UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN INSTRUMEN PENILAIAN TEKA- TEKI SILANG TTS (CROSSWORD PUZZLE) PADA MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS XI IA 2 SMA NEGERI 5 P

(1)

Oleh:

Julianty S. Sibuea NIM 408141077

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012

SISTEM EKSKRESI KELAS XI IA 2 SMA NEGERI 5 PEMATANGSIANTAR


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IA 2 pada materi Sistem Ekskresi di SMA Negeri 5 Pematangsiantar T.P. 2011/2012 setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Assisted Individualization) dan penggunaan instrumen penilaian TTS/Teka-teki Silang) (Crossword Puzzle) adalah sebesar 9,88 point dari siklus I (74,8) ke siklus II dengan dengan rata-rata nilai pos-test sebesar 84,68 (kategori baik) dengan nilai ketuntasan klasikal adalah 93,75% siswa dinyatakan sudah tuntas pada range nilai 69 – 100 dan keempat indikator pembelajaran pada Sistem Ekskresi pada Manusia dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI dengan instrumen penilaian TTS telah tercapai dengan persentase rata-rata sebesar 81,70%.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penilitian dan kesimpulan penelitian, maka beberapa hal yang dapat penulis sarankan adalah :

1. Agar guru bidang studi biologi di SMA Negeri 5 Pematangsiantar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Assisted Individualization) sebagai pengalaman belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 5 Pematangsiantar.

2. Agar guru bidang studi Biologi di SMA Negeri 5 Pematangsiantar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Assisted Individualization) Instrumen penilaian TTS (Teka-teki Silang) sebagai salah satu alternatif dalam memilih metode pembelajaran yang baik dan variatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(3)

64 3. Agar guru-guru di SMA Negeri 5 Pematangsiantar dapat memanfaatkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Assisted Individualization) Instrumen penilaian TTS (Teka-teki Silang) sebagai bahan acuan untuk memperbaiki tekhnik pengajarannya sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar Biologi di sekolah sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan berkualitas.


(4)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 68

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 71

Lampiran 3. Instrumen Penelitian Siklus I 94

Lampiran 4. Instrumen Penelitian Siklus 5 96

Lampiran 5. Kunci Jawaban Siklus I dan Siklus II 98 Lampiran 6. Lembar Pengamatan Kesesuain RPP 100 Lampiran 7. Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Yang 116

Diterapkan

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Soal 117

Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas 119

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 120

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal 122

Lampiran 12. Nilai Pre-test I Siswa 127

Lampiran 13. Nilai Post-test Siklus I 128

Lampiran 14. Nilai Post-test Siklus II 129

Lampiran 15. Perhitungan Kesesuaian RPP Dengan KBM 130 Lampiran 16. Perhitungan Respon Siswa Terhadap Penerapan Model 131

Pembelajaran Yang Diterapkan

Lampiran 17. Tingkat Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (TPK) 132 Lampiran 18. Tabel L.1. Pembagian Kelompok Berdasarkan Kemampuan 133


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Riwayat Hidup i

Abstrak ii

Abstract iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 5

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 6

1.7.Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Kependidikan

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Pengertian Mengajar 8

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 9

2.1.4. Pengertian Pembelajaran 9

2.1.5. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Kooperatif 10 dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.5.2. Prinsip dan Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.5.3. Keunggulan Model Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.5.4. Pengertian dan Karakteristik Metode Pembelajaran TAI 13

(Team Assisted Individualization)

2.1.5.5. Unsur dan Langkah-langkah Metode Pembelajaran TAI 15 2.1.5.6. Kelebihan dan Kekurangan Metode TAI 17 2.1.7. Tinjauan Tentang Instrumen Teka-teki Silang (TTS) 18

2.2. Tinjauan Materi Pembelajaran 21

2.2.1. Sistem Ekskresi pada Manusia 21

2.2.2. Alat-alat Ekskresi pada Manusia 22

2.3. Kerangka Konseptual 30

2.4. Hipotesis Tindakan 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.1.1. Lokasi Penelitian 33


(6)

3.2. Subjek Penelitian 33

3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian 33

3.3.1. Jenis Penelitian 33

3.3.2. Rancangan Metode Pembelajaran TAI yang akan Diterapkan 36

3.4. Instrumen Penelitian 38

3.4.1. Test Hasil Belajar 38

3.4.2. Kisi-Kisi Test Kognitif 38

3.5. Uji Kesalihan Instrumen 38

3.5.1. Validitas Test 38

3.5.2. Reabilitas Test 40

3.5.3. Taraf Kesukaran 40

3.5.4. Daya Pembeda Soal 41

3.6. Teknik Pengumpulan Data 41

3.7. Teknik Analisis Data 41

3.7.1. Menghitung Tingkat Ketuntasan Individual 41 3.7.2. Menghitung Tingkat Ketuntasan Klasikal 42 3.7.3. Menghitung Tingkat Ketercapaian TPK 42 3.7.4. Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran 43 3.8. Indikator Keberhasilan Penelitian 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 44

4.1.1. Deskripsi Data dan Gambar Hasil Penelitian 44

4.1.2. Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I 44

4.1.3. Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II 46

4.1.4. Ketuntasan Belajar Secara Individual 48

4.1.5. Ketuntasan Belajar Secara Klasikal 49

4.1.6. Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran 50

4.1.7. Kesesuaian RPP 51

4.1.8. Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) 54

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 56

4.2.1. Siklus I 56

4.2.2. Siklus II 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 63

5.2. Saran 63


(7)

1

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2011), Manfaat Teka-teki Silang Bagi Siswa, http://resourceful-parenting.blogspot.com/2011/09/manfaat-teka-teki-silang-bagi-siswa siswa.html (accessed Desember 2011).

Anonim, (2012), http://blogger-indonessia.blogspot.com/2012/03/sistem-ekskresi-manusia.html (accessed Januari 2012).

Adi, (2011), http://adiwibawagde.wordpress.com/2011/03/28/kulit/(accessed Januari 2012).

Arini, Y., 2010, Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Dan Aplikasinya Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran, http://yusti-arini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran kooperatif_ 18.html (accessed Januari 2012).

Arikunto, S., (2010), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Budi, H.S., (2009), Penerapan Media Teka-teki Silang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa, Skripsi, FMIPA: UNM

Haryati, M., (2007), Model dan Tekhnik Penilaian pada Satuan Pendidikan, Penerbit Gaung Persada Press Jakarta, Jakarta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan, (2011) Pengembangan Soal Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru dalam Jabatan 2012. sertifikasiguru.unm.ac.id/.../Bahan%20Presentasi%20UKA.pdf (accesed Maret 2012)

Kusuma, M. (2011), Ilmu Pengetahuan Alam, www.klikedukasi.com (accessed Januari 2012).

Kunandar, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Rajawali Press, Jakarta.

Lie, A., (2002), Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Lestari, E.S., (2009), Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA, Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Margono, (2010), Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.


(8)

Pratiwi, D.A., (2007), Biologi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Pujianto, S., (2011), Biologi SMA Kelas XI, Penerbit Jatra Grapichs, Jakarta. Pujiastuti, R., (2009), Pembelajaran IPS-Sejarah Dengan Menggunakan Teknik

Teka-teki Silang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Skripsi, FPIPS: UPI

Sagala, S., (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sagala, S., (2009), Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung

Sihombing, H.J., (2011), Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Sidikalang T.P. 2010/2011, Skripsi, FMIPA: UNIMED

Slavin, R., (2005), Cooperative Learnig : Teori Riset dan Praktik, Penerbit Nusa Media, Bandung.

Sudjana, (1992), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito,Bandung.

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjadi, B., (2009), Biologi SMA XI, Penerbit Yudistira, Jakarta.

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM, Penerbit Pusataka Pelajar, Yogyakarta.

Surya, M., (2004), Psikologi Pembelajaran & Pengajaran, Pustaka Bani Quraisy, Bandung.

Suryosubruto, B., (1997), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta.

Syamsuri, I., (2007), Biologi SMA XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Tarsiadi, (2012), http://griyaherbalalami.com/solusi-penyakit/pengobatan-radang-paru-paru (accessed Februari 2012)


(9)

Wijayanti, (2008), Aplikasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dalam Meningkatkan Kompetensi Belajar Biologi Siswa Di SMA Negeri 6 Surakarta, Skripsi, FKIP : Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Wisnu, (2009, http://wisnuvegetarianorganic.wordpress.com/2009/11/02/keseha-tan/hepar/(accessed Januari 2012).

Yamin, M. dan Bansu Ansari, (2008), Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa, Gaung Persada Press Jakarta, Jakarta.


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Ginjal 23

Gambar 2.2. Struktur Kulit 26

Gambar 2.3. Struktur Hati 28

Gambar 2.4. Struktur dan Bagian-bagian Paru-paru 29

Gambar 2.5. Kerangka Penelitian 31

Gambar 3.1. Rancangan penelitian PTK 37

Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Frekuensi Hasil Belajar Siswa Saat 45 Pre-test dan Pos-test

Gambar 4.2. Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II 47 Gambar 4.3. Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I dan II 49 Gambar 4.4. Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Yang 51

Diterapkan

Gambar 4.5. Penilaian Kesesuaian RPP dengan KBM siklus I 52 Gambar 4.5. Penilaian Kesesuaian RPP dengan KBM siklus II 53 Gambar 4.6. Grafik Ketercapaian TPK Pada Tiap Indikator Pembelajaran 55


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Kategori Pengahargaan Skor Tim/Kelompok 16

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Kognitif 39

Tabel 4.1. Frekuensi Pre-test dan Pos-test pada Siklus I 45 Tabel 4.2. Frekuensi Pre-test dan Pos-test pada Siklus II 47 Tabel 4.3. Ketuntasan Belajar Secara Individual 49 Tabel 4.4. Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran 52

Yang Diterapkan

Tabel 4.5. Penilaian kesesuaian RPP dengan KBM Siklus I 51 Tabel 4.5. Penilaian kesesuaian RPP dengan KBM Siklus II 53 Tabel 4.6. Ketercapaian TPK Pada Setiap Indikator Pembelajaran 54


(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat & kebaikanNya yang memberi hikmat, kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi yang berjudul " Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dengan Instrumen Penilaian Teka-Teki Silang TTS (Crossword Puzzle) Pada Materi Sistem Ekskresi Kelas XI IA 2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membimbing dan memberikan bantuan moril, petunjuk, saran-saran dan nasehat yang besar sekali nilainya dalam penyelesaian tulisan ini, terutama ditujukan kepada Ibu Dra. Mariaty Sipayung, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberi arahan dan bimbingan yang sangat berharga kepada penulis dari awal pengajuan judul proposal sampai selesainya penulisan skripsi ini, dan juga kepada Bapak Dr.

Hasruddin, M.Pd, Ibu Dra. Masdiana Sinambela, M.Si dan Ibu Dra. Erlintan

Sinaga, M.Kes, selaku Dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan,

kritik, dan saran dalam penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Martina Restuati M,Si selaku dosen Pembimbing Akademik.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed, Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi, Ibu Hj. Cicik Suriani, M.Si selaku Ketua program studi Pendidikan Biologi, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs. Hasbiansyah Sinaga selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Pematangsiantar dan Bapak Rahmat Nasution, M.Pd sebagai Wakil Kepala Sekolah serta Guru-guru SMA Negeri 5


(13)

Pematangsiantar terkhusus Ibu Susy Farida Nainggolan, S.Pd selaku Guru pengampu yang telah membantu penulis selama penelitian ini kepada siswa-siswa kelas XI IA 2 di SMA Negeri 5 Pematangsiantar.

Teristimewa kepada orangtuaku tersayang, Ayahanda Johan Eduard Sibuea dan Ibunda Mauli Basa Aruan yang telah membesarkan, mendidik, memberikan dorongan, pengorbanan material dan spiritual serta selalu menyertai penulis dalam doa sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, juga buat Saudaraku Leo Sibuea, Richard Sibuea, Elisa Sibuea dan Hisar Sibuea, terima kasih untuk dukungan dan doa yang diberikan. Dan juga kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktunya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2012 Penulis,


(14)

(15)

Judul :Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dengan Instrumen Penilaian Teka-Teki Silang TTS (Crossword Puzzle) Pada Materi Sistem Ekskresi Kelas XI IA 2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar

Nama : Julianty S. Sibuea

Nim : 408141077

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Biologi

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Skripsi,

Dra. Mariaty Sipayung, M.Si. NIP. 19580223 198601 2 001

Mengetahui,

FMIPA UNIMED Jurusan Biologi

Dekan Ketua,

Prof. Drs Motlan, M.Sc, Ph.D Drs. H. Tri Harsono, M.Si

NIP.19590805 198601 1 001 NIP. 19651231 199003 1 018


(16)

RIWAYAT HIDUP

Julianty Shopiana Sibuea dilahirkan di Pematangsiantar, pada tanggal 07 Juli 1990. Ibu bernama Mauli Basa Aruan dan Ayah bernama Johan Eduard Sibuea, dan merupakan anak terakhir dari lima bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Sw Advent Hari Ketujuh Pematangsiantar, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 7 Pematangsiantar, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Pematangsiantar, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan lulus pada tanggal 17 Juli 2012. Kegiatan intrakurikuler yang pernah diikuti selama kuliah ialah aktif di organisasi IKBKB (Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi).


(17)

Julianty Shopiana Sibuea (NIM 408141077)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan Instrumen Teka-teki Silang (Crossword

Puzzle) di kelas XI IA 2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar T.P.2011/2012.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI 2 IA SMA Negeri 5 Pematangsiantar yang berjumlah 32 orang.

Penelitian ini bersifat deskriptif, jadi dalam analisis data yang digunakan adalah analisis data secara deskriptif yaitu teknik persentase ketuntasan belajar secara individu, ketuntasan belajar klasikal dan ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK). Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan instrumen penilaian TTS, diperoleh rata-rata nilai pos-test siklus I adalah 74,8 dan pada pos-test siklus II adalah 84,68. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan nilai hasil belajar siswa dari pos-test I ke pos-test II sebesar 9,88.

Persentase ketuntasan belajar klasikal siswa pada siklus I diperoleh sebesar 65,62% atau sebanyak 21 siswa dinyatakan tuntas sedangkan pada siklus II diperoleh ketuntasan klasikal siswa sebesar 93,75% atau sebanyak 30 siswa dinyatakan sudah tuntas. Ketuntasan klasikal siswa dinyatakan tuntas apabila

persentase ketuntasan belajar klasikal siswa ≥ 85% dan pada siklus II ketuntasan klasikal belajar siswa sudah mencapai indikator ketuntasan. Demikian juga ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK) pada penelitian ini sebesar 81,70% yang telah melebihi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran khusus yaitu minimal 75%.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan instrumen penilaian TTS dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik secara individual maupun klasikal serta tercapainya Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) pada materi Sistem Ekskresi di kelas XI IA-2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar tahun pembelajaran 2011/2012.

Kata Kunci : Hasil belajar, model pembelajaran TAI, Teka-teki Silang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted

Individualization) DENGAN INSTRUMEN PENILAIAN TEKA-

TEKI SILANG TTS (Crossword Puzzle) PADA MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS XI IA 2 SMA


(18)

IMPROVE STUDENT ACHIEVEMENT BY USING COOPERATIVE LEARNING TAI (TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TYPE

WITH CROSWORD PUZZLE (TTS) ASSESMENT IN MATERY OF HUMAN ESCRESI SYSTEM XI GRADE OF SCIENCE

PROGRAMME SMA NEGERI 5 PEMATANGSIANTAR

Julianty Shopiana Sibuea (408141077)

ABSTRACT

The objective of this research was to improve sudent’s learning achievement by implementing Cooperative Learning TAI type with Crossword Puzzle assesment in grade XI IA SMA Negeri 5 Pematangsiantar. This research was Classroom Action Reasearch. The research subjec was entire students of XI IA-2 with total 32 students in SMA Negeri 5 Pematangsiantar.

Data analysis technique in this research was percentage of student’s

learning completeness individually technique, classical learning completeness and specific objective purpose achievement. After implementation of cooperative learning TAI type whit assesment crossword puzzle, it was obtained average of pos-test score cyclus I was 74,8 and pos-test II in cyclus II was 84,68. This result

showed that the increasing of student’s learning achievement of test I to pos-test II was 9,88.

Persentage of student’s classical learning completeness in cyclus I was

obtained of 65,62% or 21 students was stated had been complete. Whereas in

cyclus II, it was obtained percentage of student’s classical learning completeness

was 93,75% or 30 students was stated had been complete. Student’s classical learning stated complete in percentage of student’s learning achievement was ≥

85% and in cyclus II, classical learning had reached the completeness indicator. Likewise the specific objective purpose achievement was obtained of 81,70% which exceed specific objective purpose achievement criteria minimal was 75%.

Based on the obtained study result learning by implementing Cooperative Learning TAI type with Crossword Puzzle assesment can be increased student’s achievement individual and classical and exceed specific objective purpose achievement on human escresi system matery in grade XI IA-2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar academic year 2011/2012.


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kualitas suatu proses pembelajaran dapat diukur dari kualitas semua unsur yang mendukung dalam pelaksanaan proses pembelajaran tersebut, antara lain yaitu guru (tenaga pengajar), siswa (peserta didik) dan proses belajar yang berlangsung. Dunia pendidikan masih terhalang oleh berbagai masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran siswa di dalam kelas, penerapan metode pembelajaran yang digunakan, atau ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah yang mendukung proses pembelajaran bagi siswa sesuai pendapat Margono (2010). Oleh sebab itu perlu adanya sebuah metode pembelajaran untuk membangkitkan semangat peserta didik agar aktif dalam proses pembelajaran.

Kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran Biologi tidak terlepas dari kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode yang tepat. Kebanyakan pembelajaran biologi selama ini masih didominasi oleh pembelajaran konvensional yaitu ceramah. Pada pembelajaran dengan cara tersebut, biasanya siswa diposisikan sebagai objek, yang dianggap tidak tahu atau belum tahu apa-apa (Djamarah, 2006). Dalam hal ini guru memposisikan diri sebagai seseorang yang mengetahui banyak hal, sehingga seorang guru dengan kemampuan ceramahnya akan cenderung untuk menggurui saja. Keadaan ini perlu dibenahi agar pelajaran biologi dapat berjalan lancar. Guru harus dapat memilih dan menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan kebutuhan belajar siswa. Selain itu, guru juga harus mampu mengarahkan siswa untuk belajar secara mandiri berdasarkan pengalaman langsung mereka.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru dan siswa serta berdasarkan pengalaman langsung peneliti mengajar SMA Negeri 5 Pematangsiantar sebagai guru PPL selama Juli-November 2011, pembelajaran biologi yang berlangsung selama ini di sekolah ini masih berupa pembelajaran teacher centered atau pembelajaran yang berpusat pada guru, yang mana selama proses pembelajaran hanya guru yang aktif memberikan informasi sedangkan


(20)

siswa cenderung sebagai penerima informasi saja. Pembelajaran yang selama ini diterapkan adalah metode mengajar ceramah, dimana dalam metode ini guru lebih banyak berbicara dan bercerita untuk menginformasikan semua fakta dan konsep pembelajaran sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat.

Besar kecilnya keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sebanding dengan kesempatan siswa untuk mengalami proses belajar. Di mana kekurangterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas akan menghambat atau menghalangi siswa dalam memahami pelajaran tersebut yang akan berakibat prestasi belajar siswa yang cenderung rendah (Margono. 2010).

Dari hasil observasi juga didapatkan bahwa siswa banyak mengalami kesulitan dalam mengingat nama-nama latin dan juga istilah asing yang banyak terdapat dalam pelajaran biologi. Di mana hal ini berdampak pada sulitnya siswa memahami pelajaran biologi yang erat hubungannya dengan nama latin dan istilah asing yang berefek pada rendahnya hasil belajar siswa. Selain itu, siswa cenderung kurang tertarik menyelesaikan soal latihan yang diberikan guru karena soal latihan yang diberikan biasanya berupa pilihan berganda atau soal essay yang menguras otak.

Dari data yang didapat di SMA Negeri 5 Pematangsiantar, lebih dari setengah murid (60%) tidak dapat melampaui standart nilai yang sudah ditentukan dengan nilai rata-rata kelas adalah 61. Adapun nilai standard yang harus dicapai (KKM) pada mata pelajaran biologi di sekolah ini adalah 70. Remedial yang dilakukan tidak membantu karena masalah yang diprediksi sebagai penghambat pencapaian ketuntasan belajar siswa adalah model belajar yang diterapkan tidak memacu minat siswa dalam belajar dan mengerjakan soal-soal latihan.

Berdasarkan kondisi di atas, maka perlu dikembangkan model pembelajaran untuk mengatasi masalah tersebut sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Teknik-teknik pembelajaran yang terdapat pada model pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran ceramah. Salah satu ciri pembelajaran kooperatif adalah kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil


(21)

yang heterogen. Pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di atas adalah tipe TAI (Team Assisted Individualization). Pada Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualizatian yang dapat juga disebut sebagai bimbingan antar teman tanggung jawab belajar ada pada siswa. Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualizatian ini dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu, kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Ciri khas pada tipe Team Assisted Individualizatian (TAI) ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok. Dalam hal ini siswa yang pandai bertanggung jawab untuk membantu siswa yang kurang pandai dalam menyelesaikan soal.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan kompetensi belajar biologi siswa di bidang kognitif, afektif dan psikomotorik dan mampu meningkatkan peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar (Wiyanti, 2008). Penerapan metode TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Biologi sebesar 78% (Sihombing, 2011).

Dalam pembelajaran Team Assisted Individualizatian, siswa yang kurang mampu dapat tertolong dengan siswa yang lebih mampu. Karena dalam pembelajaran TAI, siswa yang lebih pintar akan menjadi tutor atau pembimbing sebaya bagi siswa yang kurang mampu. Dalam hal ini, siswa yang lebih mampu dituntut untuk lebih bertanggung jawab membangun pengetahuan teman-teman sekelompoknya. Karena dalam pembelajaran TAI ini, keberhasilan tim akan dipertimbangkan disamping keberhasilan individual.

Penelitian ini mencoba menerapkan inovasi baru pada metode pembelajaran TAI yaitu dengan memadukan TTS (Teka-Teki Silang/Crosword Puzzle) sebagai instrumen penilaian. Instrumen penilaian TTS dipilih karena TTS dianggap dapat membantu siswa dalam mengingat nama latin atau istilah asing yang banyak digunakan dalam pelajaran biologi dan dapat meningkatkan


(22)

konsentasi dan rasa ingin tahu siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta dapat mengasah kemampuan individualnya dengan cara yang lebih ringan dan menarik sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. TTS dapat dipakai bersamaan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI karena dapat meningkatkan kemampuan individual siswa sebelum bergabung dikelompoknya. Instrumen ini juga akan lebih menarik minat siswa dalam kelompok untuk mengerjakannya secara bersama-sama sehingga dapat meningkatkan kekompakan dalam kelompok.

Penggunaan Teka-Teki Silang pada pembelajaran dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas. Di mana nilai rata-rata pembelajaran sebelum menggunakan teknik Teka-Teki Silang adalah 59,05 meningkat setelah menggunakan teknik teka-teki silang menjadi 88,90 (Pujiastuti, 2009).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dengan Instrumen Penilaian Teka-Teki Silang TTS (Crossword Puzzle) Pada Materi Sistem Ekskresi Kelas XI IA 2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar”. 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terdapat di sekolah ini yaitu:

1. Rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Biologi.

2. Kurangnya keterlibatan siswa pada saat proses belajar Biologi berlangsung karena kurangnya keterampilan guru untuk memilih model pembelajaran yang tepat untuk materi yang dibawakannya.

3. Metode pembelajaran yang digunakan masih metode pembelajaran konvensional yaitu ceramah yang kurang diminati siswa sehingga mengakibatkan siswa tidak mampu menyerap materi pelajaran secara maksimal.

4. Kegiatan belajar mengajar Biologi yang berlangsung di sekolah masih berpusat ke guru sebagai sumber informasi (teacher centered).


(23)

5. Siswa kurang tertarik untuk mengerjakan soal-soal latihan Biologi.

6. Siswa kesulitan dalam mengingat dan memahami nama latin dan istilah asing dalam pelajaran Biologi.

1.3. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas maka penelitian ini hanya dibatasi pada penerapan model pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). Instrumen penilaian yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen penilaian Teka-teki Silang (Crossword Puzzle). Penelitian ini akan dilaksanakan pada materi Sistem Ekskresi di kelas XI IA 2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2011/2012.

1.4. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan Instrumen Teka-teki Silang (Crossword Puzzle) di kelas XI IA 2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar T.P.2011/2012?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penerapan metode pembelajaran TAI dan Instrumen TTS adalah: Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa baik secara individual maupun klasikal serta melihat ketercapaian Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) setelah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan Instrumen Teka-teki Silang (Crossword Puzzle) di kelas XI IA 2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar T.P.2011/2012.


(24)

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Penerapan metode pembelajaran TAI dan Instrumen TTS dapat dijadikan sebagai pengalaman belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 5 Pematangsiantar.

2. Sebagai pengalaman guru SMA Negeri 5 Pematangsiantar dalam memilih metode pembelajaran yang baik dan variatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Dapat dimanfaatkan oleh guru SMA Negeri 5 Pematangsiantar sebagai bahan acuan untuk memperbaiki tekhnik pengajarannya sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar Biologi di sekolah.

1.7.Definisi Operasional

Adapun definisi operasional yang harus diketahui dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) merupakan model pengajaran secara kelompok dimana terdapat seorang siswa yang lebih mampu berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam suatu kelompok. 2. Instrumen penilaian Teka-teki Silang TTS (Crossword Puzzle) merupakan

salah satu bentuk instrumen yang berupa permainan dimana kita harus mengisi ruang-ruang kosong dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuk biasanya dibagi ke dalam kategori “Mendatar” dan “Menurun” tergantung posisi kata-kata yang harus diisi.


(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kualitas suatu proses pembelajaran dapat diukur dari kualitas semua unsur yang mendukung dalam pelaksanaan proses pembelajaran tersebut, antara lain yaitu guru (tenaga pengajar), siswa (peserta didik) dan proses belajar yang berlangsung. Dunia pendidikan masih terhalang oleh berbagai masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran siswa di dalam kelas, penerapan metode pembelajaran yang digunakan, atau ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah yang mendukung proses pembelajaran bagi siswa sesuai pendapat Margono (2010). Oleh sebab itu perlu adanya sebuah metode pembelajaran untuk membangkitkan semangat peserta didik agar aktif dalam proses pembelajaran.

Kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran Biologi tidak terlepas dari kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode yang tepat. Kebanyakan pembelajaran biologi selama ini masih didominasi oleh pembelajaran konvensional yaitu ceramah. Pada pembelajaran dengan cara tersebut, biasanya siswa diposisikan sebagai objek, yang dianggap tidak tahu atau belum tahu apa-apa (Djamarah, 2006). Dalam hal ini guru memposisikan diri sebagai seseorang yang mengetahui banyak hal, sehingga seorang guru dengan kemampuan ceramahnya akan cenderung untuk menggurui saja. Keadaan ini perlu dibenahi agar pelajaran biologi dapat berjalan lancar. Guru harus dapat memilih dan menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan kebutuhan belajar siswa. Selain itu, guru juga harus mampu mengarahkan siswa untuk belajar secara mandiri berdasarkan pengalaman langsung mereka.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru dan siswa serta berdasarkan pengalaman langsung peneliti mengajar SMA Negeri 5 Pematangsiantar sebagai guru PPL selama Juli-November 2011, pembelajaran biologi yang berlangsung selama ini di sekolah ini masih berupa pembelajaran teacher centered atau pembelajaran yang berpusat pada guru, yang mana selama proses pembelajaran hanya guru yang aktif memberikan informasi sedangkan


(2)

siswa cenderung sebagai penerima informasi saja. Pembelajaran yang selama ini diterapkan adalah metode mengajar ceramah, dimana dalam metode ini guru lebih banyak berbicara dan bercerita untuk menginformasikan semua fakta dan konsep pembelajaran sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat.

Besar kecilnya keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sebanding dengan kesempatan siswa untuk mengalami proses belajar. Di mana kekurangterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas akan menghambat atau menghalangi siswa dalam memahami pelajaran tersebut yang akan berakibat prestasi belajar siswa yang cenderung rendah (Margono. 2010).

Dari hasil observasi juga didapatkan bahwa siswa banyak mengalami kesulitan dalam mengingat nama-nama latin dan juga istilah asing yang banyak terdapat dalam pelajaran biologi. Di mana hal ini berdampak pada sulitnya siswa memahami pelajaran biologi yang erat hubungannya dengan nama latin dan istilah asing yang berefek pada rendahnya hasil belajar siswa. Selain itu, siswa cenderung kurang tertarik menyelesaikan soal latihan yang diberikan guru karena soal latihan yang diberikan biasanya berupa pilihan berganda atau soal essay yang menguras otak.

Dari data yang didapat di SMA Negeri 5 Pematangsiantar, lebih dari setengah murid (60%) tidak dapat melampaui standart nilai yang sudah ditentukan dengan nilai rata-rata kelas adalah 61. Adapun nilai standard yang harus dicapai (KKM) pada mata pelajaran biologi di sekolah ini adalah 70. Remedial yang dilakukan tidak membantu karena masalah yang diprediksi sebagai penghambat pencapaian ketuntasan belajar siswa adalah model belajar yang diterapkan tidak memacu minat siswa dalam belajar dan mengerjakan soal-soal latihan.

Berdasarkan kondisi di atas, maka perlu dikembangkan model pembelajaran untuk mengatasi masalah tersebut sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Teknik-teknik pembelajaran yang terdapat pada model pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran ceramah. Salah satu ciri pembelajaran kooperatif adalah kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil


(3)

yang heterogen. Pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di atas adalah tipe TAI (Team Assisted Individualization). Pada Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualizatian yang dapat juga disebut sebagai bimbingan antar teman tanggung jawab belajar ada pada siswa. Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualizatian ini dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu, kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Ciri khas pada tipe Team Assisted Individualizatian (TAI) ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok. Dalam hal ini siswa yang pandai bertanggung jawab untuk membantu siswa yang kurang pandai dalam menyelesaikan soal.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan kompetensi belajar biologi siswa di bidang kognitif, afektif dan psikomotorik dan mampu meningkatkan peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar (Wiyanti, 2008). Penerapan metode TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Biologi sebesar 78% (Sihombing, 2011).

Dalam pembelajaran Team Assisted Individualizatian, siswa yang kurang mampu dapat tertolong dengan siswa yang lebih mampu. Karena dalam pembelajaran TAI, siswa yang lebih pintar akan menjadi tutor atau pembimbing sebaya bagi siswa yang kurang mampu. Dalam hal ini, siswa yang lebih mampu dituntut untuk lebih bertanggung jawab membangun pengetahuan teman-teman sekelompoknya. Karena dalam pembelajaran TAI ini, keberhasilan tim akan dipertimbangkan disamping keberhasilan individual.

Penelitian ini mencoba menerapkan inovasi baru pada metode pembelajaran TAI yaitu dengan memadukan TTS (Teka-Teki Silang/Crosword Puzzle) sebagai instrumen penilaian. Instrumen penilaian TTS dipilih karena TTS dianggap dapat membantu siswa dalam mengingat nama latin atau istilah asing yang banyak digunakan dalam pelajaran biologi dan dapat meningkatkan


(4)

konsentasi dan rasa ingin tahu siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta dapat mengasah kemampuan individualnya dengan cara yang lebih ringan dan menarik sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. TTS dapat dipakai bersamaan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI karena dapat meningkatkan kemampuan individual siswa sebelum bergabung dikelompoknya. Instrumen ini juga akan lebih menarik minat siswa dalam kelompok untuk mengerjakannya secara bersama-sama sehingga dapat meningkatkan kekompakan dalam kelompok.

Penggunaan Teka-Teki Silang pada pembelajaran dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas. Di mana nilai rata-rata pembelajaran sebelum menggunakan teknik Teka-Teki Silang adalah 59,05 meningkat setelah menggunakan teknik teka-teki silang menjadi 88,90 (Pujiastuti, 2009).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian

tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dengan Instrumen Penilaian Teka-Teki Silang TTS (Crossword Puzzle) Pada Materi Sistem Ekskresi Kelas XI IA 2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terdapat di sekolah ini yaitu:

1. Rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Biologi.

2. Kurangnya keterlibatan siswa pada saat proses belajar Biologi berlangsung

karena kurangnya keterampilan guru untuk memilih model pembelajaran yang tepat untuk materi yang dibawakannya.

3. Metode pembelajaran yang digunakan masih metode pembelajaran

konvensional yaitu ceramah yang kurang diminati siswa sehingga mengakibatkan siswa tidak mampu menyerap materi pelajaran secara maksimal.

4. Kegiatan belajar mengajar Biologi yang berlangsung di sekolah masih berpusat


(5)

5. Siswa kurang tertarik untuk mengerjakan soal-soal latihan Biologi.

6. Siswa kesulitan dalam mengingat dan memahami nama latin dan istilah asing

dalam pelajaran Biologi.

1.3. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas maka penelitian ini hanya dibatasi pada penerapan model pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). Instrumen penilaian yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen penilaian Teka-teki Silang (Crossword Puzzle). Penelitian ini akan dilaksanakan pada materi Sistem Ekskresi di kelas XI IA 2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2011/2012.

1.4. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan Instrumen Teka-teki Silang (Crossword Puzzle) di kelas XI IA 2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar T.P.2011/2012?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penerapan metode pembelajaran TAI dan Instrumen TTS adalah: Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa baik secara individual maupun klasikal serta melihat ketercapaian Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) setelah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan Instrumen Teka-teki Silang (Crossword Puzzle) di kelas XI IA 2 SMA Negeri 5 Pematangsiantar T.P.2011/2012.


(6)

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Penerapan metode pembelajaran TAI dan Instrumen TTS dapat dijadikan

sebagai pengalaman belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 5 Pematangsiantar.

2. Sebagai pengalaman guru SMA Negeri 5 Pematangsiantar dalam memilih

metode pembelajaran yang baik dan variatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Dapat dimanfaatkan oleh guru SMA Negeri 5 Pematangsiantar sebagai bahan

acuan untuk memperbaiki tekhnik pengajarannya sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar Biologi di sekolah.

1.7.Definisi Operasional

Adapun definisi operasional yang harus diketahui dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

merupakan model pengajaran secara kelompok dimana terdapat seorang siswa yang lebih mampu berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam suatu kelompok.

2. Instrumen penilaian Teka-teki Silang TTS (Crossword Puzzle) merupakan

salah satu bentuk instrumen yang berupa permainan dimana kita harus mengisi ruang-ruang kosong dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuk biasanya dibagi ke dalam kategori “Mendatar” dan “Menurun” tergantung posisi kata-kata yang harus diisi.


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

The effect of crossword puzzle as an asessment on students' ability to scan text

0 3 13

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (BIDAK) BERBANTUAN MEDIA TEKA TEKI SILANG (CROSSWORD PUZZLE) PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI5

0 10 222

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA SISWA KELAS X SMK IMMANUEL MEDAN.

1 5 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) SISWA SMA NEGERI 3 KISARAN.

0 1 20

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization dengan Teka-Teki Silang Angka pada Siswa Kelas I

0 4 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN PROYEK TEKA-TEKI SILANG (CROSSWORD) DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATERI KOLOID SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 SURAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/

0 0 19

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MENGGUNAKAN MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE (TEKA-TEKI SILANG)

0 0 14