PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS BAHASA INGGRIS KELAS X SMA NEGERI 4 BINJAI.

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN
AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS BAHASA INGGRIS
KELAS X SMA NEGERI 4 BINJAI
TAHUN 2015

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh
NANI SUNDARI
NIM : 812622031

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

ABSTRACT


NANI SUNDARI. NIM. 812622031. The effect of instructional strategies and
initial ability Toward writing in English achievement at the State Senior
High School 4 Binjai. Thesis. Education Technology, Post graduate of Medan
State University (UNIMED).
This study is aimed at : (1) Finding the difference between students
writing achievement taught by cooperative type Think- Talk- Write instructional
strategy and type Numbered Head Together instructional strategy, (2) finding the
difference beetwen students writing instructional result who have high initial
ability and low initial ability, and (3) the interaction between instructional
strategies and initial ability in effecting the students Writing instructional result.
This is a quasi experimental Study. The population for this study were
242 students form 5 (five) classes x of the state Senior High School 4 Binjai,and
90 students from 2 classes were taken as sample using cluster random sampling.
Before doing the treatment, the sample was given an initial ability test to
differentiate the kind of students, 34 from40 question, were applicable. The
learning achievement test. The data analysis method applied in this study is
descriptive statistic to present the data and inferential statistic for testing the
hypothesis. The hypothesis were tested by using two way - Anova. Before the
application of analysis, the normality test for the data was conducted by Liliefors

and variance homogeneity tests by barlett and fisher tests.
The result of hypothesis test proved that : (1) result of Writing
Instructional between students taught by cooperative type Think-Talk-Write
Instructional Strategy was higher than students with type Numbered Head
Together Instructional Strategy. These have been suggested by Fcount = 15.90 >
Ftable = 3.95 in significant rate α = 0.05 with dk = (1.86). (2) students who have
high intial ability higher than student who have low initial initial. These suggested
by F0 = 10,40. F table = 3,95 > F table = 3.95 in significant rate = α = 0.05 with dk =
(1.86), and (3) there were interaction between cooperative instructional strategy
and initial ability which influence the student writing instructional. These
suggested by F count = 15.03 > F table = 3.95 in significant rate = α = 0.05 with dk =
(1.86).
The results of this study showed that to crease the instructional Writing,
the cooperative type Think-Talk-Write instructional strategy is a superior for
student had the higher initial ability. The student had the lower initial ability is
preferred touch by cooperative type Numbered Head Together instructional
strategy.

i


ABSTRAK

NANI SUNDARI, NIM. 812622031 . Pengaruh Strategi Pembelajaran dan
Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Menulis Bahasa Inggris Kelas X
SMA Negeri 4 Binjai. Program Pascasarjana : UNIMED 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui perbedaan hasil belajar
menulis yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif Think-Talk-Write
dan strategi pembelajaran kooperatif Numberd Head Together, (2) mengetahui
perbedaan hasil belajar menulis siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan
kemampuan awal rendah, (3) mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran
dan kemampuan awal dalam mempengaruhi belajar menulis siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi aksperimen. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 242 orang yang berasal dari 5 (lima) kelas mahasiswa
SMA Negeri 4 Binjai. Sedangkan sampel berjumlah 90 orang yang diambil dari 2
kelas dengan menggunakan cluster random sampling. Sebelum perlakuan
diberikan, terlebih dahulu sampel penelitian diberikan tes kemampuan awal untuk
membedakan jenis kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa. Tes belajar yang
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian terlebih dahulu diujicobakan untuk
mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas tes. Hasil yang diperoleh dari 40 soal
yang diujikan sebanyak 34 soal saja yang memenuhi persyaratan. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk
menyajikan data dan statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian.
Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 jalur yang sebelumnya,
terlebih dahulu dilakukan uji persyarat analisis data yaitu uji normalitas dengan uji
Lilliefors dan uji homogenitas varians dengan uji Bartlett dan Uji Fisher.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa : (1) hasil belajar Menulis
siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif Think-TalkWrite lebih tinggi dari pada mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran kooperatif Numbered Head Together. Hal ini ditunjukkan oleh
Fhitung= 52.90 > Ftabel = 3.95 pada taraf signifikan α = 0.05 dengan dk = (1.86). (2)
mahasiswa yang memiliki kemampuan awal tinggi memperoleh belajar menulis
yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Hal ini
ditunjukkan oleh Fhitung = 10.40 > F tabel = 3.95 pada taraf signifikan α = 0.05
dengan dk = (1.86), dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran
Kooperative dan kemampuan awal dalam mempengaruhi belajar menulis siswa.
Hal ini ditunjukkan oleh F hitung = 15.03 > F tabel = 3.95 pada taraf signifikan α =
0.05 dengan dk = (1.86).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar
menulis, strategi pembelajaran Think-Talk-Write tepat digunakan bagi siswa
dengan kemampuan awal tinggi. Siswa yang memiliki kemampuan awal rendah
lebih efektif di belajarkan dengan strategi pembelajaran Numbered Head

Together.

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat izin-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagaian persyaratan memperoleh gelar
Megister Pendidikan program studi Teknologi Pendidikan, Program Pasca
Sarjana Universitas Negeri Medan.
Adapun judul tesis ini adalah Pengaruh Strategi Pembelajaran dan
Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Menulis Bahasa Inggris Kelas X
SMA Negeri 4 Binjai. Dalam menyelesaikan tesis ini banyak pihak yang
membantu, disebabkan karena kurangnya ilmu, pengetahuan, waktu dan dana
yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, Prof Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku
dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan arahan, bimbingan dan
motivasi serta meluangkan waktunya kepada penulis sejak awal kuliah hingga
penyelesaian tesis ini. Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :
Pertama : bapak Rektor UNIMED

Prof. Dr.Syawal Gultom, M.Pd,

Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana UNIMED, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Ketua
Prodi Teknologi Pendidikan, dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd, selaku sekretariat
Program Studi beserta staf.

iii

Kedua, Bapak Prof. Dr. Busmin Gurning,M. Pd, Bapak Dr. Baharuddin,
M,Pd, Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd, selaku Nara Sumber yang telah memberikan
masukan kepada tesis ini, serta seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu
kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan di Program Pascasarjana
UNIMED.
Ketiga, Keluarga Besar SMA Negeri 4 Binjai, yang telah memberikan izin
dan keleluasaan kepada peneliti untuk melakukan penelitian terhadap Siswa kelas
Xi dan X5 SMA Negeri 4 Binjai Tahun Pelajaran 2014/2015 yang menjadi

populasi serta sampel dalam penelitian ini.
Keempat, Suami tercinta Sukardi dan anak-anak tersayang Setiadi
Abdillah. P, dan Fildza Az-Zuhra, yang telah memberikan dukungan moral dan
materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Pendidikan
Megister di Program Pascasarjana UNIMED.
Kelima,

Rekan-rekan kuliah khususnya Prodi Teknologi Pendidikan

Angkatan XXII yang banyak membantu penulis dengan memberikan masukan
kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Hendaknya semua kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis
menjadi amal kebajikan. Akhirnya, penulis mengakui bahwa karya ini masih jauh
dari kesempurnaan. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
Medan, Agustus 2015
Penulis

NANI SUNDARI
iv


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ............................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi
BAB I
A.
B.
C.
D.
E.
F.

: PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah ..............................................................

Identifikasi Masalah ....................................................................
Pembatasan Masalah ...................................................................
Rumusan Masalah .......................................................................
Tujuan Penelitian ........................................................................
Manfaat Penelitian ......................................................................

BAB II : KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis .............................................................................
1. Hakikat Belajar dan hasil Belajar Menulis
Deskriptif .............................................................................
2. Hakikat Stategi Pembelajaran ...............................................
a. Strategi Pembelajaran think-talk-write (TTW) ...............
b. Stategi Pembelajaran Numbered Head
Together (NHT) ..............................................................
c. Hakikat Kemampuan Awal .............................................
B. Penelitian Yang Relevan .............................................................
C. Kerangka Berfikir........................................................................
1. Pengaruh strategi pembelajaran think-talk-writ
Dan Numbered Head Together terhadap kemampuan

Menulis bahasa inggris dalam menulis teks
Deskriptif .............................................................................
2. Pengaruh kemampuan awal tinggi dan kemampuan
Awal rendah terhadap hasil belajar kemampuan
Bahasa inggris siswa dalam menulis
Teks dekriptif .......................................................................

v

1
13
14
14
15
16

17
17
29
34

47
50
53
54

54

57

3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan
Awal terhadap hasil belajar bahasa inggris siswa pada
Pokok bahasa menulis teks deskriptif ................................... 58
D. Hipotesis Penelitian..................................................................... 62
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian ......................................................
B. Populasi dan sampel penelitian ...................................................
C. Metode dan desain penelitian ......................................................
D. Variabel dan definisi operasional variabel .................................
E. Prosedur penelitian ......................................................................
F. Pengontrolan perlakuan ...............................................................
G. Teknik pengumpulan data dan instrument ..................................
H. Teknik Analisis Data ..................................................................
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Hasil belajar menulis siswa yang diajar
Dengan menggunakan strategi pembelajaran
Think-talk-write ....................................................................
2. Hasil belajar menulis siswa yang diajar
Dengan menggunakan strategi pembelajaran
Numbered head together .......................................................
3. Hasil belajar menulis siswa yang mempunyai
Kemampuan awal tinggi .......................................................
4. Hasil belajar menulis siswa yang mempunyai
Kemampuan awal rendah ......................................................
5. Hasil belajar menulis siswa yang diajar
Dengan menggunakan strategi pembelajaran
Think-talk-write berdasarkan kemampuan
Awal tinggi ............................................................................
6. Hasil belajar menulis siswa yang diajar
Dengan menggunakan strategi pembelajaran
Think-talk-write berdasarkan kemampuan
Awal rendah ..........................................................................
7. Hasil belajar menulis siswa yang diajar
Dengan menggunakan strategi pembelajaran
Numbered head together berdasarkan
Kemampuan awal tinggi .......................................................
8. Hasil belajar menulis siswa yang diajar

vi

64
64
65
67
69
70
72
85

87

88
89
91

92

94

95

Dengan menggunakan strategi pembelajaran
Numbered head together berdasarkan
Kemampuan awal rendah ...................................................... 97
B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................... 98
1. Uji normalitas data ................................................................ 98
2. Uji homogenitas varians data ................................................ 103
C. Pengujian Hipotesis .....................................................................
1. Hipotesis pertama ..................................................................
2. Hipotesis kedua .....................................................................
3. Hipotesis ketiga .....................................................................
D. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................
E. Keterbatasan Penelitian ...............................................................

105
106
107
108
112
125

BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan .............................................................................. 128
B. Implikasi ............................................................................... 129
C. Saran ..................................................................................... 130
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 133
LAMPIRAN .......................................................................................... 135

vii

DAFTAR TABEL

TABEL

Halaman

1.1. Persentase ketuntasan belajar menulis
Kelas X SMA Negeri 4 Binjai .................................................................

6

1.2. Nilai rapor siswa kelas x SMA Negeri 4 Binjai .......................................

6

2.1. Unsur-unsur strategi pembelajaran .......................................................... 32
2.2. Perbandingan langkah-langkah strategi pembelajaran
Kooperatif think talk write and numbered head together ........................ 56
3.1. Desain penelitian factorial 2 x 2 ............................................................... 65
3.2. Kisi-kisi instrument tes kemampuan menulis deskriptif .......................... 73
3.3. Kisi-kisi tes kemampuan awal ................................................................. 79
4.1. Deskripsi data hasil belajar menulis siswa yang diajarkan
Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif
Think talk write ........................................................................................ 87
4.2. Deskripsi data hasil belajar menulis siswa yang diajarkan
Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif
Numbered head together .......................................................................... 89
4.3. Deskripsi data hasil belajar menulis siswa yang
mempunyai kemampuan awal tinggi ....................................................... 90
4.4. Deskripsi data hasil belajar menulis siswa yang
mempunyai kemampuan awal rendah ...................................................... 91
4.5. Deskripsi data hasil belajar menulis siswa yang diajarkan
Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif
Think talk write berdasarkan kemampuan
awal tinggi ................................................................................................ 93

viii

4.6. Deskripsi data hasil belajar menulis siswa yang diajarkan
Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif
Think talk write berdasarkan kemampuan
awal rendah .............................................................................................. 94
4.7. Deskripsi data hasil belajar menulis siswa yang diajarkan
Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif
Numbered head together berdasarkan kemampuan
awal tinggi ................................................................................................ 96
4.8. Deskripsi data hasil belajar menulis siswa yang diajarkan
Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif
Numbered head together berdasarkan kemampuan
awal rendah .............................................................................................. 97
4.9. Hasil uji normalitas data kelompok strategi pembelajaran ......................
4.10. Hasil uji normalitas data kelompok kemampuan awal .......................... 102
4.11. Hasil Uji normalitas data kelompok strategi pembelajaran
Dengan kemampuan awal ...................................................................... 102
4.12. Rangkuman analisis uji homogenitas kelompok sampel
Siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kelompok
Think talk write and numbered head together ....................................... 102
4.13. Rangkuman analisis uji homogenitas kelompok sampel
Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan
Kemampuan awal rendah ...................................................................... 103
4.14. Interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan awal .......................... 104
4.15. Data hasil belajar menulis siswa ............................................................ 104
4.16. Hasil perhitungan ANAVA ................................................................... 105
4.17. Rangkuman hasil uji scheffe .................................................................. 109

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

4.1 Histogram hasil belajar menulis siswa yang diajar dengan
Menggunakan strategi pembelajaran kelompok
think talk write ..................................................................................

88

4.2 Histogram hasil belajar menulis siswa yang diajar dengan
Menggunakan strategi pembelajaran kelompok
Numbered head together ...................................................................

89

4.3 Histogram hasil belajar menulis siswa yang mempunyai
Kemampuan awal tinggi ...................................................................

91

4.4 Histogram hasil belajar menulis siswa yang mempunyai
Kemampuan awal rendah ..................................................................

92

4.5 Histogram hasil belajar menulis siswa yang diajar dengan
Menggunakan strategi pembelajaran kooperatif think talk
Write berdasarkan kemampuan awal tinggi ......................................

93

4.6 Histogram hasil belajar menulis siswa yang diajar dengan
Menggunakan strategi pembelajaran kooperatif think talk
Write berdasarkan kemampuan awal rendah ....................................

95

4.7 Histogram hasil belahar menulis siswa yang diajar dengan
Menggunakan strategi pembelajaran kooperatif numbered
Head together berdasarkan kemampuan awal tinggi ........................

96

4.8 Histogram hasil belahar menulis siswa yang diajar dengan
Menggunakan strategi pembelajaran kooperatif numbered
Head together berdasarkan kemampuan awal rendah .......................

97

4.9 Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal ...........

111

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Silabus SMA/MA .............................................................. ...........

135

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. ..........

156

3. Tes Kemampuan Menulis Deskriptif ...........................................

207

Validitas Tes hasil belajar menulis siswa ....................................

210

Reliabilitas ...................................................................................

211

4. Tes Kemampuan Awal Siswa .......................................................

215

Validitas .......................................................................................

215

Realibilitas Tes .............................................................................

220

5. Analisis Distaktor .........................................................................

227

6. Uji Normalitas ..............................................................................

218

7. Uji Homogenitas Data ..................................................................

240

8. Perhitungan Statistik Dasar dan Distribusi Frekuensi ..................

243

9. Uji Hipotesis ................................................................................

251

10. Uji Lanjut (Uji Shcefee) ...............................................................

267

xi

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Memasuki abad 21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan

yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
yang mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas dan tempat yang berfungsi sebagai alat untuk
membangun sumber daya manusia yang bermutu tinggi adalah pendidikan.
Untuk

mencapai

tujuan

pendidikan

nasional

pemerintah

telah

menyelenggarakan perbaikan – perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada
berbagai jenis dan jenjang. .
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.”
Dinas pendidikan menjamin terlaksananya proses pendidikan yang
berkualitas melalui Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 Bab I pasal I ayat (6)
memberlakukan Standar Proses Pendidikan (SPP) yaitu standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pasal satu satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 2006) Bahasa memiliki peran
sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan

1

2

merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari bidang studi. Ada Srategi
Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,
budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga
membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan
kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pendidikan sendiri saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan
gencarnya inovasi teknologi, pemakaian dan pemamfaatan teknologi seiring
dengan itu juga dituntut adanya penguasaan bahasa Inggris yang sangat
mendesak. Dunia komputer, internet media dan berbagai transformasi ilmu
pengetahuan yang banyak menggunakan bahasa Inggris. Sementara itu, zaman
semakin bergulir dan masa depan berada di tangan para generasi muda yang akan
memegang peranan penting dalam setiap sektor kelak. Jika peserta didik tidak
dibekali bahasa Inggris, tentu mereka telah kehilangan lingkungan-lingkungan
berinteraksi dalam peradapan yang sedang berkembang.
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi baik secara lisan atau
tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan
berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan
dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah
yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk

3

mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu
berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.
Pengajaran bahasa Inggris berlandaskan pada empat komponen, yaitu
reading, speaking, listening, writing. Di antara empat keterampilan bahasa
tersebut keterampilan menulis termasuk dalam productive skill. Pada hakekatnya
keterampilan menulis merupakan ketrampilan yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan
berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat mengungkapkan,
mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki.
Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis.
Dalam kontek pengajaran bahasa Inggris di tingkat SMA, keterampilan
menulis ini mutlak diperlukan mengingat salah satu tujuan pembelajaran bahasa
Inggris di tingkat SMA/MA adalah mengembangkan kompetensi berkomunikasi
dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi informational. Ruang
lingkup pembelajaran bahasa Inggris di tingkat SMA/MA di antaranya meliputi:
(1) kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan
teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa,
yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk
mencapai tingkat literasi informational; (2) kemampuan memahami dan
menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk
procedure, descriptive, recount, narrative, report, news item, analytical
exposition, hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, review, public
speaking (Dedpdiknas, 2006).

4

Kompetensi tersebut dalam hal ini masih belum dimiliki oleh peserta didik
pada umumnya dalam pembelajaran bahasa Inggris khususnya dalam menulis,
jarangnya guru berbicara dengan bahasa inggris di dalam kelas, juga pelajaran
terlalu ditekankan pada tata bahasa tetapi peserta didik jarang diberi arahan
mengenai bagaimana dan apa fungsi dari unsur-unsur tata bahasa itu sendiri,
sehingga peserta didik kurang memahami lebih mendalam setiap materi
pembelajaran. Di samping itu, ketrampilan menulis merupakan keterampilan yang
jarang diajarkan pada peserta didik baik di tingkat MTs atau MA. Ada bebarapa
alasan mengapa keterampilan menulis sering diabaikan oleh guru. Pertama, Guru
kesulitan dalam merencanakan dan mengajarkan keterampilan ini. Kedua
keterampilan menulis tidak diujikan dalam semester atau ujian akhir. Ketiga, guru
lebih sering disibukkan dengan menerangkan dan menjelaskan bagian-bagian
(generic structure) dari sebuah teks dibanding dengan mengaplikasikannya dalam
sebuah tulisan siswa. Terakhir, pembelajaran keterampilan menulis sangat
menyita waktu baik dalam prosesnya dan juga dalam pemberian umpan balik.
Selain itu kurangnya kemampuan siswa dalam menulis teks disebabkan peserta
didik saat menerima materi pelajaran yang dituntut mengikuti prosedur-prosedur
dan langkah-langkah yang telah ditetapkan secara kaku dalam mengerjakan dan
menyelesaikan sesuatu sehingga peserta didik terbiasa mengikuti petunjuk yang
ada dan tidak membutuhkan proses berfikir.
Hal itu tidak terlepas dari peran guru yang masih menggunakan strategi
pembelajaran menulis yang relatif seragam. Hal ini dapat tergambar dari
wawancara yang dilakukan kepada peserta didik dan beberapa guru yang
menggunakan strategi pembelajaran yang dimulai dengan siswa menulis tanpa

5

memberitahukan tahapan-tahapan dalam menulis dan bagaimana pengembangan
gagasan dalam kesatuan kalimat atau kepaduan antar kalimat dalam paragraf yang
mencerminkan berfikir secara teratur dalam tulisan dan mudah dimengerti
pembaca . Sebagaimana dikemukakan oleh Cahyani dan Hodijah (2007:10) bahwa
keterampilan menulis merupakan kerterampilan yang paling rumit karena menulis
bukanlah sekadar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga
mengembangkan dan mengungkapkan pikiran-pikiran dalam suatu tulisan yang
teratur.
Dalam pembelajaran menulis yang berpendekatan proses (writing process)
siswa

dibimbing

untuk

menemukan

ide/gagasan,

mengungkapkan

dan

mengembangkan ide/gagasan, serta menyempurnakan dalam suatu proses
menulis. Siswa mengikuti tahapan tertentu untuk menghasilkan tulisan yang baik
dan relatif sempurna (tulisan efektif dan efesien). Tahapan-tahapan tersebut
dikembangkan

berdasarkan

pandangan

bahwa

menyusun

suatu

tulisan

memerlukan suatu proses, proses yang tidak hanya bersifat linear tetapi juga
reskursif.

Tahapan

dalam

berpendekatan

proses

meliputi

:

prewiting

(prapenulisan), writing (penulisan draf), revising (perbaikan), dan rewriting
(penyempurnaan) (Brandvik & Mcniknigh, 2013). Tahap prapenulisan merupakan
kegiatan seorang penulis dalam mencari dan menemukan sesuatu yang ingin
dikemukakannya. Tahap menulis diawali secara nyata pada tahap penulisan yakni
dengan menuliskan draf. Tahap perbaikan adalah kegiatan untuk memikirkan
kembali dan mengubah atau memperbaiki draf, dan terakhir tahap penyempurnaan
adalah kegiatan menghaluskan draf tulisan.

6

Berdasarkan data ketuntasan siswa kelas X SMA Negeri 4 Binjai Kota
Madya Binjai dalam mata pelajaran menulis terindikasi masih banyak
permasalahan yang berpotensi mengganggu pencapaian tujuan pembelajaran
menulis. Hanya 54,95% siswa kelas X yang tuntas mengikuti pelajaran menulis
tanpa remedial dan 45.5% selebihnya harus mengikuti pembelajaran remedial.
Tabel 1.1 menunjukkan tingkat ketuntasan siswa SMA Negeri 4 Binjai kota
madya Binjai tahun pelajaran 2012-2013 dalam mata pelajaran menulis.
Tabel 1.1: Persentase ketuntasan belajar menulis kelas X SMA Negeri 4
Binjai
Kelas

Jumlah
siswa

KKM

Tuntas

Remedial

Persentase
ketuntasan

X1

45

70

25

20

55,05%

X2

50

70

28

22

56.0%

X3

50

70

29

21

58.0%

X4

50

70

26

24

52.0%

X5

45

70

25

20

55,5%

133

112

54,95%

242

Sumber: daftar nilai semester ganjil kelas X SMA Negeri 4 Binjai TP:
2012-2013
Dan nilai rapor siswa kelas X setelah mendapat remedial maupun yang
telah tuntas tanpa remedial terlihat pada Tabel 1.2 berikut:

7

Tabel 1.2 Nilai rapor siswa kelas X SMA Negeri 4 Binjai
Tahun Pelajaran

Rata-rata nilai ujian semester
Ganjil

Genab

2010-2011

65.20

68.40

2011-2012

66.30

68.90

2012-2013

70.10

71.30

Sumber: Daftar kumpulan nilai kelas X SMA Negeri 4 Binjai
Dari Tabel 1.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
masih mendapat skor rendah, sebagian besar siswa mendapatkan kesulitan dalam
menulis teks. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi masalah siswa dalam
menulis. Pertama,

kemampuan awal seperti : pengetahuan atau informasi

berkaitan dengan masalah yang akan ditulis, kemampuan mengorganisasi
informasi dalam satu kesatuan gagasan, kemampuan menyajikan informasi secara
runtut, kemampuan menulis dengan ejaan yang benar. Kemampuan awal tersebut
akan menentukan kemampuan secara utuh. Faktor lain adalah cara guru mengajar
di kelas, siswa merasa bosan dalam belajar karena metode pembelajaran yang
diaplikasikan guru di dalam kelas cendrung monoton dan kaku sehingga siswa
cendrung pasif dan hanya menunggu dari guru. Selain itu, kebanyakan dari siswa
mengatakan bahwa merasa tidak tertarik untuk menulis teks karena dianggap
kegiatan yang paling sulit dan membosankan. Guru biasanya hanya meminta
mereka untuk menulis tanpa memberitahu tahapan-tahapan menulis. Hasil
wawancara dengan guru bahasa Inggris Irene Pasaribu mengatakan bahwa siswa

8

yang mendapatkan kesulitan dalam menulis deskripsi karena mereka masih
memiliki kosa kata yang terbatas.
Berdasarkan pengamatan penulis, kemampuan menulis siswa selama ini
secara umum masih lemah. Salah satu indikatornya adalah masih rendahnya
kualitas tulisan siswa baik dalam hal tata bahasa, pengembangan dan
pengorganisasian ide. Di samping itu, penulis juga menemukan masalah-masalah
dalam pembelajaran menulis di sekolah. Pertama, siswa merasa kesulitan untuk
memulai menulis sebuah tulisan sederhana yang berhubungan dengan topik yang
sedang mereka pelajari. Hal ini membuat mereka menghabiskan waktu yang lama
hanya untuk memulai menulis sebuah paragraf sederhana. Disamping itu, mereka
merasa kesulitan untuk menemukan dan mengorganisir ide yang berhubungan
dengan topik bahasan. Kedua, mereka merasa kesulitan untuk mengembangkan
sebuah paragraf yang terpadu sehingga tulisan mereka sulit untuk dipahami.
Ketiga, kebanyakan kalimat-kalimat yang mereka tulis dalam tulisan mereka tidak
menyatu dan berhubungan dengan ide utamanya. Keempat, masih banyak
kesalahan gramatikal dalam karangan mereka. Terakhir, mereka cenderung tidak
aktif dan tidak punya motivasi dalam pembelajaran menulis karena mereka
merasa kesulitan.
Ada beberapa faktor yang selama ini menjadi sebab munculnya masalahmasalah dalam pembelajaran menulis yaitu pertama, kurangnya porsi pengajaran
keterampilan menulis, kedua, dalam memberikan tugas menulis guru terkadang
tidak membeikan contoh dan bimbingan bagaimana menuangkan ide dan
mengembangkannya pada setiap proses menulis serta menyempurnakannya dalam
suatu proses menulis. Guru tidak menjelaskan tahapan-tahapan tertentu untuk

9

menghasilkan tulisan yang baik dan relatif sempurna. Ketidakcermatan guru
menentukan strategi pembelajaran inovatif memungkinkan siswa tidak dapat
belajar secara aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga siswa belum dapat
meraih hasil belajar menulis dan prestasi yang optimal. Hal di atas menyebabkan
perolehal nilai keterampilan menulis siswa masih rendah.
Sehubungan dengan yang dikemukakan di atas, secara umum guru yang
mengajarkan mata pelajaran bahasa

Inggris

khususnya menulis

masih

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT).
Strategi pembelajaran ini kurang efektif, hal ini disebabkan strukturnya hanya
menghendaki siswa saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan
oleh penghargaan kooperatif daripada penghargaan individual. Selanjutnya
Sanjaya (2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran kooperatif NHT
tersebut tidak mendorong tumbuh rasa keingintahuan dan rasa tanggungjawab
siswa secara individu dalam merencanakan dan mengorganisasikan cara
belajarnya. Masih ada siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siwa yang lain
tanpa memiliki pemahaman yang memadai. Akibatnya, pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki siswa berada pada ingatan jangka pendek saja, dan
akan cendrung tidak mampu dalam meningkatkan daya retensi siswa secara
individu terhadap materi pelajarannya. Dalam pembelajaran tersebut tidak
merangsang aktivitas berfikir sehingga tidak dapat mempertinggi pengetahuan
bahkan tidak dapat meningkatkan keterampilan berfikir dan menulis.

10

Guru perlu mendalami kompetensi yang memberi bekal kepadanya untuk
memoles terutama cara menyajikan topik menjadi lebih menarik, teratur,dan
terpadu dengan kompetensi yang terkandung dalam materi. Hal ini merupakan
bagian integral dari kinerja mengajar (Teaching performance) dari seorang
pengajar untuk segala jenjang pendidikan. Penjelasan tersebut menarik perhatian
untuk memujudkan strategi yang memiliki peran besar dalam proses belajar
mengajar selain pendekatan, metode, dan teknik. Apa yang diharapkan siswa dari
guru juga dapat ditentukan oleh relevansi menggunakan strategi yang tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Ini berarti, tujuan dapat dicapai jika strategi yang
digunakan sesuai.
Huinker dan Laughlin (1996:82) menyatakan bahwa strategi pembelajaran
Think-Talk-Write membangun pemikiran, merefleksi, dan mengorganisasi ide,
kemudian ide tersebut sebelum peserta didik diharapkan untuk menulis. Alur
model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) dimulai dari keterlibatan peserta
didik dalam berfikir atau berdialog reflektif dengan dirinya sendiri, selanjutnya
berbicara dan berbagi ide dengan temannya, sebelum peserta didik menulis.
Pertama pada fase think, siswa diminta membaca, membuat catatan kecil secara
individual dari apa yang diketahui atau tidak diketahui untuk dibawa ke forum
diskusi pada fase talk. Selanjut fase talk, siswa membentuk kelompok 3-5 tiap
anggota kelompok yang heterogen untuk membahas catatan kecil serta perubahan
struktur kognitif dalam berfikir menyelesaikan masalah. Akhirnya fase write,
siswa

diminta

secara

individual

mengontruksi

pengetahuannya

untuk

menyelesaikan LKS melalui tulisan berdasarkan wawasan yang diperoleh dari
diskusi catatan kecil dalam kelompok sebelumnya, sebagaimana dikemukakan

11

oleh Martunis (2008:84) bahwa strategi pembelajaran Think Talk Write
beranggotakan 3-5 orang secara heterogen dalam kemampuan dengan melibatkan
siswa berfikir atau berdiskusi dengan dirinya sendiri setelah membaca,
selanjutnya berbicara dan membagi ide (sharing) dengan temannya sebelum
menulis. Pembelajaran Think Talk Write (TTW) adalah suatu pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota dalam kelompoknya.
Proses yang baik akan mendukung peserta didik untuk mendapatkan nilai
yang baik. Permasalahan yang sering muncul selama ini guru tidak mengetahui
bahwa peserta didik mempunyai kemampuan awal dan potensi yang berbeda.
Guru tidak pernah memberi tes di awal pembelajaran menulis sehingga guru tidak
mengetahui kemampuan awal masing-masing peserta didik sehingga guru tidak
dapat memberikan dosis pembelajaran yang tepat dan tidak dapat mendisain suatu
rencana pembelajaran dengan baik, sehingga proses pembelajaran tidak
berlangsung secara efektif dan efesien. Menurut Slameto (2003:93) bahwa guru
perlu mempertimbangkan perbedaan individual. Guru tidak cukup hanya
merencanakan pengajaran klasikal, karena masing-masing peserta didik
mempunyai perbedaan dalam beberapa segi, misalnya intelegensi, bakat, tingkah
laku, sikap dan lain-lain. Hal ini mengharuskan guru untuk membuat perencanaan
secara individual pula, agar dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan
peserta didik secara individual.
Menurut Rebber (1988) dalam Muhibbin Syah (2006: 121) yang
mengatakan bahwa kemampuan awal prasyarat awal untuk mengetahui adanya

12

perubahan. Gerlach dan Ely dalam Harjanto (2006:128) kemampuan awal siswa
ditentukan dengan memberikan tes awal. Kemampuan awal siswa ini penting bagi
pengajar agar dapat memberikan dosis pelajaran yang tepat, tidak terlalu sukar
dan tidak terlalu mudah. Kemampuan awal juga berguna untuk mengambil
langkah-langkah yang diperlukan. Senada disampaikan Gagne dalam Nana
Sudjana (1996:158) menyatakan bahwa kemampuan awal lebih rendah dari pada
kemampuan baru dalam pembelajaran, kemampuan awal merupakan prasyarat
yang harus dimiliki siswa sebelum memasuki pembelajaran materi pelajaran
berikutnya yang lebih tinggi. Jadi seorang siswa yang mempunyai kemampuan
awal yang baik akan lebih cepat memahami materi dibandingkan dengan siswa
yang tidak mempunyai kemampuan awal dalam proses pembelajaran. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa merupakan prasyarat untuk
mengikuti pembelajaran sehingga dapat melaksanakan proses pembelajaran
dengan baik dan mencapai hasil belajar yang baik dalam pembelajaran menulis
Descriptive.
Oleh karena itu berdasarkan kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa
maka seorang guru harus mampu memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan awal siswa tersebut karena untuk
siswa yang memilki kemampuan awal tinggi akan lebih mudah dan tidak akan
mengalami kesulitan yang berarti untuk belajar dengan strategi pembelajaran
apapun sedangkan untuk siswa yang memiliki kemampuan awal rendah akan
mengalami kesulitan jika strategi pembelajaran yang digunakan tidak sesuai
dengan kemampuan awal yang dimilikinya

13

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan ada dua faktor yang
mempengaruhi keberhasilan proses belajar bisa faktor kemampuan awal dan
strategi pembelajaran. Pencapaian keberhasilan belajar ditunjukkan dalam hasil
belajar siswa. Menurut pernyataan Sujana (2005:28) bahwa hasil belajar adalah
penilaian dari hasil usaha/kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf
yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam jangka waktu
tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar bahasa Inggris adalah
kemampuan

yang

dicapai

oleh

siswa

dalam

menemukan

ide/gagasan

mengungkapkan dan mengembangkan ide/gagasan, serta menyempurnakan dalam
suatu proses menulis. Siswa mengikuti tahapan tertentu untuk menghasilkan
tulisan yang baik dan relatif sempurna (tulisan efektif dan efesien) dalam bahasa
Inggris yang dalam hal ini diukur dengan menggunakan tes hasil belajar.
Berkaitan dengan uraian fenomena tentang rendahnya hasil belajar siswa
maka diketahui bahwa kemampuan awal memiliki pengaruh dalam hasil belajar
siswa sehingga kemampuan awal perlu mendapat perhatian dalam menentukan
strategi pembelajaran. Penelitian akan dilakukan berupaya untuk meningkatkan
hasil belajar menulis dengan menerapkan strategi pembelajaran. Strategi
pembelajaran yang akan diterapkan adalah strategi pembelajaran Think Talk Write
(TTW) dan Numbered Head Together (NHT) dengan materi pembelajaran
menulis Recount, sedangkan kondisi pembejaran yang berhubungan dengan
kemampuan awal yang diperkirakan berinteraksi dengan strategi pembelajaran
dan berpengaruh terhadap hasil belajar menulis.

14

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa antara lain: apakah ada
pengaruh strategi pembelajaran dengan hasil belajar menulis pada SMA Negeri 4
Binjai? Apakah ada pengaruh antara teknik penilaian pendidikan dengan hasil
belajar menulis

pada SMA Negeri 4 Binjai? Apakah ada pengaruh strategi

pembelajaran kooperatif dalam pengembangan pengalaman belajar siswa dengan
peningkatan hasil belajar menulis

siswa SMA Negeri 4 Binjai? Strategi

pembelajaran kooperatif mana yang lebih tepat untuk pembelajaran menulis?
Bagaimana guru menggunakan strategi pembelajaran? Bagaimana hasil belajar
ketrampilan menulis siswa SMA Negeri 4 Binjai? Apakah ada pengaruh
kemampuan awal terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran menulis di
SMA Negeri 4 Binjai? Apakah ada pengaruh stategi pembelajaran dan
Kemampuan awal dengan hasil belajar menulis pada siswa SMA Negeri 4 Binjai.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat

banyaknya

faktor

yang

diidentifikasi

yang

diduga

mempangaruhi hasil belajar siswa, maka dari uraian pada latar belakang masalah
dan identifikasi masalah di atas, permasalahan pada penelitian ini dibatasi pada
penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe think talk write dan strategi
pembelajaran number head together. Bersamaan dengan itu diteliti juga pengaruh
kemampuan awal siswa yaitu kemampuan awal tinggi dan rendah misalnya
pengetahuaan atau informasi berkaitan dengan masalah yang akan ditulis,
kemampuan mengorganisasikan informasi dalam satu kesatuan gagasan,

15

kemampuan mengorganisasikan informasi secara runtut, kemampuan menulis
dengan ejaan dan tanda baca yang benar dan pemahaman kosa kata. Materi
pembelajaran di kelas X semester ganjil dengan ruang lingkup pokok bahasan
ketrampilan menulis . Hasil belajar siswa yang diteliti dibatasi pada domain
kognitif dengan standar Kompetensi menulis Descriptive. Standar kompetensi
menulis pada kelas X semester ganjil adalah mengungkapkan makna dalam teks
tulis fungsional pendek dan esei sederhana berbentuk recount, narrative dan
descriptive dalam kehidupan sehari- hari
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar bekalang, identifikasi dan pembatasan masalah di atas
maka masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah hasil belajar menulis siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write lebih tinggi dibanding
siswa yang diajar dengan strategi Number Head Together?
2. Apakah kemampuan awal siswa yang berbeda memberi

hasil belajar

menulis yang berbeda?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan
awal terhadap hasil belajar menulis?

16

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diajukan, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi hasil belajar menulis siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write lebih tinggi dibanding
siswa yang diajar dengan strategi Number Head Together
2. Mengidentifikasi Kemampuan awal siswa yang berbeda memberi hasil
belajar menulis yang berbeda
3. Mengidentifikasi interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan
awal terhadap hasil belajar menulis .
F. Manfaat Penenlitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoretis dan praktis bagi
dunia pendidikan, yaitu:
a. Mamfaat Teoretis
1. Untuk menambah dan mengembangkan khasanah pengetahuan tentang
strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi pelajaran, dan
karakteristik siswa.
2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan pelajaran menulis.
3. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh
gambaran mengenai pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil
belajar menulis.
b. Manfaat praktis, hasil penelitian ini bermanfaat:

17

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga
dalam menambah wawasan kependidikan khususnya pendidikan
Bahasa Inggris sehingga ke depan dapat meningkatkan pelayanan dan
akses pendidikan kepada para peserta didik agar lebih baik.
2. Bagi pemerintah (Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian
Agama), hasil penelitian ini menjadi masukan dalam menghasilkan
kebijakan pendidikan yang menghargai perbedaan siswa dalam belajar
yang berkaitan dengan kemampuan awal untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran di sekolah atau madrasah.
3. Bagi pendidik dan tenaga kependidikan (guru, kepala sekolah dan
pengawas), hasil penelitian ini memperkaya khasanah ilmu pendidikan
khususnya pengembangan strategi pembelajaran kooperatif tipe TTW
dan perlu pengembangan di masa-masa yang akan datang.
4. Bagi siswa, sebagai bahan masukan untuk mencapai hasil belajar
menulis yang lebih baik.

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan terhadap hasil penelitian
yang dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa:
1.

Hasil belajar Menulis siswa yang diajarkan dengan menggunakan Strategi
Pembelajaran TTW lebih tinggi dari hasil belajar Menulis siswa yang
diajarkan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran NHT.

2.

Hasil belajar Menulis siswa yang mempunyai Kemampuan Awal Tinggi lebih
tinggi daripada hasil belajar Menulis siswa yang mempunyai Kemampuan
Awal Rendah

3.

Terdapat interaksi antara penggunaan Strategi Pembelajaran dan Kemampuan
Awal dalam mempengaruhi hasil belajar Menulis siswa. Dari hasil pengujian
lanjut

ternyata siswa

yang mempunyai

Kemampuan Awal

Tinggi

memperoleh hasil belajar Menulis lebih tinggi jika diajar dengan
menggunakan Strategi Pembelajaran TTW daripada Strategi Pembelajaran
NHT, sedangkan siswa yang mempunyai Kemampuan Awal Rendah lebih
tinggi hasil belajarnya jika diajarkan dengan menggunakan Strategi
Pembelajaran NHT daripada Strategi Pembelajaran TTW.

128

129

B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan
bahwa hasil belajar Menulis siswa yang dibelajarkan dengan Strategi
Pembelajaran TTW lebih tinggi daripada hasil belajar Menulis siswa yang
dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran NHT, hasil temuan ini dijadikan
pertimbangan bagi guru-guru mata pelajaran Bahasa Inggris untuk menggunakan
Strategi Pembelajaran TTW khususnya dalam pembelajaran Bahasa Inggris
tingkat Sekolah Menengah Atas. Oleh karena itu temuan penelitian perlu
dipertimbangkan dan disosialisasikan Kepala Sekolah maupun para guru yang
mengajar dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.
Dalam

kegiatan

pembelajaran

dengan

menggunakan

Strategi

Pembelajaran TTW harus dapat memahami tahapan-tahapan pembelajaran serta
pemilihan kata yang sesuai dengan konteks dan bermakna agar hasil belajar siswa
dapat lebih meningkat. Dengan Strategi Pembelajaran ini, siswa-siswa yang
mempunyai Kemampuan Awal Tinggi dapat melaksanakan pembelajaran sendiri
dan menemukan sendiri secara langsung, dengan demikian akan terjadi penguatan
pada struktur kognitif siswa dan proses pengembangan sikap semakin berani
dalam mengaplikasikan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari dan dapat
meningkatkan hasil belajar.
Dengan menggunakan Strategi Pembelajaran TTW siswa diberikan
kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha memahami dan
mendalami pembelajaran Bahasa Inggris yang diberikan guru. Dengan melakukan
arahan yang diberikan guru siswa belajar memahami dan menemukan informasi

130

yang terkandung. Dengan cara ini siswa tetap terbimbing dalam melakukan
pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran, bila telah sesuai dengan
tahapan-tahapan maka kemudahan pun akan diperoleh siswa.
Demikian juga dalam Strategi Pembelajaran NHT dapat dijadikan
pertimbangan bagi guru untuk membelajarkan siswa yang memiliki Kemampuan
Awal Rendah. Dalam penyajiannya Strategi Pembelajaran NHT bersif