Hubungan internasional (4) hubungan internasional (1) hubungan internasional (1)

Hubungan internasional di bidang pendidikan
Sebagai Negara berkembang, Indonesia banyak melakukan kerjasama
internasional dalam berbagai bidang dengan banyak Negara di dunia. Kerjasama
Internasional sebagai suatu bentuk hubungan diplomatis antara Indonesia dan
Negara-negara lain di berbagai bidang penting untuk menyokong kepentingan
rakyat. Selain itu, kerjasama yang bersifat mutualisme ini dapat mempererat
hubungan kedua Negara .
Indonesia sudah memulai hubungan kerjasamanya dengan Negara lain
sesaat setelah proklamasi kemerdekaan. Kerjasama internasional ini terutama
dilakukan dengan Negara-negara sahabat. Hingga saat ini, Indonesia telah
membangun berbagai bentuk kerjasama internasional dengan 162 negara di lima
benua, termasuk Negara-negara maju.
Salah satu bidang kerjasama internasional Indonesia adalah dibidang
pendidikan. Pendidikan di Indonesia masih perlu banyak belajar dari sistem
pendidikan yang ada di Negara-negara maju. Kerjasama internasional dibidang
pendidikan biasanya berupa pertukaran pelajar, beasiswa, pertukaran guru, hingga
hibah atau hadiah. Berikut ini adalah kerjasama internasional Indonesia dengan
Negara-negara maju dalam bidang pendidikan.

Kerjasama internasional Indonesia –
amerika serikat

Sejak tahun 1952, kerjasama internasional antara Indonesia dan Amerika
serikat dibidang pendidikan telah dimulai. Bentuk dari kerjasama internasional ini
adalah masuknya program beasiswa
Fulbright yang memberi beasiswa pada
insan-insan pendidikan Indonesia untuk
mengecap pendidikan yang lebih tinggi di
universitas-universitas di Amerika Serikat.
Selain itu, program beasiswa Fulbright
yang dilaksanakan oleh lembaga AMINEF
(American Indonesian Exchange
Foundation) ini juga memiliki program
khusus bagi tenaga pendidik dan calon
tenaga pendidik Indonesia. Fulbright dan
AMINEF bahkan memiliki program kerjasama internasional khusus untuk orangorang Papua terkait dengan berdirinya Freeport di provinsi timur Indonesia tersebut.
Selain program beasiswa Fulbright, kerjasama internasional dengan amerika
serikat juga terbentuk melalui penandatanganan kesepakatan MOU USINDO

dibidang social, kebudayaan, pendidikan pada 15 Mei 2006 lalu. Sejalan dengan
MOU tersebut, USINDO kemudian member kesempatan bagi diplomat-diplomat
Indonesia di Amerika serikat untuk mengecap pendidikan di Negara adidaya

tersebut.
Tidak hanya itu, USINDO juga menyediakan secara suka rela tenaga pendidik
untuk mengembangkan program pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia.
Menindaklanjuti kerjasama internasional tersebut, lahirlah MOU Peace Corps
yang ditandatangani Indonesia dan Amerika Serikat pada 11 Desember 2009. Atas
nama MOU tersebut, amerika serikat mengirimkan tenaga pengajar sukarela ke
Jawa Timur untuk mengajarkan dan melakukan pelatihan pengajaran Bahasa Inggris
bagi guru-guru mata pelajaran tersebut.
Ternyata, kerjasama internasional kedua Negara melalui MOU Peace corps
tersebut berjalan lancer dan mendapat sambutan baik dari para praktisi pendidikan
Indonesia (khususnya jawa timur) kemudian amerika serikat menambah “armada”
pendidikannya pada tahun 2011.
Hingga tahun 2012 jumlah tenaga pendidik suka rela dari amerika serikat
semakin bertambah, dan sasarannya pun meluas, tidak hanya focus pada institusiinstitusi pendidikan di provinsi jawa timur , tetapi mulai menyebar ke provinsiprovinsi lain.

Kerjasama Internasional Indonesia –
Jepang
Jepang bisa dianggap sebagai salah
satu Negara penting yang berperan dalam
meningkatkan sumber daya manusia

Indonesia. Pasalnya, banyak mahasiswamahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu
di jepang. Sebagian besar mahasiswa ini
menuntut ilmu secara Cuma-Cuma berkat
kerjasama internasional Indonesia dan
jepang.
Pemerintah jepang menyelenggarakan program beasiswa yang disebut
dengan mombukagakusho bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia. Mahasiswa
Indonesia yang belajar di jepang melalui program beasiswa ini tercatat sebanyak
469 orang, sekitar 47,23% dari total jumlah mahasiswa Indonesia di jepang.
Kerjasama ini disokong oleh program beasiswa OECF atau STAID, yang dana
pendidikannya dibiayai oleh pemerintah Indonesia sendiri.

Sebanyak 4.43% mahasiswa Indonesia di jepang menuntut ilmu melalui
program beasiswa ini. Adapun sisanya yakni 48,34% mahasiswa Indonesia di jepang
menuntut ilmu dengan biaya dari perusahaan-perusahaan tempatnya bekerja di
Indonesia, biaya dari program beasiswa lembaga swasta di jepang dan biaya
pribadi.
Mahasiwa Indonesia yang belajar di jepang sebagian besar mengambil
bidang studi teknik. Tidak hanya program beasiswa, program kerjasama
internasional Indonesia dan jepang di bidang pendidikan juga berupa bantuan dana

untuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. Dana ini disalurkan melalui
sebuah badan kerjasama internasional jepang yang disebut JICA (Japan International
Cooperation Agency)

Kerjasama internasional indonesia –
mesir
Setelah kemerdekaan, kerjasama internasional ini semakin menguat dengan
diciptakannya perjanjian-perjanjian dan
program-program untuk
mengembangkan pendidikan di
Indonesia dan Mesir. Beberapa
diantaranya adalah perjanjian
kerjasama internasional di bidang
keilmuan dan pendidikan. Perjanjian ini
disepakati oleh Departemen Agama
Republik Indonesia dan Unibversitas AlAzhar ditahun 19 januari 1996 silam.
Selain itu, dibentuk pula perjanjian
pembangunan sekolah dasar dan
sekolah menengah Al-Azhar di ibukota Jakartabpada tanggal 29 September 1999.
Kerjasama internasional di bidang pendidikan antara kedua Negara semakin erat

seiring dengan banyaknya MOU yang disepakati oleh berbagai Universitas di
Indonesia dan Mesir.
Kerjasama ini ditindaklanjuti dengan berbagai program beasiswa dari
pemerintah mesir. Universitas Al-Azhar sendiri menyediakan 115 beasiswa bagi
pelajar Indonesia setiap tahunnya. 115 beasiswa itu dianggarkan sebagai berikut :
90 beasiswa untuk studi S1, 20 beasiswa untuk studi S2 atau program
pascasarjana, dan 5 beasiswa untuk studi pra-perguruan tinggi.
Universitas Al-Azhar bisa dibilang cukup berperan dalam kerjasama
internasional Indonesia dan Mesir. Selain menjadi pilihan utama mahasiswa
Indonesia untuk menuntut ilmu, universitas ini juga mengirimkan 50 orang tenaga

pengajar sukarela untuk ditempatkan di madrasah-madrasah dan pesantrenpesantren yang ada diseluruh Indonesia.
Sementara itu, kerjasama internasional di bidang pendidikan dan kelimuan ini
ditingkatkan dengan dilaksanakannya program pertukaran pemuda yang disebut
Egypt Youth Exchange (EYE) pada tahun 2007 silam.

Kerjasama internasional Indonesia –
Inggris
Inggris dan Indonesia semakin
memperkuat hubungan pendidikan

mereka dengan melakukan sembilan
kemitraan jangka panjang di bidang
pendidikan tinggi. Menteri Pendidikan
Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Inggris
David Willetts dan Menteri Pendidikan Indonesia Mohammad Nuh
menandatangani kerangka kerja gabungan mengenai kerjasama yang lebih
erat di bidang pendidikan dan keterampilan. Hal ini akan meningkatkan
mobilitas siswa dan transfer pengetahuan antara kedua negara.
Perjanjian ini meliputi delapan kemitraan antara Inggris dan lembagalembaga Indonesia serta Program Beasiswa Inggris-Indonesia yang
mendukung 150 mahasiswa PhD untuk datang ke Inggris setiap tahun.
Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Inggris David Willetts
mengatakan:
"Hal ini merupakan langkah besar yang menjadikan Inggris sebagai mitra
pilihan Indonesia di bidang pendidikan dan penelitian. Dampak positif dari
perjanjian ini akan lebih dari sekedar menyediakan beasiswa, melainkan juga

akan membangun dan memperkuat hubungan kelembagaan dalam
pengajaran dan penelitian.
"Kami juga akan mencari peluang ke depan bagi kedua negara untuk bekerja
sama dalam pendidikan kejuruan dan pelatihan serta kemitraan antara

perguruan tinggi
Dr Joanna Newman, Direktur Unit Pendidikan Tinggi Internasional Inggris,
mengatakan:
"Program Beasiswa Inggris Indonesia adalah bentuk komitmen pemerintah
Indonesia dan universitas di Inggris dalam hal pertukaran pelajar. Indonesia
memiliki 5,4 juta siswa dan berambisi besar untuk meningkatkan mutu
pendidikan rakyatnya, dan Inggris adalah tempat yang sangat tepat untuk
mengembangkan kemitraan jangka panjang dalam pengajaran dan
penelitian. "

Kesepakatan di tingkat universitas yang dilakukan yaitu:


University of Oxford dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia dalam menciptakan kesempatan yang lebih besar bagi para
pelajar Indonesia untuk belajar di Oxford. Kedepannya, akan ada
inisiatif-inisiatif lebih lanjut dalam hal pengembangan penelitian di
Indonesia




University of Southampton dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
bekerja sama dalam bidang pengajaran dan penelitian, serta
pengembangan pertukaran pelajar



Pembentukan Newcastle University-Universitas Indonesia Doctoral
Training Centre (NIDTC)



Cranfield University dan Institut Teknologi Bandung bekerja sama
menciptakan program double-degree Pasca Sarjana di bidang ilmu
teknik dan teknologi



Northumbria University dan Universitas Bina Nusantara membentuk
empat program sarjana dan Pasca Sarjana di bidang desain interior,


desain industri, desain media interaktif dan inovasi desain multidisiplin


University of Nottingham dan Universitas Muhammadiyah Surakarta
membentuk program Pasca Sarjana dan PhD terintegrasi di bidang
desain materi



Open University dan Universitas Terbuka berkolaborasi dalam hal
peningkatan kualitas, pengembangan kurikulum dan penelitian
pedagogic



Nuffield Department of Medicine, University of Oxford, dan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia berkolaborasi dalam penelitian
penyakit menular dan kesehatan masyarakat serta membentuk Pusat
Penelitian Klinis FKUI-Oxford


Perdana Menteri Cameron memimpin delegasi ke Indonesia pada bulan April,
termasuk Unit Pendidikan Tinggi Internasional Inggris, Open University,
University of Southampton dan University of Nottingham, dimana semuanya
ikut menandatangani perjanjian pada hari ini.

Further information


Perjanjian ini ditandatangani selama kunjungan kenegaraan oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.



Perjanjian ini diharapkan akan bernilai lebih dari £50 juta untuk sektor
pendidikan tinggi Inggris selama 5 tahun.



Kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi Inggris dan Indonesia

telah terbentuk. Hal ini mencakup program doktor gabungan ilmu
biomedis antara Newcastle University dan Universitas Indonesia,
kolaborasi pada rekayasa otomotif antara Kingston University dan
Universitas Muhammadiyah Surakarta dan program MBA gabungan
dalam Kewirausahaan antara Goldsmiths dan Institut Teknologi
Bandung.



Hubungan-hubungan ini diperkuat oleh kunjungan tingkat tinggi
akademik di kedua arah yang diselenggarakan oleh British Council.
Sebuah delegasi dari 15 Rektor, Wakil Rektor dan pejabat senior
datang ke Inggris pada bulan Maret 2012 untuk menghadiri konferensi
pendidikan internasional 'Going Global'.



Pada bulan April 2012, David Willetts menandatangani letter of intent
antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
dan pemerintah Inggris untuk memperkuat kerjasama di bidang
pendidikan. Hal ini diikuti oleh sebuah MoU pada bulan Mei 2012 dan
pembentukan kelompok kerja gabungan Inggris-Indonesia.



Jumlah siswa Indonesia di Inggris tumbuh sebesar 12% menjadi sekitar
1.300 pada 2010/11 - sebagian besar di tingkat pascasarjana dan
khususnya untuk gelar master satu tahun. Sebanyak 305 pelajar
Indonesia belajar untuk mendapatkan kualifikasi Inggris di Indonesia.
Hal ini dibandingkan dengan 13.900 warga Malaysia datang ke Inggris
untuk belajar dan 58.000 yang belajar kualifikasi Inggris di Malaysia.
Jumlah ekspor Inggris di bidang pendidikan bernilai sekitar £14 miliar,
dan bisa naik ke sekitar £20 miliar pada 2020, menunjukkan tingkat
pertumbuhan tahunan sekitar lima persen.