BAB VI ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KOTA

BAB V I Arahan Pemanfaatan Ruang W ilayah Kota

  Tata ruang yang telah disusun harus dijadikan pedoman pelaksanaan pembangunan. Beberapa hal yang terkait dengan hal tersebut adalah pembentukan dan tugas Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, Pokja-pokja Pemanfaatan Ruang dan pengendalian terhadap ruang.

  6.1. PEMUSATAN KEBI JAKAN STRATEGI S OPERASI ONALI SASI

  Dalam pemanfaatan ruang wilayah kota dilakukan:

   Perumusan kebijakan strategis operasionalisasi rencana tata ruang wilayah kota dan rencana tata

  ruang kawasan strategis;

   Perumusan program sektoral dalam rangka perwujudan struktur ruang dan pola ruang wilayah

  dan kawasan strategis; dan

   Pelaksanaan pembangunan sesuai dengan program pemanfaatan ruang wilayah kota dan kawasan strategis. Dalam rangka pelaksanaan kebijakan strategis operasionalisasi rencana tata ruang wilayah kota dan rencana tata ruang kawasan strategis maka ditetapkan kawasan budi daya yang dikendalikan dan kawasan budi daya yang didorong pengembangannya.

  Pelaksanaan pembangunan dilaksanakan melalui pengembangan kawasan secara terpadu. Pemanfaatan ruang dilaksanakan sesuai dengan:

   Standar pelayanan minimal bidang penataan ruang;

   Standar kualitas lingkungan; dan  Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

  6.1.1. P ENATAAN R UANG

  4. Penetapan ketentuan persyaratan t eknis yang dilakukan oleh Gubernur, berupa kebijaksanaan umum dengan mempertimbangkan rona dari kemampuan wilayah serta nilai budaya setempat.

  f. mengoptimalkan penyelenggaraan penertiban, pengawasan (pemantauan, evaluasi, dan pelaporan) dan perizinan pemanfaatan ruang; g. melaksanakan kegiatan pengawasan yang meliputi pelaporan, evaluasi, dan pemantauan penyelenggaraan pemanfaatan ruang; h. memberikan rekomendasi penertiban terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang; i. Memberikan rekomendasi perizinan tata ruang Kota Batu; j. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; k. Mengembangkan data dan informasi penataan ruang Kota Batu untuk kepentingan pengguna ruang di jabaran pemerintah, masyarakat, dan swasta; I . Mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi penataan ruang Kota Batu; m. Mengkoordinasikan penanganan dan penyelesaian masalah yang timbul dalam penyelenggaraan penataan ruang Kota Batu, dan memberikan pengarahan serta saran pemecahannya; n. Melaksanakan fasilitasi, supevisi kepada Dinas/ I nstansi, masyarakat dan dunia usaha berkaitan dengan penataan ruang; o. Memadukan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang

  Pemerintah Kota Batu, Masyarakat dan Dunia Usaha dengah Rencana Tata Ruang;

  Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur, Rencana Tata Ruang Kawasan yang telah ditetapkan Provinsi Jawa Timur, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu yang berbatasan; e. memaduserasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Tahunan yang dilakukan

  c. mengkoordinasikan penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang dan Rencana Tata Ruang Kawasan sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu; d. mengintegrasikan dan memaduserasikan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dengan

  a. merumuskan dan mengkoordinasikan berbagai kebijakan penataan ruang Kota Batu dengan memperhatikan kebijakan penataan ruang Nasional dan Provinsi; b. mengkoordinasikan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu;

  BKPRD Kota Batu mempunyai tugas:

  Walikota Batu membentuk dan menugaskan BKPRD untuk melaksanakan tugas Koordinasi Penataan Ruang Daerah Kota Batu. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah yang selanjutnya disingkat BKPRD adalah Badan bersifat ad-hoc untuk membantu pelaksanaan tugas koordinasi penataan ruang di daerah.

  Wewenang Penataan Ruang dimulai dari perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan penegakan hukum. Wewenang Perencanaan merupakan wewenang yang diberikan kepada pemerintah kota untuk menata setiap ruang, sesuai dengan kondisi alamiahnya, untuk dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mendukung kepentingan mahluk hidup pada komunitas kota dan daerah sekitarnya. Bentuk perencanaan ini harus ada sinkronisasi dari yang sifatnya makro hingga yang bersifat teknis (RTRW, RDTRK, dan RTRK).

  6.1.2. K ELEMBAGAAN P ENATAAN R UANG D AERAH ( BKPRD)

  Penentuan ketentuan persyaratan teknis yang dilakukan oleh Walikota berupa kebijaksanaan operasional dengan berpedoman pada kebijakan umum ditetapkan oleh Gubernur.

  3. Ketentuan persyaratan teknis bagi pemanfaatan ruang dalam kawasan lindung dan kawasan budidaya, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; serta

  Lebih lanjut guna mengatur penataan ruang di daerah, maka dalam Permendagri No. 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah pasal 8 disebutkan bahwa :

  2. Pengaturan bagi wilayah atau kawasan yang akan dimanfaatkan sesuai dengan fungsi lindung dan budidaya yang ditetapkan dalam rencana tata ruang, berupa penetapan Keputusan Kepala Daerah tentang ketentuan persyaratan teknis bagi pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung dan kawasan budidaya;

  1. Dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang, Kepala Daerah mempersiapkan kebijaksanaan yang berisi pengaturan bagi wilayah atau kawasan yang akan dimanfaatkan sesuai dengan fungsi lindung dan budidaya yang ditetapkan dalam rencana tata ruang;

  Hal-hal yang terkait dengan pemanfaatan ruang, Permendagri No. 8 Tahun 1998 disebutkan bahwa :

  4. Kepala Daerah wajib mengumumkan rancangan final rencana tata ruang kepada masyarakat.

  3. Dalam proses penyusunan rencana tata ruang, dilakukan diskusi dan lokakarya atau sarasehan dengan mengundang instansi terkait, pakar, tokoh masyarakat, organisasi profesi dan kemasyarakatan serta dunia usaha.

  2. Penyusunan rencana tata ruang di daerah berpedoman pada Pedoman Teknis sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

  c. Perumusan struktur dan pola pemanfaatan ruang; serta d. Perumusan rencana tata ruang.

  b. Pengidentifikasian potensi dan masalah serta analisa pengembangan wilayah;

  a. Penentuan arah dan visi pengembangan wilayah;

  1. Penyusunan rencana tata ruang dilakukan melalui serangkaian pekerjaan teknis yang meliputi :

  Kota Batu dengan Kabupaten/ Kota yang berbatasan; p. Melakukan evaluasi tahunan atas kinerja penataan ruang Kota Batu; q. Menjabarkan petunjuk Walikota Batu berkenaan dengan pelaksanaan fungsi dan kewajiban

  Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang Kota Batu; r. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas BKPRD Kota Batu secara berkala kepada Walikota Batu.

  Prioritas pelaksanaan pembangunan di Kota Batu yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu pola ruang wilayah kota meliputi:

   Pengembangan even-even wisata.  Pengembangan obyek wisata unggulan di Kota Batu.

  c. Kawasan pariwisata, melalui :  Pengembangan kawasan wisata modern;  Pengembangan wisata Desa, Agrowisata, wisata adventure.

  b. Kawasan pertanian, melalui :  Penetapan lahan abadi pertanian hortikultura;  Pengembangan perkebunan unggulan;  Pengemabangan tanaman hias;  Pengembangan sentra peternakan dan perikanan; serta  Pengembangan agrowisata

  a. Kawasan hutan produksi, melalui penetapan hutan produksi di Kota Batu yang bersinggungan dengan kawasan pertanian, dan pelestarian hutan produksi sebagai kawasan tangkapan air.

  B. Perwujudan Kawasan Budidaya

  d. Kawasan bencana alam, melalui peningkatan kegiatan untuk pencegahan dan penanggulangan bencana alam erosi; serta e. Kawasan lindung lainnya, melalui pengembalian rona alam yang mengalami kerusakan pada kawasan-kawasan konservasi dan sempadan mata air.

  a. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, melalui penetapan kawasan hutan lindung dan pengamanan wilayah resapan air; b. Kawasan perlindungan setempat, melalui perbaikan sempadan sungai yang dapat menyebabkan erosi, dan peningkatan RTH Kota; c. Kawasan pelestarian alam dan cagar budaya, melalui perlidungan kawasan cagar budaya dan reboisasi kawasan arboretrum merupakan hulu sungai Brantas yang rusak; pelestarian Tahura R. Suryo.

  A. Perwujudan Kawasan Lindung

  2. Perwujudan kawasan budidaya

  1. Perwujudan kawasan lindung

  6.3. I NDI KASI PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG KOTA

6.2. I NDI KASI PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR W I LAYAH KOTA

  Prioritas dan tahapan pembangunan wilayah Kota Batu di dasarkan atas :

   Perwujudan system jaringan sumber daya air  Perwujudan system jaringan energi dan kelistrikan  Perwujudan system jariangn telekomunikasi  Perwujudan system jariangn persampahan, sanitasi dan drainase  Perwujudan system jaringan lainnya d. Kawasan industri, melalui pengembangan industri kecil, menengah dan home industry dalam bidang kerajinan dan seni serta agroindustri e. Kawasan permukiman, melalui penyediaan rumah bagi pendapatan menegah kebawah, real estate, permukiman wisata, dan permukiman agropolitan.

   Perwujudan system jaringan transportasi di wilayah kota yang meliputi system prasarana transportasi darat

  2. Perwujudan system jaringan prasrana kota, yang mencakup pula system prasarana nasional dan wilayah/ regional dalam wilayah kota:

  1. Perwujudan pusat pelayanan kegiatan kota

  Berdasarkan pertimbangan diatas, maka dapat ditentukan prioritas pelaksanaan pembangunan di Kota Batu yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu struktur ruang wilayah kota meliputi:

   Adanya permasalahan yang sifatnya mendesak untuk dilaksanakan.  Adanya komponen kawasan yang mempunyai multiplier effect yang besar untuk merangsang tercapainya struktur yang diinginkan, misalnya jaringan jalan.

   Adanya sarana dan prasarana yang telah ada yang masih dimanfaatkan.

  Kebutuhan fasilitas yang ada tidak dapat dibangun secara keseluruhan, hal ini dikarenakan ada beberapa pertimbangan dalam penentuan program yang dilaksanakan pada wilayah perencanaan. Dasar-dasar pertimbangan tersebut adalah :  Keterbatasan dana yang tersedia.

   Kerja sama pendanaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

  Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, investasi swasta, dan/ atau kerja sama pendanaan.

   Program pemanfaatan ruang disusun berdasarkan indikasi program utama lima tahunan  Pendanaan program pemanfaatan ruang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

  Pelaksanaan pembangunan dilakukan selama kurun waktu 20 tahun, yang dibagi menjadi 5 tahapan, yaitu :

   Tahap I : Tahun 2010 - 2015

   Tahap I I : Tahun 2016 - 2020

   Tahap I I I : Tahun 2021 - 2025  Tahap I V : Tahun 2026 – 2030

  Berdasarkan pertimbangan di atas maka dapat disusun urutan prioritas pelaksanaan pembangunan ditiap bagian wilayah kota, yang dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1. I ndikasi Program Rencana Tat a Ruang W ilayah Kota Bat u

  PJM I PJM PJM PJM PJM ANGGARAN

  INTANSI No. PROGRAM UTAMA LOKASI (Tahun)

  SUMBER DANA

  II III

  IV V BIAYA PELAKSANA

  I II

  III

  IV V

A. PERUWUJUDAN STRUKTUR RUANG

I. Perwujudan Pusat Kegiatan

  1.1. Pengembangan pusat kegiatan perdagangan dan jasa komersial Jl. Kartini, Kel. Temas

  100.000.000.000 APBD & Swasta Dinas Cipta Karya

  a. Pembangunan Pasar Induk Kota Batu (Modern- dan Tata Ruang

  Tradisional Desa Junrejo

  10.000.000.000 APBD Dinas Cipta Karya

  b. Pembangunan pasar sentra Junrejo dan Tata Ruang

  c. Pengembangan pusat perbelanjaan modern dan grosir Jalan Kartini, Jalan Diponegoro, Swasta Dinas Cipta Karya hingga Jalan Gajamada; dan Tata Ruang

  APBD Swasta Dinas tata ruang

  d. Penyedian ruang bagi kegiatan informal dan Cipta Karya

  • PKL Jalan Sudiro (Alun-Alun Kota

  15.000.000.000 Swasta/Investor Investor bekerja sama dengan PKL Batu) di alun-alun

  • PKL bunga Sidomulyo

  250.000.000 APBD/Swasta Dinas

  • PKL Buang di Beji

  250.000.000 APBD/Swasta Desa Giripurno

  2.000.000.000 APBD dan Dinas tata ruang

  e. Pasar agribisnis Provinsi dan Cipta Karya

  f. Pengembangan pasar desa agropolitan pasar tradisional di Desa Punten, Desa 30.000.000.000 APBD Dinas tata ruang

  Tulungrejo, dan Desa Junrejo dan Cipta Karya

  1.2. Pengembangan kegiatan fasilitas pelayanan

  a. Pengembangan fasilitas pendidikan perguruan tinggi Kecamatan Junrejo 300.000.000.000 Swasta/Negeri PT Swasta/ PTN

  b. pengembangan pusat pendidikan gratis Desa Bumiaji 2.000.000.000 APBD/APBD Dinas Pendidikan

  Provinsi dan Dinas tata ruang dan Cipta Karya

  c. pengembangan kawasan rumah sakit Desa Oro-oro Ombo dan Desa Bumiaji 100.000.000.000 APBD dan Dinas tata ruang

  APBD Provinsi & dan Cipta Karya, Swasta Dinas Kesehatan dan Swasta, d. Pengembangan fasilitas bina sosial di Kota Batu Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo

  6.000.000.000 APBD Dinas tata ruang meliputi gedung pertemuan lingkungan dan kecamatan, dan Kecamatan Bumiaji dan Cipta Karya balai pertemuan dan pameran, gedung serbaguna, lembaga sosial/organisasi masyarakat

  1.3. Pengembangan sarana perkantoran

  a. Pembangunan block office Jalan P. Sudirman, Kelurahan Ngaglik 140.000.000.000 APBD, APBD Dinas Cipta Karya &

  Provinsi & APBN Tata Ruang

  1.4. Pengembangan fasilitas olahraga Desa Pesanggrahan

  3.000.000.000 Dinas Cipta Karya &

  a. Perbaikan stadion dan lapangan luar Tata Ruang, Dinas Pemuda dan Olahraga

  APBD dan

  b. ruang publik (plaza) dan taman, 1.000.000.000 Dinas tata ruang

  APBD Provinsi, dan Cipta Karya Swasta

  c. gedung olahraga Kelurahan Temas 2.000.000.000 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang d. Gedung kesenian dan teater Desa Oro-oro ombo

  2.000.000.000 Dinas Pariwisata dan Kabudayaan

II. Perwujudan Sistem Prasarana

  Dinas Pengairan dan Binamarga  pengembangan jalur mountain bike Bulukerto-Bumiaji

  Desa Temas – Desa Bumiaji 9.000.000.000 APBD Dinas Pengairan dan Binamarga b. Pengembangan jalur wisata

   festival road/ jalur festival wisata Oro-oro Ombo –pesanggrahan – Alun- alun kota

  3.000.000.000 APBD Dinas Pengairan dan Binamarga  jalur wisata Pusat Kota, wilayah Kota Batu pusat wisata modern Desa Oro-oro

  Ombo (BNS, Jatimpark, Agrokusuma) hingga wisata yang terdapat di alun- alun kota dalam menikmati bangunan tematik dan wisata kuliner - cangar (sumber brantas) -Tulungrejo – Bumiaji

  2.500.000.000 APBD dan Swasta

  Dinas Pengairan dan Binamarga  Pengembangan kereta gantung di Kota Batu Terminal wisata – BNS (panderman) – Jatim Park – Alun-alun – Songgoriti – Sidomulyo – Selekta –

  2.000.000.000 APBD dan Swasta

  1.000.000.000 APBD Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pengairan dan Binamarga

  10.000.000.000 APBD dan Propinsi

   pengembangan cross road/off road  pengembangan jalur outbond dan jalur pendakian gunung

  Desa Bumiaji, dan Desa Songgokerto Tulungrejo, pesanggrahan, …..

  3.000.000.000 APBD Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pengairan dan Binamarga, Dinas Perikanan, DInas Kahutanan

  c. Pengembangan jalur angkutan  Pengembangan transportasi regional

  udara untuk pelayanan/akomodasi wisata 700.000.000 APBD dan

  Propinsi dan nasional Dinas Pengairan dan Binamarga

   Pengembangan sistem angkutan meliputi angkutan umum dalam kota

   Batu – Oro-oro Ombo – Tlengkung – Junrejo – Landungsari; 300.000.000 APBD Dinas Pengairan dan Binamarga

  Dinas Pengairan dan Binamarga  Pengembangan jalan tembus antar Kecamatan/Desa merupakan jalan lokal sekunder

  Desa Tulungrejo, Desa Punten, Desa Sidomulyo, Desa Tlengkung, Desa Torongrejo, Desa Bumiaji dengan pusat kegiatan agrobisnis di Desa Giripurno

  No. PROGRAM UTAMA LOKASI PJM I

  a. Pengambangan jaringan jalan umum  Penataan dan pengembangan jaringan Jalan Kolektor Primer di wilayah Kota Batu meliputi jalur Malang-Batu, Surabaya-Pasuruan-Batu, Batu-Kediri, Batu-Jombang dan Batu-Mojokerto ruas Karanglo – Batu, yakni Jalan Raya Karangploso, Jalan Raya Pendem, Jalan Raya Batu, Jalan Pattimura, Jalan Gajamada, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Turnojoyo, Jalan Songgoriti

  (Tahun) PJM

  II PJM

  III PJM

  IV PJM

  V ANGGARAN BIAYA SUMBER DANA

  INTANSI PELAKSANA

  2.1. Perwujudan sistem transportasi Jalan Raya

  5.000.000.000 APBD Propinsi Dinas Pengairan dan Binamarga  Pengembangan jaringan jalan kolektor sekunder di wilayah Kota Batu

  30.000.000.000 APBD Dinas Pengairan dan Binamarga  Pengembangan jalan lokal primer di kawasan agropolitan

  1. ruas Dau - Pendem - Junrejo – Tlengkung - Oro-oro Ombo – Pesanggrahan;

  20.000.000.000 APBD, APBD Provinsi & APBN

  Dinas Pengairan dan Binamarga 2. ruas Karangploso – Giripurno –

  Bumiaji – Sidomulyo; dan 12.000.000.000 APBD, APBD

  Provinsi & APBN Dinas Pengairan dan Binamarga

  3. ruas Pacet - Sumber Brantas – Punten – Sidomulyo - Sisir

  10.000.000.000 APBD, APBD Provinsi & APBN

  Dinas Pengairan dan Binamarga  Pengembangan Jalan lingkungan pendukung desa wisata semua jalan kelurahan dan desa yang terdapat di Wilayah Kota Batu

  • – pasar wisata/agribsinis Giripurno
    • Jalur batu – surabaya
    • Pengembangan Jalur ke bandar

  PJM I PJM PJM PJM PJM ANGGARAN

  INTANSI No. PROGRAM UTAMA LOKASI (Tahun)

  SUMBER DANA

  II III

  IV V BIAYA PELAKSANA

   Batu – Bumiaji – Pandanrejo – Giripurno;

   Giripurno – Torongrejo – Beji – Mojorejo – Dadaprejo – Landungsari;  Sumber Brantas – Tulungrejo -

  Punten – Sidomulyo – Bumiaji – Giripurno;

   Songgokerto – Sumberejo – Sidomulyo – Giripurno; dan

   Temas – Ngaglik – Sisir – Bumiaji – Giripurno

  d. Pengembangan sarana transportasi  Pengembangan terminal Terminal tipe B Giripurno

  3.000.000.000 APBD dan Dinas Pengairan Propinsi dan Binamarga

   Terminal penumpang dan halte Desa Tulungrejo, Desa Punten,

  2.000.000.000 APBD Dinas Pengairan Songgoriti, Desa Junrejo, Desa Oro- dan Binamarga oro Ombo dan terminal wisata di Desa

  Temas  Terminal Barang jalan Dewi sartika di Sisir

  3.000.000.000 APBD dan Dinas Pengairan Propinsi dan Binamarga

   terminal wisata Desa Oro-oro ombo 1.000.000.000 APBD Dinas Pengairan dan Binamarga

   pengembangan jalur pejalan kaki (pedestrian ways) Desa Oro-oro Ombo kawasan alun-

  4.000.000.000 APBD Dinas Pengairan  jalur pejalan kaki di jalur festival roads alun Kota Batu yakni Jalan dan Binamarga

   jalan kaki di pusat kegiatan Diponegoro, hingga Jalan Gajamada, Jalan Kartika

   pengembangan parkir Desa Oro-oro Ombo kawasan alun-

  1.500.000.000 APBD Dinas Pengairan alun Kota Batu yakni Jalan dan Binamarga

  Diponegoro, hingga Jalan Gajamada, Jalan Kartika

  2.2. Perwujudan sistem jaringan Telekomunikasi

  a. Pengembangan jaringan telepon Kecamatan Junrejo dan Kecamatan Ls Telkom dan

  Batu swasta lainnya

  b. Pengembangan tower bersama di Desa Oro-oro ombo Gunung Panderman Desa Oro-oro Ls swasta dan Desa Tlengkung Ombo Desa Oro-oro Ombo dan Desa

  Tlengkungn dan kawasan Gunung Pucung Desa Tulungrejo.

  c. Rencana pengembangan stasiun pemancar televisi Sekitar alun-alun, oro-oro ombo, Ls swasta

  d. Penambahan titik pelayanan akses internet untuk umum songgoriti, sekitar stadion, kawasan (hot spot) perkantoran

  2.3. Perwujudan sistem prasarana Sumber Daya Air

  a. pengembangan saluran irigasi dengan saluran primer Sistem jaringan irigasi bersumber dari 5.000.000.000 APBD Dinas Pengairan dan sekunder Sungai Brantas, Kali Ampo, Kali dan Binamarga

  Sumpil

  b. pengembangan dam pengendali banjir Sungai Brantas dan anak-anak sungai 6.000.000.000 APBD Dinas Pengairan

  Brantas yang terdiri dali Kali Braholo, dan Binamarga

  Kali Ampo, Kali Sumpil, Kali Lanang, kali Mewek, dan kali Brugan c. pengelolaan mata air Sumber Metro, Sumber Kasinan,

  3.000.000.000 APBD, Propinsi Prambanan, Torong Sisir, Gedang dan nasional

  Klutuk Tenggulun, Genengan, Torongdadap, Watugudik, Torong Belok, Oro-oro ombo, Watu Gede, Torong dadap serta Torong Belok

  2.4. Perwujudan sistem jaringan air minum

  • – oro Ombo, Ngaglik dan Temas;

  1.500.000.000 APBD Dinas lingkungan hidup, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang

  a. Pengembangan energi mikrohidro Torongrejo 350.000.000 APBD

  2.6. Perwujudan sistem jaringan prasarana Perkotaan

  a. Pengembangan jaringan penanganan persampahan Dinas lingkungan hidup, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang

   Rencana operasional pengelolaan persampahan Setiap desa dan kelurahan 1.500.000.000 APBD DInas lingkungan hidup, Dinas

  Ciptakarya dan Tata Ruang

   Pengembangan sistem TPS secara disposal Setiap kecamatan

   pengembangan lokasi TPA Desa Tlekung Kecamatan Junrejo dan di Desa Giripurno yakni di Sebrang Bendo 2.000.000.000 APBD Dinas lingkungan hidup, Dinas

  Dinas Pengairan dan Binamarga

  Ciptakarya dan Tata Ruang

  b. Optimalisasi tingkat penanganan limbah  Penangan limbah secara terpusat dan sistem setempat

  Pusat kota 3.000.000.000 APBD Dinas lingkungan hidup, Dinas

  Ciptakarya dan Tata Ruang

   pengelolaan penanganan air limbah dari kegiatan industri, rumah sakit, hotel, restoran dan rumah tangga Pusat kota

  2.000.000.000 APBD dan APBD Provinis, Swasta

  DInas lingkungan hidup c. Sistem Pembuangan AIr Hujan (Drainase)

  2.5. Perwujudan Sistem jaringan Energi

  11.000.000.000 APBD dan Propinsi

  No. PROGRAM UTAMA LOKASI PJM I

  1. Mata air Darmi melayani Desa Oro

  (Tahun) PJM

  II PJM

  III PJM

  IV PJM

  V ANGGARAN BIAYA SUMBER DANA

  INTANSI PELAKSANA

  a. pengembangan sistem gravitasi dalam penyedia air minum dengan memanfaatkan mata air

  2. Mata Air Banyuning melayani Desa Beji, Ngaglik, Sisir dan Temas;

  Desa Tlengkung, Desa Junrejo, Desa Pendem, Desa Dadaprejo, Desa Giripurno, Desa Gunungsari, Desa Punten, Desa Bulukerto, Sumbergondo, Desa Tulungrejo dan Desa Sumber Brantas.

  3. Mata air Gemulo melayani 3 desa Desa Sidomulyo, Desa Pandanrejo dan Desa Torongrejo serta melayani sebagian Desa Beji dan Desa Mojorejo;

  4. Mata air Torong Belok melayani Desa Songgokerto dan Pesanggrahan;

  5. Sumber Cemoro Kandang melayani Panderman Hill;

  6. Mata air Ngesong 1 dan 2 melayani Desa Sumberejo, Sabtean dan Jl.Panglima Sudirman;

  7. Mata air Kasinan melayani Desa Pesanggrahan

  2.500.000.000 PDAM

  b. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk rumah tangga dilakukan dengan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

   Pengembangan sistem pematusan kawasan pengembangan perumahan 3.000.000.000 APBD dan Dinas Pengairan No. PROGRAM UTAMA LOKASI PJM I

  (Tahun) PJM

  II PJM

  III PJM

  IV PJM

  V ANGGARAN BIAYA SUMBER DANA

  INTANSI PELAKSANA real estate, kawasan pengembangan pariwisata, kawasan pengembangan pusat pelayanan, jalan kolektor primer dan kolektor sekunder yang terdapat pada pusat-pusat kegiatan, serta pada Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu yang merupakan lokasi rawan banjir

  Investor dan Binamarga  Pemeliharaan kelestarian sungai-sungai melalui kegiatan normalisasi sungai-sungai yang ada dan konservasi sempadan sungai.

  Sungai Brantas, Kali Ampo, Kali Sumpil

  5.000.000.000 APBD, PJT Dinas Pengairan dan Binamarga  Program penggalakan sumur resapan

  Seluruh wilayah 2.000.000.000 APBD dan

  Masyarakat Dinas Lingkungan HIdup, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang

  c. Pengembangan instalasi pengolahan air bersih siap minum beserta jaringan distribusi Desa Oro-oro ombo – pesanggrahan, songgoriti dan kelurahan temas

  3.000.000.000 APBD dan PDAM

  Dinas Pengairan dan Binamarga

B. PERUWUJUDAN POLA RUANG

I. Perwujudan kawasan lindung

  2.000.000.000 APBD dan propinsi , Perhutani & Kehutanan

  1.3. Pelestarian Kawasan perlindungan setempat

  1.1. Pelestarian Hutan lindung

  Hidup, Dinas Pengairan dan Bina

   Menciptakan kawasan rekreatif dengan memanfaatkan sempadan sungai 500.000.000 APBD Dinas Lingkungan

  Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina Marga

   Mempertahankan kelestarian kawasan sempadan sungai 500.000.000 APBD dan propinsi

  DInas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina Marga

   Pelestarian konservasi sempadan sungai dan hulu sungai Brantas 500.000.000 APBD dan propinsi

  Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina Marga

  Sungai 500.000.000 APBD dan propinsi

  a. Konservasi Sempadan sungai  Pelestarian sepanjang sungai/sempadan sungai

  500.000.000 APBD dan propinsi Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina Marga

  Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan

  b. Peningkatan pengawasan dan pemantauan terhadap aktifitas budidaya di lahan konservasi sempadan sungai, dan mata air

  Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pengairan dan Bina Marga

  Srandil, G. Panderman, G. Bokong dan G. Punuksapi 1.000.000.000 APBD dan propinsi

  G. Welirang, G. Anjasmoro, G. Rawung, G.Preteng, G.Kerumbung, G.Banyak/ Kitiran, G.

  Pusungkutu,

  a. Pengelolaan wilayah resapan /catchment area agar tidak dijadikanlahan terbangun lereng G. Arjuno, G. Kembar, G.

  1.2. Pelestarian Kawasan resapan air

  a. Konservasi hutan lindung melalui perencanaan rehabilitasi lahan kritis yang mengalami alih fungsi Kecamatan Bumiaji, Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo

  c. Pemberdayaan masyarakat sekitar hutan Kecamatan Bumiaji, Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo

  Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan

  b. Reboisasi untuk kawasan hutan lindung gunung Panderman, Pusung Punuk dan Bokong 1.000.000.000 APBD dan propinsi

  500.000.000 APBD dan propinsi Dinas perikanan, DInas kehutanan

  PJM I PJM PJM PJM PJM ANGGARAN

  INTANSI No. PROGRAM UTAMA LOKASI (Tahun)

  SUMBER DANA

  II III

  IV V BIAYA PELAKSANA Marga

   Pengawasan , pemantauan dan pengendalian 500.000.000 APBD dan Dinas Lingkungan kawasan budidaya di sekitar aliran sungai propinsi Hidup, Dinas

  Pengairan dan Bina Marga

   Penghijauan sempadan sungai 2.000.000.000 APBD dan Dinas Lingkungan propinsi Hidup, Dinas

  Pengairan dan Bina Marga

  b. Pengembangan Ruang terbuka hijau kota  Pengembangan jalur hijau di sepanjang jaringan  Pengembangan pusat ruang publik

  4.000.000.000 APBD Dinas Lingkungan jalan yang berfungsi sebagai RTH kota dalam bentuk Plaza dan stadion Hidup, Dinas Cipta olahraga Karya dan Tata

   Pengembangan hutan kota Ruang

   Pengembagan RTH sebagai taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai  Pengembangan taman kota /Alun-Alun Kota Batu Kelurahan temas

  45.000.000.000 APBD Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

   Pengendalian pemanfaatan di kawasan ruang Seluruh wilayah

  750.000.000 APBD Dinas Lingkungan terbuka hijau Hidup, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

  c. Penanganan sekitar mata air  Rehabilitasi hutan sekitar mata air 111 (seratus sebelas) mata air dan

  1.000.000.000 APBD dan Dinas perikanan, tersebar di Kecamatan Batu, Bumiaji, propinsi Dinas kehutanan dan Junrejo.

   Perbaikan fisik sekitar mata air 1.000.000.000 APBD dan Dinas Lingkungan propinsi Hidup, Dinas

  Pengairan dan Binamarga

   Pemanfaatan sumber air untuk kepentingan  mata air Darmi 10.000.000.000 APBD, PDAM Dinas Lingkungan

   mata Air Banyuning pemenuhan kebutuhan air bersih dan propinsi Hidup, Dinas

   Mata air Gemulo Pengairan dan

   Gemulo I Binamarga, PDAM

   Gemulo II  Gemulo III penangkapan air  Mata air Torong  Mata air Kasinan  Mata air Ngesong 1 dan 2  Sumber Ngesong 1  Sumber Ngesong 2  Sumber Cemoro Kandang 1.4. perlestarian alam dan cagar budaya  pelestarian KPH Malang (Ex hutan

  a. Konservasi Taman hutan raya 2.000.000.000 Perhutani dan Badan Pengelola lindung)

  Kehutanan TAHURA  Pelestarian Balai KSDA Jatim II

  (Ex cagar alam)

  b. Konservasi cagar budaya  rehabilitasi kerusakan candi candi Supo songgoriti sebagai

  500.000.000 APBD Dinas perikanan, benda cagar budaya Kota Batu Dinas kahutanan

   Konservasi bangunan bersejarah di kota dan tempat Pusat kota, songgoriti, selekta

  500.000.000 APBD Dinas Lingkungan wisata HIdup, Dinas Cipta PJM I PJM PJM PJM PJM ANGGARAN

  INTANSI No. PROGRAM UTAMA LOKASI (Tahun)

  SUMBER DANA

  II III

  IV V BIAYA PELAKSANA Karya dan Tata Ruang, Dinas kebudayaan dan pariwisata, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keungan dan Asset Daerah

  c. Pengembangan Kawasan Taman Wisata Alam  Perancangan ulang Arboretum. Desa Sumber Brantas

  2.500.000.000 Perum Jasa Tirta Dinas lingkungan Hidup,Dinas perikanan, Dinas kehutanan , dinas kebudayaan dan pariwisata

   Pembangunan elemen-elemen pendukung ( jalan TAHURA R. Soeryo yang berada di

  1.500.000.000 Tahuran, APBD Dinas Cipta Karya setapak, air bersih, fasilitas mushola, perkemahan, lingkungan obyek wisata Sumber air propinsi dan Tata Ruang rumah peristirahatan, areal parkir, dll ) panas Cangar

   pengembangan arboretrum dengan menciptakan Desa Sumber Brantas 1.000.000.000 Perum Jasa Tirta Dinas perikanan, kawasan rekreasi menarik dan sarat dengan muatan

  Dinas kehutanan, ilmiah yang menonjolkan elemen-elemen pendidikan Dinas lingkungan dan penelitian, terutama pendidikan lingkungan dan hidup, Bappeda pelestarian air.

  1.5. Rawan Bencana Alam

  a. Identifikasi terhadap kawasan rawan bencana erosi seluruh wilayah 400.000.000 APBD Dinas perikanan, dan banjir

  DInas kehutanan, Dinas lingkungan hidup, dinas pertanian

  b. Penetapan kawasan rawan banjir di area sempadan Desa Beji, Desa Mojorejo dan Desa 300.000.000 APBD dan Dinas Binamarga sungai

  Junrejo Propinsi dan pengairan,

  Dinas lingkungan hidup c. Penetapan kawasan rawan bencana (erosi). Seluruh wilayah

  250.000.000 APBD Dinas lingkungan hidup d. Pencegahan daerah rawan erosi Seluruh wilayah lereng gunung

  2.000.000.000 APBD Dinas perikanan, Dinas kehutanan, Dinas lingkungan hidup, dinas pertanian

  e. Pemantauan daerah rawan erosi terhadap Seluruh wilayah lereng gunung 250.000.000 APBD Dinas perikanan, pengembangan ruang terbangun

  Dinas kehutanan, Dinas lingkungan hidup, dinas pertanian

  f. Penghijauan lahan gundul pada wilayah yang telah Seluruh wilayah lereng gunung 3.000.000.000 APBD dan Dinas perikanan, ditetapkan sebagai kawasan rawan longsor

  Propinsi, Dinas kehutanan, Perhutani, Dinas lingkungan Kehutanan hidup, dinas pertanian g. pemantapan fungsi kawasan sebagai kawasan hutan Seluruh wilayah lereng gunung

  500.000.000 APBD dan Dinas perikanan, lindung, dan kawasan perlindungan terbatas Propinsi, Dinas kehutanan, Perhutani, Dinas lingkungan Kehutanan hidup, dinas pertanian h. perencanaan penanganan mitigasi bencana akibat Kecamatan Batu

  300.000.000 APBD Dinas lingkungan No. PROGRAM UTAMA LOKASI PJM I

  (Tahun) PJM

  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan HIdup

  1.000.000.000 APBD Dinas Pertanian

  Dinas Pertanian dan Kehutanan g. pengadaan pusat penelitian; Bumiaji dan Tlekung

  1.500.000.000 APBD dan swasta

  Dinas Pertanian dan Kehutanan f. Pengembangan Perkebunan alpukat Tlengkung dan Desa Torongrejo

  1.500.000.000 APBD dan swasta

  1.500.000.000 APBD dan swasta Dinas Pertanian dan Kehutanan e. Pengembangan perkebunan jeruk Tlengkung dan Oro-oro Ombo

  d. Pengembangan perkebunan apel memusat Kecamatan Bumiaji dan sebagian terdapat di Tlengkung Kecamatan Junrejo

  2.000.000.000 APBD dan swasta Dinas Pertanian, Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan

  Desa Punten, Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji

  APBD Dinas Pertanian dan Kehutanan c. Pengembangan Sentra tanaman hias Desa Sidomulyo Kecamatan Batu, dan

  1.000.000.000 APBD Dinas Pertanian dan Kehutanan b. Penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan

  a. pengembangan komoditas hortikultura Desa Tulungrejo, Desa Gunungsari, Desa Punten dan Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji, serta Desa Oro- oro Ombo dan Desa Pesanggrahan, serta Desa Songgokerto di Kecamatan Batu, serta Desa Junrejo Kecamatan Junrejo

  300.000.000 Perhutani dan APBD

  II PJM

  c. pengembangan agroforestry dan ecotourism Desa Oro-oro Ombo, Desa Tlengkung, Desa Pesanggrahan dan Desa Songgokerto

  300.000.000 Perhutani

  b. pengolahan hasil hutan produksi secara berkelanjutan Desa Sumber Brantas, Desa Tulungrejo, Desa Sumbergondo, Desa Bulukerto, Desa Bumiaji, Desa Giripurno, Desa Bumiaji, Desa Songgokerto, dan Desa Oro-oro Ombo

  300.000.000 Perhutani

  a. Pemantauan dan pengendalian hasil hutan dalam menjaga kelestarian hutan Produksi Gunung Wirang, Gunung Kembar, Gunung Tunggangan, Gunung Gede, Gunung Jeruk, Gunung Kerumbung, Gunung Pratang, Gunung Punuksapi, Gunung Bokong, Gunung Panderman, Gunung Ukir, dan sempadan sungai di Desa Beji, Desa Mojorejo dan Desa Junrejo

  Pengembangan kawasan hutan produksi

  Perwujudan Kawasan Budidaya 2.1.

  600.000.000 APBD DInas lingkungan hidup, kesbanglinmas, ciptakarya dan tata ruang II.

  450.000.000 APBD Dinas Binamarga dan pengairan, cipta karya dan tata ruang j. Pembangunan ruang evakuasi bencana alun-alun Kota Batu, Stadion Brantas, maupun Gedung olahraga

  INTANSI PELAKSANA tanah amblas hidup i. Penyiapan jalur evakuasi bencana Seluruh wilayah yang ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana

  V ANGGARAN BIAYA SUMBER DANA

  IV PJM

  III PJM

2.2. Pengembangan kawasan peruntukan pertanian

  No. PROGRAM UTAMA LOKASI PJM I

  100.000.000.000 APBD dan swasta Pariwisata dan Kebudayaan, Cipta Karya dan Tata Ruang

  Pengusaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan

  e. Pengembangan industri pengolahan hasil perkebunan pada kawasan agropolitan Desa Tulungrejo, Desa Punten dan Desa Bumiaji

  1.000.000.000 APBD dan swasta Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan

  f. Pengembangan industri kerajinan kayu dan marmer yang dikembangkan Desa Dadaprejo dan Mojorejo Kecamatan Junrejo

  1.000.000.000 APBD dan swasta Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan 2.4.

  Pengembangan wisata alam, wisata minat khusus dan wisata budaya a. Pengembangan lokasi obyek wisata kota Oro-oro Ombo

  b. Peningkatan prasarana wisata berupa penginapan dan akomodasi 20.000.000.000 swasta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,

  1.000.000.000 APBD Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan, Cipta Karya dan Tata Ruang

  Cipta Karya dan Tata Ruang

  c. Wisata living with people Bumiaji 3.000.000.000 APBD dan swasta

  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan d. Wisata adventure Bumiaji dan gunung banyak

  2.000.000.000 APBD dan swasta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan e. Pengembangan botanical garden, Great nature of batu,

  Ecoturism, Agroturism, memorial resort, sportuorism Tulungrejo dan Sumber Brantas

  6.000.000.000 APBD dan swasta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan f. Kegiatan wisata paralayang Gunung Banyak

  d. Pengembangan Industri pengolahan hasil pertanian Giripurno 1.000.000.000 APBD Dinas Koperasi,

  Kecamatan Bumiaji dan industri kerajinan yang terdapat di Junrejo dan Dadaprejo

  (Tahun) PJM

  Pesanggrahan. Serta di Kecamatan Bumiaji Desa Gunungsari

  II PJM

  III PJM

  IV PJM

  V ANGGARAN BIAYA SUMBER DANA

  INTANSI PELAKSANA dan Kehutanan

  h. Identifikasi dan pemeliharaan tanaman pangan Pendem 500.000.000 APBD Dinas Pertanian dan Kehutanan i. Budidaya kegiatan peternakan sapi perah Desa Oro-oro Ombo, dan Desa

  1.000.000.000 swasta Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas kehutanan, Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan j. Pembangunan Kandang Sapi Kolektif Dusun Toyomerto, Ds. Pesanggrahan

  b. Identifikasi sentra lokasi industri kecil-menengah dan homestay c. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kegiatan industri

  3.500.000.000 k. Pengembangan industri pengolahan susu ternak Desa Oro-oro Ombo, dan Desa

  Pesanggrahan, Kecamatan Bumiaji Desa Gunungsari

  1.000.000.000 swasta l. pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran

  Desa Sumberejo dan Desa Sidomulyo Kecamatan Batu

  1.000.000.000 swasta Dinas Perikanan dan Dinas Kehutanan 2.3. Pengembangan industri non polutif

  a. Pengembangan Industri rumah tangga dan kerajinan

  1.000.000.000 APBD dan Dinas Pariwisata PJM I PJM PJM PJM PJM ANGGARAN

  INTANSI No. PROGRAM UTAMA LOKASI (Tahun)

  SUMBER DANA

  II III

  IV V BIAYA PELAKSANA swasta dan Kebudayaan

  2.5. Pengembangan agropolitan pada wilayah bagian utara

  kota batu yaitu pada BWK III kecamatan Bumiaji

  a. Pembentukan Satuan Pengembangan Kawasan 2.000.000.000 APBD Dinas Pertanian

  Pertanian dan sub kegiatan sektor pertanian dan Kehutanan

  b. Pengembangan pasar agropolitan Giripurno 1.500.000.000 APBD Dinas Koperasi,

  Pengusaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan

  c. Pengembangan desa agropolis ini didukung dengan 2.000.000.000 APBD dan Dinas Ciptakarya kegiatan pasar agropolitan, balai penelitihan serta swasta dan Tata Ruang disinergikan dengan kegiatan wisata yang akan dikembangkan di kota Batu terutama wisata living with people.

  2.6. Pengembangan perumahan

  a. Pengembangan perumahan Desa Oro-oro ombo, Desa Tlekung Ls swasta

  b. Pengembangan real estate Kec .Junrejo Ls swasta

  c. Pengembagan pemukiman wisata dan permukiman Kecamatan Bumiaji Ls swasta agropolitan d. Pengembangan kawasan perumahan PNS dan Desa Oro-oro Ombo

  Ls APBD dan Dinas Ciptakarya Perumahan terjangkau swasta dan Tata Ruang & swasta e. Pengembangan dan penataan perumahan wisata Desa Oro-oro Ombo

  Ls APBD dan Dinas Ciptakarya ( perumahan agropolis dan kawasan villa) swasta dan Tata Ruang

C. PERUWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS

I. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi

  1.1. Pengembanga kawasan stratgis unggulan pariwisata

  a. Perencanaan Desa Wisata terintegrasi dengan 300.000.000 APBD Bappeda pengembangan kawasan agropolitan b. Pengembangan garden stay dengan tema kegiatan

  1.000.000.000 APBD Dinas Pariwisata wisata living with flowers farmers dan Kebudayaan, Dinas Pertanian, Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang c. Pengembangan Wisata adventure dan alam  paralayang dan sirkuit off roads di

  25.000.000.000 APBD dan Dinas Pariwisata Gunung Banyak

  Swasta dan Kebudayaan  Kegiatan Camping Ground di obyek wisata Pemandian air Panas Cangar  Rencana kereta gantung dan resort serta cottages

  d. Program promosi wisata 800.000.000 APBD Dinas Pariwisata dan Kebudayaan e. Pengembangan wisata belanja melalui pembangunan

  2.000.000.000 APBD dan Dinas Pariwisata pusat belanja dan kawasan wisata kulinair dan pasar Swasta dan Kebudayaan wisata f. Pengembangan miniatur dunia Desa oro – oro ombo

  2.000.000.000 Swasta

  g. Program pengembangan sarana dan prasrana pasar wisata dan pasar seni yang 5.000.000.000 APBD dan Dinas Cipta Karya penunjang kawasan wisata: tempat parkir wisata, rest terdapat di Desa Oro-oro Ombo dan

  Swasta dan Tata Ruang, area, pengembangan akomodasi wisata Songgokerto Dinas Pariwisata dan Kebudaayaan h. Pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku dan

  400.000.000 APBD Bappeda penyedia wisata PJM I PJM PJM PJM PJM ANGGARAN

  INTANSI No. PROGRAM UTAMA LOKASI (Tahun)

  SUMBER DANA

  II III

  IV V BIAYA PELAKSANA i. Pembangunan res area Desa Beji, Desa Oro-Oro Ombo

  2.000.000.000 APBD Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

  1.2. Pengembanga kawasan stratgis unggulan pertanian

  a. Peningkatan kawasan produksi pertanian holtikultura,  Pengembangan Sentra tanaman 10.000.000.000 APBD dan Dinas Pertanian kawasan perkebunan dan tanaman hias holtikultura Desa Tulungrejo,

  Swasta dan Kehutanan Gunungsari, Punten dan Sumbergondo Kecamatan Bumiaji, serta Desa Oro-oro Ombo dan Desa Pesanggrahan di Kecamatan Batu

   Pengembangan perkebunan apel memusat di Kecamatan Bumiaji dan sebagian terdapat di Tlengkung Kecamatan Junrejo;  Pengembangan perkebunan jeruk memusat di Tlengkung dan Oro-oro Ombo  Pengembangan Perkebunan alpukat terdapat di Tlengkung dan Desa Torongrejo  pengadaan pusat penelitihan;  Penyediaan industri pengolahan hasil produksi  Penyediaan sarana prasarana penunjang  Pengembangan Sentra tanaman hias di Desa Sidomulyo Kecamatan Batu, dan Desa Punten, Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji

  b. Pengembangan fasilitas pendukung pertanian Pembangunan balai penelitian 1.000.000.000 APBD Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang c. Program peningkatan akses kawasan Seluruh wilayah

  4.000.000.000 APBD dan Dinas Pengairan Swasta dan Bina Marga

  d. Pemberdayaan masyarakat berbasis agribisnis dan BWK III 500.000.000 APBD Bappeda dan Dinas agrowisata pertanian

II. Pemanfaatan kawasan strategis Lingkungan

  e. pelestarian kawasan TAHURA BWK III 2.500.000.000 Propinsi

  f. konservasi mata air

  g. pengembangan kawasan arboretrum

  h. Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan lindung BWK III 500.000.000 Propinsi