ANALISIS STILISTIKA DAN NILAI-NILAI MORAL NYANYIAN RAKYAT BUGIS PADA KUMPULAN TEKS ELONG UGI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PERANGKAT PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP NEGERI 2 SINJAI.

(1)

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ANALISIS STILISTIKA DAN NILAI-NILAI MORAL NYANYIAN

RAKYAT BUGIS PADA KUMPULAN TEKS ELONG UGI SERTA

IMPLIKASINYA TERHADAP PERANGKAT PEMBELAJARAN

SASTRA DI SMP NEGERI 2 SINJAI

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

NURFATHANA MAZHUD

NIM 1103430

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai


(3)

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai


(4)

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Analisis Stilistika dan Nilai -Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Pada Kumpulan Teks Elong Ugi serta Implikasinya terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra di SMP Negeri 2 Sinjai” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,


(5)

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

NURFATHANA MAZHUD. 2013. “Analisis Stilistika dan Nilai-Nilai Moral

Nyanyian Rakyat Bugis Pada Kumpulan Teks Elong Ugi (Lagu Bugis) serta Implikasinya terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra di SMP Negeri 2 Sinjai” (dibimbing oleh Prof. Dr. Iskandarwassid, M. Pd., dan Dr. Sumiyadi, M. Hum.).

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) aspek-aspek stilistika nyanyian rakyat Bugis pada kumpulan teks elong ugi; (2) nilai-nilai moral yang terkandung dalam kumpulan teks elong ugi; (3) penyusunan perangkat pembelajaran sastra dengan memanfaatkan hasil analisis kumpulan teks elong ugi; dan (4) untuk mendeskripsikan penerapan perangkat pembelajaran sastra di SMP Negeri 2 Sinjai.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan strategi grounded theory (teori dari bawah). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode tersebut dimaksudkan untuk mengawali penelitian dengan analisis aspek-aspek stilistika dan nilai-nilai moral nyanyian rakyat Bugis teks elong ugi hingga penyusunan perangkat pembelajaran sastra (bahan/materi ajar, media, model, dan evaluasi) yang diterapkan di SMP Negeri 2 Sinjai. Data dalam penelitian ini adalah nyanyian rakyat pada kumpulan teks elong ugi yang pada awalnya elong ugi tersebut adalah hasil tuturan yang diucapkan oleh orang-orang toriolo (petuah) dan telah dibuat dalam bentuk buku oleh Salim dkk., pada tahun 1989/1990 yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah sepuluh teks elong ugi yang dipilih berdasarkan hasil identifikasi beberapa teks.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aspek-aspek stilistika nyanyian rakyat Bugis pada kumpulan teks elong ugi yakni pilihan kata, bahasa figuratif (majas), citraan (pengimajian), dan kata-kata konkret. Terdapat 7 lagu pada elong ugi tellujjori hurupukna yang dianalisis masih memiliki ciri khas yang kuat yakni jumlah setiap bait adalah 3 baris dan penggunaan aksara lontarak setiap bait yakni baris pertama 8, baris kedua 7, dan baris ketiga 6. Pada elong ugi sagala rupa ada 3 lagu yang dianalisis yang tidak terikat oleh baris dan bait lagi sehingga lagu tersebut digolongkan ke dalam sastra modern; (2) nilai-nilai moral apa saja yang terkandung dalam kumpulan elong ugi dibagi atas dua bagian, yakni: (a) nilai pappaseng yang terdapat lagu ini adalah nilai kejujuran, nilai keteguhan, nilai keberanian, nilai kepatutan, nilai kecendekiaan, nilai kesetiaan, dan nilai usaha; (b) manfaat pappaseng yakni sebagai perekat hubungan antar individu, nasihat, dan falsafah hidup; (3) penyusunan perangkat pembelajaran sastra dengan memanfaatkan hasil analisis teks elong ugi yakni diawali dengan penentuan materi pembelajaran terkait dengan hasil analisis yaitu puisi lama. Teknik pembelajaran yang dipilih oleh peneliti adalah teknik brainstorming atau teknik curah pendapat. Media pembelajaran yang digunakan adalah media audio-visual dengan maksud menarik perhatian siswa sehingga proses pembelajaran lebih aktif. Pada tahap akhir disusun soal tes sebagai bentuk evaluasi dalam mengapresiasi puisi yakni unsur-unsur dalam puisi lama; dan (4) bentuk penerapan perangkat pembelajaran sastra di SMP Negeri 2 Sinjai dengan memanfaatkan hasil analisis teks elong ugi adalah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan penerapan RPP dalam proses pembelajaran.


(6)

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

NURFATHANA MAZHUD. 2013. “Stylistic Analysis and Moral Values of Bugis Folk Songs in the Compilation of Elong Ugi Text as well as its Implication on Literature Learning Instrument at SMP Negeri 2 Sinjai” (supervised by Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. and Dr.Sumiyadi, M.Hum.)

This research aims at describing (1) stylistic aspects of Bugis folk songs in the compilation of elong ugi text; (2) moral values in the compilation of elong ugi text; (3) arrangement of literature learning instrument by utilizing analysis result of elong ugi text compilation; and (4) application of literature learning instrument at SMP Negeri 2 Sinjai.

This research is a descriptive and qualitative research using the strategy of grounded theory (theory from the bottom). The method used in this research was descriptive analysis. Using this method, the researcher started the research by analyzing stylistic aspects and moral values of Bugis folk songs in elong ugi text compilation. The researcher also used this method in arranging literature learning instruments (learning materials, media, model and evaluation) to be applied at SMP Negeri 2 Sinjai. The data in this research were folk songs in the compilation of elong ugi text. Elong ugi firstly was people's daily speech of toriolo and then it was grouped or compiled into a book by Salim, et.al., in 1989/1990, published by Department of Education and Culture. The data sources of this research were ten elong ugi texts, selected among several identified texts.

The result of this research shows that (1) stylistic aspects of Bugis folk songs in the compilation of elong ugi text were word choice, figure of speech, imaging and concrete words. There were seven songs in elong ugi tellujjori hurupukna which still had strong and unique characteristics, i.e. the number of each verse was three lines and there were eight lontarak letters in the first line, seven in the second line and six in the third line. In the elong ugi sagala rupa, there were three songs independent of the line and verse so that these songs were counted as modern literature; (2) moral values in the compilation of elong ugi text were divided into two, i.e. (a) pappaseng value that focuses on the value of honesty, persistence, bravery, conformity, intelligence, loyalty and effort; (b) benefit of pappaseng as the booster of individual relationship, advice and life philosophy; (3) arrangement of literature learning instrument using analysis result of elong ugi text was started by determining learning material related to the analysis result i.e. classical poetry. The learning technique selected by the researcher was brainstorming technique. The learning media used was audio-visual media intended to attract students' attention in order that the learning became more active. At the last stage, the researcher prepared test questions as a form of evaluation for the students in appreciating poetry especially the elements in classical poetry; and (4) the application of literature learning instrument at SMP Negeri 2 Sinjai using the result of elong ugi text analysis was the arrangement of lesson plan and its application in students learning process.


(7)

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Batasan Masalah Penelitian ... 6

D. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Anggapan Dasar ... 8

BAB II STILISTIKA, NILAI-NILAI MORAL, NYANYIAN RAKYAT, ELONG UGI, DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SASTRA ... 9

A. Stilistika ... 9

1. Hakikat Stilistika ... 10

2. Ruang Lingkup Stilistika ... 13

3. Pendekatan dalam Studi Stilistika ... 15

4. Konsepsi dan Kriteria Pendekatan Penelitian Stilistika Sastra... 17

5. Pokok-pokok Analisis Stilistika ... 20


(8)

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Nilai-nilai Moral ... 22

1. Hakikat Nilai ... 22

2. Moral ... 23

3. Nilai-nilai Moral Bugis (Pappaseng) ... 25

a. Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis ... 26

b. Manfaat Pappaseng dalam Kehidupan Bermasyarakat ... 30

C. Nyanyian Rakyat ... 32

D. Elong Ugi... 34

E. Kaitan Stilistika dengan Nyanyian Rakyat Bugis ... 38

F. Perangkat Pembelajaran Sastra ... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 64

A. Strategi dan Jenis Penelitian ... 64

B. Metode Penelitian ... 64

C. Data dan Sumber Data ... 65

D. Definisi Operasional ... 66

E. Teknik Pengumpulan Data ... 67

F. Teknik Analisis Data ... 67

G. Paradigma Penelitian ... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 75

A. Hasil Penelitian ... 75

1. Aspek-aspek Stilistika ... 76

2. Nilai-nilai Moral Bugis (Pappaseng) ... 205

B. Pembahasan ... 237

1. Aspek-aspek Stilistika ... 237

2. Nilai-nilai Moral Bugis (Pappaseng) ... 257

C. Implikasi Perangkat Pembelajaran Sastra ... 265

1. Susunan Rancangan Perangkat Pembelajaran Sastra ... 265

2. Penerapan Perangkat Pembelajaran Sastra ... 271 vi


(9)

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 289

A. Kesimpulan ... 289

B. Saran ... 294

DAFTAR PUSTAKA ... 296

LAMPIRAN ... 301

RIWAYAT HIDUP ... 320 vii


(10)

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Instrumen Analisis Citraan Nyanyian Rakyat Elong Ugi ... 70

Tabel 3.2 Instrumen Analisis Majas Nyanyian Rakyat Elong Ugi ... 71

Tabel 3.3 Instrumen Analisis Data Nilai Pappaseng dalam Kumpulan Elong Ugi... 72

Tabel 3.4 Instrumen Analisis Data Manfaat Pappaseng dalam Kumpulan Elong Ugi ... 72

Tabel 4.1 Citraan Elong Ugi Pammulang Elong ... 86

Tabel 4.2 Analisis Majas Pammulang Elong ... 89

Tabel 4.3 Citraan Elompugi Mappong ri Anak Surek e ... 101

Tabel 4.4 Analisis Majas Elompugi Mappong ri Anak Surek e ... 104

Tabel 4.5 Citraan Elompugi Mappong ri Aseng Esso ... 111

Tabel 4.6 Analisis Majas Elompugi Mappong ri Aseng Esso ... 113

Tabel 4.7 Citraan Elong Sikai-kai ... 125

Tabel 4.8 Analisis Majas Elong Sikai-kai ... 128

Tabel 4.9 Citraan Elong Padodo Anak ... 136

Tabel 4.10 Analisis Majas Elong Padodo Anak ... 138

Tabel 4.11 Citraan Elong Sibali Pangaja ... 148

Tabel 4.12 Analisis Majas Elong Sibali Pangaja ... 151

Tabel 4.13 Citraan Elong Panrita ... 169

Tabel 4.14 Analisis Majas Elong Panrita ... 174

Tabel 4.15 Citraan Elong Osong I Bannyak Daeng Sila ... 181

Tabel 4.16 Analisis Majas Elong Osong I Bannyak Daeng Sila ... 183

Tabel 4.17 Citraan Elong Onrona Sempajannge ... 191

Tabel 4.18 Analisis Majas Elong Onrona Sempajannge ... 195

Tabel 4.19 Citraan Elong Mabbatampatang ... 202

Tabel 4.20 Analisis Majas Elong Mabbatampatang ... 204

Tabel 4.21 Analisis Data Pappaseng dalam Pammulang Elong ... 206

Tabel 4.22 Analisis Manfaat Pappaseng dalam Pammulang Elong ... 208


(11)

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.24 Analisis Manfaat Pappaseng dalam Elompugi Mappong ri Anak Surek 211 Tabel 4.25Analisis Data Pappaseng dalam Elompugi Mappong ri Aseng Esso 212 Tabel 4.26 Analisis Manfaat Pappaseng dalam Elompugi Mappong ri Aseng

Esso ... 214

Tabel 4.27 Analisis Data Pappaseng dalam Elong Sikai-kai ... 215

Tabel 4.28 Analisis Manfaat Pappaseng dalam Elong Sikai-kai ... 217

Tabel 4.29 Analisis Data Pappaseng dalam Elong Padodo Anak ... 219

Tabel 4.30 Analisis Manfaat Pappaseng dalam Elong Padodo Anak ... 222

Tabel 4.31 Analisis Data Pappaseng dalam Elong Sibali Pangaja ... 223

Tabel 4.32 Analisis Manfaat Pappaseng dalam Elong Sibali Pangaja ... 224

Tabel 4.33 Analisis Data Pappaseng dalam Elong Panrita ... 226

Tabel 4.34 Analisis Manfaat Pappaseng dalam Elong Panrita ... 228

Tabel 4.35 Analisis Data Pappaseng dalam Elong Osong I Bannyak Daeng Sila ... 230

Tabel 4.36 Analisis Manfaat Pappaseng dalam Elong Osong I Bannyak Daeng Sila ... 232

Tabel 4.37 Analisis Data Pappaseng dalam Elong Onrona Sempajannge ... 233

Tabel 4.38 Analisis Manfaat Pappaseng dalam Elong Onrona Sempajannge ... 234

Tabel 4.39 Analisis Data Pappaseng dalam Elong Mabbatampatang ... 235

Tabel 4.40 Analisis Manfaat Pappaseng dalam Elong Mabbatampatang ... 236

Tabel 4.41 Kumpulan Citraan 10 Elong Ugi ... 249

Tabel 4.42 Kumpulan Analisis Penggunaan Majas 10 Elong Ugi ... 253

Tabel 4.43 Kumpulan Analisis Data Nilai Pappaseng 10 Elong Ugi ... 258

Tabel 4.45 Kumpulan Analisis Data Nilai Pappaseng 10 Elong Ugi ... 262 ix


(12)

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Peta Sulawesi Selatan ... 303

Lampiran II Aksara Lontarak Bugis ... 304

Lampiran III Hasil Dokumentasi Penerapan Perangkat Pembelajaran ... 305

Lampiran IV Data Hasil Evaluasi Siswa (Menganalisis Lagu Bugis) ... 307

Lampiran V Surat-surat Penelitian... 313


(13)

1

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pemakaian bahasa yang khas dalam suatu karya sastra menjadi ciri tersendiri bagi seorang penulis dalam menyampaikan pesan dan maksud tertentu. Mereka dapat menghayati suatu konflik sosial yang kemudian dituangkan dalam bentuk kata yang indah dengan menggunakan bahasa sastra dalam karyanya. Sesuai dengan hakikat sastra yang berhubungan dengan perasaan manusia, hal yang ingin disampaikan oleh penulis memiliki karakter masing-masing individu melalui penggunaan diksi dan gaya bahasa yang digunakan.

Gaya pada dasarnya merupakan pemahaman proses penciptaan dan pemahaman sebagai hasil penempuhan proses. Dihubungkan dengan kegiatan kajian stilistik, pemahaman gaya sebagaimana tercermin dalam perwujudan teksnya merupakan dasar penentuan ciri gaya. Sementara itu, pemahaman proses yang ditempuh dijadikan landasan dalam memberikan penafsiran terhadap ciri gaya yang digunakan. Meskipun gaya dan makna merupakan dua hal yang berbeda, pemahaman gaya tidak dapat dilepaskan dari pemahaman makna atau isi yang terbungkus dalam gaya yang diproduksikan. Istilah isi dapat sejajarkan dengan pesan atau nilai yang diperoleh pembaca setelah mengapresiasi karya sastra (Aminuddin, 1995: 77). Pendapat tersebut senada dengan pernyataan Todorov (Butler, 2008: 53) “there is no point in separating a ‘literary stylistics’ from a ‘linguistics stylistics’: one is only the application of the other”. Pendapat tersebut mengandung arti bahwa “tidak ada gunanya memisahkan „gaya bahasa sastra‟ dari „gaya bahasa linguistik‟ keduanya merupakan satu kesatuan.” Hal ini menunjukkan bahwa pendapat tersebut memperkuat kedua bidang ilmu bahasa dan sastra yang disebut dengan stilistika. Berbagai pendapat mengenai stilistika telah dikemukakan oleh ahli. Pradopo (2005: 3-8), mengemukakan pula bahwa ilmu tentang gaya bahasa disebut sebagai ilmu stilistika. Gaya bahasa itu merupakan penggunaan bahasa secara khusus untuk mendapatkan efek tertentu yaitu efek estetis dan kepuitisan.


(14)

2

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gaya bahasa berhubungan dengan unsur-unsur bahasa atau aspek-aspek bahasa yaitu intonasi, bunyi, kata, dan kalimat.

Kajian stilistika akan membawa keuntungan besar bagi studi sastra jika dapat menentukan suatu prinsip yang mendasari kesatuan karya sastra, dan jika dapat menemukan suatu tujuan estetika umum yang menonjol dalam sebuah karya sastra dari keseluruhan unsurnya. Dengan demikian, analisis stilistika dapat diarahkan untuk membahas isi dalam karya sastra (Sayuti, [Jabrohim, 2001: 175]). Analisis stilistika dapat pula dijadikan sebagai bentuk pengungkapan gaya bahasa yang digunakan oleh penulis dalam menunjukkan kreativitas yang dimiliki untuk mengekspresikan apa yang ingin disampaikannya melalui karya sastra.

Karya sastra adalah fenomena yang unik dan juga fenomena organik. Di dalam karya sastra penuh serangkaian makna dan fungsi. Makna dan fungsi ini sering kabur dan tidak jelas. Oleh karena itu, karya sastra memang syarat dengan imajinasi. Itulah sebabnya, peneliti sastra memiliki tugas untuk mengungkap kekaburan itu menjadi jelas. Peneliti sastra akan mengungkap elemen-elemen dasar pembentuk sastra dan menafsirkan sesuai paradigma dan teori yang digunakan (Endraswara, 2008: 7).

Berbagai karya sastra daerah yang merupakan warisan leluhur yaitu salah satu kesusastraan dan seni baik lisan maupun tulisan yang dimiliki pula oleh masyarakat Bugis dan masih jarang diteliti serta kurang dikenal. Padahal, kesusastraan Bugis tidak kalah banyak jenis dan bentuknya. Pelras, (2006: 224-225), musik dan bunyi-bunyian berperan penting dalam ritus Bugis kuno yang masih terlihat dalam praktik bissu sampai kini. Kebanyakan ritus Bugis yang tidak bersumber dari ajaran Islam murni, diiringi dengan pembacaan mantra. Hal ini berbeda dengan lagu-lagu dan doa-doa bissu.

Nensilianti (2007: 143-144) mengemukakan bahwa Bugis adalah salah satu daerah budaya di Indonesia memiliki kekayaan sastra yang beragam. Pada umumnya sastra daerah bugis berbentuk sastra lisan. Ada yang dinyanyikan dengan alat musik, ada pula tanpa alat musik. Puisi rakyat Bugis disebut elong „pantun‟ oleh masyarakat pendukungnya. Syair atau pantun bugis yang disebut elong ugi adalah salah satu karya seni orang Bugis dahulu kala dan kini mulai


(15)

3

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terkikis sedikit demi sedikit. Elong ugi berupa syair-syair berbahasa Bugis dan melodi nyanyian yang menggambarkan alam pikiran, falsafah hidup,watak, pesan, petuah, ajaran moral suku bangsa Bugis dapat terlihat melalui elong ugi yang popular pada masanya.

Terdapat berbagai macam karya sastra dengan karakteristik tersendiri digunakan oleh pengarang khususnya nyanyian rakyat pada kumpulan elong ugi (lagu Bugis) merupakan lagu-lagu yang dinyanyikan saat ritual tertentu, yang dikumpulkan, dituliskan, ditransliterasi, dan kemudian dibukukan. Elong ugi yang telah dituliskan tersebut awalnya berasal dari sastra lisan dan biasa dilantunkan oleh petinggi adat saat melakukan ritual.

Nyanyian rakyat Bugis pada kumpulan elong ugi tersebut memiliki berbagai macam nilai luhur, khususnya karya-karya yang dilontarkan pada momen tertentu, para toriolo (petuah) mengucapkan ataupun mendendangkannya saat melakukan ritual, dan pada dasarnya menyampaikan nilai-nilai moral bagi masyarakat khususnya masyarakat suku Bugis. Nyanyian rakyat memiliki nilai estetika yang disampaikan melalui lirik-lirik lagu. Begitu pula halnya pada kumpulan elong ugi. Hal inilah yang menarik para peneliti untuk merekam ataupun mendokumentasikan elong ugi tersebut ke dalam sebuah buku yang utuh.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara tim oleh Salim, Gani, dkk., terhadap elong ugi dan telah didokumentasikan dalam bentuk buku menarik perhatian penulis untuk mengkaji dari segi penggunaan bunyi dan gaya yang termasuk dalam kajian stilistika sehingga dapat menonjolkan ciri khas dari nyanyian rakyat tersebut. Lebih lanjut, penelitian ini juga mengungkap nilai-nilai moral yang terdapat dalam lagu dan penelitian ini dikhususkan pada nilai-nilai moral masyarakat Bugis yang disebut pula dengan pappaseng. Berbagai pesan-pesan pengarang yang dituangkannya merupakan ekspresi bahasa dan banyak mengandung makna moralitas yang disampaikan melalui sebuah karya sastra elong ugi dengan tujuan agar masyarakat memiliki pegangan hidup yang kokoh.

Meskipun elong sudah dikenal orang Bugis sejak dahulu, namun eksistensinya sebagai karya sastra yang bernilai belumlah terlalu banyak orang


(16)

4

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang menyadarinya. Hal ini disebabkan masih kurangnya minat masyarakat untuk mengkaji dan menelitinya. Bahkan pengertian elong itu bagi masyarakat luas, dianggap sebagai nyanyian biasa saja dan bahkan ada yang mengganggap bahwa elong adalah milik muda-mudi yang asyik berkasih-kasihan saja. Tentunya pendapat seperti ini merupakan suatu kekeliruan yang perlu mendapat kejelasan. Sesungguhnya elong sebagai salah satu bentuk kesusastraan Bugis, sama halnya ungkapan, pepatah, kesemuanya perlu mendapat perhatian dan kejelasan bagi kita semua (Salim dkk., 1990: 1).

Teks lagu Bugis yang menjadi bahan kajian termasuk dalam jenis sastra lama dan sastra modern. Ada beberapa lagu yang masih tergolong sastra lama yang masih terikat oleh baris dan bait. Apabila dikaji lebih dalam dengan menggunakan analisis stilistika, maka secara langsung dapat menguak makna dalam lagu. Penguraian gaya bahasa secara lengkap dan sistematis dapat memunculkan interpretasi yang kuat dalam mengkaji lebih lanjut. Melalui gaya yang digunakan dalam teks elong ugi sebagai bentuk untuk menyampaikan gagasan dapat diperkuat pula dari segi bahasa (linguistik) dan sastra (estetik) yang sulit untuk dipisahkan satu dengan lainnya.

Penelitian yang berkaitan dengan sastra Bugis telah diteliti oleh Sikki dan kawan-kawan pada tahun 1995 dengan judul penelitian “Nilai dan Manfaat Pappaseng dalam Sastra Bugis”. Penelitian ini didorong oleh keinginan untuk mempertajam pemahaman dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur agar dapat tetap lestari. Penelitian tersebut mengungkapkan berbagai cakupan nilai yang terkandung dalam pappaseng serta manfaatnya dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, dalam penelitian ini difokuskan pada kumpulan teks elong ugi yang merupakan salah satu bagian dari sastra Bugis.

Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu terkait dengan kajian stilistika adalah “Kajian Stilistika dan Nilai Budaya dalam Puisi Indonesia sebagai Bahan Pembelajaran Sastra Bagi Siswa Kelas VIII MTs Misykat Al-Anwar Kwaron Diwek Jombang” oleh Abdul Rosid pada tahun 2011. Penelitian tersebut mendeskripsikan bahwa puisi Indonesia banyak mengandung stilistika yang terdiri atas diksi, citraan, kata-kata konkret, dan bahasa figuratif. Hasil temuan dalam penelitian ini sehubungan dengan nilai


(17)

5

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

budaya adalah beberapa puisi Indonesia mengandung nilai budaya hubungan manusia dengan beberapa aspek dalam kehidupan manusia, yaitu hubungan manusia dengan sesama, hubungan manusia dengan alam sekitarnya, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Berdasarkan hasil analisis stilistika dan nilai budaya terhadap puisi Indonesia, penulis menawarkan model pembelajarannya sebagai alternatif pembelajaran sastra di MTs.

Lebih lanjut, penelitian yang berkaitan dengan kajian stilistika yaitu “Kajian Stilistika dalam Wacana Cerpen di Kebun Binatang Karya Sutardji C.B.” pada tahun 2010 mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa wacana cerpen kebun binatang yang menunjukkan bahwa terdiri dari gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat dan berdasarkan hubungan makna. Di samping itu, gaya bahasa wacana cerpen berfungsi sebagai keindahan wacana, memberi informasi, humor, dan pemanfaatan bahan pengajaran ilmu bahasa.

Terkait dengan penelitian terdahulu, dalam penelitian ini berbeda karena naskah yang akan dikaji adalah nyanyian rakyat kumpulan teks elong ugi yang merupakan sastra daerah Bugis. Demikian pula halnya dengan nilai-nilai moral, pada umumnya peneliti lain secara umum menguraikannya, namun pada penelitian ini dikhususkan pada nilai-nilai moral masyarakat Bugis yang disebut dengan pappaseng. Selanjutnya, dari hasil analisis data akan disusun perangkat pembelajaran sastra dengan menyajikan teks elong ugi sebagai materi atau bahan ajar dan media pembelajaran berdasarkan hasil analisis, penentuan teknik pembelajaran yang tepat digunakan, serta menyusun evaluasi. Perangkat pembelajaran yang disusun dapat disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan mengfokuskan pada satu standar kompetensi yang berkaitan dengan hasil analisis untuk diterapkan di Sekolah Menengah Pertama, dalam hal ini di SMP Negeri 2 Sinjai. Perangkat pembelajaran sastra yang disusun dikhususkan pada puisi, karena elong ugi merupakan salah satu karya sastra Bugis berbentuk puisi lama.

Memandang peranan krusial pembelajaran sastra maka pembelajaran yang menyajikan sastra daerah lokal merupakan aset budaya daerah yang dapat dikembangkan. Pembelajaran sastra menjadi sarana memperkenalkan lingkungan, adat istiadat, budaya, nilai-nilai moral yang termuat di dalam karya


(18)

6

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sastra tersebut dan dapat dinikmati oleh penikmatnya, khususnya pada kumpulan elong ugi. Peranan karya sastra ini mutlak dimiliki oleh setiap peserta didik sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan demikian, tujuan pembelajaran dalam pencapaian kompetensi mudah terlaksana dengan optimal. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat mengetahui berbagai karya sastra daerah lokal misalnya sastra Bugis dengan memahami makna dan pentingnya nilai-nilai moralitas yang terkandung dalam elong ugi sebagai wujud pengenalan dan apresiasi sastra lokal kepada siswa.

Carter dan Simpson (1989:18) berpendapat bahwa “the more that students are able understand and describe effect produced by language, the stronger the position they will be in when attempting to account systematically for their intuitions, and to build the base for a fulller interpretation of the text.” Artinya “semakin siswa dapat memahami dan mendeskripsikan efek yang dihasilkan oleh bahasa, semakin kuat posisi mereka manakala mereka mencoba untuk menjelaskan secara sistematika intuisi-intuisi yang mereka miliki, dan untuk membangun landasan bagi interpretasi yang lebih baik.” Dalam hal ini, siswa diharapkan dapat memahami teks elong ugi yang dapat dianalisis dari segi diksi (pilihan kata), majas (bahasa figuratif), tema, dan amanat atau nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Kumpulan teks elong ugi yang terdapat dalam buku “Transliterasi dan Terjemahan Elong Ugi” sebanyak delapan belas teks lagu Bugis dengan beberapa teks yang masih memiliki beberapa bagian. Berdasarkan beberapa teks lagu Bugis tersebut maka peneliti mengidentifikasi teks lagu yang akan dianalisis adalah elong ugi tellujjori hurupukna (lagu Bugis berlarik tiga) dan elong ugi sagala rupa (lagu Bugis aneka ragam). Analisis nyanyian rakyat Bugis dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek stilistika dan nilai-nilai moral (pappaseng) yang terdapat dalam lagu tersebut.


(19)

7

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Hasil analisis stilistika nyanyian rakyat Bugis kumpulan teks elong ugi akan disusun perangkat pembelajaran sastra yang akan diterapkan pada SMP Negeri 2 Sinjai.

C. Batasan Masalah Penelitian

Hough (Kutha Ratna, 2009: 18) menyatakan bahwa ruang lingkup penelitian stilistika sangat luas, dianggap sebagai tugas yang tidak mungkin untuk dilakukan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang akan dijadikan bahan penelitian pada kajian stilistika dengan menganalisis aspek bunyi dan gaya yang digunakan dalam kumpulan teks elong ugi sehingga dapat menonjolkan ciri khas nyanyian rakyat. Selanjutnya, menunjukkan relevansi kajian aspek-aspek stilistika dan nilai-nilai moral dengan penyusunan perangkat pembelajaran sastra yang akan diterapkan di SMP Negeri 2 Sinjai. Perangkat pembelajaran sastra yang disusun dikhususkan pada apresiasi puisi, karena elong ugi merupakan salah satu karya sastra Bugis berbentuk puisi.

Adapun teks elong ugi yang akan dianalisis dibatasi sebanyak 10 teks lagu, yaitu: elong ugi tellujjori hurupukna (lagu Bugis berlarik tiga) dan elong ugi sagala rupa (lagu Bugis aneka ragam). Elong ugi tellujjori hurupukna terbagi ke dalam beberapa judul lagu yang dipilih yakni: (1) pammulang elong, (2) elong mappong ri anak surek e, (3) elong mappong ri aseng esso, (4) elong sikai-kai, (5) elong padodo anak, (6) elong sibali pangaja, dan (7) elong panrita. Elong ugi sagala rupa terbagi ke dalam beberapa judul lagu yang dipilih yakni: (1) elong osong i bannyak Daeng Sila, (2) elong onronasempajeng lima wettue, dan (3) elong mabbatampatang.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah diutarakan di atas sehingga dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah aspek-aspek stilistika nyanyian rakyat Bugis pada kumpulan teks elong ugi?


(20)

8

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Bagaimanakah penyusunan perangkat pembelajaran sastra dengan memanfaatkan hasil analisis kumpulan teks elong ugi?

4. Bagaimanakah penerapan perangkat pembelajaran sastra di SMP Negeri 2 Sinjai dengan memanfaatkan hasil analisis teks elong ugi?

E. Tujuan Penelitian

Berdasar pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis kumpulan teks elong ugi ditinjau dari segi stilistika dan nilai-nilai moral nyanyian rakyat Bugis serta implikasinya terhadap perangkat pembelajaran sastra di SMP Negeri 2 Sinjai. Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. aspek-aspek stilistika nyanyian rakyat Bugis pada kumpulan teks elong ugi; 2. nilai-nilai moral yang terkandung dalam kumpulan teks elong ugi;

3. penyusunan perangkat pembelajaran sastra dengan memanfaatkan hasil analisis teks elong ugi;

4. penerapan perangkat pembelajaran sastra di SMP Negeri 2 Sinjai dengan memanfaatkan hasil analisis teks elong ugi.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu: 1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan baru mengenai kajian stilistika dari aspek bunyi (rima, aliterasi dan asonansi, serta irama) dan aspek gaya (diksi, citraan, paralelisme, dan bahasa figuratif). Lebih lanjut, penelitian ini diharapkan dapat menguak nilai-nilai moral yang terdapat dalam kumpulan teks elong ugi.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Manfaat bagi siswa yaitu dapat mengenal keragaman sastra daerah lokal dan menganalisis bunyi dan gaya digunakan dalam nyanyian rakyat serta memahami nilai-nilai moral yang disampaikan dalam kumpulan elong ugi.


(21)

9

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Manfaat bagi guru atau pengajar yaitu dapat menambah kreativitas dalam menyusun perencanaan pembelajaran terkait dengan perangkat pembelajaran sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran di kelas. Hal ini terkait dengan materi atau bahan ajar, penggunaan media, penentuan teknik, dan penyusunan evaluasi. Selain itu, dengan perangkat pembelajaran yang telah disusun dapat menambah bahan informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya penerapan dalam proses pembelajaran sastra yakni mengapresiasi puisi lama.

c. Manfaat yang diperoleh peneliti yaitu dapat lebih mendalami ilmu stilistika dan nilai-nilai moral melalui proses menganalisis nyanyian rakyat pada kumpulan elong ugi sehingga dapat menyusun perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan hasil analisis elong ugi sebagai implikasi terhadap pembelajaran yang diterapkan di SMP Negeri 2 Sinjai.

G. Anggapan Dasar

Dalam penelitian ini, anggapan dasar penulis adalah sebagai berikut. 1. Nyanyian rakyat pada kumpulan teks elong ugi dapat dianalisis melalui

kajian stilistika. Dengan analisis stilitika teks lagu Bugis dapat mengungkap gaya bahasa sastra yang digunakan sehingga dapat mengekspresikan apa yang ingin disampaikan pengarang.

2. Nyanyian rakyat sastra Bugis merupakan karya sastra yang banyak menyampaikan nilai-nilai moral (pappaseng). Nilai-nilai moral yang disampaikan dengan menggunakan bahasa yang estetik dan dijadikan pegangan hidup bagi masyarakat Bugis.

3. Elong ugi adalah salah satu aset budaya yang perlu diapresiasi sehingga dapat mengenalkan keragaman sastra Bugis kepada masyarakat umum dan mengetahui maksud yang disampaikan oleh pengarang.

4. Hasil analisis stilistika pada kumpulan teks elong ugi dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menyusun perangkat pembelajaran. Teks lagu Bugis merupakan salah satu jenis sastra lama yang berbentuk puisi sehingga dapat digunakan sebagai materi atau bahan ajar serta media pembelajaran.


(22)

64

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Strategi dan Jenis Penelitian

Penelitian yang berjudul “Analisis Stilistika dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Pada Kumpulan Teks Elong Ugi serta Implikasinya terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra di SMP Negeri 2 Sinjai” merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan strategi grounded theory (teori dari bawah). Dalam penelitian ini, strategi tersebut dimaksudkan untuk mengawali penelitian dengan analisis aspek-aspek stilistika dan nilai-nilai moral nyanyian rakyat Bugis elong ugi hingga penyusunan perangkat pembelajaran sastra (bahan/materi ajar, media, teknik, dan evaluasi) yang diterapkan di SMP Negeri 2 Sinjai sebagai bentuk implikasi pembelajaran.

Strategi grounded theory digunakan oleh peneliti, karena didukung oleh pendapat Creswell (2010: 20) yang mengemukakan strategi penelitian ini, di dalamnya peneliti “memproduksi” teori umum dan abstrak dari suatu proses. Rancangan ini mengharuskan peneliti untuk menjalani sejumlah tahap pengumpulan data dan penyaringan kategori-kategori atas informasi yang diperoleh. Teori umum yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah gabungan pendapat beberapa ahli yang memaparkan tentang analisis stilistika dan nilai-nilai moral sehingga peneliti membuat kesimpulan sendiri berdasarkan gabungan teori ahli. Lebih lanjut, menyusun perangkat pembelajaran sebagai bentuk implikasi pembelajaran dengan memanfaatkan hasil analisis elong ugi yang disesuaikan dengan standar kompetensi yang diajarkan di SMP Negeri 2 Sinjai.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Semi (1993:23) menyatakan penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak mengutamakan angka-angka, tetapi menggunakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris. Metode deskriptif adalah mendeskripsikan data yang diperoleh apa adanya. Tujuannya


(23)

65

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

adalah mendeskripsikan data atau memberikan gambaran secara sistematis (Semi, 1993: 24). Metode merupakan cara yang ditempuh peneliti dalam menemukan pemahaman sejalan dengan fokus dan tujuan yang ditetapkan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskripsi yang dilanjutkan dengan analisis, yaitu mendeskripsikan aspek-aspek stilistika, nilai-nilai moral, serta rancangan perangkat pembelajaran sastra sebagai bentuk implikasi terhadap pembelajaran di sekolah.

C. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah nyanyian rakyat pada kumpulan teks elong ugi yang pada awalnya elong ugi tersebut adalah hasil tuturan yang diucapkan oleh orang-orang toriolo dan telah dibuat dalam bentuk buku. Buku “Transliterasi dan Terjemahan Elong Ugi” merupakan hasil penelitian tim (Salim, A.Gani, Andi Mansur Hamid, Makmun Badaruddin, Sukirman AR) dengan editor Andi Abubakar Punagi yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sulawesi Selatan, pada tahun 1989. Buku tersebut berjumlah 98 halaman dengan ukuran buku menggunakan kertas A4. Data tersebut diperoleh dengan melakukan studi literatur. Selanjutnya, nyanyian rakyat pada kumpulan teks elong ugi akan dikaji secara mendalam dari segi stilistika dan nilai-nilai moral yang terkandung dalam lagu tersebut. Hasil analisis kumpulan teks elong ugi dijadikan acuan untuk menyusun rancangan perangkat pembelajaran di sekolah, menyusun silabus, RPP, LKS, dan menggunakan teks elong sebagai media pembelajaran sehingga siswa mengenal keragaman sastra daerah lokal, penentuan teknik pembelajaran yang sesuai, hingga tahap evaluasi yang selanjutnya akan diujicobakan untuk dianalisis oleh siswa dengan tujuan agar siswa memahami makna yang terkandung dalam lagu tersebut.

Sumber data dalam penelitian ini adalah sepuluh teks elong ugi yang dipilih berdasarkan hasil identifikasi beberapa teks. Hasil identifikasi diperoleh dengan mempertimbangkan bahwa pada teks lagu yang dipilih dapat dianalisis


(24)

66

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan menggunakan kajian stilistika dan banyak mengandung nilai-nilai moral (pappaseng). Selanjutnya, hasil analisis kumpulan elong ugi akan disusun rancangan perangkat pembelajaran di sekolah.

Sekolah yang menjadi pilihan peneliti untuk menerapkan perangkat pembelajaran yang telah disusun dengan memanfaatkan hasil analisis aspek-aspek stilistika dan nilai-nilai moral. Hal ini didasarkan bahwa siswa-siswa di sekolah tersebut masih menggunakan bahasa Bugis dalam berkomunikasi sehari-hari sehingga mereka mudah memahami dan menganalisis teks elong ugi dalam bahasa Bugis. Selain itu, siswa kelas IX dijadikan subjek penelitian karena dalam KTSP diuraikan standar kompetensi yang harus dicapai siswa berkaitan dengan penelitian tersebut. Teks elong ugi dijadikan sebagai media pembelajaran dengan tujuan untuk mengenalkan berbagai sastra lokal kepada siswa serta melatih siswa untuk menganalisis sastra yang tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia tetapi sastra yang menggunakan bahasa Bugis. Selain itu, hal ini juga merupakan salah satu cara melestarikan sastra daerah lama sebagai bentuk kearifan lokal.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan interpretasi dan penafsiran makna istilah dalam penelitian ini, maka didefenisikan definisi operasional diuraikan sebagai berikut:

1. elong ugi merupakan salah satu karya sastra bugis dalam bentuk nyanyian rakyat masyarakat Bugis yang telah dikumpulkan, dibukukan, hingga tahap transliterasi oleh peneliti terdahulu;

2. kajian stilistika merupakan suatu bentuk analisis yang dapat digunakan untuk mengkaji karya sastra dengan memfokuskan pada penggunaan bunyi dan gaya, karena melalui analisis stilistika akan terjabarkan ciri-ciri khusus karya sastra yang menonjolkan ciri nyanyian rakyat tanpa mengabaikan unsur lain yang menjadi faktor pendukung karya sastra;

3. nilai-nilai moral merupakan suatu nilai kehidupan merujuk pada sikap positif dan dapat memberikan kontribusi pengetahuan yang patut menjadi contoh perilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai moral dalam penelitian


(25)

67

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ini difokuskan pada nilai-nilai moral masyarakat Bugis yang disebut pula pappaseng. Pappaseng yang diartikan dalam bahasa Indonesia merupakan wasiat, pesan, dan nasihat;

4. perangkat pembelajaran sastra yang disusun mencakup materi atau bahan ajar puisi lama, penentuan teknik pembelajaran yakni teknik brainstorming, teks lagu Bugis yang dijadikan media, dan penyusunan evaluasi pembelajaran. Cakupan dari perangkat pembelajaran sastra yang telah disusun diterapkan dalam penyusunan silabus, RPP, dan LKS.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan pendekatan kualitatif adalah studi pustaka untuk mendeskripsikan hasil analisis terhadap nyanyian rakyat Bugis pada kumpulan elong ugi. Data berupa teks nyanyian rakyat Bugis elong ugi yang telah ditransliterasi dan diterjemahkan oleh Salim dkk., (tahun 1990) serta telah dibukukan. Teks elong ugi yang menjadi data primer merupakan kumpulan lagu Bugis yang telah dikumpulkan, ditransliterasi, hingga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Salim dkk. Pada awalnya teks tersebut diperoleh dari bermacam-macam naskah tua yang masih terdapat pada masyarakat Bugis di daerah Sulawesi Selatan dan naskah-naskah kuno lontarak yang ada pada perpustakaan Yayasan Kebudayaan Ujung Pandang. Teks elong ugi yang menjadi bahan kajian adalah teks yang telah ditransliterasi dan diterjemahkan merupakan kumpulan lagu Bugis yang telah dikutip dari beberapa macam naskah lama lontarak yang memuat elong dalam aksara lontarak berbahasa Bugis dan telah dibukukan.

F. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kualitatif yakni kumpulan elong ugi menggunakan metode deskriptif analisis dengan tujuan untuk menguraikan bunyi dan gaya yang merupakan aspek-aspek stilistika dan menemukan nilai-nilai moral yang terkandung dalam nyanyian rakyat tersebut.


(26)

68

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan penguraian secara deskriptif analisis dapat memberikan penafsiran secara langsung serta pemahaman yang jelas terhadap teks elong ugi.

Penafsiran lagu dilakukan peneliti dengan melibatkan teman sejawat dalam hal ini seseorang yang mengetahui dan menggunakan bahasa Bugis dalam berkomunikasi. Dalam konteks apa lagu tersebut dinyanyikan dan informasi lainnya yang telah dikumpulkan peneliti melalui wawancara dalam melengkapi pengumpulan data kualitatif.

Dalam menganalisis data kualitatif (diadopsi dari Moleong, 2009: 247) berbagai langkah-langkah yang digunakan, sebagai berikut.

1) Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu berdasarkan hasil bacaan atau studi literatur.

Dalam mengkaji nyanyian rakyat teks kumpulan elong ugi dimulai dengan membaca teks lagu untuk mengkaji lebih dalam terkait bunyi dan gaya yang dapat menonjolkan ciri khas nyanyian rakyat Bugis serta nilai-nilai moral (pappaseng) hingga dicatat dan dikategorikan. Untuk melakukan penelitian selanjutnya, diperlukan data-data lain (sekunder). Data sekunder berupa sumber data-data lain yang mendukung dan relevan untuk penelitian ini, seperti penafsiran lagu secara keseluruhan dan dalam konteks apa lagu tersebut dinyanyikan oleh masyarakat Bugis. Selain itu, penunjang data penelitian lainnya yaitu buku, kamus, ensiklopedia, hasil penelitian terdahulu, dan jurnal ilmiah lainnya.

2) Mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman inti berkaitan dengan bunyi dan gaya serta nilai-nilai moral dalam teks elong ugi.

Rangkuman inti yang dimaksud adalah melakukan penafsiran secara keseluruhan masing-masing teks lagu. Penafsiran lagu dilakukan peneliti dengan melakukan penafsiran bersama dengan teman sejawat dalam memaknai elong ugi tersebut. Dalam hal ini teman sejawat yang dipilih berasal dari masyarakat Bugis dan mengerti bahasa Bugis. Selanjutnya, untuk mengetahui konteks lagu, peneliti melakukan wawancara dan pengumpulan data melalui referensi yang terkait dengan penelitian tersebut.


(27)

69

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Langkah selanjutnya adalah menyusun data dalam satuan-satuan yang kemudian dikategorisasikan sambil melakukan koding data.

Koding data yang dibuat berdasarkan instrumen analisis yang telah disusun. Hasil koding data selanjutnya akan dianalisis yang akan dideskripsikan dengan menggunakan kajian stilistika dan mengungkap nilai-nilai moral yang terkandung dalam elong ugi. Untuk lebih memudahkan dalam menganalisis data, maka dirancang instrumen penelitian dalam bentuk tabel rekapitulasi sebagai berikut.

a) Instrumen Analisis Stilistika Nyanyian Rakyat Elong Ugi

Praktik analisis yang dilakukan pada umumnya adalah deskripsi jenis-jenis gaya bahasa, seperti: repetisi, inverse, hiperbola, dan sebagainya, tanpa mempertimbangkan mengapa jenis-jenis gaya tersebut digunakan oleh pengarang (Kutha Ratna, 2009 :148-149). Lebih lanjut, Turner 1977 (Pradopo, 2005: 2), “stilistika adalah bagian linguistik yang memusatkan diri pada variasi dalam penggunaan bahasa”. Penggunaan bahasa yang dimaksud berkaitan dengan penggunaan diksi yang meliputi: suku kata, kata, frasa, dan kalimat. Lebih lanjut, analisis stilistika mengenai bahasa figuratif (majas), citraan, dan kata-kata konkret.

(1) Bunyi (a) Rima

Rima pada proses analisis mengutamakan hadirnya kata yang sama bunyinya. Rima yang dimaksudkan adalah rima akhir, rima dalam, dan rima tidak sempurna.

(b) Asonansi dan Aliterasi

(Badrun, 2003: 30), penyair dalam sajaknya banyak menggunakan bunyi yang berkaitan dengan lambang rasa. Lambang rasa berhubungan dengan suasana hati. Vokal e dan i yang terasa ringan, tinggi, dan kecil dapat melukiskan suasana hati yang ringan dan riang. Bunyi vokal a, o, dan u terasa berat dan rendah. Bunyi-bunyi yang berat cocok untuk melukiskan perasaan sedih, gundah, dan murung. Aliterasi bukan saja mencakup mencakup persamaan bunyi pada awal kata melainkan juga pada posisi


(28)

70

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tengah atau akhir kata. Bahkan dapat berkombinasi dengan vokal. Akan tetapi, pemahaman aliterasi sebaiknya juga memperhatikan cara pengucapan atau kemiripan bunyi terutama pada bunyi nasal (m, n, ng, ny). Slametmuljana (Badrun, 2003: 31), bunyi k, p, t, s, f lebih ringan dari pada konsonan b, d, g, z, v, w yang berat.

(c) Irama

Bunyi-bunyi yang berulang, pergantian yang teratur, dan variasi-variasi bunyi menimbulkan suatu gerak yang hidup, seperti gercik air yang mengalir turun tak putus-putus. Irama dalam bahasa adalah pergantian turun naik, panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi bahasa dengan teratur. Bahkan semua yang teratur disebut irama atau berirama (Pradopo, 2010: 40). (2) Gaya

(a) Pilihan Kata (Diksi)

Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya untuk menyampaikan pesan kepada pembaca. Penggunaan diksi dalam teks elong ugi akan dianalisis secara bait per bait untuk mengetahui maksud yang disampaikan oleh penyair.

(b) Citraan (Pengimajian)

Citraan adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indera manusia. Berikut ini adalah bagan yang telah dibuat untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis citraan dalam nyanyian rakyat elong ugi, digambarkan dalam tabel 3.2

Tabel 3.1 Instrumen Analisis Citraan Nyanyian Rakyat Elong Ugi

No. Penggalan Elong Ugi Citraan

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 1.

2. 3. 4. 5.


(29)

71

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan:

P1: Penglihatan P4: Penciuman P7: Perasaan

P2: Pendengaran P5: Pengecapan

P3: Perabaan P6: Gerak

(c) Paralelisme

Paralelisme adalah pengungkapan yang dilakukan oleh penyair dengan maksud tertentu sehingga menggunakan kata ataupun frasa yang memiliki fungsi yang sama.

(d) Bahasa Figuratif (Majas)

Penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu dengan ciri khas tertentu dapat pula disebut majas. Majas dalam elong ugi akan dianalisis secara bait per bait untuk mengungkap ciri khas dari lagu tersebut. Berikut ini adalah bagan yang telah dibuat untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis majas dalam nyanyian rakyat elong ugi, digambarkan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.2 Instrumen Analisis Majas Nyanyian Rakyat Elong Ugi

Bait Perbandingan Sindiran Penegasan Pertentangan

A1 A2 S1 M1 M2 P1 S2 I S3 S4 S5 P2 R P3 H P4 L

1. 2. 3. 4. 5.

Keterangan:

A1: Alegori P1: Personifikasi S5: Satire P4: Paradoks A2: Alusio S2: Sinekdoke P2: Pleonasme H: Hiperbola

S1: Simile I: Ironi R: Repetisi S4: Sinisme

M1: Metafora S3: Sarkasme L: Litotes M2:Metonimia P3: Pararima

b) Instrumen Analisis Data Nilai dan Manfaat Pappaseng Elong Ugi

Langkah selanjutnya, nyanyian rakyat elong ugi akan dianalisis nilai-nilai moral yang terkandung di dalam nyanyian rakyat tersebut. Nilai-nilai-nilai


(30)

72

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

moral yang akan dikaji lebih dikhususkan pada nilai-nilai moral masyarakat Bugis yang disebut juga dengan pappaseng. Menurut Mustafa (2012: 2-4), konformitas karakter bangsa yang terkandung dalam pappaseng adalah tentang ajaran moral sebagai salah satu sikap dan perilaku dengan nilai dan kaidah yang banyak hubungannya dengan ajaran budi pekerti, keagamaan, dan sikap yang baik yang berlaku terhadap kehidupan masyarakat Bugis. Berikut ini adalah instrumen analisis pappaseng yang di bagi ke dalam dua bagian.

Tabel 3.3. Instrumen Analisis Data Nilai Pappaseng dalam Kumpulan ElongUgi No. Penggalan

Bait Puisi

Pappaseng (Pesan-pesan Moral)

Jujur Teguh Berani Patut Cendekia Agama Setia Usaha 1. 2. 3. 4. 5. Dst

Tabel 3.3. Instrumen Analisis Data Manfaat Pappaseng dalam Elong Ugi

No. Penggalan Bait Puisi

Pappaseng

Sumber Hukum dan

Peraturan

Nasihat Falsafah Hidup Perekat Hubungan Antar Individu 1. 2. 3. 4. 5. Dst.

4) Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan kebsahan data.

Pada tahap ini peneliti mengujicobakan teks elong ugi untuk dianalisis oleh siswa di SMP Negeri 2 Sinjai dalam menganalisis penggunaan diksi dan gaya bahasa serta menunjukkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam lagu tersebut dengan bahan/materi ajar hasil analisis elong ugi. Hasil tes yang


(31)

73

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diperoleh siswa digunakan untuk memperoleh data yang valid bahwa elong ugi dapat dijadikan sebagai bahan/materi ajar di sekolah.

G. Paradigma Penelitian

Nyanyian rakyat kumpulan teks elong ugi yang menjadi salah satu jenis sastra daerah lokal bagi masyarakat Bugis. Naskah tersebut merupakan kumpulan lagu-lagu yang telah dibukukan oleh peneliti terdahulu. Kumpulan lagu-lagu tersebut dinyanyikan saat ritual tertentu atau acara adat.

Teks elong ugi akan dianalisis dengan menggunakan kajian stilistika dengan menguraikan bunyi dan gaya yang digunakan serta menemukan nilai-nilai moral yang disampaikan melalui lirik-lirik lagu. Berdasarkan hasil analisis tersebut, akan disusun rancangan pembelajaran di SMP yang dikaitkan dengan standar kompetensi yang sesuai. Proses penelitian tergambarkan berikut ini.


(32)

74

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Nyanyian Rakyat

Teks Elong Ugi

Hasil Analisis

Rancangan Perangkat Pembelajaran di SMP

Penerapan Perangkat Pembelajaran di SMP Negeri 2 Sinjai

Nilai-nilai Moral (Pappaseng) Analisis

Stilistika Bunyi

Gaya

Nilai Pappaseng

Manfaat Pappaseng

Materi / Bahan Ajar

Teknik Pembelajaran

Media

Pembelajaran Evaluasi


(33)

289

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian sebagaimana perumusan masalah yang telah diajukan di bagian pendahuluan, maka peneliti menyimpulkan berikut ini. 1. Aspek-aspek stilistika nyanyian rakyat bugis pada kumpulan teks elong ugi.

Teks elong ugi telah dikaji dalam penelitian ini dimulai dengan kajian stilistika dengan memfokuskan pada bunyi dan gaya, berikut ini.

a. Bunyi

Rima yang terdapat dalam lagu yang telah dianalisis adalah rima rima dalam dan rima akhir yang juga dapat berupa rima sempurna dan rima tidak sempurna. Rima sempurna dengan perulangan bunyi yang sama, baik suku kata maupun kata dan digunakan dalam bait yang sama sehingga dapat pula membentuk rima dalam. Rima dalam digunakan hampir pada seluruh lagu yang telah dianalisis. Rima tidak sempurna adalah perulangan bunyi yang mirip digunakan dalam kata atau bait yang sama. Rima akhir adalah perulangan bunyi (kata) akhir yang digunakan kembali pada bait berikutnya. Rima dapat pula terbentuk yang digunakan sebagai kata ulang. Pada lagu yang telah dianalisis sering kali rima akhir membentuk aliterasi ataupun asonansi yang digunakan pada akhir baris ataupun bait.

Aliterasi dan asonansi yang terdapat dalam lagu sering kali digunakan secara bersamaan dengan perulangan bunyi yang sama atau hampir sama sehingga memunculkan nilai keindahan dalam untaian kata yang digunakan. Perulangan konsonan maupun vokal yang terdapat dalam bait yang sama maupun pada bait yang berbeda menjadi penegas atas hal yang disampaikan pengarang dalam lagu. Aliterasi yang menonjol dari setiap lagu adalah konsonan m yang diikuti oleh vokal a dan membentuk kata kerja. Asonansi yang menonjol adalah vokal a yang hampir digunakan pada setiap bait lagu baik secara beraturan maupun tidak beraturan. Asonansi vokal e juga digunakan pada akhir kata sehingga menegaskan hal yang disampaikan.


(34)

290

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Irama yang terdapat dalam lagu yakni dari sepuluh lagu yang telah dianalisis, terdapat tujuh lagu yang masih terikat oleh jumlah baris dan bait karena digunakan dengan pola secara tetap sehingga lagu digolongkan ke dalam irama metrum. Pada lagu elong mabbatampatang juga terdapat jumlah baris yang tetap dalam setiap bait lagu sehingga dapat juga digolongkan ke dalam irama metrum, meski jumlah suku kata yang digunakan berbeda. Lebih lanjut, pada pengucapan sering kali muncul penekanan kata dengan konsonan yang berdiri sendiri tanpa diikuti dengan vokal dan tidak terdapat ejaannya dalam aksara lontarak untuk memberikan penekanan atas hal yang disampaikan menjadi ritme lagu yang khas.

b. Gaya

Aspek gaya yang dimaksudkan dalam menganalisis kumpulan elong ugi difokuskan pada pilihan kata (diksi), citraan (pengimajian), paralelisme, dan bahasa figuratif (majas). Pilihan kata yang digunakan dalam nyanyian rakyat yang telah dianalisis, pada dasarnya mengandung makna denotasi dan terdapat pula penggunaan bahasa yang mengandung makna denotasi sehingga menambah nilai keindahan dalam lagu. Pada elong ugi terdapat pilihan kata yang digunakan dengan menggunakan kata ulang, kata dasar yang digunakan kembali dan mendapat imbuhan, begitu pun sebaliknya. Kata-kata yang digunakan mendapat penambahan partikel yang digunakan sebagai kata ganti orang, kata ganti tunjuk, dan kata penegas.

Dalam 10 lagu yang dianalisis, pengarang menuangkan kata-kata dengan melibatkan indera manusia dalam menyampaikan imajinasinya untuk menggambarkan hal yang diungkapkan. Berbagai citraan yang digunakan pada setiap lagu dengan maksud untuk menyampaikan pengalaman yang dirasakan maupun pengalaman yang mampu digambarkan secara jelas dalam urutan kata-kata indah. Penggambaran yang digunakan oleh penyair pada 10 lagu yang dianalisis, terdapat 7 lagu yang menggunakan urutan kata yang seolah-olah pembaca dapat melihat situasi yang diceritakan sehingga tergolong ke dalam citraan penglihatan. Pengarang mengungkapkan


(35)

291

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

imajinasinya melalui penggunaan bahasa yang melibatkan indera pendengaran. Citraan tersebut dapat kita lihat pada pammulang elong, elong sikai-kai, elong padodo anak, dan elong osong I bannyak Daeng Sila. Pada elong mappong ri aseng esso dengan penggalan bait juma ajjulumatasakko ri uwae temmettie (basuhlah wajahmu pada air yang tak kering) digunakan untuk menggambarkan seseorang yang menggunakan kedua telapak tangan saat membasuh wajahnya dengan air, namun tidak mengandung makna sebenarnya. Penggunaan bahasa dengan penggambaran yang dirasakan sebagai bentuk perumpamaan yang mengandung makna tersirat dan lebih dalam.

Citraan pengecapan yang digunakan penyair pada beberapa lagu yang telah dianalisis melibatkan pembaca yang seolah-olah dapat mengekspresikan hal yang disampaikan penyair melalui ucapan. Lagu yang telah dianalisis adalah 10 buah lagu, hampir semua lagu penyair menggunakan citraan gerak dalam menggambarkan imajinasinya. Pengimajian tersebut digunakan oleh penyair dengan menggunakan kata yang seolah-olah dapat dilakukan dengan melakukan perpindahan tempat atau bergerak. Pengarang juga melukiskan imajinasinya melalui citraan gerak dan perasaan tersebut agar pembaca seolah-olah larut dalam cerita yang digambarkan dengan pemilihan dan penyusunan kata. Citraan perasaan digunakan oleh penyair dengan tujuan mengungkap perasaan yang dialaminya.

Salah satu unsur gaya yang menonjol dalam lagu yang telah dianalisis adalah paralelisme dengan perulangan struktur dengan maksud yang sama meski tidak memiliki kemiripan bunyi sama sekali namun dianggap sejajar dengan kata yang mengikuti atau kata lainnya. Paralelisme dengan perulangan kata, frasa, ataupun klausa yang sama maupun pada posisi tertentu digunakan pula dalam lagu sehingga sering kali membentuk rima dalam lagu. Paralelisme juga biasanya terbentuk dengan penggunaan kata ulang. Paralelisme berfungsi pula untuk menambah keindahan dalam lagu dan menegaskan maksud yang disampaikan.


(36)

292

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun majas yang digunakan pada 10 elong ugi yang telah dianalisis yakni majas alusio, majas alegori, majas simile, majas metafora, majas personifikasi, majas sinekdoke, majas ironi, majas sarkesme, majas sinisme, majas repetisi, majas hiperbola, dan majas litotes. Majas alusio terdapat pada lagu elong mappong ri anak surek e, elong sikai-kai, dan elong onrona sempajange. Penggunaan majas alegori juga sering digunakan hampir pada setiap lagu dengan punggunaan bahasa untuk menyatakan penggambaran perasaan penyair. Penggambaran atau kiasan yang digunakan penyair melambangkan suatu hal tertentu. Penggunaan majas simile juga hampir digunakan pada setiap lagu yang dianalisis dan ditunjukkan pada frasa yang mempergunakan kata pembanding.

Majas sinekdoke hanya digunakan penyair pada lagu elong mappong ri anak surek yakni pada bait ke-17 yang menggunakan sebuah pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. Penggunaan sindiran yang berupa majas ironi dan majas sarkasme hanya digunakan pada elong mabbatampatang. Majas sinisme terdapat pada elong padodo anak dengan menggunakan kalimat yang seolah menyindir. Gaya bahasa pertentangan yakni majas hiperbola dan litotes terdapat pada beberapa lagu yang dianalisis. Majas yang digunakan merupakan cara pengarang mengekspresikan pikiran dan perasaannya dengan menggunakan bahasa yang khas, indah, dan menarik sehingga dapat memperlihatkan jiwa dan kepribadiannya.

2. Nilai-nilai moral apa saja yang terkandung dalam kumpulan elong ugi, sebagai berikut:

a. pammulang elong

1) nilai pappaseng yang terdapat lagu ini adalah nilai keberanian, nilai kecendekiaan, dan nilai usaha;

2) manfaat pappaseng yakni sebagai perekat hubungan antar individu dan falsafah hidup;


(37)

293

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. elompugi mappong ri anak surek e

1) nilai pappaseng yang terdapat lagu ini adalah nilai kejujuran, nilai nilai usaha, dan nilai keteguhan;

2) manfaat pappaseng yakni sebagai perekat hubungan antar individu dan nasihat;

c. elompugi mappong ri aseng esso

1) nilai pappaseng yang terdapat lagu ini adalah nilai keteguhan, nilai keberanian, dan nilai kecendekiaan;

2) manfaat pappaseng yakni sebagai perekat hubungan antar individu dan nasihat;

d. elong sikai-kai

1) nilai pappaseng yang terdapat lagu ini adalah nilai keteguhan, nilai kesetiaan, nilai keberanian, nilai usaha, dan nilai kecendekiaan;

2) manfaat pappaseng yakni sebagai perekat hubungan antar individu, nasihat, dan falsafah hidup;

e. elong padodo anak

1) nilai pappaseng yang terdapat lagu ini adalah nilai kecendekiaan, nilai kepatutan, dan nilai usaha;

2) manfaat pappaseng yakni sebagai nasihat dan falsafah hidup; f. elong sibali pangaja

1) nilai pappaseng yang terdapat lagu ini adalah nilai keteguhan dan nilai usaha;

2) manfaat pappaseng yakni sebagai perekat hubungan antar individu, nasihat, dan falsafah hidup;

g. elong panrita

1) nilai pappaseng yang terdapat lagu ini adalah nilai keagamaan dan nilai usaha;

2) manfaat pappaseng yakni sebagai nasihat dan falsafah hidup; h. elong osong I Bannyak Daeng Sila

1) nilai pappaseng yang terdapat lagu ini adalah nilai keteguhan, nilai keberanian, dan nilai usaha;


(38)

294

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) manfaat pappaseng yakni sebagai falsafah hidup; i. elong onrona sempajannge

1) nilai pappaseng yang terdapat lagu ini adalah nilai keagamaan dan nilai usaha;

2) manfaat pappaseng yakni sebagai nasihat; j. elong mabbatampatang

1) nilai pappaseng yang terdapat lagu ini adalah nilai kesetiaan;

2) manfaat pappaseng yakni sebagai perekat hubungan antar individu dan nasihat;

3. penyusunan perangkat pembelajaran sastra dengan memanfaatkan hasil analisis kumpulan elong ugi yakni diawali dengan penentuan materi pembelajaran terkait dengan hasil analisis yaitu pembelajaran puisi lama. Teknik pembelajaran yang dipilih oleh peneliti adalah teknik brainstorming atau teknik curah pendapat yang dikomparasikan dengan teknik pembelajaran yang lazim digunakan. Media pembelajaran yang digunakan adalah media audio-visual dengan maksud menarik perhatian siswa sehingga proses pembelajaran lebih aktif. Pada tahap akhir disusun soal tes sebagai bentuk evaluasi dalam mengapresiasi syair yakni unsur-unsur dalam puisi;

4. bentuk penerapan perangkat pembelajaran sastra di SMP Negeri 2 Sinjai dengan memanfaatkan hasil analisis kumpulan elong ugi adalah penyusunan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan lembar kegiatan siswa (LKS) yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran.

B. Saran

Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara maksimal, maka peneliti menyarankan:

1. kepada peneliti lainnya agar dapat melanjutkan penelitian terkait dengan sastra bugis sehingga dapat menguak keragaman sastra lokal dan lebih memperluas kajian dengan aspek-aspek stilistika lainnya;

2. kepada pembaca atau penikmat sastra agar dapat mengaplikasikan nilai-nilai moral sehingga dapat menjadi acuan dalam menjalani kehidupan dengan


(39)

295

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berperilaku positif. Selain itu, sastra bugis yang salah satunya adalah elong ugi dapat diketahui dengan berbagai bentuk keragamannya;

3. kepada guru di sekolah agar mengawali analisis singkat terhadap karya sastra yang akan diajarkan kepada siswa dan menyusun perencanaan pembelajaran sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang nantinya akan berdampak pada hasil belajar yang akan dicapai.


(40)

296

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Hamid. 1991. Reaktualisasi Etos Budaya Manusia Bugis. Solo: Ramadhani.

Abdullah, Hamid. 1985. Perumpamaan Orang Dahulu dan Adat Istiadat Orang Bugis dalam Naskah Kuno. Jakarta: Perpustakaan Nasional.

Aminuddin. 1995. Stilistika Pengantar Memahami Bahasa dalam Karya Sastra. Semarang: IKIP Semarang Press.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar, Prof. Dr. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Badrun, Ahmad. 2003. “Patu Mbojo: Struktur, Konteks Pertunjukan, Proses Penciptaan, dan Fungsi”. [disertasi] Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Bertens, K. 2000. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Butler, Paul. 2008. Out of Style (Reanimating Stylistics Study in Composition and Rhetoric). Logan: Utah State University Press.

Carter, R. dan Simpson, P. (1989). Language, Discourse and Literature. An Introductory Reader in Discourse Stylistics. New Zealand: Allen & Unwin Ltd.

Cheppy, HC. 1988. Pendidikan Moral dalam Beberapa Pendekatan. Jakarta: Depdikbud.

Creswell, John W. 2010. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. [terjemahan: Edisi Ketiga California Sage Publication]. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danandjaja, J. 2007. Folklor Indonesia. Jakarta: Grafiti.

Darmadi, Kaswan. 1998. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Depdiknas. 2004. Pedoman Khusus Pengembangan Penilaian Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Dir. PLP.


(41)

297

Nurfathana Mazhud, 2013

Analisis Stilistika Dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis Kumpulan Teks Elong Ugi Serta Implikasi Terhadap Perangkat Pembelajaran Sastra Di SMPN 2 Sinjai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djahiri, A. Kosasih. 1989. Teknik Pengembangan Program Pengajaran Pendidikan Nilai Moral. Bandung: FPIPS IKIP Bandung.

Effendi. 2002. Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Pustaka Jaya.

Endraswara, Suwardi. 2009. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Med Press.

Haeruddin, Dingding. “Mengkaji Nilai-nilai Moral dalam Karya Sastra (Kemelut Hidup karangan Ramadhan K.H.)”. [Jurnal] Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni FPBS UPI.

Hartinah. 2009. “Nilai-nilai Budaya, Isi Struktur, Kebahasaan dalam Sastra Lama Pada Syair Abdul Muluk dan Keterbacaannya”. [tidak diterbitkan] Bandung: SPs UPI.

Jabrohim. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia.

Junus, Umar. 1989. Stilistik Satu Pengantar. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kemendik Malaysia.

Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Koentjaraningrat. 1990. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia.

Kutha Ratna, Nyoman. 2009. Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

La Geddo. 2009. “Nilai-nilai Kepribadian dalam Elong Ugi: Salah Satu Karya Sastra Masyarakat Bugis Sulawesi Selatan.” Diakses pada http://lageddo.blogspot. com/2009/05/nilai-nilai-kepribadian-dalam-elong-ugi.html [online] pada tanggal 5 Mei 2012.

Lestari, Anggun Khitriana. 2012. “Aspek Moralitas dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata: Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra”. [Jurnal]. Semarang: FIB UNDIP.

Madusari, Endah Ariani. 2009. ”Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia”. http://www.slideshare.net/nasuprawoto/metodologi-pembelajaran-bahasa-indonesia (online) tanggal 19 Desember 2009 pukul 23:55 wita.


(1)

295

berperilaku positif. Selain itu, sastra bugis yang salah satunya adalah elong ugi dapat diketahui dengan berbagai bentuk keragamannya;

3. kepada guru di sekolah agar mengawali analisis singkat terhadap karya sastra yang akan diajarkan kepada siswa dan menyusun perencanaan pembelajaran sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang nantinya akan berdampak pada hasil belajar yang akan dicapai.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Hamid. 1991. Reaktualisasi Etos Budaya Manusia Bugis. Solo: Ramadhani.

Abdullah, Hamid. 1985. Perumpamaan Orang Dahulu dan Adat Istiadat Orang Bugis dalam Naskah Kuno. Jakarta: Perpustakaan Nasional.

Aminuddin. 1995. Stilistika Pengantar Memahami Bahasa dalam Karya Sastra. Semarang: IKIP Semarang Press.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar, Prof. Dr. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Badrun, Ahmad. 2003. “Patu Mbojo: Struktur, Konteks Pertunjukan, Proses Penciptaan, dan Fungsi”. [disertasi] Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Bertens, K. 2000. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Butler, Paul. 2008. Out of Style (Reanimating Stylistics Study in Composition and Rhetoric). Logan: Utah State University Press.

Carter, R. dan Simpson, P. (1989). Language, Discourse and Literature. An Introductory Reader in Discourse Stylistics. New Zealand: Allen & Unwin Ltd.

Cheppy, HC. 1988. Pendidikan Moral dalam Beberapa Pendekatan. Jakarta: Depdikbud.

Creswell, John W. 2010. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. [terjemahan: Edisi Ketiga California Sage Publication]. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danandjaja, J. 2007. Folklor Indonesia. Jakarta: Grafiti.

Darmadi, Kaswan. 1998. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Depdiknas. 2004. Pedoman Khusus Pengembangan Penilaian Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Dir. PLP.


(3)

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djahiri, A. Kosasih. 1989. Teknik Pengembangan Program Pengajaran Pendidikan Nilai Moral. Bandung: FPIPS IKIP Bandung.

Effendi. 2002. Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Pustaka Jaya.

Endraswara, Suwardi. 2009. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Med Press.

Haeruddin, Dingding. “Mengkaji Nilai-nilai Moral dalam Karya Sastra (Kemelut

Hidup karangan Ramadhan K.H.)”. [Jurnal] Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni FPBS UPI.

Hartinah. 2009. “Nilai-nilai Budaya, Isi Struktur, Kebahasaan dalam Sastra Lama

Pada Syair Abdul Muluk dan Keterbacaannya”. [tidak diterbitkan] Bandung: SPs UPI.

Jabrohim. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia.

Junus, Umar. 1989. Stilistik Satu Pengantar. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kemendik Malaysia.

Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Koentjaraningrat. 1990. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Kutha Ratna, Nyoman. 2009. Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

La Geddo. 2009. “Nilai-nilai Kepribadian dalam Elong Ugi: Salah Satu Karya

Sastra Masyarakat Bugis Sulawesi Selatan.” Diakses pada http://lageddo.blogspot. com/2009/05/nilai-nilai-kepribadian-dalam-elong-ugi.html [online] pada tanggal 5 Mei 2012.

Lestari, Anggun Khitriana. 2012. “Aspek Moralitas dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata: Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra”. [Jurnal]. Semarang: FIB UNDIP.

Madusari, Endah Ariani. 2009. ”Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia”.

http://www.slideshare.net/nasuprawoto/metodologi-pembelajaran-bahasa-indonesia (online) tanggal 19 Desember 2009 pukul 23:55 wita.


(4)

Marina. 2005. ”Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Melalui Teknik Brainstorming Siswa Kelas II Man Disamakan Pon-Pes DDI

Mattoanging Kab. Bantaeng”. Skripsi (tidak diterbitkan).Makassar: FBS

Universitas Negeri Makassar.

Mihardja, Ratih. 2012. Buku Pintar Sastra Indonesia. Jakarta: Laskar Aksara.

Moleong. 2009. Meotodologi Penelitian Kualitatif. [terjemahan] Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Murtadho, Nurul. 1999. “Metafora dalam Al-Qur’an dan Terjemahannya dalam

Bahasa Indonesia (Kajian atas Metafora Cahaya, Kegelapan, dan Beberapa Sifat Allah). [Disertasi] Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

Mustafa. 2012. Konformitas Karakter Bangsa yang Terkandung dalam Pappaseng Tomatoa. [Makalah] Disampaikan pada Kongres Internasional II Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Selatan 2012.

Nensilianti. 2007. “Sastra Nusantara”. Bahan ajar tidak diterbitkan. Makassar: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Makasar.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro. B. 2011. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nurudin. 2007. Dasar-dasar Penulisan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Pelras, Cristian. 2006. Manusia Bugis. Jakarta: Nalar bekerja sama dengan Forum Jakarta-Paris EFEO.

Pradopo, Rachmat Joko. 2005. Kajian Stilistika. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia.

Rahim, Rahman. 2011. Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis. Yogyakarta: Ombak.

Rahman, Nurhayati. 2009. Kearifan Lingkungan Hidup Manusia Bugis Berdasarkan Naskah Meong Mpaloe. Makassar: La Galigo Press.


(5)

Rosid, Abdul. 2011. Kajian Stilistika dan Nilai Budaya dalam Puisi Indonesia sebagai Bahan Pembelajaran Sastra Bagi Siswa Kelas VIII MTs Misykat Al-Anwar Kwaron Diwek Jombang. [tesis]. Bandung: UPI.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sadiman, Arief. 2007. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Said, Ide. 1977. Kamus Bahasa Bugis-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.

Salim. Gani. Mansur. Makmun. Sukirman. 1990. Transliterasi dan Terjemahan Elong Ugi. Sulawesi Selatan: Depdikbud.

Sembodo, Edy. 2009. Contekan Pintar Sastra Indonesia. Jakarta: Hikmah Mizan Publika.

Semi, M. Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Sikki. Hakim. Mahmud. Sande. 1991. Nilai-nilai Budaya dalam Susastra Daerah Sulawesi Selatan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.

Sikki. Rijal. Nasruddin. Najid. Alam. 1998. Nilai dan Manfaat Pappaseng dalam Sastra Bugis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sukri. Samsuri. 2012. Pelestarian Bahasa Bugis melalui Dunia Pendidikan. [Makalah] Disampaikan pada Kongres Internasional II Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Selatan 2012.

Sukyadi, Didi. 2011. Teori dan Analisis Semiotika. Bandung: Rizqi Press.

Sulastriningsih dan Mahmudah. 2007. Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Sulistiany, Nuny. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. [Jurnal] file.upi.edu/Evaluasi_Pembelajaran_ B.Ind.pdf. FPBS UPI.

Supriyanto, Teguh. 2011. Kajian Stilistika dalam Prosa. Yogyakarta: Elmatera-Publishing.


(6)

Sutjarso. 2006. “Pengajaran Puisi Indonesia”. Bahan ajar tidak diterbitkan. Makassar: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Makassar.

Tarigan, H. G. 2009. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.

Teeuw. 2003. Sastera dan Ilmu Sastera. Bandung: Pustaka Jaya.

Waluyo, Herman J. 2007. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Widdowson. 1997. Stilistika dan Pengajaran Sastra. Surabaya: University Press.

Yunus. Hamid. As’ad. Tatiek. Soeloso. 1992. Lontarak Pangissengeng Daerah