TANGGUNG JAWAB BPR TERHADAP PIHAK KETIGA YANG DIRUGIKAN AKIBAT AKUISISI BANK DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG PERBANKAN DAN PP NO. 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI, DAN AKUISISI BANK.
TANGGUNG JAWAB BPR TERHADAP PIHAK KETIGA YANG
DIRUGIKAN AKIBAT AKUISISI BANK DIHUBUNGKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG PERBANKAN DAN PP NO. 28 TAHUN 1999
TENTANG MERGER, KONSOLIDASI, DAN AKUISISI BANK
Ellesye Novracurie
110110110412
ABSTRAK
Pelaksanaan akuisisi antara BPR dengan BPR dilakukan untuk
memperkuat dan menyehatkan bank. Akuisisi dilakukan dengan
memperhatikan kepentingan pihak ketiga yaitu nasabah. Tidak boleh ada
nasabah yang dirugikan atas pelaksanaan akuisisi, namun pada
kenyataannya masih ada nasabah yang dirugikan atas pelaksanaan akuisisi
tersebut. BPR pengakuisisi harus bertanggung jawab atas segala kerugian
yang timbul akibat pelaksanaan akuisisi. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis akibat hukum terhadap pelaksanaan akuisisi
antara BPR dengan BPR yang tidak sesuai dengan ketentuan PP No. 28
Tahun 1999 dan tanggung jawab BPR terhadap pihak ketiga yang dirugikan
akibat akuisisi bank dihubungkan dengan UU Perbankan dan PP No. 28
Tahun 1999.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu
penelitian hukum yang mengutamakan studi kepustakaan yang menekankan
pada tinjauan dari segi hukum. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah
deskriptif analitis yaitu menggambarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktik pelaksanaan hukum
positif yang menyangkut permasalahan di atas. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan menggunakan metode normatif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat hukum setelah
pelaksanaan akuisisi yang tidak sesuai ketentuan yaitu merugikan nasabah
maka bank pengakuisisi harus membayar kerugian nasabah dan tanggung
jawab BPR terhadap pihak ketiga yang dirugikan akibat akuisisi bank
dihubungkan dengan UU Perbankan dan PP No. 28 Tahun 1999 yaitu BPR
tersebut memiliki tanggung jawab berdasarkan kesalahan yaitu perbuatan
melawan hukum atas tindakan yang dilakukannya sehingga merugikan pihak
ketiga yang merupakan nasabah penyimpan yaitu tidak mengembalikan dana
nasabah penyimpan.
DIRUGIKAN AKIBAT AKUISISI BANK DIHUBUNGKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG PERBANKAN DAN PP NO. 28 TAHUN 1999
TENTANG MERGER, KONSOLIDASI, DAN AKUISISI BANK
Ellesye Novracurie
110110110412
ABSTRAK
Pelaksanaan akuisisi antara BPR dengan BPR dilakukan untuk
memperkuat dan menyehatkan bank. Akuisisi dilakukan dengan
memperhatikan kepentingan pihak ketiga yaitu nasabah. Tidak boleh ada
nasabah yang dirugikan atas pelaksanaan akuisisi, namun pada
kenyataannya masih ada nasabah yang dirugikan atas pelaksanaan akuisisi
tersebut. BPR pengakuisisi harus bertanggung jawab atas segala kerugian
yang timbul akibat pelaksanaan akuisisi. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis akibat hukum terhadap pelaksanaan akuisisi
antara BPR dengan BPR yang tidak sesuai dengan ketentuan PP No. 28
Tahun 1999 dan tanggung jawab BPR terhadap pihak ketiga yang dirugikan
akibat akuisisi bank dihubungkan dengan UU Perbankan dan PP No. 28
Tahun 1999.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu
penelitian hukum yang mengutamakan studi kepustakaan yang menekankan
pada tinjauan dari segi hukum. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah
deskriptif analitis yaitu menggambarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktik pelaksanaan hukum
positif yang menyangkut permasalahan di atas. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan menggunakan metode normatif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat hukum setelah
pelaksanaan akuisisi yang tidak sesuai ketentuan yaitu merugikan nasabah
maka bank pengakuisisi harus membayar kerugian nasabah dan tanggung
jawab BPR terhadap pihak ketiga yang dirugikan akibat akuisisi bank
dihubungkan dengan UU Perbankan dan PP No. 28 Tahun 1999 yaitu BPR
tersebut memiliki tanggung jawab berdasarkan kesalahan yaitu perbuatan
melawan hukum atas tindakan yang dilakukannya sehingga merugikan pihak
ketiga yang merupakan nasabah penyimpan yaitu tidak mengembalikan dana
nasabah penyimpan.