PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PITCHING.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PITCHING

(Studi Eksperimen pada UKM Softball UPI Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh :

HERNA MEGAWATI 0700117

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : HERNA MEGAWATI

NIM : 0700117

JURUSAN : PENDIDIKAN OLAHRAGA

JUDUL : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN

KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PITCHING

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Drs. Mudjihartono M.Pd

NIP. 19650817199001101

Pembimbing II

Jajat Darajat KN, S.Pd M.Kes AIFO

NIP. 197608022005011002

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Sucipto, M. Kes. AIFO


(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengaruh Model

Pembelajaran dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Pitching adalah

sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang termasuk kriteria plagiat dari karya orang lain. Oleh sebab itu apabila terdapat salinan dari bagian isi atau secara keseluruhan skripsi ini yang merupakan plagiat dari karya orang lain, maka saya akan mempertanggung jawabkannya secara hukum.

Bandung, Februari 2013 Yang membuat pernyataan


(4)

ABSTRAK

Herna Megawati (0700117). Pengaruh Model Pembelajaran dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Pitching. Skripsi Program Studi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga. FPOK-UPI.

Dalam permainan softball pitcher merupakan bagian paling penting. Dengan adanya aspek psikologis didalamnya yaitu kepercayaan diri. Dalam Proses pembelajaranya didukung oleh model pembelajaran yaitu model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, adapun teknik pengambilan sampel ini menggunakan teknik Purposive Random Sampling Sample penelitian ini berjumlah 20 orang. Instrument dalam penelitian ini adalah menggunakan pitching accuracy dan pitching speed. Pertama, terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar Pitching secara keseluruhan antara model pembelajaran taktis dan inkuiri, sebesar 7,82% akan tetapi tidak signifikan. Kedua, terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kepercayaan diri yang signifikan. Ketiga, model pembelajaran inkuiri lebih baik dari taktis bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi dengan besar perbedaan 25,91%. Keempat, model pembelajaran taktis lebih baik dari inkuiri bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah dengan besar perbedaan 60,20%.


(5)

ABSTRACT

Herna Megawati (0700117). Influence Model of Learning and Confidence on learning Outcomes Pitching. Scription Healty Psysical Education And Recreation. Physical Education Programs. FPOK-UPI.

In the game of softball pitcher is the most important. With the psychological aspects of the self-confidence in it. In the process of learning model that is supported by models of tactical learning and inquiry learning model. The method in this study is an experimental method, while the sampling technique using Random Sampling technique Purposive Sample this study amounted to 20 people. Instrument in this study is the use of pitching pitching accuracy and speed. First, there are differences in learning outcomes Pitching overall between tactical and inquiry learning model, by 7.82% but not significantly. Secondly, there is the interaction between learning models and significant confidence. Third, inquiry learning model is better than tactical for students who have high confidence with 25.91% of the difference. Fourth, better tactical learning model of inquiry for students who have low confidence with 60.20% of the difference.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ………. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iii

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR TABEL ………... ix

DAFTAR BAGAN ………. x

DAFTAR GAMBAR ……….. xi BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah ……….

1.2.Rumusan Masalah ………..

1.3.Tujuan Penelitian ………

1.4.Manfaat Penelitian ………..

1.5.Batasan Penelitian ………..

1.6. Penjelasan Istilah ………

1 4 4 5 5 6

BAB II KAJIAN LITERATUR, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1.Kajian Literatur………...

2.1.1. Hakekat Permainan Softball ……… 2.1.2. Hakekat Belajar dan Pembelajaran ……….. 2.1.3. Hakekat Keterampilan Belajar Pitching ……….. 2.1.4. Tahap-Tahap Belajar Pitching ………. 2.1.5. Hakekat Model Pembelajaran Taktis dan Model

Pembelajaran Inkuiri ………..

2.1.6. Kepercayaan Diri ……….

8 8 21 22 25 27 35


(7)

2.2.Kerangka Berpikir

2.2.1. Hubungan Kepercayaan Diri dengan Hasil Belajar Pitching .. 2.2.2. Perbedaan Model Pembelajaran Taktis dan Model

Pembelajaran Inkuiri dalam Belajar Pitching ………. 2.2.3. Perbedaan Hasil Belajar Pitching antara Model Pembelajaran

Taktis dan Model Pembelajaran Inkuiri pada siswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi. ……… 2.2.4. Perbedaan Hasil Belajar Pitching antara Model Pembelajaran

Taktis dan Model Pembelajaran Inkuiri pada siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah ………...

2.2.5. Hipotesis Penelitian ……….

44

45

46

46 47

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian ………..

3.2. Lokasi, Desain Penelitian, dan Langkah-langkah Penelitian……….

3.3. Populasi dan Sampel ……….

3.4. Instrumen Penelitian ……….

3.5. Teknis Analisi Data ……….. 48 50 54 55 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Pengolahan dan Analisis Data ………..

4.1.1. Deskripsi Seluruh Data ………

4.1.2. Uji Kesamaan Dua Rata-rata ………... 4.1.3. UJi Prasyarat Analisis ……….

4.1.3.1. Uji Normalitas ………..

4.1.3.2. Uji Homogenitas ………..

4.1.4. Uji Hipotesis ………

4.2.Pembahasan Hasil Penelitian ………. 65 65 67 67 68 69 70 74


(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan ……….

5.2.Saran ………..

78 79

DAFTAR PUSTAKA ……….. 80

LAMPIRAN – LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Berita Acara Penelitian ……… 82

LAMPIRAN 2. Angket……….. 83

LAMPIRAN 3. Hasil Angket………. 87

LAMPIRAN 4. Hasil Peringkat angket ………. 88

LAMPIRAN 5. Hasil Pelaksanaan Tes Awal ……… 89

LAMPIRAN 6. Hasil Pelaksanaan Tes Akhir ………... 91

LAMPIRAN 7. Hasil Peningkatan Pretest dan Posttest ……… 93

LAMPIRAN 8. Program Pembelajaran Selama Penelitian ………... 94

LAMPIRAN 9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ……… 95

LAMPIRAN 10. Hasil Perhitungan SPSS v.20 ……….. 97

LAMPIRAN 11. Foto Hasil Penelitian ……….. 105 LAMPIRAN 12. Surat Keputusan Seminar Proposal

LAMPIRAN 13. Surat Ijin Penelitian

LAMPIRAN 14. Surat Keterangan telah melakukan penelitian LAMPIRAN 15. Daftar Riwayat Hidup


(9)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

3.1 Desain Penelitian ……… 50

3.3 Skor Angket ………... 57

3.4 Kisi-kisi Angket ………. 58

4.1 Deskripsi Data ……… 65

4.2 Uji-t Kesamaan rata-rata ……… 67

4.3 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ……… 68

4.4 Uji Homogenitas Levene Test ……… 69

4.5 Hasil Perhitungan Uji-F Anova Factorial 2x2 Hipotesis Pertama ……. 70

4.6 Hasil Perhitungan Uji-F Anova Factorial 2x2 Hipotesis Kedua ……… 71

4.7 Hasil Perhitungan Uji-F Anova Factorial 2x2 Hipotesis Ketiga ……… 72

4.8 Hasil Perhitungan Uji-F Anova Factorial 2x2 Hipotesis Keempat …… 73


(10)

DAFTAR BAGAN

BAGAN HALAMAN


(11)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1 Lapangan Softball ……….. 9

2.2 Perlengkapan Softball ……… 10

2.3 Strike Zone ………. 11

2.4 Teknik Pitching Windmill dan Slingshot ………... 13

2.5 Windmill Jumping ………. 13

2.6 Sikap Berdiri Pitching ……… 14

2.7 Gerak Melangkah Pitching……….. 15

2.8 Gerak Lanjut Pitching ……… 18

2.10 Grip Bola Drop ……….. 18

2.11 Grip Bola Rise ……… 19

2.12 Grip Bola Curve ………. 20

3.4 Pitching Target……… 61

3.5 Pengukuran Speed Gun ………. 3.6. Speed Gun 62 63 4.1 Gambar Deskripsi Data Secara Keseluruhan ………. 66 4.2 Grafik Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

Pitching ……….

70

4.3 Grafik Interaksi Antara Model Pembelajaran dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Pitching ………..


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Softball merupakan cabang olahraga yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat bukan hanya di kota besar saja tetapi sudah banyak di daerah yang memajukan olahraga ini. Dewasa ini softball banyak dipertandingkan di event nasional maupun internasional.

Sofbol atau dikenal dengan softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol atau hardball. Bola sofbol saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter, bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan, yaitu pemukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate yang menandai awal dimulainya permainan. Bola dilemparkan dengan teknik lempar bawah dengan daerah sasaran (strike zone) antara lutut sampai dengan sekitar ketiak dibawah lengan pada si pemukul. Pitcher merupakan salah satu pemain inti dalam olahraga softball disebut juga sebagai baterai, karena pitcher memegang peranan penting dalam olahraga ini.

Keterampilan dasar pitching dalam olahraga softball bagian yang sangat penting. Karena disaat kita akan memulai suatu pernainan softball bola pertama itu berasal dari pitcher (pelempar bola). Teknik yang dikuasai oleh pitcher dinamakan teknik pitching. Teknik pitching merupakan bagian tersulit dalam olahraga softball dikarenakan butuh waktu lebih lama untuk dilatih dan dipelajari, Pitching yaitu gerakan melempar bola dengan cara memutarkan tangan dengan posisi badan menyamping dan lepas bola berada disekitar paha. Oleh karena itu,


(13)

2

pitcher dituntut untuk bisa memiliki materi yang lebih dari pemain lainnya. Bukan hanya kemampuan teknik dan fisik saja, tetapi juga faktor mental menjadi salah satu faktor utama yang harus dimiliki seorang pitcher dan menentukan penampilannya. Apabila gangguan-gangguan yang bersifat psikologis tidak dapat diatasi, contoh permasalahan seperti perasaan tegang sebelum bertanding, pada saat bertanding, pada saat terjadi beberapa kejadian dalam pertandingan yang sangat menentukan. Hal ini berpengaruh terhadap kontrol emosi seorang pitcher dan keterampilan dalam melakukan lemparan. Mengenai pengertian emosi itu

sendiri Singgih, (2004 : 62) menjelaskan bahwa “Emosi adalah suatu aspek psikis yang berkaitan dengan perasaan dan merasakan.” Misalnya merasa senang, sedih, kesal, jengkel, marah, tegang dan lain-lain. Emosi pada diri seseorang berhubungan erat dengan keadaan psikis tertentu yang di stimulasi baik oleh faktor dari dalam atau internal maupun faktor dari luar atau eksternal. Singgih mengutip dari William James dan Carl Lange (2000 : 73) mengemukakan :

Bahwa emosi muncul karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi di dalam tubuh manusia. Baik James maupun Lange, berpendapat bahwa perubahan-perubahan emosi terjadi karena perubahan-perubahan-perubahan-perubahan kefaalan dalam tubuh. Seperti yang kita ketahui contoh dilapangan bahwa perkembangan softball dijawa barat saat ini sedang mengalami penurunan. Dan hal ini sangat berpengaruh dari adanya keberadaan pitcher didalam suatu tim. Seperti pada PON (Pekan Olahraga Nasional) yang diadakan di Riau pada September 2012. Cabang olahraga softball putra menduduki peringkat ke lima sedangkan softball putri menduduki peringkat ke tiga. Dengan dialaminya penurunan peringkat pada pon tahun ini menurut pengetahuan penulis kekalahan Jawa Barat disebabkan dengan lemahnya kekuatan pitcher yang dimiliki yang menjadikan keterpurukan di Jawa Barat. Didalam sebuah tim yang kuat terdapat peranan pitcher yang sangat besar. Selain dari pada itu mental menjadi faktor penting terhadap pembentukan pitcher. Karena semakin kuat mental seorang pitcher, semakin besar pula kontribusi untuk sebuah tim. Kepercayaan diri dalam diri pitcher menjadi salah satu faktor dalam perkembangan mentalnya. Hal yang paling penting adalah harus adanya


(14)

3

regenerasi yang di siapkan untuk jangka panjang dalam rangka membina pitcher-pitcher baru baik untuk event antar SMA, Perguruan Tinggi, daerah, Nasional, maupun Internasional.

Dalam rangka mendukung hasil belajar pitching, keberhasilan seorang pitcher ditentukan melalui pembelajaran. Belajar menjadi seorang pitcher itu tidak mudah karena terdapat banyak tahapan dan teknik yang perlu dikuasai, tetapi dengan adanya model pembelajaran taktis dan inkuiri yang mendukung dan memudahkan siswa dalam mempelajari pitching. selain itu terdapat variabel lain yang mempengaruhi proses pembelajaran pitching yaitu kepercayaan diri. Dalam proses pembelajaran terdapat banyak model pembelajaran yang digunakan untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran itu sendiri, disini penulis akan menggunakan model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri sebagai pendukung dari proses belajar pitching.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan penulis ingin menganalisis dan meneliti bagaimana Pengaruh Model Pembelajaran dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Pitching.


(15)

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan mengenai model pembelajaran pitching dan usaha untuk membangun kepercayaan diri sehingga dapat menampilkan hasil belajar pitching yang baik. Maka diuraikan kembali dalam masalah khusus yang akan diteliti oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perbedaan hasil belajar pitching antara Kelompok Model Pembelajaran Taktis dan Kelompok Model Pembelajaran Inkuiri?

2. Bagaimana interaksi model pembelajaran dengan kepercayaan diri di UKM Softball UPI Bandung?

3. Bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, apakah model pembelajaran taktis lebih baik dari model pembelajaran inkuiri?

4. Bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah, apakah model pembelajaran inkuiri lebih baik dari model pembelajaran taktis?

1.3 Tujuan Penelitian

Sebagai peneliti memerlukan tujuan yang jelas yang mengandung

maksud-maksud tertentu. Arikunto (1993;49) mengemukakan tujuan penelitian: “tujuan

penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang

diperoleh setelah penelitian selesai”. Berdasarkan rumusan masalah penelitian

diatas maka tujuan penulis membuat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ingin mengetahui perbedaan hasil belajar pitching kelompok model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri.

2. Ingin mengetahui interaksi antara model pembelajaran dengan kepercayaan diri.

3. Ingin mengetahui bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi model pembelajaran mana yang lebih baik.

4. Ingin mengetahui bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah model pembelajaran mana yang lebih baik.


(16)

5

1.4 Manfaat penelitian

Dalam semua penelitian sudah barang tentu hasil penelitian tersebut ingin memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, apabila penelitian ini terbukti berarti pada taraf signifikan yang telah ditentukan oleh penulis, maka yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi sebagai berikut:

1. Bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang ingin atau hendak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah Softball terutama proses pembelajaran softball khususnya dalam pembelajaran pitching.

2. Dasar penyusunan program pembinaan pitcher, karena dapat dilihat manakah dari kedua model pembelajaran tersebut yang memberikan pengaruh terbesar terhadap keterampilan lemparan pitching.

3. Bahan masukan bagi para pengajar ataupun Pembina untuk meningkatkan pembinaan olahraga softball dan mengembangkan olahraga ini menjadi olahraga prestasi khususnya bagi para pemula.

4. Bahan informasi dan referensi dalam rangka pengembangan ilmu keolahragaan pada umumnya bagi para peneliti yang hendak meneliti yang berhubungan dengan masalah softball terutama dalam hal pitching.

1.5 Batasan Penelitian

Agar penelitian ini memperoleh sasaran yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka perlu adanya pembatasan masalah tentang pembatasan masalah ini, berpedoman dari latar belakang diatas, serta untuk menghindari timbulnya penafsiran yang sangat luas untuk memperoleh gambaran yang jelas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilaksanakan di UKM Softball UPI Bandung

2. Penelitian ini hanya difokuskan pada pengaruh Model Pembelajaran dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Pitching.


(17)

6

3. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah Model Pembelajaran Taktis dan Model Pembelajaran Inkuiri.

4. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Taktis dan Model Pembelajaran Inkuiri dan variabel terikatnya adalah Hasil Belajar Pitching, serta terdapat Variabel Intervening adalah Kepercayaan Diri.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah anggota UKM Softball UPI Bandung

b. Sample. Menurut Sugiyono (2010:81) “Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Random Sampling, dan jumlah sampel yang akan diuji sebanyak 20 orang. 6. Lamanya pembelajaran yang dilakukan sebanyak 18 kali pertemuan.

7. Pitching target dan Speed Gun digunakan sebagai instrumen Penelitian. (http://www.google.com/imgres?imgurl=http://www.bushnell.com/getmedia)

1.6 Penjelasan Istilah

Agar tidak terjadi salah penafsiran yang keliru mengenai persoalan yang muncul dalam penelitian ini, penulis mencoba memberikan penjelasan mengenai beberapa istilah yang terdapat pada judul penelitian “ Pengaruh Model

Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Pitching”, dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengaruh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) dijelaskan bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari seseorang (orang,benda) yang ikut membantu watak, kepercayaan, dan perbuatan seseorang.

2. Belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1988) dijelaskan sebagai tindakan untuk berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu yang disertai dengan adanya perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman yang bersifat permanen.


(18)

7

3. Latihan. Menurut Harsono (1988:101) dijelaskan bahwa latihan itu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan menambah jumlah beban latihan atau pekerjaanya.

4. Pengertian model menurut William A. Schrode dan D.Voich adalah suatu gambaran daripada kenyataan yang dimaksudkan untuk menerangkan perilaku daripada apa yang digambarkan tersebut.

5. Model Pembelajaran menurut sudrajat (2008) adalah pada dasarnya merupakan benruk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

6. Model pembelajaran taktis adalah dalam proses pembelajaranya siswa diberi materi dengan game-drill-game.

7. Model pembelajaran inkuiri adalah dalam proses pembelajaranya dimana guru memberi kebebasan pada siswa untuk mencari sampai menemukan solusi terhadap suatu masalah.

8. Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap kemampuan pada dirinya sendiri dengan menerima secara apa adanya baik positif maupun negatif yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya.

9. Softball menurut Ajang suparlan dkk (2008:7) adalah permainan yang hampir sama dengan permainan baseball yang dimainkan oleh dua tim, diciptakan oleh Mr. George W Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. 10.Pitcher adalah pemain dari regu penjaga yang tugasnya menyajikan


(19)

48

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode dalam suatu penelitian merupakan salah satu cara yang ditempuh

untuk membantu dalam mengungkapkan suatu permasalahan. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah tidak akan lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan data. Dalam hal ini Arikunto (2002:136) menjelaskan bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Dalam menggunakan suatu metode tergantung pada penelitian yang hendak dicapai, atau dengan kata lain penggunaan suatu metode harus melihat sejauh mana efektif, efesien dan relevansinya. Suatu metode dikatakan efektif apabila dalam prosesnya terlihat adanya perubahan positif menuju kearah yang diharapkan. Efektif tidaknya suatu metode dilihat dari penggunaan waktu, fasilitas, biaya dan tenaga kerja yang digunakan sehemat mungkin tetapi mencapai hasil yang maksimal. Relevan atau tidaknya suatu metode dapat kita lihat dari kecocokan, kegunaan dan tidak terjadi banyaknya penyimpangan pada saat proses penggunaan metode tersebut maka metode tersebut dikatakan relevan atau sesuai.

Sesuai dengan tujuan diatas, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Tentang metode eksperimen, Arikunto (2002:03) menjelaskan bahwa Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor yang mengganggu. Selain Arikunto, Nasution (1987:41) juga menyatakan bahwa: “suatu eksperimen selalu dilakukan


(20)

49

dalam kondisi dimana satu atau beberapa variabel dapat di kontrol. Kontrol dalam penelitian mempunyai dua arti. Dengan dimaksud suatu variable atau lebih bersifat tetap sedangkan variabel lainnya bebas”. Terdapat lebih dari satu variabel bebas dalam penelitian ini, dan di dalam penelitian inipun terdapat variable intervening, Variabel intervening adalah peubah yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independent (peubah bebas) dengan variabel dependent (peubah terikat), akan tetapi tidak dapat diamati dan diukur secara matematis.

Berdasarkan dua kutipan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa dalam kondisi dimana atau beberapa variabel dapat di kontrol dan dicobakan untuk mengetahui hasil percobaan itu. Dalam penelitian ini variabel yang dicobakan yaitu pembelajaran pitching menggunakan model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri, dan percaya diri menjadi variable intervening (memperlemah atau memperkuat ) kepada kedua kelompok untuk mengetahui pengaruh dari kedua model pembelajaran tersebut terhadap produktivitas hasil pitching dalam permainan softball.


(21)

50

3.2 Lokasi, Desain Penelitian, dan Langkah-langkah penelitian 3.2.1 Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat penelitian yang akan dilaksanakan peneliti, lokasi penelitian ini yaitu UKM Softball UPI Bandung, yang bertempat di jalan Setiabudi No.229 bandung.

3.2.2 Desain Penelitian

Desain yang digunakan penulis didalam penelitian ini adalah pre-test dan post-test control group design yaitu kelompok yang diberi tes awal utuk mengukur kondisi awal. Setelah diberikan perlakuan, kemudian kedua kelompok ini diberikan tes kembali sebagai tes akhir. Dari penjelasan tersebut penelitian menempatkan subjek penelitian kedalam dua kelompok kelas yang terdiri dari kelompok model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri yang dipilih secara acak. Pretest-posttest control group dengan menggunakan Anova 2x2 faktorial digambarkan sebagai pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Kepercayaan Diri (B) Model pembelajaran (A) Taktis (A1) Inkuiri (A2)

Tinggi (B1) A1B1 A2B1

Rendah (B2) A1B2 A2B2

Tabel 3.1


(22)

51

Adapun keterangan yang dapat penulis uraikan pada saat memberikan treatment:

 A1B1 yang artinya pada anak yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan diberikan treatment dengan menggunakan model pembelajaran taktis.

 A1B2 yang artinya pada anak yang memiliki tingkat kepercayaan diri rendah akan diberikan treatment dengan menggunakan model pembelajaran taktis.

 A2B1 yang artinya pada anak yang memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi akan diberikan treatment menggunakan model pembelajaran inkuiri.

 A2B2 yang artinya pada anak yang memiliki kepercayaan diri rendah akan diberikan treatment menggunakan model pembelajaran inkuiri.

3.2.3 Alur Penelitian

Mengenai langkah-langkah penelitian, Gay (1996:91-98) yang dikutip oleh Herdiana ( 2009:38-39) menjelaskan bahwa “umumnya langkah penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori, perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisi dan interpretasi data, penarikan kesimpulan, implikasi dan saran”. Secara skematis, langkah penelitian tersebut tersusun dalam gambar berikut. :


(23)

52

Alur Penelitian

Bagan 3.2

Alur Penelitian Sample

Kepercayaan Diri

Rendah Tinggi

Model Pembelajaran Inkuiri Tes awal

Test Akhir

Pengolahan dan analisis data

Hasil Tes dan Pembahasan

Model pembelajaran Taktis

Angket


(24)

53

Skema tersebut dapat penulis jelaskan sebagai berikut:

1. Langkah pertama menentukan sampel dari populasi. Sebelum ekperimen dilaksanakan, Adapun langkah pengambilan sample adalah dengan menggunakan metode purposive random sampling, dimana pengambilan sampel dengan teknik ini mempunyai tujuan tertentu dengan jumlah populasi. untuk menjadi sampel yaitu sebanyak 20 orang dari populasi 45 orang

2. Sampel sebanyak 20 orang diberikan tes pertama yaitu berupa angket, dan diberikan peringkat.

3. Menyusun peringkat dari tes awal mulai dari skor tertinggi sampai skor terendah. Dipilih secara silang antara 10 skor tertinggi dan 10 skor terendah dan dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing 5 orang.

4. Menentukan bentuk pembelajaran bagi sampel dua kelompok ekperimen. Dengan menggunakan model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri.

5. Setelah kelompok menjalani kegiatan ekperimen selama waktu yang telah ditentukan (18 kali pertemuan), kemudian dilakukan tes akhir.

6. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh maka dilakukan pengolahan dan analisis data sehingga hasilnya dapat ditafsirkan.

7. Sebagai langkah terakhir pembahasan adalah membuat kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data.


(25)

54

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Penelitian ini untuk memproses pemecahan masalah diperlukan data, dan data diperoleh dari obyek penelitian atau populasi yang diselidiki. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atas obyek yang mempunyai karakteristik tertentu. Dalam hal ini Arikunto (2002:108) menjelaskan sebagai berikut: “ Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Lebih lanjut Nasution (2003:77) menjelaskan bahwa:

Totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif. Mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya dinamakan populasi. Adapun sebagian yang diambil dari populasi tersebut disebut sampel.

Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah Mahasiswa UPI (yang mengikui UKM softball) yang berjumlah 45 orang.

3.3.2 Sample

Setelah menentukan populasi, langkah selanjutnya adalah menentukan sampel. Menurut Arikunto (2002:109) menyatakan bahwa Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Selain itu juga Hadi (1980:73) menjelaskan bahwa: “Sebenarnya tidak ada suatu ketetapan mutlak berapa persen suatu sample harus diambil dari suatu populasi”. Responden atau sampel dalam penelitian ini adalah pemain softball yang berposisi sebagai pitcher berjumlah 20 orang yang ikut dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa ) softball .

Teknik pengambilan data purposive random sampling atau sampel bertujuan yang artinya teknik penentuan sampel berdasarkan tujuan tertentu yaitu pitcher yang ada di UKM Softball UPI.


(26)

55

Jadi pengambilan sampel dengan teknik ini bedasarkan tujuan yang ingin dicapai. Melalui cara pengambilan tersebut, penulis berasumsi bahwa setiap anggota populasi yang berposisi sebagai pitcher berpeluang untuk dipilih menjadi subjek dalam penelitian ini.

3.4 Instrument penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur data, menurut arikunto (2002:126) yang dikutip oleh Herdian ( 2009:40) menjelaskan, bahwa “ instrumen adalah alat ukur yang digunakan pada saat melakukan penelitian.

Suatu penelitian sudah pasti memerlukan alat untuk mengumpulkan data. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk angket dan juga test keterampilan.

3.4.1. Angket

Mengenai angket ini dijelaskan oleh Arikunto (2006 : 151), yaitu sebagai berikut : “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975). Didapatkan kesimpulan dari pengertian angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga

Seperti diketahui setiap bentuk angket ataupun tes harus reliabel dan valid. Reliabel artinya keseragaman hasil dari beberapa kali pengetesan terhadap obyek dan subyek yang sama. Valid artinya cocok dan tepat untuk mengukur unsur yang ingin diukur, atau bisa dikatakan tes tersebut valid apabila cocok dan mampu mengukur apa yang ingin di ukur.


(27)

56

3.4.1 Langkah-langkah penyusunan angket

1. Spesifikasi Data

Maksudnya adalah Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket berstruktur atau sifatnya tertutup sebagai alat pengumpul data. Adapun maksud dari angket yang dibuat berstruktur ini disusun dengan menyediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih responden, maka responden hanya diperkenankan untuk menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang dikemukakan oleh responden didasarkan oleh kehendak dan pendapatnya sendiri. Penulis hanya akan meneliti dalam ruang lingkup yang akan diukur atau data yang hanya diperlukan.

2. Penyusunan Angket

Indikator-indikator yang telah dirumuskan kedalam kisi-kisi tersebut diatas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir pernyataan atau soal dalam sebuah angket. Butir-butir soal atau pertanyaan dibuat dalam bentuk pertanyaan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia. Dalam pembuatan alternatif jawaban untuk mengetahui tingkat Kepercayaan diri yang dialami oleh sampel penulis menggunakan skala sikap Likert sebagai pilihan alternatif jawaban sekaligus dengan sistem penilaiannya yaitu untuk pernyataan yang bersifat positif dan negatif dalam hal ini pernyataan yang mendukung pada keadaan Kepercayaan diri pada sampel maka sistem penilaiannya berturut-turut sebagai berikut : Selalu (SL) bernilai 5, Sering (SR) bernilai 4, Kadang-kadang (KD) bernilai 3, Jarang (JR) bernilai 2, kemudian Tidak Pernah (TP) bernilai 1 dan begitu pula sebaliknya untuk alternatif jawaban pernyataan negatif.


(28)

57

Lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Skor Alternatif Jawaban

Alternatif jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Selalu Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

5 4 3 2 1

1 2 3 4 5

Tabel 3.3

Skor Angket

Selanjutnya tes angket itu dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh saran, apakah tes tersebut sudah dapat menggambarkan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian atau tidak. Kemudian setelah memperoleh persetujuan dari dosen yang bersangkutan selanjutnya tes-tes angket tersebut diujicobakan.


(29)

58

Kisi-Kisi Mengenai Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Pitching

VARIABEL KOMPONEN SUB

KOMPONEN INDIKATOR

Kepercayaan

Diri

Dari dalam

Keyakinan Diri  Kemauan dan bentuk usaha

Kemampuan teknis

 Penguasaan teknik tak tis kurang ataupun lebih  Merasa kemapuanya lebih rendah dari orang lain

Pikiran Positif

 Percaya akan kemampuan sendiri  Optimis

 Mandiri

 Tidakmudahmenyerah

Pikiran Negatif

 Perasaan takut salah

 Tidak percaya pada kemampuan sendiri  Berpikiran puas diri

Mental

 Mampu mengalahkan ketakutan dalam diri  Mampu menguasai diri sendiri

Dari Luar

Pengaruh Lingkungan

 Keadaan lapangan  Perbedaan postur tubuh

Proses latihan

 Percayapada proses latihan

 Proses latihan sebagai pembentuk kepercayaan diri

Pembentukanfisik

 Memiliki dan memanfaatkan kelebihan  Memiliki mental dan fisik yang menunjang Pengaruh Massa Sorakan Penonton

Tabel 3.4


(30)

59

3. Uji Coba Angket

Sebelum angket disebarkan kepada responden yang sebenarnya terlebih dahulu angket tersebut diuji cobakan. Uji coba ini untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dari instrument yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data.

Mengenai uji coba ini penulis melakukan uji coba kepada pemain softball khususnya yang memiliki posisi sebagai pitcher yang mempunyai kemampuan merata dengan sampel yang akan digunakan pada penelitan yang sebenarnya, adapun sampel yang digunakan dalam uji coba angket yaitu pitcher yang berada di UKM Softball UPI Bandung.

Didalam pengujian angket penulis menggunakan software SPSS V.20 dengan P-Value ≤ 0.05 dengan menggunakan uji validitas butir angket dan juga uji reliabilitas butir angket. Setelah angket disebarkan dan kita mendapatkan hasilnya, lalu langkah selanjutnya mengurutkan dari skor tertinggi dan skor terendah yang diartikan sebagai kepercayaan tinggi dan kepercayaan diri yang rendah.

2.4.2 Tes Keterampilan

- Pretest

Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan awal peserta sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri. Hasil pre test digunakan sebagai tolak ukur awal kemampuan siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok control dalam pembelajaran pitching.

- Post test

Post test digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan dan membandingkan peningkatan keterampilan pitching pada kelompok penelitian sesudah pelaksanaan pembelajaran dikedua kelompok tersebut pada pemahaman


(31)

60

teknik dasar keterampilan pitching. Tes yang dilakukan pada post test sama dengan yang dilakukan untuk pre test

Tes ketrampilan yang akan digunakan menggunakan The O’Donnell softball test. Yang diciptakan oleh O’donnell yaitu berupa alat untuk mengukur keterampilan teknik dasar softball tingakat mahasiswa/i yang terdiri dari 6 bentuk tes :

 Speed Throw

 Fielding Flyball

 Throw and Catch

 Repeated Throw

 Fungo Batting

 Overhand Accuracy Throw

Pada penelitian ini penulis memilih salah satu bentuk tes yang berhubungan dengan keterampilan pitching, yaitu Pitching Accuracy, dengan menggunakan alat ukur pitching target, dan juga Pitching Speed dengan menggunakan alat speed gun. Pitching Accuracy berupa tes yang dilakukan dengan melakukan keterampilan pitcing yang diharuskan melempar ke arah target yang telah disediakan. Pitching Target, alat ini digunakan untuk mengukur ketepatan dalam melempar pitching atau produktifitas dalam melakukan pitching menurut komtek PERBASASI.

Pitching Speed berupa tes yang dilakukan untuk mengukur keterampilan pitching yang diharuskan melempar sekencang-kencangnya kearah catcher. Speed Gun, alat ini digunakan untuk mendeteksi kecepatan lemparan dan terjamin akurasinya.

Untuk mengukur hasil pembelajaran tentunya harus mengkondisikan dengan jarak dan tempat melempar bola untuk putra yaitu 14.02 meter. Menggunakan pitching target bertujuan agar kita dapat mengukur sejauh mana kemampuan


(32)

61

a. Alat – alat yang digunakan dalam tes ini adalah sebagai berikut:

1. Lapangan softball 2. Pitching target 3. Speed Gun 4. Bola softball 5. Pita pengukur

6. Formulir pengisian skor

b. Pelaksanaan tes

- Tes Keterampilan 1

PITCHING ACCURACY

 Pelempar berdiri di belakang garis sejauh 14.02 m dari target.

 Melakukan lemparan bola ke arah target di dinding

 Skor merupakan jumlah dari 10 kali lemparan

42”

18” *Recorder

* Tester

*Jarak 46 feet

* Tester

Gambar 3.4

Pitching Target 7”


(33)

62

Keterangan :

Nilai 2 : Jika peserta dapat melakukan lemparan yang masuk kedaerah tengah bidang sasaran atau mengenai batas luar daerah tersebut.

Nilai 1 : Jika peserta dapat melakukan lemparan apabila masuk diluar daerah tengah bidang sasaran atau mengenai batas luar daerah tersebut

Nilai 0 : Jika peserta dapat melakukan lemparan tidak masuk kedalam daerah bidang sasaran

-Tes Keterampilan 2

PITCHING SPEED Pelaksanaan Tes:

 Pelempar berdiri di belakang garis sejauh 14.02 m dari catcher

 Skor adalah waktu yang dimulai dari bola lepas dari tangan sampai mengenai glove catcher

 Peserta tes diberi kesempatan 10 kali lemparan

 Skor diambil kecepatan lemparan yang terbaik.

Gambar 3.5


(34)

63

Gambar 3.6

Speed Gun

3.5 Teknik Analisis data

Teknik analisis dat menggunakan software SPSS V.20 dengan P-value ≤ 0.05. Penulis menguraikan langkah-langkah dalam melakukan analisi data sebagai berikut :

1. Uji t ( Uji kesamaan rata-rata )

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kesamaan antara kedua kelompok tersebut, dimaksudkan sebelum kita melakukan pengujian dan pengelompokan terhadap sampel diharapkan menggunakan sampel yang memiliki tingkat kemampuan sama. Sehingga ketika diberikan treatment tidak terjadi ketimpangan. untuk mengetahui apakah hasil perhitungan korelasi sederhana signifikan atau tidak, maka diperlukan uji signifikansi dengan uji t.

2. Uji normalitas

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau layak tidaknya digunakan sebagai langkah selanjutnya untuk analisis hipotesis selanjutnya. Jika normal maka menggunakan analisis parametric dan jika tidak menggunakan analisis non-parametrik. Uji normalitas ini menggunakan kolmogorov-smirnov dengan P-value ≥ 0.05. Signifikansi metode Kolmogoro v-Smirnov menggunakan tabel pembanding Kolmogorov-v-Smirnov.


(35)

64

3. Uji Homogenitas

Tahap ini bertujuan jika sampel yang digunakan tidak homogen maka digunakan analisis parametrik dan jika tidak homogen maka menggunakan analisis non-parametrik dengan menggunakan Levene test dengan P-value ≥ 0.05. Uji Levene test (Levene 1960) digunakan untuk menguji apakah sampel memiliki varian yang sama. Varians yang sama di seluruh sampel disebut homogenitas varians. Beberapa uji statistik, misalnya analisis varians, menganggap bahwa varians adalah sama di seluruh kelompok atau sampel. Uji Levene dapat digunakan untuk memverifikasi asumsi itu.

4. Uji Hipotesis

Dikarenakan pada penelitian ini terdapat variabel bebas yang lebih dari satu, Maka uji hipotesisnya menggunakan anova factorial 2x2 dengan P-value ≤ 0.05. dikarenakan variabel yang akan diuji lebih dari satu. Two way Anova pengujian dilakukan dengan tidak hanya melihat satu faktor atau perlakuan saja, tetapi juga dengan mempertimbangkan faktor blok. Uji blok dilakukan untuk mengetahui pengaruh blok terhadap perbedaan rata-rata. Uji blok ini akan mengurangi kombinasi kesalahan.


(36)

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil analisis data yang sudah dilaksanakan, maka penulis mengambil kesimpulan.

1. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar Pitching secara keseluruhan antara Model Pembelajaran Taktis dan Model pembelajaran Inkuiri secara keseluruhan, atau sebesar 7,82% akan tetapi tidak signifikan.

2. Terdapat Interaksi antara Model Pembelajaran dengan Kepercayaan Diri terhadap hasil belajar pitching dalam permainan softball.

3. Model Pembelajaran Inkuiri lebih baik dari Model Pembelajaran Taktis bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

4. Model Pembelajaran taktis lebih baik dari Model Pembelajaran Inkuiri bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah.

Dari hasil yang didapat berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran inkuiri lebih baik digunakan untuk siswa dengan kepercayaan diri yang tinggi. Dan model pembelajaran taktis baik digunakan untuk siswa yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah. Kedua model tersebut baik digunakan karena untuk mendapatkan hasil belajar pitching yang maksimal dalam olahraga permainan softball.


(37)

79

5.2 Saran-saran

Berdasarkan penelitian yang penulis laksanakan, ditemukan bahwa pembe lajaran pitching yang menggunakan model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri memiliki perbedaan yang signifikan dilihat dari hasil pembelajaran yang dihubungkan dengan tingkat kepercayaan diri. Oleh karena itu penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada pembina UKM softball bisa menerapkan kedua pembelajaran pitching dengan model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri dapat digunakan untuk meningkatkan belajar pitching dalam permainan softball.

2. Kepada pengajar dan pembina agar lebih mengetahui karakteristik siswa sehingga akan memudahkan dalam hal pembinaan

3. Disarankan model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri sama-sama bisa dijadikan alternatif model pembelajaran disekolah agar tidak membosankan dalam permainan softball.

4. Kepada pembina softball untuk meningkatkan pembinaan olahraga softball dan mengembangkan olahraga ini menjadi olahraga prestasi khususnya bagi para pemula.

5. Bagi lembaga, diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan memberikan manfaat bagi semua.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Juliantine, Subroto dan Yudiana, (2010). Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung: UPI.

Nana Sudjana. (1989). Metode Pembelajaran. Bandung: Jemmars.

Sudjana, Nana, (2001). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Abduljabar, B. dan Darajat K.N, J. (2010). Statistika dalam Penjas. FPOK UPI. Bandung

Suparlan, A. dkk . (2008). Pembelajaran Softball. Bandung. FPOK UPI Bandung

Sedangkan model pembelajaran menurut sudrajat (2008) dalam (http://akhmadsudrajat.wordpress.com)

Sudjana, Nana. (1995) Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Tite JUliantine. (2010). Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pendidikan Jasmani untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Disertasi Pasca Sarjana UPI

Arikunto, Suharsimi. (1993). Manjemen Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Persada.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta

Mahendra ,A. dan Ma’mun,A (1996 ). Teori Belajar Motorik. FPOK UPI. Bandung

Juliantine, Tite, dkk. (2001). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. FPOK UPI. Bandung

Ma’mun dan Subroto. (2001). Pendekatan Keterampilan taktis dalam permainan Bola Voli. Depdiknas. Jakarta

Komalasari Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama


(39)

http.//pengertian-hipotesis-penelitian-arti.html http://id.wikipedia.org/wiki/Sofbol

http://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/olahraga-softball.html http://himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/03/metode-inkuiri/

http://www.surgaberita.com/2012/02/10-cara-meningkatkan-percaya-diri.html http://www.anneahira.com/membangun-kepercayaan-diri.htm


(1)

Herna Megawati, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Pitching Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.6

Speed Gun

3.5 Teknik Analisis data

Teknik analisis dat menggunakan software SPSS V.20 dengan P-value ≤ 0.05. Penulis menguraikan langkah-langkah dalam melakukan analisi data sebagai berikut :

1. Uji t ( Uji kesamaan rata-rata )

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kesamaan antara kedua kelompok tersebut, dimaksudkan sebelum kita melakukan pengujian dan pengelompokan terhadap sampel diharapkan menggunakan sampel yang memiliki tingkat kemampuan sama. Sehingga ketika diberikan treatment tidak terjadi ketimpangan. untuk mengetahui apakah hasil perhitungan korelasi sederhana signifikan atau tidak, maka diperlukan uji signifikansi dengan uji t.

2. Uji normalitas

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau layak tidaknya digunakan sebagai langkah selanjutnya untuk analisis hipotesis selanjutnya. Jika normal maka menggunakan analisis parametric dan jika tidak menggunakan analisis non-parametrik. Uji normalitas ini menggunakan kolmogorov-smirnov dengan P-value ≥ 0.05. Signifikansi metode Kolmogoro v-Smirnov menggunakan tabel pembanding Kolmogorov-v-Smirnov.


(2)

64

Herna Megawati, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Pitching 3. Uji Homogenitas

Tahap ini bertujuan jika sampel yang digunakan tidak homogen maka digunakan analisis parametrik dan jika tidak homogen maka menggunakan analisis non-parametrik dengan menggunakan Levene test dengan P-value ≥ 0.05. Uji Levene test (Levene 1960) digunakan untuk menguji apakah sampel memiliki varian yang sama. Varians yang sama di seluruh sampel disebut homogenitas varians. Beberapa uji statistik, misalnya analisis varians, menganggap bahwa varians adalah sama di seluruh kelompok atau sampel. Uji Levene dapat digunakan untuk memverifikasi asumsi itu.

4. Uji Hipotesis

Dikarenakan pada penelitian ini terdapat variabel bebas yang lebih dari satu, Maka uji hipotesisnya menggunakan anova factorial 2x2 dengan P-value ≤ 0.05. dikarenakan variabel yang akan diuji lebih dari satu. Two way Anova pengujian dilakukan dengan tidak hanya melihat satu faktor atau perlakuan saja, tetapi juga dengan mempertimbangkan faktor blok. Uji blok dilakukan untuk mengetahui pengaruh blok terhadap perbedaan rata-rata. Uji blok ini akan mengurangi kombinasi kesalahan.


(3)

Herna Megawati, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Pitching Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil analisis data yang sudah dilaksanakan, maka penulis mengambil kesimpulan.

1. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar Pitching secara keseluruhan antara Model Pembelajaran Taktis dan Model pembelajaran Inkuiri secara keseluruhan, atau sebesar 7,82% akan tetapi tidak signifikan.

2. Terdapat Interaksi antara Model Pembelajaran dengan Kepercayaan Diri terhadap hasil belajar pitching dalam permainan softball.

3. Model Pembelajaran Inkuiri lebih baik dari Model Pembelajaran Taktis bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

4. Model Pembelajaran taktis lebih baik dari Model Pembelajaran Inkuiri bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah.

Dari hasil yang didapat berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran inkuiri lebih baik digunakan untuk siswa dengan kepercayaan diri yang tinggi. Dan model pembelajaran taktis baik digunakan untuk siswa yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah. Kedua model tersebut baik digunakan karena untuk mendapatkan hasil belajar pitching yang maksimal dalam olahraga permainan softball.


(4)

79

Herna Megawati, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Pitching 5.2 Saran-saran

Berdasarkan penelitian yang penulis laksanakan, ditemukan bahwa pembe lajaran pitching yang menggunakan model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri memiliki perbedaan yang signifikan dilihat dari hasil pembelajaran yang dihubungkan dengan tingkat kepercayaan diri. Oleh karena itu penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada pembina UKM softball bisa menerapkan kedua pembelajaran pitching dengan model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri dapat digunakan untuk meningkatkan belajar pitching dalam permainan softball.

2. Kepada pengajar dan pembina agar lebih mengetahui karakteristik siswa sehingga akan memudahkan dalam hal pembinaan

3. Disarankan model pembelajaran taktis dan model pembelajaran inkuiri sama-sama bisa dijadikan alternatif model pembelajaran disekolah agar tidak membosankan dalam permainan softball.

4. Kepada pembina softball untuk meningkatkan pembinaan olahraga softball dan mengembangkan olahraga ini menjadi olahraga prestasi khususnya bagi para pemula.

5. Bagi lembaga, diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan memberikan manfaat bagi semua.


(5)

Herna Megawati, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Pitching Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Juliantine, Subroto dan Yudiana, (2010). Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung: UPI.

Nana Sudjana. (1989). Metode Pembelajaran. Bandung: Jemmars.

Sudjana, Nana, (2001). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Abduljabar, B. dan Darajat K.N, J. (2010). Statistika dalam Penjas. FPOK UPI. Bandung

Suparlan, A. dkk . (2008). Pembelajaran Softball. Bandung. FPOK UPI Bandung

Sedangkan model pembelajaran menurut sudrajat (2008) dalam (http://akhmadsudrajat.wordpress.com)

Sudjana, Nana. (1995) Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Tite JUliantine. (2010). Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pendidikan Jasmani untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Disertasi Pasca Sarjana UPI

Arikunto, Suharsimi. (1993). Manjemen Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Persada.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta

Mahendra ,A. dan Ma’mun,A (1996 ). Teori Belajar Motorik. FPOK UPI.

Bandung

Juliantine, Tite, dkk. (2001). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. FPOK UPI. Bandung

Ma’mun dan Subroto. (2001). Pendekatan Keterampilan taktis dalam permainan

Bola Voli. Depdiknas. Jakarta

Komalasari Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama


(6)

Herna Megawati, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Pitching Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu http.//pengertian-hipotesis-penelitian-arti.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sofbol

http://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/olahraga-softball.html http://himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/03/metode-inkuiri/

http://www.surgaberita.com/2012/02/10-cara-meningkatkan-percaya-diri.html http://www.anneahira.com/membangun-kepercayaan-diri.htm