PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN TUJUAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KARO.
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, UMPAN BALIK
ANGGARAN, KEJELASAN TUJUAN ANGGARAN,
KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN
KERJA TERHADAP KINERJA APARAT
PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN KARO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
FERNANDO TARIGAN NIM. 708231037
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
iii
KATA PENGANTAR
اِمــــــــــــــــْسِب
ِﷲ
ميِحّراا ِنَم ْحّرلا
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Partisipasi Anggaran, Umpan Balik Anggaran, Kejelasan
Tujuan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah Kabupaten Karo”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, Penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materiil maupun spiritual. Dengan penuh rasa hormat Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua, yaitu ayah saya tercinta Nusianta Tarigan dan ibunda tercinta Sainah Br Ginting , Ibunda adalah perempuan yang paling hebat dan Ayahanda adalah laki-laki yang paling kuat. Tanpa kalian Skripsi ini mustahil terselesaikan. Dukungan, motivasi, doa, cinta, dan kasih sayang senantiasa kalian berikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada Penulis. Terimakasih atas kepercayaan dan kesabaran yang telah kalian berikan. Abang dan adik-adik saya tersayang, terima kasih atas dukungan dan perhatian yang senantiasa diberikan kepada penulis.
Penulis juga telah menerima banyak bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu dengan setulus hati penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
(3)
iv
1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, selaku sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Drs. Surbakti Karo-Karo M.Si, Ak selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Serta selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama menjalani proses perkuliahan.
8. Ibu Yulita Triadiarti, SE M.Si, Ak selaku Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
9. Bapak Ok Sofyan Hidayat, SE, M.Si, Ak, selaku Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
10. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi, yang telah membimbing saya selama masa
(4)
v
11. Sahabat-sahabat penulis yang tak terlupakan, terimakasih atas bantuan dan perhatian kalian. Teman-teman Akuntansi Stambuk 2008.
12. Keluarga besar IMKA Rudang Mayang UNIMED, (bapa, nande, agi, kaka, turang, senina, impal) yang telah melukis cerita kehidupan bersama penulis selama menjadi mahasiswa.
13. Seluruh pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, dimana telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi ini, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kearah yang lebih baik lagi. Diatas semuanya, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat sebagai sumbangan pemikiran bagi pembaca.
Medan, September 2014 Penulis,
(5)
i ABSTRAK
Fernando Tarigan, 708231037. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Umpan Balik Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah Kabupaten Karo.
Permasalahan dari penelitian ini adalah pemerintahan sebagai organisasi publik yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik melalui kinerja nya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Partisipasi Anggaran, Umpan Balik Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan. Penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo.
Populasi pada penelitian ini adalah pegawai yang bekerja pada SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Karo yang terdiri dari 28 SKPD. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 68 responden. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda yang di analisa menggunakan program SPSS.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini setelah melakukan uji F adalah F hitung sebesar 10,745 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai F-hitung > F-tabel (10,745 > 2,36) dan p-value < 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini berarti secara simultan semua variable independen berpengaruh terhadap variable dependen.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan partisipasi anggaran, umpan balik anggaran, kejelasan tujuan anggaran, komitmen organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo diterima.
Kata kunci : Partisipasi Anggaran, Umpan Balik Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran, Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja
(6)
ii
ABSTRACT
Fernando Tarigan, 708231037. Effect of Budget Participation, Budget Feedback, Clarity of Purpose Budget, Organizational Commitment and Job Satisfaction on the Performance of district government officials karo.
This research problems is that the government as a public organization that aims to improve the welfare of the community is required to provide the best services through its performance. This research aims to analyze Effect of Budget Participation, Budget Feedback, Clarity of Purpose Budget, Organizational Commitment and Job Satisfaction on Performance of government officials. This study was conducted in Karo District Government.
The population in this research is the employees who work in Karo regency administration on education consisting of 28 on education. Sampling using purposive sampling method. The sample in this study amounted to 68 respondents. Analysis using multiple linear regression were analyzed using SPSS.
The results obtained in this research after the test F is F count of 10,745 with a significance level of 0.000. Since the value of F count> F-table (10,745> 2.36) and p-value <0.05 (0.000 <0.05). This means simultaneously all independent variables affect the dependent variable.
The conclusion of this research indicate that the hypothesis that budget participation, feedback budget, budget goal clarity, organizational commitment and job satisfaction affect the performance of local government officials Karo accepted.
Keywords: Participation Budget, Budget Feedback, Clarity of Purpose Budget, Organizational Commitment, Job Satisfaction, Performance
(7)
iii
(8)
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR...iii
DAFTAR ISI...vi
DAFTAR TABEL...ix
DAFTAR GAMBAR...x
DAFTAR GRAFIK...xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Identifikasi Masalah...8
C. Pembatasan Masalah...8
D. Rumusan Masalah...9
E. Tujuan Penelitian...9
F. Manfaat Penelitian...10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori...11
1. Pengertian Anggaran...11
2. Mekanisme Penyusunan APBD...15
3. Partisipasi Anggaran...17
4. Umpan Balik Anggaran...19
5. Kejelasan Tujuan Anggaran...20
6. Komitmen Organisasi...22
7. Kepuasan Kerja...23
8. Kinerja Aparat Pemerintahan...24
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu...26
C. Kerangka Berpikir...28
(9)
vii BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian...31
B. Populasi dan Sampel...31
1. Populasi...31
2. Sampel...31
C. Jenis dan Sumber Data...32
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional...33
1. Variabel Penelitian...33
2. Defenisi Operasional...33
Variabel Independen a) Partisipasi Anggaran...34
b) Umpan Balik Anggaran...34
c) Kejelasan Tujuan Anggaran...35
d) Komitmen Organisasi...35
e) Kepuasan Kerja...36
Variabel Dependen Kinerja...36
E. Teknik Pengumpulan Data...37
F. Teknik Analisis Data...37
1. Uji Kualitas Data...38
a) Uji Validitas...38
b) Uji Realiabilitas...38
2. Uji Asumsi Klasik...39
a) Uji Normalitas...39
b) Uji Multikolineritas...39
c) Uji Heterokedastisitas...40
3. Pengujian Hipotesis...40
a) Uji F...40
(10)
viii BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian...42
1. Deskriptif Data...42
a. Deskriptif Lokasi Penelitian...42
b. Penyebaran Kueioner...43
c. Karakteristik Responden...45
2. Uji Kualitas Data...46
a) Uji Validitas...46
b) Uji Reliabilitas...51
c) Uji Normalitas...51
3. Uji Asumsi Klasik...52
a) Uji Multikolinearitas...52
b) Uji Heterokedastisitas...53
4. Model Penelitian...55
5. Uji Hipotesis...56
a) Uji F...56
b) Uji t...59
B. Pembahasan...62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...65
B. Keterbatasan Penelitian...66
C. Saran...67
DAFTAR PUSTAKA...68
(11)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 ...7
Tabel 2.1. ...26
Tabel 4.1 ...43
Tabel 4.2 ...44
Tabel 4.3 ...45
Tabel 4.4 ...46
Tabel 4.5 ...47
Tabel 4.6 ...48
Tabel 4.7 ...48
Tabel 4.8 ...49
Tabel 4.9 ...50
Tabel 4.10 ...51
Tabel 4.11 ...52
Tabel 4.12 ...53
Tabel 4.13 ...55
Tabel 4.14 ...57
Tabel 4.15 ...58
Tabel 4.16 ...60
Tabel 4.17 ...60
Tabel 4.18 ...61
Tabel 4.19 ...61
(12)
xi
DAFTAR GRAFIK
(13)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Istilah anggaran atau penganggaran (budgeting) sangat dipahami dalam setiap organisasi, termasuk organisasi pemerintahan. Sebagai organisasi, aparat pemerintahan sudah terbiasa melakukan perencanaan, termasuk perencanaan keuangan (anggaran). Saat ini, organisasi pemerintahan memberikan perhatian yang semakin besar dalam bidang penganggaran. Selain itu, minat publik semakin besar pula pada proses pertanggungjawaban dan penyelenggaraan pemerintah daerah semenjak berlangsungnya era otonomi daerah. Dengan demikian, pemahaman pada konsep anggaran daerah (APBD) semakin menjadi kebutuhan. Efisiensi dan efektifitas pengelolaan anggaran banyak dikaitkan dengan bagaimana arah dan alokasi APBD dibuat serta bagaimana pelaksanaannya di lapangan.
Sukses tidaknya suatu organisasi bergantung pada kinerja manajerial organisasi tersebut. “Organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk memberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai” (Mardiasmo, 2002 :45). Penilaian kinerja pada organisasi publik sangatlah penting untuk dilakukan, agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penilaian kinerja tersebut digunakan untuk menilai keberhasilan kinerja sebuah organisasi publik dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat, karena pada dasarnya orientasi
(14)
2
organisasi publik bukan seperti organisasi sektor swasta yang biasanya bertujuan untuk memaksimumkan laba (profit oriented), tetapi lebih mengutamakan pelayanan publik (service public oriented).
Anthony dan Govindarajan (2005) mengemukakan bahwa “anggaran
merupakan alat penting untuk perencanan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi”. Menurut Mardiasmo (2002:61) “anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran”. R.A.Supriyono (2000:40), dalam Nurcahyani (2010) “Anggaran adalah suatu rencana terinci yang disusun secara sistematis dan dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu,
biasanya satu tahun”. Anggaran terus digunakan untuk menilai kinerja para manajer, agar suatu anggaran tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan maka diperlukan kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan, manajer dan pegawai dalam penyusunan anggaran.
Partisipasi penyusunan anggaran diperlukan agar anggaran yang dibuat bisa lebih sesuai dengan realita yang ada di lapangan. Ikhsan dan Ishak, (2005: 173)
mengatakan “Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak
masa depan terhadap mereka yang membuatnya”. Bastian (dalam jurnal
(15)
3
diinterprestasikan sebagai paket pertanyaan perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode yang akan datang.
Umpan balik anggaran mengenai sejauh mana tujuan anggaran yang telah dicapai. Jika anggota organisasi tidak tahu hasil usaha mereka, mereka tidak akan memiliki dasar untuk perasaan keberhasilan atau kegagalan dan tidak ada insentif bagi kinerja yang lebih tinggi. Lebih jauh lagi, mereka mungkin menjadi tidak puas. (Kenis, 1979) dalam Munawar (2006) mengatakan bahwa umpan balik terhadap tingkat dimana sasaran anggaran dicapai merupakan suatu variabel motivasional yang penting. Dalam umpan balik anggaran, suatu penghargaan atas keberhasilan atau prestasi perlu dilakukan.
Kejelasan tujuan anggaran akan mempermudah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas organisasi dalam rangka untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Kenis (1979) menemukan bahwa manajer memberi reaksi positif dan secara relatif sangat kuat untuk meningkatkan kejelasan tujuan anggaran. Manajemen tingkat atas dapat meningkatkan kepuasan kerja, menurunkan ketegangan kerja, dan memperbaiki anggaran yang dihubungkan dengan sikap, kinerja anggaran, dan efisiensi biaya manajer tingkat bawah secara signifikan meningkatkan kejelasan dan ketegasan tujuan anggaran mereka.
Komitmen organisasi merupakan tingkat sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat mempertahankan keanggotaanya dalam organisasi tersebut (Ikhsan, 2010:54).
(16)
4
Robinson (1996) mengemukakan bahwa komitmen karyawan pada organisasi merupakan salah satu sikap yang mencerminkan perasaan suka atau tidak suka seorang karyawan terhadap organisasi tempat dia bekerja. Menurut Sumarno (2005) dalam Wulandari (2011), “Komitmen organisasi yang menjadi tolak ukur sejauh mana aparat pemerintah daerah memihak pada suatu organisasi tertentu serta untuk mempertahankan keanggotaannya dalam suatu organisasi”. Dengan mempunyai komitmen organisasi yang kuat maka hal itu akan mempengaruhi aparat pemerintah daerah untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan yang ditentukan. Selain itu, komitmen yang tinggi juga dapat menjadikan individu lebih mementingkan organisasi daripada kepentingan pribadinya dan berusaha untuk membentuk organisasi yang baik sesuai dengan yang diharapkan.
Kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi perusahaan, mutu pengawasan, sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya . antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan. Pegawai akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek dirinya menyokong dan sebaliknya jika aspek-aspek tersebut tidak menyokong, pegawai akan merasa tidak puas. Handoko (1997: 122) menyatakan bahwa “kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan para anggota dalam memandang pekerjaan mereka”. Kepuasan
(17)
5
kerja merupakan salah satu aspek yang dapat berpengaruh positif terhadap kinerja aparat pemerintah. Kepuasan kinerja aparat pemerintah membuktikan bahwa aparat pemerintah tersebut bersungguh-sungguh dalam mewujudkan suatu rencana yang sudah dirancang sebelumnya.
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Indra (2001) mengungkapkan, “kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksana suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategi (strategic planning) suatu organisasi”. Kinerja pegawai adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi.
Aparat pemerintah merupakan instrumen manajemen pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala dari aparatur pemerintah daerah tersebut. Aspek-aspek dalam manajemen pembangunan daerah terwadahi dalam satu atau beberapa aparat pemerintah daerah. Penyusunan kebijakan dan koordinasi diwadahi dalam sekretariat, pengawasan diwadahi dalam bentuk inspektorat, perencanaan diwadahi dalam bentuk badan, unsur pendukung dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik diwadahi dalam lembaga teknis daerah, sedangkan aspek pelaksana urusan daerah diwadahi dalam dinas daerah. Kinerja aparat pemerintah menentukan kinerja pada tiap aspek manajemen pembangunan daerah, yang pada gilirannya, menentukan kinerja daerah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat di daerah (kuat karo-karo: 2009).
(18)
6
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Munawar (2006), yaitu tentang karakteristik tujuan anggaran terhadap perilaku, sikap, dan kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Kupang. Pendekatan penelitian Munawar (2006) yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian Munawar (2006) menunjukkan secara simultan yaitu karakteristik tujuan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap sikap, perilaku, dan kinerja.
Penelitian mengenai pengaruh karakteristik anggaran, (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran dan kesulitan sasaran anggaran) terhadap kinerja aparat pemerintah telah banyak dilakukan. Bahkan diberbagai penelitian yang lain tentang pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah menggunakan komitmen organisasi, budaya organisasi, motivasi, dan kepuasan kerja sebagai variabel moderating. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ialah penelitian ini menggunakan variabel partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Penelitian ini melakukan pendekatan kualitatif. Selanjutnya, penelitian ini dilakukan pada Aparat Pemerintahan Kabupaten Karo.
Alasan dilakukan penelitian pada Pemerintahan Kabupaten Karo karena
pemerintahan sebagai salah satu organisasi publik yang bertujuan
mensejahterakan masyarakat seharusnya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui kinerja yang baik. Pada kenyataannya Kabupaten Karo merupakan salah satu Kabupaten yang bermasalah dalam anggarannya, karena
(19)
7
sering terjadi penetapan APBD yang terlambat setiap tahunnya. Data yang diperoleh dari media Harian Analisa, Jumat, 09 Mei 2014 menjelaskan bahwa sesuai Permenkeu RI Nomor 46 Tahun 2006, APBD Kabupaten Karo terancam sanksi finalti pemotongan anggaran tahun 2014. Sesuai data yang di peroleh dari Media Online, DNA (2011) juga menyatakan bahwa APBD Kabupaten Karo Tahun 2011 terancam kena sanksi pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU).
Pengelolaan APBD yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Daerah Kabupaten Karo dalam menjalankan program dan kegiatan masih belum maksimal. Hal itu dapat dilihat dari ikhtisar realisasi pencapaian kinerja keuangan Tahun 2012 dan 2013 pada tabel 1.1. berikut ini:
Tabel 1.1. Realisasi Anggaran
Tahun Anggaran Realisasi Persentase
2012 Rp. 305.827.864.466,80 Rp. 255.192.204.024,62 83,45%
2013 Rp. 423.174.435.255,00 Rp. 365.553.072.598,17 86,38%
Sumber : Laporan Keuangan Pemerintahan Kabupaten Karo Tahun Anggaran 2012 dan 2013 (Audit)
Data tersebut mencerminkan bahwa kinerja aparat pemerintah pada Pemerintahan Kabupaten Karo belum dapat mencapai tujuan organisasi sektor publik dengan baik. Disamping itu, penelitian yang akan diteliti sebelumnya tidak pernah dilakukan di Kabupaten Karo. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik
melakukan penelitian mengenai masalah di atas dengan judul ”Pengaruh
Partisipasi Anggaran, Umpan Balik Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah Kabupaten Karo”.
(20)
8 B. Identifikasi Masalah
Masalah yang bisa diidentifikasi dari pemaparan diatas adalah :
1. Terdapatnya perbedaan hasil penelitian peneliti-peneliti terdahulu tentang variabel partisipasi anggaran, umpan balik anggaran, kejelasan tujuan anggaran, komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah.
2. Hampir setiap tahun terjadi keterlambatan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karo.
3. Dalam menjalankan APBD, realisasi pencapaian anggaran kinerja keuangan
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Karo belum optimal.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya dibatasi pada:
1. Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
2. Pengaruh umpan balik anggaran terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
3. Pengaruh kejelasan tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
4. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
5. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
(21)
9 D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dari penelitian ini adalah:
1. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat
pemerintahan daerah Kabupaten Karo?
2. Apakah umpan balik anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat
pemerintahan daerah Kabupaten Karo?
3. Apakah kejelasan tujuan anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo?
4. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja aparat
pemerintahan daerah Kabupaten Karo?
5. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo?
6. Apakah partisipasi anggaran, umpan balik anggaran, kejelasan tujuan anggaran, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah:
1. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
2. Untuk mengetahui pengaruh umpan balik anggaran terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
(22)
10
3. Untuk mengetahui pengaruh kejelasan tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
4. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
5. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
6. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran, umpan balik anggaran, kejelasan tujuan anggaran, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja secara simultan terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian, dapat dibagi atas :
a. Manfaat bagi peneliti adalah mengembangkan pengetahuan peneliti tentang Pengaruh Partisipasi Anggaran, Umpan Balik Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah Kabupaten Karo.
b. Manfaat bagi institusi dan civitas akademika, penelitian ini dapat menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut.
c. Bagi peneliti selanjutnya, peneltian ini dapat dijadikan acuan untuk melanjutkan penelitian menyangkut hal-hal yang lebih spesifik.
(23)
68
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N. 2005. Management Control System. Jakarta: Salemba Empat. Darsono dan Ari Purwati. 2008. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Din, Muhammad. 2008. Anteseden Dan Konsekuensi Partisipasi Penganggaran (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Daerah Kota Palu). Tesis . Universitas Dipononegoro Semarang.
Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi ke-3. Semarang: Universitas Diponegoro.
Handayani, Chici. 2013. Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Dengan Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada SKPD Pemerintah Daerah Kota Padang). Jurnal. Universitas Negeri Padang.
Hazmi, Yusri dan Imran, Ali. 2012. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Manajerial Aparatur Pemerintahan Kota Lhokseumawe, (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Kota Lhokseumawe). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Vol 13, No. 2. Agustus 2012.
Ikshan, Arfan dan M. Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta:Salemba Empat.
Ikshan, Arfan dan Ane. 2007. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Menggunakan Lima Variabel Pemoderasi. Jurnal. Makasar: Simposium Nasional Akuntansi X.
Ismail, Hanif dan Darsono. P. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Kenis, I. 1979.Effects of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitudes and Performance. The Accounting Review. LIV.2. Hal 707-721.
Lily Indarto, Stefani dan Dyah Ayu, Stephana. 2011. Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan Melalui Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran, Dan Job Relevant Information (Jri). Seri Kajian Ilmiah, Volume 14, Nomor 1, Januari 2011.
(24)
69
Kholmi, Masiyah, dan Milayanti, Mia . 2012. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Sikap Aparat Dalam Menilai Kinerja
Pemerintah Daerah; Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota PalangkaRaya. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan. Volume 2, No. 1. April 2012, Pp. 243-250.
Maryanti, H. A. 2002. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap, dan Kinerja Pemerintah Daerah Di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Skripsi.
Mei, Anjarwati. 2012. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi Dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Jurnal Analisis Akuntansi. Volume 1. Nomor 2. 2012.
Mowday, R.T, Steer, R. M, and Porter, L. W. 1979. The Measurement of Organization Commitment. Journal of Vocational Behavioral, Vol. 14, pp.224-247.
Munawar. 2006. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap, dan Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Kabupaten Kupang. Jurnal. Padang: Simposium Nasional Akuntansi 9.
Nadirsyah, Yahya, M.Rizal dan Putra, Gunawan. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. Vol. 3 No.1, Juli 2012. Hal 68-71.
Nurcahyani, Kunwaviyah. 2010 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Organisasi Dan Persepsi Inovasi Sebagai Variable Intervenin. Skripsi . Universitas Diponogoro.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011. Direktorat Jendral Otonomi Daerah Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 40.
Puspaningsih, Abriyani. 2002. Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Manajer. Jurnal Akuntansai Dan Auditing Indonesia. Volume 6 No. 2, Desember 2002.
Robbins, Stephen P. 2002.Prinsip – Prinsip Perilaku Organisasi Edisi Kelima. Jakarta:Erlangga.
(25)
70
Sembiring, Benar Baik. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kabupaten Karo). Tesis. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Sembiring, Suranta. 2011. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Prilaku, Sikap, Dan Kinerja Aparat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Skripsi.Universitas Negeri Medan.
Suharyadi dan Purwanto S.K. 2003.Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modern.Jakarta: Salemba Empat.
Suhartono, Ehrmann dan M.Solichin. 2006. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Instansi Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderas. Padang: Simposium Nasional Akuntansi 9.
Swandi, Annisa Pratiwy. 2013. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Skpd Pemerintah Kota Padang). Skripsi . Universitas Negeri Padang. Suwardi, dan Utomo, Joko. 2011. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja,
Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Pegawai Setda Kabupaten Pati). Jurnal Analisis Manajemen. Vol. 5 No. 1. 2011.
Tim Redaksi Harian Andalas. 2014. APBD Karo Tersandera Kepentingan Elite Politik Lokal. Medan: Harian Analisa.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta:Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat Dan
Pemerintahan Daerah. Jakarta: Direktorat Jenderal Otonomi Daerah. Wulandari, Nivo. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Padang). Skripsi. Universitas Negeri Padang.
(26)
65 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil data dan pengujian hipotesis maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo. Dapat diketahui dari hasil uji t, dimana nilai signifikan untuk variabel partisipasi anggaran adalah sebesar 0,03, atau nilai sig < 0,05.
2. Umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja aparat
pemerintahan daerah Kabupaten Karo. Dapat diketahui dari hasil uji t, dimana nilai signifikan untuk variabel umpan balik anggaran adalah sebesar 0,11, atau nilai sig > 0,05.
3. Kejelasan tujuan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo. Dapat diketahui dari hasil uji t, dimana nilai signifikan untuk variabel kejelasan tujuan anggaran adalah sebesar 0,08, atau nilai sig > 0,05.
4. Komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja aparat
pemerintahan daerah Kabupaten Karo. Dapat diketahui dari hasil uji t, dimana nilai signifikan untuk variabel komitmen organisasi adalah sebesar 0,80, atau nilai sig > 0,05.
(27)
66
5. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo. Dapat diketahui dari hasil uji t, dimana nilai signifikan untuk variabel kepuasan kerja adalah sebesar 0,03, atau nilai sig < 0,05. 6. Partisipasi anggaran, umpan balik anggaran, kejelasan tujuan anggaran,
komitmen organisasi, dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo. Dapat diketahui dari hasil uji f, dimana nilai signifikan adalah sebesar 0,00, atau nilai sig < 0,05.
B. Keterbatasan Penelitian
Walaupun penelitian ini telah dilakukan dengan baik, namun beberapa keterbatasan tidak dapat dihindari, yaitu antara lain :
1. Penelitian ini dilakukan pada satu pemerintahan saja yaitu Pemerintahan daerah Kabupaten Karo sehingga tidak dapat menggambarkan kondisi semua pemerintahan daerah secara keseluruhan.
2. Penggunaan kuesioner dapat menyebabkan respons bias dari responden akibat
ketidakjujuran maupun responden tidak serius dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan.
(28)
67
C. SARAN
Beberapa saran dan rekomendasi dari penelitian ini adalah :
1. Pada peneliti selanjutnya, perlu memasukkan Variabel Demografi
responden seperti lama bekerja, usia responden serta jenis kelamin untuk lebih meningkatkan peran variabel Umpan balik anggaran.
2. Kejelasan tujuan anggaran dapat meningkatkan kinerja jika disertakan variabel demografi seperti lama bekerja dan usia responden.
3. Komitmen organisasi aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo masih lemah dan perlu ditingkatkan, hal ini terlihat dari hasil penelitian yang membuktikan bahwa komitmen organisasi berhubungan negatif terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
4. Lembaga penelitian dan riset serta lembaga pendidikan perlu meneliti lebih jauh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja aparatur pemerintahan, khususnya umpan balik anggaran, kejelasan tujuan anggaran dan komitmen organisasi.
(29)
(1)
69
Kholmi, Masiyah, dan Milayanti, Mia . 2012. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Sikap Aparat Dalam Menilai Kinerja
Pemerintah Daerah; Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota PalangkaRaya. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan. Volume 2, No. 1. April 2012, Pp. 243-250.
Maryanti, H. A. 2002. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap, dan Kinerja Pemerintah Daerah Di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Skripsi.
Mei, Anjarwati. 2012. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi Dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Jurnal Analisis Akuntansi. Volume 1. Nomor 2. 2012.
Mowday, R.T, Steer, R. M, and Porter, L. W. 1979. The Measurement of Organization Commitment. Journal of Vocational Behavioral, Vol. 14, pp.224-247.
Munawar. 2006. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap, dan Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Kabupaten Kupang. Jurnal. Padang: Simposium Nasional Akuntansi 9.
Nadirsyah, Yahya, M.Rizal dan Putra, Gunawan. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. Vol. 3 No.1, Juli 2012. Hal 68-71.
Nurcahyani, Kunwaviyah. 2010 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Organisasi Dan Persepsi Inovasi Sebagai Variable Intervenin. Skripsi . Universitas Diponogoro.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011. Direktorat Jendral Otonomi Daerah Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 40.
Puspaningsih, Abriyani. 2002. Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Manajer. Jurnal Akuntansai Dan Auditing Indonesia. Volume 6 No. 2, Desember 2002.
Robbins, Stephen P. 2002.Prinsip – Prinsip Perilaku Organisasi Edisi Kelima. Jakarta:Erlangga.
(2)
70
Sembiring, Benar Baik. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kabupaten Karo). Tesis. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Sembiring, Suranta. 2011. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Prilaku, Sikap, Dan Kinerja Aparat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Skripsi.Universitas Negeri Medan.
Suharyadi dan Purwanto S.K. 2003.Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modern.Jakarta: Salemba Empat.
Suhartono, Ehrmann dan M.Solichin. 2006. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Instansi Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderas. Padang: Simposium Nasional Akuntansi 9.
Swandi, Annisa Pratiwy. 2013. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Skpd Pemerintah Kota Padang). Skripsi . Universitas Negeri Padang. Suwardi, dan Utomo, Joko. 2011. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja,
Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Pegawai Setda Kabupaten Pati). Jurnal Analisis Manajemen. Vol. 5 No. 1. 2011.
Tim Redaksi Harian Andalas. 2014. APBD Karo Tersandera Kepentingan Elite Politik Lokal. Medan: Harian Analisa.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta:Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat Dan Pemerintahan Daerah. Jakarta: Direktorat Jenderal Otonomi Daerah. Wulandari, Nivo. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Padang). Skripsi. Universitas Negeri Padang.
(3)
65 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil data dan pengujian hipotesis maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo. Dapat diketahui dari hasil uji t, dimana nilai signifikan untuk variabel partisipasi anggaran adalah sebesar 0,03, atau nilai sig < 0,05.
2. Umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo. Dapat diketahui dari hasil uji t, dimana nilai signifikan untuk variabel umpan balik anggaran adalah sebesar 0,11, atau nilai sig > 0,05.
3. Kejelasan tujuan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo. Dapat diketahui dari hasil uji t, dimana nilai signifikan untuk variabel kejelasan tujuan anggaran adalah sebesar 0,08, atau nilai sig > 0,05.
4. Komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo. Dapat diketahui dari hasil uji t, dimana nilai signifikan untuk variabel komitmen organisasi adalah sebesar 0,80, atau nilai sig > 0,05.
(4)
66
5. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo. Dapat diketahui dari hasil uji t, dimana nilai signifikan untuk variabel kepuasan kerja adalah sebesar 0,03, atau nilai sig < 0,05. 6. Partisipasi anggaran, umpan balik anggaran, kejelasan tujuan anggaran,
komitmen organisasi, dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo. Dapat diketahui dari hasil uji f, dimana nilai signifikan adalah sebesar 0,00, atau nilai sig < 0,05.
B. Keterbatasan Penelitian
Walaupun penelitian ini telah dilakukan dengan baik, namun beberapa keterbatasan tidak dapat dihindari, yaitu antara lain :
1. Penelitian ini dilakukan pada satu pemerintahan saja yaitu Pemerintahan daerah Kabupaten Karo sehingga tidak dapat menggambarkan kondisi semua pemerintahan daerah secara keseluruhan.
2. Penggunaan kuesioner dapat menyebabkan respons bias dari responden akibat ketidakjujuran maupun responden tidak serius dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan.
(5)
67
C. SARAN
Beberapa saran dan rekomendasi dari penelitian ini adalah :
1. Pada peneliti selanjutnya, perlu memasukkan Variabel Demografi responden seperti lama bekerja, usia responden serta jenis kelamin untuk lebih meningkatkan peran variabel Umpan balik anggaran.
2. Kejelasan tujuan anggaran dapat meningkatkan kinerja jika disertakan variabel demografi seperti lama bekerja dan usia responden.
3. Komitmen organisasi aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo masih lemah dan perlu ditingkatkan, hal ini terlihat dari hasil penelitian yang membuktikan bahwa komitmen organisasi berhubungan negatif terhadap kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Karo.
4. Lembaga penelitian dan riset serta lembaga pendidikan perlu meneliti lebih jauh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja aparatur pemerintahan, khususnya umpan balik anggaran, kejelasan tujuan anggaran dan komitmen organisasi.
(6)