Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kebutuhan Bimbingan Pribadi dengan Konsep Diri Siswa Kelas XI di SMK Teknolgi dan Industri Kristen Salatiga T1 132007006 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah :
Tidak ada hubungan yang signifikan antara Kebutuhan Bimbingan Pribadi
dengan Konsep Diri Siswa Kelas XI SMK Teknologi dan Industri Kristen
Salatiga.
5.2. Saran
5.2.1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini menujukan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara Kebutuhan Bimbingan Pribadi dengan Konsep Diri. Dan sudah
dikorelasikan per sub konsep kebutuhan bimbingan pribadi dengan konsep diri
dengan hasil tidak ada hubungan yang signifikan. Bagi peneliti selanjutnya yang
ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan dapat menggunakan multiple
correlation.
5.2.2. Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Hasil penelitian ini nenunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan
antara Kebutuhan Bimbingan Pribadi dengan Konsep Diri siswa kelas XI SMK
Teknologi dan Industri Kristen Salatiga.. Tabel 4.3 menunjukkan kebutuhan
bimbingan pribadi siswa berada pada pada kategori sedang (21,1%). Diharapkan
49
guru BK tetap memberikan layanan bimbingan pribadi sesuai dengan kebutuhan
siswa. Karena jika kebutuhan siswa tidak terpenuhi maka dapat menjadi masalah
bagi siswa. Karena hasilnya tidak ada hubungan yang sugnifikan antara kebutuhan
bimbingan pribadi dengan konsep diri, maka dalam memberikan layanan
bimbingan pribadi guru BK tidak perlu menghubungkan dengan konsep diri
siswa, tetapi dapat dihubungkan dengan aspek lain sselain konsep diri.
5.2.3. Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara Kebutuhan Bimbingan Pribadi dengan Konsep Diri. Diharapkan
kepala sekolah dapat mempertahankan konsep diri siswa yang berada pada
kategori sedang atau dapat menaikkan konsep diri menjadi tinggi atau sangat
tinggi. Karena tidak ada hubungan yang signifikan antara kebutuhan bimbingan
pribadi dengan konsep diri sehingga konsep diri tidak perlu dihubungkan dengan
kebutuhan bimbingan pribadi siswa.
50
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah :
Tidak ada hubungan yang signifikan antara Kebutuhan Bimbingan Pribadi
dengan Konsep Diri Siswa Kelas XI SMK Teknologi dan Industri Kristen
Salatiga.
5.2. Saran
5.2.1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini menujukan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara Kebutuhan Bimbingan Pribadi dengan Konsep Diri. Dan sudah
dikorelasikan per sub konsep kebutuhan bimbingan pribadi dengan konsep diri
dengan hasil tidak ada hubungan yang signifikan. Bagi peneliti selanjutnya yang
ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan dapat menggunakan multiple
correlation.
5.2.2. Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Hasil penelitian ini nenunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan
antara Kebutuhan Bimbingan Pribadi dengan Konsep Diri siswa kelas XI SMK
Teknologi dan Industri Kristen Salatiga.. Tabel 4.3 menunjukkan kebutuhan
bimbingan pribadi siswa berada pada pada kategori sedang (21,1%). Diharapkan
49
guru BK tetap memberikan layanan bimbingan pribadi sesuai dengan kebutuhan
siswa. Karena jika kebutuhan siswa tidak terpenuhi maka dapat menjadi masalah
bagi siswa. Karena hasilnya tidak ada hubungan yang sugnifikan antara kebutuhan
bimbingan pribadi dengan konsep diri, maka dalam memberikan layanan
bimbingan pribadi guru BK tidak perlu menghubungkan dengan konsep diri
siswa, tetapi dapat dihubungkan dengan aspek lain sselain konsep diri.
5.2.3. Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara Kebutuhan Bimbingan Pribadi dengan Konsep Diri. Diharapkan
kepala sekolah dapat mempertahankan konsep diri siswa yang berada pada
kategori sedang atau dapat menaikkan konsep diri menjadi tinggi atau sangat
tinggi. Karena tidak ada hubungan yang signifikan antara kebutuhan bimbingan
pribadi dengan konsep diri sehingga konsep diri tidak perlu dihubungkan dengan
kebutuhan bimbingan pribadi siswa.
50