T2 942012070 BAB III

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Tempat Penelitian

Penelitian mengenai Evaluasi Program education expo SMA Karangturi Semarang tahun 2014 ini merupakan penelitian evaluatif CIPP dengan pendekatan kualitatif. Menurut Arikunto (2013) penelitian evaluatif merupakan sebuah kegiatan penelitian, diawali dengan pengumpulan data atau informasi, untuk dibandingkan dengan kriteria, kemudian diambil kesimpulan (yang disebut hasil evaluasi). Penelitian evaluatif menuntut persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu adanya kriteria, tolok ukur, atau standar yang digunakan sebagai pembanding bagi data yang diperoleh, setelah data tersebut diolah dan merupakan kondisi nyata dari objek yang diteliti. Kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi harapan yang dinyatakan dalam kriteria itulah yang dicari. Dari kesenjangan tersebut diperoleh gambaran apakah objek yang diteliti sudah sesuai, kurang sesuai, atau tidak sesuai dengan kriteria. Dengan kata lain, penelitian evaluatif ber-maksud mencari titik-titik lemah dari implementasi yang mungkin juga letak kelemahan kebijakannya.

Pendekatan kualitatif memaparkan atau menggambarkan data temuan penelitian dalam


(2)

pernyataan-pernyataan nara sumber atau informan sesuai dengan kenyataan yang ada tentang evaluasi program education expo di SMA Karangturi Semarang. Menurut Sugiyono (2013) pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci dan hasil penelitiannya lebih menekankan makna daripada generalisasi. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.

Tempat penelitian adalah di SMA Karangturi Raden Patah Alamat: Jl. Raden Patah No 182-192, Semarang 50127. Pemilihan lokasi penelitian di SMA Karangturi Semarang karena merupakan salah satu SMA swasta di kota Semarang yang melaksanakan program education expo pertama kali yaitu mulai tahun 1997. SMA Karangturi juga mempunyai guru BK yang kompeten di dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling khususnya dalam pelaksanaan program education expo. Pertimbangan lain adalah bersikap terbuka civitas sekolah dalam pemberian layanan baik kepada siswa maupun masyarakat luas. Cakupan waktu penelitian adalah selama tiga tahun terakhir mulai tahun 2011 - 2013.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau informan merupakan semua personel yang terlibat dalam evaluasi manajemen program kegiatan education expo. Dalam


(3)

penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ditentukan atas dasar pertimbangan rasionalitas ketuntasan untuk memperoleh informasi. Penentuan narasumber informan penelitian menggunakan pendekatan snowball sampling. Peneliti memilih orang tertentu sebagai informan/sumber data yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan. Selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari narasumber akan ditelusuri informasi tersebut sampai data jenuh (redundancy) dan cukup mewakili fakta obyektif penelitian. Oleh karena itu subjek penelitian dipilih didasarkan atas: (1) subjek yang cukup lama intensif terlibat dalam kegiatan, (2) subjek yang masih terlibat secara aktif dan memiliki komitmen demi kemajuan, (3) subjek yang mempunyai waktu dan kesempatan untuk diwawancarai, dan (4) subjek yang dapat memberikan informasi tidak cenderung dikemas, tetapi relatif memberikan informasi yang sebenarnya. Subyek dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, humas, guru BK, guru mapel, orang tua, mitra perguruan tinggi dan siswa .

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka


(4)

peneliti tidak akan mendapatkan data yang meme-nuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2013).

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, dokumentasi, focus group discussion (FGD).

1.Wawancara

Melalui wawancara peneliti memperoleh informasi dari terwawancara (interview) dan akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam. Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur (semi structure interview), dimana jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview,

peneliti dalam pelaksanaannya lebih dapat menggali informasi yang dibutuhkan secara mendalam, terbuka dan nara sumber atau informan dapat dimintai pendapat atau ide mereka masing-masing. Dalam wawancara ini, peneliti tidak terpaku pada urutan pertanyaan yang diajukan, tetapi tetap mengacu dan menjaga agar wawancara tidak keluar dari topik.

Wawancara pertama dilakukan dengan Kepala Sekolah, Waka Humas, Guru dan Guru Bimbingan dan Konseling SMA Karangturi Semarang, mereka sebagai nara sumber atau informan utama (key informant) dengan pertimbangan dapat memberikan data yang cukup banyak dan valid yang diperlukan dalam penelitian ini terutama guru Bimbingan dan Konseling, karena program education expo merupakan bagian dari program bimbingan dan konseling.


(5)

Wawancara kedua peneliti lakukan dengan siswa dan orangtua dan nara sumber education expo (Perguruan Tinggi). Ketika peneliti sedang melakukan wawancara dengan sumber data atau informan, peneliti menggunakan alat perekam untuk merekam semua pembicaraan atau percakapan dan juga kamera untuk mengambil foto, hal ini bertujuan supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara dengan sumber data atau informan.

2. Studi Dokumentasi

Dalam studi dokumentasi, peneliti memperoleh data dari dokumen-dokumen pelaksanaan program

education expo, baik dokumen berupa laporan pelaksanaan maupun dokumen foto-foto hasil pelaksanaan program education expo, kemudian mencatat hal-hal dalam dokumen yang akan dijadikan data, bahkan mengcopi foto-foto hasil kegiatan program education expo.

3. Focus Group Discussion

Focus Group Discussion merupakan suatu proses diskusi yang melibatkan para praktisi dengan nara sumber untuk mendiskusikan suatu materi dan mencari suatu kesepakatan bahasan. Dalam FGD (Focus Group Discussion) menghadirkan narasumber, yaitu Kepala Sekolah, Waka Humas, Guru Bimbingan


(6)

dan Konseling, Orang Tua Murid dan Murid serta Perguruan Tinggi.

3.4 Teknik Validitas dan Keabsahan Data

Penulis menggunakan teknik triangulasi untuk menunjukkan validitas dan keabsahan data. Menurut Moleong (2000) menyatakan bahwa teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap dua data itu. Tujuan dari triangulasi ini adalah untuk mengecek tingkat kebenaran data dengan jalan membandingkan data yang diperoleh dari sumber data yang berlainan dan dengan metode yang berlainan pula. Dengan triangulasi ini tingkat kepercayaan dari data lebih dapat dipertanggung-jawabkan. Teknik triangulasi pada penelitian ini meliputi:

a.Triangulasi data dengan cara membandingkan data hasil wawancara, data survei guru BK yang telah dituangkan dalam bentuk catatan lapangan, data hasil studi dokumentasi sekolah berupa gambar atau foto. Hasil perbandingan ini diharapkan dapat mendapatkan validitas data.

b.Triangulasi metode, mencari data lain tentang sebuah fenomena yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu metode wawancara, survei, serta dokumentasi. Kemudian hasil yang diperoleh dengan metode ini


(7)

dibandingkan dan disimpulkan sehingga memperoleh data yang bisa dipercaya (Sugiyono, 2013).

c. Triangulasi sumber, yaitu dengan cara membandingkan kebenaran suatu fenomena berdasarkan data yang diperoleh peneliti baik dilihat dari dimensi waktu dan sumber data lain. Data ini diperoleh dari beberapa sumber yaitu: kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua (Sugiyono, 2013).

Keabsahan data penelitian ini juga akan dilakukan melalui FGD (Focus Group Discussion) yang menghadirkan nara sumber, yaitu: Kepala Sekolah, Waka Humas, Guru BK, Orang tua murid, dan murid, serta Perguruan Tinggi.

3.5 Teknik Analisis Data

Data penelitian ini berasal dari hasil wawancara dengan narasumber atau informan, observasi dan juga mempelajari dokumen dari program education expo

SMA Karangturi Semarang tahun 2014. Selanjutnya peneliti rangkum, dipilah, kategorisasi dan pemaknaan data sesuai fokus pembahasan. Data akan dianalisis dengan model evaluasi CIPP (context, input, process dan

product) untuk mengetahui manajemen program

education expo dari sudut perencanaan, pelaksanaan dan hasil pelaksanaan program. Penyajian data dilakukan dalam bentuk teks yang bersifat naratif,


(8)

dilakukan penarikan kesimpulan. Miles dan Huberman (2009) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Adapun proses dalam analisis data Miles dan Huberman(2009) adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Komponen dalam analisis data kualitatif Sumber: Miles dan Huberman,(2009)

3.5.1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan (sekolah) jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data yang diperoleh akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Data

collection Data display

Conclusion Drawing/Verivication

Data reduction n


(9)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan, seperti komputer, notebook, dan lain sebagainya. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, apabila peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keleluasaan, dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan dengan teman atau orang lain yang dipandang cukup menguasai permasalahan yang diteliti. Melalui diskusi itu, wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.

3.5.2. Display Data (Penyajian Data)


(10)

kualitatif, di mana penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, dan sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman (2009), yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.. Dengan adanya penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya oleh Miles dan Huberman (2009) disarankan agar dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (jaringan kerja), dan chart.

3.5.3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman (2009) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendu-kung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengum-pulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang


(11)

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau bahkan gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, maupun hipotesis atau teori (Sugiyono, 2013).


(1)

dan Konseling, Orang Tua Murid dan Murid serta Perguruan Tinggi.

3.4 Teknik Validitas dan Keabsahan Data

Penulis menggunakan teknik triangulasi untuk menunjukkan validitas dan keabsahan data. Menurut Moleong (2000) menyatakan bahwa teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap dua data itu. Tujuan dari triangulasi ini adalah untuk mengecek tingkat kebenaran data dengan jalan membandingkan data yang diperoleh dari sumber data yang berlainan dan dengan metode yang berlainan pula. Dengan triangulasi ini tingkat kepercayaan dari data lebih dapat dipertanggung-jawabkan. Teknik triangulasi pada penelitian ini meliputi:

a.Triangulasi data dengan cara membandingkan data hasil wawancara, data survei guru BK yang telah dituangkan dalam bentuk catatan lapangan, data hasil studi dokumentasi sekolah berupa gambar atau foto. Hasil perbandingan ini diharapkan dapat mendapatkan validitas data.

b.Triangulasi metode, mencari data lain tentang sebuah fenomena yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu metode wawancara, survei, serta dokumentasi. Kemudian hasil yang diperoleh dengan metode ini


(2)

dibandingkan dan disimpulkan sehingga memperoleh data yang bisa dipercaya (Sugiyono, 2013).

c. Triangulasi sumber, yaitu dengan cara membandingkan kebenaran suatu fenomena berdasarkan data yang diperoleh peneliti baik dilihat dari dimensi waktu dan sumber data lain. Data ini diperoleh dari beberapa sumber yaitu: kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua (Sugiyono, 2013).

Keabsahan data penelitian ini juga akan dilakukan melalui FGD (Focus Group Discussion) yang menghadirkan nara sumber, yaitu: Kepala Sekolah, Waka Humas, Guru BK, Orang tua murid, dan murid, serta Perguruan Tinggi.

3.5 Teknik Analisis Data

Data penelitian ini berasal dari hasil wawancara dengan narasumber atau informan, observasi dan juga mempelajari dokumen dari program education expo

SMA Karangturi Semarang tahun 2014. Selanjutnya peneliti rangkum, dipilah, kategorisasi dan pemaknaan data sesuai fokus pembahasan. Data akan dianalisis dengan model evaluasi CIPP (context, input, process dan

product) untuk mengetahui manajemen program

education expo dari sudut perencanaan, pelaksanaan dan hasil pelaksanaan program. Penyajian data dilakukan dalam bentuk teks yang bersifat naratif, teks dialog dan juga tabel kualitatif. Setelah itu baru


(3)

dilakukan penarikan kesimpulan. Miles dan Huberman (2009) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Adapun proses dalam analisis data Miles dan Huberman(2009) adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Komponen dalam analisis data kualitatif Sumber: Miles dan Huberman,(2009)

3.5.1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan (sekolah) jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data yang diperoleh akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Data

collection Data display

Conclusion Drawing/Verivication

Data reduction n


(4)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan, seperti komputer, notebook, dan lain sebagainya. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, apabila peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keleluasaan, dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan dengan teman atau orang lain yang dipandang cukup menguasai permasalahan yang diteliti. Melalui diskusi itu, wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.

3.5.2. Display Data (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian


(5)

kualitatif, di mana penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, dan sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman (2009), yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.. Dengan adanya penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya oleh Miles dan Huberman (2009) disarankan agar dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (jaringan kerja), dan chart.

3.5.3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman (2009) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendu-kung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengum-pulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang


(6)

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau bahkan gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, maupun hipotesis atau teori (Sugiyono, 2013).