PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA SMP AL-AZHAR MEDAN.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN

DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

TERHADAP HASIL BELAJAR PKn

SISWA KELAS VIII SMP

AL-AZHAR MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memproleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan AHMAD ZAKI

NIM. 8136121002

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Ahmad Zaki. NIM. 8136121002 Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa SMP Al-Azhar Medan Tesis: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2015

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui : (1) perbedaan pengaruh antara strategi pembelajaran kolaboratif dan strategi pembelajaran mandiri terhadap hasil belajar PKn, (2) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar PKn antara siswa dengan tingkat komunikasi interpersonal tinggi dengan hasil belajar siswa dengan komunikasi interpersonal rendah, dan (3) untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar PKn.

Populasi penelitian adalah 159 siswa SMP Al-Azhar Medan kelas VIII yang terdiri dari 6 kelas. Sampel penelitian yang dilakukan adalah dengan teknik cluster random sampling dengan siswa ditetapkan kelas VIII 3 yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kolaboratif dan siswa kelas VIII 5 dengan strategi pembelajaran mandiri. Instrument yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah tes bentuk pilihan berganda dengan 4 pilihan jawaban sebanyak 30 soal. Untuk mendapatkan data komunikasi interpersonal siswa digunakan angket yang berjumlah 29 pernyataan. Uji normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji Barlett. Teknik analisis data adalah analisis varian (ANAVA) dua jalur pada taraf signifikansi dilanjutkan dengan uji Scheffe.

Hasil Penelitianya adalah : (1) rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kolaboratif = 21, lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran mandiri ̅ = 18,76 dengan =15,59 > 2,79 (2) rata-rata hasil belajar siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi ̅= 21,6 lebih tinggi dari pada hasil hasil belajar siswa dengan komunikasi interpersonal rendah ̅ = 17,89 dengan

=5,79 > 2,79 (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan

komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar PKn dengan =7,25 > 2,79

Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa siswa yang dengan karakteristik komunikasi interpersonal tinggi, strategi yang tepat digunakan adalah strategi kolaboratif dan siswa dengan karakteristik komunikasi interpersonal rendah, strategi yang tepat digunakan adalah strategi pembelajaran mandiri. Implikasinya adalah penerapan strategi pembelajaran kolaboratif dan mandiri harus disesuaikan dengan tinggi dan rendahnya tingkat komunikasi interpersonal. Disarankan kepada guru yang merencanakan untuk menerapkan strategi pembelajaran kolaboratif harus mengetahui karakteristik interpersonal siswa dan kepada peneliti lainya, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi untuk penelitian yang lebih jauh dan populasi yang berbeda serta jumlah sampel yang lebih besar sehingga hasil penelitian ini akan lebih bermanfaat bagi peningkatan kualitas hasil belajar siswa.


(6)

ii ABSTRACT

Ahmad Zaki, Reg 8136121002. The Effects of Instructional Strategy and Interpersonal Communication Against Civics Student Learning of Student of State Junior High School SMP Al - Azhar Medan: Educational Technology Program, Post-Graduate Program, State University of Medan . 2015

The purpose of this study are : (1) To determine the effect difference between the strategy of collaborative learning and learning strategies independently on learning outcomes Civics, (2) to determine differences in learning outcomes Civics between students and the level of interpersonal communication high student learning outcomes in interpersonal communication is low, and (3) to determine the interaction between learning and interpersonal communication strategies on learning outcomes Civics .

The study population was 159 junior high school students of Al - Azhar Medan VIII class that consists of 6 classes. The research sample is by random cluster sampling technique to set a class VIII student 3 that learned with collaborative learning strategies and eighth grade 5 with independent learning strategies. Instrument used to measure learning outcomes is a form of multiple-choice test with four possible answers of 30 questions. To get a student interpersonal communication data used questionnaire totaling 29 statements. Liliefors normality test and homogeneity test is used Barlett test . The data analysis technique is the analysis of variance (ANOVA) with two lanes at significance level α = 0.05 followed by Scheffe test

The results of his research are : (1) the average student learning outcomes that learned with collaborative learning strategies ̅ = 21, higher than the average student learning outcomes that learned with independent learning strategies ̅ = 18.76 dengan =15.59 > 2.79 (2) the average student

learning outcomes with high interpersonal communication ̅= 21.6 higher than the results of student learning outcomes with low interpersonal communication ̅

= 17.89 dengan =5.79 > 2.79 (3) there is interaction between learning strategies and interpersonal communication on learning outcomes Civics with =7.25 > 2.79

Based on the results of data analysis concluded that students with high interpersonal communication characteristics, the right strategy is the use of collaborative strategies and characteristics of students with low interpersonal communication , the right strategy used is the strategy of independent learning. The implication is application independent and collaborative learning strategies must be adapted to the high and low levels of interpersonal communication. It is suggested to teachers who are planning to implement a strategy of collaborative learning have to know the characteristics of interpersonal students and to researchers others, the results of this study can be used as a reference for further research and different populations and the number of larger samples so that the results of this study will be useful for improving the quality of student learning achievement.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul

“Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Komunikasi Interpersonal Terhadap

Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII SMP Al-zhar Medan” sebagai salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program Studi Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu demi ketuntasan tesis ini.

Ungkapan terima kasih dan penghargaan ini disampaikan kepada yang terhormat Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, sebagai pembimbing I yang penuh kesabaran dan ketulusannya memberikan masukan dan arahan yang begitu berarti bagi penulis, dan kepada Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd, sebagai pembimbing II yang telah banyak memberikan petunjuk serta dorongan yang begitu berarti. Kepada ketiga Narasumber yang terhormat Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd dan Dr. R. Mursid, M.Pd yang telah memberikan masukan dan koreksi serta arahan-arahan untuk perbaikan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan beserta staf yang telah memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

2. Bapak dan Ibu dosen pengajar Program Studi Teknologi Pendidikan di Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan.

3. Kepala Sekolah SMP Al-Azhar Medan Bapak Drs. Agustono M.A Serta Ibu Husni S.Pd dan Eva S.Pd Sebagai guru pengampu bidang studi PKn di


(8)

iv

SMP Al-Azhar Medan yang telah memberi izin atas penelitian yang peneliti laksanakan di SMP Al-Azhar Medan.

4. Keluarga tercinta, Ayahanda Alm. Drs. H. Amiruddin M. dan Ibunda Almrh. T.Intan Mahyuni BA dan saudara-saudara penulis, yang telah memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis selama mengikuti pendidikan hingga menyelesaikan Program Magister di PPs Unimed yang penuh pengertian dan kesabaran mendampingi penulis sehingga terwujudnya tesis ini.

5. Rekan-rekan mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan Program Teknologi pendidikan khususnya Angkatan 23 Reguler A-2 yang telah bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkuliahan.

6. Terkhusus Istri tercinta Wita Muliana S.Pd.I yang turut telah memberikan dukungan dan motivasinya.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya bagi semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu di sini. Semoga Allah SWT yang Mahakuasa membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam menambah Ilmu Pengetahuan bagi dunia pendidikan khususnya di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Medan, September 2015 Penulis,

Ahmad Zaki NIM. 8136121002


(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 11

C.Pembatasan Masalah ... 12

D.Rumusan Masalah ... 12

E. Tujuan Penelitian ... 13

F. Manfaat Penelitian ... 13

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 15

A.KajianTeoretis ... 15

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar PKn ... 15

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 24

a. Strategi Pembelajaran Kolaboratif ... 29

b. Strategi Pembelajaran Mandiri ... 36

3. Hakikat Komunikasi Interpersonal... 44

B.Hasil Penelitian Yang Relevan ... 49

C.Kerangka Berfikir ... 51


(10)

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 58

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 58

B. Metode dan Rancangan Penelitian ... 58

C. Populasi dan Sampel ... 59

D. Variabel dan Defenisi Oprasional Variabel Penelitian ... 61

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 63

F. Pengontrolan Perlakuan ... 65

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 67

H. Teknik Analisis Data ... 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 78

A. Deskripsi Data ... 78

1. Hasil Belajar PKn Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kolaboratif ... 78

2. Hasil Belajar Pkn Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Mandiri ... 79

3. Hasil Belajar Pkn Siswa Yang Memiliki Komunikasi Interpersonal Tinggi ... 81

4. Hasil Belajar PKn siswa Yang Memiliki Komunikasi Interpersonal Rendah ... 82

5. Hasil Belajar PKn Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kolaboratif dan Memiliki Komunikasi Interpersonal Tinggi ... 83

6. Hasil Belajar PKn Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kolaboratif dan Memiliki Komunikasi Interpersonal Rendah... 85

7. Hasil Belajar PKn Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Mandiri dan Memiliki Komunikasi Interpersonal Tinggi ... 86

8. Hasil Belajar Pkn Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Mandiri dan Memiliki Komunikasi Interpersoanal Rendah ... 87


(11)

vii

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 89

1. Uji Normalitas ... 89

2. Uji Homogenitas Varians ... 92

3. Pengujian Hipotesis ... 94

a. Hipotesis Pertama ... 95

b. Hipotesis Kedua ... 95

c. Hipotesis Ketiga ... 96

C.Pembahasan Hasil Penelitian ... 99

1. Hasil Belajar PKn Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kolaboratif Dan Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Mandiri ... 99

2. Hasil Belajar PKn Siswa Yang Memiliki Komunikasi Interpersonal Tinggi dan Siswa Yang Memiliki Komunikasi Interpersonal Rendah ... 103

3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII SMP Al-Azhar Medan ... 106

D.Keterbatasan Penelitian ... 113

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 115

A.Simpulan... 115

B.Implikasi ... 115

C.Saran-Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 120


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Hasi Belajar PKn Siswa Kelas VIII SMP

Al-Azhar Medan Dalam Tiga Tahun Terakhir ... 3

Tabel 2.1 Komponen Strategi Pembelajaran Menurut Dick and Carey ...26

Tabel 2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Kolaboratif ...35

Tabel 2.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Mandiri ...41

Tabel 2.4 Perbandingan Strategi Pembelajaran Kolaboratif dan Strategi Pembelajaran Mandiri ... 44

Tabel 3.1 Matriks Rancangan Penelitian ... 58

Tabel 3.2 Penyebaran Populasi Penelitian ... 59

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar PKn ... 68

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Komunikasi Interpersonal ... 69

Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Dengan Strategi Pembelajaran Kolaboratif …. ... 78

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Dengan Strategi Pembelajaran Mandiri ...80

Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa yang Memiliki Komunikasi Interpersonal Tinggi ...81

Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa yang Memiliki Komunikasi Interpersonal Rendah ... 82

Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Kolaboratif dan Memiliki Komunikasi Interpersonal Tinggi ... 84

Tabel 4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Kolaboratif dan Memiliki Komunikasi Interpersonal Rendah ... 85

Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Mandiri dan Memiliki Komunikasi Interpersonal Tinggi ... 86 Tabel 4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa yang


(13)

ix

Interpersonal Rendah ... 88

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Uji Normalitas ... 89

Tabel 4.10 Rangkuman Analisisi Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi Pembelajaran Kolaboratif dan Strategi Pembelajaran Mandiri ... 92

Tabel 4.11 Rangkuman Analisisi Uji Homogenitas Kelompok Sampel Komunikasi Interpersonal Tinggi dan Rendah ... 93

Tabel 4.12 Rangkuman Analisisi Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi Pembelajaran Dengan Kompetensi Interpersonal ... 93

Tabel 4.13 Data Hasil Belajar PKn ... 94

Tabel 4.14 Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2 ... 94


(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar PKn Siswa Dengan Strategi

Pembelajaran Kolaboratif ...79 Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar PKn Siswa Dengan Strategi

Pembelajaran Mandiri ...80 Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar PKn Siswa Dengan Komunikasi

Interpersonal Tinggi ...82 Gambar 4.4. Histogram Hasil Belajar PKn Siswa Dengan Komunikasi

Interpersonal Rendah...83 Gambar 4.5. Histogram Hasil Belajar PKn Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran Kolaboratif dan Komunikasi

Interpersonal Tinggi ... 84 Gambar 4.6.Histogram Hasil Belajar PKn Siswa Yang Diajar

Dengan Strategi Pembelajaran Kolaboratif dan Komunikasi

Interpersonal Rendah... 86 Gambar 4.7.Histogram Hasil Belajar PKn Siswa Yang Diajar

Dengan Strategi Pembelajaran Mandiri dan Komunikasi

Interpersonal Tinggi ... 87 Gambar 4.8.Histogram Hasil Belajar Pkn Siswa Siswa Yang Diajar

Dengan Strategi Pembelajaran Mandiri dan Komunikasi

Interpersonal Rendah... 88 Gambar 19. Interaksi Strategi Pembelajaran dan Komunikasi Interpersonal


(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 124

Lampiran 2 RPP Kolaboratif dan Mandiri ... 128

Lampiran 3 Tes Hasil Belajar ... 162

Lampiran 4 Tes Uji Validitas, Reliabilitas, Hasil Belajar ... 167

Lampiran 5 Angket Komunikasi Interpersonal ... 172

Lampiran 6 Uji coba Validitas Reliabilitas Angket Komunikasi Interpersonal ... 175

Lampiran 7 Data Hasil Belajar PKn dan SPSS ... 178

Lampiran 8 Pengujian Normalitas Data Hasil Belajar PKn ... 210

Lampiran 9 Pengujian Homogenitas Data Hasil Belajar PKn ... 217

Lampiran 10 Pengujian Hipotesis ... 220

Lampiran 11 Uji Lanjut ... 225


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi

kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas dan kredibelitas

sumber daya manusia. Peningkatan kualitas dalam bidang pendidikan hendaknya

diimbangi dengan peningkatan dalam bidang moral, keagamaan dan kecintaan

kepada budaya bangsa. Mata pelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran

yang mengajarkan siswa berbagai hal dalam bidang moral, keagamaan, dan

kecintaan kepada budaya bangsa. Pendidikan Kewarganegaraan juga merupakan

mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan

oleh Pancasila, dan UUD NKRI 1945 (KTSP SD/MI, 2006), sehingga mata

pelajaran PKn penting untuk diterapkan di berbagai lingkungan pendidikan mulai

dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Tujuan pendidikan nasional

Indonesia adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan nasional dilakukan

pemerintah melalui berbagai kebijakan yang diambil untuk mensukseskan tujuan


(17)

2

Pendidikan (KTSP), sertifikasi tenaga kependidikan dan bantuan operasional

sekolah (BOS). Berkaitan langsung dengan pembentukan karakter siswa adalah

bidang studi yang harus dipelajari oleh siswa di sekolah khususnya di tingkat

sekolah menengah pertama diantaranya adalah pendidikan kewarganegaraan

(PKn) dimaksudkan untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang

demokratis serta bcrtanggung jawab. Tujuan dari pendidikan kewarganegaraan itu

sendiri adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan

warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip dasar demokrasi

konstitusional Indonesia. Lebih lanjut Halimi Dkk (2014: 03) menyatakan bahwa

tujuan akhir Pendidikan Kewarganegaraan adalah warga Negara yang cerdas dan

baik yakni, warga Negara yang mencirikan tumbuh kembangnya kepekaan,

ketanggapan, kritisasi, dan kreativitas sosial dalam konteks kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, secara tertib kratif sebagai cermin

kewajantahan nilai, norma dan dan moral pancasila. Para peserta didik selalu

dikondisikan untuk berfikir kritisdan berprilaku kreatif, sebagai anggota keluarga,

warga sekolah, anggota masyarakat, warga Negara, umat manusia di

lingkungannya secara cerdas dan baik.

Diterapkannya mata pelajaran PKn di berbagai lingkungan pendidikan

terutama sekolah menuntut seorang guru untuk menciptakan suatu kondisi belajar

yang baik dan kondusif. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam

menentukan strategi pengajaran, berupa metode, media, peralatan, dan fasilitas

lainnya serta bagaimana mengemas sebuah informasi agar lebih menarik siswa


(18)

3

Namun demikian masih terdapat hambatan-hambatan serta kekurangan, hal

yang memprihatinkan yang dapat dilihat langsung adalah hasil nilai ulangan

akhir nasional tingkat sekolah menengah pertama yang belum mencapai hasil

yang diharapkan. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar yang

diperoleh siswa dalam pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, materi

pelajaran, strategi dan teknik mengajar. Semua variabel tersebut memiliki

ketergantungan satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri dalam

memberhasilkan pembelajaran.

Rendahnya mutu pembelajaran sebagaimana diungkapkan di atas juga

terjadi pada pembelajaran PKn, berdasarkan data awal yang peneliti peroleh dari

SMP AL-Azhar Medan dapat dijelaskan bahwa dalam Tiga tahun terakhir ini

rata-rata hasil belajar PKn untuk tingkat SMP Al-Azhar pada tahun ajaran

2010-2013 dapat digambarkan pada Tabel 1.1 yang peneliti peroleh mengenai hasil

belajar PKN di SMP AL-Azhar Medan pada tiga tahun terakhir seperti berikut

ini.

Tabel 1.1 Rata-Rata Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII SMP AL-Azhar Medan Dalam 3 Tahun Terakhir.

No. Tahun Ajaran

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Nilai Rata rata

KKM Keterangan

1. 2010/2011 70,50 40,75 60,65 75,00 UAS 2. 2011/2012 60,50 40,25 60,61 75,00 UAS 3. 2012/2013 60,25 40,75 50,50 75,00 UAS

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan hasil

belajar PKn masih kurang memuaskan, hal ini ditandai dengan rendahnya nilai

rata-rata PKn kelas VIII yang masih di bawah nilai kriteria ketentuan minimal

(KKM) yaitu 75. Perolehan hasil belajar tersebut perlu dicermati untuk dilakukan


(19)

4

ditingkatkan lagi.

Penyebab utama rendahnya hasil belajar adalah kesulitan siswa dalam

memahami materi ajar dan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran

berlangsung. Dalam pelaksanaan pembelajaran PKn di lapangan selain rendahnya

nilai hasil belajar PKn yang belum mencapai nilai ketuntasan minimum (KKM),

masih ada sebagian guru PKn yang mengalami hambatan dan kesulitan dalam

menerapkan kondisi yang dapat merangsang serta mengarahkan proses belajar

peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, sikap, keterampilan yang

mengakibatkan perubahan perilaku maupun pertumbuhan pribadi peserta didik.

Menurut tuntunan nilai moral pancasila pembelajaran PKn tidak bisa dipelajari

hanya dengan membaca teks atau mendengarkan ceramah saja tetapi harus

dikembangkan atau ditemukan melalui suatu kerja ilmiah, serta proses

pengajarannya harus mampu membina pembentukan kepribadian anak secara

utuh, yaitu yang mencakup pembinaan pengembangan potensi kognitif, afektif,

dan psikomotor anak didik. Hal tersebut akan tercapai jika pendidikan nilai moral

dan norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini karena jika siswa sudah

memiliki nilai moral yang baik maka tujuan untuk mencapai warga negara yang

baik akan mudah terwujudkan.

Menurut Tim Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

tahun 2006 bahwa pembelajaran PKn dewasa ini masih ketinggalan karena masih

bersifat hafalan dan kurang mengembangkan proses berpikir, keterampilan proses

dan sikap yang bisa dilatihkan melalui pembelajaran PKn juga kurang


(20)

5

masih didasarkan pada asumsi keliru para guru yang menganggap pengetahuan

dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran pendidik kepada pikiran peserta didik.

Selain itu yang selama ini menjadi hambatan dalam pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan adalah disebabkan kurang dikemasnya

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan strategi yang menarik,

sehingga pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan cenderung membosankan

dan kurang menarik minat para siswa yang pada gilirannya hasil belajar siswa

kurang memuaskan. Di sisi lain juga ada kecendrungan bahwa aktivitas siswa

masih rendah hal ini disebabkan bahwa pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan dianggap sebagai suatu kegiatan yang membosankan, kurang

menantang, tidak bermakna serta kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari,

akibatnya dalam pembelajaran PKn rendahnya daya kreasi guru dan siswa dalam

pembelajaran, kurang dikuasainya materi-materi Pendidikan Kewarganegaraan

oleh siswa, dan kurangnya variasi dalam pembelajaran.

Pendidikan PKn pada jenjang pendidikan menengah mempunyai peranan

yang sangat penting sebab jenjang ini merupakan pondasi yang sangat

menentukan dalam membentuk sikap, kecerdasan dan kepribadian anak. Namun

kenyataan menunjukkan banyaknya keluhan dari siswa tentang pelajaran PKn

yang tidak menarik dan membosankan. Keluhan ini secara langsung atau tidak

langsung akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar PKn pada setiap

jenjang pendidikan. Meskipun upaya mengatasi hasil belajar PKn yang rendah

telah dilakukan oleh pemerintah. Seperti penyempurnaan kurikulum, pengadaan

buku paket, peningkatan pengetahuan guru-guru melalui sertifikasi, serta


(21)

6

hasil belajar PKn. Namun kenyataan menunjukkan bahwa hasil belajar PKn

masih jauh dari yang diharapkan.

Jika pembelajaran itu dipandang sebagai satu system, maka faktor yang

turut mempengaruhi kualitas pembelajaran tersebut harus terpenuhi. Seperti yang

dikemukakan oleh Reigeluth (1983:27) bahwa hasil belajar berhubungan dengan

interaksi antara strategi pembelajaran dan kondisi pembelajaran, yang di

dalamnya termasuk karakteristik siswa. Selanjutnya Dick, & Carey (2005:58)

juga mengungkapkan hal yang sama dengan menyatakan bahwa guru hendaknya

mampu untuk mengenal dan mengetahui karakteristik siswa, sebab pemahaman

yang baik terhadap keberhasilan proses belajar siswa apabila guru telah

mengetahui karakteristik siswanya sehingga selanjutnya guru dapat

menyesuaikan dengan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Dengan

demikian berdasarkan realita yang terjadi di lapangan sehubungan dengan

rendahnya hasil belajar PKn maka ada kemungkinan disebabkan oleh penerapan

strategi pembelajaran yang kurang sesuai dengan karakteristik siswa. Dengan

strategi pembelajaran yang kurang sesuai tersebut menyebabkan rendahnya hasil

belajar siswa.

Salah satu karakteristik siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa adalah komunikasi interpersonal. Oleh karena itu komunikasi interpersonal

siswa ini perlu menjadi salah satu kajian guru dalam merancang program

pembelajaran. Hal ini dikuatkan dengan hasil penelitian Hendra (2012) dari hasil

penelitian ini menerangkanbahwa komunikasi interpersonal terbuka akan terpacu

untuk lebih giat belajar dan mampu mengendalian diri karena mereka selalu


(22)

7

kehidupan sehari hari dan meningkatkan hasil belajarnya. Sedangkan siswa yang

memilki komunikasi interpersonal tertutup mungkin akan merasa khawatir dan

was-was kalau mereka tidak mampu mengikuti pembelajaran. Hal ini terjadi

karena siswa dengan karakteristik komunikasi interpersonal tertutup akan

termotivasi dan tertarik pada materi pembelajaran yang disajikan dengan

menggunakan media atau alat bantu yang praktis, sederhana dan mudah

dilakukan.

Perlunya mengkaji komunikasi interpersonal ini merupakan cerminan

dari perilaku yang relatif tetap dalam diri seseorang dalam menerima,

memikirkan, dan memecahkan masalah maupun dalam penyampaian informasi.

Ini berarti bahwa komunikasi interpersonal berhubungan erat dengan bagaimana

sebuah informasi diproses dan selanjutnya disimpan dalam memori yang akan

menjadi ingatan jangka pendek atau ingatan jangka panjang. Dengan kata lain

komunikasi interpersonal akan mendeskripsikan bagaimana siswa memberi

perhatian, menerima, menangkap, menyeleksi dan mengorganisasikan suatu

informasi dari luar dirinya.

Berdasarkan pengamatan selama ini, khusus pada mata pelajaran PKn,

guru masih cenderung menerapkan strategi-strategi pembelajaran yang bersifat

presentasional (ceramah dan membaca). Proses pembelajaran tersebut sudah

berjalan cukup baik, namun ada beberapa hal yang belum sesuai dengan yang

diharapkan terutama mengenai pencapaian hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil

pengamatan selama ini dengan guru mata pelajaran, hasil belajar siswa pada mata

pelajaran PKn belum optimal, dilihat dari prestasi belajar kognitif dan kurangnya


(23)

8

masih terfokus pada guru dan kurang terfokus pada siswa. Selain itu, siswa yang

kurang aktif hanya menerima pengetahuan yang datang dari guru saja tanpa

berusaha untuk menggali informasi dari sumber belajar yang lain

Melihat situasi di atas, maka perlu diterapkan suatu Strategi pembelajaran

yang dapat melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh, sehingga keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran dapat meningkat. Salah satu strategi

pembelajaran yang diketahui sesuai dengan pemaparan tersebut adalah strategi

pembelajaran kolaboratif. Dalam pembelajaran kolaboratif, diterapkan strategi

belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok belajar yang dan setiap

anggota kelompok tersebut harus bekerja sama secara aktif untuk meraih tujuan

yang telah ditentukan dalam sebuah kegiatan dengan struktur tertentu sehingga

terjadi proses pembelajaran yang penuh makna (Barkley, Cross dan Major, 2012:

5). Pada proses pembelajaran tersebut, siswa belajar bersama dan berbagi beban

secara setara serta perlahan mewujudkan hasil pembelajaran yang diinginkan.

Proses belajar dalam kelompok tersebut akan membantu siswa menemukan dan

membangun sendiri pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang tidak

dapat ditemui pada metode ceramah yang terfokus pada guru. Hal ini juga

dikuatkan lagi oleh hasil penelitian atas nama Urip Widodo (2013). Dari hasil

penelitian ini menerangkan bahwa penerapan metode pembelajaran kolaboratif

dalam proses pembelajaran membaca gambar sketsa terbukti dapat meningkatkan

keaktifan siswa, baik dari ranah efektif maupun psikomotorik dan kognitifnya.

Sehubungan dengan rendahnya hasil belajar siswa, muncul kerisauan

bahwa strategi pembelajaran presentasional yang diterapkan selama ini kurang


(24)

9

dalam penerapannya peran guru masih sangat dominan dalam hal

mempersentasikan materi pelajaran baik melalui ceramah maupun demonstrasi

sehingga peran siswa untuk mengembangkan dirinya secara mandiri belom

optimal.

Untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam rangka upaya

meningkatkan hasil belajar siswa serta memberikan motivasi kepada siswa agar

aktif dalam proses pembelajaran maka perlu dikembangkan strategi pembelajaran

yang benar benar tepat dengan mengedepankan peran siswa yang lebih optimal

agar memiliki peluang untuk mengekspresikan kemampuan diri bukan hanya

sekedar mengikuti alur pembelajaran yang telah terstruktur sedemikian rupa yang

mengakibatkan siswa menjadi kurang berkembang dan percaya diri maka strategi

pembelajaran mandiri salah satu strategi yang dapat memberikan hasil belajar

yang baik melalui pengajaran dengan interaksi mandiri dilaksanakan dengan

pembelajaran yang bersifat individual, dimana setiap siswa lebih ditekankan pada

keterampilan, proses dan sistem dibandingkan pemenuhan isi dan tes. Melalui

penerapan pembelajaran mandiri, siswa diberikan otonomi dalam mengelola

belajarnya yang nantinya mengarah pada kemandirian belajar. Hal ini juga

diperkuat dengan hasil penelitian Nyoman Lisna Handayani, Nyoman Dantes, I

Wayan Suastra (2013). Dari hasil penelitian ini menerangkan bahwa

pembelajaran strategi pembelajaran mandiri cukup efektif diterapkan dalam

pembelajaran IPA baik secara sendiri maupun secara simultan guna

meningkatkan kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa.

Kemandirian belajar (self-direction in learning) dapat diartikan sebagai


(25)

10

belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan

motivasinya sendiri untuk menguasai suatu bersaing satu sama lain untuk

menyelesaikan tugas mereka masing-masing sesuai dengan kemampuan dan

kecepatan belajar yang mereka miliki, hanya sedikit interaksi yang terjadi antara

siswa dalam pembelajaran ini.

Dalam suatu proses pembelajaran kolaboratif dan mandiri, seorang guru

hendaknya mampu mengetahui dan memahami karakteristik komunikasi

interpersonal yang dimiliki siswa. Dengan mengetahui tingkat komunikasi

interpersonal siswa, maka seorang guru dapat menyesuaikan, menyusun dan

membuat materi ajar yang relevan untuk membantu dan mengarahkan kesiapan

siswa untuk menerima materi pelajaran dalam pembelajaran kolaboratif maupun

pembelajaran mandiri.

Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat sangat dibutuhkan dan harus

disesuaikan dengan tingkat komunikasi interpersonal siswa, hal ini dikarenakan

bidang studi PKn menuntut keaktifan siswa mengolah daya pikir, kecermatan

dan ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu, komunikasi interpersonal siswa

adalah salah satu komponen yang harus diperhatikan dengan seksama karena

seorang guru dalam mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki siswa yang akan

membantu dalam menentukan strategi dan media yang tepat untuk digunakan.

Hal ini perlu dilakukan agar pelajaran yang disampaikan dapat menarik perhatian

siswa sehingga kegiatan pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan.

Penelitian ini mengungkapkan tentang upaya peningkatan hasil belajar

siswa khususnya pada bidang studi PKn dengan menerapkan strategi


(26)

11

PKn, begitu juga dengan tingkat komunikasi interpersonal siswa dalam belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar.

Berdasarkan fenomena di atas, perlu adanya kajian terhadap mata pelajaran

PKn sehingga ditemukan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan

komunikasi interpersonal siswa dalam rangka meninggaktkan hasil belajar PKn.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi

masalah berkenaan dengan penelitian ini, yakni; Bagaimanakah cara

menyampaikan urutan materi pelajaran yang paling baik? Apakah perbedaan

dalam strategi penyampaian pembelajaran memberikan hasil belajar yang

berbeda? Apakah tujuan pembelajaran yang berbeda membutuhkan kondisi

pembelajaran yang berbeda pula? Apakah perbedaan karakteristik belajar siswa

mempengaruhi hasil belajar siswa? Apakah strategi penibelajaran tertentu hanya

layak untuk siswa yang memiliki karekteristik tertentu pula? Apakah hasil belajar

PKn siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kolaboratif lebih

tinggi dari pada hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan strategi

pembelajaran mandiri? Apakah hasil belajar PKn siswa dengan tingkat

komunikasi interpersonal tinggi lebih baik dari pada hasil belajar PKn siswa

dengan tingkat komunikasi interpersonal rendah? Apakah terdapat interaksi

antara strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal siswa terhadap hasil


(27)

12

C. Pembatasan Masalah

1. Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup lokasi penelitian, subjek penelitian,

dan variabel penelitian. Berkaitan dengan lokasi penelitian, penelitian ini

terbatas pada tingkat SMP Al-Azhar Medan yaitu siswa kelas VIII saja.

Berkaitan dengan variabel penelitian dibatasi dengan melibatkan variabel

bebas yaitu strategi pembelajaran kolaboratif dan strategi pembelajaran

mandiri dan satu variabel moderator yaitu komunikasi interpersonal. Hasil

belajar PKn kelas VIII pada materi ajar Pentingnya ideologi bagi suatu

bangsa dan negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara ,

nilai-nilai pancasila serta sikap positif terhadap pancasila dalam berbagai aspek

kehidupan yang dibatasi pada ranah kognitif yaitu pengetahuan, penerapan,

pemahaman dan analisis.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan strategi

pembelajaran kolaboratif lebih tinggi dari pada hasil belajar PKn siswa yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran mandiri?

2. Apakah hasil belajar PKn siswa dengan tingkat komunikasi interpersonal

tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan

komunikasi interpersonal rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan komunikasi


(28)

13

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan strategi

pembelajaran kolaboratif hasil tinggi dan hasil belajar PKn siswa yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran mandiri.

2. Untuk mengetahui hasil belajar PKn antara siswa dengan tingkat komunikasi

interpersonal tinggi hasil tinggi dan belajar siswa dengan komunikasi

interpersonal rendah.

3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan komunikasi

interpersonal terhadap hasil belajar PKn.

F. Manfaat Penelitian

Kajian penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga

pendidik atau guru yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis.

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas

pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran

kolaboratif pada pembelajaran PKn.

2. Sumbangan pemikiran bagi guru-guru, pengelola, pengembang dan

lembaga-lembaga pendidikan dalam memahami dinamika siswa.

3. Bahan masukan bagi sekolah sebagai aplikasi teoretis dan teknologi

pembelajaran.

4. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan meneliti

permasalahan yang sama.


(29)

14

Manfaat praktis penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru-guru tentang strategi

pembelajaran pada bidang studi PKn dapat diterapkan guru bagi kemajuan

dan peningkatan keberhasilan belajar siswa.

2. Sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam hal-hal

yang berhubungan dengan aplikasi teknologi pembelajaran yang dapat

digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran


(30)

115

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis adalah

sebagai berikut :

1. Hasil belajar PKn yang diajar dengan strategi pembelajaran kolaboratif lebih

tinggi dibandingkan dengan hasil belajar PKn siswa yang diajarkan dengan

strategi pembelajaran mandiri. Pada siswa kelas VII SMP Al-Azhar Medan

2. Hasil belajar PKn yang memiliki komunikasi interpersonal tinggi lebih

tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang memiliki komunikasi

interpersonal rendah pada siswa kelas VIII SMP Swasta AL-Azhar medan

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan komunikasi

interpersonal terhadap hasil belajar PKn dimana siswa dengan komunikasi

interpersonal tinggi lebih tepat diajar menggunakan strategi pembelajaran

kolaboratif, sedangkan siswa dengan komunikasi interpersonal rendah lebih

tepat diajar dengan strategi pembelajaran mandiri pada siswa kelas VIII

SMP Swasta AL-Azhar medan

B. Implikasi

Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya

pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam pelajaran PKn.

Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran

merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil

belajar PKn siswa. Hal ini dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi


(31)

116

pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran yang pada akhirnya dapat membawa keberhasilan dan ketercapaian

tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian konsekuensinya apabila strategi

pembelajaran yang kurang tepat maka tentu akan berakibat berkurangnya pula

partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Melalui penelitian ini menunjukkan

bahwa secara rata-rata hasil belajar PKn siswa lebih tinggi dengan menggunakan

strategi pembelajaran kolaboratif dari pada strategi pembelajaran mandiri. Hal ini

menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kolaboratif lebih efektif untuk

meningkatkan hasil belajar PKn siswa, karena dalam pembelajaran yang

menerapkan strategi pembelajaran kolaboratif, siswa cenderung untuk lebih

banyak bebas mengkonstruk pengetahuannya dan menerapkan ilmu yang

didapatkan dari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dan siswa lebih mudah

memahami pelajaran karena adaanya diskusi antara siswa di dalam pembelajaran.

Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap

hasil belajar PKn kepada guru-guru untuk melaksanakan strategi pembelajaran

kolaboratif. Dengan menggunakan strategi pembelajaran kolaboratif diharapkan

guru-guru dapat membangkitkan dan memotivasi mahasiswa dalam belajar dan

meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa terhadap pelajaran PKn dan dapat

mencipatakan suasana yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Untuk melaksanakan strategi pembelajaran kolaboratif maka

guru-guru harus terlebih dahulu dituntut menguasai tahapan-tahapan yang terdapat

dalam strategi pembelajaran kolaboratif.

Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa komunikasi


(32)

117

komunikasi interpersonal tinggi mempunyai hasil belajar yang tinggi atau unggul

dibandingkan dengan siswa yang memiliki komunikasi interpersonal rendah.

komunikasi interpersonal yang dipilah atas kemampuan komunikasi interpersonal

tinggi dan komunikasi interpersonal rendah ditentukan dari cara angket. Siswa

dengan komunikasi interpersonal tinggi memiliki cara belajar yang lebih baik

karena dapat berkomunikasi dengan baik dan paling baik menghafal informasi

dengan mengasosiasikan gerakan dengan setiap fakta dan siswa ini menyukai

proyek sehingga sesuai dengan pelajaran PKn yang bersifat sosial. Dengan

demikian konsekuensinya apabila siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi

maka akan maksimal pula pencapaian hasil belajar PKn nya, sebaliknya berbeda

dengan yang terjadi pada siswa yang memiliki komunikasi interpersonal rendah

tingkat pencapaian belajarnya kurang maksimal.

Konsekuensi logis dari pengaruh komunikasi interpersonal terhadap hasil

belajar PKn berimplikasi pada guru mata pelajaran PKn untuk melakukan

identifikasi dan prediksi didalam menentukan komunikasi interpersonal . Apabila

gaya belajar siswa dapat dikelompokkan maka guru pengampu mata pelajaran

dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi-strategi

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan komunikasi interpersonal siswa.

Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi

pembelajaran dan komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar PKn. Interaksi

tersebut terindikasi dari siswa dengan kemampuan komunikasi interpersonal

tinggi yang diajar dengan strategi pembelajaran kolaboratif secara rata-rata

mempunyai hasil belajar PKn yang lebih tinggi dibandingkan dengan


(33)

118

komunikasi interpersonal rendah secara rata-rata hasil belajar PKn yang diajar

dengan strategi pembelajaran kolaboratif lebih rendah dibandingkan dengan

rata-rata siswa yang diajarkan menggunakan strategi pembelajaran mandiri. Dengan

demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran kolaboratif lebih tepat

digunakan bagi siswa yang memiliki karakteristik yang memiliki komunikasi

interpersonal tinggi, sedangkan strategi pembelajaran mandiri lebih tepat

digunakan bagi siswa dengan karakteristik komunikasi interpersonal rendah.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil

belajar PKn dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan

komunikasi interpersonal yang dimiliki oleh siswa. Dalam hal ini guru dan siswa

mempunyai peranan yang sama dan berarti untuk meningkatkan hasil belajar PKn

itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang

maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan

komunikasi interpersonal perlu menjadi perhatian sekaligus.

Konsekuensi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan komunikasi

interpersonal berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat

memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik penerapan strategi

pembelajaran kolaboratif dalam pembelajaran di kelas karena melalui penelitian

ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa.

C. Saran-Saran

Dari hasil temuan-temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah


(34)

119

1. Tujuan akhir pembelajaran PKn adalah mengaharapkan siswa

berkompeten dalam bidang ilmu kewarganegaraan dan terampil dalam

menjalani kehidupan bermasyarakat.oleh karena itu disarankan bagi guru

untuk menggunakan strategi pembelajaran kolaboratif dalam

pembelajaran PKn agar hasil belajar tersebut meningkat.

2. Disarankan bagi guru-guru sebagai perancang pembelajaran

memperhatikan komunikasi interpersonal siswa dalam merancang

pembelajaran sehingga dengan demikian guru dapat menetapkan strategi

pembelajaran yang lebih sesuai untuk dilaksanakan karena strategi

pembelajaran dan komunikasi interpersonal merupakan suatu komponen

yang dapat menentukan dan memengaruhi hasil belajar.

3. Disarankan kepada guru-guru dalam kegiatan pembelajaran perlu

menetapkan strategi pembelajaran kolaboratif dalam pembelajaran PKn,

karena strategi pembelajaran kolaboratif memberikan hasil yang lebih

tinggi dalam mata pelajaran PKn dibandingkan dengan strategi

pembelajaran mandiri.

4. Kepada peneliti lain disarankan untuk penelitian ini agar menerapkan

strategi pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran mandiri pada


(35)

120

DAFTAR PUSTAKA

Abizar.(1988). Komunikasi Organisasi. Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud

Anderson, Lorin, (2001) W. and Assessing, A Revision of Bloom’s Taxonomy of

Educational Objectives. New York: Addition Wesley Longman, Inc.

Arikunto, S (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Azwar, S. (1986) . Reliabilitas dan Validitas . Jakarta : Pustaka Pelajar

Bahari, Y. (2005) Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Kreativitas

Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa MIN Medan”. Tesis:

Unimed

Barkley, Elizabert E., Cross, K. Patricia & Major, Clair Howell. (2012).

Collaborative Learning Techniques: Teknik-teknik Pembelajaran Kolaboratif. Penerjemah: Narulita Yusron. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Degeng, I.N.S (1989). Ilmu Pengajaran Taksonomi Variable, Jakarta : Diknas

Dirjen Pendidikan Tinggi

Dick, W, C, Lou and. Carey, James O (2005). The Systematic Design Of

Instruction. Boston: Person.

Dick, W. & Carey, L. (1996). The Systematic Design of Instruction. Fouth

Edition. New York: Harper Collin College Publisher

Dimyati & Moedjiono, (1999). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S.B. & Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta

Druxes, H.B.B & Siemen, F. (1983). Kompendium Didaktik Fisika, Terjemahan.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Effendy, Onong Uchjana, 2000. Dinamika Komunikasi.Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Enoh, Mohammad. 2004. Implementasi Contextual Teaching and Learning

(CTL) dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Pada Mata Pelajaran Geografi SMU/MA. Jurnal Ilmu Pendidikan ISSN 0215-9643, 17-30.

Gagne, R.M. & Briggs, L.J.. (1992). Principles of Instructional Design. New

York: Holt Rinehart and Winston

Gunawan, A.W. (2004). Genius Learning Strategi. Jakarta: Grasindo

Halimi, Dkk (2014). Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan Balitbang, Kemendikbud. 120


(36)

121

Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hamruni, (2011). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani

Hill, S. & Hill, T. (1996). The Collaborative Classroom, A Guide to Cooperative

Learning. Armadale Vic: Eleanor Curtain Publishing

Hendra, (2010). “Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif dan Komunikasi

Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Kimia di SMA Swasta Sutomo 2

Medan”. Jurnal Pendidikan.

Istarani, 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan : Media Persada

Johnson. D. W. & Johnson, F.P. (1997). Joining Together, Group Theory and

Group Skills. Boston: Allyn and Bacon

Jonnasen. D.H. (1996). Handbook of Research for Educational Communications

and Technology'. New York: MacMillan Library Reference USA

Kemp. J.E. (1994). Proses Perancangan Pengajaran. Terjemahan: Asril

Mardjohan Bandung: ITB

Kirkman, S., Coughlin, K., & Kromrey, J. 2007. Correlates of satisfaction and success in self-

directed learning: relationships with school experience, course format, and

internet use. International Journal of Self-Directed Learning. 4(1). 39-52.

McKeachie. W.J. (1994). Teaching Tips, Strategies, Research, and Theory for

College and University Teachers. Lexington, Massachusetts: D.C.Health and Company

Lewis, P.V. (1987). Organizational Communication.New York: John Willey &

Sons Inc.

Liliweri, 1991, Behaviour in Organization : Understanding and Managing the

Human Side of Work, Allyn and Bacon, Orlando.

Luthans, F. (2006) Prilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi

Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik Implementasi KTSP &

UU. No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Gaung Persada Pres, 2008), Cet. 1, hlm. 204

Merril, M.D. (1981). Instructional Design Theoiy, New Jersey: Eagle Publicated.

Miarso, Yusufhadi. Teknologi Yang Berwajah Humanis,’Jurnal Pendidikan

Penabur, No.09/Tahun ke- /Desember,2007,p.530

Moore, Knneth D. (2005) Effective Instructional Strategies From Theory To


(37)

122

Mudhoffir. (1987). Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Muhammad. A. (2007). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta.

Mulyana, Deddy. 2000. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bumi Aksara. Jakarta.

Nuh, M (2014) Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan:

Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Nyoman Lisna Handayani, Nyoman Dantes, I Wayan Suastra (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Mandiri Terhadap Kemandirian Belajar dan

Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP N 3 Singaraja. Jurnal

Penelitian

Oakley, Lisa. 2004. Cognitive Development.London: Routledge-Taylor & Francis

Group

Rahmat, J. (2001). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarva

Reigeluth, C.M. (1983). Instructional Design Theories and Models: An Overview

of Their Current Status. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publisher.

Reigeluth, C.M. (1999). Instructional Design Theories and Models: An Overview

of Their Current Status. New Jersey: Publisher Hilsdale

Robbins, S.P.(1998). Management: Concepts and Practices. New Jersey:

Englewood Cliffs,

Roberts, Timothy S. (2004). Online Collaborative Learning: Theory and Practice. London: Idea Group Inc.

Rohani, A. & Ahmadi, A. (1995). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rincka

Cipta

Romizowski, A.Z. (1981). Designing Instructional System. New York: Nichol

Publishing Company

Rusman (2010). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Sani. A.R. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Sato, Masaaki. 2012. Dialog dan Kolaborasi di Sekolah Menengah Pertama,

Praktek “Learning Community”. Jakarta: Pelita.

Schmuck, R.A. & Schmuck, P.A. (1980). Group Processes in the Classroom.

Dubuque. Iowa: WM. C. Brown.

Seels, B. & Richey, R.C. (1994). Instructional Technology, The Defenition and


(38)

123

Senjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Wina Predana Media, 2006.

Slameto, (1995).Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Snelbecker, E.G (1974). Learning Theory, Instructional Theory and

Psychoeducational Design, New York: Me Graw Hill

Sopiah, 2008. PrilakuOrganisasi. Yogyakarta : Penerbit : CV. Andi Offset.

Sudjana, N. (2002). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta Sinar Baru

Algensindo

Sudjana, N & Suwariyah, W. (1991). Model-Model Mengajar CBSA, Bandung:

Sinar Baru

Suparman, A. (1997). Desain Instrusional, Jakarta: Universitas Terbuka

Suparno, Paul (1996). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Penerbit Kanisius.

Staton, T.F (1978). Cara Mengajar dengan Hasil yang Baik Metode-Metode

Mengajar Moderen Dalam Pendidikan Orang Dewasa.

Diterjemahkan oleh : J.F. Tahalele. Bandung: Dipenogoro.

Sulhan, Najib. 2006. Pembangungan Karakter pada Anak. Manajemen

Pembelajaran Guru Menuju Sekolah Efektif.Surabaya:Surabaya Intelektual Club.

Syafaruddin & Asrul. (2007). Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer. Bandung:

Citapustaka Media

Tasmara, Toto, 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pertama.

Thoha, M (2003) Prilaku Organisasi, Konsep Dasar Dan Aplikasi. Jakarta: Raja grafmdo Persada

Urip Widodo (2013) Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran

Membaca Gambar Sketsa di SMK Negeri 2 Klaten.Jurnal Penelitian

Wardiman, J. dkk (2001). Menatap Masa Depan Pendidikan. Jakarta: Gramedia

Yuni, N. (2003).Perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan

melode pembelajaran kooperatif dan metode pembelajaran

konvensional pada pokok hahasan matriks di kelas I.Tesis; Unimed

Yamin, M. (1999) Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta:


(1)

komunikasi interpersonal rendah secara rata-rata hasil belajar PKn yang diajar dengan strategi pembelajaran kolaboratif lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata siswa yang diajarkan menggunakan strategi pembelajaran mandiri. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran kolaboratif lebih tepat digunakan bagi siswa yang memiliki karakteristik yang memiliki komunikasi interpersonal tinggi, sedangkan strategi pembelajaran mandiri lebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik komunikasi interpersonal rendah.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar PKn dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan komunikasi interpersonal yang dimiliki oleh siswa. Dalam hal ini guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti untuk meningkatkan hasil belajar PKn itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal perlu menjadi perhatian sekaligus.

Konsekuensi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik penerapan strategi pembelajaran kolaboratif dalam pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa.

C. Saran-Saran

Dari hasil temuan-temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah disampaikan beberapa saran sebagai berikut :


(2)

1. Tujuan akhir pembelajaran PKn adalah mengaharapkan siswa berkompeten dalam bidang ilmu kewarganegaraan dan terampil dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.oleh karena itu disarankan bagi guru untuk menggunakan strategi pembelajaran kolaboratif dalam pembelajaran PKn agar hasil belajar tersebut meningkat.

2. Disarankan bagi guru-guru sebagai perancang pembelajaran memperhatikan komunikasi interpersonal siswa dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian guru dapat menetapkan strategi pembelajaran yang lebih sesuai untuk dilaksanakan karena strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal merupakan suatu komponen yang dapat menentukan dan memengaruhi hasil belajar.

3. Disarankan kepada guru-guru dalam kegiatan pembelajaran perlu menetapkan strategi pembelajaran kolaboratif dalam pembelajaran PKn, karena strategi pembelajaran kolaboratif memberikan hasil yang lebih tinggi dalam mata pelajaran PKn dibandingkan dengan strategi pembelajaran mandiri.

4. Kepada peneliti lain disarankan untuk penelitian ini agar menerapkan strategi pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran mandiri pada pelajaran lainnya khusus pada aspek afektifnya.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abizar.(1988). Komunikasi Organisasi. Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud

Anderson, Lorin, (2001) W. and Assessing, A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addition Wesley Longman, Inc. Arikunto, S (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Azwar, S. (1986) . Reliabilitas dan Validitas . Jakarta : Pustaka Pelajar

Bahari, Y. (2005) Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Kreativitas Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa MIN Medan”. Tesis: Unimed

Barkley, Elizabert E., Cross, K. Patricia & Major, Clair Howell. (2012). Collaborative Learning Techniques: Teknik-teknik Pembelajaran Kolaboratif. Penerjemah: Narulita Yusron. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Degeng, I.N.S (1989). Ilmu Pengajaran Taksonomi Variable, Jakarta : Diknas Dirjen Pendidikan Tinggi

Dick, W, C, Lou and. Carey, James O (2005). The Systematic Design Of Instruction. Boston: Person.

Dick, W. & Carey, L. (1996). The Systematic Design of Instruction. Fouth Edition. New York: Harper Collin College Publisher

Dimyati & Moedjiono, (1999). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S.B. & Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta

Druxes, H.B.B & Siemen, F. (1983). Kompendium Didaktik Fisika, Terjemahan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Effendy, Onong Uchjana, 2000. Dinamika Komunikasi.Bandung: Remaja Rosda Karya.

Enoh, Mohammad. 2004. Implementasi Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Pada Mata Pelajaran Geografi SMU/MA. Jurnal Ilmu Pendidikan ISSN 0215-9643, 17-30. Gagne, R.M. & Briggs, L.J.. (1992). Principles of Instructional Design. New

York: Holt Rinehart and Winston

Gunawan, A.W. (2004). Genius Learning Strategi. Jakarta: Grasindo

Halimi, Dkk (2014). Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan Balitbang, Kemendikbud.


(4)

Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hamruni, (2011). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani

Hill, S. & Hill, T. (1996). The Collaborative Classroom, A Guide to Cooperative Learning. Armadale Vic: Eleanor Curtain Publishing

Hendra, (2010). “Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Kimia di SMA Swasta Sutomo 2 Medan”. Jurnal Pendidikan.

Istarani, 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan : Media Persada

Johnson. D. W. & Johnson, F.P. (1997). Joining Together, Group Theory and Group Skills. Boston: Allyn and Bacon

Jonnasen. D.H. (1996). Handbook of Research for Educational Communications and Technology'. New York: MacMillan Library Reference USA

Kemp. J.E. (1994). Proses Perancangan Pengajaran. Terjemahan: Asril Mardjohan Bandung: ITB

Kirkman, S., Coughlin, K., & Kromrey, J. 2007. Correlates of satisfaction and success in self-

directed learning: relationships with school experience, course format, and internet use. International Journal of Self-Directed Learning. 4(1). 39-52. McKeachie. W.J. (1994). Teaching Tips, Strategies, Research, and Theory for

College and University Teachers. Lexington, Massachusetts: D.C.Health and Company

Lewis, P.V. (1987). Organizational Communication.New York: John Willey & Sons Inc.

Liliweri, 1991, Behaviour in Organization : Understanding and Managing the Human Side of Work, Allyn and Bacon, Orlando.

Luthans, F. (2006) Prilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi

Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik Implementasi KTSP & UU. No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Gaung Persada Pres, 2008), Cet. 1, hlm. 204

Merril, M.D. (1981). Instructional Design Theoiy, New Jersey: Eagle Publicated. Miarso, Yusufhadi. Teknologi Yang Berwajah Humanis,’Jurnal Pendidikan

Penabur, No.09/Tahun ke- /Desember,2007,p.530

Moore, Knneth D. (2005) Effective Instructional Strategies From Theory To Practice. London New Delhi : Sage Publisher


(5)

Mudhoffir. (1987). Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya Muhammad. A. (2007). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta. Mulyana, Deddy. 2000. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bumi Aksara. Jakarta.

Nuh, M (2014) Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Nyoman Lisna Handayani, Nyoman Dantes, I Wayan Suastra (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Mandiri Terhadap Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP N 3 Singaraja. Jurnal Penelitian

Oakley, Lisa. 2004. Cognitive Development.London: Routledge-Taylor & Francis Group

Rahmat, J. (2001). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarva

Reigeluth, C.M. (1983). Instructional Design Theories and Models: An Overview of Their Current Status. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publisher.

Reigeluth, C.M. (1999). Instructional Design Theories and Models: An Overview of Their Current Status. New Jersey: Publisher Hilsdale

Robbins, S.P.(1998). Management: Concepts and Practices. New Jersey: Englewood Cliffs,

Roberts, Timothy S. (2004). Online Collaborative Learning: Theory and Practice.

London: Idea Group Inc.

Rohani, A. & Ahmadi, A. (1995). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rincka Cipta

Romizowski, A.Z. (1981). Designing Instructional System. New York: Nichol Publishing Company

Rusman (2010). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Sani. A.R. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Sato, Masaaki. 2012. Dialog dan Kolaborasi di Sekolah Menengah Pertama, Praktek “Learning Community”. Jakarta: Pelita.

Schmuck, R.A. & Schmuck, P.A. (1980). Group Processes in the Classroom. Dubuque. Iowa: WM. C. Brown.

Seels, B. & Richey, R.C. (1994). Instructional Technology, The Defenition and Domains of The Field, Washington. Terjemahan. Yusufhadi Miarso dkk


(6)

Senjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Wina Predana Media, 2006.

Slameto, (1995).Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Snelbecker, E.G (1974). Learning Theory, Instructional Theory and Psychoeducational Design, New York: Me Graw Hill

Sopiah, 2008. PrilakuOrganisasi. Yogyakarta : Penerbit : CV. Andi Offset.

Sudjana, N. (2002). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta Sinar Baru Algensindo

Sudjana, N & Suwariyah, W. (1991). Model-Model Mengajar CBSA, Bandung: Sinar Baru

Suparman, A. (1997). Desain Instrusional, Jakarta: Universitas Terbuka

Suparno, Paul (1996). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Staton, T.F (1978). Cara Mengajar dengan Hasil yang Baik Metode-Metode Mengajar Moderen Dalam Pendidikan Orang Dewasa. Diterjemahkan oleh : J.F. Tahalele. Bandung: Dipenogoro.

Sulhan, Najib. 2006. Pembangungan Karakter pada Anak. Manajemen Pembelajaran Guru Menuju Sekolah Efektif.Surabaya:Surabaya Intelektual Club.

Syafaruddin & Asrul. (2007). Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer. Bandung: Citapustaka Media

Tasmara, Toto, 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pertama.

Thoha, M (2003) Prilaku Organisasi, Konsep Dasar Dan Aplikasi. Jakarta: Raja grafmdo Persada

Urip Widodo (2013) Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Sketsa di SMK Negeri 2 Klaten.Jurnal Penelitian Wardiman, J. dkk (2001). Menatap Masa Depan Pendidikan. Jakarta: Gramedia Yuni, N. (2003).Perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan

melode pembelajaran kooperatif dan metode pembelajaran konvensional pada pokok hahasan matriks di kelas I.Tesis; Unimed Yamin, M. (1999) Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi (GP Press Group).