INDEKS KERENTANAN BENCANA TSUNAMI DAN GE

INDEKS KERENTANAN BENCANA TSUNAMI DAN GEMPA BUMI
Kerentanan (vulnerability) adalah suatu kondisi yang ditentukan oleh faktor-faktor atau
proses-proses fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mengakibatkan menurunnya
kemampuan dalam menghadapi bahaya (hazards). Seberapa besar suatu masyarakat,
bangunan, pelayanan atau suatu daerah akan mendapat kerusakan atau terganggu oleh
dampak suatu bahaya tertentu, yang bergantung pada kondisinya, jenis material bangunan dan
infrastruktur, serta kedekatannya kepada suatu daerah yang berbahaya atau rawan bencana
Pada setiap bencana yang ditimbulkan memiliki tingkat kerentanan yang berbeda-beda.
Tingkat kerentanan adalah suatu hal penting untuk diketahui sabagai salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap terjadinya bencana, karena bencana baru akan terjadi bila “bahaya”
terjadi pada “kondisi yang rentan”Dalam hal ini kan menjelaskan perbedaan antara kerentanan
yang ditimbulkan oleh bahaya tsunami dengan bahaya gempa bumi.

I. Indeks Kerentanan Tsunami
Tsunami merupakan gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh
gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsive tersebut bisa berupa gempabumi
tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran
1.
Kerentanan Sosial
Kerentanan sosial kependudukan menggambarkan perkiraan tingkat kerentanan terhadap
keselamatan/kesehatan penduduk, bila terjadi bahaya tsunami. Berikut merupakan indicator

yang menjadi kerentanan sosial apabila terjadi tsunami:
A. Kepadatan Penduduk
Semakin padat penduduk di suatu kawasan, maka akan semakin rentan akan bahaya
tsunami, karena besaran “obyek” atau jiwa yang terpapar akan semakin besar.
B. Penduduk Rentan
Merupakan kelompok usia penduduk yang rentan terhadap bahaya tsunami. Kelompok
usia ini dianggap memiliki kemampuan yang relatif rendah untuk menyelamatkan diri dari
bencana alam.
a)
Persentase penduduk usia lanjut dan balita
Kelompok penduduk usia (>65 tahun) dan anak usia balita (65 tahun) dan anak usia balita (