T1 462007017 BAB III

(1)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel dengan pendekatan cross-sectional (Notoatmodjo, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap orang tua terhadap kemandirian anak usia sekolah dengan retardasi mental.

3.2 Identifikasi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independent (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Menurut Hidayat (2009) defenisi variabel sebagai berikut:

1. Variabel Independen (variabel bebas)

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah pengetahuan dan sikap orangtua.

2. Variabel Dependen (variabel terikat)

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah kemandirian anak usia sekolah dengan retardasi mental.


(2)

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2009). Berikut defenisi operasional variabel dalam penelitian ini:

Tabel 3.1: Definisi Operasional Variabel Penelitian No Variabel Definisi

Operasional

Cara Ukur dan Alat Ukur

Hasil Ukur dan Skala 1 Pengetahuan Pemahaman

orang tua tentang hal-hal yang berkaitan dengan kemandirian anak retardasi mental Kuesioner Ya : 2 Tidak :1

Baik :76-100% Cukup :56-75% Kurang :<56% Skala : Ordinal

2 Sikap kesiapan atau kesediaan untuk bertindak atau berperilaku dalam melakukan kemandirian anak retardasi mental Kuesioner Selalu : 4, jika dilakukan setiap kali, Sering : 3, jika dilakukan 2 kali dari 3 kali kejadian, Kadang : 2, jikadilakukan 1 kali dari 3 kejadian, Tidak pernah:1

Baik :45-60 Cukup :30-45 Kurang :15-30 Skala : Ordinal

3 Kemandirian Anak Retardasi mental Anak mampu memenuhi kebutuhan sendiri dengan bimbingan orangtua Kuesioner Selalu:4, jika dilakukan setiap kali, Sering :3, jika dilakukan 2 kali dari 3 kali kejadian, Kadang : 2, jika dilakukan 1 kali dari 3 kejadian, Tidak pernah:1 Mandiri: 45-60 Kurang mandiri: 30-45 Tidak mandiri: 15-30


(3)

3.4 Partisipan Penelitian 3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan riset partisipan (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak usia sekolah dengan retardasi mental di SLB Bina Putra Salatiga.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Pengambilan riset partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, artinya seluruh populasi dijadikan riset partisipan, sehingga riset partisipan dalam penelitian ini adalah 45 orangtua yang memiliki anak usia sekolah dengan retardasi mental di SLB Bina Putra Salatiga.

3.4.3 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria riset partisipan mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi (Nursalam, 2003). Adapun kriteria inklusi sampel yang akan diteliti adalah:

1. Orangtua yang memiliki anak usia sekolah dengan retardasi mental ringan (Debil) di SLB Bina Putra Salatiga.


(4)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data adalah alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau instrumen penelitian yang dapat berupa kuesioner, formulir, observasi, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2005). Alat pengumpul data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang akan digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2006). Pada penelitian ini kuesionernya terdiri atas pengetahuan orangtua, sikap orangtua serta kemandirian anak usia sekolah dengan retardasi mental di SLB Bina Putra Salatiga.

Penelitian menggunakan uji validitas dan reabilitas instrumen dengan tujuan untuk meyakinkan instrumen yang telah disusun menghasilkan data yang valid dengan cara mengujinya kepada 20 orangtua siswa di SLB Negeri Salatiga yang memiliki karakteristik sama dengan calon riset partisipan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada kuesioner pengetahuan orangtua, sikap orangtua, serta kemandirian anak usia sekolah dengan retardasi mental. Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data yaitu:

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai tingkat validitas yang tinggi dan


(5)

sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki tingkat validitas yang rendah. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkap data dari setiap variabel yang diukur dengan tepat. Validitas dapat diukur dengan mencobakan instrumen pada sasaran dalam penelitian. Langkah ini bisa disebut dengan kegiatan uji coba (try-out) instrumen. Apabila data yang didapat dari uji coba tersebut sudah sesuai dengan seharusnya, maka instrumen yang diujikan tersebut sudah baik dan valid. Untuk mengetahui ketepatan dari data tersebut harus dilakukan teknik uji validitas dengan bantuan dari program SPSS 16.0 for windows. Uji validitas menggunakan rumus pearson product moment sebagai berikut:

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

ΣX : Jumlah nilai X

ΣY : Jumlah nilai Y

ΣX2 : Jumlah kuadrat nilai X

ΣY2 : Jumlah kuadrat nilai Y N : Jumlah sampel penelitian

 

2 2 2 2

)

(

)

(

)

)(

(

y y

N x x

N

y x xy

N r xy


(6)

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2002), reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka beberapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan suatu data. Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan dari SPSS 16.0 for windows. Uji reliabitas dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach:

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.

= Jumlah varians butir = Varians total

Kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrument digunakan pedoman George dan Malley yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (a) sebagai berikut:

           

2

1 2 1 1 1 1 1

b k k r

2 b

2 1


(7)

α ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

0,7< α ≤ 0,8 : Dapat diterima

0,8< α ≤0,9 : Reliabilitas bagus

α> 0,9 : Reliabilitas memuaskan

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian pada penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner ini berguna untuk menggali informasi tentang variabel pengetahuan dan sikap orangtua serta kemandirian anak usia sekolah dengan retardasi mental.

1. Variabel pengetahuan orangtua terdiri dari 15 pernyataan dengan tipe pilihan jawaban berdasarkan skala ordinal, yaitu ya dan tidak. Hasil pengukuran dipresentasikan dengan persentase dari masing-masing jawaban setiap item.

2. Variabel sikap orangtua terdiri dari 15 pernyataan dengan tipe pilihan jawaban berdasarkan skala ordinal, yaitu selalu, sering, kadang-kadang,dan tidak pernah.

3. Variabel kemandirian anak usia sekolah dengan retardasi mental terdiri dari 15 pertanyaan dengan tipe pilihan jawaban berdasarkan skala ordinal, yaitu selalu, sering, kadang-kadang,dan tidak pernah.


(8)

3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Suatu angket dikatakan valid jika pernyataan atau pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu diukur oleh angket tersebut, sedangkan suatu angket dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pernyataan atau pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Untuk memenuhi validitas dan reliabilitas instrumen, dilakukan uji coba instrumen pada tanggal 10 Oktober 2012 kepada orang tua yang memiliki anak usia sekolah dengan retardasi mental di SLB Negeri Salatiga sebanyak 20 orang.

3.8 Metode Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh (Hidayat, 2009) antara lain:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2. Coding/skoring

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode itu sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode


(9)

dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

3. Entri data

Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.

4. Melakukan analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis.

3.9 Analisa Data

Analisa data adalah tahapan data diolah dan dianalisa dengan teknik tertentu (Notoatmodjo, 2005). Analisa data dalam penelitian ini mengunakan alat bantu program SPSS (Statistical Product and Service Solution).

Langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah: 1. Analisa univariat

Analisa data dilakukan secara universal yaitu untuk mengetahui distribusi, frekuensi dan proporsi masing-masing variabel yang akan diteliti. Analisis ini dilakukan dengan cara mentabulasi data, kemudian disusun dalam tabel dengan presentasi sebagai berikut (Sugiyono, 2006).


(10)

Dengan rumus: P = x100%

n x

Keterangan : P = Prosentase x = Jumlah jawaban

n = Jumlah seluruh item soal 2. Analisa bivariat

Analisa bivariat ini dapat berfungsi untuk mencari hubungan 2 variabel. Menggunakan uji statistik chi square, yaitu uji statistik yang digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya dibentuk ordinal (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap orangtua terhadap kemandirian anak usia sekolah dengan retardasi mental di SLB Bina Putra Salatiga.

Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel maka digunakan nilai probabilitas dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05), dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika p < α (0,05), maka Hο di tolak, yang artinya ada hubungan yang bermakna secara statistik

2. Jika p ≥ α (0,05), maka Hο diterima, yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik.


(11)

2.10 Etika Penelitian

Masalah etika dalam penelitian menggunakan subyek manusia menjadi issue sentral yang berkembang saat ini. Penelitian ilmu keperawatan hampir 90% subyek yang digunakan adalah manusia, maka

penelitian harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian (Nursalam, 2003). Persetujuan dan kerahasiaan riset partisipan adalah hal

utama yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, peneliti sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu mengajukan ethical clearance kepada pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penelitian, agar tidak terjadi pelanggaran terhadap hak-hak (otonomi) manusia yang kebetulan menjadi subyek penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari pihak terkait, maka peneliti akan memulai penelitian dengan menekankan prinsip-prinsip etika penelitian yang berlaku. Adapun prinsip-prinsip dalam etika penelitian adalah sebagai berikut:

1. Informed Consent (pernyataan persetujuan)

Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan manfaat penelitian, setelah itu peneliti memberikan lembar persetujuan kepada riset partisipan. Jika riset partisipan bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika riset partisipan tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati haknya.

2. Anonymity (tanpa nama)

Kerahasiaan riset partisipan harus terjaga dengan tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data maupun pada


(12)

lembar kuisioner, tetapi hanya dengan memberikan kode-kode tertentu sebagai identifikasi riset partisipan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Informasi yang diberikan riset partisipan akan terjamin kerahasiaannya karena peneliti dalam pemanfaatan informasi yang diberikan riset partisipan hanya menggunakan kelompok-kelompok data sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian.


(1)

α ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima 0,7< α ≤ 0,8 : Dapat diterima 0,8< α ≤0,9 : Reliabilitas bagus α> 0,9 : Reliabilitas memuaskan

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian pada penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner ini berguna untuk menggali informasi tentang variabel pengetahuan dan sikap orangtua serta kemandirian anak usia sekolah dengan retardasi mental.

1. Variabel pengetahuan orangtua terdiri dari 15 pernyataan dengan tipe pilihan jawaban berdasarkan skala ordinal, yaitu ya dan tidak. Hasil pengukuran dipresentasikan dengan persentase dari masing-masing jawaban setiap item.

2. Variabel sikap orangtua terdiri dari 15 pernyataan dengan tipe pilihan jawaban berdasarkan skala ordinal, yaitu selalu, sering, kadang-kadang,dan tidak pernah.

3. Variabel kemandirian anak usia sekolah dengan retardasi mental terdiri dari 15 pertanyaan dengan tipe pilihan jawaban berdasarkan skala ordinal, yaitu selalu, sering, kadang-kadang,dan tidak pernah.


(2)

3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Suatu angket dikatakan valid jika pernyataan atau pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu diukur oleh angket tersebut, sedangkan suatu angket dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pernyataan atau pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Untuk memenuhi validitas dan reliabilitas instrumen, dilakukan uji coba instrumen pada tanggal 10 Oktober 2012 kepada orang tua yang memiliki anak usia sekolah dengan retardasi mental di SLB Negeri Salatiga sebanyak 20 orang.

3.8 Metode Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh (Hidayat, 2009) antara lain:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2. Coding/skoring

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode itu sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode


(3)

dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

3. Entri data

Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.

4. Melakukan analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis.

3.9 Analisa Data

Analisa data adalah tahapan data diolah dan dianalisa dengan teknik tertentu (Notoatmodjo, 2005). Analisa data dalam penelitian ini mengunakan alat bantu program SPSS (Statistical Product and Service Solution).

Langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah: 1. Analisa univariat

Analisa data dilakukan secara universal yaitu untuk mengetahui distribusi, frekuensi dan proporsi masing-masing variabel yang akan diteliti. Analisis ini dilakukan dengan cara mentabulasi data, kemudian disusun dalam tabel dengan presentasi sebagai berikut (Sugiyono, 2006).


(4)

Dengan rumus:

P = x100% n

x

Keterangan : P = Prosentase x = Jumlah jawaban

n = Jumlah seluruh item soal 2. Analisa bivariat

Analisa bivariat ini dapat berfungsi untuk mencari hubungan 2 variabel. Menggunakan uji statistik chi square, yaitu uji statistik yang digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya dibentuk ordinal (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap orangtua terhadap kemandirian anak usia sekolah dengan retardasi mental di SLB Bina Putra Salatiga.

Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel maka digunakan nilai probabilitas dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05), dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika p < α (0,05), maka Hο di tolak, yang artinya ada hubungan yang bermakna secara statistik

2. Jika p ≥ α (0,05), maka Hο diterima, yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik.


(5)

2.10 Etika Penelitian

Masalah etika dalam penelitian menggunakan subyek manusia menjadi issue sentral yang berkembang saat ini. Penelitian ilmu keperawatan hampir 90% subyek yang digunakan adalah manusia, maka

penelitian harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian (Nursalam, 2003). Persetujuan dan kerahasiaan riset partisipan adalah hal

utama yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, peneliti sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu mengajukan ethical clearance kepada pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penelitian, agar tidak terjadi pelanggaran terhadap hak-hak (otonomi) manusia yang kebetulan menjadi subyek penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari pihak terkait, maka peneliti akan memulai penelitian dengan menekankan prinsip-prinsip etika penelitian yang berlaku. Adapun prinsip-prinsip dalam etika penelitian adalah sebagai berikut:

1. Informed Consent (pernyataan persetujuan)

Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan manfaat penelitian, setelah itu peneliti memberikan lembar persetujuan kepada riset partisipan. Jika riset partisipan bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika riset partisipan tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati haknya.

2. Anonymity (tanpa nama)

Kerahasiaan riset partisipan harus terjaga dengan tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data maupun pada


(6)

lembar kuisioner, tetapi hanya dengan memberikan kode-kode tertentu sebagai identifikasi riset partisipan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Informasi yang diberikan riset partisipan akan terjamin kerahasiaannya karena peneliti dalam pemanfaatan informasi yang diberikan riset partisipan hanya menggunakan kelompok-kelompok data sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian.