dan t
≥ 2,2281 Daerah kritis penolakan : t
= 0,7058 1. Ho : (µ
o
= ± 2,2281 Untuk df = 6 + 6 - 2 = 10 3. Daerah kritis penerimaan : -2,2281 ≤ t
0,05/2
T
= 5%
Dengan menggunakan taraf kepercayaan
2 ) 2.
µ
1
1 : (µ
) H
2
= µ
1
- 1/
- 34,0651 5.
- 34,0651 < -2,2281 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan signifikan rata-rata kadar besi antara Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dan Bayam duri (Amaranthus spinosus L.)
Lampiran 20. Tabel Distribusi F