Hubungan Gaya Kepemimpinan Dengan Disiplin Kerja Karyawan Di Divisi Softline PT.Hypermart Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian dengan judul “Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Disiplin

Kerja Karyawan di Divisi Softline Pt. Hypermart” menjadi bahasan yang menarik untuk

dikaji lebih dalam karena pentingnya disiplin kerja karyawan bagi setiap perusahaan yang

ingin maju dan tetap eksis di dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat. Hal ini

tentunya diimbangi dengan gaya kepemimpinan yang tepat dan efektif sesuai dengan

kebutuhan para karyawan sehingga karyawan akan merasa dihargai dan terdorong untuk

melaksanakan pekerjaannya serta mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

oleh perusahaan, dengan demikian akan tercipta suasana kerja yang kondusif untuk

mencapai tujuan perusahaan.

Tujuan yang ingin dicapai di dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya

kepemimpinan karyawan di Divisi Softline PT. Hypermart dan disiplin kerja karyawan

serta mengetahui apakah terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan dengan disiplin

kerja karyawan.

Metode yang digunakan adalah metode statistik deskriptif analisis, yang

menganalisis dan menginterpretasikan hubungan antara fenomena yang diteliti untuk

memperoleh gambaran secara sistematis mengenai hubungan antara gaya kepemimpinan

karyawan dengan disiplin kerja, sehingga dapat dirumuskan permasalahan dan

kesimpulan atas permasalahan dan fenomena yang terjadi. Uji statistik dilakukan untuk

melihat kebenaran dari hipotesis yang telah dikemukakan. Berdasarkan analisis,

hubungan antara gaya kepemimpinan dengan disiplin kerja karyawan adalah sebesar

+0,477, dari hasil perhitungan melalui SPSS 12 ternyata sig. (2-tailed) bernilai 0.008, dari

hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya

kepemimpinan dengan disiplin kerja karyawan di Divisi Sotline PT. Hypermart Bandung.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….I

KATA PENGANTAR ………...…..II

DAFTAR ISI………....IV

DAFTAR TABEL ………....VII

DAFTAR GAMBAR…….………..…..VIII

DAFTAR LAMPIRAN ………..….IX

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……….…….……….…….1

1.2 Identifikasi Masalah……….……3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….……4

1.4 Kegunaan Penelitian ……….……….….…5

1.5 Rerangka Pemikiran ……….……..5

1.6 Metodologi Penelitian ………..11

1.7 Waktu dan Lokasi Penelitian……….……….13

1.8 Sistematika Pembahasan ………..13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia……….………..15

2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia……….…….15

2.1.2 Fungsi dan Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia……….…20

2.2 Gaya Kepemimpinan ………..……….…….25


(3)

Universitas Kristen Maranatha

2.2.2 Teori Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan…….…………..……..30

2.3 Disiplin Kerja………..……….………..……….40

2.3.1 Pengertian Disiplin Kerja……….………..………..………40

2.3.2 Bentuk Disiplin Kerja dan Pendisiplinan ……….………..……….42

2.3.3 Indikator Disiplin Kerja ……….……….…...47

2.4 Hubungan antara pelaksanaan Gaya Kepemimpinan dengan Disiplin Kerja Karyawan

……….………48

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ………...……….50

3.1.1 Sejarah Perusahaan ……….50

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ………...………52

3.1.3 Struktur Organisasi ……...……….54

3.1.4 Uraian Pekerjaan ………..………..56

3.2 Metode Penelitian ………..………59

3.2.1 Pengertian Metode Penelitian………..59

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ……….……….………59

3.2.3 Teknik Analisis Data ………..………61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengumpulan Data ……….……….66

4.2 Karakteristik Responden ……….……….67

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ………68


(4)

Universitas Kristen Maranatha

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas ……….………73

4.4 Uji Hipotesis ……….………75

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ………76

4.5.1 Gaya Kepemimpinan ……….76

4.5.1.1 Pengertian ………...………76

4.5.1.2 Hasil Penelitian ………...……….77

4.5.2 Disiplin Kerja ………...………..77

4.5.2.1 Pengertian ………77

4.5.2.2 Hasil Penelitian ………79

4.5.3 Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Disiplin Kerja ………79

4.5.3.1 Pengertian ………79

4.5.3.2 Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Disiplin Kerja

Karyawan Divisi Softline PT. Hypermart………....……80

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN

5.1 Simpulan ………82

5.1.1 Gaya Kepemimpinan ………..82

5.1.2 Disiplin Kerja ……….83

5.1.3 Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Disiplin Kerja ………83

5.2 Implikasi ………...……….84

5.3 Keterbatasan dan Saran Penelitian …...……….85

5.3.1 Keterbatasan Penelitian ………...………...85


(5)

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN ………...……….X


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel ………..………..…... 12

Tabel 2.1 Fungsi Manajemen ………. 23

Tabel 2.2 Sifat yang terkait dengan kepemimpinan ………..………. 36

Tabel 3.1 Koefisien Korelasi dan Tafsiran Korelasi ……….. 65

Tabel 4.1 Hasil Pembagian dan Pengembalian Kuesioner ……….… 66

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Responden ……….... 67

Tabel 4.3 Validitas butir untuk instrumen gaya kepemimpinan..……… 69

Tabel 4.4 Validitas butir untuk instrumen disiplin kerja ……… 70

Tabel 4.5 Validitas konstruk ……….………. 71

Tabel 4.6 Validitas konstruk 2 ……… 72

Tabel 4.7 Hasil uji reliabilitas ………. 73

Tabel 4.8 Hasil uji reliabilitas 2 ……….. 74


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1

Kisi-kisi Manajerial Blake dan Mouton……….…… 9

Gambar 1.2 Rerangka Berpikir Penelitian ……….… 11

Gambar 2.1 Model Gaya Kepemimpinan Ohio-State ……….……… 34


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Pustaka

Kuesioner Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja

Hasil Pengolahan Kuesioner


(9)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Setiap perusahaan memiliki tujuan yang jelas untuk dijadikan sebagai landasan dalam membuat kebijakan dan melaksanakan usahanya sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pencapaian tujuan perusahaan tidak dapat terjadi dengan sendirinya, hal ini membutuhkan koordinasi dan kerjasama yang melibatkan pengelolaan atas aset-aset di dalam perusahaan tersebut. Pengelolaan yang dimaksud dapat dilakukan melalui fungsi-fungsi dari manajemen yang antara lain terdiri dari: Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Directing), dan Pengendalian (Controlling). Aset yang dimaksud terdiri dari Manusia (Man), Mesin (Machine), Metode (Method), Uang (Money), Pasar (Market), serta Bangunan dan Peralatan (Material).

Hasibuan (1997) berpendapat bahwa aset yang paling dominan menentukan keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan adalah manusia, karena manusialah yang akan mengelola dan menggerakkan aset-aset lainnya di dalam perusahaan. Manusia sangat berbeda apabila dibandingkan dengan aset-aset yang telah disebutkan di atas. Manusia bukanlah benda mati yang dapat diperlakukan semena-mena. Manusia memiliki perasaan, emosi, kepribadian ataupun karakter yang berbeda-beda.

Perusahaan sangat membutuhkan manusia yang berdisiplin di dalam melaksanakan tugas-tugas dan kewajibannya, karena tanpa kedisiplinan kualitas


(10)

Bab 1 Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha pelaksanaan kerja yang optimal tidak akan dapat dicapai. Berdasarkan hal itu penting sekali bagi perusahaan untuk dapat mewujudkan kedisiplinan kerja yang ideal.

Kedisiplinan kerja yang ideal bagi perusahaan akan menciptakan suasana kerja yang lebih kondusif, sehingga karyawan akan lebih fokus di dalam melaksanakan pekerjaannya. Peraturan yang dibuat oleh perusahaan akan selalu dipatuhi oleh semua karyawan. Pekerjaan yang dibebankan kepada pegawai dapat diselesaikan tepat waktu. Karyawan akan mengharamkan segala perbuatan yang tidak jujur dalam pekerjaannya. Karyawan akan menghargai baik atasan maupun sesama rekan kerjanya. Tindakan perkelahian, perjudian, korupsi waktu dan uang, serta berbagai perilaku yang menyimpang saat bekerja dapat dihindari.

Tingkat kedisiplinan yang ideal dapat dicapai apabila dilengkapi dengan pengawasan yang baik serta pengarahan yang jelas oleh atasan. Hal ini yang disebut dengan kepemimpinan. Kepemimpinan akan menciptakan kedisiplinan kerja yang ideal bagi perusahaan.

Pentingnya disiplin kerja dalam perusahaan di Indonesia seringkali diabaikan, hal ini dapat merugikan perusahaan itu sendiri. PT. Hypermart merupakan perusahaan pengecer yang menyediakan berbagai produk kebutuhan rumah tangga. PT. Hypermart merupakan bagian dari jaringan ritel Matahari, salah satu perusahaan ritel terbesar di Asia Tenggara. PT. Hypermart sebagai bagian dari salah satu perusahaan ritel terbesar di Asia Tenggara, perlu memperhatikan tingkat kedisiplinan kerja karyawannya. Hal ini penting bagi keberhasilan penerapan strategi sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.


(11)

Bab 1 Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Tingkat disiplin kerja karyawan PT. Hypermart tidak terlepas dari gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam setiap divisi. Kepemimpinan yang baik dan efektif dalam perusahaan sangat dibutuhkan agar dapat tercapai suatu kedisiplinan kerja yang ideal. Berhasil tidaknya perusahaan di dalam mendorong dan mengarahkan manusia untuk berdisiplin kerja, tergantung kepada gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpinnya, dimana setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda.

Gaya kepemimpinan yang dilakukan dengan baik oleh pemimpin, dapat membuat para bawahan bekerja dengan senang hati, bertanggung jawab, dan jujur dalam setiap perilaku kerjanya sehingga hasil pekerjaan dari bawahan dapat sesuai dengan yang direncanakan, yang mana hal ini merupakan kedisiplinan kerja bagi perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian tentang gaya kepemimpinan dan tingkat kedisiplinan dari karyawan PT. Hypermart khususnya di divisi softline sangat diperlukan. Judul penelitian yang dikemukakan adalah: “Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Disiplin Kerja Karyawan di Divisi Softline PT. Hypermart”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasi permasalahan yang akan dibahas yaitu sebagai berikut ini.

1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang dilaksanakan oleh divisi softline PT. Hypermart?


(12)

Bab 1 Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimana tingkat disiplin kerja karyawan pada divisi softline PT.

Hypermart?

3. Apakah gaya kepemimpinan mempunyai hubungan yang positif terhadap disiplin kerja pada divisi softline PT. Hypermart?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data tentang gaya kepemimpinan dan disiplin kerja karyawan sehingga dapat diketahui hubungan antara pelaksanaan gaya kepemimpinan dan disiplin kerja karyawan pada PT. Hypermart. Data dan informasi ini akan digunakan sebagai bahan dalam penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut ini.

1. Untuk mengetahui pelaksanaan gaya kepemimpinan karyawan pada divisi softline PT. Hypermart.

2. Untuk mengetahui tingkat disiplin kerja karyawan pada divisi softline PT. Hypermart.

3. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan mempunyai hubungan yang positif terhadap disiplin kerja karyawan pada divisi softline PT. Hypermart.


(13)

Bab 1 Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada: 1. Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar dapat menerapkan pelaksanaan gaya kepemimpinan karyawan yang sesuai dengan harapan karyawan sehingga dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan.

2. Pihak lain atau masyarakat umum

Memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang gaya kepemimpinan dan disiplin kerja serta hubungan antara gaya kepemimpinan dan disiplin kerja di PT. Hypermart.

3. Penulis

Mendapatkan pengetahuan yang lebih luas dan menambah pengalaman serta mengetahui hubungan antara pelaksanaan gaya kepemimpinan dan disiplin kerja karyawan.

1.5 Rerangka Pemikiran

Handoko (2000) menyatakan manajemen merupakan cara untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain, manajemen tidak dapat berjalan tanpa koordinasi dari setiap orang yang menjadi bagian di dalam manajemen perusahaan. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan membimbing orang lain ke arah pencapaian tujuan perusahaan.


(14)

Bab 1 Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha Manajemen di dalam perusahaan melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Fungsi pengarahan merupakan fungsi yang paling berhubungan secara langsung di dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, karena fungsi tersebut yang akan menggerakkan aset-aset perusahaan, khususnya aset yang terpenting dalam pencapaian tujuan perusahaan yaitu manusia. Fungsi pengarahan dilaksanakan dalam bentuk gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh setiap figur pemimpin secara berbeda-beda.

Setiap perusahaan di dalam menentukan figur pemimpin seringkali tidak memperhatikan kondisi para bawahannya. Artinya perusahaan seringkali tidak mengetahui dan peduli akan gaya kepemimpinan seperti apakah yang dibutuhkan oleh bawahannya. Hal ini akan membawa dampak kepada menurunnya semangat kerja, loyalitas, dan pada akhirnya akan memberikan pengaruh terhadap disiplin kerja.

Gibson, Ivansevich, dan Donelly (1996) menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah suatu usaha menggunakan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi individu dalam mencapai tujuan. Robbins (1996) juga menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dinyatakan bahwa kepemimpinan berusaha mengarahkan orang lain dalam bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugas guna mencapai tujuan dari pekerjaan yang telah dibebankan oleh organisasi kepada karyawan tersebut.

Permasalahan yang terus berkembang dalam fungsi pengarahan adalah mengenai gaya kepemimpinan seperti apakah yang efektif untuk diterapkan oleh


(15)

Bab 1 Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha seorang manajer terhadap bawahannya, sehingga figur pemimpin tersebut dapat mempengaruhi, mengarahkan bawahannya di dalam melakukan pekerjaannya dengan baik.

Menurut Koontz, O’Donnell, dan Heinz (1996), seorang pemimpin dapat mempengaruhi, mengarahkan, dan memotivasi orang lain sebagai bawahannya apabila figur pemimpin tersebut memahami dengan baik segala unsur-unsur kemanusiaan karyawannya. Hal ini berarti bahwa figur pemimpin tidak mengesampingkan unsur-unsur kemanusiaan berupa emosi/perasaan, kepribadian, kelemahan, kelebihan, kebudayaan, kepercayaan/religi dan berbagai macam unsur-unsur lain yang dimiliki oleh karyawannya.

Likert (1996) melakukan suatu penelitian mengenai gaya kepemimpinan berdasarkan teori prilaku. Gaya kepemimpinan yang dikemukakan adalah sebagai berikut ini:

a. Gaya Eksploitatif-Autoritatif: sangat otokratis, tidak percaya pada bawahan, memotivasi orang melalui rasa takut dan hukuman, jarang memberikan hadiah, berkomunikasi seperlunya, pengambilan keputusan satu arah.

b. Gaya Autoritatif-Baik Hati: sedikit percaya pada bawahan, memotivasi dengan imbalan serta hukuman.

c. Gaya Konsultatif: memiliki rasa percaya pada bawahan, menghargai pendapat bawahan yang konstruktif, komunikasi dua arah, pengambilan keputusan tertentu diberikan kepada bawahan, bertindak konsultatif.


(16)

Bab 1 Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha d. Gaya Partisipatif: mendelegasikan sepenuhnya wewenang kepada bawahan, pengambilan keputusan tidak terpaku kepada jajaran atas manajemen, pemimpin hanya sebagai simbol.

Likert (1996) menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif di dalam mempengaruhi karyawan untuk pencapaian tujuan serta produktivitas adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi karyawan.

Sugiyono (2002) memuat kisi-kisi intrumen yang diperlukan untuk mengukur gaya kepemimpinan dengan membagi gaya kepemimpinan berdasarkan tiga jenis antara lain sebagai berikut ini.

a. Gaya Direktif: kepemimpinan ini menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh bawahan secara rinci dan dapat dimengerti oleh bawahan. b. Gaya Suportif: kepemimpinan ini berusaha menciptakan hubungan yang dekat

dengan bawahan sehingga bawahan dapat dengan mudah menemui pimpinannya apabila mendapat kesulitan dan masalah di dalam bekerja. c. Gaya Partisipatif: kepemimpinan ini merumuskan tujuan secara bersama-sama

dengan bawahannya, ikut terlibat di dalam pelaksanaan tugas dengan memberikan contoh cara pengerjaan tugas yang baik kepada bawahan.

Ketiga jenis gaya kepemimpinan tersebut di atas, dapat dilaksanakan dengan baik apabila disesuaikan dengan situasi yang dihadapi oleh pemimpin.

Blake dan Mouton (1996) membedakan antara gaya kepemimpinan yang mengutamakan produksi (production centered) dengan gaya kepemimpinan yang mengutamakan karyawan (employee centered). Manajer yang mengutamakan produksi sangat ketat mengawasi pekerjaan bawahannya, memotivasi mereka


(17)

Bab 1 Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha dengan hukuman, sedangkan manajer yang mengutamakan karyawan mendorong partisipasi bawahan dalam menetapkan tujuan. Hal ini ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Gambar 1.1

Kisi-Kisi Manajerial Blake & Mouton Tinggi

X

Rendah Y Tinggi

Sumber: Robbins (1996) Keterangan :

X: Perhatian terhadap orang Y: Perhatian terhadap tugas

A. Manajemen Miskin: perhatian rendah terhadap orang maupun tugas produksi. B. Manajemen Kekeluargaan: perhatian yang tinggi terhadap orang tetapi rendah

terhadap tugas.

C. Manajemen Menengah: perhatian yang sedang baik terhadap tugas maupun orang.

D. Manajemen Tugas: Perhatian terhadap orang rendah namun tinggi terhadap tugas, bila perlu dengan penerapan hukuman untuk menyelesaikan pekerjaan. E. Manajemen Kelompok: perhatian penuh terhadap orang maupun tugas. Blake

dan Mouton (1996) berpendapat bahwa gaya manajemen kelompok adalah tipe gaya kepemimpinan yang paling efektif.

C B

A

E


(18)

Bab 1 Pendahuluan 10

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan pernyataan di atas, menunjukkan bahwa diperlukan suatu gaya kepemimpinan yang tepat dan efektif. Gaya kepemimpinan yang tepat dan efektif dapat memberikan pengaruh kepada karyawan agar berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.

Hasibuan (1997) menyebutkan bahwa perilaku yang diharapkan oleh perusahaan adalah perilaku yang mencerminkan disiplin kerja di dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh perusahaan. Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Hasibuan (1997) menambahkan bahwa disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan mendorong timbulnya gairah dan semangat kerja, serta terwujudnya tujuan semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder).

Nitisemito (1996) menyatakan bahwa disiplin kerja adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan secara tertulis maupun tidak.

Saydam (1996) menyatakan keberadaan disiplin kerja sangat diperlukan dalam suatu perusahaan, karena dalam suasana disiplinlah perusahaan akan dapat melaksanakan program-program kerjanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Disiplin kerja menurut Saydam (1996), akan terlihat dari absensi, keterlambatan kerja, semangat kerja, saling melempar tanggung jawab, ketepatan penyelesaian kerja, supervisi atasan yang baik, serta konflik dengan rekan kerja dan atasan.


(19)

Bab 1 Pendahuluan 11

Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.2

Rerangka Berpikir Penelitian

Sumber Data Penelitian

Keterangan:

Variabel X: Gaya Kepemimpinan. Variabel Y: Disiplin Kerja.

H: Garis yang menggambarkan hubungan.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis. Menurut Nazir (1998), metode deskriptif analisis adalah suatu metode yang bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki, serta ditujukan untuk menguji hipotesa dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan-hubungan.

Penelitian ini mengambil sampel dengan menggunakan teknik sampling purposive. Menurut Rahayu (2005), merupakan teknik pengambilan sampel yang anggota sampelnya ditentukan berdasarkan kriteria sampel tertentu dari populasi. Kriteria sampel yang diambil adalah karyawan pada divisi softline PT. Hypermart yang berjumlah 30 orang. Karyawan tersebut akan diukur berdasarkan variabel-variabel yang telah ditentukan sebelumnya yaitu variabel-variabel X dan variabel-variabel Y. Variabel X (Gaya Kepemimpinan) akan diukur menggunakan 15 pertanyaan dari

Variabel Y Variabel


(20)

Bab 1 Pendahuluan 12

Universitas Kristen Maranatha kuesioner yang dilampirkan oleh Sugiyono (2002). Pengukuran variabel Y menggunakan 15 pertanyaan dari kuesioner yang dikembangkan berdasarkan De Cenzo dan Robbins (1994).

Indikator-indikator yang mempengaruhi kedua variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1

Operasionalisasi Variabel

Sumber Sugiyono, (2002) dan De Cenzo dan Robbins (1994)

Hasil dari kuesioner ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman karena variabel gaya kepemimpinan dan disiplin kerja berskala ordinal yang menurut Istijanto (2005), skala ordinal berarti

Variabel Konsep Indikator Skala Gaya Kepemim pinan Variabel X Disiplin Kerja Variabel Y

Cara pemimpin menggunakan

wewenangnya berdasarkan pada pendekatan situasi.

Sugiyono (2002).

Kondisi di dalam suatu organisasi dimana kelakuan pegawai itu sendiri sesuai dengan peraturan organisasi dan standar dari perilaku yang dapat diterima oleh organisasi.

De Cenzo & Robbins (1994).

1. Kepemimpinan direktif (1, 3, 5, 9). 2. Kepemimpinan

suportif (11, 13, 15, 17, 19)

3. Kepemimpinan partisipatif (21, 23, 25, 27, 29)

1. Ordinal. 2. Ordinal. 3. Ordinal.

1. Kehadiran (2, 4) 2. Perilaku dalam

pekerjaan (6, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22). 3. Ketidakjujuran (24,

26 ,28, 30).

1. Ordinal. 2. Ordinal. 3. Ordinal.


(21)

Bab 1 Pendahuluan 13

Universitas Kristen Maranatha pemeringkatan Kedua variabel tersebut masing-masing akan diperingkatkan terlebih dahulu, kemudian dihitung ukuran hubungannya (rs), dengan menggunakan software SPSS versi 12 sehingga akan diperoleh hasil hipotesis.

1.7 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian berlangsung selama bulan Desember 2006 hingga maksimal (paling lambat) bulan Januari tahun 2007. Lokasi penelitian adalah di Jalan Merdeka no 56, Bandung.

1.8 Sistematika Pembahasan

Sistematika Pembahasan memberikan gambaran yang lebih jelas dalam penulisan skripsi, penyusunan sistematika dilakukan secara sistematis sebagai berikut ini. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, rerangka pemikiran dan hipotesis, metodologi penelitian, waktu dan lokasi penelitian, serta sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang pengertian manajemen sumber daya manusia, fungsi dan tujuan manajemen sumber daya manusia, pengertian kepemimpinan, teori kepemimpinan dan gaya kepemimpinan, pengertian disiplin kerja, bentuk disiplin kerja dan pendisiplinan, indikator disiplin kerja, serta hubungan antara pelaksanaan gaya kepemimpinan dan disiplin kerja karyawan.


(22)

Bab 1 Pendahuluan 14

Universitas Kristen Maranatha BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN

Bab ini menguraikan secara terinci mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan ruang lingkup kegiatan perusahaan, metode penelitian yang digunakan, operasional variabel, uji validitas serta uji reliabilitas variabel penelitian.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini memberikan gambaran umum tentang responden, melakukan pengukuran tingkat korelasi antara variabel gaya kepemimpinan dan disiplin kerja karyawan. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN

Bab ini merupakan penutup yang menyajikan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya serta saran-saran untuk usaha perbaikan atas permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan.


(23)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN

PENELITIAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian yang dilakukan di divisi softline PT. Hypermart

mengenai hubungan antara gaya kepemimpinan dan disiplin kerja adalah

sebagai berikut ini.

1. Gaya Kepemimpinan

Berdasarkan penelitian pada divisi softline PT. Hypermart dilihat dari jawaban

yang terdapat pada kuesioner, termasuk kategori baik. Hal ini dapat dibuktikan

dari hal-hal berikut ini.

- Pemimpin menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh bawahan.

- Pemimpin memberikan instruksi yang jelas kepada bawahan.

- Pemimpin mampu membangkitkan minat pegawai dalam bekerja.

- Pemimpin memberikan sifat bersahabat kepada bawahan.

- Pemimpin memberi kesempatan pada para bawahan untuk menyampaikan

keluhan dan saran.

- Pemimpin memberikan perhatian kepada bawahan

Gaya kepemimpinan yang diterapkan di divisi softline PT. Hypermart

Bandung adalah gaya kepemimpinan direktif dan suportif. Gaya

kepemimpinan direktif terlihat dari cara mengarahkan bawahan dalam


(24)

Bab 5 Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran Penelitian

Universitas Kristen Maranatha

83

suportif dapat dilihat dari dukungan dari pimpinan terhadap bawahan dalam

menghadapi masalah dalam pekerjaannya.

2. Disiplin kerja

Karyawan pada divisi softline PT. Hypermart dilihat dari jawaban responden

termasuk kategori cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari sangupnya

bawahan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, datang dan pulang tepat

waktu, menghargai waktu dan kualitas kerja dengan tidak berbincang-bincang

sembarang waktu, tidak berkelahi dan berjudi.

3. Hubungan gaya kepemimpinan dengan disiplin kerja karyawan divisi softline PT. Hypermart

Nilai hubungan termasuk kategori rendah (Champion, 1982). Hal ini dapat

dilihat dari perhitungan dengan menggunakan korelasi rank Spearman, yang

mana koefisien korelasi (rs) sebesar + 0.477, maka dapat disimpulkan bawa

gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang positif dengan disiplin kerja

karyawan pada divisi softline di PT. Hypermart Bandung. Analisis pengolahan

data software SPSS 12 yang ditunjukkan pada kolom Sig. (2-tailed) untuk

korelasi variabel X atau gaya kepemimpinan dengan variabel Y atau disiplin

kerja didapat angka 0.008. Angka tersebut menunjukkan nilai di bawah 0.05,

maka H1 diterima atau ada hubungan yang signifikan antara gaya

kepemimpinan dengan disiplin kerja (Santoso, 2003). Hipotesis dalam

penelitian ini adalah “Gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang positif

dengan disiplin kerja karyawan”. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka


(25)

Bab 5 Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran Penelitian

Universitas Kristen Maranatha

84

5.2 Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, serta simpulan yang telah dibuat, maka

diberikan beberapa implikasi dengan maksud menjadi informasi bagi pihak-pihak

yang berkepentingan yaitu bagi perusahaan, lingkungan dan Universitas Kristen

Maranatha sebagai berikut ini.

1. Atasan dalam melaksanakan gaya kepemimpinannya di Divisi Softline PT.

Hypermart Bandung sudah cukup baik, namun hendaknya perlu diadakan

pelatihan-pelatihan kepemimpinan bagi para kepala bagian maupun divisi agar

semakin mengasah keahlian kepemimpinan mereka.

2. Atasan di Divisi Softline PT. Hypermart harus mencari bentuk tindakan

pendisiplinan seperti apa yang paling efektif terhadap karyawan yang terbukti

melakukan pelanggaran, sehingga tingkat kedisiplinan dapat tetap berada pada

level yang baik, dan karyawan tidak mengulangi tindakan indisiplinernya.

3. Atasan harus selalu memperbaharui dan meningkatkan keahlian

interpersonalnya dalam berkomunikasi dengan bawahannya, sehingga dapat

lebih terjalin hubungan dan proses interaksi yang lebih baik dengan bawahan.

4. Atasan harus merancang sarana yang dapat mempermudah bawahan dalam

menyampaikan saran dan gagasan serta keluhannya, sehingga proses tersebut

dapat berjalan dengan lebih mudah dan tidak memakan waktu banyak jika

harus mendengarkan saran, gagasan dan keluhan bawahan satu per satu.

Misalnya dengan menyediakan nomor hotline agar dapat menampung gagasan


(26)

Bab 5 Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran Penelitian

Universitas Kristen Maranatha

85

5.3 Keterbatasan dan Saran Penelitian 5.3.1 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut ini.

1. Keterbatasan waktu

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu yang terbatas dari bulan

Desember 2006 hingga Januari 2007.

2. Keterbatasan responden

Responden dalam penelitian ini hanyalah karyawan pada divisi softline di PT.

Hypermart Bandung, yang berjumlah hanya 30 orang.

3. Keterbatasan variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terdapat 2 variabel saja,

yaitu variabel X atau gaya kepemimpinan dan variabel Y atau disiplin kerja.

Sebaiknya variabel X ditambah atau diperbanyak dengan tambahan seperti

motivasi kerja sebagai variabel X2.

5.3.2 Saran Penelitian

1. Waktu

Penelitian sebaiknya dilakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang, agar

hasil yang diperoleh lebih baik.

2. Reponden

Responden untuk penelitian berikutnya sebaiknya tidak hanya pada divisi

softline saja, melainkan juga mencakup divisi yang lainnya.


(27)

Bab 5 Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran Penelitian

Universitas Kristen Maranatha

86

Variabel yang digunakan dalam peneltian disarankan dapat ditambah menjadi


(28)

DATAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2002. Pengantar Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Champion, Dean. 1981. Basic Statistic for Social Research 2

nd

edition. Mac Milan

Publishing co Inc. USA

De Cenzo, David, Robbins, Stephen. 1994. Human Resource Management Concept and

Practices. John W and sons inc.

Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia jilid 1. PT Prenhallindo. Jakarta.

Donelly, Gibson, Ivancevich.1996. Organisasi; Perilaku, Struktur, dan Proses, Erlangga.

Jakarta.

Flippo, Edwin B. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Handoko, Hani T, 1995. Manajemen edisi 2. BPFE. Yogyakarta.

Hadoko, Hani T, 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia edisi 2. BPFE.

Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu SP. 1996. Manajemen edisi 2: Dasar, Pengertian, dan Masalah. PT

Gunung Agung. Jakarta.

Hasibuan, Malayu SP. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci

Keberhasilan. PT Gunung Agung. Jakarta.

Hersey, Paul, Blanchard, Kenneth. 1993. Management of Organizational Behavior:

Utilizing Human Resources 6

th

edition. Prentice Hall Internatonal Inc. New

Jersey.

Istiyanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia: Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-Dimensi

Kerja Karyawan, PT Gramedia. Jakarta.

Koontz Harold, O’Donnell Cyrill, Weihrich Heinz.1996. Manajemen edisi kedelapan.

Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Noe, Robert M and Mondy, Wayne. 1993. Human Resource Management 5

th

edition.

Allyn and Bacon. Boston.

Nazir, Moh. 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nitisemito, Alex. 1996. Manajemen Personalia edisi ketiga. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Penelitian dengan SPSS versi 12. Andi. Yogyakarta.

Pearce, John and Robinson B. 1989. Management. Taboo. New York. USA

Robbins, Stephen. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. PT.

Prenhallindo. Jakarta

Robbins, Stephen. 2001. Perilaku Keorganisasian edisi kedua. PT Prenhallindo. Jakarta.

Santoso, Singgih. 2002. SPSS Statistika Multivariat. PT Elexmedia Komputindo. Jakarta.

Saydam, Gouzaly. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Djambatan. Bandung.

Shadily, Hassan, Echols, John M. 1996. Kamus Inggris Indonesia. PT Gramedia. Jakarta.

Rahayu, Sri. 2005. SPSS versi 12 dalam Riset Pemasaran. Alfabeta. Bandung.

Stoner, James A.F. 1992. Manajemen Terjemahan edisi kedua cetakan pertama. PT.

Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Santoso, Singgih. 2005. Spss dan Excel untuk Mengukur Sikap dan Kepuasan

Konsumen. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian untuk Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Suwarto. 1999. Perilaku Keorganisasian. Universitas Atmajaya. Yogyakarta.

Tanjung, Bahdin Nur dan Ardial. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Prenada

Media. Jakarta.


(29)

Terry, George R. 1977. Principles of Management.

Torrington, Derrek, Hall, Laura. 1996. Personnel Management 2

nd

edition. Prentice Hall.

New Jersey.

Umar, Husein. 1996. Petunjuk Lengkap Membuat Skripsi dan Tesis. Rajawali Pers.

Jakarta.

Wether, William and Davis, Keith. 1996. Human Resources and Personnel Management,

5

th

ed. McGraw Hill Book Co. New York.

Wexley, Kenneth N, Yukl, Garry.1984. Organizational Behavior and Personnel

Phsycology. Illinois.

Yolder, Dale. 1981. Personal Management and Industrial Relation 6

th

edition. Prentice

Hall. New Delhi.


(1)

Bab 5 Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran Penelitian 83

suportif dapat dilihat dari dukungan dari pimpinan terhadap bawahan dalam menghadapi masalah dalam pekerjaannya.

2. Disiplin kerja

Karyawan pada divisi softline PT. Hypermart dilihat dari jawaban responden termasuk kategori cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari sangupnya bawahan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, datang dan pulang tepat waktu, menghargai waktu dan kualitas kerja dengan tidak berbincang-bincang sembarang waktu, tidak berkelahi dan berjudi.

3. Hubungan gaya kepemimpinan dengan disiplin kerja karyawan divisi softline PT. Hypermart

Nilai hubungan termasuk kategori rendah (Champion, 1982). Hal ini dapat dilihat dari perhitungan dengan menggunakan korelasi rank Spearman, yang mana koefisien korelasi (rs) sebesar + 0.477, maka dapat disimpulkan bawa gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang positif dengan disiplin kerja karyawan pada divisi softline di PT. Hypermart Bandung. Analisis pengolahan data software SPSS 12 yang ditunjukkan pada kolom Sig. (2-tailed) untuk korelasi variabel X atau gaya kepemimpinan dengan variabel Y atau disiplin kerja didapat angka 0.008. Angka tersebut menunjukkan nilai di bawah 0.05, maka H1 diterima atau ada hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan disiplin kerja (Santoso, 2003). Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang positif dengan disiplin kerja karyawan”. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka


(2)

Bab 5 Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran Penelitian

Universitas Kristen Maranatha 84

5.2 Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, serta simpulan yang telah dibuat, maka diberikan beberapa implikasi dengan maksud menjadi informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu bagi perusahaan, lingkungan dan Universitas Kristen Maranatha sebagai berikut ini.

1. Atasan dalam melaksanakan gaya kepemimpinannya di Divisi Softline PT. Hypermart Bandung sudah cukup baik, namun hendaknya perlu diadakan pelatihan-pelatihan kepemimpinan bagi para kepala bagian maupun divisi agar semakin mengasah keahlian kepemimpinan mereka.

2. Atasan di Divisi Softline PT. Hypermart harus mencari bentuk tindakan pendisiplinan seperti apa yang paling efektif terhadap karyawan yang terbukti melakukan pelanggaran, sehingga tingkat kedisiplinan dapat tetap berada pada level yang baik, dan karyawan tidak mengulangi tindakan indisiplinernya. 3. Atasan harus selalu memperbaharui dan meningkatkan keahlian

interpersonalnya dalam berkomunikasi dengan bawahannya, sehingga dapat lebih terjalin hubungan dan proses interaksi yang lebih baik dengan bawahan. 4. Atasan harus merancang sarana yang dapat mempermudah bawahan dalam

menyampaikan saran dan gagasan serta keluhannya, sehingga proses tersebut dapat berjalan dengan lebih mudah dan tidak memakan waktu banyak jika harus mendengarkan saran, gagasan dan keluhan bawahan satu per satu. Misalnya dengan menyediakan nomor hotline agar dapat menampung gagasan secara digital online.


(3)

Bab 5 Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran Penelitian 85

5.3 Keterbatasan dan Saran Penelitian 5.3.1 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut ini. 1. Keterbatasan waktu

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu yang terbatas dari bulan Desember 2006 hingga Januari 2007.

2. Keterbatasan responden

Responden dalam penelitian ini hanyalah karyawan pada divisi softline di PT. Hypermart Bandung, yang berjumlah hanya 30 orang.

3. Keterbatasan variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terdapat 2 variabel saja, yaitu variabel X atau gaya kepemimpinan dan variabel Y atau disiplin kerja. Sebaiknya variabel X ditambah atau diperbanyak dengan tambahan seperti motivasi kerja sebagai variabel X2.

5.3.2 Saran Penelitian 1. Waktu

Penelitian sebaiknya dilakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang, agar hasil yang diperoleh lebih baik.

2. Reponden

Responden untuk penelitian berikutnya sebaiknya tidak hanya pada divisi softline saja, melainkan juga mencakup divisi yang lainnya.


(4)

Bab 5 Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran Penelitian

Universitas Kristen Maranatha 86

Variabel yang digunakan dalam peneltian disarankan dapat ditambah menjadi lebih dari dua variabel.


(5)

DATAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2002. Pengantar Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Champion, Dean. 1981. Basic Statistic for Social Research 2

nd

edition. Mac Milan

Publishing co Inc. USA

De Cenzo, David, Robbins, Stephen. 1994. Human Resource Management Concept and

Practices. John W and sons inc.

Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia jilid 1. PT Prenhallindo. Jakarta.

Donelly, Gibson, Ivancevich.1996. Organisasi; Perilaku, Struktur, dan Proses, Erlangga.

Jakarta.

Flippo, Edwin B. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Handoko, Hani T, 1995. Manajemen edisi 2. BPFE. Yogyakarta.

Hadoko, Hani T, 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia edisi 2. BPFE.

Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu SP. 1996. Manajemen edisi 2: Dasar, Pengertian, dan Masalah. PT

Gunung Agung. Jakarta.

Hasibuan, Malayu SP. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci

Keberhasilan. PT Gunung Agung. Jakarta.

Hersey, Paul, Blanchard, Kenneth. 1993. Management of Organizational Behavior:

Utilizing Human Resources 6

th

edition. Prentice Hall Internatonal Inc. New

Jersey.

Istiyanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia: Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-Dimensi

Kerja Karyawan, PT Gramedia. Jakarta.

Koontz Harold, O’Donnell Cyrill, Weihrich Heinz.1996. Manajemen edisi kedelapan.

Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Noe, Robert M and Mondy, Wayne. 1993. Human Resource Management 5

th

edition.

Allyn and Bacon. Boston.

Nazir, Moh. 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nitisemito, Alex. 1996. Manajemen Personalia edisi ketiga. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Penelitian dengan SPSS versi 12. Andi. Yogyakarta.

Pearce, John and Robinson B. 1989. Management. Taboo. New York. USA

Robbins, Stephen. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. PT.

Prenhallindo. Jakarta

Robbins, Stephen. 2001. Perilaku Keorganisasian edisi kedua. PT Prenhallindo. Jakarta.

Santoso, Singgih. 2002. SPSS Statistika Multivariat. PT Elexmedia Komputindo. Jakarta.

Saydam, Gouzaly. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Djambatan. Bandung.

Shadily, Hassan, Echols, John M. 1996. Kamus Inggris Indonesia. PT Gramedia. Jakarta.

Rahayu, Sri. 2005. SPSS versi 12 dalam Riset Pemasaran. Alfabeta. Bandung.

Stoner, James A.F. 1992. Manajemen Terjemahan edisi kedua cetakan pertama. PT.

Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Santoso, Singgih. 2005. Spss dan Excel untuk Mengukur Sikap dan Kepuasan

Konsumen. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.


(6)

Terry, George R. 1977. Principles of Management.

Torrington, Derrek, Hall, Laura. 1996. Personnel Management 2

nd

edition. Prentice Hall.

New Jersey.

Umar, Husein. 1996. Petunjuk Lengkap Membuat Skripsi dan Tesis. Rajawali Pers.

Jakarta.

Wether, William and Davis, Keith. 1996. Human Resources and Personnel Management,

5

th

ed. McGraw Hill Book Co. New York.

Wexley, Kenneth N, Yukl, Garry.1984. Organizational Behavior and Personnel

Phsycology. Illinois.

Yolder, Dale. 1981. Personal Management and Industrial Relation 6

th

edition. Prentice

Hall. New Delhi.