proposal pembelajaran probing-prompting\isi proposal

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

NAMA : SYARIFATUL LAILY

NPM : 11.84202.1400

FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

ANGKATAN : 2011

A. JUDUL

“ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING PADA POKOK BAHASAN RUANG DIMENSI TIGA DI KELAS X MA. AL-AZHAR TLANAKAN TAHUN

PELAJARAN 2014/2015”.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Proses belajar mengajar akan berhasil jika hasilnya mampu membawa perubahan. Dalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subyek belajar, dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam pengetahuan, kemampuan, nilai sikap, serta sifat-sifat pribadi, agar proses itu berlangsung dengan efektif dan efisien.

Dalam pembelajaran matematika diharapkan siswa benar-benar kreatif. Sehingga akan berdampak pada ingatan siswa yang akan lebih lama bertahan tentang apa yang akan dipelajari. Suatu konsep akan mudah dipahami dan diingat oleh siswa jika konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas dan menarik. keberhasilan itu


(2)

dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.

Namun kenyataan yang terjadi selama ini adalah masih banyak siswa yang menganggap bahwa matematika tidaklah lebih dari sekedar berhitung dan bermain dengan rumus dan angka-angka. Saat ini banyak siswa yang hanya menerima begitu saja pengajaran matematika di sekolah, tanpa mempertanyakan mengapa dan untuk apa matematika harus diajarkan. Tidak jarang muncul keluhan bahwa matematika cuma bikin pusing siswa dan dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi siswa. Begitu beratnya gelar yang disandang matematika yang membuat kekhawatiran pada prestasi belajar matematika siswa.

Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, maka perlu dicarikan pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika. Guru harus berusaha untuk menyusun dan menerapkan berbagai model yang bervariasi agar siswa tertarik dan bersemangat dalam belajar matematika. Dalam berinteraksi antara siswa dengan guru, diharapkan guru dapat menjalankan peranannya sebagai pengajar dan pendidik.

Untuk mengefektifkan pertanyaan guru dalam pembelajaran dapat dipilih suatu alternatif yaitu penggunaan teknik probing yaitu berupa beberapa pertanyaan berseri yang terprogram, saling berhubungan dan berkesinambungan agar kompetensi siswa dapat tercapai. Pengertian probing


(3)

dalam pembelajaran di kelas didefinisikan sebagai suatu teknik membimbing dengan mengajukan satu seri pertanyaan pada seorang siswa (Dahar, 1996).Teknik probing diawali dengan menghadapkan siswa pada situasi baru yang mengandung teka-teki atau benda-benda nyata. Situasi baru itu membuat siswa mengalami pertentangan dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya sehingga memberikan peluang kepada siswa untuk mengadakan akomodasi, disinilah probing (pembimbingan menggunakan satu seri pertanyaan) mulai diperlukan. Hasil penelitian Septianingsih (2009) menyatakan bahwa adanya peningkatan partisipasi siswa belajar matematika melalui teknik probing-prompting.

Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin menerapkan teknik probing-prompting dalam pembelajaran matematika pada materi ruang dimensi tiga di kelas X Madrasah Aliyah Al-Azhar Tlanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

C. PERMASALAHAN 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran probing-prompting pada pokok bahasan ruang dimensi tiga di kelas X MA. Al-Azhar Tlanakan tahun pelajaran 2014/2015 ?

2. Penegasan Konsep Variabel


(4)

Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Probing-Prompting Pada Pokok Bahasan Ruang Dimensi Tiga Di Kelas X MA. Al-Azhar Tlanakan Tahun Pelajaran 2014/2015. Maka peneliti ini memiliki variabel sebagai berikut : pembelajaran Probing-Prompting dan hasil belajar siswa.

3. Deskripsi Masalah

Berdasarkan judul penelitian di atas maka peneliti yang akan dikaji sebagai berikut :

a. Pembelajaran Probing-Prompting

Pembelajaran Probing-Prompting. Suyatno (2009:63) menyatakan bahwa pembelajaran Probing-Prompting merupakan suatu pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan setiap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari, digunakan agar dapat membantu siswa mengingat apa yang telah mereka baca. Terdapat dua aktivitas siswa yang saling berhubungan dalam pembelajaran Probing-Prompting, yaitu aktivitas siswa yang meliputi, aktivitas berpikir dan aktivitas fisik yang berusaha membangun pengetahuannya, serta aktivitas guru yang berusaha membimbing siswa dengan menggunakan sejumlah pertanyaan yang memerlukan pemikiran tingkat rendah sampai pemikiran tingkat tinggi (Suherman, 2001:55).


(5)

Berikut ini merupakan langkah-langkah model pembelajaran ProbingPrompting menurut Suherman (2001).

1. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Menyampaikan materi ajar.

3. Memberikan serangkaian pertanyaan menggali secara teratur kepada siswa yang berkaitan dengan materi.

4. Menampung jawaban siswa.

5. Memberikan pertanyaan menuntun dengan pertanyaan bimbingan fokus terarah.

6. Membimbing siswa untuk menyempurnakan jawaban. b. Materi pokok ruang dimensi tiga kelas X, meliputi :

1. Kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang 2. Volume bangun ruang

3. Menggambar bangun ruang 4. Jarak

5. Sudut

6. Irisan bidang pada bangun ruang 4. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih mengarah dan menghindari terlalu luasnya pembahasan dalam suatu masalah, maka perlu diadakan batasan masalah sebagai berikut yaitu materi ruang dimensi tiga dibatasi Volume Prisma dan Limas.


(6)

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran probing-prompting pada pokok bahasan ruang dimensi tiga di kelas X MA. Al-Azhar Tlanakan tahun pelajaran 2014/2015.

E. POSTULAT DAN HIPOTESIS 1. Postulat

Postulat atau sering disebut dengan anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang sebenarnya diterima oleh penyidik. (Arikunto, 2006: 65)

Faedah dari perumusan postulat tersebut adalah :

1) Agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang sedang diteliti

2) Untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian,serta 3) Guna menentukan dan merumuskan hipotesis

Maka postulat atau asumsi dalam penelitian ini dapat peneliti rumuskan sebagai berikut :

1) Pembelajaran probing-prompting bisa memotivasi siswa agar memiliki semangat dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Materi tes sesuai dengan kurikulum yang berlaku (KTSP). 3) Hasil tes yang diperoleh siswa adalah hasil yang sebenarnya.


(7)

4) Siswa memperoleh kesempatan yang sama dalam proses pembelajaran.

2. Hipotesis

Hipotesis merupakan pendapat yang kebenarannya masih rendah atau kadar kebenarannya masih belum meyakinkan. kebenaran pendapat tersebut perlu diuji atau dibuktikan (Sudjana, 2009: 37). Dari pendapat tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dimaksudkan sebagai kesimpulan sementara dalam penelitian untuk mencapai jawaban yang sebenarnya.

Berdasarkan teori tersebut, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini :

a. Hipotesis Kerja

(

H1

)

Apakah pembelajaran probing-prompting pada pokok bahasan ruang dimensi tiga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MA. Al-Azhar tlanakan tahun pelajaran 2014/2015 .

b. Hipotesis Nihil

(

H0

)

Apakah pembelajaran probing-prompting pada pokok bahasan ruang dimensi tiga tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MA. Al-Azhar tlanakan tahun pelajaran 2014/2015 .

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah


(8)

mengajar khusunya pada bidang studi matematika. 2. Bagi Guru Bidang Studi Matematika

Sebagai bahan acuan dan memberikan alternatif dalam menggunakan teknik pembelajaran pada bidang studi matematika.

3. Bagi Peneliti Sebagai Calon Guru

Dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk memperluas wawasan tentang disiplin ilmu yang ditekuni serta sebagai bekal untuk terjun ke dunia pendidikan.

4. Bagi Universitas

Menambah koleksi referensi di lingkungan Universitas Madura pada umumnya dan FKIP pada khusunya serta hasil penelitian ini dapat

dijadikan dasar pemikiran untuk melakukan penelitian berikutnya. G. ALASAN PEMILIHAN JUDUL

1. Alasan Objektif

a. Pembelajaran probing-prompting dalam pembelajaran matematika dapat memotivasi dan menumbuhkan minat siswa sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal.

b. Di sekolah tersebut belum pernah diadakan penelitian dengan permasalahan yang sama.

2. Alasan Subjektif

a. Permasalahan yang diteliti sesuai dengan disiplin ilmu serta dalam jangkauan atau kemampuan peneliti.


(9)

letaknya masih terjangkau dari tempat tinggal peneliti. H. PENGERTIAN ISTILAH DALAM JUDUL

Untuk memperjelas istilah dari judul di atas, maka diberi batasan yang dianggap penting mengenai istilah-istilah dalam judul. Namun sebelumnya akan diuraikan oleh penulis beberapa arti dari istilah yang terdapat dalam judul tersebut antara lain :

1. Peningkatan Hasi belajar

Dalam hal ini peningkatan hasil belajar siswa diukur dari ketuntasan belajar siswa, dan yang akan menjadi bahan dalam penelitian ini adalah nilai (dalam bentuk angka) yang dihasilkan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh peneliti dalam bentuk

instrument soal.

2. Pembelajaran probing-prompting

Pembelajaran probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali, sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan setiap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. dengan teknik probing-prompting ini proses tanya jawab dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa harus berpatisipasi aktif, siswa tidak dapat menghindar dari proses pembelajaran, setiap saat siswa dapat dilibatkan dalam proses pembelajaran. (Ngalimun. 2013:165)


(10)

3. Ruang Dimensi Tiga

Ruang dimensi tiga atau disebut juga dengan Geometri adalah ilmu yang tidak saja mengkaji sifat-sifat ruang tetapi juga berkaitan dengan pengukuran baik panjang, lebar maupun volume. Geometri berasal dari bahasa yunani yaitu geo artinya tanah dan metre artinya pengukuran (Mutadi, 2008: 430).

I. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Ruang lingkup wilayah

Penelitian ini terbatas pada lokasi MA. Al-Azhar Tlanakan Pamekasan dengan sasaran utamanya adalah siswa kelas X.

2. Ruang lingkup waktu

Penelitian berlangsung pada siswa kelas X semester II tahun pelajaran 2014/2015.

3. Ruang lingkup materi penelitian

Bahan atau materi untuk penelitian ini adalah ruang dimensi tiga khusunya Volume bangun ruang.

J. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian ini dipilih karena tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar matematika berdasarkan prinsip refleksi terhadap tindakan yang diberikan sebagai terapi terhadap masalah yang dihadapi.


(11)

Penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sesuai dengan tahapan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu :

1. perencanaan

2. pelaksanaan tindakan 3. pengamatan

4. refleksi

( Kusnanda,2008).

Banyaknya siklus dalam penelitian tindakan kelas ini tidak dibatasi secara pasti, namun direncanakan dilaksanakan dalam dua siklus untuk dapat mengambil keputusan. Apabila pada siklus kedua peneliti belum memperoleh hasil yang diharapkan, dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya sehingga peneliti merasa puas terhadap hasil yang ditelitinya. Jika peneliti sudah merasa puas, dapat menghentikan penelitiannya. 2. Rancangan Penelitian

a. Setting Penelitian

Kegiatan dilakukan di MA. Al-Azhar Tlanakan pada semester II tahun pelajaran 2014/2015 di kelas X. Kegiatan difokuskan pada kelas X dengan jumlah siswa sebanyak 47 orang.

b. Metode pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan tes. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa.


(12)

c. Persiapan penelitian

Tahap persiapan penelitian ini meliputi :

1. Menetapkan kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian dari kelas X yang ada di MA. Al-Azhar Tlanakan.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan teknik probing-Prompting.

3. Menyusun kisi-kisi soal tes. 4. Menyusun soal tes.

d. Rencana Tindakan

Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut :

Diagram PTK Kemmis (Arikunto,dkk, 2006:16) Siklus I

1. Perencanaan

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan Pembelajaran Probing-prompting yang digunakan. RPP berguna sebagai


(13)

pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

b) Menyusun dan mempersiapkan lembar pengamatan dengan bimbingan dosen.

c) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yang disusun oleh peneliti dengan bimbingan dosen dan pertimbangan guru yang bersangkutan.

2. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan teknik probing-prompting seperti yang sudah dibuat pada rencana pelaksanaan pembelajaran.

3. Pengamatan

Yang perlu diamati adalah:

1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

2) Keberanian siswa bertanya selama proses pembelajaran berlangsung

3) Keaktifan siswa menjawab pertanyaan

4) Kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal uji kompetensi Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat yang bertugas mengamati berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

4. Refleksi


(14)

tercapai atau belum. Jika belum tercapai maka perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Refleksi inilah yang dijadikan acuan untuk menentukan langkah- langkah pada siklus 2.

Siklus II

Siklus II dilaksanakan sebagai perbaikan dari siklus I, terutama jika terjadi kekurangan dalam perencanaan dan tindakan pada siklus I.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strtegis dalam penelitian, Karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data , maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2006: 253). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan tes.

a. Tes

Tes yang diberikan pada akhir pertemuan setelah menempuh tiap-tiap siklus. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah memperoleh pembelajaran dengan menggunakan teknik probing-prompting. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes essay berbentuk objektif yaitu soal atau pertanyaan yang diajukan pada responden berbentuk uraian (essay) sebanyak 2 buah soal uraian dengan skor maksimalnya 100.


(15)

1. Menyusun kisi-kisi soal

2. Membuat butir-butir soal tes yang terdiri dari 2 butir soal objektif

3. Membuat kunci jawaban 4. Menentukan skor jawaban

5. Melakukan uji coba instrumen penelitian

Uji coba instrumen ini dilakukan di MA. Al-Azhar Tlanakan dengan responden sebanyak 47 siswa.

b. Lembar validasi terhadap perangkat pembelajaran

Setelah semua perangkat pembelajaran selesai ditulis, selanjutnya dilakukan validasi (penilaian) oleh para ahli yang berkompeten untuk menilai perangkat pembelajaran dan memberi masukan atau saran, guna penyempurnaan. Validator yang dipilih adalah 2 orang guru matematika MA. Al-Azhar Tlanakan. Validasi ini secara umum mencakup kebenaran substansi, kesesuaian dengan prinsip, dan penggunaan Pembelajaran Probing-prompting. Data yang dikumpulkan dari lembar validasi perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh validator terdiri dari : (a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan (b) Lembar Tes.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006: 274). Pada penelitian ini penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu bisa berupa foto pada saat proses pembelajaran berlangsung.


(16)

4. Teknik Analisis Data

Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa dikatakan tuntas secara individu maupun klasikal apabila ia memperoleh nilai minimal 70 berdasarkan KKM di MA. AL-AZHAR dan kelas dikatakan

tuntas apabila kelas tersebut terdapat 85 % siswa

telah mencapai ketuntasan yang dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) =

x

N×100 0

0

(Trianto, 2009 : 241)

Keterangan : ∑ x : Jumlah siswa yang tuntas

∑ N : Jumlah seluruh siswa

K. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis mengenai komposisi penelitian ini, maka penulis susun suatu sistematika penulisan yang meliputi Judul, Latar Belakang Masalah, Permasalahan, Tujuan Penelitian, Postulat dan Hipotesis, Manfaat Penelitian, Pengertian Istilah dalam Judul, Alasan Pemilihan Judul, Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan, Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.


(17)

Arikunto,Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Darsono,dkk. 2013. Kreasi Belajar Siswa Aktif. Klaten: Viva Pakarindo

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Megariati. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Teknik Probing-prompting . Jurnal

Didownload pada tanggal 30 Desember 2014

Mutadi. 2008. Bergelut dengan Si Asyik Matematika. PT Listafariska Putra

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo

Purwanto. 2010. Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran.Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Syafiuddin, Muhammad. 2013. Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Logika Matematika Kelas X SMK Nurul Islam Desa Pasanggar Kec. Pegantenan Kab. Pamekasan Tahun Pelajaran 2012-2013. Proposal Penelitian. Universitas Madura: Tidak di Terbitkan


(1)

c. Persiapan penelitian

Tahap persiapan penelitian ini meliputi :

1. Menetapkan kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian dari kelas X yang ada di MA. Al-Azhar Tlanakan.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan teknik probing-Prompting.

3. Menyusun kisi-kisi soal tes. 4. Menyusun soal tes.

d. Rencana Tindakan

Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut :

Diagram PTK Kemmis (Arikunto,dkk, 2006:16) Siklus I

1. Perencanaan

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan Pembelajaran Probing-prompting yang digunakan. RPP berguna sebagai


(2)

pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

b) Menyusun dan mempersiapkan lembar pengamatan dengan bimbingan dosen.

c) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yang disusun oleh peneliti dengan bimbingan dosen dan pertimbangan guru yang bersangkutan.

2. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan teknik probing-prompting seperti yang sudah dibuat pada rencana pelaksanaan pembelajaran.

3. Pengamatan

Yang perlu diamati adalah:

1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

2) Keberanian siswa bertanya selama proses pembelajaran berlangsung

3) Keaktifan siswa menjawab pertanyaan

4) Kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal uji kompetensi Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat yang bertugas mengamati berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

4. Refleksi


(3)

tercapai atau belum. Jika belum tercapai maka perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Refleksi inilah yang dijadikan acuan untuk menentukan langkah- langkah pada siklus 2.

Siklus II

Siklus II dilaksanakan sebagai perbaikan dari siklus I, terutama jika terjadi kekurangan dalam perencanaan dan tindakan pada siklus I.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strtegis dalam penelitian, Karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data , maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2006: 253). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan tes.

a. Tes

Tes yang diberikan pada akhir pertemuan setelah menempuh tiap-tiap siklus. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah memperoleh pembelajaran dengan menggunakan teknik probing-prompting. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes essay berbentuk objektif yaitu soal atau pertanyaan yang diajukan pada responden berbentuk uraian (essay) sebanyak 2 buah soal uraian dengan skor maksimalnya 100.


(4)

1. Menyusun kisi-kisi soal

2. Membuat butir-butir soal tes yang terdiri dari 2 butir soal objektif

3. Membuat kunci jawaban 4. Menentukan skor jawaban

5. Melakukan uji coba instrumen penelitian

Uji coba instrumen ini dilakukan di MA. Al-Azhar Tlanakan dengan responden sebanyak 47 siswa.

b. Lembar validasi terhadap perangkat pembelajaran

Setelah semua perangkat pembelajaran selesai ditulis, selanjutnya dilakukan validasi (penilaian) oleh para ahli yang berkompeten untuk menilai perangkat pembelajaran dan memberi masukan atau saran, guna penyempurnaan. Validator yang dipilih adalah 2 orang guru matematika MA. Al-Azhar Tlanakan. Validasi ini secara umum mencakup kebenaran substansi, kesesuaian dengan prinsip, dan penggunaan Pembelajaran Probing-prompting. Data yang dikumpulkan dari lembar validasi perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh validator terdiri dari : (a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan (b) Lembar Tes.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006: 274). Pada penelitian ini penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu bisa berupa foto pada saat proses pembelajaran berlangsung.


(5)

4. Teknik Analisis Data

Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa dikatakan tuntas secara individu maupun klasikal apabila ia memperoleh nilai minimal 70 berdasarkan KKM di MA. AL-AZHAR dan kelas dikatakan tuntas apabila kelas tersebut terdapat 85 % siswa telah mencapai ketuntasan yang dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) =

x

N×100

0 0

(Trianto, 2009 : 241) Keterangan : ∑ x : Jumlah siswa yang tuntas

∑ N : Jumlah seluruh siswa K. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis mengenai komposisi penelitian ini, maka penulis susun suatu sistematika penulisan yang meliputi Judul, Latar Belakang Masalah, Permasalahan, Tujuan Penelitian, Postulat dan Hipotesis, Manfaat Penelitian, Pengertian Istilah dalam Judul, Alasan Pemilihan Judul, Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan, Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.


(6)

Arikunto,Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Darsono,dkk. 2013. Kreasi Belajar Siswa Aktif. Klaten: Viva Pakarindo

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Megariati. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Teknik Probing-prompting . Jurnal

Didownload pada tanggal 30 Desember 2014

Mutadi. 2008. Bergelut dengan Si Asyik Matematika. PT Listafariska Putra

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo

Purwanto. 2010. Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran.Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Syafiuddin, Muhammad. 2013. Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Logika Matematika Kelas X SMK Nurul Islam Desa Pasanggar Kec. Pegantenan Kab. Pamekasan Tahun Pelajaran 2012-2013. Proposal Penelitian. Universitas Madura: Tidak di Terbitkan