Peningkatan Kualitas PTM

Peningkatan Kualitas PTM
Muhammadiyah tetap konsen dalam meningkatkan kualitas perguruan
tinggi yang dikelolanya, karenanya secara rutin Muhammadiyah (dalam
hal ini Majelis Diktilitbang) selalu mengadakan evaluasi terhadap mutu
dan perkembangan perguruan tinggi Muhammadiyah yang ada di seluruh
Indonesia. Ini penting, karena jumlah perguruan tinggi Muhammadiyah
saat ini sudah lebih dari 130 buah. Dan keadaannya pun tidak semuanya
baik.
Untuk awal tahun 2002 ini, Majelis Diktilitbang telah menyelenggarakan
Rapat Kerja (Raker) terbatas Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM)
yang diselenggarakan di Yogyakarta. Salah satunya membicarakan
masalah peningkatan kualitas PTM ini. Secara intens pembicaraan
mengenai peningkatan PTM ini dilakukan di dalam Komisi A. Komisi ini
membicarakan mengenai peningkatan sumber daya manusia,
pengembangan kurikulum, peningkatan mutu PTM dan PTM Pembina.
Meski masalah peningkatan PTM ini menjadi perhatian secara tersendiri,
tetapi tidak lupa juga membicarakan masalah Penelitian dan
Pengembangan serta masalah Kerjasama dan Kemahasiswaan, masingmasing masalah tersebut dibahas dalam Komisi B dan Komis C.
Lebih lengkap tentang hasil bahasan tersebut, dapat disimak berikut ini:
I. KOMISI A (Pengingkatan Kualitas PTM)
A. Peningkatan Sumber Daya Manusia

1. Peningkatan bagi Pimpinan PTM :
Melalui pengadaan kursus-kursus Manajemen dalam upaya
peningkatan kaderisasi pimpinan di PTM.
2. Peningkatan Kualitas Mahasiswa
Mahasiswa PTM diadakan peningkatan dengan mengadakankan
kursus komputer dan bahasa asing (Inggris dan Arab)
B. Pengembangan Kurikulum
1. Melalui Workshop Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi.

2. Kompetisi Penelitian Dosen PTM dengan sistem hibah bersaing.
3. Mengembangkan Research University.
C. Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Muhammadiyah
1. Pengadaan akreditasi BAN Muhammadiyah utamanya bagi PTM
pembina dan tetap mengikuti BAN Nasional
2. Pengadaan pelatihan dan tukar-menukar karya ilmiah serta jurnal
lainnya.
D. PTM Pembina
Diadakan pemetaan kembali terhadap PTM-PTM yang dibina sesuai
dengan kondisi dan daerah yang dibinanya.
II. Komisi B (Bidang Penelitian dan Pengembangan)

1. Pengumpulan database dan pusat informasi
persyarikatan :
a. Pengumpulan database yang sudah ada
diefektifkan
b. Pengembangan database lain yang dibutuhkan
persyarikatan
Catatan
:
termasuk
perlunya
orientasi
pengumpulan database ke daerah, cabang dan
ranting Muhammadiyah
c. Pengembangan pusat informasi persyarikatan
2. Pengembangan kerjasama lembaga penelitian di
lingkungan persyarikatan :
a. Lokakarya agenda penelitian tentang
Muhammadiyah
Catatan : Perlu ada koordinasi Majelis Diktlitbang
dengan PTM Pembina tentang Agenda Penelitian

yang memberi peluang pengembangan seperti
Hibah bersaing, URGE, dll.
b. Pengembangan hasil lokakarya dalam bentuk
kerjasama
penelitian
antar
PTM
yang
dikoordinasikan oleh PTM Pembina.

c. Pengembangan Kurikulum AIK yang terintegrasi
dengan disiplin ilmu.
3. Peningkatan kualitas penelitian di PTM
a.
Kerjasama pelatihan metodologi penelitian
b.
Aktualisasi peran PTM dalam mengisi otonomi
daerah.
c.
Kerjasama penerbitan jurnal.


Pelatihan penulisan dan penelitian
jurnal.

Penerbitan jurnal Majelis Diktilitbang
yang diisi oleh PTM khususnya tentang
Muhammadiyah.
4. Mengaktifkan Pusat Pengembangan (PUSBANG) PTM
III. Komisi C (Kerjasama dan Kemahasiswaan)
A. Kerjasama
 Antar-PTM
1. Reorganisasi PTM Pembina diperbaharui sesuai dengan
konteks perkembangan PTM mutakhir
2. Asosiasi PTM dalam program studi yang sejenis
3. Wadah informasi seputar PTM
4. Implementasi networking : merger beberapa UM dalam satu
area terdekat
5. Mengembangkan gagasan islamisasi kampus
6. Promosi bersama di media
7. Bantuan dosen ke PTM kecil

 PTM dengan Persyarikatan
1. Penataan kembali hubungan PTM dengan persyarikatan,
termasuk dengan Aisyiyah
2. Community leader dari PTM
3. Redefinisi wewenang PWM dalam PTM
4. Alumni wajib (masuk SKS) mengajar dan mengelola sekolahsekolah Muhammadiyah yang tidak terurus

5. Menyantuni pimpinan Muhammadiyah, muballigh Muhammadiyah, guru-guru Muhammadiyah, dan lain-lain
 PTM dengan PTN dan PTS
1. Membangun kerjasama dengan PTN dalam hal payung
penyediaan dosen dengan syarat yang mudah
2. Memanfaatkan berbagai asosiasi perguruan tinggi untuk
pengembangan PTM
3. Mengantisipasi penerimaan mahasiswa baru sebanyak 2 kali
setahun
 PTM dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah)
1. Dikti memfasilitasi untuk reorganisasi Kopertis
2. Mengoptimalkan bantuan dari pemerintah (pusat dan daerah)
dalam pengembangan PTM
 PTM dengan Instansi Swasta

Mengembangkan kerjasama dengan instansi swasta  terutama
dalam penerimaan tenaga kerja dari alumni PTM
 PTM dengan Badan Internasional
1. Beasiswa ke luar negeri diusahakan oleh Dikti  misal :
Roadshow ke beberapa kedutaan asing
2. Kerjasama internasional  proses belajar

B. Kemahasiswaan
 Pembinaan mahasiswa diperkuat  misalnya IMM diperkuat
 Standardisasi pembinaan mahasiswa : islamisasi kampus (seperti
busana), penguatan IMM sebagai counter ‘kelompok kiri’ di
kalangan mahasiswa
 Mimbar bebas diredefinisikan dalam qaidah PTM
 Mengusahakan beasiswa dari berbagai instansi (eff).

Sumber:
Suara Muhammadiyah

Edisi 07-2002